Anda di halaman 1dari 75

i

Dr. Misno Mohd Djahri, SHI., SE., MEI

MENJADI DOSEN
PROFESIONAL
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak atau memindahkan
sebagian atau seluruh isi buku ini ke dalam
bentuk apapun secara elektronik maupun
mekanis tanpa izin tertulis dari Pustaka
Amma Alamia Bogor
Dr. Misno Mohd Djahri, SHI., SE., MEI

MENJADI DOSEN
PROFESIONAL

iii
Judul
MENJADI DOSEN PROFESIONAL

Penulis
Dr. Misno Mohd Djahri, SHI., SE., MEI

Desain Sampul dan Lay Out:


Abu Aisyah

Diterbitkan oleh:

Pustaka Amma Alamia


Sukaharja, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat
Telp. 085885753838
Email: ammaalamia@gmail.com
www.ammaalamia.com
Cetakan Pertama: April 2023

Dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh


bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis
dari penerbit atau penulis.

iv
KATA PENGANTAR PENULIS

Alhamdulillah, syukur kepada Allah Ta’ala yang telah


memberikan kepada kita kenikmatan iman, Islam dan ikhsan. Shalwat
dan salam semoga tercurah kepada junjungan alam habibana wa
nabiyyana Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, kepada seluruh
ahli baitnya, para shahabatnya serta orang-orang yang senantiasa
mengikuti jejak sunnahnya hingga akhir zaman.
Akhirnya penulisan buku Menjadi Dosen Profesional ini dapat
selesai sesuai dengan yang diharapkan. Buku ini adalah rangkaian dari
pengalaman penulis sejak menjadi dosen di tahun 2007 hingga saat ini.
Profesi dosen yang sangat menantang menjadi dunia yang sangat
penulis nikmati hingga saat ini.
Namun, dalam pengamatan penulis profesi dosen yang mulia ini
terkadang tidak dibarengi dengan pemahaman secara komprehensif
terhadap tugas dan tanggungjawab seorang dosen dengan benar.
Sehingga kita saksiskan banyak dosen yang hanya mengajar saja tanpa
memperhatikan dua tugas utama lainnya yaitu penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Dosen-dosen yang sudah senior biasanya sudah nyaman dengan
rutinitasnya sehingga kesulitan untuk berhadapan dengan
mahasisiswanya yang berasal dari generasi millennial dan generasi Z
juga generasi Alpha saat ini. Sementara dosen muda masih harus
banyak belajar terkait dengan penguasaan materi, metodologi
pembelajaran hingga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

v
Tugas dan tanggungjawab dosen yang tertera dalam Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara
menjelaskan bahwa tugas utama dosen adalah pengajaran, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Namun faktanya masih banyak
dosen yang belum memahami tugas utama ini. Apalagi jika melihat
tugas tambahan yang ternyata cukup banyak juga. Selain itu berbagai
kemampuan yang harus dimiliki seorang dosen semisal public
speaking dan writing (menulis) kadang kurang diperhatikan, hingga
ujungnya dosen tidak jauh berbeda dengan guru yang hanya mengajar
saja.
Melihat pada fenomena ini maka penulis tertarik untuk menulis
sebuah buku terkait dengan peningkatan kualitas dosen, khususnya
dosen pemula dan menjadi peningkatan pemahaman terhadap dosen-
dosen yang sudah lama mengajar.
Semoga sedikit tulisan ini menjadi amal sholeh bagi penulis dan
bisa menjadi bekal perjalanan untuk menuju masa depan dunia dan
akhirat. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
memberikan masukan motivasi bimbingan sehingga Terbitlah buku ini
namun penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan baik dari segi
penulisan ataupun tata bahasa sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan untuk perbaikan penulis di masa yang
akan datang
Bogor 15 April 2023

Misno Mohd Djahri

vi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar Penulis- v


Daftar Isi - iv
Pendahuluan - 1
Pengertian Dosen - 9
Syarat-syarat menjadi Dosen - 13
1. Kualifikasi Akademik - 13
2. Kompetensi - 15
3. Sertifikat Dosen - 21
4. Sehat Jasmani dan Rohani - 25
5. Kualifikasi Khusus Lembaga - 26
6. Kemampuan Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional - 26
Hak dan Kewajiban Dosen - 29
Tugas dan Tanggungjawab Dosen - 33
1. Melaksanakan Pengajaran - 33
2. Melakukan Penelitian - 36
3. Melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat - 39
Tugas Tambahan Dosen - 43

vii
Beban Kerja Dosen - 49
Jabatan dan Pangkat Dosen - 51
Kemampuan yang Harus Dimiliki Dosen - 55
Perlindungan Dosen - 61
Pemberhentian Dosen - 63

Biografi Penulis - 65

viii
PENDAHULUAN

Salah satu unsur terpenting dalam dunia pendidikan di


perguruan tinggi adalah dosen, selain beberapa unsur penting
lainnya, seperti kurikullum dan fasilitas pendidikan. Sebagai
tenaga pengajar yang mentransformasikan ilmu pengetahuan
kepada para mahasiswa maka dosen selayaknya memiliki
keahlian professional sebagaimana yang diamanahkan dalam
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Sehingga seorang dosen haruslah diberikan perhatian yang
lebih dalam bentuk pembinaan sebagai upaya mewujudkan visi,
misi, dan tujuan sebuah perguruan tinggi. Sayangnya pembinaan
terhadap dosen kadang terlewat, sehingga seakan antara
perguruan tinggi dan dosen tidak ada ikatan apa-apa dan
keduanya berjalan secara sendiri-sendiri.
Bahkan banyak juga di sebuah peruguruan tingi, dimana
para dosennya tidak mengetahui apa visi dan misi serta tujuan
dari perguruan tinggi dimana mereka mengabdikan diri tersebut.

1
Kalau sudah seperti itu, lantas apa yang dapat diharapkan dari
sebuah perguruan tinggi tersebut. Tentu arah dan tujuan yang
sangat berbeda antara satu dosen dengan dosen lainnya dan
antara dosen dengan perguruan tingginya.
Idealnya, seluruh dosen, karyawan, para pimpinan dan
seluruh mahasisa mengetahui visi, misi dan tujuan dari
perguruan tingginya, sehingga dalam melangkah dan merancang
cita-cita ke depan akan saling mendorong tercapainya visi, misi
dan tujuan tersebut. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
yang dibuat oleh dosen juga diarahkan dalam rangkan
pencapaian visi, dan bukan sekadar RPS yang sama sekali tidak
ada kaitannya dengan visi yang diemban.
Khusus untuk dosen, meskipun mereka mempunyai
otonomi dalam hal keilmuan, tetapi dalam hal target dalam
proses pembelajaran yang dilakukannya, harus diarahkan
kepada visi dan misi yang diemban oleh perguruan tinggi
dimana mereka berada. Karena sesungguhnya dosen itu juga
bekerja untuk suatu lembaga yang mempunyai arah dan tujuan
yang jelas dan semua itu akan selalu diupayakan untuk dicapai
bersama selutuh komponen yang ada, termasuk dosen.

2
Sehingga keberadaan dosen itu sangat penting dalam upaya
meraih keinginan yang telah dituangkan dalam visi, misi dan
tujuan sebuah perguruan tinggi. Untuk itu sebagaimana
disebutkan sebelumnya, sangat diperlukan adanya pembinaan
kepada seluruh dosen, terutama para dosen muda yang masih
memerlukan bimbingan dan juga arahan dalam rangka lebih
memaksimalkan peran mereka dalam pencapaian cita-cita
perguruan tinggi.
Pada sisi yang lain, dosen juga harus melaksanakan
tugasnya secara professional dalam arti yang sesungguhnya.
Artinya disamping dosen itu mempunyai otonomi penuh dalam
hal keilmuannya, dia juga harus didukung oleh beberapa syarat
yang harus melekat di dalam dari mereka, seperti empat
kompetensi dasar yang harus dimiliki, yakni kompetensi
pedagogik, professional, kepribadian dan sosial yang unsur-
unsurnya cukup banyak dan terukur.
Menurut laporan UNESCO, peran dosen sangat krusial
dalam menciptakan "budaya pengetahuan" yang mendorong
kreativitas, inovasi, dan kemajuan. Dalam beberapa dekade
terakhir, peran dosen telah berkembang dari sekadar mengajar

3
di kelas hingga menjadi agen perubahan dalam pengembangan
pengetahuan dan memberikan kontribusi pada masyarakat.
Kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan, dosen
adalah salah satu komponen penting yang membantu
menciptakan dan memperkaya pengetahuan melalui riset dan
pengembangan.
Menurut laporan Komisi Nasional Indonesia untuk
UNESCO, dosen adalah pelaku utama dalam menghasilkan
karya ilmiah, melalui riset dan publikasi di jurnal-jurnal ilmiah
yang bertaraf nasional dan internasional. Dosen juga berperan
dalam mentransfer pengetahuan yang diperoleh ke dalam kelas
dan memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan minat
mereka dalam ilmu pengetahuan.
Sementara itu, peran dosen dalam masyarakat meluas ke
dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan, lingkungan, sosial,
dan ekonomi. Dosen yang memiliki kompetensi di bidangnya
dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui inovasi dan pengembangan produk-produk
atau layanan yang berkualitas. Hal ini juga terkait dengan
kemampuan dosen dalam mendukung pembangunan dan

4
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai tingkat,
dari lokal hingga nasional.
Oleh karena itu, dosen memainkan peran penting dalam
membantu menciptakan dan memperkaya pengetahuan,
memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, serta membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui berbagai bidang. Oleh karena itu, peran
dosen harus dihargai dan didukung dalam upaya memajukan
ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Menjadi dosen profesional memiliki banyak manfaat dan
pentingnya tidak dapat diragukan lagi. Banyak sekali alasannya,
Pertama, Meningkatkan kualitas pendidikan: Dosen
profesional dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih
bermutu kepada mahasiswa. Mereka memiliki pengetahuan
yang lebih mendalam tentang mata pelajaran yang mereka
ajarkan dan mampu menerapkannya dengan baik dalam
pembelajaran.
Kedua, Meningkatkan efektivitas pengajaran: Dosen
profesional memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk
memfasilitasi pembelajaran yang efektif. Mereka mampu
memotivasi mahasiswa untuk belajar, memberikan umpan balik

5
yang konstruktif, dan menggunakan berbagai metode
pengajaran untuk memastikan mahasiswa memahami materi
yang diajarkan.
Ketiga, Meningkatkan kredibilitas: Dosen profesional yang
memiliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup, dan
memegang standar etika yang tinggi, akan memiliki kredibilitas
yang lebih baik di mata mahasiswa, rekan kerja, dan masyarakat
umum.
Kelima, Menjadi panutan bagi mahasiswa: Dosen
profesional yang memperlihatkan integritas, kerja keras, dan
kesediaan untuk membantu akan menjadi panutan bagi
mahasiswa. Mereka akan memotivasi mahasiswa untuk meniru
kualitas tersebut dan mempersiapkan mereka untuk terjun ke
dunia kerja.
Keenam, Berkontribusi pada pengembangan ilmu
pengetahuan: Dosen profesional dapat berkontribusi pada
pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian dan
publikasi karya ilmiah. Dengan demikian, mereka dapat
memberikan kontribusi penting pada pengembangan ilmu
pengetahuan di tingkat nasional dan internasional.

6
Menjadi dosen profesional memiliki manfaat yang sangat
penting bagi mahasiswa, perguruan tinggi, dan masyarakat
umum. Oleh karena itu, para dosen harus berupaya untuk terus
meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian mereka agar
dapat memberikan dampak positif yang besar pada dunia
pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Pertanyaan besarnya adalah, “Bagaimana cara menjadi
dosen professional?” apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk menjadi seorang dosen? Serta bagaimana tahapan-tahapan
pelaksanaan tugas-tugas dosen yang benar sesuai dengan aturan
yang berlaku serta dinamika tuntutan zaman?

7
8
PENGERTIAN DOSEN

Dosen secara bahasa berasal bahasa Belanda yaitu “Docent”


yang bermakna guru atau pengajar. Sedangkan dalam bahasa
Jerman istilah “Docent” bermakna pemandu, kedua kata tersebut
berasal dari bahasa latin yaitu “Docere” yang bermakna
mengajar. Pendapat lainnya menyatakan bahwa kata dosen
dalam bahasa Latin berasal dari kata dasar "dose" atau “dosis”
yang bermakna "pemberian".
Kamus Besar Bahasa Indonesia mencatat bahwa istilah
dosen bermakna “Tenaga pengajar pada perguruan tinggi”.
Makna ini menunjukan perbedaan mendasar antara guru sebagai
pengajar di sekolah tingkat dasar, menengah dan atas dengan
dosen sebagai pengajar di perguruan tinggi. Walaupun sejatinya
makna guru dan dosen adalah sama yaitu pengajar yang
mengajarkan murid-muridnya.
Kesimpulannya bahwa istilah dosen dalam bahasa
Indonesia berasal dari bahasan Belanda "docent" yang berarti
guru. Hal ini bisa dilacak dalam sejarah penggunaan kata dosen

9
pada awalnya digunakan oleh pelajar-pelajar di perguruan tinggi
pada masa penjajahan Belanda (School tot Opleiding van
Indische Artsen (STOVIA) pada 1899). Di mana pada saat itu
kebanyakan perguruan tinggi adalah milik pemerintah Hindia
Belanda, dan guru-guru di sana sebagian besar adalah orang
Belanda. Sehingga para pelajar pada waktu itu yang belajar di
perguruan tinggi memanggil guru-nya dengan panggilan dosen
yang merupakan serapan dari bahasa Belanda.
Secara istilah, menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, dosen adalah "tenaga pendidik
profesional yang mempunyai kualifikasi pendidikan dan
kompetensi yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
pendidik, yang mempunyai tugas menyelenggarakan
pendidikan, pengajaran, dan/atau penelitian di perguruan
tinggi".
Maknya bahwa dosen adalah pendidik profesional dan
ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat (UU No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 1 Poin 2).

10
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi.
Kesimpulannya, dosen merupakan tenaga pengajar
profesional di perguruan tinggi atau universitas yang memiliki
tugas dan tanggung jawab untuk mengajar, membimbing, dan
melakukan penelitian. Dosen juga harus memiliki kualifikasi
akademik yang memadai dan memenuhi standar etika profesi.
Selain itu juga harus memiliki berbagai skill (kemampuan) yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

11
12
SYARAT-SYARAT MENJADI DOSEN

Dosen adalah profesi yang mulia, sehingga seseorang yang


akan menjadi dosen haruslah memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan dalam aturan khususnya yaitu Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 45 yaitu
“Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi
kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi
tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Syarat-syarat menjadi dosen yang harus dipenuhi untuk
menjadi dosen di Indonesia dalam undang-undang tersebut
adalah:

1. Kualifikasi Akademik
Syarat pertama untuk menjadi dosen di Indonesia, seorang
calon dosen harus memiliki setidaknya gelar sarjana (S1) dari

13
perguruan tinggi yang terakreditasi atau universitas yang
terkemuka. Namun, untuk mengajar pada jenjang pendidikan
tinggi, seorang dosen harus memiliki setidaknya gelar magister
(S2), dan untuk mengajar pada program magister, seorang dosen
harus memiliki gelar doktor (S3). Adapun yang berhak untuk
mengajar pada tingkat doktoral (S3) adalah seorang guru besar
atau professor.
Selain gelar akademik, seorang calon dosen juga harus
memiliki pengalaman kerja di bidang yang terkait dengan mata
pelajaran yang akan diajarkan. Pengalaman ini dapat diperoleh
melalui pekerjaan di industri, penelitian, atau pengabdian
masyarakat.
Selain itu, undang-undang juga menyebutkan di poin 3
bahwa dosen juga bisa berasal dari orang yang memiliki
keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi
dosen. Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud, pada ayat (1) dan ayat (2) dan keahlian
dengan prestasi luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditentukan oleh masing-masing senat akademik satuan
pendidikan tinggi.

14
2. Kompetensi Dosen
Seorang dosen haruslah memiliki kompetensi atau
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Beberapa
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dosen adalah;
kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial dan professional.
Pertama, Kompetensi Kepribadian, yaitu memiliki
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara
detail dapat dilihat pada gambar berikut:

Berpandangan Berpandangan
Genuine Berorientasi
Empati Positif pada Positif pada
Orang Lain Diri Sendiri (Authenticity) pada Tujuan

Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus


bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di
masyarakat, bangga menjadi seorang dosen, serta konsisten
dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus
menampilkan sifat mandiri dalam melakukan tindakan sebagai

15
seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi sebagai
guru.
Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus
menampilkan tindakan berdasarkan manfaat bagi peserta didik,
sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan melakukan tindakan.
Kepribadian yang berwibawa. Seorang dosen harus
mempunyai perilaku yang dapat memberikan pengaruh positif
dan disegani oleh peserta didik.
Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru
harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan
taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani oleh
peserta didik.
Kedua, Kompetensi Pedagogik, yaitu memahami peserta
didik dengan mendalam. Seorang dosen harus memahami
peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi
bekal untuk mengajar peserta didik.
Melakukan rancangan pembelajaran. Dosen harus
memahami landasan pendidikan untuk kepentingan

16
pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan
strategi pembelajaran didasarkan dari karakteristik peserta didik,
materi ajar, kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun
rancangan pembelajaran.
Melaksanakan pembelajaran. Seorang dosen harus
memiliki kompetensi dan keterampilan mengajar yang
memadai, seperti kemampuan berkomunikasi yang baik,
kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
dan kemampuan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Dengan kata lain seorang dosen harus dapat menata latar
pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Dosen harus
mampu merancang dan mengevaluasi proses dan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan dengan menggunakan
metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil belajar
agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik,
serta memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program
pembelajaran.
Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai
potensi peserta didik. Seorang dosen mampu memberikan

17
fasilitas untuk peserta didik agar dapat mengembangkan potensi
akademik dan nonakademik yang mereka miliki.
Secara detail dapat dilihat pada gambar berikut:

Kemampuan Merancang Pembelajaran

Kemampuan Melaksanakan Proses


Pembelajaran

Kemampuan Menilai Proses dan Hasil


Pembelajaran

Kemampuan Memanfaatkan Hasil


Penelitian untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran

Pengembangan peserta didik untuk


mengaktualisasikan diri

Ketiga, Kompetensi Sosial yaitu kemampuan untuk


berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya dengan baik
berdasarkan norma yang ada di masyarakat. Secara detail, ia
berupa; Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak
melakukan diskriminasi terhadap agama, jenis kelamin, kondisi
fisik, ras, latar belakang keluarga, dan status sosial. Dosen harus

18
dapat berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif
terhadap sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta
masyarakat sekitar. Dosen dapat melakukan adaptasi di tempat
bertugas di berbagai wilayah Indonesia yang beragam
kebudayaannya. Dosen mampu melakukan komunikasi secara
lisan dan tulisan.
Secara detail dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Kemamuan
membina
suasana kelas
Menyampaikan
Kemampuan
pendapat dengan
membina
runtut, efisien
suasana kerja
dan jelas.

Kemampuan
Kemampuan
menghargai
mendorong
keragaman sosial Dosen
peran serta
dan konservasi
masyarakat.
lingkungan

Keempat, Kompetensi Professional yaitu kemampuan


dosen terhadap substansi profesinya yaitu mengajar, meneliti
dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ia juga meliputi;

19
Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir
keilmuan yang dapat mendukung pembelajaran yang dikuasa.
Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar
setiap mata pelajaran atau bidang yang dikuasai. Melakukan
pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan
kreatif. Melakukan pengembangan profesionalitas secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan yang reflektif.
Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan
pengembangan diri.
Secara lebih detail dapat dilihat pada bagan berikut ini:

1. Penguasaan Materi kuliah secara luas dan mendalam

2. Kemampuan merancang, melaksanakan dan Menyusun laporan penelitian

3. Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan inovasi

4. Kemampuan merancang, melaksanakan dan menilai pengabdian kepada


masyarakat

Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang


memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan.

20
Kesimpulannya adalah bahwa Profesionalitas dosen
sangat diperlukan dalam upaya peningkatan pendidikan secara
umum, dan karena itu pemerintah telah menyediakan dana yang
sangat banyak untuk memberikan penghargaan atas
profesinalitas dosen tersebut.
Secara detail telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 tahun 2009 yang mengatur tentng berbagai tunjangan
yang dapat diperoleh oleh dosen. Namun demikian justru yang
lebih penting untuk diperhatikan ialah Peraturan Pemerintah
Nomor 37 tahun 2009 yang mengatur tentang dosen itu sendiri.

3. Sertifikat Dosen
Seseorang yang ingin mengajar di perguruan tinggi
hendaknya memiliki sertifikat pendidik atau atau Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidik (STTPP).
Sertifikat ini diberikan setelah calon dosen menyelesaikan
program pelatihan profesional di bidang pendidikan.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 47 ayat 1 Sertifikat pendidik untuk dosen

21
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diberikan setelah
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada
perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten
ahli; dan
c. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi
yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga
kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
2. Pemerintah menetapkan perguruan tinggi yang terakreditasi
untuk menyelenggarakan program pengadaan tenaga
kependidikan sesuai dengan kebutuhan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikat pendidik untuk
dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penetapan
perguruan tinggi yang terakreditasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan
yang diberikan kepada dosen sebagai tenaga profesional.
Sertifikat pendidik untuk dosen berlaku selama yang

22
bersangkutan melaksanakan tugas sebagai dosen sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Beberapa hal terkait dengan sertifikasi dosen yang penting
untuk diketahui adalah bahwa (1) Tunjangan profesi diberikan
kepada dosen yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki sertifikat pendidik yang telah diberinomor
registrasi dosen oleh Departemen (sekarang kementerian);
b. Melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban
kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS
dan paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap
semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya dengan
ketentuan:
1) beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit
sepadan dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan
di perguruan tinggi yang bersangkutan; dan
2) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat
dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan inggi
yang bersangkutan atau melalui lembaga lain;

23
c. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar
satuan pendidikan tinggi tempat yang bersangkutan
bertugas;
d. terdaftar pada Departemen(kementerian) sebagai dosen
tetap;
dan
e. berusia paling tinggi:
1) 65 (enam puluh lima) tahun; atau
2) 70 (tujuh puluh) tahun bagi dosen dengan jabatan
profesor yang mendapat perpanjangan masa tugas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
3) Dosen tetap yang mendapat penugasan sebagai
pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan sampai
dengan tingkat jurusan tetap memperoleh tunjangan
profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan
darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3
(tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan.
Disamping itu bagi dosen yang profesor dan telah
memenuhi persyaratan, diberikan tunjangan kehormatan setara

24
dengan dua kali gaji pokok. Disamping memenuhi persyaratan
sebagaimana pada tunjangan profesi, profesor harus melakukan
tugas khusus, yaitu:
1. menulis buku
2. menghasilkan karya ilmiah dan
3. menyebarluaskan gagasan
Dengan melaksanakan tugas sebagai dosen professional,
dosen dapat diberikan hak-haknya berupa tunjangan yang
besarnya setara dengan satu kali gaji pokok pada setip bulannya,
selama memenuhi persyarata yang ditetapkan.
Demikian juga bagi dosen yang telah menduduki
jabatannya minimal 8 tahun dapat diangkat sebagai pejabat
struktural, tetapi tidak berhak mendapatkan tunjangan profesi,
kehormatan, fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat
tambahan.
Saat ini dosen yang ingin memperoleh sertifikat dosen
harus melalui seleksi sesuai dengan persyaratan yang berlaku
khususnya kemampuan bahasa asing serta bidang ilmu yang
sesuai dengan keahliannya.

25
Secara administrasi seorang dosen yang akan mengajar
juga harus memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) yang
merupakan identitas resmi bagi dosen di Indonesia. Seorang
dosen harus memiliki NIDN untuk bisa mengajar di perguruan
tinggi. Proses pendaftaraannya dilakukan oleh perguruan tinggi
tempat ia bertugas.
Selain persyaratan tersebut, seorang dosen juga harus
sehat secara jasmani dan rohani. Dalam hal ini apabila terdapat
cacat maka selama tidak menghalangi dalam pelaksanaan
tridharma perguruan tinggi maka masih dapat diterima. Sehat
rohani terkait dengan norma dan etika yang dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya adalah kualifikasi khusus yang dipersyaratkan
oleh lembaga Pendidikan tinggi di mana dosen itu bertugas.
Masing-masing perguruan tinggi memiliki hak untuk
menetapkan kriteria tambahan sebagai karakter khas dari
masing-masing perguruan tinggi.
Syarat yang tidak kalah penting adalah terkait dengan
dosen yang harus menjadi pribadi yang memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional di Indonesia. Di

26
mana seorang dosen harus memahami apa saja komponen yang
menunjang terwujudnya Pendidikan nasional.
Kesimpulannya, untuk menjadi dosen di Indonesia,
seseorang harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti
memiliki gelar akademik yang memadai, pengalaman kerja di
bidang terkait, kompetensi dan keterampilan mengajar,
sertifikasi pendidik, kepemilikan NIDN, memenuhi persyaratan
administrasi, dan memenuhi standar etika dan kode etik profesi.

27
28
HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN

Sebagai sebuah profesi maka dosen memiliki hak dan


tanggungjawab yang harus dipenuhi. Beberapa hak dosen yang
terdapat dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 51 adalah;
Pasal 51 ayat 1 Dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, dosen berhak:
a. peroleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum
dan jaminan kesejahteraan sosial;
b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan
tugas dan prestasi kerja;
c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas
dan hak atas kekayaan intelektual;
d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana dan
prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian
kepada. masyarakat;

29
e. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan
otonomi keilmuan;
f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan
menentukan kelulusan peserta didik; dan
g. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi
profesi/organisasi profesi keilmuan.
Merujuk pada pasal ini maka jelas sekali hak dari seorang
dosen sebagaimana profesi lainnya adalah mendapatkan fasilitas
hidup yang dapat memenuhi kebutuhan hdiupnya.
Adapun kewajiban seorang dosen dalam undang-undang ini
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni;

30
d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi
fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta
didik dalam pembelajaran;
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,
hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika;
dan
f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa.

31
32
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DOSEN

Seorang dosen di Indonesia memiliki tanggungjawab yang


sangat penting dalam menjalankan tugasnya di perguruan tinggi.
Berikut adalah beberapa tugas dan tanggungjawab dosen di
Indonesia:

1. Melaksanakan Pengajaran
Tugas utama seorang dosen adalah mengajar dan
memberikan pembelajaran yang berkualitas kepada mahasiswa
di kelas. Seorang dosen harus mempersiapkan materi
pembelajaran, menyusun rencana pembelajaran, dan
menyampaikan materi dengan cara yang efektif dan
menyenangkan agar mahasiswa dapat memahami dan
menguasai materi dengan baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan
tugas mengajar antara lain:
Pertama, Menyiapkan materi pembelajaran: Seorang dosen
harus mempersiapkan materi pembelajaran yang berkualitas dan

33
relevan dengan kurikulum dan program studi yang diampu.
Materi pembelajaran harus disusun secara sistematis dan
terstruktur agar mudah dipahami oleh mahasiswa.
Kedua, Menyampaikan materi dengan cara yang efektif:
Seorang dosen harus mampu menyampaikan materi
pembelajaran dengan cara yang efektif dan menarik agar
mahasiswa tertarik dan termotivasi untuk belajar. Dosen dapat
menggunakan berbagai metode pengajaran seperti ceramah,
diskusi, studi kasus, simulasi, atau demonstrasi untuk
menjelaskan materi dengan lebih jelas dan praktis.
Proses penyampaian materi akan menarik apabila dosen
menggunakan media pembelajaran yang variatif. Seorang dosen
juga harus menguasai berbagai media pembelajaran yang
variatif, seperti slide presentasi, video, audio, dan media
interaktif lainnya. Media pembelajaran ini dapat membantu
dosen dalam menyampaikan materi dengan lebih efektif dan
menarik.
Selain itu, seorang dosen harus memberikan umpan balik
yang konstruktif terhadap kinerja mahasiswa dalam
pembelajaran. Dosen harus memberikan umpan balik secara
teratur dan jelas agar mahasiswa dapat memperbaiki dan

34
meningkatkan kinerjanya di kelas. Dosen juga harus mampu
untuk menjaga disiplin kelas agar suasana belajar di kelas tetap
kondusif dan produktif. Dosen harus menetapkan aturan dan
norma yang jelas dan memastikan bahwa mahasiswa mematuhi
aturan tersebut.
Ketiga, Evaluasi dan Penilaian yang Adil. Seorang dosen
setelah melaksanakn pengajaran juga harus mampu
mengevaluasi proses pembelajaran serta memberikan penilaian
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal yang tidak kalah penting bagi dosen dalam proses
pengajaran adalah ia harus mampu untuk mengembangkan
kurikulum. Seorang dosen harus aktif dalam mengembangkan
kurikulum dan program studi yang relevan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dosen juga
harus memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan tersebut.
Kesimpulannya, tugas mengajar seorang dosen sangat
penting dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas dan
efektif kepada mahasiswa. Dosen harus mampu menyusun
materi pembelajaran, menyampaikan materi dengan cara yang

35
efektif, menggunakan media pembelajaran yang variatif,
memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menjaga disiplin
kelas agar suasana belajar tetap kondusif dan produktif. Dengan
menjalankan tugas mengajar dengan baik, dosen dapat
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan mahasiswa
dan kemajuan perguruan tinggi di Indonesia.

2. Melakukan Penelitian
Seorang dosen juga harus aktif dalam meneliti dan
mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal ilmiah nasional
dan internasional. Dosen juga harus memperhatikan kebutuhan
masyarakat dalam penelitian dan memberikan kontribusi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berikut adalah detail tugas dosen dalam melakukan
penelitian:
Pertama, Menentukan Topik Penelitian. Seorang dosen
harus memilih topik penelitian yang sesuai dengan bidang
keahliannya dan memiliki relevansi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Topik penelitian yang dipilih juga

36
harus memiliki kontribusi dalam memecahkan masalah atau
menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kedua, Melakukan Kajian Literatur. Seorang dosen
harus melakukan kajian literatur terhadap topik penelitian yang
dipilih. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan
penelitian terkini di bidang yang sama, serta mendapatkan
landasan teori yang kuat untuk pengembangan penelitian.
Ketiga, Merancang Desain Penelitian. Setelah
menentukan topik dan melakukan kajian literatur, seorang dosen
harus merancang desain penelitian yang sesuai dengan tujuan
dan hipotesis penelitian. Desain penelitian harus
mempertimbangkan metode penelitian yang akan digunakan,
jumlah sampel, teknik analisis data, dan waktu penelitian.
Keempat, Mengumpulkan dan Menganalisis Data.
Setelah merancang desain penelitian, seorang dosen harus
mengumpulkan data melalui berbagai teknik seperti observasi,
wawancara, survei, atau eksperimen. Setelah data terkumpul,
dosen harus menganalisis data secara sistematis dan akurat
menggunakan teknik statistik yang sesuai.

37
Kelima, Menyajikan Hasil Penelitian. Setelah data
dianalisis, seorang dosen harus menyajikan hasil penelitian
dalam bentuk laporan penelitian yang jelas dan sistematis.
Laporan penelitian harus memuat gambaran umum mengenai
topik penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil
penelitian, serta implikasi dan saran untuk penelitian
selanjutnya.
Keenam, Mempublikasikan Hasil Penelitian. Setelah
menyajikan hasil penelitian, seorang dosen juga harus
mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah atau
forum ilmiah lainnya. Hal ini bertujuan untuk berbagi
pengetahuan dan informasi kepada komunitas ilmiah serta
mendapatkan umpan balik dari para pakar dan praktisi di bidang
yang sama.
Kesimpulannya, tugas dosen dalam melakukan penelitian
meliputi menentukan topik penelitian, melakukan kajian
literatur, merancang desain penelitian, mengumpulkan dan
menganalisis data, menyajikan hasil penelitian, serta
mempublikasikan hasil penelitian. Dengan menjalankan tugas
ini dengan baik, dosen dapat berkontribusi dalam

38
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

3. Melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)


Seorang dosen juga memiliki tanggungjawab untuk
memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program
pengabdian masyarakat. Dosen harus aktif dalam
mengembangkan program pengabdian masyarakat yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat, seperti program pelatihan,
penyuluhan, dan konsultasi.
Berikut adalah detail tugas dosen dalam bidang pengabdian
kepada masyarakat:
Pertama, Menentukan target pengabdian kepada
masyarakat. Seorang dosen harus menentukan target
pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan keahlian dan
bidang minatnya. Target pengabdian bisa berupa pemberdayaan
masyarakat, transfer teknologi, pelatihan, atau konsultasi.
Kedua, Merancang program pengabdian kepada
masyarakat: Setelah menentukan target pengabdian kepada
masyarakat, seorang dosen harus merancang program

39
pengabdian dengan tujuan yang jelas dan metode yang efektif.
Program pengabdian bisa berupa pelatihan keterampilan,
penyuluhan, atau kegiatan sosial lainnya.
Ketiga, Melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Setelah merancang program pengabdian, seorang
dosen harus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan program yang telah dirancang. Dosen
harus berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memberikan
pelayanan yang terbaik.
Keempat, Evaluasi hasil pengabdian kepada
masyarakat. Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
selesai dilaksanakan, seorang dosen harus melakukan evaluasi
terhadap hasil yang dicapai. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana program pengabdian telah berhasil dan
mendapatkan umpan balik dari masyarakat yang dilayani.
Kelima, Mempublikasikan hasil pengabdian kepada
masyarakat. Setelah melakukan evaluasi, seorang dosen juga
harus mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat
dalam bentuk laporan pengabdian atau artikel ilmiah. Hal ini
bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada

40
masyarakat serta memberikan inspirasi bagi dosen dan
mahasiswa lainnya untuk melakukan kegiatan pengabdian.
Melalui tugas dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat, dosen diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang nyata bagi masyarakat dan memperkuat hubungan antara
perguruan tinggi dan masyarakat. Dosen juga dapat
mengembangkan kemampuan sosial dan kepemimpinan melalui
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Dosen juga dalam kapasitasnya sebagai pendidik harus
selalu menjaga etika dan moralitas. Seorang dosen harus
menjaga etika dan moralitas dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya. Dosen harus menghormati hak asasi
manusia, menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan integritas,
serta memperhatikan prinsip kebersamaan dan kekeluargaan.
Kesimpulannya, seorang dosen di Indonesia memiliki tugas
dan tanggungjawab yang sangat penting dalam menjalankan
perannya sebagai pengajar, pembimbing, peneliti, dan pengabdi
masyarakat. Dosen juga harus menjaga etika dan moralitas
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya agar dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kemajuan masyarakat.

41
42
TUGAS TAMBAHAN DOSEN

Selain tugas mengajar, melakukan penelitian, dan


pengabdian kepada masyarakat, terdapat beberapa tugas dosen
lainnya yang harus dilakukan di Indonesia, antara lain:

1. Membimbing Mahasiswa sebagai Penasehat Akademik


Dosen bertugas sebagai pembimbing akademik bagi
mahasiswa yang berada di bawah naungannya. Tugas ini
meliputi membimbing dalam pengerjaan tugas, penulisan
skripsi, tesis atau disertasi. Selain itu, dosen juga bertugas
membimbing mahasiswa dalam pengembangan keterampilan
dan kemampuan akademiknya.
Dosen juga berperan sebagai penasehat akademik bagi
mahasiswa, terutama dalam hal pemilihan mata kuliah, karir,
dan rencana studi. Dosen juga berperan sebagai mentor bagi
mahasiswa dalam membantu mereka mengeksplorasi potensi
diri dan mengembangkan keahlian yang dibutuhkan dalam karir
mereka. Termasuk padanya membuka ruang berpikir dan

43
memancing potensi-potensi yang dimiliki mahasiswanya. Juga
Menciptakan Peluang dan Memberikan sarana bagi mahasiswa
untuk berfikir aktif dan Kreatif.
Termasuk yang tidak kalah pentingnya dosen menjadi
pembimbing moral dan karakter mahasiswa agar mampu
mengoptimalkan kecerdasannya dengan tetap memiliki akhlak
yang mulia.

2. Menyusun Kurikulum
Dosen bertanggung jawab dalam menyusun kurikulum
program studi yang dibawanya. Tugas ini meliputi menentukan
mata kuliah yang harus diambil mahasiswa, memilih buku teks,
merancang metode pembelajaran, dan menentukan bentuk
evaluasi yang sesuai berdasarkan tujuan perkuliahan yang ingin
dicapai.

3. Melakukan Kegiatan Administrasi


Dosen juga bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
administrasi yang berkaitan dengan akademik, seperti menyusun

44
jadwal perkuliahan, melakukan evaluasi dan penilaian terhadap
mahasiswa, serta mengelola data akademik mahasiswa.

4. Mengembangkan Diri
Seorang dosen juga dituntut untuk terus mengembangkan
dirinya dalam bidang akademik dan profesi. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau workshop, membaca
jurnal atau artikel ilmiah terkini, dan berpartisipasi dalam
seminar atau konferensi.

5. Menjalin kerjasama dengan instansi dan industri


Dosen juga dituntut untuk menjalin kerjasama dengan
instansi dan industri terkait dengan program studi yang
dipimpinnya. Kerjasama ini dapat berupa penelitian,
pengembangan produk, atau pemberian pelatihan bagi
mahasiswa.

6. Menjadi Penyusun Buku Ajar


Dosen juga dapat berperan sebagai penyusun buku ajar,
baik untuk kepentingan program studi maupun publikasi ilmiah.

45
Tugas ini meliputi merancang konsep buku, menulis naskah,
mengumpulkan referensi, dan menyusun struktur buku.

7. Membuat Penelitian Tindakan


Selain penelitian ilmiah, dosen juga dapat membuat
penelitian tindakan yang dilakukan di lapangan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas
pendidikan. Dosen dapat membagikan hasil penelitian tindakan
dengan rekan dosen lainnya atau dipublikasikan dalam jurnal
ilmiah.

8. Menjadi Anggota Tim Akreditasi


Dosen juga dapat menjadi anggota tim akreditasi yang
bertugas untuk mengevaluasi dan menilai kualitas program studi
yang ada di perguruan tinggi. Tugas ini meliputi melakukan
pengamatan langsung di kampus, melakukan wawancara dengan
dosen dan mahasiswa, serta menilai dokumen-dokumen terkait.
Tugas-tugas tambahan tersebut dapat bervariasi tergantung
pada institusi dan program studi yang ditekuni oleh seorang
dosen. Namun, pada intinya, seorang dosen diharapkan dapat

46
menjalankan tugas-tugasnya dengan baik dan memperlihatkan
dedikasi serta tanggung jawab terhadap pendidikan dan
pengembangan masyarakat. Selain itu tetap memperlihatkan
profesionalisme serta integritas dalam menjalankan tugas-
tugasnya.

47
48
BEBAN KERJA DOSEN

Merujuk pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005


tentang Guru dan Dosen Pasal 72 maka Beban Kerja Dosen
adalah sebagai berikut:
1. Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran,
membimbing dan melatih, melakukan penelitian,
melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sekurangkurangnya sepadan dengan 12 (dua belas)
satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16
(enam belas) satuan kredit semester.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja dosen
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

49
Beban kerja dalam undang-undang ini sebagai panduan
umum, adapun praktiknya maka dikembalikan kepada kebijakan
dari masing-masing perguruan tinggi.

50
JENJANG KARIR DOSEN

Berikut ini jenjang jabatan dan pangkat dosen berdasarkan


persyaratan jumlah angka kredit:

Golonga Angka
Jabatan Pangkat
n kredit

Asisten Ahli Penata Muda III/a 100

Penata Muda Tk. I III/b 150

Lektor Penata III/c 200

Penata Tk.I III/d 300

Lektor Kepala Pembina IV/a 400

Pembina Tk. I IV/b 550

Pembina Utama
IV/c 700
Muda

Guru Besar atau Pembina Utama


IV/d 850
Profesor Madya

Pembina Utama IV/e 1050

51
Berdasarkan table ini maka terdapat empat tahapan jenjang
karier bagi dosen:
Pertama, Asisten Ahli. Untuk menjadi seorang Asisten
Ahli diperlukan pengalaman mengajar minimal selama 1 tahun.
Saat menjabat pada posisi ini, seorang dosen harus tetap
melakukan penelitian hingga pengabdian masyarakat untuk
menambah angka kredit. Angka kredit tersebut dibutuhkan
untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Kedua, Lektor. Setelah mencapai angka kredit yang
ditentukan, Asisten Ahli bisa menjadi seorang Lektor. Ada
beberapa syarat untuk sampai pada tahap Lektor yaitu mencapai
angka kredit yang ditentukan, memiliki ijazah S2, dan memiliki
pengalaman mengajar sebagai dosen tetap.
Ketiga, Lektor Kepala. Tahapan karier selanjutnya adalah
sebagai Lektor Kepala. Jabatan yang satu ini berada di bawah
jabatan fungsional Guru Besar. Untuk mendapatkan posisi ini
ada beberapa persyaratan seperti menjadi Lektor minimal
selama 2 tahun dan memiliki angka kredit yang sudah

52
ditentukan. Selain itu, juga harus memiliki karya ilmiah yang
dipublikasikan secara nasional dan internasional.
Keempat, Guru Besar (Profesor). Jenjang karier terakhir
adalah sebagai Gurur Besar atau Profesor. Salah satu syarat
utama untuk menjadi Guru Besar adalah pengalaman mengajar
minimal selama 10 tahun. Selain itu, untuk menjabat sebagai
Guru Besar juga harus lulus S3 dan memiliki kinerja dan prestasi
dalam bidang yang ditekuninya.

53
54
KEMAMPUAN (SKILLS) YANG HARUS
DIKUASAI DOSEN

Dosen adalah seorang ilmuwan, sehingga ia harus


memiliki berbagai skills (kemampuan) dalam menjalankan
profesinya tersebut. Ada beberapa skill atau kemampuan yang
harus dimiliki oleh dosen yaitu;

Kreatif dan
Inovatif

Selalu
Public
Menambah
Speaking
Ilmu
Dosen

Writing
Jiwa Sosial
(Menulis)

55
1. Kemampuan berbicara di depan umum (Public Speaking)
Skill pertama yang harus dimiliki oleh seorang dosen adalah
kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking. Hal
ini karena tugas utama dari dosen adalah menyampaikan bahan
perkuliahan di depan kelas. Sehingga penguasaan terhadap
public speaking sangat penting untuk dimiliki. Tanpa skill yang
satu ini, seorang dosen akan kesulitan saat ingin menyampaikan
materi.
Kelemahan dalam public speaking akan membuat
mahasiswa kesulitan dalam memahami materi yang
disampaikan karena apa yang disampaikan dosen tidak dapat
dimengerti dengan baik. Sehingga bagi dosen harus terus
meningkatkan kemampuan public speaking-nya. Jangan sampai
saat mempresentasikan materi di depan kelas, seorang dosen
malah bingung dan akhirnya penyampaiannya tidak jelas.

2. Skill Menulis
Tugas utama seorang dosen setelah pengajaran adalah
meneliti, setelah penelitian hasilnya harus ditulis dan
dipublikasikan dalam sebuah jurnal ilmiah atau buku.

56
Kemampuan menulis memang sangat diperlukan dalam
penyusunan hasil penelitian. Poin ini akan membantu profesi
dosen untuk terhindar dari masalah seperti plagiarisme. Tanpa
kemampuan menulis yang mumpuni, tentu akan cukup sulit
untuk menyusun suatu karya ilmiah.
Apalagi bahasa tulis yang digunakan pada karya ilmiah
sangat berbeda dengan bahasa yang ada pada bahan bacaan
umum seperti buku, majalah, atau koran. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa ilmiah dengan penggunaan referensi
yang mutakhir dalam penulisannya.
Kemampuan ini harus terus dilatih khususnya bagi dosen
muda, sehingga menulis menjadi budaya yang melekat pada
profesi dosen.

3. Memiliki Jiwa Sosial Tinggi


Seorang dosen harus melaksanakan Pengabdian kepada
Masyarakat (PkM) sehingga dalam pelaksanaannya
memerlukan jiwa sosial yang tinggi karena harus berinteraksi
dan mengabdi kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan,

57
edukasi, sosialisasi dan konsultasi sesuai dengan bidang
keilmuannya.
Kewajiban PkM meniscayakan seorang dosen untuk dapat
berkontribusi kepada masyarakat dalam bentuk pengabdian
sehingga ilmu yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi
masyarakat luas.

4. Menambah Wawasan dengan Membaca dan Aktif di


Organisasi Profesi dan Keilmuan.
Seorang dosen adalah seorang ilmuwan yang sangat
memerlukan asupan ilmu dari berbagai sumber. Membaca
adalah salah satu aktifitas yang wajib dilakukan oleh seorang
dosen, dengan membaca buku, wawasan dan pengetahuan
seorang dosen akan semakin bertambah dan luas. Namun seiring
perkembangan zaman, anda tidak hanya akan mendapatkan
informasi dan pengetahuan melalui buku. Anda dapat
mencarinya melalui internet dengan membaca berbagai macam
situs mulai dari berita hingga entertainment.
Membaca buku dan sumber bacaan lainnya juga akan
memebrikan tambahan pengetahuan dan wawasan baru sehingga

58
mahasiswa yang kita ajar akan melihat bahwa pengetahuan kita
luas. Lebih dari itu akan dapat menjawab semua pertanyaan
yang datang dari mahasiswa ketika proses pembelajaran
berlangsung.
Dengan membaca berbagai sumber bacaan akan
menjadikan seorang dosen selalu berada di depan dari
mahasiswanya dalam hal ilmu pengetahuan dan informasi.
Jangan sampai karena pesatnya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi mahasiswa lebih pintar dari
dosennya, atau mahasiswa lebih mengetahui lebih dahulu
tentang perkembangan suatu ilmu pengetahuan.

5. Mengembangan Daya Kreatifitas dan Inovasi


Kenapa seorang dosen perlu mengembangkan daya
kreatitivas dan inovasi? Bukankah tugas seorang dosen hanyalah
mengajar para mahasiswa di kelas? Jika anda memiliki
pemikiran ini, maka hilangkanlah segera.
Salah satu hal yang perlu anda persiapkan ketika menjadi
seorang dosen adalah selalu mengembangkan daya kreativitas
dan inovasi, karena hal ini akan sangat berguna ketika dosen

59
membuat dan menentukkan metode dan model pembelajaran
yang sesuai untuk mahasiswa.
Cukup sulit untuk menemukan cara agar mahasiswa tidak
merasa jenuh di kelas dan memahami materi perkuliahan yang
disampaikan. Karena itulah dosen perlu mengembangkan daya
kreativitas dan inovasi agar tak membosankan.
Tugas seorang dosen adalah memudahkan atau
menyederhanakan materi dengan bahasa yang mudah
dimengerti mahasiswa sebagai bagian dari menyalurkan ilmu
pengetahuan.

60
PERLINDUNGAN DOSEN

Sebagai profesi, maka dosen dilindungi oleh undang-


undang di Pasal 75.
1. Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi
profesi, dan/atau satuan pendidikan tinggi wajib
memberikan perlindungan terhadap dosen dalam
pelaksanaan tugas.
2. Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi,
serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Perlindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mencakup perlindungan terhadap tindak kekerasan,
ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau
perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua
peserta didik, masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain.
4. Perlindungan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mencakup perlindungan terhadap pelaksanaan tugas
dosen sebagai tenaga profesional yang meliputi

61
pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan
yang tidak wajar, pembatasan kebebasan akademik,
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta
pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat
dosen dalam pelaksanaan tugas.
5. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja,
kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana
alam, Kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
6. Dalam rangka kegiatan akademik, dosen mendapat
perlindungan untuk menggunakan data dan sumber yang
dikategorikan terlarang oleh peraturan
perundangundangan.

62
PEMBERHENTIAN DOSEN

Seorang dosen dapat diberhentikan apabila melanggar hal-


hal yang telah menjadi kwwajibannya. Undang-undang Nomor
14 Tahun 2005 menjelaskan (1) Dosen dapat diberhentikan
dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:
a. Meninggal dunia;
b. Mencapai batas usia pensiun (65 Tahun);
c. Atas permintaan sendiri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus
selama 12 (dua belas) bulan karena sakit jasmani dan/atau
rohani; atau
e. Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama antara dosen dan penyelenggara pendidikan.
(2) Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan
sebagai dosen karena:
a. Melanggar sumpah dan janji jabatan;

63
b. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama; atau
c. Melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1
(satu) bulan atau lebih secara terus-menerus.

64
BIOGRAFI PENULIS

Penulis Bernama lengkap Misno bin


Mohamad Djahri, bisa ditulis dengan
gelar Dr. Misno, SHI., SE., MEI
menyelesaikan Pendidikan Strata 1 pada
Program Studi Hukum Keluarga Islam
STAI Al-Hidayah tahun 2006, kemudian
Magister pada Prodi Ekonomi Syariah Universitas Ibn Khaldun
tahun 2008 dan Program Doktoral Prodi Hukum Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tahun
2014.
Saat ini sebagai dosen pada Program Magister Ekonomi Syariah
Program Pascasarjana (PPs) Institut Agama Islam (INAIS)
Sahid Bogor. Pengalaman mengajar sejak 2007 di STAI Al-
Hidayah, STAI Al-Ikhsan Jakarta, Institut Tazkia, Universitas
Ibn Khladun Bogor, UPNVJ dan Muhamadiyah Islamic College
Singapura. Karya Tulis yang dihasilkannya diantaranya adalah:
Metode Penelitian Muamalah (Salemba Empat, 2018), Metode

65
Penelitian Hukum Islam (UIKA Press, 2020), Metode Penelitian
Muamalah, Ekonomi dan Bisnis (Media Sains, 2021), Pengantar
Bisnis Syariah (Salemba Empat, 2020) dll.
Penghargaan yang diperoleh dlam bidang penulisan adalah
Penghargaan Dosen Produktif Menulis Buku oleh Asosiasi
Pengajar dan Peneliti Hukum Ekonomi Islam Indonesia
(APPHEISI), dan Anugerah Buku Negara Malaysia (2021)
Kategori Buku Nusantara.
Email Penulis: drmisnomei@gmail.com

66

Anda mungkin juga menyukai