Anda di halaman 1dari 16

Pemetaan Kuantitatif

Data Garis
Sistem Pemetaan
Data Garis Kuantitatif
Arrow Symbol
Kuantitas direpresentasikan menggunakan
simbol anak panah (arrow) dengan ketebalan
garis yang berbeda.
Flow Line
Kuantitas direpresentasikan menggunakan
garis dengan ketebalan berbeda. Tebal garis
proporsional terhadap nilai yang
direpresentasikan
Isoline
Garis pada peta yang menghubungkan
nilai/kuantum sama
Arrow Symbol
Arah pergerakan (movement) ditunjukkan dengan
arah anak panah (arrow), kuantitas pergerakan
ditunjukkan dengan ketebalan garis dari anak
panah.

Aplikasi :
Pemetaan pergerakan udara
Pemetaan comutter
Flow Line
Smoothly Curved “origin-destination”
Titik asal (starting point) dan titik tujuan
(destination point) direpresentasikan dengan
garis lengkung (kurva)

Straight “origin-destination”
Titik asal dan titik tujuan direpresentasikan
dengan garis lurus. Garis tidak mencerminkan
rute sesungguhnya

Irregular Lines
Titik asal dan titik tujuan direpresentasikan
dengan garis mengikuti rute sesungguhnya
Smoothly Curved “origin-destination”

Irregular Lines

Straight “origin-destination”
Isobath
Isohyet

Isobar
Isoterm
Pemetaan Kuantitatif
Data Areal
Sistem Pemetaan
Data Areal Kuantitatif
Choropleth
Menunjukkan kuantitas yang terdapat pada
suatu luasan tertentu (batas administrasi)
Dasymetric
Menunjukan area yang mempunyai
keseragaman nilai dengan mengabaikan batas
administrasi

Isarithmic
Menunjukkan gradien kuantitas
Choropleth

Isarithmic Dasimetric
LANGKAH-LANGKAH PEMETAAN
CHOROPLETH/DASYMETRIC :

1. Memplot Batas Wilayah yang Akan Dipetakan


2. Hitung Data Rasio (perbandingan) atau Persentase
3. Tentukan Jumlah Kelas
4. Hitung Batas kelas Intervalnya

Masalah :
a. Bagaimana cara menentukan Kelas Interval
b. Bagaimana cara menentukan Batas Kelas Interval
Cara Menentukan Jumlah Kelas :
K = 1 + 3,3 Log N
dimana, K = Jumlah Kelas
N = Jumlah Set Data

Cara Menentukan Batas Kelas Interval :


1. Cara Teratur :
Range
Kelas Interval =
Jumlah Kelas
2. Aritmetic :
A + X + 2 X + 3 X + 4 X + …………… + n X = B
dimana, A = nilai terendah
B = nilai tertinggi
n = jumlah keseluruhan kelas
X = besarnya kelas pada kelas pertama
Kelas Intervalnya :
A - (A+ X) perbedaannya X
(A+X) - (A+ 3 X) perbedaannya 2 X
(A+3 X) - (A+ 6 X) perbedaannya 3 X
(A+6 X) - (A+ 10 X) perbedaannya 4 X
3. Geometrik :
A - AX
2
AX - AX
2 3
AX - AX
dan seterusnya
n-1 n
AX - Ax

dimana, A = nilai terendah


X = harga yang belum diketahui
n = jumlah kelas
Untuk mencari X, dapat digunakan rumus :
n n
B = AX atau X = B/A
Dimana, B = batas atas
A = batas bawah
n = jumlah kelas
4. Kuantiles :
Data disusun secara berurutan,
kemudian dibagi dengan banyaknya
kelas. Misal ada 200 kuantum, diurutkan
kemudian dibagi jumlah kelas (misalnya 5
kelas), maka setiap 40 data dijadikan satu
kelas.

5. Grafik Persebaran :
Buat grafik, plotkan angka-angka
data, dan amati pengelompokannya
MAP LAY OUT

5
1
6
2
7

3 9
10
12
11
KETERANGAN
1.Graticule
2.Grid
3.Tick Grid
4.Judul → Apa, Dimana, Kapan
5.Skala Numerik
6.Skala Grafis
7.Orientasi
8.Legenda → Umum dan Tema
9.Sumber → a. Peta Dasar, b. Tema
10.Inset → mengetahui posisi relatif map face
11.Pembuat → harus jelas posisinya
12.Map Face

Anda mungkin juga menyukai