Anda di halaman 1dari 23

PPT 1

Dinamika dan Tantangan UUD 1945


sebagai Konstitusi RI
Ameliora Dwi Astani

Dinamika perubahan Undang-Undang di Indonesia


UUD NRI 1945 (masa awal kemerdekaan)
18 Agustus -1945 s.d. 27 Desember 1949
Konstitusi RIS 1949
27 Desember 1949 s.d. 17 Agustus 1950
UUDS 1950
17 Agustus 1950 s.d 5 Juli 1959
UUD NRI 1945 (Masa Orde Lama)
5 Juli 1959 - 1966
UUD NRI (Masa Orde Baru)
1966 – 21 Mei 1998
Pasca Reformasi
21 Mei – 19 Oktober 1999
UUD 1945 + amandemen
s.d sekarang

01
UUD 1945 di awal masa kemerdekaan

Bentuk awal,
chaos
Negara kesatuan, republik, sis. Pemerintahan presidensial, kekuasaaan
desentralisasi
Jobdesk Komite Nasional Pusat Indonesia (KNIP) dikhawatirkan tumpang
tindih
Tiga usulan KNIP
1.1/11 : Manifesto politik 2.3/11 : pembentukan parpol
3.14/11:pertanggung jawaban
menteri
Aturan peralihan pasal IV tentang pembentukan KNIP
Penyelesaiannya ;
1. 2.
4 Sep 1945 : dibentuk kabinet pertama Maklumat Wapres no. X 16 Okt
1945 : mengeluarkan KNIP dari komponen eksekutif

02
UUD RIS

● Diawali dengan ketidakpuasan Belanda terhadap kemerdekaan


Bangsa Indonesia→Agresi Militer Belanda I (1947) dan II (1948)
● Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda;
a. Mendirikan Negara Republik
Indonesia Serikat
b. Penyerahan Kedaulatan kepada
Pemerintahan RIS
c. Pendirian Uni antara
Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Belanda
UUD RIS
Sist. Pemerintahan : Parlementer
Bentuk negara: Serikat/Federal

2
Kedaulatan : Pemerintah Bersama DPR dan senat

Peta RIS
• 7 negara bagian (6 daerah pendudukan Belanda + RI)
• Satuan kenegaraan (Negara yang dibentuk Pemerintah
Belanda sebelum terbentuknya RIS)

03
UUDS 1950

Sistem Pemerintahan masih Parlementer


Konstitusi RIS tidak berakar di dalam masyarakat
Kabinet sering berganti ±per 15 bulan
Al a
Dibentuk Konstituante untuk membentuk UUD baru
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
aa

Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959


01 Pembubaran 02 Konstituante
Diberlakukannya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS
03
Pembentukan MPRS dan DPAS

04
UUD NRI (orde lama)

Dekrit Presiden adalah respon bahaya dari presiden

3
Mencuatnya DEMOKRASI TERPIMPIN;
→ Soekarno sebagai penguasa tunggal → Konflik kekuasaan antara PKI
dan TNI
AD
Penyimpangan terhadap UUD;
1. Pembubaran DPR hasil pemilu 1955 2. Merecoki kekuasaan kehakiman
3. Mengangkat Soekarno sebagai
presiden seumur hidup
4. Terbentuknya poros NASAKOM 5. G30SPKI
Terbit Surat Perintah 11 Maret 1966

05
UUD NRI (orde baru)

Berawal dari mengembali konsitusi (Pancasila dan UUD 1945), malah


terjadi penyimpangan kembali..
1. Banyak terjadi kasus KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
2. Kebebasan pers dibatasi
3. Pembangunan ekonomi tidak disertai pembangunan spiritual
(nilai etika, normal, hukum menurun)
4. Partai politik dibatasi hanya 3
5. Lembaga negara tidak berperan sepenuhnya

06
Pasca Reformasi

Mewujudkan kehidupan demokrasi


Kebebasan Pers

4
Desentralisasi kekuasaan
Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
Tunturan Pasca Reformasi
Amandemen UUD 1945
Supremasi Hukum

07
Amandemen UUD 1945

Pasal 37 UUD 1945, tata cara perubahan UU


1. Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR
apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta
alasannya.
3. Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.
4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu
anggota dari seluruh anggota MPR.

Amandemen atas UUD 1945 tidak mengakibatkan konstitusi yang asli


(UUD yang asli) tidak berlaku lagi
Karena sistem perubahan UUD 1945 adalah dengan addendum
(menyisipkan naskah perubahan ke dalam UUD 1945)

Naskah UUD 1945, terdiri atas


1. Naskah UUD 1945 sebelum diamandemen (asli)
2. Naskah perubahan pertama (Amandemen ke-1) disahkan pada 19

5
Oktober 1999; (yang diubah sebanyak 9 pasal).
3. Naskah perubahan kedua (Amandemen ke-2), disahkan pada 18
Agustus 2000; (yang diubah sebanyak 25 pasal).
4. Naskah perubahan ketiga (Amandemen ke-3), disahkan pada 10
Nopember 2001; (yang diubah sebanyak 23 pasal).
5. Naskah perubahan keempat (Amandemen ke-4), disahkan pada 10
Agustus 2002. (yang diubah sebanyak 13 pasal, 3 pasal aturan peralihan,
2 pasal aturan tambahan).

PPT 2

Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Ameliora Dwi Astani

Integrasi Bangsa Integrasi Wilayah Integrasi Elit Massa


Integrasi Nilai Integrasi Tingkah Laku

01
Integrasi Bangsa

Agama
Proses penyatuan berbagai kelompok social-budaya dalam satu
komunitas sebagai identitas nasional
Ras
Kelompok
HETEROGEN
Golongan Suku

6
Negara
Suku
Solidaritas antar etnis
Etno-nasionalisme
Trans-nasionalisme
Solidaritas Organis
Suku bangsa

Etno-nasionalisme
Ada 206 insiden di Q1 dan
↑70%
2021
Banyak terjadi kasus kekerasan kolektif
(370 insiden) di Q4
Penyebabnya (mayoritas)→ main hakim sendiri (balas dendam atas
kejahatan / penghinaan/ perselisihan antar kelompok
Intensitas → Papua
56% konflik vertikal (Gerakan
separatis), 41% konflik horizontal

02
Integrasi Wilayah
Pembentukan kewenangan pusat di atas daerah-daerah (otonomi
daerah)

Ketidakadilan

7
Persepsi atau fakta; dirancang atau by difference; seringnya karena
politisasi

Otonomi daerah?
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat (memperendek jarak → geografis atau alur
birokrasi)
Seharusnya dapat menjadi instrument untuk meminimalisir konflik

Otonomi daerah?
Kemandirian lokal→
Tatanan wilayah (provinsi dan daerah) dan tatanan fungsional lainnya
bisa maju dan dapat berkembang untuk meningkatkan kualitasnya secara
berkesinambungan
Kenapa tidak sentralisasi saja?
1. Kelembaman (susah mengikuti dinamika social)
2. Sulit mengelola SDA
3. Memasung kreatifitas manusia
4. Risiko disintegrasi (masing-masing daerah saling
tonjol)

Otonomi daerah?
Sayangnya banyak ditumpangan dengan faktor-faktor lain (politik, social,
ekonomi, dan kultural)
Konflik KOMUNAL lainnya

03
Integrasi Elit Massa

8
Elit : pemangku kebijakan/penguasa
Apa yang diputuskan, dipikirkan, dan diperbuat oleh elit akan
mempengaruhi kehidupan orang banyak (massa)
Interaksi antara Elit – Massa membutuhkan perantara → aliansi dengan
institusi dan dukungan politik

Perbedaan budaya politik, maka akan menyebabkan konflik


Hirarkis atau Feodalisme Egalitarian
Menerima kepemimpinan dengan model “mutlak”, karismatik,
ortoritarian, militeralistik
Jarak/gap antara elit-massa Tidak jauh. Komunikasi terarah dan ada
pemecahan masalah

Pendekatan elit→Massa : Pendekatan Struktural dan Kontekstual


Mengkaji masalah politik berdasarkan interaksi antara elit dan massa.
Contoh : mengacu pada konstitusi dan system hukum nasional sebagai
bagian dari jati diri bangsa

04
Integrasi Nilai

Nilai-nilai Kebhinekaan
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia
01 02 03
Nilai Toleransi Nilai Keadilan Nilai Gotong Royong

05
Integrasi Tingkah Laku

9
Mewujudkan perilaku integratif
Membentuk Lembaga-Lembaga politk dan pemerintahan termasuk
birokrasi
Pembentukan PPKI yang mengasilkan keputusan : penetapan presiden
dan wakil presiden, serta pembentukan 12 kementerian awal

Sumber Pustaka
• Alexandra, Lina., et al. Dataset collective Violence early warning:
Cuplikan kekerasan dan Intervensi di Indonesia pada 2021. Jakarta: CSIS
Indonesia, 2021.
• Bahar, Saafroedin. (2001). Komunikasi Politik dalam Proses Integrasi
Bangsa : Sebuah Tinjauan dari Teori Elite. Jurnal Ketahanan Nasional, Vol
6 (2), 1-38. ISSN 2527-9688.
• Charda, Ujang. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pendidikan Tinggi.
1st ed. Depok: Rajawali Pres, 2022
• Dinarti, Novi Suci., Dinie Anggraeni Dewi, dan Yayang Furi Furnamasari.
(2021). Meningkatkan Integrasi Nasional melalui Implementasi Nilai-nilai
Bhineka Tunggal Ika. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol 5 (3), 7890-7899.
ISSN:2614-3097
• Kamuli, Sukarman. (2010). Otonomi Daerah dalam Memperkokoh
Integritas Bangsa. INOVASI, Vol 8 (4), 240-255. ISSN 1693-90

PPT 3

Konstitusi
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Ameliora Dwi Astani

10
C.F. Strong
merupakan satu kumpulan asas-asas mengenai kekuasaan pemerintah,
hak-hak yang diperintah/masyarakat, dan hubungan antara keduanya
(pemerintah dan yang diperintah/masyarakat dalam konteks hak- hak
asasi manusia).

Arti Sempit
Suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang berisi aturan dasar
untuk menyelenggarakan negara
Arti Luas
Peraturan (tertulisa/tidak tertulis) yang menentukan bagaimana lembaga
negara dibentuk dan dijalankan

Fungsinya?
sehingga penyelenggaraan kekuasaan sewenang-wenang.
→ Dengan demikian, diharapkan hak-hak
warganegara akan lebih terlindungi
(Konstitusionalisme by Carl Joaching Friederich)
Membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa,
tidak
bersifat

Kerangka bangunan suatu negara;


• Bentuk dan kedaulatan : Pasal 1
• Kekuasaan pemerintahan : Pasal 4
• Wilayah : Pasal 25 A
• Warga negara dan penduduk : Pasal 26
• Bendera, bahasa, lambang, dan lagu : Pasal 35 s.d 36C
• dsb

11
Wewenang, masa jabatan, dan aturan terkait Lembaga negara;
• MPR : Pasal 2,3
• Presiden dan Wapres : Pasal 4 s.d 16
• Kementerian : Pasal 17
• Pemda : Pasal 18 sd. 18B
• DPR : Pasal 19 s.d 22D
• BPK:Pasal23Es.d23G
• Kekuasaan Kehakiman : Pasal 24 s.d 25
• dsb

Hak Asasi WN;


• Warga negara dan penduduk : Pasal 26 sd. 28
• HAM:Pasal28As.d28J
• Agama : Pasal 29
• Hankam : pasal 30
• Pendidikan kebudayaan : Pasal 31-32
• Ekonomi dan kesejahteraan : pasal 33-34

2
UUD 1945 sebagai Konstitusi
Republik Indonesia

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. ALINEA 1
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan

12
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia,
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. ALINEA 2
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. ALINEA 3
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ALINEA 4

Alinea 1
Pernyataan hak akan kemerdekaan bagi setiap bangsa/individu
Tujuannya→mempertanggungjawabkan bahwa kemerdekaan bagi setiap
bangsa adalah hak kodrat, hak moral, jadi harus dipertahankan

Alinea 2
Pernyataan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia
Tujuannya→menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu negara yang
merdeka, Bersatu, berdaulat, adil, dan makmur

Makna Negara Indonesia “Bersatu”

13
● Bentuk negara Indonesia sebagai satu kesatuan yang tidak terpecah
belah
● Negara yang mampu mengatasi segala paham golongan/perseorangan,
dan keanekaragaman perbedaan. Negara yang didasarkan pada asas
kekeluargaan, gotong royong, tolong menolong, dan keadilan social.
● Negara Indonesia yang Bersatu artinya adalah seluruh bangsa Indonesia
yang ada di dalam lingkup Indonesia

Makna Negara Indonesia “Berdaulat”


Sebagai negara merdeka memiliki kedudukan yang sama (sama derajat,
sama tinggi, dan sama nilai)
“adil” “makmur”
Apabila sudah adil, maka seluruh bangsa tiap orangnya dapat mencapai
keadaan sejahteran atau keadilan sosial
Lingkungan negara mencerminkan perikeadilan (adil terhadap WN, adil
terhadap negara, dan adil terhadap sesama WN)

Alinea 3
Pernyataan kemerdekaan rakyat Indonesia
Tujuannya→menegaskan bahwa Proklamasi kemerdekaan menjadi
awalan dan dasar hidup kebangsaan seluruh bangsa Indonesia

Alinea 4
Tujuan Negara
Hal ketentuan diadakannya UUD
Bentuk Negara
Pancasila

Alinea 4

14
Tujuannya→melaksanakan segala sesuatu untuk mencapai Hal
ketentuan diadakannya UUD
cita-cita negara dengan dasar Pancasila

3
Hakikat dan Kedudukan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945

Kedudukan Pembukaan UUD 1945


Tertib Hukum
1. Adanya kesatuan subjek (penguasa)→mengadakan peraturan :
Pemerintah RI
2. →dasar peraturan : Pancasila
3. : Seluruh tumpah darah Indonesia
4. tentang keseluruhan peraturan di dalam pembukaan
: disusunlah kemerdekan kebangsaan Indonesia...
5. Kesatuan tujuan : Cita-cita yang ingin mewujudkan peraturan hukum
Kesatuan Kesatuan Kesatuan
asas
daerah
kerohanian
waktu

Kedudukan Pembukaan UUD 1945


Pokok kaidah fundamental negara
Unsur mutlak yang harus ada
1. Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk negara (PPKI) dan
terjelma dalam suatu pernyataan lahir sebagai bentuk kehendak dari
pembentukan negara untuk menetapkan hal tertentu sebagai dasar
negara (Alinea ke-4)

15
2. Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok negara, yaitu
• Tujuan negara
• Bentuk negara
• Dasar filsafat negara

Hakikat dan kedudukan Pembukaan dalam hubungannya dengan


Batang Tubuh
→Sebagai tertib hukum, pembukaan mempunya kedudukan yang
terpisah dengan batang tubuh
→Sebagai pokok kaidah negara, pembukaan punya kedudukan yang lebih
tinggi. Karena...
1. Pembukaan memuat dasar negara (Pancasila), fungsi + tujuan bangsa,
dan bentuk negara (republic)
2. Pembukaantidakbisadiamandemen.
3. Memenuhisyaratsebagaipokokkaidahfundamental
negara

Pembukaan- batang tubuh punya hubungan kausal organis


Isi di dalam pembukaan dijabarkan ke dalam pasal-pasal
Alinea 1, 2, dan 3 → bukan kausal organis karena berisikan hal- hal yang
mendahului kemerdekaan
Alinea ke-4
1. Memuat tentang adanya UUD
2. Memuat tentang bentuk pemerintahan, bentuk negara, dan
dasar negara yang harus tertuang dan dijabarkan di dalam batang tubuh
UUD

Hasil amandemen dan pengelompokan batang tubuh UUD

16
Batang tubuh UUD memuat;
1. Pasal-pasal tentang aturan pemerintahan dan kelembagaan
negara
2. Pasal-pasal tentang hubungan antara negara dan
penduduknya (WN, agama, pertahanan negara, Pendidikan,
kesejahteraan sosial)
3. Materi lainnya (bendera, Bahasa, lambang, lagu, amandmen,
aturan peralihan, dan tambahan)

4
Apakah setiap negara membutuhkan konstitusi?

Konstitusionalisme
Pembatasan kekuasaan
Sifat Naturalis
Homo homini lupus
Factum
subjectionis
Penyerahan kekuasaan kepada penguasa untuk menjaga perjanjian rakyat
Factum unionis
Perjanjian antar manusia

Aturan dasar yang mengatur kekuasaan presiden sebagai kepala negara


dan kepala pemerintahan

1.pedoman bagi presiden dalam memegang


kekuasaan pemerintahan (pasal 4,ayat 1)
2.syarat syarat yang harus dipenuhi oleh calon presiden dan calon wakil presiden
(pasal 6,ayat 1)
3.pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden (pasal 7)

17
4.pemberhentian presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya (pasal 7A dan
7B)
5.presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR (pasal 7C)
6.pernyataan perang, membuat perdamaian,dan perjanjian dengan negara lain (pasal
11 ayat 1 sampai 3)
7.menyatakan keadaan bahaya (pasal 12)
8.mengangkat dan menerima duta negara lain (pasal 13 ayat 1 sampai 3)
9.pemberian grasi dan rehabilitasi (pasal 14 ayat 1)
10.pemberian amnesti dan abolisi (pasal 14 ayat 2)
11.pemberian gelar,tanda jasa,dan lain lain tanda kehormatan (pasal 15)
12.pembentukan dewan pertimbangan (pasal 16)

Muatan yang ada di dalam konstitusi


1. Pembagian kekuasaan antar lembaga negara
2. Hak Asasi Manusia (Bab XA, Pasal 28 A – 28J)
3. Prosedur amandemen UUD (Bab XVI, Pasal 37)
4. Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD
(Pasal 37 ayat 5)
5. Memuat cita-cita rakyat dan asas ideologi negara
(Alinea ke-2)

PPT 4

Integrasi Nasional
Ameliora Dwi Astani

01 -
Apa itu Integrasi Nasional?

Apa itu Integrasi?

18
Integration; Keutuhan/kebulatan
Keserasian satuan-satuan di dalam suatu sistem, bukan penyeragaman,
tapi hubungan dimana antara satu kesetuan dan kesatuan lain saling
mendukung (tidak merugikan)

“National integration is the awareness of a common identity amongst the


citizens of a country. It means that though we belong to different castes,
religions and regions and speak different languages we recognize the fact
that we are all one. This kind of integration is very important in the
building of a strong and prosperous nation”
- Kurana (2010)

Jenis Integrasi (Myron Weiner)


Integrasi Integrasi Bangsa Wilayah
Integrasi Elit Massa
Integrasi Nilai
Integrasi Tingkah Laku

02 -
Menurut Anda mengapa Integrasi Nasional itu penting?

Menggerakkan, menyatukan, mengarahkan potensi masyarakat


Tujuan Nasional
Persetujuan dan dukungan

Integrasi nasional itu penting bagi bangsa Indonesia


1. Kolonial belanda tidak mempertimbangkan “kesetiaan nasional
2. Keberagaman bangsa Indonesia (ikatan primordial; kesetiaan ganda)

19
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Integrasi Nasional Bangsa
Indonesia

Model Model Model Integras Integras Integras


i
Majapahit
i
Kolonial
i
Nasional
Fokus utamanya untuk membentuk kesatuan yang baru
1. Perintis : Organisasi
pergerakan
2. Penegas : sumpah pemuda
3. Percobaan
4. Pendobrak : kemerdekaan
Integrasi wilayah Hindia- Belanda dengan focus utama untuk mendukung
pemerintahan kolonial
Sifatnya kemaharajaan
1. Konsentris 1 : wilayah
Jawa madua
2. Konsentris 2 : wilayah
luar jawa
3. Konsentris 3 : negara
tetangga

03 -
Faktor yang menentukan tingkat integrasi sebuah negara

20
Ancaman dari Luar

Ancaman dari Luar

Gaya Politik Kepemimpinan


Gaya politik seorang pemimpin dapat menyatukan/mengintegras ikan
bangsa
Memiliki jasa besar dalam menyatukan bangsanya yang sebelumnya
tercerai berai

Kekuatan Lembaga Politik


Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan
sistem pelayanan yang sama, baik, dan diterima oleh masyarakat yang
beragam. Pada akhirnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan

Ideologi Nasional Nilai-nilai yang diterima dan disepakati.


Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda
tetapi menerima satu ideologi yang sama maka memungkinkan
masyarakat tersebut bersatu.
Bagi bangsa Indonesia, nilai bersama yang
bisa mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila.

Kesempatan membangun Ekonomi


Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadilan, maka
masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan.
Namun jika ekonomi menghasilkan ketidakadilan maka muncul
kesenjangan atau ketimpangan.

21
Pembangunan ekonomi yang merata maka hubungan dan integrasi antar
masyarakat akan semakin mudah dicapai

Kesempatan membangun Ekonomi


Bagaimana dengan pajak?

Kesempatan membangun Ekonomi


Salah satu poin Tujuan Nasional→memajukan kesejahteraan umum
Keuangan Negara Sehat
- Penerimaan dari sector pajak
- Penerimaan negara bukan pajak
- Hibah
Sumber keuangan negara

03 -
Dinamika integrasi nasional

Integrasi Bangsa
MoU antara GAM dan RI, agar GAM mau menjadi bagian NKRI (15
Agustus 2005)
Integrasi wilayah
Deklarasi Juanda 1957
Integrasi Nilai
Pendidikan Moral Pancasila, kurikulum Pend. Kewarganegaraan
Integrasi Elit-Massa
Dimensi vertical dan horizontal
Integrasi tingkah laku
Pembentuk PPKI

22
03 -
Tantangan integrasi nasional

Konflik Vertikal → konflik antara pemerintah dan rakyat


Konflik Horizontal→konflik antar warga masyarakat atau antar kelompok
dalam masyarakat

Strategi 1 : Asimilasi

Strategi 2 : Akulturasi

Strategi 3 : Pluralis

04 -
Tugas : Buatlah essai yang berisikan tentang masalah integrasi nasional di
Indonesia, penyebab, dan solusinya.

23

Anda mungkin juga menyukai