Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

SUMBER DAYA ALAM II


KOPI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Sumber Daya Alam II

Kelompok II
Desya Nurul Izzah (09220210092)
Dian Kartika (09220210093)
Ahmad Zulkifli (09220220051)
Alfian Adi Sucipto (
Andi Musfirah Adhar (09220220071)
Daffa (09220210073)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MSULIM INDONESIA MAKASSAR
2023
A. Pengertian Kopi
Kopi merupakan minuman yang sangat diminati di seluruh dunia, kopi tersebut
dapat memberikan efek kebugaran dan kesegaran bagi badan, badan yang lemah dan
rasa kantuk menjadi hilang setelah meminum kopi panas. Kopi juga dapat diolah
sebagai body lotion, lulur, dan sebagainya (Weinberg, 2009). Menurut Farah, et al
(2012) kopi merupakan salah satu minuman yang digemari dan paling banyak
dikonsumsi di seluruh dunia. Umumnya kopi tidak dianggap sebagai bagian dari gaya
hidup sehat karena kandungan kopi mengandung kafein, stimulan, namun, kopi
merupakan sumber yang kaya antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya.

B. Potensi dan Manfaat Limbah Kulit Kopi


Di Indonesia terdapat beberapa daerah yang memproduksi biji kopi. Berdasarkan
data produksi kopi dari Direktorat Perkebunan Indonesia dari tahun 2013 hingga 2017
pada sentra produksi kopi perkebunan rakyat (PR), terdapat 6 provinsi di Indonesia
yang memproduksi kopi dengan totalproduksi mencapai 418,42 ribu ton kopi.
Sumatera Selatan menempati posisi pertama sebagai daerahpenghasil kopi terbesar di
Indonesia. Berikut adalah data produksi kopi dari beberapa provinsi di Indonesia

Dalam proses pengolahan kopi secara giling basah, biji kopi akan dipisahkan dari
kulit ceri kopi untuk kemudian diproses sehingga mendapatkan produk kopi yang
diinginkan. Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan biji kopi ini adalah kulit
ceri kopi yang disebut sebagai cascara. Jumlah limbah kulit ceri kopi yang dihasilkan
ini biasanya sekitar 1 ton per 2 ton kopi yang diproduksi (Belliveau dan Mc Martin,
2013). Sejauh ini limbah cascara hanya dibuang atau dijadikan sebagai pupuk (Melisa,
2018). Padahal cascara masih memiliki berbagai macam kandungan yang bermanfaat
seperti protein, karbohidrat, serat, dan juga mineral (Esquivel dan Jeminez, 2011).
Berdasarkan beberapa penelusuran, limbah kulit kopi ceri dapat dimanfaatkan
menjadi kompos (Jafrizal et al., 2019), bioetanol (Retanubun et al., 2017) dan
pewarna dan aroma makanan (Nur et al., 2019).Berdasarkan kandungan yang dimiliki,
kulit kopi cerdapat dijadikan keripik (Ummu,et al., 2021) . Sehingga limbah kulit kopi
ceri dapat menjadi berguna dan memiliki nilai jual.

C. Data Kandungan Gizi Dalam Kulit Kopi Ceri


Dari pengolahan akan menghasilkan ± 65 % biji kopi dan ± 35 % limbah kulit
kopi yang mana limbah kulit kopi tersebut masih bisa dimanfaatkan.Hasil analisis
proksimat menunjukkan, limbah kulit kopi mengandung:
- (CP) protein kasar = 6,67%
- (SK) serat kasar = 18,28%
- lemak = 1,0%
- (Ca) kalsium = 0,21%
- (P) fosfor = 0,03%
- (GE) Gross Energy/Komsumsi Energi = 3306 Kkal
- (TDN) Total Digestible Nutrient = 50,6%

D. Proses Pengolahan Limbah Kulit Kopi Ceri Menjadi Keripik


Penyuluhan Praktek Budidaya Kopi yang Baik Tanaman kopi merupakan salah
satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh kelompok tani petani kopi Desa
Sait Buttu Saribu dan keluarganya serta beberapa simpatisan yang tertarik dengan
tema yang diangkat. Pedoman teknis budidaya kopi yang baik tertuang dalam
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/4/2014. Dalam pedoman
tersebut praktek budidaya kopi yang baik terdapat beberapa aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu: persyaratan tumbuh tanaman kopi, kesesuaian lahan, persiapan
lahan, penanaman naungan, penggunaan bahan tanaman unggul, pembibitan,
penanaman, pemupukan, pemangkasan, pengelolaan penaung dan pengendalian hama
terpadu.
Bahan utama yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah kulit kopi ceri yang
diperoleh dari petani kopi di Desa Sait Buttu. Bahan lainnya yaitu minyak goreng,
telur, tepung, gula dan garam. Alat yang digunakan antara lain kompor gas, tabung
gas, dan peralatan masak lainnya. . Bahan yang baik untuk diolah adalah kulit kopi
ceri yang berwarna merah, seragam dan masih segar.

Langkah awal yang dilakukan adalah mensortir kulit kopi yang telah terlepas dari
bijinya. Kulit kopi ceri yang baik untuk pembuatan keripik adalah kulit yang
berwarna merah. Kegiatan mensortir yang dilakukan untuk keseragaman bahan baku
yang akan digunakan. Setelah sortir dilakukan maka kulit kopi ceri tersebut dicuci
sampai bersih. Pencucian ini berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang menempel
saat proses pengupasan kulit dan pengumpulannya. Setelah dicuci lalu ditiriskan
beberapa saat untuk mengurangi kandungan air. Sambil menunggu penirisan siapkan
tepung terigu, air dan garam lalu diaduk merata. Adonan ini nantinya digunakan
sebagai campuran dalam membuat keripik kulit ceri. Pada adonan ini juga bisa
ditambahkan rasa lainnya sebagai variasi rasa. Bila tidak ada lagi air yang menetes
maka kulit kopi ceri bisa dimasukkan dalam adonan lalu di goreng. Setelah dirasa
cukup matang maka keripik kulit kopi ceri bisa diangkat dari penggorengan kemudian
ditiriskan kembali untuk mengurangi kandungan minyaknya. Setelah itu keripik kulit
kopi ceri siap untuk dikonsumsi.
Kemasan merupakan salah satu faktor penting bagi suatu produk. Selain berfungsi
untuk melindungi produk, kemasan juga dapat menjadi pembeda produk dengan
produk sejenis dan mempermudah dalam pendistribusian produk. . Untuk kegiatan ini
keripik kulit kopi ini dikemas menggunakan kemasan yang berbahan baku plastik
transparan. Selanjutnya diperagakan beberapa kemasan yang berbahan baku
aluminium foil dan sudah memiliki merek, yang sebelumnya sudah dipersiapkan tim.
Dengan beragamnya kemasan yang ditampilkan dapat dilihat respon ketertarikan
terhadap produk. Semua peserta setuju kemasan yang menarik adalah kemasan yang
sudah memiliki merek dan memiliki aspek ‘eye catching”.

E. KESIMPULAN
Untuk meningkatkan manfaat dan nilai jual kopi, selain dijual sebagai bubuk kopi,
limbah yang dihasilkan berupa kulit dapat dijadikan keripik. Sehingga menambah
kegunaan dan nilai jual dari kopi ceri itu sendiri serta dapat meminimalisir limbah
yang dihasilkan dari proses pembuatan kopi.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Sherly. 2020. Pembuatan dan Karakterisasi Tepung Kulit Ceri Kopi (Cascara).
Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Herlina, Mety dkk. 2021. Pelatihan Pembuatan Keripik Daun Kopi di Desa Cugung Lalang
Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Bengkulu: Universitas
Muhammadiyah

Nugroho, Setyo Andi, Suharjono dan Rizky Nirmala Kusumaningtyas. 2021. Pemanfaatan
Limba Kulit Kopi Sebagai Tepung Roti untuk Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga di
Desa Kemuning Lor Kabupaten Jember. Jember: Politeknik Negeri Jember

Anda mungkin juga menyukai