Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR ILMU

KOMUNIKASI
Febri Nurrahmi, S.Sos., M.MP.
Alasan Mempelajari Komunikasi

Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior.
United States: Allyn and Bacon. (Hal:3-9)
Definisi Komunikasi
 Komunikasi adalah proses penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan.
Aksioma Komunikasi

Gamble, Michael and Teri Kwal Gamble. 2005. Communication Work 8th edition, New
York :Mc (Hal:20-24)
1. You cannot not communicate
 Meksipun seseorang tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, namun pada dasarnya ia tetap melakukan
komunikasi.
 4 Strategi yang biasa dilakukan ketika seseorang
berusaha untuk tidak berkomunikasi dengan orang lain:
- Penolakan: menolak secara jelas ajakan komunikasi
dari orang lain. (namun sebenarnya penolakan tersebut
juga merupakan sebuah pesan). Contoh: mengunci diri
di kamar karena sedang tidak ingin diganggu.
1. You cannot not communicate
- Penerimaan: ia hanya memberikan respon
sekedarnya dengan harapan orang yang
mengajaknya berbicara tersebut segera pergi.
Contoh: Public Figure yang tengah sibuk namun
dikejar-kejar wartawan.
- Diskualifikasi: ia sengaja memberikan jawaban
yang mengatakan bahwa ia tidak memiliki kaitan
dengan topik yang dibicarakan, sehingga orang
tidak lagi mengajaknya berbicara tentang hal
tersebut. Contoh: artis yang menyangkal gosip.
1) You cannot not communicate
- Gejala sebagai tanda komunikasi. Seseorang yang
berpura-pura ingin bebicara padahal tidak namun
menggunakan berbagai alasan untuk menghindari
percakapan tersebut dengan menunjukkan gejala
tertentu. Contoh: “saya sedang kelelahan, sakit”.
2) Setiap Interaksi memiliki dua
dimensi
1) Dimensi Konten: Level informasi atau pun data.
2) Dimensi Hubungan: level interpretasi saat terjadinya proses
interaksi yang didasarkan pada konteks.

Contoh Konten: “Tolong ambilkan sapu”


- mengandung konten arahan untuk melakukan sesuatu dari
komunikator kepada komunikan.

Contoh Hubungan: (dengan suara pelan seorang Ibu berbicara kepada


anaknya) “Tolong ambilkan Sapu”
- Pada dimensi ini, komunikan (anak) menginterpretasi kata-kata
“ambilkan sapu” tersebut sebagai perintah berdasarkan sinyal-sinyal
lain (gaya bicara, hubungan anak dan orang tua) yang diperlihatkan
oleh komunikator. Sinyal-sinyal inilah yang disebut sebagai konteks.
3) Setiap Interaksi didefinisikan
berdasarkan how it is punctuated
Respon terhadap satu informasi sangat tergantung pada
situasi atau siapa yang menyampaikan pesan. Belum tentu
apa yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima
begitu saja karena adanya pengalaman dan persepsi
yang berbeda dengan komunikannya.

Contoh: Seorang ayah yang lahir pada tahun 60-an


menasehatinya anaknya agar tidak melihat media sosial
sebelum tidur. Sedangkan anaknya sebagai generasi
milenial sulit untuk tidak melihat media sosial sebelum
tidur.
4) Pesan dapat berupa verbal dan
nonverbal
 *Pesan ada 2:
 Verbal

 Non-verbal

*dijelaskan lebih lanjut pada elemen komunikasi


5) Interaksi dapat berupa simetris atau
komplementer
 Simetris: Sebuah hubungan dimana perilaku
komunikator juga tercermin pada perilaku
komunikannya saat interaksi terjadi.
 Contoh: Seseorang yang menceritakan cerita lucu kepada
temannya, dan temannya juga ikut tertawa atas cerita
tersebut.
 Komplementer: Sebuah hubungan dimana antara
komunikator dan komunikan memiliki perilaku yang
berseberangan di saat interaksi terjadi.
 Contoh: Seorang karyawan yang sedang senang
menceritakan kenaikan pangkatnya kepada temannya yang
dipecat.
Sekian dan Terima Kasih

Febri Nurrahmi, M.MP


febrinurrahmi.wordpress.com
Febri Nurrahmi, S.Sos., M.MP

Anda mungkin juga menyukai