Jika kita fokus pada masalah, maka masalah yang akan kita temukan. Jika kita
mencari apa yang sukses, kita akan menemukan lebih banyak sukses. Jika kita
mengeluh akan sulit menemukan jalan keluar. Jika kita membuka diri terhadap
kemungkinan apa saja bisa terjadi.
B. Sejarah
Pendekata ABCD dikembangkan pada tahun 1993 oleh John L. McKnight & John P.
Kretzmann di The Institute for Policy Research, Northwestern University, Evanston,
Illinois. Mereka mempopulerkan pendekatan ABCD dalam uku mereka, “Building
Communities from the Inside Out: A Path Toward Finding and Mobilizing a
Community’s Assets (1993)”.
C. Mengenal ABCD
Aset Based Community Development (ABCD) adalah salah satu strategi pemangunan
berbasis masyarakat yang berkelanjutan. ABCD berkaitan dengan bagaimana
menghubungkan aset mikro dengan lingkungan makro. Daya tarik ABCD terletak
pada premis bahwa masyarakat dapat mendorong proses pembangunan sendiri dengan
mengidentifikasi dan memobilisasi sumber yang ada, serta merespon dan menciptakan
peluang ekonomi lokal. ABCD muncul sebagai ‘jalan alternatif’ atas pendekatan
pengembangan masyarakat berbasis “pemecahan masalah” atau “kebutuhan” yang
selama ini digunakan.
D. 4 Pilar ABCD
1. Berfokus pada aset dan kekurangan masyarakat. Sesuatu yang kita miliki dan
meningkatkan kualitas hidup kita, contoh kepandaian, ketrampilan dan bakat.
(Aset)
2. Mengidentifikasi dan memobilisasi aset, ketrampilan, dan semangat individu dan
komunitas. Landasan, pondasi, dasar, basis. (Based)
3. Dibangun dan didorong oleh kekuatan komunitas-‘membangun komunitas dari
dalam ke luar. Kumpulan orang yang memiliki kesamaan keinginan yang tinggal
di suatu wilayah. (Community)
4. Didorong oleh hubungan. Proses perubahan yang berjalan secara bertahap dan
kompleks. Dimulai dan berkelanjutan dari waktu ke waktu oleh komunitas
sendiri. (Development)
E. Pedekatan ABCD
Pendekatan ABCD menitikberatkan pada gelas setengah penuh, yaitu pada kekuatan,
kapasitas dan aset komunitas. Dimana air setengah gelas menyimbolkan kapasitas
Resume 2
1. Setengah terisi-> fokus pada apa yang dimiliki karena perubahan yang terjadi
selalu berasal dari usaha masyarakat sendiri.
2. Semua punya potensi-> setiap warga memiliki bakat, prasarana, dan kemampuan
yang dapat disumbangkan.
3. Partisipasi-> Sumbangan warga pada pencapaian kepentingan bersama atau
disebut dengan pemberdayaan masyarakat.
4. Kemitraan-> partnership.
5. Penyimpanan positif-> strategi yang tidak secara umum dilakukan, tetapi dapat
membawa perubahan yang diharapkan.
Hal yang paling penting untuk diambil dari pengenalan pendekatan ini adalah bahwa
ABCD bukan tentang alat/instrument. Melainkan tentang cara berpikir yang apresiatif
dan melihat kerja-kerja pengembangan masyarakat.