Dosen Pengampu:
Okky Arita Wahyu N.M, M.Pd.
Pancasila dalam Perspektif Sejarah Bangsa Indonesia
Disusun Oleh:
1. Ananda Paramitha A.S. ( 21013038 )
2. Apririca Pramukstia W. ( 21013040 )
3. Azza Ifana J. ( 21013042 )
4. Bella Ananda K.P. ( 21013044 )
5. Devi Intan P. ( 21013046 )
6. Diyani Maharani. ( 21013048 )
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
ABSTRAK.................................................................................................................3
BAB PENDAHULUAN............................................................................................4
1. Latar Belakang................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................4
3. Tujuan.............................................................................................................4
BAB PEMBAHASAN...............................................................................................5
1. Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Pra Kemerdekaan...............................5
2. Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia Pasca Kemerdekaan...........7
BAB PENUTUP.........................................................................................................10
1. Kesimpulan.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10
2
ABSTRAK
Pancasila adalah pedoman atau landasan bangsa Indonesia. Suatu pegangan bangsa
Indonesia yang menganut sebagai kekuatan untuk menciptakan kehidupan masyarakat
Indonesia adil dan makmur. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara yang
telah diterima oleh seluruh warga negara Indonesia seperti yang tercantum pada
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu sebagai kepribadian negara dan cara
pandang hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran serta kemampuannya, sehingga
tidak ada kekuatan apapun yang mampu memisahkan Pancasila dan Indonesia dari
kehidupan masyarakat Indonesia.
Pancasila dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia merupakan cara
pandang untuk menilai peristiwa yang melatar belakangi terbentuknya NKRI dan
dasar negaranya yaitu Pancasila. Pembentukan Pancasila tersebut tidak terlepas dari
sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara dari zaman Hindu, Budha, dan Islam.
Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu, dengan berbagai cara dan
bertahap. Demikian, sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai hubungan
dengan sejarah lahirnya Pancasila.
3
BAB PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Dasar negara adalah pedoman atau landasan kehidupan bernegara. Dasar
negara bagi suatu negara merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut
tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, Maka
akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga
memudahkan munculnya kekacauan baik yang dipengaruhi dari dalam negeri
maupun luar negeri.
Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang besar dan heterogen.
Disebut sebagai bangsa yang besar karena jumlah penduduknya menempati
urutan keempat terbanyak setelah RRC, Amerika Serikat dan India. Indonesia
juga bangsa yang heterogen karena terdiri atas banyak suku bangsa dengan
berbagai macam agama, budaya, bahasa dan adat istiadat. Kita sebagai
generasi penerus patut bangga bahwa bangsa yang besar dan heterogen ini
dapat bersatu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak
bangsa-bangsa yang besar dalam sejarahnya hancur karena tidak mampu
mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan. Mengapa bangsa
Indonesia mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan? Salah satu
jawabannya adalah karena kita telah menyepakati bahwa Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi nasional Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila
merupakan kesepakatan bersama dan menjadi titik temu antar kelompok dan
golongan masyarakat Indonesia. Sebagai ideologi negara, nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya diterima dan dijadikan acuan bersama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kita perlu memelihara
dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara.
2) Rumusan Masalah
a. Bagaimana peristiwa Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda?
b. Bagaimana peristiwa Budi Oetomo ?
c. Bagaimana peristiwa lahirnya Pancasila ?
3) Tujuan
a. Menjelaskan bagaimana peristiwa Sumpah Palapa dan Sumpah
Pemuda beserta isinya
b. Menjelaskan bagaimana peristiwa Budi Oetomo
c. Menjelaskan bagaimana peristiwa lahirnya Pancasila
4
BAB PEMBAHASAN
5
Timur. Pemberontakan ini dapat diatasi oleh Gajah Mada. Atas jasanya ini, ia
diangkat sebagai Mahapatih Hamengkubumi Majapahit. Pada saat
pengangkatannya tahun 1336 M, Gajah Mada mengucapkan sumpah, yang
dikenal dengan Sumpah Palapa. Isinya yaitu, Gajah Mada pantang bersenang-
senang sebelum dapat menyatukan Nusantara. Kawasan yang dimaksud
sebagai Nusantara adalah pulau-pulau yang meliputi Malaka, Sumatera, Jawa,
Madura, Bali, Kalimantan, Sunda Kecil ( Nusa Tenggara ), dan Maluku.
6
mulai menjadi cermin dari rasa bangga, rasa memiliki cita-cita tinggi untuk
Indonesia merdeka.
Kongres Indonesia Muda kedua ( Kongres Pemuda II ) dilaksanakan di
tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat sehingga
menghasilkan Sumpah Pemuda. Rapat pertama dilaksanakan di Gedung
Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat
tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan
kemauan. Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung
Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Di mana anak-anak harus
mendapatkan pengetahuan kebangsaan. Harus ada keseimbangan antara
pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak-anak diwajibkan dididik secara
demokratis. Rapat ketiga terjadi pada hari dan tanggal yang sama dengan rapat
kedua, hanya saja pada sesi berikutnya berpindah ke gedung Indonesische
Clubhuis Kramat. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya nasionalisme dan
demokrasi selain gerakan kepanduan. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Kesepakatan tersebut diikuti dengan ikrar satu nusa, satu
bangsa, dan satu bahasa yang terkenal dengan Sumpah Pemuda, yang isinya:
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu
tanah air Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa
Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa
Indonesia.
7
Indonesia yaitu Prof. Moh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo dan juga Ir. Soekarno.
Gagasan lima sila dasar itu diberi nama oleh Ir. Soekarno dengan istilah
Pancasila. Usulan-usulan tersebut antara lain berbunyi:
1) Ir. Soekarno : Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan
Ketuhanan.
2) Moh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan,
Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Sosial.
3) Dr Soepomo : Persatuan, Keseimbangan Lahir dan Batin,
Kekeluargaan, Keadilan Rakyat, dan Musyawarah.
Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10-17 Juli 1945. Pada
sidang kedua ini BPUPKI membahas tentang wilayah Indonesia,
kewarganegaraan Indonesia, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi
serta pendidikan di Indonesia.
B. PPKI
Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau
yang disingkat dengan PPKI merupakan badan yang dibentuk untuk
menyelesaikan tugas merancang Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
PPKI berdiri pada tanggal 8 Agustus 1945 setelah BPUPKI dibubarkan pada
tanggal 7 Agustus 1945.Badan ini diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakil
Moh. Hatta. Anggota PPKI berjumlah 21 orang dimana anggota tersebut
dipilih secara langsung oleh Marsekal Terauchi, penguasa tertinggi Jepang,
namun tanpa sepengetahuannya anggota PPKI ditambah lagi 6 orang.
PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Jendral Terauchi di
Kota Ho Chi Minh, Vietnam dengan mendatangkan tiga tokoh dari Indonesia
yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat.
Pada saat itu Terauchi juga memberikan pidato singkat mengenai pemerintah
Jepang yang memutuskan untuk memberikan hadiah kemerdekaan kepada
Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Keesokan harinya, ketiga tokoh
Indonesia tersebut kembali ke Indonesia dan disambut oleh rakyat Indonesia.
Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak bisa bertugas karena golongan muda
Indonesia mendesak supaya kemerdekaan Indonesia segera dilakukan atas
nama PPKI. Rencana rapat PPKI pada 16 Agustus 1945 bahkan tidak bisa
terlaksana karena terjadi peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa
Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh golongan
muda seperti Adam Malik dan Chaerul Saleh. Golongan muda tersebut
menculik Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo dan
menyembunyikannya di daerah Bogor Pegunungan dengan tujuan supaya
tentara Jepang tidak dapat menjangkau wilayah tersebut dan kemerdekaan
Indonesia bisa segera berlangsung.
PPKI menyelenggarakan dua kali sidang. PPKI mengadakan rapat pertamanya
di Pejambon pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan hasil 1. Mengesahkan
UUD 1945 2. Menetapkan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Moh Hatta
8
sebagai Wakil Presiden 3. Membentuk Komite Nasional. Setelah itu, pada hari
keesokannya, 19 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang kedua yang
menghasilkan, Membentuk pemerintah daerah, Membentuk komite nasional
daerah, Membentuk 12 kementrian, Membentuk 4 menteri negara,
Membentuk tentara rakyat Indonesia. Pada tanggal 22 agustus 1945, PPKI
mengadakan sidang ketiga yang menghasilkan keputusan-keputusan seperti,
Menetapkan komite nasional Indonesia pusat atau KNIP, Membentuk Partai
Nasional Indonesia atau PNI, dan Membentuk Badan Keamanan Rakyat atau
BPR.
9
BAB PENUTUP
Kesimpulan
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan berlangsung
beraabad-abad. Sejarah perumusan Pancasila erat kaitannya dengan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada
abad XIII-XV. Penjajahan oleh negara lain yang disertai perlawanan fisik sehingga
menciptakan pergerakan nasional atau kesadaran bangsa Indonesia dalam perlawanan pada
bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Perkembangan Budi Oetomo dan Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang disertai keputusan dari kongres pemuda II.
Proses perumusan serta pengesahan pancasila dalam organisasi BPUPKI dan PPKI.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Hapsari dan M. Adil. 2018. Sejarah Indonesia. Jakarta : Erlangga
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-ppki/?
_gl=1*707vug*_ga*YW1wLUJQZEFsWWJxc2dtd0dwTS1OSDdRX2dvZ085X0dwN2FTd1
9zM05nTGhUN2pDc0NVQkg1MHBKRjhOVndReng1N2M
10