Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Muh Rustam, SH.,MH

NURHAYU (202201089)

KELAS B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

MAKASSAR

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A.Dasar Hukum Mempelajari Pendidikan Pancasila

1. UU No.2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan ketentuan UU

No.2 Tahun 1989,pasal 39 di nyatakan bahwa:

• Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan

penyelenggaraan satuan pendididkan yang bersangkutan dalam rangka upaya

pencapaian tujuan Pendidikan nasional.

• Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib memuat:

- Pendidikan Pancasila

- Pendidikan agama

- Pendidikan kewarganegaraan

2. PP No.60 tahun 1999 tentang Pendidikan tinggi,berdasarkan ketentuan. Khususnya pada

pasal 13 ayat 2 di tetapkan bahwa kurikulum berlaku secara nasional di atur oleh mentri

Pendidikan dan kebudayaan.

3. UU No. 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional dalam pasal 1 ayat 2 telah

menetapkan bahwa Pendidikan nasional adalah Pendidikan berdasarkan Pancasila dan UUD

Negara RI tahun 1945yang berakar pada nilai-nilai agama kebudayaan Indonesia dan tuntutan

perubahan zaman.

4. Surat keputusan Menteri Pendidikan nasional No.232/U/2000 tentang pedoman

penyusunan kurikulum perguruan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa pada 10 ayat 1

bahwa kelompok mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan wajib di berikan dalam kurikulum.

Program studi terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan agama dan Pendidikan

kewarganegaraan.
5. Surat keputusan Dirjen Pendidikan tinggi No.38 DIKTI/Kep/2002 tentang rambu-rambu

pelaksanaan mata kuliah pengembanhan kepribadian. Pasal 3 menjelaskan kompetensi mata

kuliah MPK bertujuan menguasai kemampuan berpikir,bersikap nasional. Tujuan

MPK bahwa Pendidikan Pancasila adalah segi historis,filosofis,ketatanegaraan, kehidupan

berbangsa dan bernegara serta etika politik.

B. Dasar Historis Mempelajari Pendidikan Pancasila

Bangsa Indonesia sejak dulu hingga sekarang mengalami tahap perkembangan sejarah,mulai

dari kerajaan kutai di Kalimantan,kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan kerajaan Majapahit di

jawa. Kemudian berkembang kerajaan islam di Indonesia seperti: kerajaan Demak,Kerajaan

pajang,kerajaan mataram,kerajaan Cirebon,kerajaan banteng,kerajaan madura,serta kerjaan

makassar, kerajaan ternate,kerajaan kutai,kerajaan joilolo dan sebagainya.

Pada tahun 1596 belanda muncul di Indonesia dengan maksud melakukan perdagangan

kongsi yang di beri nama VOC (1602). Namun tidak semua kerajaan berhasil mereka kuasai

hanya Sebagian, seperti: kerajaan makassar di jajah pada tahun 1902, aceh pada tahun 1912,

dan yang cukup lama dijajah ialah kerajaan yang ada di jawa kurang lebih 350 tahun. Pada

tahun 1942 belanda berhenti menjajah Indonesia dan meninggalkan Indonesia. Akan tetapi

penjajahan di Indonesia tidak berhenti sampai di situ saja, bangsa jepan masuk ke Indonesia

dan melakukan penjajahan mulai 1942-1945. Oleh karena itu kerajaan di Indonesia telah

memiliki nilai-nilai tersendiri . nilai yang terkandung secara historis di setiap Pancasila. sejak

ada manusia di wilayah nusantara sekitar 6.000 tahun sebelum masehi.Hal ini dapat kita

pahami bahwa Ir. Soekarno pernah berkata “ saya ini hanyalah penggali lahirnya Pancasila

yang sudah lama terpendam sekitar 350 tahun lamanya akibat penjajahan”. Oleh karena itu Ir.

Soekarno menolak bahwa merekalah pencipta Pancasila.

C.Dasar Kurtural Mmpelajari Pendidikan Pancasila

Setiap negara memiliki ideologi tersendiri seperti ideologi liberal dimiliki oleh negara
Inggris,Prancis,Jerman,dan Amerika Serikat, sedangkan ideologi agama di miliki oleh negara

Arab Saudi,Irak,dan juga Iran , berbeda dengan negara Rusia, Cina dan Korea Utara mereka

memiliki ideologi komunis sedangkan Indonesia sendiri memiliki ideologi Pancasila. Indonesia

memiliki kultur yang tidak sama dengan kultur negara liberal,sosialis atau komunis dan juga

negara agama, akan tetapi Indonesia memiliki ciri tersendiri dalam melaksanakan ideologi

negaranya. Indonesia memiliki suku,agama,bahasa yang berbeda-beda dan di lalui dengan

penuh toleransi,gotong royong dan juga musyawarah mufakat antara satu dengan yang lainnya.

D.Dasar Filosofis Mempelajari Pendidikan Pancasila.

Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang

berkebutuhan dan juga berkemanusiaan, hal ini didasarkan pada kenyataan obyektif bahwa

manusia Indonesia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu syarat mutlak

adanya suatu negara adalah ontologis demokrasi karena rakyat merupakan asal usul adanya

negara.

Adanya negara kesatuan RI di sebabkan adanya persatuan dan kesatuan RI dengan membuat

suatu perjanjian luhur sebagai wadah komunikasi yang dirangkum masuk dalam

Pancasila,sehingga Pancasila dapat kita sebut sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia yang

tidak dapat di ubah oleh siapapun, merubah sama hal nya membubarkan negara kesatuan

RI(NKRI) yang berdiri pada tahun 1945. Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti musyawarah

mufakat,gotong royong toleransi,saling menghargai(dalam Bahasa

sipakalebbi,sipakatau,malelu sipakainge, rebba sipatokkong, mali sipareppe). Saling mencintai

sesame manusia,kekeluargaan,dan sebagainya yang perlu dilestarikan,agar tidak tergeser oleh

falsafah negara lain.

E.Maksud dan Tujuan di Ajarkan Pancasila di Perguruan Tinggi.

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila diperguruan tinggi agar mahasiswa/i mampu

memberikan peresapan,penghayatan dan pemahaman secara lebih luas dan mendalam

tentang Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Berguna
meningkatkan pemahaman dan keyakinan yang lebih besar dan mendalam kebenaran dan

kemapuahn Pancasila. Untuk memperkokoh dan memantapkan ketahanan nasional di

Indonesia,untuk memupuk kesadaran pentingnya penghayatan dan pemahaman nilai-nilai,adat

istiadat,budaya,tradisi,Pustaka keagamaan bangsa sendiri di tengah kehidupan masyarakat

dan bernegara. Mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam

kehidupan sehari-hari,memancarkan iman dan taqwa kepada tuhan YME. F.Kajian Pancasila.

Dalam mengkaji Pancasila dilakukan 4 tinjauan secara holistik yaitu: pengkajian secara

filosofis,pengkajian secara historis(aspek kesejahteraan),pengkajian secara yurudis

konstitusional(aspek ketatanegraan),pengkajian secara aplikasi pragmitis(etis/actual). G.Fungsi

Pancasila.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai sistem filsafat bangsa

Indonesia, Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia,Pancasila sebagai jiwa bangsa

Indonesia,Pancasila sebagai pandangan hidup ,Pancasila sebagai moralitas bangsa Indonesia,

Pancasila adalah sumber dari segala hukum, dan Pancasila sebagai ideologi nasional.

BAB II

PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA.

A. Sejarah Kerajaan di Indonesia.

Kerajaan di indonesia sudah ada sejak abad pertama masehi. Sejarah tersebut menunjukkan

bahwa Indonesia sudah memiliki kerajaan dari berbagai daerah yang di kategorikan sebagai

negara yang bentuk pemerintahannya adalah kerajaan:

1. Kerajaan Kutai dan Taruma Negara.

Sejak abad pertama kerajaan Kutai telah berdiri di Kalimantan Timur dan Tarumanegara di

Jawa Barat. Agama dan kebudayaan hindu sangat berpengaruh pada kedua kerajaan Di kutai

di temukan 7 prasasti berbentuk yupa yang merupakan tugu peringatan upacara kurban,tiap

yupa di dirikan oleh mulawarman sebagai peringatan bahwa telah memberikan kurban besar

dan hadiah untuk kemakmurannegara dan rakyatnya.


2. Kerjaan Sriwijaya.

Kerajaan sriwijaya muncul pada abad ke-7 merupakan kerajaan maritin yang besar dan

menguasai kunci-kunci besar lalu lintas perdagangan di barat(selat sunda dan malaka).

Sriwijaya merupakan kekuatan besar dan disegani dalam percaturan politik di asia tenggara.

Ia sudah mengadakan hubungan perdagangan dengan cina dan india. Perguruan tinggi

agama budha sudah berkembang dengan pesat hingga terkenal di luar negri.

3. Kerajaan sebelum majapahit

Sebelum kerajaan Majapahit berdiri muncul kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kerajaan di Jawa Tengah seperti kerajaan kalingga abad(VII), senjaya abad ke(VII) salah satu

peninggalannya candi Kalasan dan dinasti Sailendra abad(VII-IX) membangun sebuah wihara

untuk pendeta Budha di Jawa Tengah.Maka munculah Raden Wijaya sebagai pemenang dan

kemudian mendirikan Majapahit.

4. Kerajaan majapahit

Pada tahun 1203 kerajaan majapahit di dirikan oleh Raden Wijaya. Pada zaman Hayanwuruk

dengan Mahapati Gajah mada dan di bantu oleh laksamana Nala dalam memimpin Angkatan

laut merupakan puncak kerajaan majapahit guna untuk mempersatukan Nusantara.

Emputantular menulis buku Sutasoma yang didalamnya terdapat kalimat Bhinneka Tunggal

Ika Tan Hana Mangrua.

5. Kesultanan Islam

a. Kesultanan Islam di Semenanjung Melayu

b. Kesultanan Islam di Samudra Pasai yang terdiri dari kesultanan perlak, kesultanan

Samudra pasai, dan kesultanan Aceh Darusalam.

c. Kesultanan Islam di Jawa dan Madura terdiri dari Kesultanan Demak, Kesultanan Pajang,

Kesultanan Mataran, Kesultanan Cirebon, Kesultanan Banten, Kesultanan Islam di Madura.

d. Kesultanan Islam di Sulawesi terdiri dari Kesultanan Makassar, Kesultanan Buton

e. Kesultanan Islam di Maluku terdiri dari Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore,Kesultanan

Jailolo dan Becan.

6. Kesultanan Islam di Nusa Tenggara Barat


7. Kesultanan Islam di Kalimantan Terdiri dari Kesultanan Banjar dan Kesultanan kutai.

B. Masa Penjajahan

Di wilayah Nusantara ada beberapa negara yang pernah datang menjajah antara lain

Spanyol tahun 1510, portugis tahun 1520-1595, Belanda tahun 1596, dengan membentuk

persekutuan dagang tahun 1602, Inggris 1811-1816, kembali Belanda dan berakhir tahun

1942, dan Jepang 1942-1945.

C . Kebangkitan Nasional

Kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya Budi Utomo(20 Mei 1908),Serekat Islam

(tahun 1912) oleh HOS Cokroaminoto, Indisce Partij di Bandung(1912) oleh Dr Setiabudi

(Douwer Dokker),Ciptoman gunkusumo dan Ki Hajar Dewantara.Dan untuk mempererat

persatuan dan kesatuannya maka dilakukannya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober

1928 lahirlah sumpah pemuda yang isinya :

1). Kami putra putri Indonesia mengaku bersumpah darah satu tanah Indonesia

2). Kami putra putri Indonsia mengaku berbangsa satu ,bangsa Indonesia

3). Kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan , bahasa Indonesia.

BAB III

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

A. Hubungan Pancasila dengan Pumbukaan UUD 1945

1) Hubungan Secara Formal

Dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945,

maka Pancasila memperolehi kedudukan sebagai norma dasar hukum

positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang

pada asas-asas sosial, ekonomi, politik, yaitu perpaduan asas-asas kultural,


religigius dan asasasas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam

Pancasila

2) Hubungan secara material

Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang bersifat formal,

sebagaimana di jelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut: Bila mana kita

tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan UUD 1945, maka secara

kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat

Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945.

B. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945 pembukaan mengandung 4

pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh.

Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:

• Pokok pikiran pertama berintikan "Persatuan", yaitu "negara melindungi segenap Bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

• Pokok pikiran kedua berintikan "Keadilan sosial", yaitu"negara hendak mewujudkan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat."

• Pokok pikiran ketiga berintikan "Kedaulatan Rakyat", yaitu "negara yang berkedaulatan

rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan"

• Pokok pikiran keempat berintikan "Ketuhanan Yang Maha Esa", yaitu negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

C.Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara POLEK SOSBUDHANKAM

Ada empat pokok pikiran tersebut mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai hukum

dasar negara, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.Penjabaran

keempat pokok pikiran Pembukaan ke dalam pasal-pasal UUD NKRI tahun 1945 mencakup

empat aspek kehidupan bernegara, yaitu: politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan yang disingkat menjadi POLEKSOSBUD HANKAM.


BAB IV

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

A. Pancasila Sebagai Ideologi

• Istilah Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani idein artinya melihat dan logia yang berarti kata,

ajaran. Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang niliai-nilai

dan tujuan serta sarana pokok untuk mencapainya. Jika istilah ideologi dipakai dalam

penerapan pada negara diartikan sebagal kesatuan gagasan dasar yang disusun secara

sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai

individu maupun sebagai kehidupan sosial dan bernegara. Negara sosialis memiliki ideologi

komunis, negara liberal memiliki ideologi liberal, negara agama memiliki ideologi agama,

negara fasisme meriliki ideologi untuk nasionalismenya, negara Indonesia memiliki ideologi

Pancasila dan sebagainya.Poespowardojo menyatakan bahwa fungsi Ideologi adalah :

1. Struktur kognitif ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk

memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitamya.

2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang meberikan makna serta menunjukkan

tujuan dalam kehidupan manusia

3. Norma yang menjadi pedoman dan pandangan hidup seseorang untuk melangkah dan

bertindak

4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.

5. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan

kegiatan dan mencapai tujuan

6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami menhghayati melakukan

tingkah lakunya sesuai dengan orientasi norma-norma yang terkandung di dalamnya.


• Pengertian Bangsa dan Negara

a) Istilah bangsa digunakan oleh pimpinan politik dan masyarakat sebagai sinonim terminologi

negara. Secara ilmiah dua istilah ini mengandung pengertian yang berbeda. Bangsa bukan

merupakan konsep politik, melainkan konsep sosio-kultural.

Bangsa adalah kesatuan orang berdasarkan hubungan kesamaan bahasa, etnik, kultur,

agama, sejaran, atau kedekatan geografis Nation adalah bangsa merupakan identitas yang

melekat pada kesatuan orang yang dikat oleh kesamaan bahasa, kebudayaan, agama atau

keinginan cita-cita dan tujuan.

• Konsep bangsa dapat dibedakan atas :

1. Konsep konvensional tentang bangsa adalah kesatuan orang berdasarkan hubungan dan

kesamaan etnik, kultur, agama dan kedekatan geografis.

2. Konsep modern tentang bangsa adalah kesatuan orang karena adanya cita-cita untuk

bersatu atau kesatuan solidaritas.

b. negara adalah suatu organisasi yang memiliki suatu kekuatan hukum karena adanya rakyat

yang bersatu didalamnya, adanya pemerintahan serta willayah yang dikuasainya dalam

menyelenggarakan tatanan dalam masyarakat.

• Sifat-Sifat Negara

1) Sifat memaksa yaltu semua peraturan perundangan yang berlaku diharapkan akan ditaati

sehingga keamanan dan ketertiban negara akan tercapai. Untuk mencapai hal tersebut negara

dilengkapi alat negara seperti polisi dan tentara.

2) Sifat monopoli yaitu negara berhak menentukan tujuan bersama masyarakat, menentukan

mana yang boleh dan tidak boleh mana yang baik dan bertentangan dengan tujuan negara dan

masyarakat.

3) Sifat mencakup semua yaitu segala peraturan perundangan yang berlaku adalah untuk

semua orang, semua warga negara tanpa terkecuali. Untuk terbentuknya negara ada unsur

yang harus dimiliki sebagai unsur konstitutif yaitu ada rakyat bercita-cita untuk bersatu, ada
pemerintahan yang berdaulat dan wilayah yang tertentu. Unsur tambahan apabila negara

melakukan hubungan dengan negara lain serta pengakuan dengan negara lain sebagai unsur

deklaratif.

B. Pancasila Sebagai Ideologi Dunia

Pandangan hidup yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah

suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi

sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi

antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.Sebagal manusia yang monopluralis,

maka manusia sebagai mahluk individu, mahluk sosial dan mahluk ciptaan Tuhan YME tidaklah

mungkin memenuhi kebutuhannya tampa bantuan orang lain. Dari dasar ini manusia hidup dari

kehidupan sosial dan kehidupan sosial tercipta karena ada yang menciptakannya sebagai

penyabab utama (causa prima) dari segalanya yaitu Tuhan YME.Dalam pengertian inilah maka

proses perumusan pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan hidup bangsa

dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan negara.

C. Pancasila dengan Agama

Pancasila dengan agama tidaklah bertentangan, negara melindungi orang-orang

beragama di Indonesia, sebagaimana diketahui bahwa agama yang diakui oleh negara yaitu

agama Islam, agama Kristen Katolik,agama Kristen Protestan, agama Hindu, agama Bucha dan

agama Konfucu, masing-masing agama tersebut akan dibina oleh Kementerian Agama

Republik Indonesia.Semua agama tersebut hidup berdampinga sebelum kemerdekaan yaitu

sejak adanya bangsa Indonesia dimuka bumi 8.000 tahun yang lalu,namun keprcayaan yang

dianut pada waktu itu yaitu animisme dan dinamisme,setelah masuk abad ke satu masehi

masuklah agama Hindu, abad ke tiga masuklah agama Budha, abad ke tujuh (675 Masehi)

masuklah agama Islam dan pada abad ke-16 masuklah agama Keristen yang dibawa oleh

penjajah dari Barat (Spanyol, Portugis dan Belanda) dan sampai sekarang,dimana kehidupan

orang beragama di Indonesia harus tetap terpelihara sebagaimanan dalam UUD 45 Pasal 29

ayat (1) mengatur Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
BAB V

PANCASILA SEBAGAI SESTEM FILSAFAT

A. Pengertian Sistem Filsafat

Secara etimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta

dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom jadisecaraharfiah istilah

filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan.

Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi

dua macam sebagai berikut :

Pertama : Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian.

Kedua : Filsafat sebagai suatu proses yang dalam hal ini yang diartikan dalam

bentuk suatu aktivitas berfilsafat.

• Adapun cabang filsafat yang pokok meliputi : Metafisika, Epistimologi, Metodologi, Logika,

Etika, Estetika.

B. Pancasila Sebagai Suatu Sistem yang sifatnya Organis

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa elemen yang ada di dalamnya yang

saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan

bersama. Menurut Menurut Shore dan Voich bahwa sistem memiliki ciri-ciri sebagai berikut

1) Suatu kesatuan bagian-bagian

2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri

3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan

C. Pancasila yang Bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramida

Susunan Pancasila adalah hierarkis dan mempunyai bentuk piramida dalam matematika

piramida digunakan untuk menggambarkan hierarki sila-sila Pancasila dalam urutan yang luas
atau (kuantitas) dalam sifat (kualitas). Adanya hubungan antara sila-sila Pancasila memiliki hal

yang sifatnya saling mengikat antara satu dengan yang lainnya, sehingga Pancasila merupakan

dasar filsafat negara sebagai suatu kesatuan yang bulat utuh menyeluruh.

D. Pancasila Memiliki Hubungan Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi

Sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan dalam hubungannya saling mengisi atau

mengkualifikasikan dalam rangka hubungan hirarkhis piramidal. Tiap-tiap sila mengandung

empat sila lainnya, dikualifikasikan empat sila lainnya. Untuk kelengkapan hubungan kesatuan

keseluruhan dari sila-sila Pancasila dipersatukan dengan rumus hirarkhis tersebut di atas.

E. Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem Filsafat

Menurut Notonagoro bahwa kesatuan sila-sila Pancasila pada hakekatnya bukanlah hanya

merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar

ontologis, dasar epistemologis, serta dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila.

a) Dasar Ontologis Sila-sila Pancasila : dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah

manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis Oleh karena itu hakikat dasar juga disebut

sebagai dasar antropologis.

b) Dasar Epistimologis Sila-sila Pancasila : Pancasila sebagai suatu objek pengetahuan pada

hakekatnya meliputi sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan Pancasila.

c) Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila : sila-sila sebagai suatu sistem filsafat memiliki suatu

kesatuan dasar sosiologis merupakan suatu kesatuan

BAB VI

PANCASILA SEBAGAI SESTEM ETIKA

A. Pengertian dan Penerapan Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos. Istilah etika berarti Ilmu tentang apa yang bisa

dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika umum dianalogi dengan ilmu pengetahuan
yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori sedangkan etika khusus

merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dalam bidang kehidupan khusus.

B. Pancasila sebagai Etika Politik

1) Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber Etika Politik

Etika yang dijiwai nilai-nilai Pancasila merupakan etika Pancasila yang meliputi :

1. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan YME merupakan etika yang berlandaskan pada

kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan YME.

2. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan yang dail dan beradab merupakan etika yang

menjujung tinggai nilai-nilai kemanusiaan

3. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai Persatuan Indonesia merupakan etika yang menempatkan

persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

4. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan/perwakilan, merupakan etika yang menghargai kedudukan hak dan kewajiban

warga masyarakat sehingga tidak memaksakan pendapat dan kehendak kepada orang lain

dengan jalan kekerasan, intimidasi, dan ancaman.

2) Pancasila sebagai aspek ketatanegaraan (Yuridis Konstitusional)

Pancasila merupakan sumber hukum yang sifatnya materil sedangkan peraturan yang ada di

bawahnya merupakan sumber hukum yang sifatnya formal. Oleh karena itu apabila peraturan

yang ada dibawahnya bertentangan dengan Pancasila berarti melanggar azas hukum.

C. Fungsi Lembaga Tinggi Negara

1. Majelis Permusyawaratan

2. Kekuasaan Pemerintahan Negara (Presiden)

D. Tugas dan wewenang Presiden RI adalah:


Yaitu sebagai kepala negara, sebagai kepala pemerintah, dewan perwakilan rakyat (DPR),

badan pemeriksa keuangan (BPK), mahkama agung (MA), komisi yudisial (KY), dan mahkamah

konstitusi.

.BAB VII

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

A. Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dalam mengamalkan komitmen etis ketuhanan,

Pancasila harus didudukkan secara proporsional,bahwa ia bukanlah agama yang berpotensi

mengatur system keyakinan,sistem peribadatan,sistem norma dan identitas keagamaan

dalam ranah komunitas agama masing masing.

B. Nilai Kemanusiaan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku

sesuai dengan nilai-nilai moral dan dalam kehidupan bersama atas dasar tuntutan hati nurani

masing-masing dengan memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana mestinya.

C.Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia akan rasa

nasionalisme bangsa Indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat

dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

D. Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Nilai kerakyatan mendasari pengembangan ilmu pengetahuan dan secara demokratis, yang

artinya setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

tetapi juga harus saling menghormati dan menghargai kebebasan orang lain. Ilmu pengetahuan

yang telah teruji kebenarannya harus dapat dipersembahkan untuk kepentingan masyarakat.
E. Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Berdasarkan nilai keadilan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi

keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan manusia keseimbangan dan keadilan dalam

hubungan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan penciptanya, dan manusia

dengan lingkungan dimana mereka berada. Contoh mengelola kekayaan alam berdasar Pasal

33 ayat 2 dan 3 UUD 45.

• Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

Kemajuan iptek nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia

menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan.

• Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai

– nilai yang terkandung dalam Pancasila.

• Contoh kasus pengembangan IPTEK

a. Bom atom yang di jatuhkan di Hiroshi ma dan Nagasaki dalam perang dunia kedua

b. Pengembangan bom nuklir, yang mengancam dunia

c. Adanya nuklir yang mengakibatkan alasan AS melakukan invasi militer ke Irak (th

2003) dan Libia (th 2011)

d. Invasi militer Rusia ke Ukraina

e. Kemajuan IPTEK di Jepang mampu membuat robot wanita

f. Kapitalisme, liberalisme, komunisme, dan globalisasi yang semuanya harus di tapis

agar tidak menciptakan isme – isme yang demikian.

Anda mungkin juga menyukai