Propsal Penelitian Fitriyah New
Propsal Penelitian Fitriyah New
USULAN PENELITIAN
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Administrasi Publik
Pada Program Studi Magister Administrasi Publik
Oleh :
FITRIYAH
NPM : 121140038
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Administrasi Publik
Pada Program Studi Magister Administrasi Publik
Oleh :
FITRIYAH
NPM : 121140038
Cirebon…………………….
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wat'ala atas segala limpahan
Karunia-Nya sehingga segala keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran yang
dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat membuat usulan penelitian tesis yang
berjudul "Implementasi Kebijakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di
Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon" tepat waktu. Ucapan terima kasih
kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan berbagai saran terhadap
proposal ini. Usulan Penelitian tesis ini disusun bertujuan untuk diajukan sebagai
salah satu syarat tugas akhir pada jurusan administrasi publik di Universitas
Swadaya Gunung Djati Cirebon.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................3
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.........................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, PROPOSISI.....................5
2.1. Penelitian Sebelumnya..........................................................................................5
2.2. Kajian Pustaka......................................................................................................6
2.2.1. Keluarga Berencana...........................................................................................6
2.2.2 Kontrasepsi.........................................................................................................8
2.2.3 Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).................................................9
2.3. Kerangka Pemikiran...........................................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................17
3.1. Objek Penelitian..................................................................................................17
3.2. Metode Penelitian................................................................................................17
3.2.1. Metode Penelitian Yang Digunakan...............................................................17
3.2.2. Desain Penelitian..............................................................................................17
3.3. Informan dan Teknik Pengumpulan Data.........................................................17
3.3.2. Informan...........................................................................................................17
3.3.3. Teknik Pemilihan Informan............................................................................17
3.3.4. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................19
3.4. Operationalisasi Konsep Penelitian...................................................................19
3.5. Pengujian Keabsahan data.................................................................................21
3.6. Teknik Analisis Data...........................................................................................22
3.7. Jadwal Penelitian.................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Weru meliputi 9 Desa yang terdiri dari Desa Karang Sari, Kertasari, Megu gede,
Megu Cilik, Setu Wetan, Setu Kulon, Weru Lor, Weru Kidul, dan Desa
Tegalwangi. Diketahui luas wilayah Kecamatan Weru sendiri sekitar 9.19 Km2
dengan total RW sebanyak 47 dan RT sebanyak 199 berdasarkan kesembilan
desa di atas.
Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat
terkait permasalahan keluarga berencana di Indonesa yang telah dikutip dari
laman resmi https://jabar.bkkbn.go.id/?p=3143 adalah prevalensi pemakaian
kontrasepsi, dan kebutuhan Ber Keluarga Berencana (ber-KB) yang tidak/belum
terpenuhi (unmet need), Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang
rendah yang mengakibatkan kurang terkendalinya angka kelahiran yang memicu
juga tingginya angka Stunting, masih rendahnya pria yang menggunakan
kontrasepsi, rendahnya pengetahuan pasangan usia subur tentang Keluarga
Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, belum optimalnya pembinaan dan
kemandirian peserta Keluarga Berencana ( KB ), masih terbatasnya kapasitas
kelembagaan Program Keluarga Berencana (KB), masih belum sinergisnya
kebijakan pengendalian penduduk.
Salah satu penyebab masih rendahnya partisipasi pria dalam ber Keluarga
Berencana (ber - KB ) adalah karena informasi tentang manfaat Keluarga
Berencana (KB) pria belum banyak dipahami oleh masyarakat, masih adanya
pandangan bahwa Keluarga Berencana (KB) merupakan urusan wanita saja,
kekhawatiran para bapak setelah vasektomi mereka akan kehilangan
kejantanannya, adanya salah persepsi dan pandangan bahwa vasektomi itu sama
dengan pengebirian, sehingga pria enggan untuk menjalani vasektomi dan
hukumnya haram (Lestari, 2017). Menurut Novidha (2017) faktor pengetahuan,
persepsi, dukungan istri dan peran petugas kesehatan sebagai aspek penting
terhadap keikutsertaan pria pasangan usia subur terhadap akseptor Keluarga
Berencana (KB).
Determinan harapan peningkatan dan stabilitas program KB khusus pira
dapat diupayakan melalui peran keluarga, akses informasi, dan peran petugas
(Filmira & Fatah, 2020). Implementasi kebijakan Program Keluarga Berencana
3
(KB) yang kurang didukung dengan peningkatan akses informasi dan konseling
sehingga berdampak rendah pemahaman Keluarga Berencana. Hasil penelusuran
terkait faktor penggunaan MKJP bahwa peran tenaga kesehatan tidak
menyebabkan rendahnya pemakaian MKJP (Misrina & Fidiani, 2018).
5
6
2.2.2 Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra’ dan “konsepsi’. Kontra berarti
mencegah atau melawan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur wanita yang
matang dengan sel sperma yang mengakibatkan terjadinya kehamilan (BKKBN,
2015). Kontrasepsi berarti menghindari atau mencegah terjadinya pertemuan antara
sel telur yang matang dengan sperma sehingga tidak terjadi kehamilan. Kontrasepsi
adalah pencegahan kehamilan yang disadari pemakainya, keputusan dalam
penggunaan kontrasepsi dapat berimplikasi pada individu maupun sosial. Dalam
memilih kontrasepsi yang sesuai seorang wanita harus mempertimbangkan berbagai
faktor.
Metode kontrasepsi yang paling baik adalah metode yang paling nyaman dan
alamiah bagi pasangan keluarga berencana dan harus digunakan dengan benar serta
konsisten. Stright (2004) menjelaskan efektivitas terkait konsep kontrasepsi yaitu
efektivitas maksimal, efektivitas metode dalam kondisi kondisi yang ideal misalnya
metode secara lengkap dipahami dan digunakan sesuai prosedur; yang kedua
efektivitas tipikal yaitu efektivitas metode pada penggunaan actual. Hal ini dapat
terjadi saat sebagian orang menggunakan metode tersebut dengan benar dan sesuai
prosedur, namun sebagian lain menggunakan metode tersebut secara sembarangan
dan tidak sehingga menghasilkan efek yang berbeda.
Menurut teori Bertrand terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pemakaian
kontrasepsi, yaitu: 1) Faktor Sosiodemografi yang terdiri dari usia, pengetahuan
tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, suku, agama, perumahan,
status gizi; 2) Faktor Sosiopsikologi yang terdiri dari jumlah anak, pentingnya nilai
anak laki-laki, sikap terhadap KB, dukungan suami, persepsi tentang kematian anak;
3) Faktor Pelayanan yang terdiri dari keterlibatan dalam kegiatan yang berhubungan
dengan Keluarga Berencana (KB), pengetahuan tentang kontrasepsi, akses atau jarak
ke Pusat Pelayanan, dan paparan oleh media (Betrand, 1980).
Kontrasepsi adalah metode yang di gunakan oleh Pasangan Usia Subur (PUS)
untuk mengendalikan kehamilan. Untuk mendorong semangat Pasangan Usia Subur
9
(PUS) menggunakan alat kontrasepsi maka disetiap Pus harus ditanamkan rasa motiv
asi. Berdasarkan Badan kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kesehatan
pasangan usia subur sangat mempengaruhi kebahagian dan kesejahteraan keluarga wa
ktu melahirkan, jumlah kelahiran atau banyaknya anak yang dimiliki dan jarak anak y
ang dilahirkan. Pola dasar penggunaan kontrasepsi yang rasional pada umur diantara
20-30 tahun adalah kontrasepsi yang mempunyai reverbilitas yang tinggi karena pada
umur tersebut Pasagan usia subur (PUS) masih berkeinginan untuk mempunyai anak
(Lestari, Arisanty, & Normelani, 2021).
oleh semua perempuan usia produktif, namun metode ini tidak boleh dipakai
oleh perempuan yang terpapar infeksi menular. Cara kerja metode kontrasepsi
model ini adalah dengan menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke Tuba
Fallopi. Alat kontrasepsi dalam Rahim (Intra Uterine Device/IUD juga
mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri mencegah sperma
dan ovum bertemu serta memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus.
Metode kontrasepsi jangka panjang pemakai metode ini harus memenuhi syarat
diantaranya usia produktif keadaan nulipara atau tidak hamil menginginkan
kontrasepsi jangka panjang, tidak dipermasalahkan dapat dipasang pada wanita
setelah Abortus atau setelah melahirkan tidak menghendaki metode hormonal
tidak menghendaki kehamilan dalam waktu dekat dan tidak mengidap penyakit
menular.Efektivitas metode ini sangat tinggi dapat mencapai 10 tahun akan tetapi
metode ini tidak dapat digunakan pada wanita yang memiliki indikasi
diantaranya sedang hamil perdarahan Vagina sedang mengalami infeksi alat
kelamin, sering menderita abortus septik kelainan bawaan uterus yang abnormal
atau tumor jinak rahim penyakit trofoblas yang ganas menderita TBC kanker alat
genital dan ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
3) Kontrasepsi Mantap (Kontap). Kontrasepsi Mantap ( kontap ) adalah metode
kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran
mani pria yang mengakibatkan akseptor KB ini tidak akan mempengaruhi
keturunan, karena kontrasepsi ini menyebabkan akseptor tidak akan memperoleh
keturunan selamanya maka pengguna kondisi ini harus dilakukan atas dasar
sukarela. Terdapat beberapa metode kontrasepsi mantap yaitu tubektomi dan
vasektomi.Metode kontrasepsi jangka panjang dengan cara ini adalah cara
kontrasepsi berjangka panjang yang dalam penggunaannya mempunyai
efektivitas dan tingkat kelangsungan pemakaiannya yang tinggi dengan angka
kegagalan rendah. Adapun teknik untuk melakukan Metode Kontrasepsi Jangka
11
Panjang metode kontap (Kontrasepsi Mantap), diantaranya ada tiga syarat yang
harus dipenuhi oleh peserta mantap, yaitu:
a. Sukarela, calon peserta tidak dipaksa atau ditekan untuk menjadi peserta
kontrasepsi mantap dan perlu dilakukan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE).
b. Bahagia, calon peserta terikat dalam perkawinan yang sah dan harmonis,
telah dikaruniai sekurang-kurangnya 2 orang anak dengan umur sekitar 2
tahun dan umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun.
c. Kesehatan, tidak ditemukan kontraindikasi kesehatan pada saat
pemeriksaan prabedah.
Hasil penelitian terhadap tiga persyaratan tersebut akan menetukan
dapat atau tidaknya seseorang mendapatkan pelayanan kontrasepsi
mantap. Dengan kata lain tidak semua orang yang meminta pelayanan
kontrasepsi mantap dapat dilayani.
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dapat digunakan jangka
panjang sehingga menunda masa kehamilan dan menghindari kehamilan
yang tidak diinginkan. Namun, saat ini, proporsi masyarakat yang
menggunakan kontrasepsi jangka panjang memperlihatkan kecenderungan
yang menurun, antara lain disebabkan oleh Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) belum mampu menyampaikan informasi kontrasepsi
jangka panjang dan konseling yang belum sesuai dengan prosedur
(Febrina, 2021). Padahal media konseling bermanfaat membantu aseptor
menggunakan kontrasepsi jangka Panjang (Maulianda & Gultom, 2019)
Kebijakan pemerintah melalui BKKBN mangarahkan pada
pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang seperti yang tercermin dalam
Perka BKKBN No.151/PER/E1/2011 yang diantaranya memuat dukungan
sarana pelayanan Keluarga Berencana ( KB ) metode kontrasepsi jangka
panjang / MKJP (Inra Uterine Device /IUD Kit, Implant Kit, Obgyn Bed),
peningkatan kompetensi provider dalam pelayanan KB, pemberian
12
Implementasi Kebijakan
Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang
Faktor Sosio
demografi
&Sosioekonomi
Penggunaan Metode
Faktor Pelayanan Kontrasepsi Jangka Faktor Kognitif
Panjang (MKJP)
Faktor
Reproduksi
Peningkatan
Kesertaan
Akseptor KB
MKJP
2.4. Proposisi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia " Proposisi adalah rancangan
usulan, ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal atau dibuktikan
benar tidaknya ( Pusat Bahasa , 2 014 : 899 )". Dengan kata lain proposisi
16
merupakan pernyatan dua konsep atau lebih yang saling berhubungan dan dapat
dibuktikan kebenarannya.
Sesuai dengan kerangka pemikiran yang telah peneliti uraikan di atas, maka
proposisi yang penulis ajukan adalah :
1. Faktor - faktor ukuran dan tujuan kegiatan sumber daya , karakteristik agen
pelaksana , sikap dan kecenderungan pelaksana, lingkungan ekonomi, social,
belum optimal sehingga membuat Implementasi Kebijakan Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang Di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon belum efektif.
2. Strategi agar Implementasi Kebijakan Implementasi Kebijakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang Di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon dapat
berjalan efektif yaitu dengan menerapkan aturan - aturan yang berlaku.
BAB III
METODE PENELITIAN
17
18
b. Dokumen
Dokumen merupakan sumber data yang digunakan sebagai dasar untuk
penelitian , yang peneliti peroleh dalam bentuk data sekunder terkait dengan
penelitian yang peneliti fokuskan seperti buku, undang - undang dan peraturan
lainnya yang berkaitan dengan Implementasi Kebijakan Metode kontrasepsi
jangka Panjang.
19
Reduksi data semua data berupa hasil dokumentasi, dan observasi terkait
implementasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ) direduksi untuk
memperoleh data yang penting dan membuang data yang tidak diperlukan.
2) Penyajian Data Penyajian data data hasil observasi, dokumentasi, dan angket
atau hasil pengamatan di lapangan. Hasil evaluasi tersebut setiap data disajikan
dalam bentuk table.
3) Penarikan Simpulan atau Verifikasi
Verifikasi data hasil yang diperoleh dalam sejumlah proses analisis angket
terkait implementasi MKJP dan wawancara oleh responden terpilih berdasarkan
kriteria tertentu. Selanjutnya disimpulkan secara deskriptif komparatif dengan
melihat data-data temuan yang ditemukan selama proses penelitian.
Analisis implementasi kebijakan keluarga berencana menggunakan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ) berpedoman pada langkah-
langkah menurut Miles dan Huberman (1992) dimana teknik analisis kualitatif
dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah utama yaitu reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan. Ketiga langkah tersebut dijelaskan melalui
paragraf di bawah ini.
1) Reduksi Data
Reduksi data semua data berupa hasil dokumentasi, dan observasi terkait
implementasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ) direduksi
untuk memperoleh data yang penting dan membuang data yang tidak
diperlukan.
2) Penyajian Data Penyajian data data hasil observasi, dokumentasi, dan
angket atau hasil pengamatan di lapangan. Hasil evaluasi tersebut setiap
data disajikan dalam bentuk table.
3) Penarikan Simpulan atau Verifikasi
Verifikasi data hasil yang diperoleh dalam sejumlah proses analisis angket
terkait implementasi MKJP dan wawancara oleh responden terpilih
berdasarkan kriteria tertentu. Selanjutnya disimpulkan secara deskriptif
21
2) Penyajian Data
Penyajian data data hasil observasi, dokumentasi, dan angket atau
hasil pengamatan di lapangan. Hasil evaluasi tersebut setiap data
disajikan dalam bentuk table.
3) Penarikan Simpulan atau Verifikasi
Verifikasi data hasil yang diperoleh dalam sejumlah proses analisis
angket terkait implementasi MKJP dan wawancara oleh responden
terpilih berdasarkan kriteria tertentu. Selanjutnya disimpulkan secara
deskriptif komparatif dengan melihat data-data temuan yang ditemukan
selama proses penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Y., & Damayanti, R. (2018). Hubungan Antara Motivasi Keluarga Berenc
ana Dan Persepsi Terhadap Alat Kontrasepsi Dengan Pola Penggantian M
etode Kontrasepsi Di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi,
9(1), 59-67.
Apryanti, Y. P. (2020). Gambaran faktor dominan rendahnya akseptor kb metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada ibu kelurahan kemenangan tani
kecamatan medan tuntungan. Jurnal Mutiara Kebidanan, 6(2), 77-83.
Arikunto, S. (2021). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 3. Bumi Aksara.
Aryati, S., Sukamdi, S., & Widyastuti, D. (2019). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi (Kasus di Kecamatan
Seberang Ulu I Kota Palembang). Majalah Geografi Indonesia, 33(1), 79-
85.
Baskoro, E.P. (2017). Statistik Dasar untuk Pendidikan. Cirebon: Eduvision
Batubara, M. (2019). Faktor yang mempengaruhi pemakaian kb implan di
puskesmas datuk bandar kota tanjung balai tahun 2019 (Doctoral
dissertation, INSTITUT KESEHATAN HELVETIA).
Bawing, P., Padmawati, R. S., & Wilopo, S. A. (2017). Analisis pelaksanaan
kebijakan program keluarga berencana: studi kasus di Malinau. Berita
Kedokteran Masyarakat (BKM Journal of Community Medicine and
Public Health).
Betrand, JT. (1980). Audience Research For Improving Family Planning
Communication : The Community and Family Study Center University of
Chicago
Danti, D. K. R., & Sinuraya, R. K. (2020). Tren Pemilihan Metode Kontrasepsi di
Masyarakat di Beberapa Negara Dunia: Tinjauan. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 32-43.
Febrina, R. (2021). Edukasi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Puskesmas
Pakuan Baru Kota Jambi. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 3(3), 240-
244.
26
Filmira, R.L & Fatah, MZ. (2020). Determinan Keinginan Penerapan Program
Keluarga Berencana (KB) pada Remaja Pria Indonesia di Masa
Mendatang. Journal of Health Science and Prevention, 4(2), 58–67.
Herawati, T., Krisnatuti, D., Pujihasvuty, R., & Latifah, E. W. (2020). Faktor-
faktor yang memengaruhi pelaksanaan fungsi keluarga di Indonesia. Jurnal
Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(3), 213-227.
Hidayah, S. N., & Latifah, U. (2018). Implementasi Program Kampung Kb
Sebagai Inovasi Strategis Pencegahan 4t (4 Terlalu) Dalam Kehamilan Di
Rw 10 Margadana, TEGAL. Jurnal Kebidanan, 8(2), 130-138.
https://bkkbn-jatim.go.id
https://jabar.bkkbn.go.id/?p=3143
Indra, I. M., & Cahyaningrum, I. (2019). Cara Mudah Memahami Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Deepublish Grup Cv Budi Utama.
Karvianti, A. D. (2017). Pemberdayaan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana
(PLKB) Dalam Pelayanan Peserta Keluarga Berencana Pada Kantor
Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Kutai
Barat. Jurnal Paradigma (JP), 1(3), 357-372.
Kristina, Y. U. N. I. T. A. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja di Kota Jayapura. J Biol Papua,
9(2), 63-73.
Lestari, S. Z., Arisanty, D., & Normelani, E. (2021). Motivasi Pasangan Usia
Subur (Pus) Menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di
Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 5(1).
Lestari, T. (2017). Faktor Lingkungan yang Berhubungan dngan Pemilihan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Delang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan dan Sains Terapan, 3(1),
29-38.
Maifa, S., & Barantai, S. P. (2021). Analisis Komponen Fisik Terhadap
Kemampuan Smash Bola Voli. Jurnal Porkes, 4(1), 62-68.
27
Mi’rajiah, N., Noor, M. S., & Arifin, S. (2019). Hubungan Dukungan Tenaga
Kesehatan dan Akses Ke Puskesmas terhadap Pemakaian Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang. Homeostasis, 2(1), 113-120.
Miles, M.B. dan A.M. Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang MetodeMetode Baru. Jakarta: UI Press
Misrina, M., & Fidiani, F. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Desa Teupin Raya
Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen Tahun 2018. JOURNAL OF
HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 4(2), 176-186.
Moleong, L. J. (2021). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Mulianda, R. T., & Gultom, D. Y. (2019). Pengaruh Pemberian Konseling KB
terhadap Pemilihan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kelurahan
Belawan Bahagia Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda, 5(2), 55-
58.
Muliawaty, L., & Maharto. (2019). Strategi Implementasi Kebijakan tentang
Program Kampung Keluarga Berencana Menuju Keluarga Sejahtera di
Kabupaten Cirebon. DECISION: Jurnal Administrasi Publik, 1(2), 82-101.
Nasution, P., & Naibaho, E. (2018). Analisis Faktor Untuk Mengetahui Hambatan
Dalam Penggunaan Kontrasepsi Implan Di Desa Suka Maju Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Bidan Komunitas, 1(1), 26-38.
Novidha, D. H. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta
Pria Pasangan Usia Subur sebagai Akseptor Kb Medis Operatif Pria di
Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Agung Kecamatan Margo Tabir
Kabupaten Merangin Tahun 2017. Jurnal Kesehatan dan Sains Terapan,
3(1), 47-54.
Rahma, S. (2017). analisis berpikir kritis siswa dengan pembelajaran socrates
kontekstual di smp negeri 1 padangratu lampung tengah (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Sudarmanto, E., Kurniullah, A. Z., Revida, E., Ferinia, R., Butarbutar, M.,
Abdilah, L. A., ... & Suyuthi, N. F. (2021). Desain Penelitian Bisnis:
Pendekatan Kuantitatif. Yayasan Kita Menulis.
28