RANCANGAN ULANG
TRANSMISI
Oleh :
Nama : Fikri Anthony
NPM : 171001721010
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing : Ir.Rizky Arman,M.T.
LEMBARAN PENGESAHAN
RANCNGAN ELEMEN MESIN II
Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa yang tertera di bawah ini telah
NPM : 1710017211010
Diketahui Oleh :
i
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
ii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
SPESIFIKASI TUGAS:
1. Survey data.
2. Perencanaan dan pemilihan bahan komponen utama.
3. Perencanaan dan pemilihan bahan komponen tambahan
4. Gambar teknik terpasang dan detail sesuai standart ISO
Padang…....................... 2020
Dosen Pembimbing
iii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
SURAT PUAS
Padang….................2020
Dosen Pembimbing
iv
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmatnya sehingga
penulis dapat meyusun hasil rancangan ulang Transmisi Suzuki Carry 1500 Rancangan transmisi
ini merupakan tugas rancangan pada jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta, dan
kekurangan-kekurangan dari segi penyajian isi atau materi, maka kritikan dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempuranan dari hasil rancangan ulang Transmisi
Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi
penulis .
Fikri Anthony
v
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
DAFTAR ISI
COVER
LEMBARAN PENGESAHAN
URAIAN TUGAS PERANCANGAN
SURAT PUAS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DATA SURVEY
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................1
1.2. Batasan Masalah.................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................2
1.4. Metodologi Penulisan.........................................................2
1.5. Sistimatika Penulisan..........................................................3
vi
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
vii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
DAFTAR GAMBAR
viii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
DATA SURVEY
TRANSMISI CARRY 1500
Daya 67 Hp
1. Sikap satu
Diameter (D) = 80 mm
Diameter (D) = 42 mm
Diameter (D) = 90 mm
2. Sikap dua
A
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Diameter (D) = 80 mm
Diameter (D) = 72 mm
Diameter (D) = 97 mm
3. Sikap tiga
Diameter (D) = 80 mm
B
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Diameter (D) = 97 mm
Diameter (D) = 75 mm
4. Sikap empat
Diameter (D) = 80 mm
Diameter (D) = 75 mm
5. Sikap lima
C
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Diameter (D) = 80 mm
Diameter (D) = 58 mm
Diameter (D) = 50 mm
6. Sikap mundur
Diameter (D) = 80 mm
D
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Diameter (D) = 50 mm
Diameter (D) = 58 mm
Diameter (D) = 80 mm
E
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
transmisi juga mengalami kemajuan yang sangat cepat. Dimana saat pertama kali
digunakan sistem transmisi masih sangat sederhana, kondisi tersebut juga berbeda dengan
dan sangat rumit. Walaupun prinsip dasarnya tidak jauh berbeda dengan terdahulu. Hal
ini tercipta sesuai dengan tujuan adanya teknologi itu sendiri, yaitu untuk meringankan
terpenting disegala bidang diantaranya; industri mesin jahit, industri mesin foto kopi,
industri mesin tik listrik, industri komputer, dan masih banyak yang lainnya.
Selain itu jarak yang terlalu jauh antara dua buah poros sering tidak
memungkinkan transmisi langsung digunakan. Dalam hal ini dapat dipakai beberapa
a. Transmisi sabuk – V
Mengingat daya atau putaran yang akan diteruskan. Selain itu transmisi yang digunakan
dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat pada jarak sumbu poros yang
Dalam perencanan ini, penulis membatasi masalah penetuan daya, putaran, jenis
transmisi dan komponen yang direncanakan termasuk komponen utama dan beberapa
komponen pendukung.
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu merancang transmisi roda gigi Toyota Carry 1500 dan kontruksinya
b. Tujuan khusus
1. Mampu mengkaji system perancangan dan proses kerja dari suatu transmisi.
melakukan pengambilan data dengan izin yang diberikan oleh kepala bengkel
yang bersangkutan.
c. Buku referensi, diambil dari berbagai buku yang menyangkut elemen mesin I, II
2
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
transmisi ini. Sehingga dalam perancangan ini peran dari teman-teman sangat
membantu.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini membahas latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan,
Bab II Pada bab ini membahas teori dasar, macam-macam transmisi yang dirancang dan
Pada bab ini dicantumkan berbagai macam tabel yang menyangkut roda gigi dan
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai rancangan
transmisi.
3
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
BAB II
TEORI DASAR
2.1 PENGERTIAN
Transmisi merupakan suatu komponen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan. Transmisi juga sangat berperan dalam
penambahan kecepatan dan daya pada suatu kendaraaan.
Transmisi terdiri dari Roda gigi, merupakan suatu roda gesek yang dibuat bergigi
pada kelilingnya. Gunanya untuk penerusan daya yang sangat besar dan putaran yang
tepat. Roda gigi ini dapat berbentuk silinder ataupun kerucut. Karena putaran lebih tinggi
dan tepat dan daya yang besar, juga disegi ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan,
Jadi jelaslah bahwa roda gigi berguna untuk mentransmisikan daya awal ke
1. Transmisi Sabuk-V
Sabuk–V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan
tetoron atau semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang
besar. Sabuk-V dibelitkan dikeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk
yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh
bentuk baji, yang akan menghasilkan daya yang besar pada tegangan yang relatif rata.
Hali in merupakan salah satu keunggulan sabuk-V dibandingkan dengan sabuk rata.
4
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
5
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Pemindahan Kecepatan
Netral ke 1 0 – 30 km / jam
1 ke 2 30 – 50 km / jam
2 ke 3 50 – 80 km / jam
3 ke 4 80 – 110 km / jam
mundur diantara roda gigi yang terdapat pada poros counter dan poros
6
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
roda gigi mundur. Roda gigi mundur inilah yang merubah putaran dari
Pemakaian roda gigi dalam bidang teknologi pemesinan menduduki tempat yang
sangat penting sebagai sarana untuk mentransmisikan daya. Pada gigi banyak keuntungan
dibandingkan alat transmisi lainnya. Pada gigi telah digunakan oleh mesin – mesin yang
mikro sampai pada alat makro seperti alat reduksi pada turbin.
Roda gigi ini merupakan roda gigi yang paling sederhana dan yang paling sering
dijumpai.Roda gigi lurus ini merupakan dua lubang dengan sumbu tetap sejajar dengan
poros.
Roda gigi ini mempunyai alur yang berbentuk ulir pada silinder, mempunyai jarak
bagi pada roda gigi. Jumlah pasang gigi yang kontak serentak lebih besar dari pada gigi
lurus, hingga pemindahan putaran melalui gigi ini berlangsung tanpa hambatan dan tidak
berbunyi, bekerja dengan mulut dan lancar. Roda gigi ini cocok mentransmisikan putaran
tinggi dan besar, akan tetapi ia menerima beban radial maupun aleksial dan kontak roda
7
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
gigi yang kokoh dan kuat supaya lebih tahan, karena alur roda gigi yang berbentuk ulir
Roda gigi ini digunakan pada daya perbandingan – perbandingan konstan antara dua
poros yang berbentuk sudut tertentu. Permukaan roda gigi kerucut berbentuk kubit,
sepasang roda gigi puncak kerucut dinamakan roda gigi kerucut. Pada roda gigi ini sering
digunakan diferensial gear, tetapi roda gigi agak berisik karena perbandingan giginya
kecil. Juga konstruksinya tidak memungkinkan memasang pada kedua ujung porosnya.
Pasangan roda gigi cacing terdiri atas sebuah cacing yang mempunyai ulir luar dan
sebuah roda cacing yang berkait dengan cacing. Ciri yang sangat menonjol pada roda gigi
cacing adalah kerjanya yang halus dan hampir tanpa bunyi serta memungkinkan
8
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Roda gigi hipoid punya jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yang
sumbunya bersilang dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung secara
Transmisi berfungsi untuk mendapatkan tenaga atau daya melalui perputaran , agar
kendaraan tersebut dapat bergerak sesuai dengan kecepatan yang disesuaikan dengan
kondisi jalan terhadap gravitasi bumi, maka diatur kecepatan kendaraan tersebut melalui
9
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Pada penggunaan mula – mula ditekankan pada kopling sepenuhnya pada saat
Pemindahan tenaga putaran yang berlangsung pada gear box adalah sebagai
berikut :
Posisi Netral Z1
Skema Sistem
Z2
Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap z1 z2
Posisi Pertama
Skema Sistem z3 z4
Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z3 = Roda gigi satu counter gear
Z4 = Roda gigi satu output shaft
Posisi Kedua
Skema Sistem Z1 Z6
Z2 Z5
Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z5 = Roda gigi dua counter gear
Z6 = Roda gigi dua output shaft
10
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Posisi Ketiga
Skema Sistem Z1 Z8
Z2 Z7
Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z7 = Roda gigi tiga counter gear
Z8 = Roda gigi tiga output shaft
Posisi Keempat
Z2 Z9
Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z9 = Roda gigi empat counter gear
Z10 = Roda gigi empat output shaft
Posisi Kelima
Skema Sistem n1 n4
Keterangan :
Pada posisi lima kecepatan putaran yang ditransmisikan sama dengan putaran
mesin 6200 rpm
Posisi Mundur
11
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Z2 ZR2
ZR1
Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
ZR = Roda gigi mundur counter gear
ZR1 = Roda gigi mundur perantara
ZR2 = Roda gigi mundur output shaft
Roda gigi berfungsi mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat dengan
sabuk maupun rantai, Karena roda gigi lebih singkat, putaran lebih tinggi, tepat dan daya
lebih besar, dipilih roda gigi karena memerlukan ketelitian yang besar dalam pembuatan,
Roda gigi memindahkan momen melalui kontak luncur melalui permukaan gigi
yang berpasangan. Kecepatan sudut kedua roda gigi tetap di jaga. Untuk perbandingan
tetap dari kecepatan sudut kedua roda gigi digunakan kurva involute atau evolusi.
12
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Kurva involute seperti gambar, dua roda gigi yang berpasangan titik kontak antara
profil gigi pinyon dan roda gigi bergerak sepanjang garis yang berpasangan, ditarik
menyinggung garis sumbu 0,02 seperti pada gambar garis singgung disebut garis katan
Empat hal yang perlu diperhatikan pada roda gigi yang lurus involute :
Ft = fo . CV . b . m y
13
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Dimana :
Ft = Beban tangensial
m = Modul
b = Lebar gigi
= 3,14
Dimana :
Z = Jumlah gigi.
14
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
C. Faktor Kecepatan ( CV )
Koreksi pertama kali pada penggunaan persamaan Lewis yaitu pada kecepatan
keliling. Semakin tinggi kecepatannya maka semakin besar pula variasi beban
atau tumbukan yang terjadi. Koreksi kecepatan ini diberikan dalam bentuk
“CV”
D. Kecepatan Keliling
( m/min)
15
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Dimana :
F. Gaya Tangensial ( Ft )
Ft = =
Dimana :
m = Modul (mm )
Ft = Gaya tangensial
atau
Ft = . Cs
Dimana :
Pd = Daya rencana
Cs = Faktor service
16
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
G. Lebar Gigi
.(cm)
H. Diameter Pinion.
Dp = m . Zg
I. Diameter Gear.
Dg = m . Zg
Jg = i . Zp
Dimana :
K. Faktor Tegangan.
Faktor tegangan = . y’
17
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Faktor tegangan ini untuk mengetahui apakah gear atau pinion yang lemah,
2.6.2 Poros.
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka berbagai
koreksi pertama dapat diambil kecil. Jika faktor koreksi adalah fc maka daya
Pd = fc . P (kW)
Dimana:
fc = Faktor koreksi.
P = Daya (HP).
18
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
C. Jika momen puntir rencana (T) diketahui pada suatu diameter poros (d)
(kg/mm2)
(kg/mm2)
(kg/mm2)
Dimana:
Sf1 = 5,6 untuk baja yang dibentuk dan 6 untuk baja yang dicor.
Dimana:
Kt = Faktor koreksi.
19
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
yang harganya 1,2 – 2,3 dan jika diperkirakan tidak akan terjadi
BAB III
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Supaya tidak terjadi pembesaran dimensi yang nantinya akan menyebabkan biaya
pembuatan roda gigi yang mahal .dan supaya ketahanan roda gigi memenuhi standar
20
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Pd = P . fc
= 67 . 1,2
n = 7600 rpm
T = 9,74x105x
T = 9,74x105x
Daya N = 67 Hp
Daya rencana ( Pd ):
Pd = 49,99 kW . 1,2
= 59,98 kW
Momen rencana ( T ):
21
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
T = 9,74x105x
Dimana :
= Kekuatan tarik bahan dimana bahan yang diambil batang baja yang difinis
= 8,57 kgf/mm2
Diameter poros ( ds ):
ds =
Dimana:
Cb= faktor koreksi bila terjadi pemakaian beban lentur 1,2-2,3 diambil = 1,2.
Tegangan geser ( ):
ds =
=
= 7,142 kgf/mm2
22
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Maka < a
Pada sikap normal ini roda gigi penggerak (n input) adalah putaran mesin 7600 rpm
ncounter =
23
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
= 4750 rpm
Gear rasio ( I ) =
Oleh karena poros output bebas maka tidak ada putaran poros output yang
Gear Ratio ( I ) =
= 3,428
24
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
ncounter = = =
nOutput = = =
V= = = 2,04 m/s
25
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Gear Ratio ( I ) =
= 2,044
ncounter = = =
nOutput = = =
V= = = 3,32 m/s
26
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Gear Ratio ( I ) =
= 1,237
ncounter = = =
nOutput = = =
V= = = 5,08 m/s
27
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Gear Ratio ( I ) =
= 1,2
ncounter = = =
nOutput = = =
V= = = 6,02 m/s
Pada posisi kecepatan lima putaran yang di transmisikan sama dengan putaran
28
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Gear Ratio ( I ) =
=1
V= = = 7,01 m/s
29
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Gear Ratio ( I ) =
= 2,56
ncounter = = =
nOutput = = =
30
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
NReverse = = =
V= = = 2,27 m/s
Dalam perencanaan roda gigi kita harus mengetahui posisi roda gigi yang akan di
rencanakan, baik dalam posisi ataupun dalam kerja roda gigi tersebut.
31
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Dimana :
Ze = =
= 49,267
= 49 gigi
Ze = =
= 46,188
= 46 gigi
32
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
10 0.201 25 0.339
11 0.226 27 0.349
12 0.245 30 0.358
13 0.261 34 0.371
14 0.276 38 0.383
15 0.289 43 0.396
16 0.295 50 0.408
17 0.302 60 0.421
18 0.308 75 0.434
33
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Modul (m)
m= = 4 mm/ gigi
m= = 4 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
d=
34
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
V= (m/s)
V= = 36,59 m/sec
V= = 48,72 m/sec
V= = 21,62 m/sec
V= = 16 m/sec
Gaya Tangensial
Ft = (kg)
Ft = = 167 kg
Ft = = 125,56 kg
35
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Ft = = 282,96 kg
Ft = = 382,35 kg
b=
b= = 25 mm
b= = 18,772 mm = 19 mm
Dimana :
36
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Ze = =
= 49,267
= 49 gigi
Ze = =
= 44,648
= 45 gigi
37
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
10 0.201 25 0.339
11 0.226 27 0.349
12 0.245 30 0.358
13 0.261 34 0.371
14 0.276 38 0.383
15 0.289 43 0.396
16 0.295 50 0.408
17 0.302 60 0.421
18 0.308 75 0.434
Modul (m)
m= = 4 mm/ gigi
38
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
m= = 4 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
d=
V= (m/s)
V= = 36,59 m/sec
39
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
V= = 48,72 m/sec
V= = 22,37 m/sec
V= = 25,45 m/sec
Gaya Tangensial
Ft = (kg)
Ft = = 167 kg
Ft = = 125,56 kg
Ft = = 273,48 kg
Ft = = 340,38 kg
40
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b=
b= = 25 mm
b= = 18,772 mm = 19 mm
Dimana :
Ze = =
= 49,267
41
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
= 49 gigi
Ze = =
= 38,49
= 38 gigi
10 0.201 25 0.339
11 0.226 27 0.349
12 0.245 30 0.358
13 0.261 34 0.371
42
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
14 0.276 38 0.383
15 0.289 43 0.396
16 0.295 50 0.408
17 0.302 60 0.421
18 0.308 75 0.434
Modul (m)
m= = 4 mm/ gigi
m= = 4 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
43
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
m= = 3 mm/ gigi
d=
V= (m/s)
V= = 36,59 m/sec
V= = 48,72 m/sec
44
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
V= = 22,37 m/sec
V= = 32,87 m/sec
Gaya Tangensial
Ft = (kg)
Ft = = 167 kg
Ft = = 125,56 kg
Ft = = 273,48 kg
Ft = = 186,11 kg
b=
45
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 25 mm
b= = 18,772 mm = 19 mm
Dimana :
Ze = =
= 49,267
= 49 gigi
46
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Ze = =
= 36,95
= 37 gigi
10 0.201 25 0.339
11 0.226 27 0.349
12 0.245 30 0.358
13 0.261 34 0.371
47
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
14 0.276 38 0.383
15 0.289 43 0.396
16 0.295 50 0.408
17 0.302 60 0.421
18 0.308 75 0.434
Modul (m)
m= = 4 mm/ gigi
m= = 4 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
48
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
m= = 3 mm/ gigi
d=
V= (m/s)
V= = 36,59 m/sec
V= = 48,72 m/sec
V= = 17,16 m/sec
49
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
V= = 12,08 m/sec
Gaya Tangensial
Ft = (kg)
Ft = = 167 kg
Ft = = 125,56 kg
Ft = = 356,51 kg
Ft = = 506,43 kg
b=
b= = 25 mm
50
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
tanpa pengaruh roda gigi pemindah tetap, ini di bantu oleh syincronizerring
Dimana :
Ze = =
51
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
= 49,267
= 49 gigi
Ze = =
= 26,173
= 26 gigi
Ze = =
= 41,569
52
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
= 42 gigi
10 0.201 25 0.339
11 0.226 27 0.349
12 0.245 30 0.358
13 0.261 34 0.371
14 0.276 38 0.383
15 0.289 43 0.396
16 0.295 50 0.408
17 0.302 60 0.421
18 0.308 75 0.434
53
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Modul (m)
m= = 4 mm/ gigi
m= = 4 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gigi
m= = 3 mm/ gi.gi
d=
54
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
V= (m/s)
V= = 36,59 m/sec
V= = 48,72 m/sec
V= = 8,94 m/sec
V= = 16,24 m/sec
V= = 19,65 m/sec
Gaya Tangensial
55
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Ft = (kg)
Ft = = 167,2 kg
Ft = = 125,57 kg
Ft = = 684,33 kg
Ft = = 376,72 kg
Ft = = 311,34 kg
b=
56
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 25 mm
b= = 18,772 mm = 19 mm
BAB IV
- Diameter (d) 80 mm 92 mm
- Lebar (b) 20 mm 25 mm
Pembahasan :
57
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
digunakan
Zinput=
= 22,8
= 23 gigi
b= = 25 mm
Pembahsan :
58
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
Ze = =
= 49,267
= 49 gigi
b= = 25 mm
Pembahasan :
digunakan
Zcounter1=
59
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
=28,7 = 29 gigi
b= = 18,772 mm = 19 mm
Pembahsan :
digunakan
Zcounter2
=29,66 = 30 gigi
60
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
Roda counter 3
5.
- Jumlah gigi (Z)
29 24
- Diameter gigi (d)
97 mm 72 mm
- Lebar gigi (b)
20 mm 19 mm
Pembahasan :
digunakan
Zcounter3=
61
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
Pembahasan :
digunakan
Zinput=
=22,8
=23 gigi
62
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
Pembahasan :
digunakan
Zconterreverse=
63
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
Pembahasan :
Ze = =
= 46,188
= 46 gigi
digunakan
64
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
Ze = =
= 44,648
= 45 gigi
digunakan
65
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
75 mm 114 mm
Pembahasan :
20 mm 19 mm
Untuk pasangan gear dan pinion kedua
Ze = =
= 38,49
= 38 gigi
66
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
Ze = = 20 mm 19 mm
= 36,95
= 37 gigi
b= = 18,772 mm = 19 mm
67
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
12.
Pembahasan : 27 42
80 mm 126 mm
Ze = =
= 41,569
= 42 gigi
gigi reverse
68
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
13.
Pembahasan :
17 32
58 mm 96 mm
Harga Ze = Zreverse output = 42 gigi efektif yang
20 mm 19 mm
digunakan
Z reverse =
gigi reverse
69
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
b= = 18,772 mm = 19 mm
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
transmisi roda gigi tersebut pada masing-masing perhitungan bertujuan, apakah bagian-
bagian tersebut dapat dipergunakan pada transmisi jika di tinjau dari faktor ekonomis dan
faktor teknis.
di dapat dari perhitungan, maka penulis akan menguraikan bagian yang terpenting dalam
Untuk menggerakkan roda gigi pertama memerlukan momen puntir yang besar
Roda gigi pertama di gunakan untuk putaran dan untuk menghasilkan daya yang
Tegangan geser, tegangan tarik dan lentur yang terjadi pada komponen transmisi
dijadikan dasar pemilihan material atau bahan komponen transmisi tersebut akan
tetapi faktor daya, putaran dan momen puntir yang paling menentukan
70
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA
5.2 Saran
manfaatnya bagi pembaca, seandainya membuat suatu perencanaan transmisi antara lain:
Tanpa menguasai pelajaran tersebut di atas akan sulit memahami dan menerapkan
Dalam melakukan survey hendaknya data yang di ambil benar-benar cukup dengan
pertimbangkan bahan yang di pakai serta faktor-faktor yang di pilih agar dapat memenuhi
71
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: !991.
Jakarta: 2004
1. Khumi, RS, J.K Gupta .1984.” Machine Design “Ram Nagar New
Delhi, Eurasia Publishing House,(pr)lmt,1982