Anda di halaman 1dari 89

TUGAS

RANCANGAN ULANG
TRANSMISI

“SUZUKI CARRY 1500”

Oleh :
Nama : Fikri Anthony
NPM : 171001721010
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing : Ir.Rizky Arman,M.T.

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2020
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

LEMBARAN PENGESAHAN
RANCNGAN ELEMEN MESIN II

Perncangan Transmisi SUZUKI CARRY 1500

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa yang tertera di bawah ini telah

menyelesaikan Tugas Rancangan Kopling:

NAMA : Fikri Anthony

NPM : 1710017211010

Laporan ini telah disetujui dan disyahkan oleh:

Padang, ..................... 2020

Diketahui Oleh :

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing

Ir. Kaidir, M.eng, IPM Ir.Rizky Arman, M.T.

i
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

ii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

JURUSN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Kampus III Jl. Gajah Mada, Gunung Pangilun, Telp (0751) 54257, Fax. 51341 Padang

URAIAN TUGAS RANCANGAN TRANSMISI

Nama : Fikri Anthony


NPM : 1710017211010
Dosen Pembimbing : Ir.Rizky Arman,M.T.
Waktu Pelaksanaan : 2019/2020
Judul : TRANSMISI SUZUKI CARRY 1500

SPESIFIKASI TUGAS:
1. Survey data.
2. Perencanaan dan pemilihan bahan komponen utama.
3. Perencanaan dan pemilihan bahan komponen tambahan
4. Gambar teknik terpasang dan detail sesuai standart ISO

Padang…....................... 2020

Dosen Pembimbing

Ir. Rizky Arman,M.T.

iii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

JURUSN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Kampus III Jl. Gajah Mada, Gunung Pangilun, Telp (0751) 54257, Fax. 51341 Padang

SURAT PUAS

Yang bertandatangan dibawah ini, menerabngkan bahwa:


Nama : Fikri Anthony
NPM : 1710017211010

Telah menyelesaikan tugas Rancangan Ulang Transmisi,


Dengan Judul : Transmisi Suzuki Carry 1500
Pada Semester : Genap
Dengan Nilai : ……( )

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat di pergunakan seperlunya.

Padang….................2020

Dosen Pembimbing

Ir. Rizky Arman, M.T.

iv
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmatnya sehingga

penulis dapat meyusun hasil rancangan ulang Transmisi Suzuki Carry 1500 Rancangan transmisi

ini merupakan tugas rancangan pada jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta, dan

merupakan aplikasi dari teori dari mata kuliah Elemenet mesin.

Dalam menyelesaikan rancangan ulang transmisi ini, didasari banyak terdapat

kekurangan-kekurangan dari segi penyajian isi atau materi, maka kritikan dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan demi kesempuranan dari hasil rancangan ulang Transmisi

Toyota Kijang ini.

Akirnya penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua atas segala do, anya.

2. Bapak Ir. Rizky Arman, MT selaku dosen pembimbing.

3. Bapak Ir. Kaidir, M.eng selaku ketua jurusan Teknik Mesin

4. Rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi

penulis .

Padang, Juni 2020

Fikri Anthony

v
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

DAFTAR ISI

COVER
LEMBARAN PENGESAHAN
URAIAN TUGAS PERANCANGAN
SURAT PUAS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DATA SURVEY

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................1
1.2. Batasan Masalah.................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan................................................................2
1.4. Metodologi Penulisan.........................................................2
1.5. Sistimatika Penulisan..........................................................3

BAB II TEORI DASAR


2.1. Pengertian...........................................................................5
2.2. Klasifikasi roda gigi...........................................................5
2.3. Cara Kerja Transmisi..........................................................8
2.4. Gagasan dalam perencanaan...............................................9
2.5. Persamaan dalam perencanaan ..........................................9

BAB III PERENCANAAN RODA GIGI


3.1. Perhitungan Daya Transmisi..............................................17
3.2. Perhitungan Poros...............................................................17
3.3. Perhitungan kecepatan dan putaran ...................................19
3.3.1. Sikap Normal.......................................19
3.3.2. Posisi Kecepatan Satu.........................20

vi
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

3.3.3. Posisi Kecepatan Dua..........................22


3.3.4. Posisi Kecepatan Tiga.........................23
3.3.5. Posisi Kecepatan Empat......................24
3.3.6. Posisi Kecepatan Lima........................25
3.3.7. Posisi Mundur......................................26
3.4. Perencanaan Dimensi Roda Gigi........................................28
3.3.1. Posisi Kecepatan Pertama...................28
3.3.2. Posisi Kecepatan Dua..........................35
3.3.3. Posisi Kecepatan Tiga.........................42
3.3.4. Posisi Kecepatan Empat......................49
3.3.5. Posisi kecepatan lima..........................56
3.3.6. posisi kecepatan mundur.....................56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan.....................................................................................65
4.2 Saran-saran.....................................................................................67

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

vii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Roda Gigi Lurus6

Gambar 2.2 Roda Gigi Kerucut 7

Gambar 2.3 Roda Gigi Cacing 8

Gambar 2.4 Roda Gigi Hypoid 8

Gambar 3.1 Sikap Normal 20

Gambar 3.2 Sikap Satu 21

Gambar 3.3 Sikap Dua 22

Gambar 3.4 Sikap Tiga 23

Gambar 3.5 Sikap Empat 24

Gambar 3.6 Sikap Lima 26

Gambar 3.7 Sikap Mundur 27

viii
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

DATA SURVEY
TRANSMISI CARRY 1500
Daya 67 Hp

Putaran 7600 rpm

Transmisi : maju 5; mundur 1

1. Sikap satu

Roda gigi yang bekerja :

- Roda gigi input shaft

Jumlah gigi (Z1) = 20 gigi

Diameter (D) = 80 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi counter shaft pemindah tetap

Jumlah gigi (Z2) = 32 gigi

Diameter (d) = 128 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi 1 counter shaft

Jumlah gigi (Z6) = 14 gigi

Diameter (D) = 42 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- roda gigi 1 ouput shaft

Jumlah gigi (Z11) = 30 gigi

Diameter (D) = 90 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

2. Sikap dua

Roda gigi yang bekerja :

A
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

- Roda gigi input shaft

Jumlah gigi (Z1) = 20 gigi

Diameter (D) = 80 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi counter shaft pemindah tetap

Jumlah gigi (Z2) = 32 gigi

Diameter (d) = 128 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi 2 counter shaft

Jumlah gigi (Z5) = 22 gigi

Diameter (D) = 72 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi 2 output shaft

Jumlah gigi (Z10) = 29 gigi

Diameter (D) = 97 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

3. Sikap tiga

Roda gigi yang bekerja :

- Roda gigi input shaft

Jumlah gigi (Z1) = 20 gigi

Diameter (D) = 80 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi counter shaft pemindah tetap

Jumlah gigi (Z2) = 32 gigi

Diameter (d) = 128 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi 3 counter shaft

Jumlah gigi (Z4) = 29 gigi

B
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Diameter (D) = 97 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi 3 output shaft

Jumlah gigi (Z9) = 25 gigi

Diameter (D) = 75 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

4. Sikap empat

Roda gigi yang bekerja :

- Roda gigi input shaft

Jumlah gigi (Z1) = 20 gigi

Diameter (D) = 80 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi counter shaft pemindah tetap

Jumlah gigi (Z2) = 32 gigi

Diameter (d) = 128 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi 4 counter shaft

Jumlah gigi (Z3) = 33 gigi

Diameter (D) = 100 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi 4 output shaft

Jumlah gigi (Z8) = 24 gigi

Diameter (D) = 75 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

5. Sikap lima

C
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Roda gigi yang bekerja :

- Roda gigi input shaft

Jumlah gigi (Z1) = 20 gigi

Diameter (D) = 80 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi counter shaft pemindah tetap

Jumlah gigi (Z2) = 32 gigi

Diameter (d) = 128 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi reserve perantara

Jumlah gigi (Z13) = 17 gigi

Diameter (D) = 58 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi reserve counter shaft

Jumlah gigi (Z7) = 14 gigi

Diameter (D) = 50 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

6. Sikap mundur

Roda gigi yang bekerja :

- Roda gigi input shaft

Jumlah gigi (Z1) = 20 gigi

Diameter (D) = 80 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi counter shaft pemindah tetap

D
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Jumlah gigi (Z2) = 32 gigi

Diameter (d) = 128 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi reverse counter shaft

Jumlah gigi (Z7) = 14 gigi

Diameter (D) = 50 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi reverse perantara

Jumlah gigi (Z13) = 17 gigi

Diameter (D) = 58 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

- Roda gigi reverse output shaft

Jumlah gigi (Z12) = 27 gigi

Diameter (D) = 80 mm

Lebar gigi (b) = 20 mm

E
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem

transmisi juga mengalami kemajuan yang sangat cepat. Dimana saat pertama kali

digunakan sistem transmisi masih sangat sederhana, kondisi tersebut juga berbeda dengan

sekarang dimana sistem yang digunakan sudah sangat maju perkembangannya.

Komponen-komponen yang digunakan pada sistem transmisi sangat kompleks

dan sangat rumit. Walaupun prinsip dasarnya tidak jauh berbeda dengan terdahulu. Hal

ini tercipta sesuai dengan tujuan adanya teknologi itu sendiri, yaitu untuk meringankan

aktivitas individu yang mengoperasikan alat tersebut.

Transmisi yang jumlah dan tingkat pemakaiannya telah menempati posisi

terpenting disegala bidang diantaranya; industri mesin jahit, industri mesin foto kopi,

industri mesin tik listrik, industri komputer, dan masih banyak yang lainnya.

Selain itu jarak yang terlalu jauh antara dua buah poros sering tidak

memungkinkan transmisi langsung digunakan. Dalam hal ini dapat dipakai beberapa

macam transmisi sesuai dengan kebutuhan kita diantaranya:

a. Transmisi sabuk – V

b. Transmisi sabuk gilir

c. Transmisi rantai rol

d. Transmisi rantai gigi

e. Transmisi roda gigi

Masing-masing transmisi mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri.

Mengingat daya atau putaran yang akan diteruskan. Selain itu transmisi yang digunakan

dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat pada jarak sumbu poros yang

baik dan benar.


PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

1.2 Batasan masalah

Dalam perencanan ini, penulis membatasi masalah penetuan daya, putaran, jenis

transmisi dan komponen yang direncanakan termasuk komponen utama dan beberapa

komponen pendukung.

1.3 Tujuan

a. Tujuan Umum

Mampu merancang transmisi roda gigi Toyota Carry 1500 dan kontruksinya

b. Tujuan khusus

1. Mampu mengkaji system perancangan dan proses kerja dari suatu transmisi.

2. Dapat melakukan pemilihan bahan yang efisien untuk setiap detail.

3. Dapat menetapkan sistem sistematik teknologi permesinan dalam tindakan

nyata, dengan perioritas pada transmisi roda gigi.

1.4 Metodologi perencanaan

Dalam perancangan ini metode yang digunakan adalah dengan menggunakan

beberapa metode diantaranya adalah:

a. Survey lapangan yaitu mahasiwa melakukan survey langsung ke bengkel dan

melakukan pengambilan data dengan izin yang diberikan oleh kepala bengkel

yang bersangkutan.

b. Wawancara yaitu disini mahasiswa yang bersangkutan melakukan pendekatan

dengan mekanik bengkel dan berkonsultasi dengan pembimbing untuk

mendapatkan data dan perhitungan yang dibutuhkan.

c. Buku referensi, diambil dari berbagai buku yang menyangkut elemen mesin I, II

dan III juga dari buku mengenai transmisi.

2
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

d. Bahan perkuliahan elemen mesin I, II dan III

Selain metode diatas yang digunakan penulis, penulis juga melakukan

pendekatan terhadap senior yang telah menyelesaikan tugas perancangan

transmisi ini. Sehingga dalam perancangan ini peran dari teman-teman sangat

membantu.

1.5 Sistematika penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini membahas latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan,

metodologi perencanaan dan sistematika penulisan.

Bab II Pada bab ini membahas teori dasar, macam-macam transmisi yang dirancang dan

persamaan-persamaan yang menyangkut perhitungan perancangan.

Bab III Perancangan Roda Gigi

Pada bab ini membahas tentang perancangan dan perhitungan-perhitungan

transmisi pada roda gigi yang akan dirancang.

BabIV Hasil dan pembahasan

Pada bab ini dicantumkan berbagai macam tabel yang menyangkut roda gigi dan

bentuk roda gigi serta perencanaannya.

Bab V Kesimpulan dan saran

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai rancangan

transmisi.

3
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

BAB II
TEORI DASAR

2.1 PENGERTIAN

Transmisi merupakan suatu komponen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan. Transmisi juga sangat berperan dalam
penambahan kecepatan dan daya pada suatu kendaraaan.
Transmisi terdiri dari Roda gigi, merupakan suatu roda gesek yang dibuat bergigi

pada kelilingnya. Gunanya untuk penerusan daya yang sangat besar dan putaran yang

tepat. Roda gigi ini dapat berbentuk silinder ataupun kerucut. Karena putaran lebih tinggi

dan tepat dan daya yang besar, juga disegi ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan,

pematangan maupun pemeliharaannya.

Jadi jelaslah bahwa roda gigi berguna untuk mentransmisikan daya awal ke

selanjutnya dengan pusaran roda gigi tadi.

2.2 Jenis-Jenis Transmisi


2.2.1 Transmisi Sabuk

1. Transmisi Sabuk-V
Sabuk–V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan
tetoron atau semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang
besar. Sabuk-V dibelitkan dikeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk
yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh
bentuk baji, yang akan menghasilkan daya yang besar pada tegangan yang relatif rata.
Hali in merupakan salah satu keunggulan sabuk-V dibandingkan dengan sabuk rata.

2. Transmisi Sabuk Gilir


Transmisi sabuk yang bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai beberapa
keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya dan mudah untuk
mendapatkan perbandingan putaran yang diingini.Transmisi tersebut telah digunakan
dalam semua bidang industri, seperti mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertania

4
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

dan lain-lain. Namun demikian, transmisi sabuk tersebut mempunyai kekurangan


dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi, yaitu karena terjadinya slip antara
sabuk dan puli. Karena itu, macam transmisi sabuk biasa tidak dapat dipakai bilamana
dikehendaki putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap.

Gambar 2.1 Sabuk

Transmisi sabuk memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan

denganb transmisi lain, yaitu:

Terjadinya slip pada beban penuh ( over load ), sehingga tidak


menyebabkan kerusakan pada alat alat transmisi, poros dan bantalan.
Dapat meredam guncangan dan kejutan.
Dapat digunakan untuk memutar poros yang digerakkan dalam dua
arah tanpa merubah kedudukan poros penggerak.

2.2.2 Transmisi Rantai


1. Transmisi Rantai Rol
Rantai transmisi daya biasanya dipergunakan dimana jarak poros lebih besar dari
pada transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada dalam transmisi sabuk. Rantai
mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip, jadi menjamin
perbandingan putaran yang tetap. Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan-
keuntungan seperti mampu meneruskan daya besar karena kekuatannya yang besar,
tidak memerlukan tegangan awal, keausan kecil pada bantalan, dan mudah
memasangnya. Karena keuntungan tersebut, rantai mempunyai pemakaian yang luas
seperti roda gigi dan sabuk. Dipihak lain rantai memeliki kekurangan yaitu variasi
kecepatannya yang tak dapat dihindari karena lintasan busur pada sproket yang
mengait mata rantai, suara dan getaran karena tumbukan antara rantai dasar gigi
sproket dan perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh
gesekan dengan sproket.

5
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Gambar 2.2 Rantai

2. Transmisi Rantai Gigi


Bila diingini transmisi dengan kecepatan tinggi lebih dari 1000 m/min, bunyi
kecil dan atau daya besar, dapat dipakai rantai gigi. Rantai ini lebih mahal dari pada
rantai rol. Ciri yang menonjol pada rantai gigi ialah bahwa segera mengait secara
meluncur dengan gigi sproket yang berprofil involut (evolven), mata rantai berputar
sebagai satu benda dengan sproket. Hal ini berbeda dengan rantai rol dimana bus mata
rantai mengait sproket pada dasar kaki gigi. Dengan cara kerja diatas tumbukan pada
rantai gigi jauh lebih kecil dari pada rantai rol.
Untuk ketahanan mesin, kecepatan yang dianjurkan dapat

dilihat pada tabel

Tabel 2.1 Pemindahan dan Kecepatan.

Pemindahan Kecepatan

Netral ke 1 0 – 30 km / jam

1 ke 2 30 – 50 km / jam

2 ke 3 50 – 80 km / jam

3 ke 4 80 – 110 km / jam

4 ke 5 110 – 140 km / jam

Pada masing-masing kecepatan gigi, pembagian kecepatan

tergantung pada perbandingan roda gigi dan jumlah gigi-gigi yang

terdapat disekeliling roda gigi. Khusus untuk reverse atau kecepatan

mundur diantara roda gigi yang terdapat pada poros counter dan poros

output dipasangkan poros lagi, yang gunanya adalah untuk pemasangan

6
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

roda gigi mundur. Roda gigi mundur inilah yang merubah putaran dari

mesin berlawanan arah dengan putaran output.

2.3 Klasifikasi Roda Gigi

Pemakaian roda gigi dalam bidang teknologi pemesinan menduduki tempat yang

sangat penting sebagai sarana untuk mentransmisikan daya. Pada gigi banyak keuntungan

dibandingkan alat transmisi lainnya. Pada gigi telah digunakan oleh mesin – mesin yang

mikro sampai pada alat makro seperti alat reduksi pada turbin.

Pada dasarnya roda gigi dapat diklasifikasikan dalam beberapa type :

a. Roda Gigi Lurus

Roda gigi ini merupakan roda gigi yang paling sederhana dan yang paling sering
dijumpai.Roda gigi lurus ini merupakan dua lubang dengan sumbu tetap sejajar dengan
poros.

Gambar 2.1. Roda Gigi Lurus

b. Roda Gigi Helix

Roda gigi ini mempunyai alur yang berbentuk ulir pada silinder, mempunyai jarak

bagi pada roda gigi. Jumlah pasang gigi yang kontak serentak lebih besar dari pada gigi

lurus, hingga pemindahan putaran melalui gigi ini berlangsung tanpa hambatan dan tidak

berbunyi, bekerja dengan mulut dan lancar. Roda gigi ini cocok mentransmisikan putaran

tinggi dan besar, akan tetapi ia menerima beban radial maupun aleksial dan kontak roda

7
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

gigi yang kokoh dan kuat supaya lebih tahan, karena alur roda gigi yang berbentuk ulir

tersebut menimbulkan gaya aksial dengan poros.

c. Roda Gigi Kerucut

Roda gigi ini digunakan pada daya perbandingan – perbandingan konstan antara dua

poros yang berbentuk sudut tertentu. Permukaan roda gigi kerucut berbentuk kubit,

sepasang roda gigi puncak kerucut dinamakan roda gigi kerucut. Pada roda gigi ini sering

digunakan diferensial gear, tetapi roda gigi agak berisik karena perbandingan giginya

kecil. Juga konstruksinya tidak memungkinkan memasang pada kedua ujung porosnya.

Gambar 2.2. Roda Gigi Kerucut

d. Roda Gigi Cacing

Pasangan roda gigi cacing terdiri atas sebuah cacing yang mempunyai ulir luar dan

sebuah roda cacing yang berkait dengan cacing. Ciri yang sangat menonjol pada roda gigi

cacing adalah kerjanya yang halus dan hampir tanpa bunyi serta memungkinkan

perbandingan transmisi yang besar.

8
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Gambar 2.3. Roda Gigi Cacing

e. Roda Gigi Hipoid

Roda gigi hipoid punya jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yang

sumbunya bersilang dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung secara

meluncur dan menggelinding.

Gambar 2.4. Roda Gigi Hypoid

2.4 Cara kerja transmisi

Transmisi berfungsi untuk mendapatkan tenaga atau daya melalui perputaran , agar

kendaraan tersebut dapat bergerak sesuai dengan kecepatan yang disesuaikan dengan

kondisi jalan terhadap gravitasi bumi, maka diatur kecepatan kendaraan tersebut melalui

transmisi roda gigi.

9
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Pada penggunaan mula – mula ditekankan pada kopling sepenuhnya pada saat

pemindahannya atau menukar gigi transmisi, kemudian kopling dilepaskan perlahan –

lahan menurut petunjuk penukaran gigi untuk kecepatan.

Pemindahan tenaga putaran yang berlangsung pada gear box adalah sebagai

berikut :

 Posisi Netral Z1
Skema Sistem
Z2

Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap z1 z2

 Posisi Pertama
Skema Sistem z3 z4

Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z3 = Roda gigi satu counter gear
Z4 = Roda gigi satu output shaft
 Posisi Kedua
Skema Sistem Z1 Z6

Z2 Z5

Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z5 = Roda gigi dua counter gear
Z6 = Roda gigi dua output shaft

10
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

 Posisi Ketiga
Skema Sistem Z1 Z8

Z2 Z7

Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z7 = Roda gigi tiga counter gear
Z8 = Roda gigi tiga output shaft

 Posisi Keempat

Skema Sistem Z1 Z10

Z2 Z9

Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
Z9 = Roda gigi empat counter gear
Z10 = Roda gigi empat output shaft

 Posisi Kelima
Skema Sistem n1 n4

Keterangan :
Pada posisi lima kecepatan putaran yang ditransmisikan sama dengan putaran
mesin 6200 rpm

 Posisi Mundur

11
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Skema Sistem Z1 ZR3

Z2 ZR2

ZR1

Keterangan :
Z1 = Roda gigi penggerak utama
Z2 = Roda gigi pemindah tetap
ZR = Roda gigi mundur counter gear
ZR1 = Roda gigi mundur perantara
ZR2 = Roda gigi mundur output shaft

2.5 Gagasan dalam perencanaan

Roda gigi berfungsi mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat dengan

demikian transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan transmisi

sabuk maupun rantai, Karena roda gigi lebih singkat, putaran lebih tinggi, tepat dan daya

lebih besar, dipilih roda gigi karena memerlukan ketelitian yang besar dalam pembuatan,

pemasangan maupun pemeliharaan.

Pada perencanaan ini terdapat dua jenis roda gigi yaitu :

 Roda gigi lurus

 Roda gigi miring

2.6 Persamaan-persamaan dasar dalam perencanaan

2.6.1 Roda Gigi

Roda gigi memindahkan momen melalui kontak luncur melalui permukaan gigi

yang berpasangan. Kecepatan sudut kedua roda gigi tetap di jaga. Untuk perbandingan

tetap dari kecepatan sudut kedua roda gigi digunakan kurva involute atau evolusi.

12
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Kurva involute seperti gambar, dua roda gigi yang berpasangan titik kontak antara

profil gigi pinyon dan roda gigi bergerak sepanjang garis yang berpasangan, ditarik

menyinggung garis sumbu 0,02 seperti pada gambar garis singgung disebut garis katan

atau garis tekanan.

Empat hal yang perlu diperhatikan pada roda gigi yang lurus involute :

1. Tidak mengalami pemotongan bawah.

2. Perbandingan kontak dipilih hebat.

3. Luncuran spesifik harga ditetapkan dengan baik.

4. Putaran harus diletakkan dalam arah yang berlawanan.

Perencanaan Roda Gigi

Untuk memudahkan dalam perancanaan, kita harus menentukan dasar

perencanaan roda gigi. Langkah langkah dalam perencanaan itu adalah :

 Jika tegangan gear kecil dari pada pinion maka perancangan


berdasarkan gear ( rg < rp ).
 Jika tegangan pinion lebih kecil dari pada gear maka perancangan
berdasarkan pinion ( rp < rg )

Persamaan yang digunakan dalam perancangan roda gigi ini yaitu

persamaan Lewis yang dirumuskan pada tahun 1983.

Ft = fo . CV . b .  m y

13
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Dimana :

Ft = Beban tangensial

fo = Tegangan lentur pada bahan roda gigi ( kg/cm2 )

CV= Faktor kecepatan

m = Modul

b = Lebar gigi

y = Faktor bentuk gigi

 = 3,14

A. Jumlah Gigi ekivalen ( Ze )

Dimana :

Ze = Jumlah gigi ekivalen.

Z = Jumlah gigi.

 = Sudut gigi helix angel 20o s/d 45o

B. Faktor Bentuk Gigi ( y’ )

, untuk roda gigi involut dengan sudut tekan 14,50

, untuk roda gigi involut dengan sudut tekan 200

14
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

, untuk roda gigi stub dengan sudut tekan 200

C. Faktor Kecepatan ( CV )

Koreksi pertama kali pada penggunaan persamaan Lewis yaitu pada kecepatan

keliling. Semakin tinggi kecepatannya maka semakin besar pula variasi beban

atau tumbukan yang terjadi. Koreksi kecepatan ini diberikan dalam bentuk

“CV”

untuk kecepatan operasi gigi 12,5 m/s

untuk kecepatn potong gigi di atas 12,5 m/s

untuk roda gigi dengan akurasi tinggi

dan operasi kecepatan diatas 20 m / s

untuk roda gigi non logam

(Gupta J.h, New Delhi, 1982)

D. Kecepatan Keliling

Untuk menentukan besarnya harga faktor kecepatan “CV” kita harus

menentukan kecepatan keliling terlebih dahulu dengan persamaan :

( m/min)

15
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

E. Torsi yang Dihasilkan Transmisi ( T )

Dimana :

np = Putaran pinion = ni ( rpm )

F. Gaya Tangensial ( Ft )

Ft = =

Dimana :

T = torsi transmisi ( kg/mm )

m = Modul (mm )

Zp= Jumlah gigi pinion = Z1

Ft = Gaya tangensial

atau

Ft = . Cs

Dimana :

V = Kecepatan keliling ( m/min )

Pd = Daya rencana

Cs = Faktor service

16
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

G. Lebar Gigi

.(cm)

H. Diameter Pinion.

Dp = m . Zg

I. Diameter Gear.

Dg = m . Zg

J. Jumlah Gigi Gear.

Jg = i . Zp

Dimana :

i adalah perbandingan jumlah gigi dan pinion ( Perbandingan transmisi )

K. Faktor Tegangan.

Faktor tegangan = . y’

17
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Faktor tegangan ini untuk mengetahui apakah gear atau pinion yang lemah,

dimana perancangan berdasarkan tegangan lemah.

2.6.2 Poros.
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka berbagai

macam faktor keamanan biasanya dapat diambil dalam perencanaan sehingga

koreksi pertama dapat diambil kecil. Jika faktor koreksi adalah fc maka daya

rencana (Pd) adalah:

Pd = fc . P (kW)

Dimana:

fc = Faktor koreksi.

P = Daya (HP).

Pd = Daya rencana (kW).

B. Untuk mencari momen puntir (T):

Jadi untuk menentukan momen puntir (T) adalah:

18
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

C. Jika momen puntir rencana (T) diketahui pada suatu diameter poros (d)

maka tegangan geser yang terjadi adalah:

(kg/mm2)

Jadi untuk menentukan tegangan geser yang terjadi:

(kg/mm2)

D. Untuk mencari tegangan geser yang diizinkan (τa) adalah:

(kg/mm2)

Dimana:

σ t = tegangan tarik (kg / mm2)

Sf1 = 5,6 untuk baja yang dibentuk dan 6 untuk baja yang dicor.

Sf2 = Pengaruh yang lainnya (1,3 – 3,0).

(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1997).

E Untuk mencari diameter poros (d):

Dimana:

τa = Tegangan geser yang diizinkan (kg/mm2)

Kt = Faktor koreksi.

= 1,0 untuk beban yang dikenakan halus.

= 1,0 – 1,5 jika terjadi sedikit tumbukan dan kejutan.

= 1,5 – 3,0 jika beban dikenakan dengan kejutan besar.

19
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Cb = Jika memang diperkirakan akan terjadi pemakaian dengan

beban lentur, maka dapat dipertimbangkan pemakaian faktor Cb

yang harganya 1,2 – 2,3 dan jika diperkirakan tidak akan terjadi

pembebanan lentur maka Cb = 0.

(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1997).

BAB III
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

3.1 PERHITUNGAN DAYA TRANSMISI

Supaya tidak terjadi pembesaran dimensi yang nantinya akan menyebabkan biaya

pembuatan roda gigi yang mahal .dan supaya ketahanan roda gigi memenuhi standar

maka diperlukan perhitungan-perhitungan.

20
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Pada perencanaan ini daya maksimal yang di transmisikan adalah 67 HP pada

putaran 7600 rpm, faktor koreksi ( fc ) = 1,2 berdasarkan persamaan.

Pd = P . fc

= 67 . 1,2

= 80,4 HP = 80,4 HP x 0,746kW/HP = 59,98 KW

n = 7600 rpm

Dan momen puntir rencana dapat dihitung :

T = 9,74x105x

T = 9,74x105x

3.2 PERANCANGAN POROS

3.2.1 Poros Input

Data dari survey didapat:

Daya N = 67 Hp

3.2.2 Poros Output

Daya, N = 67 Hp = 67Hp x 0,746 kW/Hp = 49,99 kW

Putaran, n = 7600 rpm

Daya rencana ( Pd ):

Pd = 49,99 kW . 1,2

= 59,98 kW

Momen rencana ( T ):

21
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

T = 9,74x105x

geser izin ( a):

Dimana :

= Kekuatan tarik bahan dimana bahan yang diambil batang baja yang difinis

dingin S55 C – D dengan kekuatan tarik 72 kgf/mm2

Sf1= Faktor keamanan dengan nilai 6,0

Sf2= Faktor keamanan dengan nilai 1,4

= 8,57 kgf/mm2

Diameter poros ( ds ):

ds =

Dimana:

Kt = faktor koreksi bila terjadi sedikit kejutan 1,0-1,5 diambil = 1

Cb= faktor koreksi bila terjadi pemakaian beban lentur 1,2-2,3 diambil = 1,2.

Tegangan geser (  ):

ds =

=

= 7,142 kgf/mm2

22
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Maka  < a

7,142 kg/mm2 < 8,57 kg/mm2

Sehingga bahan poros baik dan aman dipakai.

3.3 PERHITUNGAN PUTARAN DAN KECEPATAN

3.3.1 Posisi Normal

Roda gigi yang bekerja

- Roda gigi input ( Z1 ) = 20 gigi ; d = 80 mm

- Roda gigi counter tetap ( Z 2) = 32 gigi ; d = 128 mm

Pada sikap normal ini roda gigi penggerak (n input) adalah putaran mesin 7600 rpm

maka putaran (noutput) :

ncounter =

23
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

= 4750 rpm

Gear rasio ( I ) =

Oleh karena poros output bebas maka tidak ada putaran poros output yang

dihasilkan sehingga tidak ada kecepatan yang terjadi.

3.3.2 Posisi Kecepatan Satu

Roda gigi yang bekerja

- Roda gigi input ( Z 1) = 20 gigi ; d = 80 mm

- Roda gigi counter tetap ( Z 2) = 32 gigi ; d = 128 mm

- Roda gigi satu counter 1 ( Z 6) = 14 gigi ; d = 42 mm

- Roda gigi output 1 ( Z 11 ) = 30 gigi ; d = 90 mm

Gear Ratio ( I ) =

= 3,428

Putaran yang terjadi :

24
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

ncounter = = =

nOutput = = =

kecepatan pada posisi satu :

V= = = 2,04 m/s

3.3.3 Posisi Kecepatan Dua

Roda gigi yang bekerja

- Roda gigi input ( Z 1) = 20 gigi ; d = 80 mm

- Roda gigi counter tetap ( Z2 ) = 32 gigi ; d = 128 mm

- Roda gigi satu counter 2 ( Z 5) = 22 gigi ; d = 72 mm

- Roda gigi output 2 ( Z 10 ) = 29 gigi ; d = 97 mm

25
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Gear Ratio ( I ) =

= 2,044

ncounter = = =

nOutput = = =

kecepatan pada posisi dua :

V= = = 3,32 m/s

3.3.4 Posisi Kecepatan Tiga

Roda gigi yang bekerja

- Roda gigi input ( Z1 ) = 20 gigi ; d = 80 mm

- Roda gigi counter tetap ( Z2 ) = 32 gigi ; d = 128 mm

- Roda gigi satu counter 3 ( Z4 ) = 29 gigi ; d = 97 mm

- Roda gigi output 3 ( Z9 ) = 25 gigi ; d = 75 mm

26
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Gear Ratio ( I ) =

= 1,237

Putaran yang terjadi :

ncounter = = =

nOutput = = =

kecepatan pada posisi tiga :

V= = = 5,08 m/s

3.3.5 Posisi Kecepatan Empat

Roda gigi yang bekerja

- Roda gigi input ( Z1 ) = 20 gigi ; d = 80 mm

- Roda gigi counter tetap ( Z2 ) = 32 gigi ; d = 128 mm

- Roda gigi satu conter 4 ( Z3 ) = 33 gigi ; d = 100 mm

- Roda gigi output 4 ( Z8 ) = 24 gigi ; d = 75 mm

27
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Gear Ratio ( I ) =

= 1,2

ncounter = = =

nOutput = = =

kecepatan pada posisi empat :

V= = = 6,02 m/s

3.3.6 Posisi Kecepatan Lima

Pada posisi kecepatan lima putaran yang di transmisikan sama dengan putaran

mesin 7600 rpm.

28
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Gear Ratio ( I ) =

=1

Kecepatan pada posisi lima :

nOutput = 7600 rpm

V= = = 7,01 m/s

3.3.7 Posisi Mundur

Roda gigi yang bekerja

- Roda gigi penggerak utama ( Z1 ) = 20 gigi ; d = 80 mm

- Roda gigi pemindah tetap ( Z2 ) = 32 gigi ; d = 128 mm

- Roda gigi satu counter (Z7) = 14 gigi 50 mm

- Roda gigi reverse 5(Z13) = 17 gigi ; d = 58 mm

- Roda gigi out put (Z12) = 27 gigi 80 mm

29
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Gear Ratio ( I ) =

= 2,56

ncounter = = =

nOutput = = =

30
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

NReverse = = =

kecepatan pada posisi empat :

V= = = 2,27 m/s

3.4 PERENCANAAN DIMENSI RODA GIGI

Dalam perencanaan roda gigi kita harus mengetahui posisi roda gigi yang akan di

rencanakan, baik dalam posisi ataupun dalam kerja roda gigi tersebut.

3.4.1 KECEPATAN SATU

Gear Ratio(I) = 3,428

Zinput = 20 buah (sudut tekan/ helix yang digunakan) = 30 o

Zcounter = 32 buah ninput = 7600 rpm

Zcounter1 = 14 buah ncounter = ncounter1 = 4750 rpm

Zoutpout1 = 30 buah n output1 = 2216,667 rpm

31
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Bahan roda gigi di ambil Baja carbon untuk konstruksi mesin S 25 C

Dimana :

σ = 21 kg/mm2 (tegangan lentur izin)

Jumlah gigi eqivalen/ gigi efektif ( Ze )

Untuk pasangan gear dan pinion pertama

Ze = =

= 49,267

= 49 gigi

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi efektif yang digunakan

Z input = = 22,8 = 23 gigi

Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 46,188

= 46 gigi

Harga Ze = Zoutput1 = 46 gigi efektif yang digunakan

32
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Z counter1 = = 28,7 = 29 gigi

Faktor bentuk gigi ( Y1 )

Table, Factor bentuk gigi

Jumlah gigi ( Z ) Y Jumlah gigi ( Z ) Y

10 0.201 25 0.339

11 0.226 27 0.349

12 0.245 30 0.358

13 0.261 34 0.371

14 0.276 38 0.383

15 0.289 43 0.396

16 0.295 50 0.408

17 0.302 60 0.421

18 0.308 75 0.434

19 0.314 100 0.446

20 0.320 150 0.459

21 0.327 300 0.471

23 0.333 Batang gigi 0.484

Dari interpolasi table

Untuk gigi input (Y) = 0,320

Untuk gigi counter (Y) = 0,3645

Untuk gigi counter 1 (Y) = 0,276

33
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Untuk gigi output 1 (Y) = 0,358

Modul (m)

Untuk gigi input

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter 1

m= = 3 mm/ gigi

Untuk gigi output 1

m= = 3 mm/ gigi

Diameter Lingkaran jarak bagi (d)

d=

untuk gigi input

d = 23 gigi . 4 mm/ gigi = 92 mm

untuk gigi counter

d = 49 gigi . 4 mm/ gigi = 196 mm

untuk gigi couter 1

d = 29 gigi . 3 mm/ gigi = 87 mm

untuk gigi output 1

d = 46 gigi . 3 mm/ gigi = 138 mm

34
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Kecepatan keliling roda gigi (V)

V= (m/s)

Untuk Gigi Input

V= = 36,59 m/sec

Untuk gigi counter

V= = 48,72 m/sec

Untuk gigi counter 1

V= = 21,62 m/sec

Untuk gigi output 1

V= = 16 m/sec

Gaya Tangensial

Ft = (kg)

Untuk gigi input

Ft = = 167 kg

Untuk gigi counter

Ft = = 125,56 kg

Untuk gigi counter 1

35
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Ft = = 282,96 kg

Untuk gigi output 1

Ft = = 382,35 kg

Lebar gigi (b)

b=

gigi input = gigi counter

b= = 25 mm

gigi counter 1 = gigi output 1

b= = 18,772 mm = 19 mm

3.4.2 KECEPATAN DUA

Gear Ratio(I) = 2,044

Zinput = 20 buah (sudut tekan/ helix yang digunakan) = 30 o

Zcounter = 32 buah ninput = 7600 rpm

Zcounter2 = 22 buah ncounter = ncounter2 = 4750 rpm

Zoutpout2 = 29 buah n output2 = 3603,44 rpm

Bahan roda gigi di ambil Baja carbon untuk konstruksi mesin S 25 C

Dimana :

σ = 21 kg/mm2 (tegangan lentur izin)

36
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Jumlah gigi eqivalen/ gigi efektif ( Ze )

Untuk pasangan gear dan pinion pertama

Ze = =

= 49,267

= 49 gigi

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi efektif yang digunakan

Z input = = 22,8 = 23 gigi

Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 44,648

= 45 gigi

Harga Ze = Zoutput2 = 45 gigi efektif yang digunakan

Z counter2 = = 29,66 = 30 gigi

Faktor bentuk gigi ( Y1 )

Table, Factor bentuk gigi

37
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Jumlah gigi ( Z ) Y Jumlah gigi ( Z ) Y

10 0.201 25 0.339

11 0.226 27 0.349

12 0.245 30 0.358

13 0.261 34 0.371

14 0.276 38 0.383

15 0.289 43 0.396

16 0.295 50 0.408

17 0.302 60 0.421

18 0.308 75 0.434

19 0.314 100 0.446

20 0.320 150 0.459

21 0.327 300 0.471

23 0.333 Batang gigi 0.484

Dari interpolasi table

Untuk gigi input (Y) = 0,320

Untuk gigi counter (Y) = 0,3645

Untuk gigi counter 2 (Y) = 0,33

Untuk gigi output 2 (Y) = 0,354

Modul (m)

Untuk gigi input

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter

38
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter 2

m= = 3 mm/ gigi

Untuk gigi output 2

m= = 3 mm/ gigi

Diameter Lingkaran jarak Bagi (d)

d=

untuk gigi input

d = 23 gigi . 4 mm/ gigi = 92 mm

untuk gigi counter

d = 49 gigi . 4 mm/ gigi = 196 mm

untuk gigi couter 2

d = 30 gigi . 3 mm/ gigi = 90 mm

untuk gigi output 2

d = 45 gigi . 3 mm/ gigi = 135 mm

Kecepatan Keliling roda Gigi (V)

V= (m/s)

Untuk gigi input

V= = 36,59 m/sec

Untuk gigi counter

39
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

V= = 48,72 m/sec

Untuk gigi counter 2

V= = 22,37 m/sec

Untuk gigi output 2

V= = 25,45 m/sec

Gaya Tangensial

Ft = (kg)

Untuk gigi input

Ft = = 167 kg

Untuk gigi counter

Ft = = 125,56 kg

Untuk gigi counter 1

Ft = = 273,48 kg

Untuk gigi output 1

Ft = = 340,38 kg

Lebar gigi (b)

40
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

b=

gigi input = gigi counter

b= = 25 mm

gigi counter 2 = gigi output 2

b= = 18,772 mm = 19 mm

3.4.3 KECEPATAN TIGA

Gear Ratio(I) =1,237

Zinput = 20 buah (sudut tekan/ helix yang digunakan) = 30 o

Zcounter = 32 buah ninput = 7600 rpm

Zcounter3 = 29 buah ncounter = ncounter3 = 4750 rpm

Zoutpout3 = 25 buah n output3 = 5510 rpm

Bahan roda gigi di ambil Baja carbon untuk konstruksi mesin S 25 C

Dimana :

σ = 21 kg/mm2 (tegangan lentur izin)

Jumlah gigi eqivalen/ gigi efektif ( Ze )

Untuk pasangan gear dan pinion pertama

Ze = =

= 49,267

41
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

= 49 gigi

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi efektif yang digunakan

Z input = = 22,8 = 23 gigi

Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 38,49

= 38 gigi

Harga Ze = Zoutput3 = 38 gigi efektif yang digunakan

Z counter3 = = = 23,753 gigi = 24 gigi

Faktor bentuk gigi ( Y1 )

Table, Factor bentuk gigi

Jumlah gigi ( Z ) Y Jumlah gigi ( Z ) Y

10 0.201 25 0.339

11 0.226 27 0.349

12 0.245 30 0.358

13 0.261 34 0.371

42
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

14 0.276 38 0.383

15 0.289 43 0.396

16 0.295 50 0.408

17 0.302 60 0.421

18 0.308 75 0.434

19 0.314 100 0.446

20 0.320 150 0.459

21 0.327 300 0.471

23 0.333 Batang gigi 0.484

Dari interpolasi table

Untuk gigi input (Y) = 0,320

Untuk gigi counter (Y) = 0,3645

Untuk gigi counter 3 (Y) = 0,354

Untuk gigi output 3 (Y) = 0,3339

Modul (m)

Untuk gigi input

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter 3

m= = 3 mm/ gigi

Untuk gigi output 3

43
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

m= = 3 mm/ gigi

Diameter Lingkaran jarak bagi (d)

d=

untuk gigi input

d = 23 gigi . 4 mm/ gigi = 92 mm

untuk gigi counter

d = 49 gigi . 4 mm/ gigi = 196 mm

untuk gigi couter 3

d = 24 gigi . 3 mm/ gigi = 72 mm

untuk gigi output 3

d = 38 gigi . 3 mm/ gigi = 114 mm

Kecepatan keliling roda gigi (V)

V= (m/s)

Untuk gigi input

V= = 36,59 m/sec

Untuk gigi counter

V= = 48,72 m/sec

Untuk gigi counter 3

44
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

V= = 22,37 m/sec

Untuk gigi output 3

V= = 32,87 m/sec

Gaya Tangensial

Ft = (kg)

Untuk gigi input

Ft = = 167 kg

Untuk gigi counter

Ft = = 125,56 kg

Untuk gigi counter 3

Ft = = 273,48 kg

Untuk gigi output 3

Ft = = 186,11 kg

Lebar gigi (b)

b=

gigi input = gigi counter

45
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

b= = 25 mm

gigi counter 3 = gigi output 3

b= = 18,772 mm = 19 mm

3.4.4 KECEPATAN EMPAT

Gear Ratio(I) =1,2

Zinput = 20 buah (sudut tekan/ helix yang digunakan) = 30 o

Zcounter = 32 buah ninput = 7600 rpm

Zcounter4 = 33 buah ncounter = ncounter4 = 4750 rpm

Zoutpout4 = 24 buah n output4 = 6531,25 rpm

Bahan roda gigi di ambil Baja carbon untuk konstruksi mesin S 25 C

Dimana :

σ = 21 kg/mm2 (tegangan lentur izin)

Jumlah gigi eqivalen/ gigi efektif ( Ze )

Untuk pasangan gear dan pinion pertama

Ze = =

= 49,267

= 49 gigi

46
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi efektif yang digunakan

Z input = = 22,8 = 23 gigi

Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 36,95

= 37 gigi

Harga Ze = Zoutput4 = 37 gigi efektif yang digunakan

Z counter4 = = 23,125 gigi = 23 gigi

Faktor bentuk gigi ( Y1 )

Table, Factor bentuk gigi

Jumlah gigi ( Z ) Y Jumlah gigi ( Z ) Y

10 0.201 25 0.339

11 0.226 27 0.349

12 0.245 30 0.358

13 0.261 34 0.371

47
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

14 0.276 38 0.383

15 0.289 43 0.396

16 0.295 50 0.408

17 0.302 60 0.421

18 0.308 75 0.434

19 0.314 100 0.446

20 0.320 150 0.459

21 0.327 300 0.471

23 0.333 Batang gigi 0.484

Dari interpolasi table

Untuk gigi input (Y) = 0,320

Untuk gigi counter (Y) = 0,3645

Untuk gigi counter 4 (Y) = 0,367

Untuk gigi output 4 (Y) = 0,336

Modul (m)

Untuk gigi input

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter 4

m= = 3 mm/ gigi

Untuk gigi output 4

48
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

m= = 3 mm/ gigi

Diameter Lingkaran jarak bagi (d)

d=

untuk gigi input

d = 23 gigi . 4 mm/ gigi = 92 mm

untuk gigi counter

d = 49 gigi . 4 mm/ gigi = 196 mm

untuk gigi couter 4

d = 23 gigi . 3 mm/ gigi = 69 mm

untuk gigi output 4

d = 37 gigi . 3 mm/ gigi = 111 mm

Kecepatan keliling roda gigi (V)

V= (m/s)

Untuk gigi input

V= = 36,59 m/sec

Untuk gigi counter

V= = 48,72 m/sec

Untuk gigi counter 4

V= = 17,16 m/sec

49
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Untuk gigi output 4

V= = 12,08 m/sec

Gaya Tangensial

Ft = (kg)

Untuk gigi input

Ft = = 167 kg

Untuk gigi counter

Ft = = 125,56 kg

Untuk gigi counter 4

Ft = = 356,51 kg

Untuk gigi output 4

Ft = = 506,43 kg

Lebar gigi (b)

b=

gigi input = gigi counter

b= = 25 mm

gigi counter 4 = gigi output 4

50
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

b= = 18,772 mm = 19 mm

3.4.5 KECEPATAN LIMA

 Pada saat kecepatan lima gear ratio = 1,00

 ninput = ninput = 7600 rpm

 Roda gigi penggerak utama berputar langsung di teruskan ke output shaft,

tanpa pengaruh roda gigi pemindah tetap, ini di bantu oleh syincronizerring

dan hubungan sleeve.

3.4.6 SIKAP MUNDUR

Gear Ratio(I) =2,56

Zinput = 20 buah (sudut tekan/ helix yang digunakan) = 30 o

Zcounter = 32 buah ninput = 7600 rpm

Zcounter reverse = 14 buah ncounter = ncounter4 = 4750 rpm

Zoutpout reverse = 27 buah n output4 = 2462,96 rpm

Zreverse = 17 buah n reverse = rpm

Bahan roda gigi di ambil Baja carbon untuk konstruksi mesin S 25 C

Dimana :

σ = 21 kg/mm2 (tegangan lentur izin)

Jumlah gigi eqivalen/ gigi efektif ( Ze )

Untuk pasangan gear dan pinion pertama

Ze = =

51
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

= 49,267

= 49 gigi

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi efektif yang digunakan

Z input = = 22,8 = 23 gigi

Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 26,173

= 26 gigi

Harga Ze = Zreverse = 26 gigi efektif yang digunakan

Z conterreverse = = 11,781 gigi = 12 gig

Untuk pasangan gear dan pinion ketiga

Ze = =

= 41,569

52
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

= 42 gigi

Harga Ze = Zreverse output = 42 gigi efektif yang digunakan

Z reverse = = 32,474 gigi = 32 gigi

Faktor bentuk gigi ( Y1 )

Table, Factor bentuk gigi

Jumlah gigi ( Z ) Y Jumlah gigi ( Z ) Y

10 0.201 25 0.339

11 0.226 27 0.349

12 0.245 30 0.358

13 0.261 34 0.371

14 0.276 38 0.383

15 0.289 43 0.396

16 0.295 50 0.408

17 0.302 60 0.421

18 0.308 75 0.434

19 0.314 100 0.446

20 0.320 150 0.459

21 0.327 300 0.471

23 0.333 Batang gigi 0.484

Dari interpolasi table

Untuk gigi input (Y) = 0,320

53
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Untuk gigi counter (Y) = 0,3645

Untuk gigi counter reverse (Y) = 0,276

Untuk gigi output reverse (Y) = 0,349

Untuk gigi reverse (Y) = 0,302

Modul (m)

Untuk gigi input

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter

m= = 4 mm/ gigi

Untuk gigi counter reverse

m= = 3 mm/ gigi

Untuk gigi output reverse

m= = 3 mm/ gigi

Untuk gigi reverse

m= = 3 mm/ gi.gi

Diameter Lingkaran jarak bagi (d)

d=

untuk gigi input

d = 23 gigi . 4 mm/ gigi = 92 mm

untuk gigi counter

54
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

d = 49 gigi . 4 mm/ gigi = 196 mm

untuk gigi couter reverse

d = 12 gigi . 3 mm/ gigi = 36 mm

untuk gigi output reverse

d = 42 gigi . 3 mm/ gigi = 126 mm

untuk gigi reverse

d = 32 gigi . 3 mm/ gigi = 96 mm

Kecepatan Keliling roda gigi roda gigi (V)

V= (m/s)

Untuk gigi input

V= = 36,59 m/sec

Untuk gigi counter

V= = 48,72 m/sec

Untuk gigi counter reverse

V= = 8,94 m/sec

Untuk gigi output reverse

V= = 16,24 m/sec

Untuk gigi reverse

V= = 19,65 m/sec

Gaya Tangensial

55
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Ft = (kg)

Untuk gigi input

Ft = = 167,2 kg

Untuk gigi counter

Ft = = 125,57 kg

Untuk gigi counter reverse

Ft = = 684,33 kg

Untuk gigi output reverse

Ft = = 376,72 kg

Untuk gigi reverse

Ft = = 311,34 kg

Lebar gigi (b)

b=

gigi input = gigi counter

56
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

b= = 25 mm

gigi counter reverse = gigi output reverse = gigi reverse

b= = 18,772 mm = 19 mm

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN ANTARA HASIL PERANCANGAN

DENGAN HASIL SURVEY

No Parameter yang digunakan Hasil Survey Rancangan

1. Roda gigi input

- Jumlah gigi (Z) 20 23

- Diameter (d) 80 mm 92 mm

- Lebar (b) 20 mm 25 mm

Pembahasan :

57
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi efektif yang

digunakan

Zinput=

= 22,8

= 23 gigi

untuk gigi input

d = 23 gigi . 4 mm/ gigi = 92 mm

gigi input = gigi counter

b= = 25 mm

2. Roda gigi counter

- Jumlah gigi (Z) 32 49

- Diameter gigi (d) 128 mm 196 mm

- Lebar gigi (b) 20 mm 25 mm

Pembahsan :

Untuk pasangan gear dan pinion pertama

58
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Ze = =

= 49,267

= 49 gigi

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi

efektif yang digunakan

untuk gigi counter

d = 49 gigi . 4 mm/ gigi = 196 mm

gigi input = gigi counter

b= = 25 mm

3. Roda gigi conter 1

- Jumlah gigi (Z) 14 29

- Diameter gigi (d) 42 mm 87 mm

- Lebar gigi (b) 20 mm 19 mm

Pembahasan :

Harga Ze = Zoutput1 = 46 gigi efektif yang

digunakan

Zcounter1=

59
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

=28,7 = 29 gigi

Untuk gigi couter

d = 29 gigi . 3 mm/ gigi = 87 mm

Gigi counter = gigi output

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi counter 2


4.
- Jumlah gigi (Z)
22 30
- Diameter gigi (d)
72 mm 90 mm
- Lebar gigi (b)
20 mm 19 mm

Pembahsan :

Harga Ze = Zoutput2 = 45 gigi efektif yang

digunakan

Zcounter2

=29,66 = 30 gigi

60
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Untuk gigi couter 2

d = 30 gigi . 3 mm/ gigi = 90 mm

Gigi counter 2 = gigi output 2

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda counter 3
5.
- Jumlah gigi (Z)
29 24
- Diameter gigi (d)
97 mm 72 mm
- Lebar gigi (b)
20 mm 19 mm

Pembahasan :

Harga Ze = Zoutput3 = 38 gigi efektif yang

digunakan

Zcounter3=

= = 23,753 gigi = 24 gigi

untuk gigi couter 3

d = 24 gigi . 3 mm/ gigi = 72 mm

61
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

gigi counter 3 = gigi output 3

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi counter 4


6.
- Jumlah gigi (Z)
33 23
- Diameter gigi (d)
100 mm 69 mm
- Lebar gigi (b)
20 mm 19 mm

Pembahasan :

Harga Ze = Zcounter = 49 gigi efektif yang

digunakan

Zinput=

=22,8

=23 gigi

untuk gigi couter

62
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

d = 23 gigi . 3 mm/ gigi = 69 mm

gigi counter 4 = gigi output 4

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi counter reverse


7.
- Jumlah gigi (Z)
14 12
- Diameter gigi (d)
50 mm 36 mm
- Lebar gigi (b)
20 mm 19 mm

Pembahasan :

Harga Ze = Zreverse = 26 gigi efektif yang

digunakan

Zconterreverse=

= 11,781 gigi = 12 gigi

untuk gigi couter reverse

d = 12 gigi . 3 mm/ gigi = 36 mm

63
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

gigi counter 4 = gigi output 4

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi output 1


8.
- Jumlah gigi (Z)
30 46
- Diameter gigi (d)
90 mm 138 mm
- Lebar gigi (b)
20 mm 19 mm

Pembahasan :

Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 46,188

= 46 gigi

Harga Ze = Zoutput1 = 46 gigi efektif yang

digunakan

64
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

untuk gigi output 1

d = 46 gigi . 3 mm/ gigi = 138 mm

gigi counter 4 = gigi output 4

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi output 2

- Jumlah gigi (Z)


9.
- Diameter gigi (d)
29 45
- Lebar gigi (b)
97 mm 135 mm
Pembahasan :
20 mm 19 mm

Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 44,648

= 45 gigi

Harga Ze = Zoutput2 = 45 gigi efektif yang

digunakan

untuk gigi output

d = 45 gigi . 3 mm/ gigi = 135 mm

65
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

gigi counter = gigi output

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi output 3

- Jumlah gigi (Z)

- Diameter gigi (d)


10.
- Lebar gigi (b)
25 38

75 mm 114 mm
Pembahasan :
20 mm 19 mm
Untuk pasangan gear dan pinion kedua

Ze = =

= 38,49

= 38 gigi

untuk gigi output

d = 38 gigi . 3 mm/ gigi = 114 mm

gigi counter = gigi output

66
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi output 4

- Jumlah gigi (Z)

- Diameter gigi (d)

- Lebar gigi (b)


11.
Pembahasan :
24 37
Untuk pasangan gear dan pinion kedua
75 mm 111 mm

Ze = = 20 mm 19 mm

= 36,95

= 37 gigi

untuk gigi output

d = 37 gigi . 3 mm/ gigi = 111 mm

gigi counter 3 = gigi output 3

b= = 18,772 mm = 19 mm

67
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

Roda gigi output reverse

- Jumlah gigi (Z)

- Diameter gigi (d)

- Lebar gigi (b)

12.

Pembahasan : 27 42

80 mm 126 mm

Untuk pasangan gear dan pinion ketiga 20 mm 19 mm

Ze = =

= 41,569

= 42 gigi

untuk gigi output reverse

d = 42 gigi . 3 mm/ gigi = 126 mm

gigi counter reverse = gigi output reverse =

gigi reverse

68
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

b= = 18,772 mm = 19 mm

Roda gigi reverse

- Jumlah gigi (Z)

- Diameter gigi (d)

- Lebar gigi (b)

13.
Pembahasan :
17 32

58 mm 96 mm
Harga Ze = Zreverse output = 42 gigi efektif yang
20 mm 19 mm
digunakan

Z reverse =

= 32,474 gigi = 32 gigi

untuk gigi reverse

d = 32 gigi . 3 mm/ gigi = 96 mm

gigi counter reverse = gigi output reverse =

gigi reverse

69
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

b= = 18,772 mm = 19 mm

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam perencanaan transmisi ini dapat disimpulkan, bahwa komponen

transmisi roda gigi tersebut pada masing-masing perhitungan bertujuan, apakah bagian-

bagian tersebut dapat dipergunakan pada transmisi jika di tinjau dari faktor ekonomis dan

faktor teknis.

Jika dengan membandingkan dengan nilai sesungguhnya dengan nilai yang

di dapat dari perhitungan, maka penulis akan menguraikan bagian yang terpenting dalam

perencanaan transmisi ini :

 Untuk menggerakkan roda gigi pertama memerlukan momen puntir yang besar

(Karena disini putaranya kecil )

 Roda gigi pertama di gunakan untuk putaran dan untuk menghasilkan daya yang

besar pada putaran yang kecil

 Tegangan geser, tegangan tarik dan lentur yang terjadi pada komponen transmisi

dijadikan dasar pemilihan material atau bahan komponen transmisi tersebut akan

tetapi faktor daya, putaran dan momen puntir yang paling menentukan

Perbandingan antara hasil perancangan dengan hasil survey

70
PERENCANAAN KOMPONEN UTAMA

5.2 Saran

Disini penulis dapat mengemukakan sedikit saran yang mungkin ada

manfaatnya bagi pembaca, seandainya membuat suatu perencanaan transmisi antara lain:

 Tanpa menguasai pelajaran tersebut di atas akan sulit memahami dan menerapkan

pada suatu perencanaan yang akan di rancang

 Dalam melakukan survey hendaknya data yang di ambil benar-benar cukup dengan

ukuran yang akurat

Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik, maka harus di

pertimbangkan bahan yang di pakai serta faktor-faktor yang di pilih agar dapat memenuhi

syarat dalam perencanaan.

71
DAFTAR PUSTAKA

Beer P. Ferdinand, Mekanika Untuk Insinyur, Edesi Keempat,

Jakarta: !991.

Popov.E. P, Mechanies Of Material, Erlangga, Jakarta:1996

Niemann, Elemen Mesin Jilid II, Erlangga, Jakarta: 1990

Sularso, Suga Kyokotsu, Elemen Mesin, Erlangga,

Jakarta: 2004

1. Khumi, RS, J.K Gupta .1984.” Machine Design “Ram Nagar New
Delhi, Eurasia Publishing House,(pr)lmt,1982

2. Sularso,” Dasar perencanaan elemen mesin” Jakarta. Kiyokatsu


Suga, 1978

3. G.Neimann “Elemen Mesin “ Jilid I Erlangga, Jakarta 1994


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai