Anda di halaman 1dari 5

STIK BINA HUSADA Kode :

Jl. Syech Abdul Somad No. 28 Kel. 22 Ilir Tanggal : November 2022
Palembang Revisi : Pertama
FORMULIR MUTU Halaman : -
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
Kode/Mata Kuliah : MKM 8108/ Kepemimpinan Dan
Sistem Berfikir Kesehatan Masyarakat
Program Studi : PSMKM
Semester/ SKS : 1/ 2 SKS
Hari/Tanggal : Sabtu /25 November 2022
Waktu : 13.00 Wib
Dosen Mata Kuliah : Dr. Arie Wahyudi, ST., M.Kes

Jawablah Soal – soal berikut dengan Jelas, Tepat dan Ringkas :


1. Hester & Kelvin tahun 2014, mengelompokkan teori sistem dalam 6 jenis; yaitu General
system Teori (GST), Living system theory, Mathematical Models Theory, Cibernetics,
Social System Theory, dan Philosophical system Theory, jelaskan masing – masing teori
tersebut dan berikan contoh kontribusi bidang ilmu yang mengaplikasikan jenis teori
tersebut.
2. Dalam mengatasi permasalahan, terdapat dua pendekatan dalam berpikir sistem yaitu
Reductionism dan Holism, definisikan masing – masing pendekatan tersebut dan
perbedaan masing - masing
3. Dalam suatu organisasi. Siapapun yang berada dalam posisi berkuasa bisa menjadi bos,
tapi tidak semua bos tahu bagaimana menjadi pemimpin. Ketika seorang bos adalah
pemimpin yang baik, karyawan merasakannya dan diperlengkapi serta termotivasi
dengan lebih baik untuk mencapai potensi penuh mereka. Jelaskan perbedaan antara
bos dan leader menurut saudara dan apa kelebihan serta kekurangan antara bos dan
leader tersebut
4. Terdapat 4 (empat) jenis kepemimpinan pada pelayanan kesehatan yaitu: Transactional
leadership, adaptive leadership, Transformational leadership, servant leadership.
Jelaskan masing – masing jenis kepemimpinan tersebut, dan menurut saudara jenis
mana yang sesuai dengan kepemimpinan di pelayanan kesehatan saat ini?

Jawaban dikirim via email: ariewahyudi.ppsunsri@gmail.com

Paling telat: Senin 28 November 2022 pkl.23.59 wib

____Selamat Mengerjakan___
JAWABAN

1. Hester & Kevin (2014) mengelompokkan teori sistem ke dalam 6 (enam) jenis yaitu:
1) General Theory of System (GST)
Teori ini dipelopori oleh Ludwig von Bertalanfy tahun 1956, yang berfokus pada
interaksi dalam sistem. Contoh : Teori ini pada mulanya digunakan untuk membantu
seseorang dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan secara umum.
Namun dalam perjalanannya konsep GTS digunakan juga dalam disiplin ilmu lainnya,
salah satunya dalam ilmu biologi.

2) Living System Theory


Living system theory merupakan sumbangan ilmu Biologi dan Sosiologi terhadap
teori sistem. Miller mendeskripsikan sistem kehidupan menurut aspek
pengorganisasian, cara kerja, perkembangannya hingga mati. LST menganggap sistem
kehidupan sebagai sistem yang terbuka (open system) yaitu menerima umpan balik
(masukan) dari lingkungan. Contoh : Tingkatan sistem kehidupan ini digambarkan
dalam bentuk piramida, dimulai dari sel sebagai area terkecil hingga supranasional
sebagai area sistem yang paling besar.

3) Mathematical Models Theory


Kontributor utama teori ini adalah Mesarovic, Wymore, dan Klir. Para penggagas
teori ini menggunakan model-model persamaan matematika yang kaku untuk
menjelaskan sebuah sistem, termasuk melibatkan pendekatan aksioma matematika ke
dalam teori sistem. Contoh : untuk menjelaskan kondisi status gizi seseorang apakah
termasuk obesitas atau tidak, penjelasannya menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh
(IMT) yaitu IMT= BB/(TB)2 , dimana BB adalah berat badan dalam kg dan TB adalah
tinggi badan dalam cm. Seseorang dalam kondisi obesitas jika IMT > 25 kg/cm2.
Sehingga rumus matematika ini menjelaskan hasil dari sistem metabolisme gizi dalam
tubuh yang direpresentasikan dalam indeks massa tubuh sebagai perbandingan antara
berat badan terhadap kuadrat tinggi badan.
4) Cybernetics (Sibernetika)
Diperkenalkan tahun 1972 oleh Beer. Kontributor utama teoriini adalah Norbert
Wiener (1894-1964). Kata “cybernetics” sendiri berasal dari bahasa Yunani
“kybernetes” yang artinya pilot atau pengemudi. Teori sibernetika menggunakan
konsep regulasi (kebijakan) dan komando (perintah) dalam menjelaskan sistem.
Regulasi dan komando dipahami penganut teori ini sebagai Komunikasi dan Kontrol,
yang menghasilkan Umpan Balik (feedback). Contoh : Kontribusi dari teori ini adalah
robot yang dijalankan dengan komunikasi (berbentuk bahasa program) dan kontrol
(berupa panel-panel pengontrol gerak).

5) Social System Theory


Kontributor utama teori Sistem Sosial adalah Talcott Parsons (1902-1979), dan
Niklas Luhmann (1927-1988). Kedua penggagas teori ini menggunakan konsep
hubungan antar manusia (HAM) untuk membentuk elemen struktural sistem sosial.
Kontribusi teori sistem sosial adalah menghasilkan dasar-dasar untuk menganalisis
hubungan manusia dengan organisasi berdasarkan sistem (ecological system).

6) Philosophical System
Kontributor teori ini adalah Ervin Laszlo dan Mario Bunge. Kontribusi kedua tokoh ini
adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi Ervin Laszlo, antara lain:
a. Mengembangkan mengembangkan “bahasa” sistem. Bahasa sistem ini
bertujuan untuk memudahkan pemahaman antar disiplin ilmu. Bahasa tersebut
terdiri dari dua yaitu “konsep khusus” dan “terminologi khusus”
b. Memastikan agar praktisi sistem tidak gagal dalam mengkomunikasikan
idenya. Kegagagalan terebut disebabkan oleh lemahnya pemahaman akan
disiplin ilmu tertentu. Dengan demikian menurut Lazlo, seluruh ilmu
pengetahuan membentuk sebuah sistem yang disebut dengan sistem filosofi.
2. Kontribusi Mario Bunge:
a. Menyatakan bahwa “mekanisme” merupakan bagian dari sistem dan tidak
dapat dipisahkan, sehingga setiap sistem memanfaatkan mekanisme tersebut
untuk mencapai tujuan (Bunge’s utilization of mechanism). Mekanisme ini
disebut juga dengan “Proses” yang merupakan bagaian dari sistem.
b. Kontribusi pemikiran Bunge menguatkan pemikiran bahwa ‘Sistem’
merupakan sesuatu yang unik, dapat berkembang, dan filosofis.

2. Reductionism dan Holism serta perbedaan nya :


1) Reductionism adalah pendekatan yang mereduksi kompleksitas permasalahan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga dapat dengan mudah diamati dan diteliti.
Asumsi dari reductionism ini adalah bahwa fenomena keseluruhan dapat dijelaskan
dengan mengetahui fenomena dari unsur-unsurnya. Ada satu istilah yang sering
digunakan dalam hal ini, yaitu keseluruhan adalah merupakan hasil penjumlahan dari
unsur-unsurnya. Oleh karena itu, berfikir linier adalah juga merupakan nama lain dari
reductionism.
2) Holism adalaha suatu pemikiran yang menyatakan bahwa sistem alam semesta, baik
yang bersifat fisik, kimiawi, hayati, sosial, ekonomi, mental-psikis, dan kebahasaan,
serta segala kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh dan bukan
merupakan kesatuan dari bagian-bagian yang terpisah. Sistem alam tidak dapat
dipahami apabila kita mempelajarinya dengan cara memisahkan bagian-bagiannya:
sistem harus dipelajari secara utuh sebagai suatu kesatuan.

3. Perbedaan Boss dan Leader serta kelebihan dan kekuranganya :


1) Seorang bos memberikan jawaban, seorang leader memberikan solusi
2) Boss akan Fokus pada Hasil, Leader pada Prose
3) Boss Memerintah, Leader Memotivasi
4) Boss Menakuti, Leader Menyemangati
5) Boss Cenderung Mengambil Keputusan Sendiri, Leader Banyak Mendengar
6) Boss Ingin Selalu Jadi Pemimpin, Leader Menghasilkan Pemimpin Baru
7) Boss Mengandalkan Wewenang, Leader Menggunakan Pengaruh

4. 4 (empat) jenis kepemimpinan pada pelayanan kesehatan yaitu:


1) Transactional leadership adalah pemimpin memberi motivasi pada anggotanya agar
bekerja semaksimal mungkin melalui pemberian penghargaan sebagai imbalan apabila
mereka dapat mengerjakan tugas-tugas organisasi dengan baik dan sesuai dengan
harapan pemimpin.

2) Adaptive Leadership  adalah kerangka kerja kepemimpinan praktis, di mana seorang


pemimpin membantu bawahan dan organisasinya untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang kerap berubah dan secara efektif menanggapi masalah yang datang. 
Dengan kata lain, pemimpin bergaya adaptive leadership harus siap menerima dan
menjawab tantangan yang hadir.
3) Transformational leadership mencerminkan sikap suatu kepemimpinan partisipatif
yang tidak hanya mampu memotivasi dan menggerakkan organisasi secara vertical dan
horizontal, namun juga mewujudkan suatu kapasitas organisasi yang senantiasa agile
di setiap keadaan.
4) Servant Leadership adalah seseorang yang menjadi pelayan lebih dahulu. Dimulai dari
perasaan alami bahwa seseorang yang ingin melayani, harus terlebih dulu melayani.

Semua jenis kepemimpinan di atas sesuai dijadikan acuan untuk sebuah kepemimpinan di
pelayanan kesehatan karena seorang pemimpin yang baik memerlukan semua aspek yang
telah di jelaskan dalam setiap jenis tipe kepemimpinan tersebut. Untuk seorang leader di
pelayanan kesehatan memerlukan partisipasi langsung dalam melaksanakan semua tugas
di masing masing bidang pelayanan, tidak hanya mampu memberikan motivasi dan
menggerakan organisasi namun pemimpin tersebut harus siap pada semua keadaan,
sehingga dapat di simpulkan bahwa Kepemimpinan Transformational lebih tepat
dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai