Jl. Syech Abdul Somad No. 28 Kel. 22 Ilir Tanggal : November 2022
Palembang Revisi : Pertama
FORMULIR MUTU Halaman : -
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
Kode/Mata Kuliah : MKM 8108/ Kepemimpinan Dan
Sistem Berfikir Kesehatan Masyarakat
Program Studi : PSMKM
Semester/ SKS : 1/ 2 SKS
Hari/Tanggal : Sabtu /25 November 2022
Waktu : 13.00 Wib
Dosen Mata Kuliah : Dr. Arie Wahyudi, ST., M.Kes
____Selamat Mengerjakan___
JAWABAN
1. Hester & Kevin (2014) mengelompokkan teori sistem ke dalam 6 (enam) jenis yaitu:
1) General Theory of System (GST)
Teori ini dipelopori oleh Ludwig von Bertalanfy tahun 1956, yang berfokus pada
interaksi dalam sistem. Contoh : Teori ini pada mulanya digunakan untuk membantu
seseorang dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan secara umum.
Namun dalam perjalanannya konsep GTS digunakan juga dalam disiplin ilmu lainnya,
salah satunya dalam ilmu biologi.
6) Philosophical System
Kontributor teori ini adalah Ervin Laszlo dan Mario Bunge. Kontribusi kedua tokoh ini
adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi Ervin Laszlo, antara lain:
a. Mengembangkan mengembangkan “bahasa” sistem. Bahasa sistem ini
bertujuan untuk memudahkan pemahaman antar disiplin ilmu. Bahasa tersebut
terdiri dari dua yaitu “konsep khusus” dan “terminologi khusus”
b. Memastikan agar praktisi sistem tidak gagal dalam mengkomunikasikan
idenya. Kegagagalan terebut disebabkan oleh lemahnya pemahaman akan
disiplin ilmu tertentu. Dengan demikian menurut Lazlo, seluruh ilmu
pengetahuan membentuk sebuah sistem yang disebut dengan sistem filosofi.
2. Kontribusi Mario Bunge:
a. Menyatakan bahwa “mekanisme” merupakan bagian dari sistem dan tidak
dapat dipisahkan, sehingga setiap sistem memanfaatkan mekanisme tersebut
untuk mencapai tujuan (Bunge’s utilization of mechanism). Mekanisme ini
disebut juga dengan “Proses” yang merupakan bagaian dari sistem.
b. Kontribusi pemikiran Bunge menguatkan pemikiran bahwa ‘Sistem’
merupakan sesuatu yang unik, dapat berkembang, dan filosofis.
Semua jenis kepemimpinan di atas sesuai dijadikan acuan untuk sebuah kepemimpinan di
pelayanan kesehatan karena seorang pemimpin yang baik memerlukan semua aspek yang
telah di jelaskan dalam setiap jenis tipe kepemimpinan tersebut. Untuk seorang leader di
pelayanan kesehatan memerlukan partisipasi langsung dalam melaksanakan semua tugas
di masing masing bidang pelayanan, tidak hanya mampu memberikan motivasi dan
menggerakan organisasi namun pemimpin tersebut harus siap pada semua keadaan,
sehingga dapat di simpulkan bahwa Kepemimpinan Transformational lebih tepat
dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan.