Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH
“DISIPLIN BERPIKIR SISTEM (SYSTEM THINKING)”
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM KESEHATAN
MASYARAKAT
DOSEN PENGAMPU : FAJRIN VIOLITA, SKM.,MKM

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Fransesko Maurits Maniagasi (2022071014340)
2. Chrisya Shavel Salamahu (2022071014145)
3. Novia Tri Wardani (2022071014321)
4. Uswatun Hasanah (2022071014213)
5. Yones Phitra Massangka (2022071014064)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA
TAHUN 2024-2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan makalah dengan pokok bahasan “Disiplin Berpikir Sistem (System
Thinking)” ini disusun dengan sistematis untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat dapat diselesaikan dengan baik.
Terimakasih kepada ibu dosen Fajrin Violita, Skm.,Mkm yang telah memberikan
tugas ini kepada kelompok kami. Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua teman-teman yang telah turut
membantu dan menyelesaikan dalam pembuatan makalah.
Bagi kami para penyusun makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbasan
kami. Untuk itu penyusunan makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Jayapura, 14 Maret 2024

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Disiplin Berfikir Sistem.............................................................. 5
2.2 Teori Sistem.............................................................................................. 5
2.3 Metode Sistem (Thinking)........................................................................ 6
2.4 Pemikiran Sistem (Thinking).................................................................... 7
2.5 Manfaat Berfikir Sistem (Thinking).......................................................... 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................................... 10
3.2 Saran.......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berpikir sistem merupakan sebuah disiplin ilmu untuk membuat sesuatu secara
menyeluruh. Dalam dunia yang semakin dinamis dan perkembangan teknologi yang
semakin cepat, dibutuhkan pemimpin yang mampu melakukan perubahan menggunakan
pendekatan berpikir sistem (system thingking). Berpikir sitem merupakan sebuah
pendekatan teknis dalam mengelola kompleksitas dan kecepatan sebuah perubahan.
Perubahan baik tercipta jika digerakkan oleh pemimpin yang baik pula.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan disiplin berpikir sistem?
2. Apakah yang dimaksud dengan teori sistem?
3. Apa saja metode yang digunakan dalam sistem thinking?
4. Bagaimana mengembangkan pola pikir sistem?
5. Kapan disiplin berpikir sistem itu digunakan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan makalah ini kami susun, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara berpikir sistem thinking
2. Untuk mengetahuai apa saja metode yang digunakan dalam sistem thinking

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan dibuatnya makalah ini, kami mendapatkan pengalaman baru menjadi seorang
penyusun karya tulis ilmiah ini. Juga mendapatkan wawasan lebih dalam lagi terhadap
Disiplin Berpikir Sistem. Serta dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi untuk media belajar.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Disiplin Berpikir Sistem


Berpikir sistem atau sistem thinking adalah sebuah cara berpikir yang mencakupi
pemahaman tentang sistem yang lebih kompleks dan terhubung dengan satu sama lain.
Disiplin sistem ini mengacu pada pemahaman bahwa semua bagian dari sebuah sistem
tidak dapat direduksi menjadi serangkaian bahasan terpisah, melainkan harus
diperhatikan sebagai bagian dari sistem yang lebih besar.
Sistem thinking mencakupi pemahaman tentang hubungan antara bagian-bagian dari
sebuah sistem dan bagaimana aksi yang diambil di satu bagian dapat menyebabkan efek
yang mengembalikan kepada bagian lainnya. Ini berbeda dengan cara berpikir yang
biasa yang mencakupkan pemahaman tentang bagian-bagian terpisah dan hubungannya.

2.2 Teori System


Teori sistem Berpikir sistem atau sistem thinking adalah sebuah cara berpikir yang
mencaupi pemahaman tentang sistem yang lebih kompleks dan terhubung dengan satu
sama lain. Disiplin sistem ini mengacu pada pemahaman bahwa semua bagian dari
sebuah sistem tidak dapat direduksi menjadi serangkaian bahasan terpisah, melainkan
harus diperhatikan sebagai bagian dari sistem yang lebih besar.Teori sistem lahir karena
gagalnya pendekatan reduksionis dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang
semakin kompleks. Pendekatan reduksionis adalah cara untuk mengatasi masalah
dengan membagi-bagi permasalahan tersebut menjadi elemen- elemen yang lebih kecil
tanpa adanya hubungan di antara berbagai elemen tersebut. Pendekatan ini mirip
dengan pendekatan mekanis. Teori sistem telah ada sejak tahun 1930-1940an dan
melihat permasalahan tidak secara mekanis dan terpecah-pecah, melainkan
memandangnya sebagai satu kesatuan yang utuh. Tokoh teori sistem yang berpengaruh
antata lain Norbert Wiener yang menggagas aplikasi sistem pada teknik Komunikasi
dan Kontrol (Sibernetika), dan Ludwig von Bertalanffy yang mengaplikasikan sistem
pada ilmu biologi dan melahirkan General System Theory (Leveson, 2011).
1. Teori sistem umum (GST)
Teori ini dikembangkan pertama kali oleh Ludwig von Bertalanffy, Kenneth Boulding,
Anatol Rapport, dan Ralph Gerard. Para penganut teori ini membentuk komunitas yang
disebut dengan International Society for System Science (ISSS). Teori ini pada

5
mulanya digunakan untuk membantu seseorang dalam membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan secara umum. Namun dalam perjalanannya konsep GST
melenceng dari pemikiran awal, salah satunya digunakan dalam ilmu biologi. Ada 7
(tujuh) prinsip yang dianut oleh GST, yaitu:
a. Holism, yaitu pada sistem terdapat suatu sifat 'keseluruhan' yang jumlahnya lebih
besar dari penjumlahan sub-subsistem
b. Boundaries, yaitu sistem berupaya membuat aturan untuk membatasi dirinya dengan
lingkungan
c. Hierarchy, yaitu setiap elemen sistem harus 'patuh terhadap peraturan yang dimiliki
sistem
d. Mutuality, yaitu setiap elemen dalam sistem saling tergantung dengan yang lain
e. Equilibrium, yaitu setiap sistem cenderung mencari kondisi keseimbangan (steady
state) di antara dua kekuatan yang saling berlawanan
f. Equifinality, yaitu sistem selalu menggunakan berbagai macam cara/jalan untuk
mencapai tujuan
g. Entropy, yaitu sistem yang tidak pernah dikontrol cenderung akan mengalami
perbaikan yang berulang.
1. Teori sistem kehidupan
Kontributor utama teori ini adalah James Grier Miller (1916-2002). Miller
mendeskripsikan sistem kehidupan dari aspek pengorganisasian, cara kerja,
perkembangannya, hingga mati, serta menganggap sistem kehidupan sebagai sistem
yang terbuka (open system) yaitu menerima umpan balik (masukan) dari lingkungan.

2.3 Metode Sistem


Metode sistem pikiran dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, antara lain:
1. Berpikir sistem atau sistem thinking adalah sebuah cara berpikir yang mencakupi
pemahaman tentang sistem yang lebih kompleks dan terhubung dengan satu sama lain.
Disiplin sistem ini mengacu pada pemahaman bahwa semua bagian dari sebuah sistem
tidak dapat direduksi menjadi serangkaian bahasan terpisah, melainkan harus
diperhatikan sebagai bagian dari sistem yang lebih besar.
2.Ini adalah proses berpikir secara menyeluruh yang berfokus untuk menghasilkan
pemecah masalah yang diawali dengan melakukan analisis dan perancangan terhadap
solusi.
2. Model Sistem Pikiran
6
Ini adalah model konsep yang mengacu pada sistem pikiran, yang dapat digunakan
sebagai alat untuk memahami dan memecah masalah yang kompleks.
3. Makna Sistem Pikiran
Ini adalah konsep yang mengacu pada sistem pikiran yang mengacu pada hubungan
dan interaksi antara bagian-bagian sistem, yang dapat digunakan sebagai alat untuk
memahami dan memecah masalah yang kompleks.

2.4 Pemikiran Sistem Thinking


Pemikiran sistem memberi inspirasi bagi para pemimpin untuk lebih melihat pola
hubungan antar berbagai hal. Pemikiran ini juga memotivasi untuk mengubah fokus
dari komponen-komponen manajemen organisasi ke hubungan sebab dan akibat yang
mendasarinya.
1. Seeing interrelationships, not things, and processes, not snapshots.
Kebanyakan dari kita terkondisikan untuk berfokus pada benda, barang, atau hal-hal
secara terpisah-pisah dan cenderung memaknai dunia yang kita diami ini sebagai
serangkaian citra atau potret terpotong-potong yang statis. Cara pandang seperti ini
mendorong kita untuk menerima begitu saja penjelasan linear dari berbagai fenomena
sistemik yang ada.
2. Moving beyond blame.
Kita cenderung menyalahkan satu sama lain atau lingkungan di luar diri kita ketika
muncul masalah. Padahal, yang menjadi penyebab hampir semua persoalan organisasi
adalah sistem yang buruk, bukan semata-mata orang-orang yang tidak berkompeten
atau tidak bermotivasi. Cara berpikir sistem mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu yang
di luar diri kita – bahwa kita dan penyebab dari persoalan yang kita hadapi adalah
sebuah sistem tunggal.
3. Distinguishing detail complexity from dynamic complexity
Sejumlah tipe kompleksitas memiliki makna lebih strategis dibandingkan dengan yang
lain. Kompleksitas detail muncul dari beragam variabel perubahan yang muncul pada
waktu bersamaan. Beragam variable macam ini sering membawa dampak yang cukup
bermakna bagi para partisipan. Kompleksitas dinamis, di lain pihak, mengacu pada
sebab dan dampak jangka panjang. Perubahan yang muncul bersifat sangat lembut dan
jarang dirasakan oleh para partisipan yang berada di dalam sistem tersebut.

4. Focusing on areas of high leverage.


7
Beberapa orang menyebut bahwa pemikiran sistem merupakan “ilmu baru yang tidak
mencerahkan" karena ajaran ini menegaskan bahwa solusi-solusi yang paling jelas dan
masuk akal justru tidak disarankan untuk dipilih. Dikatakan bahwa solusi-solusi macam
itu paling-paling hanya akan memecahkan persoalan jangka pendek, dan bahkan bisa
memperburuk keadaan di masa yang akan datang. Pemikiran sistem ini juga
mengajarkan bahwa aksi yang kecil dengan fokus yang jelas dapat menghasilkan
perbaikan yang bermakna dan berkelanjutan, jika aksi macam itu ditempatkan pada
porsi yang tepat. Para pemikir yang menyumbang ajaran pemikiran sistem merujuk
gagasan macam ini pada prinsip “kayu pengungkit” (leverage). Memecahkan persoalan
yang sulit sering ditentukan oleh kemampuan meletakkan di mana kayu pengganjal
untuk menghasilkan angkatan yang lebih tinggi – tentu dengan upaya seminimal
mungkin – guna memungkinkan perubahan yang bermakna dan berkelanjutan.
5. Avoiding symptomatic solutions
Tekanan dan desakan untuk segera mengubah hal-hal dalam kultur sekolah yang
disfungsional dalam waktu cepat bisa jadi sangat kuat. Sayangnya, dengan begitu
luasnya pola pikir linear di dalam sekolah dan juga masyarakat secara umum, upaya
untuk perbaikan biasanya berfokus pada penanganan simptomatis, bukan pada akar
permasalahannya. Kecenderungan macam ini hanya berdampak pada pembenahan
masalah sementara waktu, dan memunculkan lebih banyak tekanan di waktu-waktu
mendatang dalam bentuk intervensi tingkat rendah.

2.5 Manfaat Berpikir Sistem


Sistem pikiran memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Memahami Hubungan dan Interaksi
Sistem pikiran membantu kita memahami hubungan dan interaksi antara bagian-bagian
sistem, yang dapat digunakan sebagai alat untuk memecah masalah yang kompleks.
2. Mengubah Pandangan
Sistem pikiran membantu kita mengubah pandangan kita terhadap realitas, yang dapat
digunakan sebagai alat untuk memperbaiki pendekatan kita terhadap masalah yang
kompleks.
3. Membantu Memecah Masalah
Sistem pikiran membantu kita memecah masalah yang kompleks dan dinamis, yang
dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan solusi yang efektif.
4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
8
Dengan memahami bagaimana bagian-bagian berbeda dari suatu sistem berinteraksi,
Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat, mengantisipasi potensi konsekuensi.
1. Peningkatan Kreativitas: Hal ini mendorong pemikiran di luar kebiasaan, saat Anda
menjelajahi beragam koneksi dan solusi dalam suatu sistem.
2. Perencanaan yang Efektif
Pemikiran sistem memungkinkan Anda membuat strategi komprehensif, dengan
mempertimbangkan berbagai faktor dan dampaknya terhadap tujuan Anda.
3. Kemampuan beradaptasi
Anda menjadi lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan, karena Anda memahami
bagaimana perubahan di satu bagian sistem dapat berdampak ke seluruh sistem.
4. Kolaborasi
Hal ini memupuk kerja tim dan komunikasi yang lebih baik, karena orang-orang
berbagi pemahaman yang sama tentang isu-isu kompleks.
5. Solusi Jangka Panjang
Daripada melakukan perbaikan cepat, pemikiran sistem mendorong solusi jangka
panjang yang mengatasi dinamika mendasar dari suatu masalah

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang kami ambil dari makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Berpikir sistem adalah sebuah cara berpikir yang mencakupi pemahaman tentang
sistem yang lebih kompleks dan terhubung dengan satu sama lain. Disiplin sistem ini
mengacu pada pemahaman bahwa semua bagian dari sebuah sistem tidak dapat
direduksi menjadi serangkaian bahasan terpisah, melainkan harus diperhatikan sebagai
bagian dari sistem yang lebih besar.
2. Teori sistem thinking ini ada dua yaitu teori system umum (GST),dan teori system
kehidupan.
3. Berpikir sistem atau sistem thinking adalah sebuah cara berpikir yang mencakupi
pemahaman tentang sistem yang lebih kompleks dan terhubung dengan satu sama lain
4. Pemikiran sistem memberi inspirasi bagi para pemimpin untuk lebih melihat pola
hubungan antar berbagai hal.
5. Sistem pikiran memiliki empat manfaat, antara lain:
a. Memahami hubungan dan interaksi
b. Mengubah pandangan
c. Membantu memecah masalah
d. Pengambilan keputusan yang lebih baik

3.2 Saran
Berpikir sistem ini sangat penting dalam Disiplin Organisasi Pembelajar (Learning
Organization), system thingking dapat memberikan jalan ke depan untuk beroperasi
dengan lebih sukses dan efektif dalam pengaturan dunia nyata yang kompleks. Berpikir
sistem sangat diperlukan agar manusia dapat memandang persoalan-persoalan dunia ini
dengan lebih menyeluruh dan dengan demikian pengambilan keputusan dan pilihan
aksi dapat dibuat lebih terarah kepada sumber-sumber persoalan yang akan mengubah
sistem secara efektig.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra, S.ST.,M.A.R.S. 1] Konsep Berfikir Sistem
(System Thinking) - YouTube https://www.youtube.com/watch?v=Hd-KfYGt_74

Hidayatno, A. (2016). Berpikir sistem: Pola Berpikir untuk Pemaham Masalah yang lebih
baik. ResearchGate

Heryana, Ade. 2017. “Pengertian Sistem dan Berpikir Sistem”. Jakarta Barat:Universitas Esa
Unggul. Diakses onine di https://www.researchgate.net/pubication/321012052 pada 22
0ktober 2020

Nggii, Ricky Arnod. “Pendekatan System Thinking dalam kepemimpinan Transformasional.”


Jurnal Humaniora yayasan Bina Darma 3.2 (2016)

Sudiro. 2008. Berpikir Sistem. http://eprints.undip.ac.id/6134/1/BERPIKIR_SISTEM_-


_sudiro.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai