Anda di halaman 1dari 2

1. Masalah Umum Pemanfaatan SDA.

Kemajuan teknologi, pergeseran pengetahuan, naiknya kebutuhan semakin


meningkatkan kebutuhan manusia terhadap SDA. Hal ini semakin meningkatkan
eksploitasi masyarakat baik masyarakat modern maupun masyarakat adat pada Alam.
Ekspoitasi yang berlebihan ini menjadi akar masalah pemafaatan SDA yang akan
merembet pada masalah-masalah yang lain diantaranya:
a. Kerusakan SDA yang sangat masif. Laju pemanfaatan dan regenerasi lahan/SDA
tidak sebanding. Perlunya pengetahuan ekologi/Biologi bagi masyarakat sebagai
kajian ilmiah dalam upaya regenerasi.
b. Semakin menurunnya kualitas maupun kuantitas dari SDA. Upaya pemiliharaan
dan pemanfaatan yang salah dapat menjadi sebab utamanya.
c. Pandangan manusia yang terlalu Antroposentris menggap alam menjadi Objek
eksploitasi, bukan menjadi bagian dari alam yang harus dilestarikan.
d. Dll
2. Pandangan Masyarakat Adat terhadap SDA
Masyarakat adat terbentuk dari faktor historis atau sebuah kepercayaan yang turun
temurun terwariskan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. Sebagian besar
masyarakat adat memiliki hubungan yang erat dengan alam. Bahkan budaya-budaya
pada masyarakat adat menjadi bagian dari alam. Misalnya masyarakat Adat Baduy
yang menggap perabot rumah tangga serta elektronik barang yang terlarang untuk
mereka. Mereka hanya menggunakan potongan pohon bamboo untuk menggantikan
cangkir. Jadi apabila dikelompokkan ada beberapa pandangan masyarakat Adat
terhadap SDA:
a. Alam merupakan titipan dari tuhan/penguasa alam/ruh leluhur.
b. Alam merupakan sumber pangan, sandang, dan papan.
c. Alam merupakan saudara dari mereka
d. Sebagian alam merupakan tempat terlarang karena menjadi persemayaman arwah
leuhur.
e. Dll
3. Hukum-hukum adat Penunjang Konsevasi.
Masyarakat adat memiliki hukum adat yang sebagai konstitusi tertulis maupun tidak
tertulis. Ada beberapa hukum adat yang berperan sebagai penunjang konservasi
karena pandangan mereka bahwa alam adalah bagain dari mereka dan harus
dilindungai. Ada banyak hukum adat yang dimiliki oleh masyarakat adat di Indonesia
antara lain dalam upaya pembagian wilayah yang dapat dimanfaatkan maupun
terlarang untuk dimasuki maupun dimanfaatkan.
4. Terdapat beberapa kendala dalam konservasi oleh masyarakat adat, diantaranya yaitu:
a. Adanya perbedaan persepsi tentang konservasi antara masyarakat adat dan
masyarakat luar atau umum. Bagi masyarakat umum konservasi bermakna
perlindungan Kawasan hutan dari kerusakan dan kepunahan atau dengan kata lain
kawasan konservasi tidak boleh disentuh. Sedangkan menurut masyarakat adat
dalam konservasi terdapat kawasan tutupan (tidak boleh diolah) dan Kawasan
titipan (bisa dimanfaatkan).
b. Belum maksimalnya perlindungan akan hak-hak berkebudayaan masyarakat adat,
sehingga semakin berkembangnya konflik antara masyarakat adat dengan
perusahaan swasta.
c. Perambahan hutan dan adanya illegal logging yang bersumber pada alasan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
d. Kurangnya kejelasan hak kepemilikan lahan yang berpotensi menghambat usaha
pemberlakuan hukum adat untuk melindungi dan mengelola hutan.
e. Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah yang berupaya melakukan
pengembangan pertumbuhan ekonomi dengan mengabaikan hak-hak
masyakarakat adat dan lebih berpihak pada para pengusaha yang berupaya
membuka lapangan usaha di wilayah tempat masyarakat adat bermukim.
f. Adanya ijin pembangunan kepariwisataan di wilayah adat yang dapat
mengganggu kearifan lokal.
g. Ancaman terhadap perusakan hutan secara besar-besaran yang berasal dari luar
wilayah masyarakat adat.
h. Ketiadaan Perda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat dibeberapa
daerah yang akan semakin menguatkan ketidakpastian pengelolaan kawasan hutan
oleh masyarakat hukum adat yang ada di daerah tersebut dan lebih jauh akan
semakin menekan keberadaan masyarakat hukum adat dalam kaitannya dengan
pengelolaan kawasan hutan
i. Adanya RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang apabila disetujui akan mengancam
keberadaan masyarakat adat dan hak-haknya (wilayah adat, hutan adat dan tanah
ulayat, masyarakat adat pesisir dan pulau-pulau kecil) yang kemudian
berpengaruh pada terhambatnya atau bahkan hilangnya konservasi oleh
masyarakat adat.

Anda mungkin juga menyukai