Anda di halaman 1dari 19

Lampiran 1.

Format halaman judul

LAPORAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN / MONITORING FUNGSI KAWASAN


KONSERVASI SUAKA ALAM GUNNUNG SAHUWAI
SELUAS 18.620 HA

BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MALUKU


DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA HAYATI DAN EKOSISTEM
Tahun 2020
Lampiran 2.B Format Penilaian kawasan Suaka Margasatwa

1. Kriteria: Merupakan tempat hidup dan berkembang biak satu atau beberapa jenis satwa
langka dan/atau hampir punah

1.1 Terdapat jenis satwa langka/hampir punah

Bobot
Parameter Nilai Nilai
parameter Klasifikasi/ Ranking Skor
Verifikasi Skor Fungsi
verifikasi
Presence-absence Ada 5
satwa langka/ 0,15 5 0,75
hampir punah Tidak ada 0

Evidence:
1. Laporan Invetarisasi Potensi Kawasan Konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai di
Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018
2. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram ( Cacatua moluccensis) di Suaka
Alam Gunung Sahuwai, Kabupaten Seram Bagian Barat 2018
3. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai Kabupaten Seram Bagian Barat,2019
4. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu (Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2018
5. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu (Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2019

Dokumentasi :

a. Kakatua Seram (Cacatua moluccensis)


b. Kakatua Seram (Cacatua moluccensis )

c.Nuri Tengkuk Ungu (Lorius domicella) d. Rangkong (Acceros averetti)


e. Pombo (Ducula sp) f. Kakatua Seram dan Burung Rangkong

f. Nuri Merah (Eos bornea) g. Elang (Accipiter sp)

Penjelasan Gambar :
Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai merupakan salah satu EBA ( Endemik Bird Area) dan
merupakan habitat dari berbagai jenis satwa burung yang dilindungi dan endemik di Provinsi
Maluku. Terdapatnya satwa burung Kakatua Seram ( Cacatua moluccensis) dan Nuri Tengkuk
Ungu (Lorius domicella) merupakan jenis endemik yang berdasarkan dari dari IUCN
(International Union For Conservation of Nature) termasuk dalam kategori Terancam Punah
(Endagered Species) sehingga perlu menjadi perhatian kita untuk menyelamatkan habitat
dan populasinya. Jenis fauna lainnya yang dilindungi yaitu Rusa ( Cervus sp), Kus-Kus
(Phalanger orientalis), ular phyton (Phyton reticulatus) dan SOa –soa (Hydrosaurus sp)

1.2 Terdapat komponen-komponen habitat yang masih digunakan oleh satwa langka/hampir
punah

Bobot
Klasifikasi/ Nilai Nilai
Parameter Verifikasi parameter Skor
Ranking Skor Fungsi
verifikasi
Sarang/tempat tidur/tempat Ada 5
mengerami/ memelihara dan 0,030 5 0,15
Tidak ada 0
membesarkan anak
Tempat mencari Ada 5
makan/sumber 0,030 5 0,15
Tidak ada 0
pakan/berburu mangsa
Ada 5
Tidak ada
Tempat berkubang/berendam 0,030 5 0,15
0
Ada 5
Tempat bersosialisasi 0,030 5 0,15
Tidak ada 0
Tempat Ada 5
0,030 5 0,15
berlindung/beristirahat Tidak ada 0
Sarang/tempat tidur/tempat Ada 5
mengerami/ memelihara dan 0,030 5 0,15
Tidak ada 0
membesarkan anak

Evidence:
1. Laporan Invetarisasi Potensi Kawasan Konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai di
Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018
2. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram ( Cacatua moluccensis) di Suaka
Alam Gunung Sahuwai, Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018
3. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai Kabupaten Seram Bagian Barat, 2019
4. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu (Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2018
5. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu (Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2019

Dokumentasi :

a. Home range satwa burung di kanopi hutan b. Home range satwa burung di hutan sekunder /
yang terbuka tempat mencari makan

c. Tempat berlindung, bermain/ bersosialisasi d. Tempat sarang/ tidur/ menggerami/ memelihara


dan membesarkan anak
Penjelasan Gambar :
Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai dikategorikan sebagai habitat ideal bagi satwa liar
untuk hidup dan berkembang biak karena dengan kondisi dan potensi yang ada dipercaya
kawasan ini dapat memenuhi kebutuhan dasar bagi satwa liar untuk hidup dan berkembang
biak seperti kebutuhan akan makanan, air dan perlindungan. Jenis vegetasi yang
mendominasi kawasan ini sebagai habitat berbagai satwa antara lain Kayu Burung, Samama,
Matoa (Pometia pinata), Beringin (Ficus benjamina), Pala Hutan (Myristica fragrans), Pohon
Cengkeh (Eugenia auromatica), Kayu Nani (Metrosideros vera Roxb), Bintanggur
(Calophyllum inophyllum), Mangga Hutan (Mangifera sp), Kayu Mesi (Intsia bijuga), Gofasa
(Vitex coffasus), Kenari (canarium sp). Terlihat pada gambar diatas kehadiran burung
Cacatua molucensis pada daerah pengamatan tergantung pada makanan/ vegetasi yang
merupakan sumber makanan yag berarti dan terbesar bagi satwa burung karena vegetasi
yang menghasilkan bermacam- macam jenis makanan diantaranya buah, biji dan bunga.
Bunga menghasilkan madu makanan bagi burung Cacatua molucensis. Berdasarkan hasil
survey ditemukan vegetasi penghasil madu (makanan bagi serangga) antara lain pala hutan
(Palaqium amboinensis) dan cengkeh (Syzygium aromaticum). Selain Kakatua Seram
(Cacatua moluccensis) terdapat satwa lainnya baik jenis aves maupun bukan aves sebagai
tempat berkembang biak.

2. Kriteria: Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi

2.1 Keanekaragaman jenis satwa total

Bobot
Parameter Nilai Nilai
parameter Klasifikasi/ Ranking Skor
Verifikasi Skor Fungsi
verifikasi
 Tinggi: H’>3 5
Indeks diversity
0,050 Sedang: 1<H’≤3 3 5 0,25
shannon wiener (H’)
 Rendah: H’<1 1
 Tinggi: R > 4 5
Indeks kekayaan
- Sedang: 2,5> R > 4 3 - -
jenis Margalef (R)
Rendah: R < 2,5 1

Evidence:
1. Laporan Invetarisasi Potensi Kawasan Konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai di
Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018
2. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram ( Cacatua moluccensis) di Suaka
Alam Gunung Sahuwai, Kabupaten Seram Bagian Barat 2018
3. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai Kabupaten Seram Bagian Barat, 2019
4. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu ( Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2018
5. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu ( Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2019
6. Laporan Patroli Kerusakan Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai di Kabupaten Seram
Bagian Barat, 2019
Dokumentasi :

Penjelasan Gambar :
Kawasan Suaka Alam Sahuwai memiliki tipe vegetasi hutan dengan perwakilan tipe ekosistem
rendah dan hutan musim. Ekosistem yang terbentuk merupakan habitat berbagai satwa liar
yang dilindungi dan terancam punah/langka dapat tumbuh dan berkembang biak. Terdapat
20 (duapuluh) jenis satwa yang terdiri dari 15 jenis burung, 3 jenis mamalia dan 2 jenis
reptil. Jenis satwa tersebut adalah Cikukua Seram (Philemon subcorniculatus), Kakatua Seram
(Cacatua moluccensis), Gosong Maluku (Eulipoa wallacei), Kesturi Merah (Eos bornea),
Rangkong (Acceros averetti), Merpati Hutan (Columba argentina), Bayan (Ecletus roratus),
Betet Kelapa (Tanygnathus megalorynchos), Elang Alap (Accipiter cirrocephalus), Nuri Kalung
Ungu (Eos squamata), Raja Udang (Halcyon senegalansis), Nuri Tengkuk Ungu (Lorius
domicella), Kasuari (Casuarius casuarius), Perkici Hijau (Trichoglosus haematodus). Terdapat
jenis burung Pombo (Ducula bicolor). Selain itu t erdapat jenis satwa Babi ( Sus celebensis),
Rusa (Cerfus Sp), Ular (Phyton reticullatus), Kus-Kus (Phalanger marculatus) dan Soa-Soa
(Hydrosaurus amboinensis) merupakan satwa non burung yang ditemukan di kawasan
Suaka Alam Gunung Sahuwai. Keberadaan jenis satwa ini dikategorikan adalah utuh

2.2 Kelimpahan populasi jenis langka/hampir punah

Bobot
Nilai Nilai
Parameter Verifikasi parameter Klasifikasi/ Ranking Skor
Skor Fungsi
verifikasi
Kelimpahan relatif Melimpah:>50% 5
(IKR) populasi satwa Sedang:25-50% 3
langka/hampir punah 0,100 Rendah: <25% 1 5 0,5
terhadap seluruh
satwa Tidak ditemukan 0

Evidence:
1. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram ( Cacatua moluccensis) di Suaka
Alam Gunung Sahuwai, Kabupaten Seram Bagian Barat 2018
2. Laporan Monitoring Populasi Burung Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai Kabupaten Seram Bagian Barat, 2019
3. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu ( Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2018
4. Laporan Monitoring Populasi Burung Tengkuk Ungu ( Lorius domicella) di Suaka Alam
Gunung Sahuwai, 2019

Dokumentasi :

a. Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) b. Nuri Tengkuk Ungu (Lorius domicella)

Penjelasan Gambar :
Kawasan Suaka Alam Sahuwai memiliki tipe vegetasi hutan dengan perwakilan tipe ekosistem
rendah dan hutan musim. Ekosistem yang terbentuk merupakan habitat berbagai satwa liar
yang dilindungi dan terancam punah/langka dapat tumbuh dan berkembang biak. Terdapat
20 (duapuluh) jenis satwa yang terdiri dari 15 jenis burung, 3 jenis mamalia dan 2 jenis
reptil. Keseluruhan dari satwa ini termasuk dalam status perlindungan oleh Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, IUCN Red
List dan CITES . Terdapatnya Burung Kakatua Seram (Cacatua mollucensis) dan Nuri Tengkuk
Ungu (Lorius domicella) selain merupakan salah satu dari 25 (dua puluh lima) satwa
terancam punah juga prioritas untuk ditingkatkan populasinya sebesar 10% pada tahun
2015-2019 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistemnya (KSDAE) Nomor SK. 180/IV-KKH/2015 tanggal 30 Juni 2015. Penetapan
burung Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) dan Nuri Tengkuk Ungu (Lorius domicella)
sebagai salah satu species prioritas utama untuk ditingkatkan populasinya karena sangat
ktirtis (Criticaly Endangered). Selain itu juga Kakatua Seram menurut IUCN termasuk dalam
jenis Vulnerable (VU) atau rentan/ langka sejak tahun 1982 dan menurut data Red List IUCN,
populasi burung Nuri Tengkuk Ungu (Lorius domicella) berada pada status Terancam (EN).
Berdasarkan data BKSDA Maluku Tahun 2018, jumlah populasi burung Kakatua Seram
(Cacatua mollucensis) adalah 0,23 ekor/ ha dan Nuri Tengkuk Ungu ( Lorius domicella) adalah
0,204 ekor/ ha. Keberadaan burung di kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai dikategorikan
asli yang penyebarannya melimpah dan didukung oleh kesediaan pakan bagi satwa burung.
Kawasan ini merupakan salah satu EBA (Endemik Bird Area) dan merupakan habitat dari
berbagai jenis satwa burung yang dilindungi dan endemik yang berada di Provinsi Maluku,
khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat.

3. Kriteria: Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migrasi tertentu

Bobot
Parameter Nilai Nilai
parameter Klasifikasi/ Ranking Skor
Verifikasi Skor Fungsi
verifikasi
Ada 5
Satwa Migran 0,1 0 0
Tidak ada 0
Ramsar site 5
Status Ramsar site 0,1 3 0,3
Non Ramsar site 3

Evidence:
1. Laporan Invetarisasi Potensi Kawasan Konservasi Suaka Alam Gunung Sahuwai di
Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018

Dokumentasi :
Penjelasan Gambar :
Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai seluas 18.620 Ha memiliki flora yang cukup tinggi.
Hutan Suaka Alam Gunung Sahuwai merupakan tipe perwakilan ekosistem hutan rendah dan
hutan musim yang berdasarkan hasil inventarisasi BKSDA Maluku Tahun 2018, ditemukan
sekitar 43 (empat puluh tiga) jenis. Satwa liar di kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai
ditemukan 20 (duapuluh ) jenis yang terdiri dari 15 jenis burung, 3 jenis mamalia, 2 jenis
reptil dimana terdapat satwa burung yang endemik dan dilindungi oleh Undang-Undang No 5
Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018
yaitu Kakatua Seram (Cacatua mollucensis) dan Kesturi Tengkuk Ungu ( Lorius domicella).
Berdasarkan data dilapangan, keseluruhan species yang ditemukan di kawasan ini tidak
terdapat satwa migran / habiat satwa migran.

4. Kriteria: Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa

4.1 Memiliki luasan cukup kawasan yang masih bervegetasi hutan atau ekosistem pesisir atatau
perairan yang menjadi habitat satwa

Bobot
Parameter Nilai Nilai
parameter Klasifikasi/ Ranking Skor
Verifikasi Skor Fungsi
verifikasi
Luas dan kompak* 5
Luas tetapi ada
fragmentas ringani;
Luas (hektar) dan
atau ukuran sedang 3
kekompakan bentuk 0,15 3 0,45
tetapi kompak (tidak
areal
terfragmentasi)*
Kecil-kecil dan/ atau
1
terfragmentasi berat*

Evidence:
1. Peta Penutupan Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai
2. Peta Penyebaran Burung Kakatua Seran (Cacatua moluccensis) dan Nuri Tenguk
Ungu (Lorius domicella)

Dokumentasi :
Peta Penutupan Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai

Kondisi Penutupan Lahan Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai


Peta Sebaran Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) dan Nuri Tengkuk Ungu (Lorius
domicella)

Penjelasan Gambar :
Luas kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai adalah 18.620 Ha yang secara keseluruhan terletak
di Semenanjung Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan perwakilan tipe ekosistem
dataran rendah dan hutan musim yang memiliki topografi berbukit dan bergunung rendah.
Untuk mengetahui prosentase penutupan vegetasi dilakukan menggunakan bantuan citra satelit
dan terlihat bahwa prosentase penutupan vegetasi di Suaka Alam Gunung Sahuwai adalah
79,21 %. Hal ini berarti kawasan relatif memiliki tajuk yang lebat . Dengan demikian luasan
kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai dapat dijadikan sebagai habitat satwa untuk hidup dan
berkembang biak.

4.2 Kekompakan bentuk kawasan yang dapat menjamin berlangsungnya proses-proses


ekologis secara alami

Bobot
Parameter Nilai Nilai
parameter Klasifikasi/ Ranking Skor
Verifikasi Skor Fungsi
verifikasi
Tunggal besar
5
(mendekati lingkaran)
Jumlah polygon Tunggal besar (tidak
0,075 3 1 0,075
areal berhutan mendekati lingkaran)
Kecil tunggal atau
1
banyak
Konektivitas* 0,075 Poligon tunggal besar 5 5 0,375
kompak atau poligon
beberapa dengan
koridor
Poligon beberapa
3
berdekatan
Poligon kecil-kecil,
berjauhan tanpa 1
koridor

Evidence:
1. Peta Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai
2. Peta proyeksi lingkaran terhadap bentuk aktual

Dokumentasi :
Peta Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai

Proyeksi Lingkaran Hipotetik Terhadap Bentuk Aktual

Penjelasan Gambar :
Diketahui bahwa rasio keliling lingkaran hipotetik (KLH) dan panjang batas kawasan yaitu
sebesar 58,2 %. Berdasarkan rasio tersebut maka Suaka Alam Gunung Sahuwai masuk dalam
ketegori terganggu yaitu 50 – 74%. Ini berarti kawasan memiliki bentuk geometri yang rawan
untuk terjadi kerusakan khususnya terhadap ekosistem dan komponen- komponen didalamnya.
Sesuai dengan teori bahwa kawasan konservasi memiliki tingkat kerawanan terhadap gangguan
berbanding lurus dengan panjang garis batas kawasan. Sebuah kawasan konservasi yang besar
lebih baik daripada kawasan konservasi kecil kecil meskipun dengan total luasan yang sama
karena kawasan yang besar memiliki panjang keliling lebih kecil.

Catatan: Evidence diisi dengan keterangan sumber data/ waktu pengambilan data/ foto/ peta/
citra satelit/ SK dan/ atau keterangan lainnya yang memperkuat penilaian fungsi kawasan.
Lampiran 3 a. Analisa Penilaian Kawasan Suaka Margasatwa
Kriteria (Sesuai Bobot
Metode Parameter Klasifikasi/ Nilai
No. PP 28 tahun Indikator Verifier parameter Skor Nilai Skor
verifikasi Verifikasi Ranking Fungsi
2011) verifikasi
a Merupakan Terdapat jenis Jenis sawa Inventarisasi Presence-absence 0,15 Ada 5
tempat hidup dan satwa langka/ hampir satwa; camera 5 0,75
berkembang biak langka/hampir punah trap Tidak ada 0
satu atau punah
beberapa jenis Terdapat Sarang/ Observasi Presence-absence 0,030 Ada 5
satwa langka komponen- tempat lapangan
dan/atau hampir komponen habitat tidur/tempat Tidak ada 0
punah yang masih mengerami/ 5 0,15
digunakan oleh memelihara
satwa dan
langka/hampir membesarkan
punah anak
Tempat Observasi Presence-absence 0,030 Ada 5
mencari lapangan
makan/ Tidak ada 0
sumber pakan/ 5 0,15
berburu
mangsa
Tempat Observasi Presence-absence 0,030 Ada 5
berkubang/ lapangan 5
berendam Tidak ada 0 0,15

Tempat Observasi Presence-absence 0,030 Ada 5


bersosialisasi lapangan 5 0,15
Tidak ada 0

Tempat Observasi Presence-absence 0,030 Ada 5


berlindung/beri lapangan 5 0,15
stirahat Tidak ada 0
b Memiliki Keanekaragaman Keanekaragam Inventarisasi Indeks diversity 0,050  Tinggi: H’>3 5
keanekaragaman jenis satwa total an jenis satwa satwa; camera shannon wiener
dan populasi keseluruhan trap (H’) Sedang: 3
satwa yang tinggi 1<H’≤3 5 0,25
 Rendah: H’<1 1

Kekayaan Jenis Inventarisasi Indeks kekayaan -  Tinggi: R > 4 5


satwa satwa; camera jenis Margalef (R)
trap Sedang: 2,5> 3 - -
R>4
Rendah: R < 1
2,5
Kelimpahan Ukuran Inventarisasi Kelimpahan relatif 0,100 Melimpah:>50 5
populasi jenis populasi satwa satwa; camera (IKR) populasi %
langka/hampir langka/hampir trap satwa Sedang:25- 3
punah punah langka/hampir 50% 5 0,5
punah terhadap Rendah: 1
seluruh satwa <25%

c Merupakan Terdapat jenis- Jenis satwa Inventarisasi Satwa Migran 0,1 Ada 5
tempat dan jenis satwa migran satwa;
kehidupan bagi migran Presence- Tidak ada 0 0 0
jenis satwa absence
migrasi tertentu;
dan/atau
Terdapat habitat Danau/rawa/ Observasi Status Ramsar 0,1 Ramsar site 5
satwa migran waduk/ hutan lapangan site 3
mangrove Interpretasi Non Ramsar 3 0,3
citra satelit site
(analisis
spasial)
d Mempunyai luas Memiliki luasan Luasan Interpretasi Luas (hektar) dan 0,15 Luas dan 5
yang cukup cukup kawasan kawasan citra satelit kekompakan kompak*
sebagai habitat yang masih berhutan atau (analisis bentuk areal
jenis satwa. bervegetasi hutan luasan spasial) Luas tetapi 3
atau ekosistem ekosistem ada
pesisir atatau pesisir atau fragmentas
perairan yang perairan yang ringan; atau 3 0,45
menjadi habitat menjadi habtat ukuran sedang
satwa satwa tetapi kompak
(tidak
terfragmentasi
)*
Kecil-kecil 1
dan/ atau
terfragmentasi
berat*

Kekompakan Jumlah Interpretasi Jumlah polygon 0,075 Tunggal besar 5


bentuk kawasan polygon citra satelit areal berhutan (mendekati
yang dapat berhutan (dan (analisis lingkaran)
menjamin luasan masing- spasial) Tunggal besar 3
berlangsungnya masing (tidak 1 0,075
proses-proses polygon) mendekati
ekologis secara lingkaran)
alami (dari CA) Kecil tunggal 1
atau banyak

Konektifitas Interpretasi Konektivitas* 0,075 Poligon 5


antar polygon citra satelit tunggal besar
berhutan (analisis kompak atau
spasial) poligon
beberapa 5
dengan koridor
Poligon 3 0,375
beberapa
berdekatan
Poligon kecil- 1
kecil,
berjauhan
tanpa koridor

Total Nilai Fungsi dan Bobot 0,95 3,45

TOTAL SKOR (Total Nilai Fungsi/ Total Bobot) 3,631

KATEGORI FUNGSI KAWASAN SM :


·     Berfungsi Kurang Baik = Jumlah Nilai Fungsi Kawasan 0,700 – 2,132
·     Berfungsi Cukup Baik = Jumlah Nilai Fungsi Kawasan 2,133 – 3,566
·     Berfungsi Baik = Jumlah Nilai Fungsi Kawasan 3,567 – 5,000

Kesimpulan : Kawasan Suaka Alam Gunung Sahuwai berfungsi “BAIK”

Anda mungkin juga menyukai