Oleh:
Tim Pelaksana
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN
Menyetujui/Mengesahkan :
Kepala Balai,
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-NYA sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Kesepakatan
Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Desa Ohoiren, Kabupaten Maluku
Tenggara, Provinsi Maluku Tahun 2022 ini dapat terselesaikan.
Laporan kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari Surat Perintah Tugas Kepala
Balai KSDA Maluku Nomor ST.67/K.19/TU/Peg/04/2022 tanggal 18 April 2022 untuk
melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan
Penyusunan Rencana Kelompok Masyarakat di Desa Ohoiren.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren iii
DAFTAR ISI
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren iv
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Pelaksana Kegiatan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Ren-
cana Kelompok di Ohoi Ohoiren ............................................................ 9
2. Metode Pelaksanaan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan
Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren Tahun 2022 ..................................... 10
3. Tata Waktu Pelaksanaan Kegiatan ....................................................... 11
4. Rencana Kegiatan Lima Tahunan (RKL) Kelompok Konservasi Elken Periode
Tahun 2022 – 2026 ............................................................................. 15
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren v
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Peta kawasan konservasi Taman Perairan Kon servasi (TPK) Pulau Kei Kecil
Dan Zonasinya .................................................................................... 6
2. Lokasi Desa Binaan Ohoi Ohoiren .......................................................... 12
3. Diskusi Pembuatan Kesepakatan Konservasi di Ohoi Ohoiren ................... 14
4. Diskusi Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren ......................... 14
5. Lokasi Potensi Usaha Ekonomi Produktif di Ohoi Ohoiren ........................ 17
6. Pengecekan Lokasi Komoditas Perikanan Laut di Ohoi Ohoiren ................ 17
7. Peta Lokasi Ohoi Ohoiren dalam Zonasi TPK Pulau Kei Kecil .................... 18
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Maluku Tenggara merupakan bagian dari Kepulauan Maluku, yang
dihuni oleh 96.669 jiwa (Maluku Tenggara Dalam Angka 2011:45), tersebar pada
dua pulau besar (Pulau Kei Besar dan Kei Kecil) serta beberapa pulau kecil di
sekitarnya. Dari 73 pulau yang membentuk kabupaten ini, hanya 12 pulau
yang dihuni, sebagian besar (10 pulau) berada di wilayah Kei Kecil. Pulau-pulau
kecil terkonsentrasi di kawasan Kei Kecil bagian barat, sehingga bagi masyarakat
yang mendiami pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut, selain darat, sumberdaya laut
merupakan sumber yang penting untuk memenuhi kebutuhan subsistensi
maupun produksi untuk pasar.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 1
konservasi yaitu: perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, serta
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kelestarian
kawasan konservasi sangat tergantung pada dukungan masyarakat sekitar. Apabila
masyarakat memandang keberadaan kawasan konservasi sebagai penghalang, maka
akan menggagalkan upaya pelestarian. Namun jika upaya pelestarian dianggap
sebagai sesuatu yang dapat memberikan manfaat, maka masyarakat akan melindungi
kawasan tersebut. Oleh karenanya, keberadaan kawasan konservasi harus dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya, karena salah satu tujuan
pengelolaan kawasan konservasi adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat lokal tanpa merugikan kawasan suaka alam meskipun masyarakat
beraktivitas di dalam atau sekitarnya.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 2
Melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan ekonomi
produktif, diharapkan antara lain:
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 3
adat, yaitu Nufit Roa dan Nufit Nangan. Saat ini, Nufit mengacu pada kelompok
masyarakat yang mendiami 8 ohoi dan 2 ohoi soa yang membentuk Kecamatan Kei
Kecil Barat, yaitu Ohoira, Ohoiren, Somlain, Madwaer, Ohoidertutu (Ohoidertom dan
Yatwav), dan tiga ohoi di pulau: Ur Pulau, Warbal, dan Tanimbar Kei.
C. Ruang Lingkup
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 4
1. Kawasan yang dimaksud dalam kegiatan ini yaitu kawasan perairan Maluku
Tenggara seluas 150.000 Ha yang ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi
Perairan dan kelompok masyarakat Desa Ohoiren, Kabupaten Maluku Tenggara,
Provinsi Maluku dengan jumlah anggota 15 orang;
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 5
kelompok masyarakat tertentu di wilayah Kei Kecil barat (Nu Fit). Tabob merupakan
salah satu sumberdaya laut yang memiliki nilai kultural bagi kelompok Nu Fit,
sementara di sisi scientists penyu belimbing ini diperkirakan mengalami penurunan
akhir-akhir ini dalam jumlah, padahal wilayah perairan Kei Kecil barat merupakan
habitat tujuan migrasi penyu belimbing dewasa.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 6
peningkatan aktivitas di wilayah perairan ini bila tidak dikelola dengan semestinya,
dapat berdampak pada overeksploitasi, terutama untuk sumberdaya laut tertentu
yang memiliki demand yang tinggi, penggunaan teknologi tangkap yang destruktif
(bahan peledak dan potassium), serta berpotensi memicu konflik antar pengguna atas
wilayah tangkap dan wilayah kelola. Selain itu, kepentingan atas wilayah perairan
antara pengguna lokal, perusahaan, dan pemerintah serta ilmuwan tidak selamanya
sejalan.
Wilayah ini memiliki potensi kelautan maupun potensi wisata yang bila dikelola
secara baik dan benar akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kemajuan
dan perkembangan pembangunan dan keberlangsungan hidup masyarakat yang
mendiami wilayah tersebut.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 7
II. PELAKSANAAN
A. Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Kesepakatan dan Penyusunan Rencana
Kelompok Masyarakat di Desa Ohoiren, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku
Tahun 2022 yaitu,
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 8
Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistemnya;
10. Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor
P. 7/KSDAESET.3/KSA.1/9/2020 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian
Alam, dan Taman Buru;
11. Surat Pengesahan DIPA BA 029 Nomor : DIPA 29.05.2.238666/2021 tanggal 23
November 2021;
12. Surat Keputusan Kepala Balai KSDA Maluku Nomor SK.64/K.19/TU/KSA/12/2016
tentang Penunjukkan Desa Penyangga Kawasan Konservasi di Propinsi Maluku
dan Propinsi Maluku Utara;
13. Surat Tugas Kepala Balai KSDA Maluku Nomor ST.68/K.19/TU/Peg/04/2022
tanggal 19 April 2022.
B. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan Pembentukan Kelembagaan Kelompok Masyarakat di Desa
Ohoiren, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku sesuai dengan surat tugas
Kepala Balai KSDA Maluku Nomor ST.68/K.19/TU/Peg/4/2022 tanggal 19 April 2022
yaitu,
Selain itu, dalam kegiatan ini tim pelaksana didampingi tenaga pendamping
sebanyak 5 (lima) orang yang berasal dari masyarakat Ohoi Ohoiren dalam kegiatan
observasi lapangan.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 9
C. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan Fasilitasi Kesepakatan
Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok Masyarakat di di Desa Ohoiren,
Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku yaitu:
D. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok
Masyarakat di Desa Ohoiren, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku Tahun
2022 dilaksanakan dengan menggunakan metode FGD khususnya untuk penyusunan
Kesepakatan Konservasi, Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 dan
Rencana Kerja Lima Tahunan (RKL) Periode Tahun 2022 – 2026 dengan anggota
kelompok Konservasi Elken, pemerintah desa, tokoh agama untuk mendapatkan
informasi terkait profil desa, isu dan persepsi masyarakat terkait kawasan konservasi
dan sumberdaya alam hayati, tekanan terhadap kawasan konservasi dan sumberdaya
alam hayati, serta produk unggulan desa.
FGD tersebut dilakukan untuk mendetailkan informasi yang diperoleh dari
wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu FGD dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai jenis komoditas yang diusahakan, tingkat
ketergantungan kelompok terhadap sumberdaya alam hayati, serta mendapatkan
kesepakatan mengenai komoditas prioritas. Adapun kegiatan yang dilaksanakan
disajikan pada tabel berikut.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 10
1 2 3 4
Fasilitasi Peyusunan FGD (Focus Group Kepala Ohoi, Kelompok Rencana Kerja
Perencanaan Kelompok yaitu Discussion) Konservasi Elken, Tokoh Lima Tahunan
Rencana Kerja Lima Tahunan Masyarakat, dan pendamping (RKL) dan
(RKL) dan Rencana Kerja dari BKSDA Maluku Rencana Kerja
Tahunan (RKT) Tahunan (RKT)
Fasilitasi penyusunan FGD (Focus Group Kepala Ohoi, Kelompok Perjanjian Kerja
Perjanjian Kerja Sama antara Discussion) Konservasi Elken, Tokoh Sama antara PPK
PPK BKSDA Maluku dan Masyarakat, dan pendamping BKSDA Maluku
Ketua Kelompok dari BKSDA Maluku dan Ketua
Kelompok
Konservasi Elken
Pengecekan lokasi bantuan Pengecekan lokasi Kepala Ohoi, Kelompok Peta Lokasi
pengembangan ekonomi atau verifikasi potensi Konservasi Elken, Tokoh
produktif desa untuk Masyarakat, dan pendamping
pengembangan dari BKSDA Maluku
ekonomi produktif
kelompok masyarakat
Ohoi Ohoiren
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 11
III. Pelaporan (10 hari kerja)
- Penyelesaian SPJ
- Pelaporan kegiatan
Ohoi Ohoira
Ohoi Ohoiren
Ohoi Warwut
Ohoi Somain
F. Sumber Biaya
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 12
III. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 13
lumba biasa), Tursiops truncates) dan dugong (Dugong dugong) serta burung migran
seperti pelican dan dara laut.
Para pihak sepakat untuk mengelola dan khususnya melindungi satwa langka
dan habitatnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, agar dapat terjaga kelestariannya.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 14
Kegiatan pengembangan usaha ekonomi produktif ditujukan untuk
mengembangkan potensi desa yang ada dan juga peran anggota kelompok dalam
pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Adapun
kegiatan kelompok Konservasi Elken dalam rangka pemberdayaan masyarakat
melalui kegiatan pengembangan ekonomi produktif difokuskan pada kegiatan
pengembangan perikanan tangkap, perikanan budidaya dan pengembangan
kerajinan meubeler/anyaman bambu sesuai dengan potensi unggulan yang dimiliki
desa.
Rencana kegiatan kelompok Konservasi Elken untuk periode tahun 2022 – 2026
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4. Rencana Kegiatan Lima Tahunan (RKL) Kelompok Konservasi Elken
Periode Tahun 2022 – 2026
Waktu Pelaksanaan (Tahun)
Sumber
No. Kegiatan
2022 2023 2024 2025 2026 Dana
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pembentukan Kelompok “Konservasi BKSDA
Elken” Maluku
2. Penyusunan Kesepakatan Konservasi BKSDA
dan RKL/RKT Kelompok Konservasi Maluku
Elken
3. Bantuan Ekonomi Produktif dari BKSDA BKSDA
Maluku Maluku
Pembelian sarana prasarana alat BKSDA
tangkap perikanan ramah Maluku
lingkungan
Pengadaan sarana dan prasarana BKSDA
pengembangan usaha perikanan Maluku
budidaya
Pengadaan sarana dan prasarana BKSDA
pengembangan usaha meubeler dan Maluku
anyaman bambu
4. Kegiatan usaha perikanan tangkap Kelompok
5. Kegiatan usaha perikanan budidaya Kelompok
dengan budidaya rumput laut
6. Kegiatan usaha kerajinan meubeler dan Kelompok
atau anyaman bambu
7. Pemasaran hasil usaha ekonomi Swadaya,
produktif Mitra
8. Pengembangan Pengolahan hasil Desa,
perikanan tangkap Pemda,
Mitra,
Swadaya
9. Diversifikasi produksi perikanan Desa,
budidaya Pemda,
Mitra,
Swadaya
10. Pengembangan produksi kerajianan Desa,
meubeler dan atau anyaman bambu Pemda,
Mitra,
Swadaya
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 15
1 2 3 4 5 6 7 8
11. Gerakan bersih lingkungan Desa,
Kelompok
12. Pendampingan kelompok BKSDA
Maluku
13. Monitoring dan evaluasi BKSDA
Maluku dan
kelompok
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 16
perkebunan kelapa, kerajinan besi tempa/pandai besi dan pariwisata. Hasil
pengecekan lokasi di petakan sebagaimana gambar peta berikut.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 17
ekonomi produktif sesuai dengan peruntukannya dalam zonasi kawasan konservasi
Taman Perikanan Konservasi (TPK) Pulau Kei Kecil sebagaimana pembagian zonasi
pada Ohoi Ohoiren di gambar peta di bawah ini.
Gambar 7. Peta Lokasi Ohoi Ohoiren dalam zonasi TPK Pulau Kei Kecil
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 18
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan bahwa,
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dapat direkomendasikan bahwa,
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 19
pemecahannya agar kegiatan dapat terus berlanjut sesuai dengan tujuan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3. Perlunya kerjasama secara sinergis dengan instansi lain dalam upaya
pengembangan ekonomi produktif bagi kelompok di Ohoi Ohoiren.
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 20
V. LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 21
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 22
Lampiran 2. Kesepakatan Konservasi Antara Kepala BKSDA Maluku dengan Kepala
Ohoi Ohoiren
KESEPAKATAN KONSERVASI
ANTARA
DENGAN
Pada hari ini Sabtu tanggal Dua Puluh Tiga bulan April tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua bertempat
di Balai Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku,
Dalam hal ini bertindak selaku Otoritas Manajemen Konservasi Tumbuhan dan Satwa Liar di
Alamat Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Ohoi Ohoiren, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAKKEDUA
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara Bersama-sama disebut PARA
\
1. Kawasan Perairan Kabupaten Maluku Tenggara di Kei Kecil memiliki nilai konservasi yang
tinggi, selaln karena lokasl peralrannya tepat berada di pusat segitiga keanekaragaman hayati
laut dunia (coral triangle), keanekaragaman jenls biota dan peslsirnya sangat tinggi didukung
oleh kelengkapan tlpe terumbu karang, jenis-jenis bakau dan padang lamun, selain itu
perairan ini merupakan tempat perlintasan dan tempat bermain beberapa jenis biota langka
yang dilindungi Undang-Undang seperti penyu, jenis lumba-lumba, hiu, · paus dan dugong
2. Bahwa kawasan perairan tersebut telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi seluas
150.000 hektar berdasarkan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 6/KEPMEN
3. Bahwa satwa liar yang dijumpai dan berada di kawasan perairan seperti penyu (penyu
belimbing (Dermochelys coriacea) atau yang dikenal dalam istilah lokal 'Tabob', penyu sisik,
penyu pipih, penyu hijau, paus (Megaptera novaeangliae, Balaenoplera borealis, Balaenoplera
(lumba-lumba biasa), Tursiops truncates) dan dugong (Dugong dugong) serta burung migran
4. Bahwa Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku
merupakan satah satu desa yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi perairan
dimaksud.
5. Bahwa masyarakat Ohoi Ohoiren memiliki ketergantungan terhadap sumber daya yang
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK telah paham dan sepakat hat-hat sebagai
berikut:
1. PIHAK KEDUA mengakui bahwa Kawasan Konservasi Perairan Kei Kecil merupakan lintasan
dan tempat bermain satwa dilindungi Undang-Undang seperti penyu, paus, tumba-lumba,
tangka dan dilindungi Undang-Undang agar tetap terjaga kelestariannya, termasuk menjaga
3. PIHAK PERTAMA memberikan akses pemanfaatan sumber daya atam hayati terutama
pemanfaatan yang didasarkan atas kearifan lokal dan atau sesuai adat istiadat masyarakat
dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku agar
keanekaragaman hayati terutama satwa langka dan dilindungi Undang-Undang tetap terjaga
kelestarianr1ya.
"KONSERVASI ELKEN"
6. PARA PIHAK menjaga kelestarian satwa langka dilindungi Undang-Undang dan kawasan
perairan yang menjadi habitatnya dengan tidak menggunakan alat tangkap perikanan tidak
ramah lingkungan, perusakan terumbu karang, perburuan satwa illegal, perdagangan satwa
7. PARA PIHAK membangun rasa saling percaya dalam proses Kerjasama untuk tercapainya
dan habitatnya.
Demikian kesepakatan bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup yang
masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama dan mengikat PARA PIHAK.
PIHAK PERTAMA :
g
! 5
'; 5
18AX
3 I t'. ·
PEIUANJIAN KEIUASAMA
ANTARA
DENGAN
TENTANG
Pada hari ini Jum'at tanggal Dua Puluh Dua bulan April tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua yang
2. Firmatus Leo Rahayaan Ketua Kelompok Konservasi Eiken yang berkedudukan di Ohoi
PIHAK KEDUA
KEDUA BELAH PIHAK yang selanjutnya disebut PARA PIHAK telah sepakat melakukan perjanjan
kerjasama dalam kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei
Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Masyarakat Lingkup Direktorat Jenderal KSDAE yang diatur dalam ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Tujuan
Tujuan kerjasama adalah dalam rangka memfasilitasi pemberdayaan masyarakat di Ohoi Ohoiren,
Pasal 2
Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan adalah Kelompok "Konservasi Eiken" yang berada di Ohoi Ohoiren, Kecamatan
Pasal 3
Ruang Lingkup
Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku dengan kegiatan antara
lain:
usaha perikanan tangkap berupa jaring ikan, tali dan timah pemberat dan mata kail;
pengembangan usaha perikanan budidaya berupa bibit rumput laut dan tali; kerajinan
meubeler dan anyaman bambu berupa skap kayu, kompresor mini, selang kompresor dan
botol dico.
P a sa l 4
a. Memperoleh Proposal, KAK, dan RAB kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Ohoi
■
- Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, sesuai dengan KAK dan RA yang telah
disetujui;
Ohoiren, Kecamatan Kel Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara sesuai dengan RUKK
dan RAB;
Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara kepada PIHAK KEDUA;
Masyarakat di Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara.
a. Membuat Proposal, RUKK, dan RAB kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Ohoi
Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara beserta
lampirannya;
Pasal 5
Pelaksanaan Kegiatan
(1) Pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei
Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara dllakukan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku;
Pihak II :
(2) Membangun sinerg kolaboratlf antara kedua belah pihak, pendamping kegiatan dan instansi
Daerah Penyangga Kawasan Konservasl di Ohol Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara untuk mencapal tujuan bersama yang efektif dan efisien.
Pasal 6
Pemblayaan
(1) Blaya Fasllltasl Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Penyangga Kawasan Konservasi di Ohoi
Oholren, Kecamatan Kel Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara sebesar Rp. 40.000.000,
(Empat Puluh Juta Rupiah), dlbebankan pada DIPA Balal Konservasi Sumber Daya Alam
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) disedlakan PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
kegiatan sebagaimana usulan kegiatan dari PIHAK KEDUA yang telah disesuaikan dengan
Pasal 7
Pembayaran
a. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan biaya fasilitasi atau sebesar Rp. 28.000.000,- (Dua
Puluh Delapan Juta Rupiah) dibayarkan setelah Kelompok "Konservasi Elken" siap
- Kuitansi Bukti Penerimaan Uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan
b. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan biaya fasilitasi atau sebesar Rp. 12.000.000,- (Dua
Belas Juta Rupiah), dibayarkan setelah realisasi pekerjaan telah mencapai 50 % dengan
melampiri:
- Kuitansi Bukti Penerimaan Uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan
penerima bantuan.
53-5 pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ubit Langgur atas nama "Kelompok Konservasi
Eiken".
Pasal8
(1) Serah terima hasil pekerjaan dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA setelah PIHAK
(2) Serah terima hasil pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan dilaksanakan 100% yang
dibuktikan dengan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan dengan dilampiri berita acara
serah terima dan foto/Film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai pasal 4 ayat ( 1 ).
Pasal 9
Penyelesaian Perselisihan
(1) Selama jangka waktu kerjasama, apabila terdapat kegiatan tidak sesuai dengan kesepakatan
ini, maka masalah ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat;
(2) Apabila terdapat masalah seperti pada ayat ( 1 ) diatas tidak dapat diselesaikan akan dilakukan
Pasal 10
Sanksi
(1) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan perjanjian
karena kelalaian baik yang disengaja maupun tidak disengaja, PIHAK PERTAMA dapat
b. PIHAK KEDUA dapat dimasukan dalam daftar hitam, yang berakibat tidak
Pasal 11
Lain-lain
(1). Apabila terjadi hal-hal diluar kemampuan KEDUA SELAH PIHAK atau force majeure, maka
PARA PIHAK sepakat untuk merundingkan kembali hak dan kewajiban masing-masing
dengan tujuan untuk melanjutkan perjanjian kerjasama ini. Selama belum tercapai
kesepakatan mengenai perjanjian kerjasama yang baru, maka ketentuan dalam perjanjian
J
(2.) Yang termasuk force majeure adalah:
a. Bencana a l a m ;
(3). Segala perubahan atau pembatalan terhadap KESEPAKATAN BERSAMA lni akan diatur
Pasal 12
Penutup
(1) Apabila kegiatan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan ketentuan yang
diatur pada pasal-pasal KESEPAKATAN BERSAMA ini maka PIHAK PERTAMA dapat
(2) Apabila saran untuk perbaikan seperti tersebut dalam ayat (1) belum dilakukan maka PIHAK
kesepakatan baru.
Perjanjjan Kerjasama ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh KEDUA BELAH PIHAK dan
dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing berlaku sebagai asli dan memiliki kekuatan hukum
yang sama.
Pihakl: Pihak 11 :
Lampiran 4. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok Konservasi Elken
COVER
“ ”
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
hidayah dan rahmat-NYA sehingga Rencana Kerja Tahunan (RKT) Kelompok
Pemberdayaan Masyarakat Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten
Maluku Tenggara, Provinsi Maluku Tahun 2022 ini dapat terselesaikan.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 ini merupakan RKT tahun pertama
dalam program pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha ekonomi
produktif oleh Balai KSDA Maluku terhadap kelompok masyarakat di Ohoi Ohoiren.
RKT ini merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan juga merupakan salah
satu persyaratan dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren iii
DAFTAR ISI
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren iv
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Data Iklim Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2000 .............................. 13
2. Jenis Kegiatan Yang Dilaksanakan di Ohoi Ohoiren Tahun 2022 ................ 31
3. Sumber Dana Kegiatan Kelompok Konservasi Elken Tahun 2022 .............. 32
4. Jadwal Kegiatan Kelomok Konservasi Elken Tahun 2022 ......................... 33
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren v
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Peta kawasan konservasi Taman Perairan Kon servasi (TPK) Pulau Kei Kecil
Dan Zonasinya .................................................................................... 10
2. Peta Letak Ohoi Ohoiren dalam zonasi TPK Pulau Kei Kecil ....................... 11
3. Lokasi Desa Binaan Ohoi Ohoiren .......................................................... 15
4. Pembagian Kelompok Nufit ................................................................... 17
5. Situs Siran Nufit (kiri) dan Balai Ohoi (kanan) di Ohoi Ohoiren ................. 18
6. Struktur Pemerintahan di Ohoi .............................................................. 19
7. Pemukiman Masyarakat Ohoi Ohoiren ................................................... 20
8. Sekolah Dasar Naskat Ohoiren dan gereja katolik di Ohoi Ohoiren ........... 21
9. Perahu Tradisional Masyarakat dan Peralatan Tangkap ........................... 26
10. Rumput Laut Dijemur di Pantai (kiri) dan Budidaya Rumput Laut (kanan) . 27
11. Kegiatan kerajinan besi tempa / pandai besi di Ohoiren .......................... 27
12. Kegiatan Pengrajin Anyaman Bambu di Ohoi Ohoiren ............................. 28
13. Peralatan dan Kegiatan Pengrajin Mebel di Ohoi Ohoiren ........................ 28
14. Kebun tanaman semusim (kiri) dan tanaman tahunan (kanan) ................ 29
15. Pantai di Ohoi Ohoiren yang berpotensi sebagai tempat wisata ............... 29
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepulauan Kei memiliki nilai strategis dalam pembangunan nasional karena
merupakan pusat kegiatan nasional sektor perikanan tangkap. Hal itu dibuktikan
dengan penetapan Kepulauan Kei menjadi salah satu kawasan minapolitan di
Indonesia sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan bernomor
KEP.32/MEN/2010. Secara administratif Kepulauan Kei terdiri dari satu kabupaten
dan satu kota, yaitu Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Sedangkan perairan
Kepulauan Kei dimasukkan masuk dalam WPP 714 (Laut Banda) yang berpotensi
besar dalam perikanan tangkap.
Selain itu Kawasan Perairan Kabupaten Maluku Tenggara di Kei Kecil merupakan
Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT), selain karena lokasi perairannya tepat berada
di pusat segitiga keanekaragaman hayati laut dunia (coral triangle), keanekaragaman
jenis biota dan pesisirnya sangat tinggi didukung oleh kelengkapan tipe terumbu
karang, jenis-jenis bakau dan padang lamun, selain itu perairan ini merupakan tempat
perlintasan dan tempat bermain beberapa jenis biota langka yang dilindungi Undang-
Undang seperti penyu, jenis lumba-lumba, hiu, paus dan dugong serta burung migran
seperti pelikan. Oleh karena itu, kawasan perairan tersebut telah ditetapkan sebagai
kawasan konservasi perairan seluas 150.000 hektar berdasarkan keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor : 6/KEPMEN-KP/2016 tanggal 5 Februari 2016.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 1
Tanimbar Kei merupakan satu Ratschap yaitu Ratschap Madwaer dengan Raja
Mangrib yang berkedudukan di Madwaer.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian
sumber daya alam pada Kawasan perairan yang memiliki nilai konservasi tinggi dan
telah ditetapkan sebahai kawasan konservasi perairan tersebut maka salah satu
upaya yang dilakukan oleh Balai KSDA Maluku yaitu dengan pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekonomi produktif sebagai
stimulant untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya
alam dan ekosistem perairan Kei Kecil. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini
dilakukan terhadap kelompok masyarakat yang berada di sekitar Kawasan yang salah
satunya adalah Desa/Ohoi Ohoiren, dimana untuk kelompok masyarakat di Ohoi
Ohoiren yang menjadi binaan Balai KSDA Maluku yaitu Kelompok “Konservasi Elken”.
Selanjutnya untuk meningkatkan kinerja pengelolaan dan mendorong pengelolaan
lestari maka disusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Kelompok Konservasi Elken di
Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi
Maluku Periode Tahun 2022.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomer 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistemnya;
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana
telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Perikanan
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 2
5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan
Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2015;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 18/MenLHK-
II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan;
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.
8/MenLHK/Sekjen/OTL.0/2016 tentang Organisasi Unit Pelaksana Teknis
KSDAE;
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.43/MENLHK/SETJEN/KUM.I/6/2017 tentang Pemberdayaan Masyarakat di
sekitar Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
P.12/MENLHK/SETJEN/KUM.I/2/2017 tentang Pedoman Umum Penyaluran
Bantuan Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
10. Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Nomor P.4/KSDAE/SET.3/KUM.1./8/2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor
P.3/KSDAE/SET/KUM.1/5/2017 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah Dalam Rangka
Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Direktorat Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya;
11. Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Nomor P. 7/KSDAESET.3/KSA.1/9/2020 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Suaka Alam,
Kawasan Pelestarian Alam, dan Taman Buru;
12. Surat Keputusan Kepala Ohoi Ohoiren Nomor : 336/PJ.O/II/2022 tanggal 25
Februari 2022 tentang Pembentukan Kelompok Binaan Pemberdayaan
Masyarakat “KONSERVASI ELKEN” Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi
Produktif di Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku
Tenggara Provinsi Maluku
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 3
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
E. Indikator Keberhasilan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 4
3. Meningkatnya kegiatan ekonomi produktif dengan usaha yang sejalan
dengan program konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
4. Adanya kesepakatan konservasi atara Kepala Desa dan Kepala Balai KSDA
F. Batasan Pengertian
yang memiliki ciri khas tertentu dan mempunyai pokok perlindungan sistem
taman buru.
2. Kawasan suaka alam, selanjutnya disingkat KSA adalah kawasan dengan ciri
terhadap habitatnya.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 5
ekosistemnya yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
dengan KSA dan atau KPA, dapat berupa kawasan hutan, yaitu hutan lindung
dan hutan produksi, serta non kawsan hutan, yaitu hutan hak, tanah negara
bebas, atau tanah negara yang dibebani hak, yang berfungsi menjaga
lahan.
konservasi tersebut.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 6
8. Kelompok masyarakat adalah sekumpulan orang yang karena kondisi
kesejarahan, ikatan ekonomi, religi,sosial dan budaya yang hidup dan tinggal
9. Desa dan desa adat atau dengan sebutan lain seperti kampung, negeri,
10. Desa sasaran adalah desa yang berada di daerah penyangga kawasan
kawasan konservasi.
11. Desa Konservasi adalah desa atau sebutan lain yang berada di sekitar
Masyarakat.
12. Kemitraan adalah suatu jalinan kerjasama yang sinergis antara dua pihak
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 7
permasalahannya guna peningkatan kemandirian, kesejahteraan dan
tradisional terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi yang dilakukan oleh
masyarakat setempat.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 8
II. PROFIL KAWASAN DAN DESA BINAAN
A. Profil Kawasan
Kawasan TPK Kei Kecil dan Laut sekitarnya juga termasuk ke dalam Bentang
Laut Sunda Banda yang kaya akan sumberdaya lautnya. Kawasan ini mencakup
ekosistem terumbu karang, lamun dan mangrove, serta beberapa spesies penting
yang dilindungi seperti penyu, dugong, lumba-lumba dan paus.
Adapun peta TPK Pulau Kei Kecil dapat dilihat pada gambar peta berikut :
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 9
Gambar 1. Peta kawasan konservasi Taman Perairan Konservasi (TPK) Pulau
Kei Kecil dan zonasinya
TPK Pulau Kei Kecil dalam pengelolaannya dibagi kedalam zona-zona yaitu Zona
Inti; Zona Pemanfaatan Terbatas (Sub Zona Pariwisata, Sub Zona Perikanan Budidaya
dan Sub Zona Perikanan Tangkap); dan Zona Lainnya (Sub Zona Penggunaan Lain,
Sub Zona Hak Kelola Adat dan Sub Zona Hutan Lindung).
Sedangkan Ohoi Ohoiren dalam TPK Pulau Kei Kecil wilayahnya berada pada
Sub Zona Penggunaan Lain – Zona Penggunaan Lain dan pantai serta perairannya
merupakan Zona Pemanfaatan Terbatas – Sub Zona Perikanan Budidaya
sebagaimana di sajikan pada gambar peta berikut ini.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 10
Gambar 2. Peta Letak Ohoi Ohoiren dalam zonasi TPK Pulau Kei Kecil
2. Potensi Ekosistem/Ekologis
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 11
takut untuk melaut, maka kawasan ini dijadikan sebagai tempat mencari kerang-
konsumsi protein mereka.
Jalur Migrasi bagi species langka dan dilindungi. Perairan Kei Kecil Barat
merupakan jalur migrasi satwa biotik langka dan dilindungi. Teridentifikasi terdapat
6 jenis paus yaitu Megaptera novaeangliae, Balaenoplera borealis, Balaenoplera
musculatus Balaenoplera physalis, Physeter catodon, Orcinus orca diduga rute
migrasi dari 5 jenis paus lainnya dari samudera menuju dan kembali dari perairan
Australia di bagian selatan melintasi perairan Laut Banda, kemudian membelok
kemudian jenis-jenis paus itu tersebar ke perairan Kawasan.
Selain jenis-jenis langka di atas, di perairan kawasan ini juga terdapat duyung
(Dugong dugong). Keberadaan duyung ini karena tersedianya tumbuhan lamun yang
cukup luas dan merupakan sumber pakan utama dugong.
Adapun jenis langka yang dilindungi lainnya yaitu empat jenis penyu yang
berada di perairan ini yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau, Penyu Pipih dan Penyu
Belimbing.
3. Potensi Fisik
a. Iklim
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 12
Benua Australia di bagian Selatan sehingga sewaktu-waktu terjadi perubahan.
Keadaan musim di Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebagai berikut:
1) Musim Timur atau musim kemarau berlangsung dari Bulan April Oktober.
2) Musim Barat atau musim hujan berlangsung berlangsung dari Bulan oktober–
februari dengan intensitas tertinggi pada Bulan Desember dan Februari.
ii. Bulan April-September bertiup angin Timur Tenggara dan Selatan sebanyak 91
persen dimana dominasi angin Tenggara sebesar 61 persen.
iii. Bulan Oktober-Maret bertiup Angin Barat Laut sebanyak 50 persen dimana
dominasi angin Barat Laut sebesar 28 persen.
Curah Hujan antara 2.000-3.000 mm per tahun terdapat di Pulau Kei Kecil di
Kabupaten Maluku Tenggara secara keseluruhan adalah 3.121 mm per tahun atau
rata-rata 260,1 mm per bulan, dengan jumlah hari hujan sebanyak 211 hari atau rata-
rata 17,58 hari hujan per bulan.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 13
b. Geologi
Wilayah Kepulauan Kei Kecil yang meliputi Pulau Dullah dan pulau-pulau kecil
di sekitarnya merupakan perbukitan rendah bergelombang, karst dan perbukitan
rendah berlereng terjal dengan ketinggian maksimum 100 meter diatas permukaan
laut. Pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Dullah umumnya sangat landai dan memiliki
ketinggian maksimum lebih kecil dari 100 meter di atas permukaan laut. Hal ini
terutama dikaitkan dengan keragaman litologi wilayah kepulauan ini yang relatif
homogen.
c. Hidrologi
5. Kerawanan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 14
degradasi habitat (terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove dan pantai
pesisir).
Desa Ohoiren merupakan sebuah desa swadaya, yang dimaksud dengan desa
swadaya adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan
juga kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada di
desanya. Secara administratif Desa Ohoiren berada di Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku terletak di Pulau Kei Kecil dan
berbatasan dengan :
Ohoi Ohoira
Ohoi Ohoiren
Ohoi Warwut
Ohoi Somain
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 15
2. Sejarah Desa
Nufit yang merupakan singkatan dari kata Nuut En Fit (yang artinya tujuh
kelompok), awalnya terdiri dari dua wilayah hukum adat, yaitu Nufit Roa dan Nufit
Nangan. Saat ini, Nufit mengacu pada kelompok masyarakat yang mendiami 8 ohoi
dan 2 ohoi soa yang membentuk Kecamatan Kei Kecil Barat, yaitu Ohoira, Ohoiren,
Somlain, Madwaer, Ohoidertutu (Ohoidertom dan Yatwav), dan tiga ohoi di pulau: Ur
Pulau, Warbal, dan Tanimbar Kei. Nufit terbagi dalam dua ratcshap di dalamnya yaitu
Mantilur dan Mangrib. Ohoi Madwaer, Ohoi Ur Pulau, dan Ohoi Tanimbar Kei
merupakan satu Ratschap yaitu Ratschap Madwaer dengan Raja Mangrib yang
berkedudukan di Madwaer.
Nufit memiliki keterkaitan satu sama lain karena masyarakatnya terkait dengan
sejarah Nufit dan dengan legenda Tabob. Berdasarkan legenda, Tabob merupakan
salah satu sumberdaya laut dengan perlakuan khusus bagi masyarakat di wilayah
Nufit karena memiliki nilai kultural. Diceritakan bahwa leluhur masyarakat Nufit, yaitu
Tabi dan Tabai mendapatkan Tabob setelah mengalahkan Rat Badmar (penguasa
setempat) di Papua. Kemudian Tabob tersebut mengikuti Tabi dan Tabai kembali ke
Nufit untuk dipelihara. Singkat cerita, Tabai menikam Tabob yang memiliki tanda
putih di kepalanya yang merupakan induk Tabob maka Tabob keluar dari tempat
pemeliharaannya dan meninggalkan pesan “vevan fit ro mtubur tahai, nen dai mu o
…, nen dai mu mavav taan ruslak, nen dai mu o….” yang artinya “bila mencari kami,
sampai bekal makan minum habis, barulah berjumpa di meti Ngon Tanbav”. Oleh
karena itu, masyarakat Nufit dipercaya dapat memanggil Tabob. Selain itu,
masyarakat Nufit juga percaya bahwa mereka memiliki hak makan Tabob.
Penangkapan Tabob untuk konsumsi dilakukan hanya untuk kepentingan adat serta
didahului dengan upacara adat serta mentaati larangan-larangan tertentu.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 16
Gambar 4. Pembagian Kelompok Nufit
Larvul Ngabal merupakan hukum adat yang diberlakukan dan ditaati oleh
seluruh masyarakat Kei, di mana di dalamnya terkandung peraturan dan larangan
sebagai penata kehidupan sosial-budaya, ekonomi, dan moral orang-orang Kei.
Hukum Larvul Ngabal terdiri dari tujuh pasal, yang disusun menurut tiga gagasan
pokok, yaitu: [a] hukum tentang kehidupan manusia yang membahas tentang
hubungan sosial antara sesama manusia (hukum nevnev), [b] hukum mengenai
kesusilaan yang membahas tentang martabat kemurnian kaum wanita dan tentang
keluhuran perkawinan (hukum hanilit), dan [c] hukum tentang keadilan sosial yang
membahas tentang hak milik (hukum hawear balwirin). Di samping itu, dalam
struktur masyarakat Kei, terdapat pembagian fungsi dan peran setiap mata rumah
(riin rahan) di dalam keberlangsungan hidup sebuah ohoi. Pola pembagian fungsi
dan peran juga didasarkan atas latar belakang sejarah kehadiran marga-marga di
ohoi masing-masing. Pada setiap ohoi ditemukan adanya marga (fam) yang
mempunyai fungsi sebagai tuan tan (tuan tanah). Peran tuan tan adalah memberikan
keterangan terkait petuanan dan batas-batas wilayah dari ohoi. Fungsi dan peran ini
diberikan kepada marga yang diakui sebagai marga yang pertama kali menempati
ohoi. Kemudian kepada marga lainnya juga diberikan peran dan fungsi sebagai
kepala ohoi, sebagai kapitan, sebagai marinyo, serta peran lainnya yang ada pada
suatu ohoi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki manajemen lokal yang
telah digunakan sebagai acuan dalam mengorganisir masyarakatnya.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 17
3. Gambaran Umum Desa
Sistem Pemerintahan di Ohoiren hanya terdapat pemerintahan ohoi yang
dibantu oleh Badan Saniri Ohoi (BSO) yang bertugas untuk memproses kepala ohoi
dan Raja, menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) dan mengatur
masalah-masalah yang berhubungan dengan ohoi. Ohoiren termasuk dalam raschap
Mantilur yang meliputi ohoi Somlain, Ohoiren, Ohoira dan Warbal. Raschap ini
berkedudukan serta berpusat di Ohoi Somlain. Di Ohoiren terdapat siran yaitu rumah
yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya tokoh-tokoh adat dan tetua serta Raja
yang ada di wilayah Nufit untuk melakukan pertemuan atau sidang adat terhadap
masalah-masalah masyarakat. Namun, sampai saat ini siran tersebut sudah tidak
difungsikan karena tidak ada lagi pertemuan atau sidang adat yang dilakukan.
Gambar 5. Situs Siran Nufit (kiri) dan Balai Ohoi (kanan) di Ohoi Ohoiren
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 18
Gambar 6. Struktur Pemerintahan di Ohoi
Dari struktur ini, Orong Kai (Orang Kay) merupakan kepala pemerintah ohoi,
sedangkan Badan Saniri Ohoi (BSO) adalah badan yang terdiri dari wakil/perwakilan
penduduk ohoi yang berfungsi sebagai badan legislatif yang mengawasi pelaksanaan
tugas dari Orong Kai, dan bersama-sama Orong Kai membentuk peraturan ohoi serta
mendampingi Orong Kai dalam memimpin ohoi sesuai tugas dan wewenang yang
dimiliki. Adapun Kepala Soa adalah kepala dari kelompok-kelompok soa yang terdiri
dari kumpulan beberapa marga.
4. Kependudukan
Desa Ohoiren memiliki jumlah penduduk 607 jiwa dengan jumlah laki-laki 291
jiwa dan perempuan 316 jiwa, sebagian besar berada pada usia produktif. Sebagian
besar masyarakat Ohoi Ohoiren menganut agama Katholik dan beberapa di antaranya
beragama kristen protestan.
5. Pemukiman
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 19
Gambar 7. Pemukiman Masyarakat Ohoi Ohoiren
6. Mata Pencaharian
Sebagaimana umumnya desa di pesisir, maka sebagai salah satu desa pesisir
masyarakat Desa Ohoiren memiliki mata pencaharian ganda sebagai nelayan dan
petani kebun. Aktivitas berkebun yang dilakukan oleh masyarakat, akan semakin
itensif dilaksanakan pada musim cuaca ekstrim dimana tidak bisa melaut.
Selain nelayan dan petani, masyarakat Ohoi Ohoiren juga ada yang memiliki
matapencaharian sebagai pegawai negeri sipil, pensiunan, tukang dan buruh.
Desa Ohoiren memiliki beberapa fasilitas umum baik dalam hal pendidikan
maupun kesehatan. Fasilitas umum pendidikan yang ada yaitu hanya 1 (satu) buah
Sekolah Dasar Nasional Katolik atau SD Naskat Ohoiren. Untuk melanjutkan anak-
anak Ohoiren yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat pertama dan tingkat atas,
harus bersekolah ke ohoi-ohoi yang lain yaitu Somlain dan Ohoira dengan berjalan
kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor milik pribadi, namun jarak sekolah
masih mudah dijangkau.
Selanjutnya untuk sumber air yang tersedia berasal dari sumur yang tersedia di
setiap kepala keluarga. Masyarakat Ohoi Ohoiren telah dapat menikmati jaringan
listrik yang memadai dan jaringan telepon seluler. Selain itu, Ohoi Ohoiren memiliki
satu bangunan untuk pertemuan dan sekaligus sebagai kantor pemerintahan ohoi,
yaitu Balai Ohoi Ohoiren.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 20
Gambar 8. Sekolah Dasar Naskat Ohoiren dan gereja katolik di Ohoi Ohoiren
Salah satu potensi jasa lingkungan di Ohoiren yaitu potensi wisata. Kegiatan
wisata pantai yang dapat dikembangkan di Ohoi Ohoiren karena adanya pantai yang
cukup luas, apalagi pada saat air laut surut.
Desa Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi
Maluku belum pernah mendapatkan program pemberdayaan dari Balai KSDA Maluku.
Tabob merupakan salah satu sumberdaya laut yang memiliki nilai kultural bagi
kelompok Nu Fit, sementara di sisi scientists penyu belimbing ini diperkirakan
mengalami penurunan akhir-akhir ini dalam jumlah, padahal wilayah perairan Kei
Kecil barat merupakan habitat tujuan migrasi penyu belimbing dewasa.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 21
Tabob. Awalnya, pemanfaatan daging penyu belimbing hanya untuk acara adat.
Jumlah yang dimakan juga terbatas. Namun kini penyu belimbing dimanfaatkan
tanpa batas, jumlah penyu belimbing yang ditangkap pun bertambah sejak
dimanfaatkan untuk makanan sehari-sehari. maraknya konsumsi daging penyu
belimbing dipicu oleh semakin menurunnya pemahaman adat oleh generasi muda
setempat. Sehingga meski tidak ada acara adat, mereka tetap mencari penyu
belimbing untuk dikonsumsi. Tradisi serta nilai-nilai tabob telah bergeser. Aturan
tradisi tidak dipatuhi. Bahkan tabob dianggap milik pribadi dengan ditangkap dan
dagingnya dikonsumsi sendiri.
C. Profil Kelompok
Kelompok yang telah terbentuk di Desa Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara yaitu “Konservasi Elken” berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Ohoi Ohoiren Nomor : 336/PJ.O/II/2022 tanggal 25 Februari 2022
tentang Pembentukan Kelompok Binaan Pemberdayaan Masyarakat “KONSERVASI
ELKEN” Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Produktif di Ohoi Ohoiren Kecamatan
Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku.
2. Alamat Kelompok
Alamat kelompok beralamat di Balai Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 22
3. Jumlah Anggota Kelompok
- Rolantinus Rahayaan
- Franciscus Rahayaan
- Stanislaus Rahayaan
- Serinus Y. Janwarin
- Darmianus Rahayaan
- Quintus Rahayaan
- Blasius Rahayaan
- Lukas Rahayaan
- Yohanis B. Rahayaan
- Abraham Kiryoma
Pada umumnya desa yang terletak di pesisir, maka sebagai salah satu desa
pesisir masyarakat Desa Ohoiren memiliki mata pencaharian ganda. Demikian halnya
masyarakat Desa Ohoiren yang menjadi anggota kelompok Konservasi Elken memiliki
mata pencaharian ganda yaitu sebagai nelayan dan petani kebun.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 23
musim angin barat. Namun demikian, terdapat beberapa masyarakat yang
diantaranya menjadi anggota kelompok binaan, memiliki mata pencaharian sebagai
pengrajin yaitu pengrajin anyaman bambu dan besi tempa.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 24
7. Program Pembinaan yang Diterima Kelompok
Kelompok Konservasi Elken yang disahkan oleh Pejabat Kepala Ohoi Ohoiren
melalui Keputusan Kepala Ohoi Ohoiren Nomor : 336/PJ.O/II/2022 tanggal 25
Februari 2022, merupakan kelompok yang baru terbentuk. Anggota kelompok belum
pernah mendapat atau memperoleh bantuan baik dari Balai KSDA Maluku maupun
dari instansi lainnya.
Adapun beberapa komoditas yang dapat dikembangkan di Desa Ohoiren antara lain:
1. Perikanan tangkap
Perikanan adalah salah satu sektor yang diandalkan untuk pembangunan masa
depan Indonesia, karena dapat memberikan dampak ekonomi kepada sebagian
penduduk Indonesia. Selain itu, produk perikanan adalah bahan makanan
penting masyarakat pada umumnya, sehingga sektor perikanan menjadi salah
satu sumber pendapatan negara disamping menjadi sumber utama mata
pencaharian sebagian besar masyarakat di kawasan pantai terutama nelayan.
Ikan yang seringkali ditangkap masyrakat yaitu Tongkol, Kakap Merah, Ekor
Kuning, Kerapu, Kapas-kapas, dan Teri.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota
Tual 2014 menyebutkan, produksi total perikanan sebesar 6.712 ton dengan
jumlah tangkapan diperbolehkan (JTB) sebesar 5.369 ton Produksi perikanan
tersebut di peroleh dari komoditi-komoditi perikanan seperti ikan pelagis, ikan
demersal, ikan karang dan non ikan.
Akan tetapi sumber daya ikan yang melimpah ini, tidak sebanding dengan
pemanfaatannya. Hal ini dapat dilihat di Ohoi Ohoiren, pada umumnya
merupakan nelayan ‘musiman dan hampir 90 persen nelayan merupakan nelayan
tradisional. Alat tangkap yang digunakan yakni jaring bobo (purse seine), bagan
(lift net), jaring insang (gill net), pancing tonda (troll line), pancing ulur (hand
line) dan pancing tegak (vertical line). Daerah penangkapan nelayan juga di
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 25
sekitar pantai, sekira 0-4 mil, karena ukuran armada penangkapan yang dimiliki
rata-rata berukuran kecil. Perikanan tradisional masih melekat pada nelayan-
nelayan di pesisir ini. Tidak hanya alat tangkap, minimnya sumber daya manusia
(SDM) nelayan dan rendahnya harga komoditas ikan juga jadi masalah lainnya.
2. Perikanan Budidaya
Berdasarkan analisis kualitas perairan dan penentuan zonasi, perairan sekitar
Ohoi Ohoiren merupakan zona perikanan budidaya yang dinilai sesuai untuk
budidaya keramba jaring apung dan budidaya rumput laut, bahkan masyarakat
Ohoi Ohoiren pernah melakukan upaya budidaya teripang. Namun usaha ini
terbatas dan tidak dapat berjalan lama karena pada saat musim barat, ombak
diketahui sangat besar sehingga tidak dapat melaksanakan kegiatan budidaya
perikanan.
Adapun perikanan budidaya yang dapat dikembangkan antara lain jenis kerang-
kerangan seperti Trochus niloticus, Malaeu malaeus, Lambis lambis, Lambis
corcata, Tripeneustus gratilla dan jenis teripang Holothuria scabra serta Beberapa
jenis ikan seperti ikan kerapu (Epinephelus spp, napoleon (Cheilinus undulates)
dan Cromileptis altivelis, Siganus spp), bobara (Caranx Lutjanus sp dan Lates
calcarifer).
Ketergantungan pada kondisi alam dan kebutuhan akan uang tunai secara cepat,
mendorong masyarakat di Ohoi Ohoiren dalam beberapa tahun terakhir mulai
mengembangkan budidaya rumput laut (agar-agar). Dalam kurun waktu 3-4
tahun terakhir, aktivitas yang dilaksanakan di laut mulai mengalami perubahan.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 26
Sebelumnya, aktivitas perempuan di laut hanya untuk mencari siput-siput dan
ikan-ikan yang berukuran kecil di wilayah meti (bameti), sekarang perempuan
dan anak-anak juga turut terlibat dalam pembudidayaan rumput laut (agar-agar).
Gambar 10. Rumput laut dijemur di pantai (kiri) dan budidaya rumput laut
(kanan)
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 27
4. Kerajinan Anyaman Bambu dan Tukang/Meubeler
Kawasan hutan di wilayah Ohoi Ohoiren dan sekitarnya merupakan kawasan yang
ditumbuhi banyak tanaman bambu, baik dari segi jumlah maupun jenisnya.
Sudah lama tanaman ini dimanfaatkan masyarakat setempat untuk keperluan
kerajinan tangan anyaman berupa ayakan, nyiru, bakul, hingga perkakas rumah
tangga.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 28
demikian, apabila hasil panen berlimpah maka tidak jarang pula masyarakat
menjualnya.
Pertanian di Ohoi Ohoiren terdapat dua jenis usaha budidaya yaitu pertanian
dengan tanaman semusim seperti ketela pohon, ketela rambat, talas, padi
ladang, kacang-kacangan, gembili dan sayuran serta pertanian dengan tanaman
tahunan seperti kelapa dan pisang.
Gambar 14. Kebun dengan tanaman semusim (kiri) dan tanaman tahunan
(kanan)
6. Potensi Wisata
Potensi wisata yang telah dan atau berpotensi dikembangkan di kawasan
konservasi TPK Kei Kecil Barat cukup beragam. Ohoi Ohoiren yang merupakan
bagian dari TPK Kei Kecil juga memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan,
yaitu berupa pantai dan perairannya yang memiliki air yang jernih dan cukup
tenang karena terlindung sebuah tanjung.
Gambar 15. Pantai di Ohoi Ohoiren yang berpotensi sebagai tempat wisata
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 29
Selain itu, atraksi wisata dengan memanfaatkan keberadaan satwa dilindungi
seperti paus dan penyu juga merupakan daya tarik tersendiri. Potensi ini akan
dapat dikembangkan apabila didukung sarana dan prasarana serta sumber daya
manusia yang cukup.
Rekruietmen masyarakat untuk menjadi guide local dalam pengembangan
kegiatan wisata di Kawasan konservasi perairan Kei Kecil harus diutamakan agar
masyarakat setempat dapat berperan aktif untuk meningkatkan
perekonomiannya.
Bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Kei, darat dan laut tidak bisa
dipisahkan dalam akivitas sehari-hari. Untuk aktivitas ekonomi, darat dan laut sama-
sama berfungsi sebagai sumber kehidupan, tempat memperoleh makanan.
Animo pada rumput laut meningkat sebagai respon terhadap pasar global,
kebutuhan akan cash, dan penurunan hasil dari komoditi unggulan lokal. Aktivitas
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 30
budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian alternatif menyebabkan masyarakat
nelayan berkonsentrasi di wilayah pasang surut juga.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 31
III. RENCANA KEGIATAN
A. Tahun Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat pada Rencana Kerja Tahunan
(RKT) ini yaitu untuk periode Tahun 2022.
B. Jenis, Volume dan Lokasi Kegiatan
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kelompok Konservasi Elken di Ohoi
Ohoiren Tahun 2022 ditujukan untuk pengembangan ekonomi produktif sesuai
dengan potensi yang terdapat di Ohoi Ohoiren. Komoditas yang dikembangkan
yaitu kegiatan yang tidak bersifat eksploitatif destruktif yang dapat merusak
alam. Adapun usaha ekonomi produktif yang akan dikembangkan berupa
kegiatan pengembangan usaha perikanan tangkap, kerajinan anyaman bambu
dan pandai besi.
Kegiatan-kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan usaha ekonomi produktif pada tahun RKT 2022 sebagaimana
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2. Jenis Kegiatan yang Dilaksanakan di Ohoi Ohoiren Tahun 2022
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 32
1 2 3 4 5
4. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan 3 Ohoi Ohoiren
pengembangan usaha
ekonomi produktif
5. Pendampingan kelompok Kali 3 Ohoi Ohoiren
6. Monitoring dan Evaluasi Kali 2 Ohoi Ohoiren
C. Pembiayaan Kegiatan
Adapun pembiayaan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat kelompok
Konservasi Elken di Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku
Tenggara, Provinsi Maluku Tahun 2022 disajikan pada tabel berikut
Tabel 3. Sumber Dana Kegiatan Kelompok Konservasi Elken Tahun 2022
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 33
2. Sekretaris : Siprianus Rahayaan
3. Bendahara : Erik Rahayaan
4. Anggota : - Adrianus Rahayaan
- Rolantinus Rahayaan
- Antonius Bruri Rahayaan
- Franciscus Rahayaan
- Stanislaus Rahayaan
- Serinus Y. Janwarin
- Darmianus Rahayaan
- Quintus Rahayaan
- Blasius Rahayaan
- Lukas Rahayaan
- Yohanis B. Rahayaan
- Abraham Kiryoma
E. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan kelompok Konservasi Elken dalam pelaksanaan kegiatan
pengembangan usaha ekonomi produktif dalam rangka pemberdayaan
masyarakat pada peride tahun 2022 disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Kelompok Konservasi Elken Tahun 2022
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 34
Jenis Kegiatan Bulan Ke
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengadaan sarana
dan prasarana
pengembangan
usaha meubeler
dan anyaman
bambu
4. Kegiatan
pengembangan usaha
ekonomi produktif
5. Pendampingan
kelompok
6. Monitoring dan Evaluasi
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 35
IV. PENUTUP
Demikian Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok Konservasi Elken
yang merupakan kelompok pemberdayaan masyarakat di Ohoi Ohoiren, Kecamatan
Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara yang merupakan binaan Balai KSDA
Maluku.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 ini merupakan acuan kegiatan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat yang merupakan program kegiatan dari Balai
KSDA Maluku sebagai Unit Pelaksana Teknis di bidang KSDAE di Provinsi Maluku.
Diharapkan dengan RKT ini, pelaksanaan kegiatan menjadi terarah dan tepat sasaran
sehingga tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai serta
pelaksanaan KSDAE, khususnya untuk kelestarian satwa liar dan habitatnya di
Perairan Meluku Tenggara khususnya dapat tercapai.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 36
V. LAMPIRAN
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 37
Lampiran 1. SK Kepala Ohoi tentang Pembentukan Kelompok Binaan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 38
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 39
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 40
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 41
Lampiran 2. Pernyataan Kelompok Siap Menerima Bantuan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 42
Lampiran 3. Identitas Anggota Kelompok
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 43
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 44
Lampiran 4. Rincian Biaya Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 45
Lampiran 5. Buku Rekening Kelompok Konservasi Elken
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2022 Kelompok “Konservasi Elken” di Ohoi Ohoiren 46
COVER
“ ”
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PEMBINAAN LIMA TAHUNAN
KELOMPOK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OHOI OHOIREN
KECAMATAN KEI KECIL BARAT – KABUPATEN MALUKU TENGGARA
PERIODE TAHUN 2022 - 2026
Disahkan di : Ohoiren
Tanggal :
Pj. Kepala Ohoi Ohoiren
Anderias Hanoatubun
NIP. 19711014 201408 1 001
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
hidayah dan rahmat-NYA sehingga Rencana Lima Tahun (RKL) Kelompok
Pemberdayaan Masyarakat Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten
Maluku Tenggara, Provinsi Maluku Periode Tahun 2022 s.d. 2026 ini dapat
terselesaikan.
Rencana Kerja Lima Tahun (RKL) Periode Tahun 2022 - 2026 ini merupakan
rencana kelompok dalam program pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan
usaha ekonomi produktif oleh Balai KSDA Maluku terhadap kelompok masyarakat di
Ohoi Ohoiren. RKL ini merupakan salah satu persyaratan dalam pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat dan juga merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan
sehingga diharapkan seluruh penyelenggara dan para pihak untuk taat aturan, taat
azas dan taat komitmen agar tujuan kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat binaan dapat tercapai dan kelestarian sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya dapat terjaga dan lestari.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” iii
DAFTAR ISI
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” iv
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Data Iklim Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2000 .............................. 13
2. Rencana Kegiatan Lima Tahunan (RKL) Kelompok Konservasi Elken Periode
Tahun 2022 – 2026 .............................................................................. 31
3. Sumber Dana Kegiatan Kelompok Konservasi Elken Tahun 2022-2026 ..... 32
4. Jadwal Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Konservasi Elken
Periode Tahun 2022 - 2026 .................................................................. 34
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” v
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Peta kawasan konservasi Taman Perairan Kon servasi (TPK) Pulau Kei Kecil
Dan Zonasinya .................................................................................... 10
2. Peta Letak Ohoi Ohoiren dalam zonasi TPK Pulau Kei Kecil ....................... 11
3. Lokasi Desa Binaan Ohoi Ohoiren .......................................................... 15
4. Pembagian Kelompok Nufit ................................................................... 17
5. Situs Siran Nufit (kiri) dan Balai Ohoi (kanan) di Ohoi Ohoiren ................ 18
6. Struktur Pemerintahan di Ohoi .............................................................. 19
7. Pemukiman Masyarakat Ohoi Ohoiren ................................................... 20
8. Sekolah Dasar Naskat Ohoiren dan gereja katolik di Ohoi Ohoiren ........... 21
9. Perahu Tradisional Masyarakat dan Peralatan Tangkap ........................... 26
10. Rumput Laut Dijemur di Pantai (kiri) dan Budidaya Rumput Laut (kanan) . 27
11. Kegiatan kerajinan besi tempa / pandai besi di Ohoiren .......................... 27
12. Kegiatan Pengrajin Anyaman Bambu di Ohoi Ohoiren ............................. 28
13. Peralatan dan Kegiatan Pengrajin Mebel di Ohoi Ohoiren ........................ 28
14. Pantai di Ohoi Ohoiren yang berpotensi sebagai tempat wisata ............... 29
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepulauan Kei memiliki nilai strategis dalam pembangunan nasional karena
merupakan pusat kegiatan nasional sektor perikanan tangkap. Hal itu dibuktikan
dengan penetapan Kepulauan Kei menjadi salah satu kawasan minapolitan di
Indonesia sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan bernomor
KEP.32/MEN/2010. Secara administratif Kepulauan Kei terdiri dari satu kabupaten
dan satu kota, yaitu Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Sedangkan perairan
Kepulauan Kei dimasukkan masuk dalam WPP 714 (Laut Banda) yang berpotensi
besar dalam perikanan tangkap.
Selain itu Kawasan Perairan Kabupaten Maluku Tenggara di Kei Kecil merupakan
Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT), selain karena lokasi perairannya tepat berada
di pusat segitiga keanekaragaman hayati laut dunia (coral triangle), keanekaragaman
jenis biota dan pesisirnya sangat tinggi didukung oleh kelengkapan tipe terumbu
karang, jenis-jenis bakau dan padang lamun, selain itu perairan ini merupakan tempat
perlintasan dan tempat bermain beberapa jenis biota langka yang dilindungi Undang-
Undang seperti penyu, jenis lumba-lumba, hiu, paus dan dugong serta burung migran
seperti pelikan. Oleh karena itu, kawasan perairan tersebut telah ditetapkan sebagai
kawasan konservasi perairan seluas 150.000 hektar berdasarkan keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor : 6/KEPMEN-KP/2016 tanggal 5 Februari 2016.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 1
Tanimbar Kei merupakan satu Ratschap yaitu Ratschap Madwaer dengan Raja
Mangrib yang berkedudukan di Madwaer.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian
sumber daya alam pada Kawasan perairan yang memiliki nilai konservasi tinggi dan
telah ditetapkan sebahai kawasan konservasi perairan tersebut maka salah satu
upaya yang dilakukan oleh Balai KSDA Maluku yaitu dengan pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekonomi produktif sebagai
stimulant untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya
alam dan ekosistem perairan Kei Kecil. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini
dilakukan terhadap kelompok masyarakat yang berada di sekitar Kawasan yang salah
satunya adalah Desa/Ohoi Ohoiren, dimana untuk kelompok masyarakat di Ohoi
Ohoiren yang menjadi binaan Balai KSDA Maluku yaitu Kelompok “Konservasi Elken”.
Selanjutnya untuk meningkatkan kinerja pengelolaan dan mendorong pengelolaan
lestari maka disusun Rencana Kerja Lima Tahun atau Rencana Pembinaan Lima Tahun
(RKL/RPL) Kelompok Konservasi Elken di Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku Periode Tahun 2022 - 2026.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomer 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistemnya;
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana
telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan
Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2015;
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 2
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 18/MenLHK-
II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.
8/MenLHK/Sekjen/OTL.0/2016 tentang Organisasi Unit Pelaksana Teknis
KSDAE;
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.43/MENLHK/SETJEN/KUM.I/6/2017 tentang Pemberdayaan Masyarakat di
sekitar Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
P.12/MENLHK/SETJEN/KUM.I/2/2017 tentang Pedoman Umum Penyaluran
Bantuan Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
9. Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Nomor P.4/KSDAE/SET.3/KUM.1./8/2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor
P.3/KSDAE/SET/KUM.1/5/2017 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan
Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah Dalam Rangka
Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Direktorat Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya;
10. Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Nomor P. 7/KSDAESET.3/KSA.1/9/2020 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Suaka Alam,
Kawasan Pelestarian Alam, dan Taman Buru;
11. Surat Keputusan Kepala Ohoi Ohoiren Nomor : 336/PJ.O/II/2022 tanggal 25
Februari 2022 tentang Pembentukan Kelompok Binaan Pemberdayaan
Masyarakat “KONSERVASI ELKEN” Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi
Produktif di Ohoi Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku
Tenggara Provinsi Maluku
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 3
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
E. Indikator Keberhasilan
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 4
3. Meningkatnya kegiatan ekonomi produktif dengan usaha yang sejalan
dengan program konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
4. Adanya kesepakatan konservasi atara Kepala Desa dan Kepala Balai KSDA
F. Batasan Pengertian
yang memiliki ciri khas tertentu dan mempunyai pokok perlindungan sistem
taman buru.
2. Kawasan suaka alam, selanjutnya disingkat KSA adalah kawasan dengan ciri
terhadap habitatnya.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 5
ekosistemnya yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
dengan KSA dan atau KPA, dapat berupa kawasan hutan, yaitu hutan lindung
dan hutan produksi, serta non kawsan hutan, yaitu hutan hak, tanah negara
bebas, atau tanah negara yang dibebani hak, yang berfungsi menjaga
lahan.
konservasi tersebut.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 6
8. Kelompok masyarakat adalah sekumpulan orang yang karena kondisi
kesejarahan, ikatan ekonomi, religi,sosial dan budaya yang hidup dan tinggal
9. Desa dan desa adat atau dengan sebutan lain seperti kampung, negeri,
10. Desa sasaran adalah desa yang berada di daerah penyangga kawasan
kawasan konservasi.
11. Desa Konservasi adalah desa atau sebutan lain yang berada di sekitar
Masyarakat.
12. Kemitraan adalah suatu jalinan kerjasama yang sinergis antara dua pihak
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 7
permasalahannya guna peningkatan kemandirian, kesejahteraan dan
tradisional terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi yang dilakukan oleh
masyarakat setempat.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 8
II. PROFIL KAWASAN KONSERVASI DAN DESA BINAAN
Kawasan TPK Kei Kecil dan Laut sekitarnya juga termasuk ke dalam Bentang
Laut Sunda Banda yang kaya akan sumberdaya lautnya. Kawasan ini mencakup
ekosistem terumbu karang, lamun dan mangrove, serta beberapa spesies penting
yang dilindungi seperti penyu, dugong, lumba-lumba dan paus.
Adapun peta TPK Pulau Kei Kecil dapat dilihat pada gambar peta berikut :
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 9
Gambar 1. Peta kawasan konservasi Taman Perairan Konservasi (TPK) Pulau
Kei Kecil dan zonasinya
TPK Pulau Kei Kecil dalam pengelolaannya dibagi kedalam zona-zona yaitu Zona
Inti; Zona Pemanfaatan Terbatas (Sub Zona Pariwisata, Sub Zona Perikanan Budidaya
dan Sub Zona Perikanan Tangkap); dan Zona Lainnya (Sub Zona Penggunaan Lain,
Sub Zona Hak Kelola Adat dan Sub Zona Hutan Lindung).
Sedangkan Ohoi Ohoiren dalam TPK Pulau Kei Kecil wilayahnya berada pada
Sub Zona Penggunaan Lain – Zona Penggunaan Lain dan pantai serta perairannya
merupakan Zona Pemanfaatan Terbatas – Sub Zona Perikanan Budidaya
sebagaimana di sajikan pada gambar peta berikut ini.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 10
Gambar 2. Peta Letak Ohoi Ohoiren dalam zonasi TPK Pulau Kei Kecil
2. Potensi Ekosistem/Ekologis
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 11
takut untuk melaut, maka kawasan ini dijadikan sebagai tempat mencari kerang-
konsumsi protein mereka.
Jalur Migrasi bagi species langka dan dilindungi. Perairan Kei Kecil Barat
merupakan jalur migrasi satwa biotik langka dan dilindungi. Teridentifikasi terdapat
6 jenis paus yaitu Megaptera novaeangliae, Balaenoplera borealis, Balaenoplera
musculatus Balaenoplera physalis, Physeter catodon, Orcinus orca diduga rute
migrasi dari 5 jenis paus lainnya dari samudera menuju dan kembali dari perairan
Australia di bagian selatan melintasi perairan Laut Banda, kemudian membelok
kemudian jenis-jenis paus itu tersebar ke perairan Kawasan.
Selain jenis-jenis langka di atas, di perairan kawasan ini juga terdapat duyung
(Dugong dugong). Keberadaan duyung ini karena tersedianya tumbuhan lamun yang
cukup luas dan merupakan sumber pakan utama dugong.
Adapun jenis langka yang dilindungi lainnya yaitu empat jenis penyu yang
berada di perairan ini yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau, Penyu Pipih dan Penyu
Belimbing.
3. Potensi Fisik
a. Iklim
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 12
Benua Australia di bagian Selatan sehingga sewaktu-waktu terjadi perubahan.
Keadaan musim di Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebagai berikut:
1) Musim Timur atau musim kemarau berlangsung dari Bulan April Oktober.
2) Musim Barat atau musim hujan berlangsung berlangsung dari Bulan oktober–
februari dengan intensitas tertinggi pada Bulan Desember dan Februari.
ii. Bulan April-September bertiup angin Timur Tenggara dan Selatan sebanyak 91
persen dimana dominasi angin Tenggara sebesar 61 persen.
iii. Bulan Oktober-Maret bertiup Angin Barat Laut sebanyak 50 persen dimana
dominasi angin Barat Laut sebesar 28 persen.
Curah Hujan antara 2.000-3.000 mm per tahun terdapat di Pulau Kei Kecil di
Kabupaten Maluku Tenggara secara keseluruhan adalah 3.121 mm per tahun atau
rata-rata 260,1 mm per bulan, dengan jumlah hari hujan sebanyak 211 hari atau rata-
rata 17,58 hari hujan per bulan.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 13
b. Geologi
Wilayah Kepulauan Kei Kecil yang meliputi Pulau Dullah dan pulau-pulau kecil
di sekitarnya merupakan perbukitan rendah bergelombang, karst dan perbukitan
rendah berlereng terjal dengan ketinggian maksimum 100 meter diatas permukaan
laut. Pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Dullah umumnya sangat landai dan memiliki
ketinggian maksimum lebih kecil dari 100 meter di atas permukaan laut. Hal ini
terutama dikaitkan dengan keragaman litologi wilayah kepulauan ini yang relatif
homogen.
c. Hidrologi
5. Kerawanan
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 14
degradasi habitat (terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove dan pantai
pesisir) serta pncemaran Kawasan dari sampah / limbah.
Desa Ohoiren merupakan sebuah desa swadaya, yang dimaksud dengan desa
swadaya adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan
juga kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada di
desanya. Secara administratif Desa Ohoiren berada di Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku terletak di Pulau Kei Kecil dan
berbatasan dengan :
Ohoi Ohoira
Ohoi Ohoiren
Ohoi Somain
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 15
2. Sejarah Desa
Nufit yang merupakan singkatan dari kata Nuut En Fit (yang artinya tujuh
kelompok), awalnya terdiri dari dua wilayah hukum adat, yaitu Nufit Roa dan Nufit
Nangan. Saat ini, Nufit mengacu pada kelompok masyarakat yang mendiami 8 ohoi
dan 2 ohoi soa yang membentuk Kecamatan Kei Kecil Barat, yaitu Ohoira, Ohoiren,
Somlain, Madwaer, Ohoidertutu (Ohoidertom dan Yatwav), dan tiga ohoi di pulau: Ur
Pulau, Warbal, dan Tanimbar Kei. Nufit terbagi dalam dua ratcshap di dalamnya yaitu
Mantilur dan Mangrib. Ohoi Madwaer, Ohoi Ur Pulau, dan Ohoi Tanimbar Kei
merupakan satu Ratschap yaitu Ratschap Madwaer dengan Raja Mangrib yang
berkedudukan di Madwaer.
Nufit memiliki keterkaitan satu sama lain karena masyarakatnya terkait dengan
sejarah Nufit dan dengan legenda Tabob. Berdasarkan legenda, Tabob merupakan
salah satu sumberdaya laut dengan perlakuan khusus bagi masyarakat di wilayah
Nufit karena memiliki nilai kultural. Diceritakan bahwa leluhur masyarakat Nufit, yaitu
Tabi dan Tabai mendapatkan Tabob setelah mengalahkan Rat Badmar (penguasa
setempat) di Papua. Kemudian Tabob tersebut mengikuti Tabi dan Tabai kembali ke
Nufit untuk dipelihara. Singkat cerita, Tabai menikam Tabob yang memiliki tanda
putih di kepalanya yang merupakan induk Tabob maka Tabob keluar dari tempat
pemeliharaannya dan meninggalkan pesan “vevan fit ro mtubur tahai, nen dai mu o
…, nen dai mu mavav taan ruslak, nen dai mu o….” yang artinya “bila mencari kami,
sampai bekal makan minum habis, barulah berjumpa di meti Ngon Tanbav”. Oleh
karena itu, masyarakat Nufit dipercaya dapat memanggil Tabob. Selain itu,
masyarakat Nufit juga percaya bahwa mereka memiliki hak makan Tabob.
Penangkapan Tabob untuk konsumsi dilakukan hanya untuk kepentingan adat serta
didahului dengan upacara adat serta mentaati larangan-larangan tertentu.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 16
Gambar 4. Pembagian Kelompok Nufit
Larvul Ngabal merupakan hukum adat yang diberlakukan dan ditaati oleh
seluruh masyarakat Kei, di mana di dalamnya terkandung peraturan dan larangan
sebagai penata kehidupan sosial-budaya, ekonomi, dan moral orang-orang Kei.
Hukum Larvul Ngabal terdiri dari tujuh pasal, yang disusun menurut tiga gagasan
pokok, yaitu: [a] hukum tentang kehidupan manusia yang membahas tentang
hubungan sosial antara sesama manusia (hukum nevnev), [b] hukum mengenai
kesusilaan yang membahas tentang martabat kemurnian kaum wanita dan tentang
keluhuran perkawinan (hukum hanilit), dan [c] hukum tentang keadilan sosial yang
membahas tentang hak milik (hukum hawear balwirin). Di samping itu, dalam
struktur masyarakat Kei, terdapat pembagian fungsi dan peran setiap mata rumah
(riin rahan) di dalam keberlangsungan hidup sebuah ohoi. Pola pembagian fungsi
dan peran juga didasarkan atas latar belakang sejarah kehadiran marga-marga di
ohoi masing-masing. Pada setiap ohoi ditemukan adanya marga (fam) yang
mempunyai fungsi sebagai tuan tan (tuan tanah). Peran tuan tan adalah memberikan
keterangan terkait petuanan dan batas-batas wilayah dari ohoi. Fungsi dan peran ini
diberikan kepada marga yang diakui sebagai marga yang pertama kali menempati
ohoi. Kemudian kepada marga lainnya juga diberikan peran dan fungsi sebagai
kepala ohoi, sebagai kapitan, sebagai marinyo, serta peran lainnya yang ada pada
suatu ohoi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki manajemen lokal yang
telah digunakan sebagai acuan dalam mengorganisir masyarakatnya.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 17
3. Gambaran Umum Desa
Sistem Pemerintahan di Ohoiren hanya terdapat pemerintahan ohoi yang
dibantu oleh Badan Saniri Ohoi (BSO) yang bertugas untuk memproses kepala ohoi
dan Raja, menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) dan mengatur
masalah-masalah yang berhubungan dengan ohoi. Ohoiren termasuk dalam raschap
Mantilur yang meliputi ohoi Somlain, Ohoiren, Ohoira dan Warbal. Raschap ini
berkedudukan serta berpusat di Ohoi Somlain. Di Ohoiren terdapat siran yaitu rumah
yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya tokoh-tokoh adat dan tetua serta Raja
yang ada di wilayah Nufit untuk melakukan pertemuan atau sidang adat terhadap
masalah-masalah masyarakat. Namun, sampai saat ini siran tersebut sudah tidak
difungsikan karena tidak ada lagi pertemuan atau sidang adat yang dilakukan.
Gambar 5. Situs Siran Nufit (kiri) dan Balai Ohoi (kanan) di Ohoi Ohoiren
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 18
Gambar 6. Struktur Pemerintahan di Ohoi
Dari struktur ini, Orong Kai (Orang Kay) merupakan kepala pemerintah ohoi,
sedangkan Badan Saniri Ohoi (BSO) adalah badan yang terdiri dari wakil/perwakilan
penduduk ohoi yang berfungsi sebagai badan legislatif yang mengawasi pelaksanaan
tugas dari Orong Kai, dan bersama-sama Orong Kai membentuk peraturan ohoi serta
mendampingi Orong Kai dalam memimpin ohoi sesuai tugas dan wewenang yang
dimiliki. Adapun Kepala Soa adalah kepala dari kelompok-kelompok soa yang terdiri
dari kumpulan beberapa marga.
4. Kependudukan
Desa Ohoiren memiliki jumlah penduduk 607 jiwa dengan jumlah laki-laki 291
jiwa dan perempuan 316 jiwa, sebagian besar berada pada usia produktif. Sebagian
besar masyarakat Ohoi Ohoiren menganut agama Katholik dan beberapa di antaranya
beragama kristen protestan.
5. Pemukiman
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 19
Gambar 7. Pemukiman Masyarakat Ohoi Ohoiren
6. Mata Pencaharian
Sebagaimana umumnya desa di pesisir, maka sebagai salah satu desa pesisir
masyarakat Desa Ohoiren memiliki mata pencaharian ganda sebagai nelayan dan
petani kebun. Aktivitas berkebun yang dilakukan oleh masyarakat, akan semakin
itensif dilaksanakan pada musim cuaca ekstrim dimana tidak bisa melaut.
Selain nelayan dan petani, masyarakat Ohoi Ohoiren juga ada yang memiliki
matapencaharian sebagai pegawai negeri sipil, pensiunan, tukang dan buruh.
Desa Ohoiren memiliki beberapa fasilitas umum baik dalam hal pendidikan
maupun kesehatan. Fasilitas umum pendidikan yang ada yaitu hanya 1 (satu) buah
Sekolah Dasar Nasional Katolik atau SD Naskat Ohoiren. Untuk melanjutkan anak-
anak Ohoiren yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat pertama dan tingkat atas,
harus bersekolah ke ohoi-ohoi yang lain yaitu Somlain dan Ohoira dengan berjalan
kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor milik pribadi, namun jarak sekolah
masih mudah dijangkau.
Selanjutnya untuk sumber air yang tersedia berasal dari sumur yang tersedia di
setiap kepala keluarga. Masyarakat Ohoi Ohoiren telah dapat menikmati jaringan
listrik yang memadai dan jaringan telepon seluler. Selain itu, Ohoi Ohoiren memiliki
satu bangunan untuk pertemuan dan sekaligus sebagai kantor pemerintahan ohoi,
yaitu Balai Ohoi Ohoiren.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 20
Gambar 8. Sekolah Dasar Naskat Ohoiren dan gereja katolik di Ohoi Ohoiren
Salah satu potensi jasa lingkungan di Ohoiren yaitu potensi wisata. Kegiatan
wisata pantai yang dapat dikembangkan di Ohoi Ohoiren karena adanya pantai yang
cukup luas, apalagi pada saat air laut surut.
Desa Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi
Maluku belum pernah mendapatkan program pemberdayaan dari Balai KSDA Maluku.
Tabob merupakan salah satu sumberdaya laut yang memiliki nilai kultural bagi
kelompok Nu Fit, sementara di sisi scientists penyu belimbing ini diperkirakan
mengalami penurunan akhir-akhir ini dalam jumlah, padahal wilayah perairan Kei
Kecil barat merupakan habitat tujuan migrasi penyu belimbing dewasa.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 21
Tabob. Awalnya, pemanfaatan daging penyu belimbing hanya untuk acara adat.
Jumlah yang dimakan juga terbatas. Namun kini penyu belimbing dimanfaatkan
tanpa batas, jumlah penyu belimbing yang ditangkap pun bertambah sejak
dimanfaatkan untuk makanan sehari-sehari. maraknya konsumsi daging penyu
belimbing dipicu oleh semakin menurunnya pemahaman adat oleh generasi muda
setempat. Sehingga meski tidak ada acara adat, mereka tetap mencari penyu
belimbing untuk dikonsumsi. Tradisi serta nilai-nilai tabob telah bergeser. Aturan
tradisi tidak dipatuhi. Bahkan tabob dianggap milik pribadi dengan ditangkap dan
dagingnya dikonsumsi sendiri.
C. Profil Kelompok
Kelompok yang telah terbentuk di Desa Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara yaitu “Konservasi Elken” berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Ohoi Ohoiren Nomor : 336/PJ.O/II/2022 tanggal 25 Februari 2022
tentang Pembentukan Kelompok Binaan Pemberdayaan Masyarakat “KONSERVASI
ELKEN” Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Produktif di Ohoi Ohoiren Kecamatan
Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku.
2. Alamat Kelompok
Alamat kelompok beralamat di Balai Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat,
Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 22
3. Jumlah Anggota Kelompok
- Rolantinus Rahayaan
- Franciscus Rahayaan
- Stanislaus Rahayaan
- Serinus Y. Janwarin
- Darmianus Rahayaan
- Quintus Rahayaan
- Blasius Rahayaan
- Lukas Rahayaan
- Yohanis B. Rahayaan
- Abraham Kiryoma
Pada umumnya desa yang terletak di pesisir, maka sebagai salah satu desa
pesisir masyarakat Desa Ohoiren memiliki mata pencaharian ganda. Demikian halnya
masyarakat Desa Ohoiren yang menjadi anggota kelompok Konservasi Elken memiliki
mata pencaharian ganda yaitu sebagai nelayan dan petani kebun.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 23
musim angin barat. Namun demikian, terdapat beberapa masyarakat yang
diantaranya menjadi anggota kelompok binaan, memiliki mata pencaharian sebagai
pengrajin yaitu pengrajin anyaman bambu dan besi tempa.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 24
7. Program Pembinaan yang Diterima Kelompok
Kelompok Konservasi Elken yang disahkan oleh Pejabat Kepala Ohoi Ohoiren
melalui Keputusan Kepala Ohoi Ohoiren Nomor : 336/PJ.O/II/2022 tanggal 25
Februari 2022, merupakan kelompok yang baru terbentuk. Anggota kelompok belum
pernah mendapat atau memperoleh bantuan baik dari Balai KSDA Maluku maupun
dari instansi lainnya.
Adapun beberapa komoditas yang dapat dikembangkan di Desa Ohoiren antara lain:
1. Perikanan tangkap
Perikanan adalah salah satu sektor yang diandalkan untuk pembangunan masa
depan Indonesia, karena dapat memberikan dampak ekonomi kepada sebagian
penduduk Indonesia. Selain itu, produk perikanan adalah bahan makanan
penting masyarakat pada umumnya, sehingga sektor perikanan menjadi salah
satu sumber pendapatan negara disamping menjadi sumber utama mata
pencaharian sebagian besar masyarakat di kawasan pantai terutama nelayan.
Ikan yang seringkali ditangkap masyrakat yaitu Tongkol, Kakap Merah, Ekor
Kuning, Kerapu, Kapas-kapas, dan Teri.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota
Tual 2014 menyebutkan, produksi total perikanan sebesar 6.712 ton dengan
jumlah tangkapan diperbolehkan (JTB) sebesar 5.369 ton Produksi perikanan
tersebut di peroleh dari komoditi-komoditi perikanan seperti ikan pelagis, ikan
demersal, ikan karang dan non ikan.
Akan tetapi sumber daya ikan yang melimpah ini, tidak sebanding dengan
pemanfaatannya. Hal ini dapat dilihat di Ohoi Ohoiren, pada umumnya
merupakan nelayan ‘musiman dan hampir 90 persen nelayan merupakan nelayan
tradisional. Alat tangkap yang digunakan yakni jaring bobo (purse seine), bagan
(lift net), jaring insang (gill net), pancing tonda (troll line), pancing ulur (hand
line) dan pancing tegak (vertical line). Daerah penangkapan nelayan juga di
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 25
sekitar pantai, sekira 0-4 mil, karena ukuran armada penangkapan yang dimiliki
rata-rata berukuran kecil. Perikanan tradisional masih melekat pada nelayan-
nelayan di pesisir ini. Tidak hanya alat tangkap, minimnya sumber daya manusia
(SDM) nelayan dan rendahnya harga komoditas ikan juga jadi masalah lainnya.
2. Perikanan Budidaya
Berdasarkan analisis kualitas perairan dan penentuan zonasi, perairan sekitar
Ohoi Ohoiren merupakan zona perikanan budidaya yang dinilai sesuai untuk
budidaya keramba jaring apung dan budidaya rumput laut, bahkan masyarakat
Ohoi Ohoiren pernah melakukan upaya budidaya teripang. Namun usaha ini
terbatas dan tidak dapat berjalan lama karena pada saat musim barat, ombak
diketahui sangat besar sehingga tidak dapat melaksanakan kegiatan budidaya
perikanan.
Adapun perikanan budidaya yang dapat dikembangkan antara lain jenis kerang-
kerangan seperti Trochus niloticus, Malaeu malaeus, Lambis lambis, Lambis
corcata, Tripeneustus gratilla dan jenis teripang Holothuria scabra serta Beberapa
jenis ikan seperti ikan kerapu (Epinephelus spp, napoleon (Cheilinus undulates)
dan Cromileptis altivelis, Siganus spp), bobara (Caranx Lutjanus sp dan Lates
calcarifer).
Ketergantungan pada kondisi alam dan kebutuhan akan uang tunai secara cepat,
mendorong masyarakat di Ohoi Ohoiren dalam beberapa tahun terakhir mulai
mengembangkan budidaya rumput laut (agar-agar). Dalam kurun waktu 3-4
tahun terakhir, aktivitas yang dilaksanakan di laut mulai mengalami perubahan.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 26
Sebelumnya, aktivitas perempuan di laut hanya untuk mencari siput-siput dan
ikan-ikan yang berukuran kecil di wilayah meti (bameti), sekarang perempuan
dan anak-anak juga turut terlibat dalam pembudidayaan rumput laut (agar-agar).
Gambar 10. Rumput laut dijemur di pantai (kiri) dan budidaya rumput laut
(kanan)
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 27
4. Kerajinan Anyaman Bambu dan Tukang/Meubeler
Kawasan hutan di wilayah Ohoi Ohoiren dan sekitarnya merupakan kawasan yang
ditumbuhi banyak tanaman bambu, baik dari segi jumlah maupun jenisnya.
Sudah lama tanaman ini dimanfaatkan masyarakat setempat untuk keperluan
kerajinan tangan anyaman berupa ayakan, nyiru, bakul, hingga perkakas rumah
tangga.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 28
yaitu berupa pantai dan perairannya yang memiliki air yang jernih dan cukup
tenang karena terlindung sebuah tanjung.
Gambar 14. Pantai di Ohoi Ohoiren yang berpotensi sebagai tempat wisata
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 29
10. Potensi Kawasan yang Diminati
Bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Kei, darat dan laut tidak bisa
dipisahkan dalam akivitas sehari-hari. Untuk aktivitas ekonomi, darat dan laut sama-
sama berfungsi sebagai sumber kehidupan, tempat memperoleh makanan.
Animo pada rumput laut meningkat sebagai respon terhadap pasar global,
kebutuhan akan cash, dan penurunan hasil dari komoditi unggulan lokal. Aktivitas
budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian alternatif menyebabkan masyarakat
nelayan berkonsentrasi di wilayah pasang surut juga.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 30
III. RENCANA KEGIATAN PEMBINAAN LIMA TAHUN
A. Tahun Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Ohoi Ohoiren, Kecamatan
Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku akan dilaksanakan
selama 5 (lima) tahun yaitu dengan periode Tahun 2022 s.d. 2026.
B. Jenis, Volume dan Lokasi Kegiatan
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kelompok Konservasi Elken di
Ohoi Ohoiren periode Tahun 2022 - 2026 ditujukan untuk pengembangan ekonomi
produktif sesuai dengan potensi yang terdapat di Ohoi Ohoiren. Komoditas yang
dikembangkan yaitu kegiatan yang tidak bersifat eksploitatif destruktif yang dapat
merusak alam. Adapun usaha ekonomi produktif yang akan dikembangkan berupa
kegiatan pengembangan usaha perikanan tangkap, perikanan budidaya, usaha
meubeler dan kerajinan anyaman bambu.
Kegiatan-kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan usaha ekonomi produktif sebagaimana disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2. Rencana Kegiatan Lima Tahunan (RKL) Kelompok Konservasi Elken Periode
Tahun 2022 – 2026
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 31
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Kegiatan usaha kerajinan meubeler dan Kelompok
atau anyaman bambu
7. Pemasaran hasil usaha ekonomi Swadaya,
produktif Mitra
8. Pengembangan Pengolahan hasil Desa,
perikanan tangkap Pemda,
Mitra,
Swadaya
9. Diversifikasi produksi perikanan Desa,
budidaya Pemda,
Mitra,
Swadaya
10. Pengembangan produksi kerajianan Desa,
meubeler dan atau anyaman bambu Pemda,
Mitra,
Swadaya
11. Gerakan bersih lingkungan Desa,
Kelompok
12. Pendampingan kelompok BKSDA
Maluku
13. Monitoring dan evaluasi BKSDA
Maluku dan
kelompok
C. Pembiayaan Kegiatan
Adapun pembiayaan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat kelompok
Konservasi Elken di Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku
Tenggara, Provinsi Maluku Tahun 2022 disajikan pada tabel berikut
Tabel 3. Sumber Dana Kegiatan Kelompok Konservasi Elken Tahun 2022-2026
1 2 3
1. Pembentukan Kelompok “Konservasi Elken” BKSDA Maluku
2. Penyusunan Kesepakatan Konservasi dan RKL/RKT Kelompok BKSDA Maluku
Konservasi Elken
3. Bantuan Ekonomi Produktif dari BKSDA Maluku BKSDA Maluku
Pembelian sarana prasarana alat tangkap perikanan ramah BKSDA Maluku
lingkungan
Pengadaan sarana dan prasarana pengembangan usaha perikanan BKSDA Maluku
budidaya
Pengadaan sarana dan prasarana pengembangan usaha meubeler BKSDA Maluku
dan anyaman bambu
4. Kegiatan usaha perikanan tangkap Kelompok
5. Kegiatan usaha perikanan budidaya dengan budidaya rumput laut Kelompok
6. Kegiatan usaha kerajinan meubeler dan atau anyaman bambu Kelompok
7. Pemasaran hasil usaha ekonomi produktif Swadaya, Mitra
8. Pengembangan Pengolahan hasil perikanan tangkap Desa, Pemda, Mitra, Swadaya
9. Diversifikasi produksi perikanan budidaya Desa, Pemda, Mitra, Swadaya
10. Pengembangan produksi kerajianan meubeler dan atau anyaman Desa, Pemda, Mitra, Swadaya
bambu
11. Gerakan bersih lingkungan Desa, Kelompok
12. Pendampingan kelompok BKSDA Maluku
13. Monitoring dan evaluasi BKSDA Maluku dan kelompok
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 32
D. Penanggung Jawab dan Pelaksana
Kegiatan pemberdayaan masyarakat kelompok Konservasi Elken di Ohoi
Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku
Periode Tahun 2022 - 2026 dengan susunan penanggung jawab dan pelaksana
sebagai berikut :
- Penanggung jawab program : Kepala Balai KSDA Maluku
- Penanggung jawab operasional : - Kepala Seksi Konservasi Wilayah III
- Pendamping Kelompok Konservasi Elken
- Penanggung Jawab pelaksana : Kelompok Konservasi Elken
Dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :
1. Ketua : Firmatus Leo Rahayaan
2. Sekretaris : Siprianus Rahayaan
3. Bendahara : Erik Rahayaan
4. Anggota : - Adrianus Rahayaan
- Rolantinus Rahayaan
- Antonius Bruri Rahayaan
- Franciscus Rahayaan
- Stanislaus Rahayaan
- Serinus Y. Janwarin
- Darmianus Rahayaan
- Quintus Rahayaan
- Blasius Rahayaan
- Lukas Rahayaan
- Yohanis B. Rahayaan
- Abraham Kiryoma
E. Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan kelompok Konservasi Elken dalam pelaksanaan kegiatan
pengembangan usaha ekonomi produktif dalam rangka pemberdayaan masyarakat
pada peride tahun 2022 s.d. 2026 disajikan pada tabel berikut :
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 33
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Konservasi
Elken Periode Tahun 2022 – 2026
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 34
IV. PENUTUP
Demikian Rencana Kerja Lima Tahunan / Rencana Pembinaan Lima Tahun (RKT/RPL)
Kelompok Konservasi Elken Periode Tahun 2022 s.d. 2026 yang merupakan kelompok
pemberdayaan masyarakat di Ohoi Ohoiren, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku
Tenggara yang merupakan binaan Balai KSDA Maluku.
Rencana Kerja Lima Tahunan ini merupakan acuan kegiatan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat yang merupakan program kegiatan dari Balai KSDA
Maluku sebagai Unit Pelaksana Teknis di bidang KSDAE di Provinsi Maluku.
Diharapkan dengan RKL ini, pelaksanaan kegiatan menjadi terarah dan tepat sasaran
sehingga tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai serta
pelaksanaan KSDAE, khususnya untuk kelestarian satwa liar dan habitatnya di
Perairan Meluku Tenggara khususnya dapat tercapai.
Oleh karena itu agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar maka
diperlukannya taat azas dan taat aturan serta taat komitmen seluruh penyelenggara
dan para pihak guna terwujudnya kemandirian dan kesejahteraan masyarakat binaan
serta kelestarian satwa liar dan habitatnya dapat tercapai.
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 35
V. LAMPIRAN
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 36
Lampiran 1. SK Kepala Ohoi tentang Pembentukan Kelompok Binaan
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 37
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 38
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 39
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 40
Lampiran 2. Identitas Anggota Kelompok
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 41
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 42
Lampiran 3. Buku Rekening Kelompok Konservasi Elken
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 43
Rencana Pembinaan Lima Tahun (RPL) Periode Tahun 2022-2026 Kelompok “Konservasi Elken” 1
Lampiran 6. Rincian Anggaran Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 1
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 2
Gambar 3. Pendampingan penyusunan rencana kelompok
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 3
Gambar 5. Diskusi dengan masyarakat
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 4
Gambar 7. Pantai di Desa Ohoiren
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 5
Gambar 9. Budidaya Rumput Laut di Desa Ohoiren
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 6
Gambar 11. Usaha meubeler
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 7
Gambar 13. Kebun kelapa
Laporan Fasilitasi Kesepakatan Konservasi dan Penyusunan Rencana Kelompok di Ohoi Ohoiren 8