Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ni Made Setia Rini

No/NIM : 29/2002622010435
Kelas : Akuntansi I Malam
Matkul : Akuntansi Keuangan 2

PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA


1. PENGERTIAN INVESTASI DALAM SAHAM.
Perusahaan dapat menanamkan (investasi) uangnya dalam bentuk perusahaan lain.
Menurut tujuan pembeliannya, saham yang dibeli dapat dicatat dalam dua kelompok
investasi, yaitu :
1) Investasi Jangka Pendek.
Ketika saham dibeli dengan tujuan untuk penggunaan uang yang menganggur dan
penjualannya untuk memenuhi kebutuhan uang, maka pembelian saham dicatat
dalam investasi jangka pendek.
2) Investasi Jangka Panjang.
Apabila saham dibeli tidak untuk tujuan penggunaan uang yang menganggur dan
penjualannya untuk memenuhi kebutuhan uang, maka pembelian saham dicatat
dalam investasi jangka panjang.

2. METODE PENCATATAN INVESTASI DALAM SAHAM.


SFAS 115 menyatakan bahwa metode pencatatan saham yang digunakan tergantung dari
persentase pemilikan saham. Adapun metode pencatatannya yaitu sebagai berikut.
No. Persentase Pemilikan Metode Pencatatan
1 < 20% Metode Nilai Wajar (Fair Value Method).
2 20% - 50% Metode Ekuitas (Equity Method).
3 > 50% Dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan
untuk kedua perusahaan itu.

1) Persentase Pemilikan Kurang Dari 20%.


Perlakuan akuntansi atas investasi dalam saham yang persentase pemilikannya
kurang dari 20% dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Investasi dalam saham tersedia untuk dijual (available for sale).
2) Investasi dalam saham untuk diperdagangkan (trading).

Sesuai dengan ketentuan SFAS No.115, perlakuan akuntansi untuk kepemilikan


yang persentasenya kurang dari 20% akan menggunakan metode nilai wajar (fair
value method), yang menurut PSAK No.50 didefinisikan sebagai “jumlah yang
dapat diperoleh dari pertukaran instrumen keuangan dalam transaksi antar pihak-
pihak yang bebas, bukan karena paksaan atau likuidisi”.
 Pembelian Saham
Saham-saham dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu dibeli tunai atau
ditukar dengan aktiva. Apabila saham dibeli dengan tunai maka harga
pokoknya adalah jumlah semua uang yang dibayarkan dalam pembelian
tersebut yang terdiri dari harga kurs, biaya komisi, materai, dan lain-lain.
Apabila saham diperoleh dengan cara ditukar dengan aktiva maka harga pokok
saham akan dicatat sebesar harga pasar aktiva yang digunakan sebagai penukar.
Jurnal Mencatat Investasi Saham yang Dibeli Secara Tunai :
-Tersedia untuk Dijual
Investasi saham tersedia untuk dijual xxx
Kas xxx

-Diperdagangkan
Investasi saham diperdagangkan xxx
Kas xxx

 Dividen
Pembagian dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang
saham.
1) Dividen yang Berbentuk Uang.
Dividen yang berbentuk uang adalah penerimaan dividen dalam bentuk
uang tunai/kas.
Jurnal :
Kas xxx
Penghasilan Dividen xxx
2) Dividen yang Berbentuk Aktiva (Selain Kas dan Saham Sendiri).
Dividen yang berbentuk aktiva adalah penerimaan dividen dalam bentuk
aktiva seperti saham perusahaan lain atau barang-barang hasil produksi
perusahaan lain.
3) Dividen Saham (Stock Dividend).
Dividen saham adalah penerimaan dividen dalam bentuk saham dari
perusahaan yang membagi saham tersebut.

 Penyesuaian Akhir Tahun


Setiap akhir periode, apabila nilai wajar saham yang dimiliki oleh investor
berbeda dengan harga perolehannya, maka perbedaannya akan dicatat dalam
rekening “laba atau rugi belum direalisasi”.
-Jurnal pencatatan laba ketika selisih nilai wajar lebih tinggi dari harga
perolehan.
Investasi Dalam Saham Tersedia Untuk Dijual xxx
Laba Belum Direalisasi xxx
Atau ,
Investasi saham diperdagangkan xxx
Pendapatan dari kenaikan nilai wajar xxx
investasi saham diperdagangkan
-Jurnal pencatatan rugi ketika selisih nilai wajar lebih rendah dari harga
perolehan.
Rugi Belum Direalisasi xxx
Investasi Dalam Saham Tersedia Untuk Dijual xxx
Atau,
Rugi penurunan nilai wajar investasi saham diperdagangkan xxx
Investasi saham diperdagangkan xxx

 Penjualan dan Pelunasan Kembali Saham


Penjualan saham oleh investor dan pelunasan kembali saham oleh perusahaan
emiten dapat menimbulkan laba atau rugi. Penjualan saham dicatat oleh
investor dengan mendebit kas dan mengkredit investasi saham. Selisihnya
dicatat sebagai laba atau rugi penjualan saham.

2) Persentase Pemilikan 20% - 50%.


Pemegang saham yang kepemilikannya sebesar 20%-50% dari seluruh saham yang
beredar akan mencatat investasinya dengan metode ekuitas (equity method). PSAK
No.15 menyatakan bahwa metode ekuitas adalah metode akuntansi yang mencatat
investasi saham sebesar harga perolehannya (cost) dan selanjutnya menyesuaikan
dengan perubahan dalam bagian kepemilikannya investor atas aktiva bersih
perusahaan yang terjadi setelah perolehan.

 Perolehan Saham.
Saham dapat diperoleh melalui beberapa cara seperti : dibeli tunai, tukar-
menukar, atau dibeli secara lumpsum.
Jurnal mencatat pembelian saham secara tunai yaitu sebagai berikut.
Investasi saham Rpxx
Kas Rpxx

 Laba atau Rugi yang Dilaporkan oleh Perusahaan Investee.


Jurnal pencatatan laba rugi
-Apabila investee memperoleh laba :
Investasi Saham Rpxx
Pendapatan Investasi Rpxx
-Apabila investee menderita rugi :
Rugi investasi saham Rpxx
Investasi saham Rpxx
 Penerimaan Dividen.
-Jurnal pencatatan dividen :
Kas Rpxx
Investasi Saham Rpxx

 Penyesuaian Akhir Tahun.


Apabila pada akhir tahun terdapat perbedaan antar nilai wajar dengan harga
perolehannya, dalam metode ekuitas tidak diperlukan jurnal penyesuaian.

 Pemecahan Saham (Stock Split-Up).


Suatu perusahaan dapat memperbanyak sahamnya yang beredar dengan
cara mengurangi nilai nominal sahamnya. Pengurangan nilai nominal atau
nilai yang dinyatakan ini dapat menambah jumlah lembar tanpa adanya
penyetoran atau kapitalisasi dari laba tidak dibagi.

 Hak Beli Saham.


Hak beli saham ialah hak yang diberikan kepada para pemegang saham
untuk membeli saham baru dari perusahaan dengan harga tertentu dan
dalam batas waktu tertentu.
Perhitungan harga pokok saham :
-Harga pokok hak beli saham =
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
× 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒐𝒌𝒐𝒌 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒊 + 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

-Harga pokok baru untuk saham =


𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
× 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒐𝒌𝒐𝒌 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎+𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒉𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎

 Nilai Teoritis Hak Beli Saham.


Nilai teoritis hak beli saham adalah harga jual yang diharapkan dari hak beli
saham.
a. Nilai Teoritis Bila Saham Dijual dengan Hak Beli Saham.
Rumus :
Nilai 1 lembar HBS = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑯𝑩𝑺 − 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑩𝒆𝒍𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
𝑯𝑩𝑺 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎+𝟏

b. Nilai Teoritis Bila Saham Dijual Tanpa Hak Beli Saham.


Rumus :
Nilai 1 lembar HBS = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝑯𝑩𝑺 − 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑩𝒆𝒍𝒊 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
𝑯𝑩𝑺 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
 Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham.
Kadang-kadang saham yang dimiliki sebagai investasi jangka panjang
dijual kembali oleh investor kepada pihak lain atau mungkin juga
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut untuk membeli kembali
sahamnya.

 Pertukaran Saham.
Apabila saham-saham yang dimiliki sebagai investasi jangka panjang
ditarik kembali oleh perusahaan dan ditukar dengan saham jenis lain, maka
saham baru yang diterima dicatat sebagai harga pasarnya.

 Laba Pelunasan Saham Prioritas.


Dana pelunasan saham prioritas biasanya dibentuk untuk menarik kembali
saham prioritas yang beredar. Pelunasan kembali dilakukan untuk
mengurangi beban tetap setiap periode berupa dividen saham prioritas.

 Uang Muka.
Uang muka pada anak perusahaan diperlakukan sebagai investasi jangka
panjang jika tidak akan segera diterima kembali. Uang muka seperti ini
dalam neraca dicantumkan sebagai tambahan pada penanaman modal
saham. Pencantuman dibenarkan jika dipisah dari penanaman modal dalam
saham.

 Pemilikan Dalam Firma.


Pemilikan dalam firma atau joint venture dicatat sebagai penanaman modal
dalam buku masing-masing anggota (partner).

3) Persentase Pemilikan Lebih dari 50%.


Jika kepemilikan saham investor lebih dari 50% dari seluruh saham beredar, maka
perusahaan investor disebut induk perusahaan. Laporan keuangan induk
perusahaan (parent company) harus dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
investee (anak perusahaan /subsidiary company).

INVESTASI OBLIGASI DAN DANA PELUNASAN OBLIGASI


1. PENGERTIAN OBLIGASI.
Surat obligasi merupakan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang
membeli (investor).

2. KLASIFIKASI INVESTASI OBLIGASI.


Di dalam PSAK No.50. Akuntansi Efek Tertentu, dinyatakan bahwa investasi obligasi
harus dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut.
a. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity). Investasi obligasi harus dimasukkan
ke dalam kelompok dimilki hingga jatuh tempo jika perusahaan bermaksud memiliki
obligasi hingga jatuh temponya.
b. Diperdagangkan (trading). Jika perusahaan tidak bermaksud memiliki obligasi hingga
jatuh tempo dan akan menjualnya dalam waktu dekat, investasi ini harus dikelompokkan
sebagai diperdagangkan.

c. Tersedia untuk dijual (available for sale). Investasi obligasi yang tidak dapat
dikelompokkan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo atau diperdagangkan, harus
dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual.

3. MACAM-MACAM OBLIGASI.
a. Ditinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua macam obligasi yaitu obligasi biasa
(term bonds) dan obligasi berseri (serial bonds).
b. Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam obligasi yaitu obligasi yang dijamin dan
obligasi yang tidak dijamin.
c. Obligasi bergaransi.
d. Obligasi yang dapat ditukarkan.
e. Ditinjau dari bentuknya, obligasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu obligasi atas
nama dan obligasi kupon.

4. MENENTUKAN HARGA OBLIGASI.


Besarnya harga obligasi ditentukan oleh tingkat bunga obligasi. Semakin besar bunganya,
harga obligasi semakin tinggi dan sebaliknya semakin kecil bunga obligasi, semakin
rendah harganya. Besar kecilnya bunga obligasi diketahui dengan mebandingkan antara
persentase bunga obligasi dan tingkat suku bunga di pasar. Apabila persentase bunga
obligasi melebihi tingkat bunga di pasar, maka harga jual obligasi akan di atas nilai nominal
(dengan agio), tetapi bila tarif bunga obligasi lebih rendah daripada tingkat bunga di pasar
maka harganya di bawah nilai nominal (dengan disagio).

5. AMORTISASI AGIO DAN AKUMULASI DISAGIO.


Agio atau disagio adalah selisih harga beli obligasi dengan nilai nominal. Agio atau disagio
obligasi diamortisasi atau diakumulasi selama umur obligasi. Ada 2 cara untuk amortisasi
agio atau akumulasi disagio obligasi, yaitu dengan metode garis lurus (straight-line
method) dan metode bunga efektif (effective interest method).

6. PENCATATAN INVESTASI OBLIGASI.


Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang dicatat dengan jumlah
harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua biaya pembelian seperti komisi,
materai, provisi dan lain-lain.
Apabila obligasi dibeli diantara tanggal pembayaran bunga, pembeli membayar harga beli
ditambah bunga berjalan yaitu bunga sejak tanggal pembayaran bunga terakhir sampai
tanggal pembelian obligasi.
7. PENJUALAN OBLIGASI SEBELUM TANGGAL JATUH TEMPO.
Apabila obligasi yang dimiliki dengan tujuan untuk penanaman modal jangka panjang
dijual sebelum tanggal jatuh temponya maka perhitungan laba atau rugi penjualan
didasarkan pada jumlah uang yang diterima dengan nilai buku obligasi. Nilai buku obligasi
dihitung dengan cara, yaitu harga perolehan obligasi ditambah dengan akumulasi disagio
sampai tanggal penjualan.

8. PELUNASAN OBLIGASI SEBELUM TANGGAL JATUH TEMPO.


Obligasi yang dapat dilunasi kembali sebelum tanggal jatuh tempo biasanya dilakukan
dengan memberi agio pada pemegang obligasi pada waktu pelunasan itu terjadi. Akumulasi
disagio atau amortisasi agio dalam buku investor tidak lagi dengan cara garis lurus tetapi
menggunakan cara amortisasi yang dipercepat.

9. PERTUKARAN OBLIGASI.
Apabila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan surat berharga lain, maka rekening
investasi obligasi ditutup dan dibuka rekening penanaman modal yang baru. Surat berharga
yang diterima dicatat sebesar harganya di bursa, selisihnya dengan nilai buku obligasi
dicatat sebagai laba atau rugi.

10. DANA PELUNASAN OBLIGASI.


Dana pelunasan obligasi biasa digunakan untuk melunasi obligasi pada tanggal jatuh
tempo. Dana pelunasan obligasi biasanya dibentuk dengan simpanan tiap-tiap periode yang
jumlahnya bisa sama namun bisa juga bisa berbeda. Dana yang dibentuk dapat diurus
sendiri oleh perusahaan dan dapat pula diserahkan pada pihak lain (wali). Apabila dana
diurus sendiri, maka semua transaksi yang berhubungan dengan dana ini langsung dicatat
pada buku-buku perusahaan. Apabila dana diserahkan pada wali, setiap periode wali
mengirimkan laporan mengenai kegiatan dana.

11. DANA DAN PEMBATASAN LABA TIDAK DIBAGI.


Laba tidak dibagi dibatasi agar para pemegang saham tidak dapat meminta pembagian
seluruh saldo laba tidak dibagi sebagai dividen. Hal ini dimaksudkan agar tidak
mengganggu jalannya usaha perusahaan. Laba tidak dibagi dapat juga dibatasi
penggunaannya untuk memelihara jalannya perusahaan pada waktu perusahaan
membentuk dana misalnya dana pelunasan obligasi.

Anda mungkin juga menyukai