Anda di halaman 1dari 9

INLAY & ONLAY

Inlay adalah restorasi rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara cusp,


sedangkan onlay merupakan restorasi rigid yang lebih luas meliputi satu atau lebih
cusp. gigi yang dibuatkan inlay atau onlay adalah gigi yang karies dan sudah
berlubang besar atau gigi dengan tambalan yang kondisinya sudah buruk dan
harus diganti, bila ditambal secara direct dengan amalgam ataupun resin komposit
dikhawatirkan tambalan tersebut tidak akan bertahan lama karena patah atau
lepas.

Macam-Macam Restorasi Rigid Inlay/Onlay


Inlay/Onlay Logam
§ Kelebihan
-­‐ Resistensi kuat dan lebih balik dibandingkan dengan komposit.
-­‐ Biokompatibilitas terhadap jaringan baik.
-­‐ Dapat memperkuat jaringan gigi yang tersisa. Gigi yang karies
cenderung menyisakan jaringan gigi yang lemah, dengan adanya
restorasi dari logam dapat memperkuat jaringan gigi tersebut.
-­‐ Karena proses pembuatannya dilakukan secara ekstraoral (teknik
indirect), polishing lebih mudah.
-­‐ Dapat membentuk kontur gigi yang lebih baik.
-­‐ Lebih murah dibandingkan dengan restorasi rigid dari porselen.
§ Kekurangan
-­‐ Membutuhkan kunjungan berkala.
-­‐ Apabila rusak, lebih sulit diperbaiki.
-­‐ Lebih mahal dibandingkan restorasi direct.
-­‐ Teknik yang digunakan lebih rumit.
-­‐ Secara estetik buruk, karena tidak sewarna dengan gigi asli.

Inlay/Onlay Resin Komposit


Perbedaan resin komposit yang digunakan sebagai restorasi plastis dan
inlay/onlay adalah cara manipulasinya dan sifat-sifatnya. Resin komposit
sebagai inlay dan onlay dimanipulasi secara langsung dan tidak langsung di
rongga mulut (direct and indirect technique). Teknik indirect ini
menyebabkan resin komposit dapat dipolimerisasi dua kali. Polimerisasi
pertama dilakukan dengan menggunakan sinar tampak (visible light) dengan
panjang gelombang 470 nm. Polimerisasi kedua dilakukan dengan
menggunakan bantuan alat spesifik yang bentuknya seperti oven, yang telah
dimodifikasi dengan tambahan alat pemancar sinar, pengatur suhu, serta
tekanan. Suhu yang digunakan adalah 250 F selama 7 menit.
Adanya polimerisasi kedua ini menyempurnakan polimerisasi pada
monomer-monomer yang awalnya belum terpolimerisasi seluruhnya. Hal ini
menurunkan resiko polymerization shrinkage sehingga mengurangi terjadinya
microleakage atau kebocoran mikro di daerah tepi. Sifat fisik resin komposit
seperti kekuatan tahan tekan (compressive strength) dan ketahanan aus (wear
resistance) akan semakin meningkat dengan menurunnya kebocoran mikro ini.
Selain itu, sifat estetisnya tetap baik, dan tidak berbeda dengan resin komposit
sebagai restorasi plastis.
§ Kelebihan
-­‐ Estetik sewarna dengan gigi asli.
-­‐ Preparasi tidak terlalu rumit.
-­‐ Lebih ekonomis dibandingkan dengan restorasi indirek lain.
§ Kekurangan
-­‐ Kurang tahan lama dan mudah aus dibandingkan restorasi rigid
berbahan logam ataupun porselen.
-­‐ Jika menggunakan teknik indirek memerlukan kunjungan tambahan.
-­‐ Lebih mahal dibandingkan restorasi plastis komposit, karena
memerlukan instrument khusus maupun proses laboratorium.

Inlay/Onlay Porselen
• Kelebihan
-­‐ Memiliki estetik yang baik karena warnanya dapat disesuaikan dengan
warna gigi asli pasien.
-­‐ Resistensi terhadap pemakaian karena porselen miliki kekuatan yang
bagus, sehingga cukup lama dapat bertahan di rongga mulut.
-­‐ Biokompatibilitas dan respon jaringannya baik.
-­‐ Mempunyai kemampuan untuk menguatkan struktur gigi yang tersisa.
-­‐ Dapat mengembalikan anatomis gigi
-­‐ Sifat fisis yang adekuat untuk rekonstruksi oklusi.
-­‐ Polimerisasi shrinkage tidak ditemukan.
• Kekurangan
-­‐ Biayanya mahal
-­‐ Waktu kunjungan lama
-­‐ Memerlukan keterampilan yang tinggi
-­‐ Dapat menyebabkan keausan gigi antagonis dan restorasi komposit
antagonis.
-­‐ Kesulitan untuk polishing intraoral.
-­‐ Potensial perbaikan yang rendah.

Indikasi dan Kontraindikasi Restorasi Rigid Inlay/Onlay


INLAY
Indikasi dan kontraindikasi inlay secara umum antara lain sebagai berikut :
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Baik untuk kavitas yang kecil/ • Oral hygiene pasien buruk.
karies proksimal lebar • Pasien dengan insidensi karies
• Bila diperlukan untuk restorasi yang tinggi.
klamer dari suatu gigi tiruan
(pegangan), misalnya: inlay bukal
atau disto/mesial inlay yang perlu
untuk dibuatkan “ Rest Seat”,
untuk gigi tiruan.
• Kavitas dengan bentuk preparasi >
1,5 jarak central fossa ke puncak
cusp
• Mengembalikan estetik pada
restorasi gigi posterior yang
mengalami kerusakan akibat
adanya karies sekunder
• Restorasi meliputi kavitas pada
oklusal
• Alternatif restorasi rigid yang
gagal.

B. ONLAY
Indikasi dan kontraindikasi onlay secara umum antara lain sebagai berikut :
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Pengganti restorasi amalgam yang • Oral hygiene pasien buruk.
rusak. • Pasien dengan insidensi karies yang
• Kalau restorasi dibutuhkan sebagai tinggi.
penghubung tonjol bukal dan • Mahkota klinis gigi pendek, pada
lingual. gigi vital.
• Restorasi karies interproksimal • Karies yang sangat luas melibatkan
gigi posterior. bukal, palatal, lingual, dan oklusal.
• Restorasi gigi posterior yang
menerima tekanan oklusal yang
kuat.
• Complete crown
• Gigi yang rusak parah karena
karies yang melebar hingga
melibatkan cusp.
• Didesain untuk memperkuat
jaringan yang tersisa.
• Memperbaiki fungsi oklusi.
• Kemungkinan bisa terjadi fraktur
cusp apabila tidak di restorasi rigid
onlay.

INLAY / ONLAY LOGAM


Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay logam antara lain sebagai berikut
:
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Untuk karies yang besar dan • Oral hygiene pasien buruk.
dalam, terutama yang meluas • Pasien alergi logam.
sampai ke proksimal. • Pasien dengan insidensi karies yang
• Sebagai penyangga bridge. tinggi.
• Gigi yang mengalami abrasi yang
luas atau pada karies yang lebar
meskipun masih dangkal.
• Gigi yang menerima beban
kunyah yang besar.
• Keadaan ekonomi pasien hanya
mampu dilakukan restorasi rigid
dengan bahan logam, karena
logam merupakan restorasi yang
paling ekonomis dibandingkan
porselen dan komposit.
• Pasien menginginkan untuk
direstorasi inlay / onlay logam.
• Ketika gigi antagonisnya telah
direstorasi porselen.
• Ketika gigi antagonis atau gigi
yang berdekatan dari gigi yang
akan direstorasi sudah direstorasi
dengan bahan alloy logam, gigi
yang direstorasi diindikasikan
untuk menggunakan restorasi
logam yang sama, karena hal
tersebut dianggap mampu
menghindari aktifitas elektrik dan
korosi yang kadang-kadang terjadi
atara alloy logam yang berbeda
(efek galvanis) (contoh: alloy
logam dan alloy emas).

INLAY / ONLAY PORSELEN


Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay porselen antara lain sebagai
berikut :
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Diindikasikan pada kavitas kelas • Oral hygiene pasien buruk.
IV Black. • Pasien dengan insidensi karies yang
• Kasus dimana faktor estetik lebih tinggi.
diperhatikan. • Pada pasien yang mempunyai
• Daerah yang mengalami erosi yang kebiasaan bruxism.
disebabkan oleh cara menyikat gigi
yang salah.
• Kavitas yang besar di permukaan
proksimal gigi anterior.
INLAY / ONLAY PORCELAIN FUSE TO METAL (PFM)
Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay porcelain fuse to metal antara lain
sebagai berikut :
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Restorasi pada gigi posterior yang • Oral hygiene pasien buruk.
membutuhkan kekuatan dan • Pasien dengan insidensi karies yang
estetik. tinggi.
• Restorasi kavitas klas II yang • Alergi logam.
dalam dan meluas sampai CEJ. • Pada pasien yang mempunyai
• Keadaan sosial ekonomi pasien kebiasaan bruxism.
memungkinkan.

INLAY / ONLAY RESIN KOMPOSIT


Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay resin komposit antara lain sebagai
berikut :
INDIKASI KONTRAINDIKASI
• Diindikasikan pada gigi vital • Oral hygiene pasien buruk.
maupun non vital yang lebih • Pasien dengan insidensi karies yang
mementingkan faktor estetik. tinggi.
• Pasien menginginkan untuk • Pada pasien yang mempunyai
dilakukan restorasi rigid resin kebiasaan bruxism.
komposit. • Apabila gigi antagonisnya telah
• Pada pasien kelas menengah. dilakukan restorasi porselen.
• Pada gigi yang tidak memiliki Karena akan mengakibatkan abrasi
beban kunyah yang besar. pada restorasi kompositnya.
Tahapan Preparasi pada Inlay/ Onlay Logam
Teknik Preparasi
Teknik preparsi dari inlay/onlay hampir sama dengan prinsip preparasi
pada umumnya. Namun, terkadang inlay/onlay digunakan apabila terjadi
karies sekunder yang sudah melibatkan cusp. Tahapan preparasi sebagai
berikut:
a) Membuka akses dengan membongkar restorasi yang lama dengan
round bur
b) Menghilangkan jaringan karies sekunder dengan round bur ataupun
ekskavator
Preparasi ini tetap memperhatikan prinsip dari preparasi pada
umumnya, yaitu resistensi, retensi, convinience dan extension for
prevention. Ditambah syarat-syarat khusus dari preparasi untuk restorasi
rigid dari logam antara lain:
a. Outline form kavitas sempit dan bersudut tajam
b. Line angle tajam pada alas kavitas
c. Dinding kavitas tegak atau divergen 3° - 5° ke oklusal
d. Tidak ada undercut
e. Short bevel 45° pada cavosurface line angle.
f. Reverse bevel pada gingivoaxial line angle.
DAFTAR PUSTAKA

Baum, Lloyd dkk, 1994, Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta : EGC
Baum, Lloyd dkk. 1997. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta: EGC
Baum L. dkk. (1985). Textbook of Operative Dentistry, Philadelphia: W. B.
Saunders.
Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi 6.
Jakarta: Widya Medika.
Chaerani, Siti Chadijah.2004.Restorasi Intrakoronal Porselen pada Gigi
Posterior.Medan : FKG USU.
Edwinna A, et al. 2003. Pickard’s Manual of Operative Dentistry 8th edition.
Oxford University Press Inc: New York.
Garg, Nisha. 2013. Textbook of Operative Dentistry 2nd edition. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publisher.
Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi 6.
Jakarta: Widya Medika.
Sturdevant, CM. (2006) The Art and Science of Operative Dentistry, ed.5. St
Louis Mosby.
Swift EJ, Studervant JR, Vitter AV. 2002. Class I and II indirect tooth colored
restorations. In : Roberson TM, Heymann HO, Swift EJ, eds. Studervant’s
Art and Science of Operative Dentistry, 2nd ed. St. Louis : Mosby
Company.
Tarigan, Rasinta. 1993. Tambalan Inlay : Edisi 2. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai