Anda di halaman 1dari 19

Study Kelayakan Bisnis "Churcol ( Churros Cocol)"

Dibuat untuk melengkapi nilai tugas I mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Disusun Oleh :

- CATRIONA NATHANIA MANIKOE (193404516016)

- FIRAS RAHMANIKRAM SUSETYA (193404516001)

- GABIE ANNISA PUTRIKUSUMO (193404516003)

- HELIYU BINTI (193404516094)

- MULIYADI CHANDRA (193404516078)

- SITI CHOERUNISA (193404516077)

- SYALDISA RAMADHANNU AR RASYID (193404516018)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI PARIWISATA

UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA SELATAN


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis dengan judul “Churcol (Churros
Cocol)”.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan yulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi agama, bangsa, dan negara

Jakarta, 31 November 2023

i|Page
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 4
A. Pengertian Study Kelayakan Bisnis ............................................................................................ 4
BAB III ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
B. Profil Usaha ................................................................................................................................ 6
C. Aspek-Aspek Yang Dibahas ....................................................................................................... 6
D. Aspek Legalitas ........................................................................................................................... 6
1. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum ............................................................................ 6
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) .................................................................................... 7
3. Surat Izin Tempat Usaha Perorangan (SITU) ......................................................................... 8
5. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) ..................................................................... 9
6. Izin Gangguan ......................................................................................................................... 9
E. Jenis Izin Usaha ........................................................................................................................ 10
F. Aspek Pasar Dan Pemasaran (Segmen Pasar, Target Pasar, Dan Positioning Market) ............ 12

ii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi kelayakan usaha adalah suatu cara atau metode yang terdiri dari berbagai aspek
untuk menilai layak atau tidaknya suatu kegiatan yang akan dilakukan, hasil yang
diperoleh adalah menerima atau menolak investasi atau tawaran komersial. Oleh karena
itu, studi bisnis yang juga sering disebut sebagai studi kelayakan merupakan elemen yang
harus diperhatikan dalam mengambil keputusan, apakah akan menerima atau menolak ide
bisnis atau kegiatan yang direncanakan.Yang dimaksud dengan kelayakan adalah
kemungkinan bahwa ide atau usaha yang akan dibangun akan mendatangkan manfaat,
baik dari segi manfaat ekonomi maupun manfaat sosial. Beberapa faktor-faktor yang
harus dinilai dalam menyusun studi kelayakan usaha berkaitan dengan berbagai aspek,
antara lain aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, aspek produk, dan aspek
keuangan
Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang memiliki peluang besar dan hasil
menjanjikan bagi pelaku uasahanya. Bisnis kuliner adalah suatu bisnis yang bergerak
dibidang makanan baik dalam hal pembuatan, penyajian hingga penjualan suatu produk
tertentu kepada pelanggan. Seiring berjalannya waktu bisnis kulinerpun menjadi
bervariasi, seperti kuliner internasional, kuliner daerah hingga kuliner-kuliner unik hasil
kreasi pelaku usaha itu sendiri. Maraknya bisnis kuliner yang dikembangkan diberbagai
tempat memaksa para pelakunya untuk mampu bersaing agar dapat bertahan, baik bagi
dalam segi produk yang ditawarkan, strategi penjualan, hingga pelayanan yang diberikan
kepada para pelanggan.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan
menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) yang sekarang lebih dikenal dengan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian
Indonesia. Menurut Bank Dunia, UMKM merupakan suatu bisnis yang memenuhi dua
dari tiga kriteria yaitu kekuatan karyawan, ukuran asset atau penjualan tahunan (Das,
2017).

1|Page
Menurut Churro Encyclopedia, Churros adalah kue yang panjang lembut dibuat dari
campuran tepung dan air lalu digoreng didalam minyak goreng hingga berwarna cokelat
keemasan. Hidangan ini snagat popular dan biasanya disebut sebagai donat Spanyol dan
telah mencaai status cultural symbol pangan nasional negara Spanyol. Churros juga
dikenal dengan beberapa nama alternatif seperti “Porras”, “Papitas”, dan “Calentitos”.
Churros mempunyai dua sisi sejarah yang berlawanan, yakni sisi sejarah pertama
menyatakan bahwa Churros di populerkan dari seorang pengembala asal Spanyol yang
tinggal didaerah gunung kemudian jauh dan terisolasi dari srgala macam produk bahan
baku yang berkualitas sehingga pada akhirnya para pengembala di daerah tersebut datang
dan membawa sebuah kue yang terbuat dari campuran tepung terigu dengan air kemudian
dibentuk dengan bentuk memanjang seperti permen yang kemudian dipersiapkan diatas
wajan dengan api terbuka. Sisi sejarah lainnya menjelaskan bahwa Churros terinspirasi
dari You Tiao yakni sebuah penganan berbentuk panajang yang digoreng dan dibuat oleh
masyarakat China di bagian Utara.
Churcol (Churros cocol) merupakan salah satu produk snack (kue) yang saat hadir
menawarkan berbagai varian rasa dengan macam-macam sauce diantaranya original,
chocolate, red velvet, tiramisu, blueberry, matcha, caramel, dan simple syrup. Penulis
memilih Churros sebagai bahan dasar karena Churros adalah makanan yang sangat
ringan, cocok dan diterima untuk lidah masyarakat Indonesia, dari anak-anak hingga
orang dengan dan juga mencakup semua kalangan. Churcol (Churros cocol) menjadi
makanan ringan (snack) yang menjadi paling diminati, selain itu dengan proses
pengolahan yang sangat mudah dengan berbahan dasar terigu dan memiliki berbagai
macam sauce, konsep ini akan mengangkat pengenalan terhadap konsumen dan juga
memiliki kemampuan untuk bersaing dengan usaha-usaha Churros yang sudah ada.
Rencana berdirinya Churcol (Churros cocol) terletak di Jalan. Padjajaran Kota Bogor
dekat dengan pusat kota.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penyusunan proposal ini, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Apakah bisnis ini layak atau tidak berdasarkan studi
kelayakan bisnisnya”.

2|Page
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan proposal ini adalah
“Untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan
bisnis”.

3|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Study Kelayakan Bisnis


Pengertian studi kelayakan suatu proyek atau perusahaan adalah penelitian
yang melibatkan berbagai aspek, aspek hukum, aspek sosial ekonomi dan budaya,
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasional, aspek manajerial dan
keuangan, yang kesemuanya menjadi landasan untuk penelitian. studi kelayakan yang
hasilnya digunakan untuk memutuskan apakah suatu proyek atau usaha dapat
dilaksanakan atau ditunda bahkan tidak dilaksanakan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan bisnis atau usaha
adalah kegiatanyang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukanlayak tidaknya usaha tersebut dijalankan. Studi kelayakan
usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian tentanglayak atau
tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-
menerus.Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan
dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan
manfaat ekonomis dan sosial sepanjangwaktu. Dalam studi ini, pertimbangan
ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikandasar implementasi
kegiatan usaha.
Studi kelayakan usaha/bisnis atau disebut juga analisis proyek adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai
konsep dasr yang berkaitan tentang keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis
agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Hasil studi
kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk melakukan hal-hal
berikut:
a. Merintis usaha baru, misalnya: membuka toko, mendirikan perusahaan jasa,
membangun pabrik, dan lain-lain.
b. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya: untuk menambah kapasitas
pabrik, memperluas skala usaha, dan lainnya.
c. Memilih jenis usaha/investasi proyek yang paling menguntungkan, misalnya:
pilihan usaha barang atau jasa, pilihan usaha dagang dan lain sebagainya.

4|Page
Dengan demikian, studi kelayakan bisnis, sering juga disebut sebagai studi
kelayakan, merupakan elemen yang harus dipertimbangkan ketika mengambil
keputusan, apakah akan menerima atau menolak ide bisnis yang direncanakan atau
keuntungan bisnis), baik dari segi 'finansial'. kelebihan dan manfaat menurut Ibrahim
(2003:1). Tjiptono (2002: 7) mendefinisikan pemasaran sebagai proses profesional
dan manajerial di mana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, mewarnai, dan memperdagangkan apa
pun yang mereka butuhkan. Nilai dengan orang atau kelompok lain. Dari definisi di
atas menunjukkan bahwa pemasaran adalah seperangkat prinsip untuk memilih pasar
sasaran (target market), menilai kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan
jasa, memuaskan keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan manfaat bagi
bisnis.

5|Page
BAB III

PEMBAHASAN

B. Profil Usaha
Nama produk usaha ini dinamakan Churcol (Churros cocol) dengan kualitas
yang baik dan juga harga yang sangat terjangkau dengan produk ini kita buat di Kota
Bogor.
Nama Produk : Churcol (Churros cocol)
Pemilik :
1. SITI CHOERUNISA
2. MULYADI CHANDRA
3. CATRIONA NATHANIA MANIKOE
4. FIRAS RAHMANIKRAM SUSETYA
5. GABIE ANNISA PUTRIKUSUMO
6. SYALDISA RAMADHANNU AR RASYID
7. HELIYU BINTI

Alamat Usaha : Jalan. Padjajaran, Kota Bogor.

C. Aspek-Aspek Yang Dibahas


Dalam penyusunan makalah studi kelayakan bisnis ini, penyusun
menggunakan beberapa aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan.aspek-
aspek tersebut diantaranya aspek penilaian bisnis, aspek hukum, jenis-jenis izin usaha,
aspek pasar dan pemasaran (segmen pasar, target pasasr, positioning market).
D. Aspek Legalitas
1. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum
Aspek hukum merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
sebuah proyek termasuk proyek bisnis. Salah satu tujuan dari analisis aspek
hukum ialah untuk mengetahui legalitas suatu bisnis. Legalitas ini diwujudkan
dari bagaimana ketepatan badan hukum yang sesuai dengan ide bisnis. Dengan
adanya legalitas ini dapat pula dijadikan jaminan-jaminan untuk melakukan
pinjaman jika bisnis dibiayai dengan pinjaman. Suatu ide bisnis dinyatakan layak
jika ide bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi
segala persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Dari segi produk yang dihasilkan

6|Page
serta pendirian bisnis ini pastinya tidak melanggar hukum yang berlaku, sebab
dalam pembuatan makanan ringan dari perusahaan ini tidak memakai bahan-
bahan yang beresiko serta juga pula tidak ada faktor barang yang dilarang beredar
ditengah masyarakat. Disamping itu, dalam rencana pengembangannya bisnis
usaha ini akan di legalkan dalam bentuk CV dimana dalam sebuah persekutuan
komanditer akan terbagi menjadi dua sisi sekutu, yaitu sekutu aktif dan pasif.
Sekutu aktif juga disebut sebagai sekutu komplementer adalah pihak yang
memberikan modal sekaligus bertanggung jawab terhadap operasional bisnis. Ia
berperan dalam memberikan ide, tenaga, dan setiap hal yang berurusan dengan
bisnis. Sebaliknya, sekutu pasif atau sekutu komanditer adalah pihak yang hanya
menyediakan modal dan aset untuk perkembangan bisnisnya. Mereka bertanggung
jawab untuk menyediakan modal kepada sekutu aktif. Sedangkan untuk
keuntungan, kedua pihak sekutu secara bersama-sama akan menetapkan ketentuan
pembagian keuntungan.
Dalam rencana berdirinya Churcol (Churros cocol) akan dilegalkan dalam
bentuk CV, agar memudahkan dan agar kedepannya Churcol (Churros cocol) ini
memiliki kedudukan yang legal dimata hukum dan memiliki kepercayaan lebih
kepada konsumen.

2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


SIUP merupakan dokumen yang telah dianggap resmi dan menunjukkan bukti
legalitas pada sebuah badan usaha dalam menjalankan kegiatan jual-beli maupun
sewa-menyewa. Regulasi perihal SIUP telah tertuang pada Peraturan Menteri
Perdangangan (Permendag) No. 46/2009 tentang perubahan atas permendag No.
36/2007 mengenai Penerbitan Surat Izin Usaha Dagang. Adapun dalam Bisnis
usaha ini termasuk dalam katagori SIUP kecil dimana surat ini wajib dimiliki oleh
pelaku usaha maupun perusahaan yang memiliki modal maupun total kekayaan
bersih hingga mencapai Rp200 juta rupiah yang berada di luar tanah maupun
bangunan dimana tempat usaha berada. Seseorang yang mendirikan usaha wajib
memiliki SIUP, SIUP berfungsi sebagai surat izin atas usaha Anda. SIUP sebagai
izin usaha, persis selayaknya fungsi SIM (Surat Izin Mengemudi). Memiliki
SIUP, berarti menandakan bahwa usaha yang Anda jalankan itu memang kredibel,
dan adapun dokumen yang harus dipenuhi sebagai berikut
• Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pihak pemegang usaha
7|Page
• Fotokopi NPWP
• Fotokopi SITU
• Neraca Perusahaan
• Materai 10.000
• Pas foto pemilik perusahaan berukuran 4×6 dua lembar
• Surat izin lain yang berkaitan dengan usaha

3. Surat Izin Tempat Usaha Perorangan (SITU)


SITU merupakan singkatan dari Surat Izin Tempat Usaha. Surat ini dibuat
untuk seorang pengusaha baik perorangan atau yang sudah berbentuk badan
usaha. Surat ini dikeluarkan oleh badan hukum di tempat usaha tersebut didirikan.
SITU adalah bukti resmi bahwa sebuah tempat usaha sudah mendapat izin untuk
didirikan dan beroperasi. Adapun dokumen yang harus dipenuhi sebagai berikut:
• Surat permohonan untuk pembuatan SITU beserta cap perusahaan dan
materai Rp 10,000
• Mengisi formulir pembuatan SITU
• Fotokopi KTP pemohon selaku pemilik usaha, direktur, atau penanggung
jawab perusahaan
• Bukti tertulis persetujuan dari lingkungan sekitar, jarak 200 meter dari tempat
usaha
• Surat rekomendasi atau keterangan dari kepala desa atau camat di wilayah
Anda
• Surat keterangan fiskal daerah yang diterbitkan Dinas Pendapatan Daerah
(Dispenda)
• Fotokopi surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang masih berlak
• Fotokopi sertifikat tanah sebagai bukti pemilikan lahan atau surat sewa
bangunan (jika mengontrak)
• Fotokopi akta pendirian perusahaan, kantor, atau tempat usaha
• Denah lokasi tempat usaha Anda atau surat keterangan domisili usaha.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) wajib dimiliki oleh wajib pajak orang
pribadi maupun badan. NPWP untuk wajib pajak badan dalam pembuatannya

8|Page
hampir sama dengan NPWP wajib pajak orang pribadi. Fungsi NPWP baik itu
milik wajib pajak orang pribadi maupun badan sama-sama menjadi identitas wajib
pajak. dimana NPWP dibutuhkan untuk setiap administrasi perpajakan yang
dilakukan, antara lain:
• Fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian badan
• Surat keterangan penunjukan dari kantor pusat
• Dokumen identitas diri pengurus badan
• Surat pernyataan bermeterai yang menyatakan kegiatan usaha dan lokasi usaha.

5. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)


Surat keterangan yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan atau kantor kepala
desa setempat ini umumnya memuat keterangan domisili sebuah perusahaan yang
berkaitan dengan hak dan kedudukannya di mata hukum. Hal tersebut nantinya
akan berkaitan erat dengan berbagai aspek seperti pajak dan tata tertib mengikuti
peraturan pemerintah daerah sesuai domisili perusahaan. Adapun dokumen yang
diperlukan ialah:
• Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan (jika ada) dan Pengesahannya.
• KTP Direktur/Direktur Utama Perusahaan.
• Perjanjian Sewa Gedung.
• Surat Keterangan Domisili Gedung.
• Foto Tampak Luar dan Tampak Dalam Gedung.
• PBB dan Bukti Bayar tahun terakhir.

6. Izin Gangguan
Surat Izin Gangguan dan biasa juga disebut HO (Hinderordonnantie) adalah
surat keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas
lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat:
• Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon.
• Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
• Fotokopi Akte Notaris bagi yang berbadan hukum.
• Fotokopi bukti lunas PBB tahun terakhir
• Melampirkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Izin Penggunaan
Bangunan (IPB) atau Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

9|Page
• Apabila tidak dapat melampirkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Izin
Penggunaan Bangunan (IPB) atau Sertifikat Laik Fungsi (SLF), maka
melampirkan Pernyataan akan membuat/merevisi Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) atau Izin Penggunaan Bangunan (IPB) menjadi Sertifikat Laik Fungsi
(SLF).
• Fotokopi Dokumen Kajian lingkungan bila diperlukan.
• Peta atau denah lokasi tempat usaha.
• Rekomendasi dari unit kerja terkait bila di perlukan

E. Jenis Izin Usaha


Surat izin usaha dibutuhkan bukan hanya oleh bisnis dalam skala besar,
melainkan juga oleh para pemiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dalam hal tersebut, izin usaha yang akan kami gunakan adalah IUMK (Izin Usaha
Micro dan Kecil).
Izin usaha mikro dan kecil yang disingkat dengan IUMK adalah tanda
legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin
usaha mikro dan kecil dalam bentuk satu lembar. Tujuannya untuk memberikan
kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
(PUMK) dalam mengembangkan usahanya.

• Dasar hukum Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)


Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2014 adalah hukum yang mengatur
tentang IUMK. Secara lebih detail aturannya dicantumkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222. Selain Perpres, ada juga
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil. Karena aturannya berhubungan dengan
UMK dan koperasi, maka landasan hukum yang lain seperti Nota Kesepahaman
antara Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM dan Menteri
Perdagangan Nomor 503/555/SJ Nomor 03/KB/M.KUKM/I/2015; Nomor 72/M-
DAG/MOU/I/2015 tentang Pembinaan Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil
juga mengandung poin-poin mengenai badan usaha skala kecil.
Untuk meningkatkan hubungan antara berbagai lembaga, maka ada juga
aturan yang dibuat yaitu Perjanjian Kerjasama antara Dirjen Bina Pembangunan

10 | P a g e
Daerah, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Deputi Bidang Pengembangan dan
Restrukturisasi Usaha, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia dan Asippindo.
Perjanjian tersebut berbentuk Nota Kesepahaman Pembinaan Pemberian Izin
Usaha Mikro dan Kecil.
• Manfaat Bagi PUMK
1. Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang telah
ditetapkan;
2. Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha;
3. Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank
dan non-bank;
4. Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya.

• Persyaratan Permohonan IUMK


1. Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha
2. Kartu tanda penduduk
3. Kartu Keluarga
4. Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
5. Mengisi formulir yang memuat tentang :
a) Nama;
b) Nomor KTP;
c) Nomor telepon;
d) Alamat;
e) Kegiatan usaha;
f) Sarana usaha yang digunakan;
g) Jumlah modal usaha.

• Pelaksanaan Penerbitan IUMK


1. Penerbitan naskah IUMK oleh Camat yang telah mendapatkan pendelegasian
kewenangan dari Bupati/Walikota.
2. Diterbitkan paling lambat 1 hari kerja sejak pendaftaran diterima, lengkap dan
benar.

11 | P a g e
3. Dapat dicabut apabila Pelaku Usaha Mikro Kecil (PUMK) melanggar
ketentuan perundang-undangan.
4. Tidak dikenakan biaya, retribusi, dan/atau pungutan lainnya.

F. Aspek Pasar Dan Pemasaran (Segmen Pasar, Target Pasar, Dan Positioning
Market)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (Philip
Kotler).
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula (Kasmir dan Jakfar, 2012:48).
• Posisi pasar
Posisi pasar dapat dilakukan dengan mengikuti tiga langkah (Kasmir dan
Jakfar, 2012:50) yaitu:
1. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif.
2. Memilih keunggulan kompetitif.
3. Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi.

Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah aspek


geografis, demografi, psikografis, dan perilaku (Husein Umar, 2009:59).
Aspek pemasaran ada 7 :
1. Produk
Produk merupakan barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.
Dalam marketing produk adalah apapun yang bisa ditawarkan kesebuah pasar
dan bisa memuaskan sebuah keinginan dan kebutuhan.
Terdapat dua macam produk yaitu barang dan jasa yang mana sama
sama menjadi kebutuhan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen
perlu dilakukan peningkatan kualitas dari produk dan mempertahankan nya,
karena hal tersebut menjadi daya tarik konsumen dalam membeli suatu
produk.

12 | P a g e
2. Harga (Price)
Harga adalah nilai atau uang yang diberikan pelanggan sebagai
imbalan atas penawaran tertentu yang akan berfungsi untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka. Secara sederhana, harga adalah ukuran nilai
yang ditukarkan pelanggan untuk membeli suatu penawaran. Harga jual
ditentukan oleh penjual dan mengambil keuntungan dari harga tersebut,
sedangkan konsumen mendapatkan kebutuhannya dengan membayar produk
tersebut dengan harga yang ditentukan.
Dalam menentukan harga, penjual harus menentukan harga dasar yang
tepat bagi produknya. Penjual harus menentukan strategi yang menyangkut
pada harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel yang
berhubungan dengan harga.
Harga yang ditetapkan mempunyai beberapa pertimbangan tertentu,
seperti biaya produksi, upah tenaga kerja dan lainnya.Harga yang ditetapkan
mempunyai beberapa pertimbangan tertentu, seperti biaya produksi, upah
tenaga kerja dan lainnya.
Harga Churcol (churros cocol) mulai dari Rp. 13.000 - Rp. 20.000 per
porsi, untuk harga churcol (churros cocol) memberikan harga yang sesuai
dengan target sasarannya. Harga yang diberikan tersebut beraneka ragam
sesuai dengan jenis Churros yang ditawarkan.
Selain sebagai dasar penentuan laba, persaingan yang ketat membuat
harga suatu produk harus bisa bersaing. Sebelum harga ditetapkan maka perlu
dipertimbangkan faktor-faktor langsung dan tidak langsung dari penentuan
harga tersebut. Faktor langsung dari penentuan harga produk adalah biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut, misalnya biaya bahan
baku dan tenaga kerja, pemasaran, dan lain-lain. Sedangkan faktor tidak
langsungnya adalah harga produk pesaing. Kebijakan penetapan harga
merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan
penuh pertimbangan karena penetapan harga akan memengaruhi pendapatan
total dan biaya.

3. Tempat (Place)
Menurut Swastha, lokasi merupakan tempat dimana suatu usaha atau
aktivitas usaha dilakukan. Place (tempat) menurut Hurriyati diartikan sebagai
13 | P a g e
tempat pelayanan jasa jika itu merupakaan produk industri jasa, sedangkan
untuk produk industri manufaktur diartikan sebagai saluran distribusi. Kotler
dan Amstrong mendefinisikan tempat atau lokasi sebagai tempat pemasaran
yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan, memelihara atau mengubah
perilaku dan sikap terhadap tempat tertentu. Bukan hanya itu lokasi adalah
tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang konsumen
untuk datang dan berbelanja.
Pemilihan suatu lokasi usaha yang strategis dan tepat sangat
menentukan keberhasilan suatu usaha di kemudian hari. Hal tersebut karena
lokasi berpengaruh terhadap strategi memsarkan produk dan penjualan serta
keuntungan.
Apabila usaha berada di tempat yang strategis berarti memudahkan
konsumen menuju lokasi usaha dan pendistribusian suatu produk. lebih
dikenal dan lainnya yang akan berimbas pada penjualan yang semakin
meningkat. Begitu pula dengan keuntungan yang didapatkan (Muksalmina &
Sufi, 2022).Menurut Tjipto pemilihan tempat atau lokasi perlu
mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
• Akses, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau oleh sarana
transportasi umum.
• Visibilitas, misalnya lokasi mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
• Lalu lintas (traffic), perlu mempertimbangkan dua hal, yaitu:
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan,
misalnya pemadaman kebakaran, ambulan dan pelayanan kepolisian.
c. Tempat parkir yang aman dan luas.
d. Ekspansi, tersedia tempat yang sangat luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari.
e. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan, misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah
kost, perkantoran atau asrama mahasiswa.

14 | P a g e
f. Persaingan, yaitu lokasi persaingan, misalnya dalam menentukan
lokasi wartel (warung telekomunikasi), perlu mempertimbangkan
apakah jalan atau di daerah yang sama banyak terdapat wartel lainnya.
g. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat
reparasi (bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan
pemukiman penduduk.

4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk baru perusahaan, sehingga dapat
meningkatkan laba yang diperoleh. yang dapat digunakan yaitu media cetak,
media internet, media sosial, dan secara langsung di tempat usaha. Selain itu
sistem personal selling juga dilakukan untuk meningkatkan penjualan
(Hamdan & Alfisah, 2022).
Strategi promosi lainnya yaitu pemasangan spanduk di depan toko
tersebut. (Rukman et al., 2020). Strategi promosi yang diterapkan yaitu dengan
memasang lokasi usaha pada maps sehingga memudahkan mencari lokasi
usaha. Kemudian, disebarkan juga melalui media sosial dan melalui
rekomendasi konsumen ke konsumen lainnya. Adapun spanduk juga dipasang
didepan toko dapat berguna sebagai sara promosi dan penanda usaha.

5. SDM (People)
Sumber daya manusia atau people adalah semua orang atau perilaku
yang terlibat dalam proses penyampaian jasa kepada konsumen serta
mempengaruhi persepsi konsumen, seperti para personel penyedia jasa,
pelanggan dan para pelanggan lain yang terkait dengan jasa tersebut. Sumber
daya manusia dalam jasa pendidikan, dikelompokkan menjadi 3 yaitu
administrator, guru dan karyawan. Dalam menjalankan sebuah usaha perlu
diperhatikan bagaimana kinerja dan sikap karyawan karena ini mempengaruhi
usaha baik dari aspek penjualan, kualitas produk dan lainnya. Karyawan yang
bekerja dengan baik akan memberikan dampak yang baik pula terhadap usaha.
Karyawan yang direkrut sebaiknya sesuai dengan kebutuhan usaha baik dari
latar belakang pendidikan maupun lainnya. Ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan dari karyawan yaitu sikap, gaya bicara, penampilan, perkataan
15 | P a g e
dan ekspresi serta pelayanan (Elmi Ulin Nafi’ah & Ruliq Suryaningsih, 2022).
Pelayanan berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh seseorang kepada
orang lain yang mempunya sifat tidak berwujud (Sulistyanto, 2020).
Pada usaha churros ini ada beberapa karyawan yang direkrut yaitu
sebanyak 3 karyawan. dalam pengelolaan keuangannya dicatat pengeluaran
dan pemasukannya secara rinci dan mengefektifkan pembelian alat dan bahan.
Pelayanan yang diberikan kepada konsumen adalah berusaha memenuhi
konsumen secepat mungkin, ramah terhadap pembeli, menerima komplain,
serta saran dan kritik dari pembeli dan terus berusaha memberikan sajian yang
terbaik untuk konsumen agar melakukan pembelian secara berulang.

6. Proses atau Aktivitas Bisnis (Process)


Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses
penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan
jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality
assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan
sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi,
berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

7. Bukti Fisik Perusahaan (Physical Evidence)


Physical evidence adalah bukti fisik yang dapat dirasakan oleh indra
manusia baik dengan penglihatan, perabaan, serta penciuman. Bukti fisik ini
melingkupi bangunan kantor serta elemen pendukung lain seperti toko, kedai,
dan semacamnya.
Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience
sehingga memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung, khususnya
untuk sebuah perusahaan dengan target market dengan selera tertentu.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai