Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Perencanaan, Pengelolaan dan Strategi Kewirausahaan


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampuh: Dr. Sumianti, S.Sos., MM., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Salsabila Arles NPM: 231013241025
Nadhira Amalia NPM: 231013241083
Leila Salma Salsabila NPM: 231013241090
Kylla Sultanic Nurhalizah NPM: 231013241161

Kelas: 1B1 Semester 1

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS IBNU SINA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah kelompok 5 Kewirausahaan
dengan tema “Perencanaan, pengelolaan dan Strategi Kewirausahaan”
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini di buat
sebagai kewajiban untuk meemnuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Kewirausahaan.

Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga melancarkan proses pembuatan
Makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari masih banyak kekurangan


dari segi susunan kalimat maupun tata bahasnya. Oleh karena itu penulis
dengan sangat terbuka menerima segala saran dan kritik dari teman-teman
dan Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan, ibu Dr. Sumianti, S.Sos., M.M.,
M.Pd.

Akhir kata penulis berharap semoga isi dari makalah ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya,
terutama teman-teman Fakultas Kesehatan Universitas Ibnu Sina.

Batam, 8 November 2023


Tertanda,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................4
1.3 Tujuan Penulis................................................................4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................

2.1 Perencanaan Kewirausahaan.........................................5


a. Definisi Perencanaan Kewirausahaan..................5
b. Tahapan Perencanaan Kewirausahaan................6
2.2 Pengelolaan Kewirausahaan..........................................8
a. Peran Pengelola Dalam Kewirausahaan...............9
b. Proses Pengelolaan Kewirausahaan....................9
2.3 Strategi Kewirausahaan................................................12
a. Pentingnya Strategi Dalam Kewirausahaan........13
b. Jenis-Jenis Strategi Kewirausahaan...................13
c. Penerapan Strategi Kewirausahaan Yang Efektif14

BAB III PENUTUP....................................................................................................

3.1 Kesimpulan ..................................................................16


3.2 Saran............................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan adalah salah satu faktor yang dapat mendorong


pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kewirausahaan juga merupakan salah satu solusi
untuk mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan
sosial yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Oleh karena itu,
kewirausahaan perlu dikembangkan dan ditingkatkan di kalangan generasi
muda, khususnya mahasiswa, yang memiliki potensi, kreativitas, dan inovasi
untuk menjadi wirausahawan sukses.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda di antara para ahli atau


sumber referensi untuk gravitasi yang berbeda dan penekanan. Richard
Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai pekerjaan
itu sendiri (wirausaha). Seorang pengusaha membeli barang saat ini pada
harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga
tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
beresiko atau ketidakpastian.

Thomas W Zimmerer (1996) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah


hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Kewirausahaan
melibatkan kemampuan untuk menciptakan dan mengelola sesuatu yang
baru melalui proses kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber
daya untuk mencari peluang sukses, memecahkan persoalan, dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.

Menurut Acmad Sanusi (1994), kewirausahaan adalah suatu nilai yang


diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. Kewirausahaan
mencakup sikap, jiwa, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan
dan mengembangkan usaha. Kewirausahaan juga mencakup kemampuan
untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memanfaatkan peluang usaha
yang ada di sekitarnya.

1
Dari beberapa definisi kewirausahaan menurut para ahli di atas, dapat
dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara mereka.
Perbedaan terletak pada aspek-aspek yang menjadi fokus dan penekanan
dari masing-masing ahli, seperti resiko, kreativitas, inovasi, nilai, perilaku, dan
peluang. Persamaan terletak pada inti dari kewirausahaan, yaitu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different)
dalam konteks bisnis atau usaha.

Kewirausahaan menurut agama adalah suatu konsep yang


mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses kewirausahaan, yaitu
menciptakan, mengelola, dan mengembangkan usaha yang bermanfaat bagi
diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan. Kewirausahaan menurut agama
juga mengandung makna bahwa berwirausaha adalah salah satu bentuk
ibadah dan dakwah yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan
menyebarkan kebaikan kepada sesama. Kewirausahaan menurut agama
juga menekankan bahwa berwirausaha harus dilakukan dengan etika, moral,
dan tanggung jawab yang sesuai dengan ajaran agama.

Kewirausahaan menurut tokoh-tokoh adalah suatu konsep yang


menggambarkan pengalaman, pemikiran, dan karya dari para tokoh yang
berkiprah dalam bidang kewirausahaan, baik tokoh agama maupun tokoh
kewirausahaan. Kewirausahaan menurut tokoh-tokoh juga mengilhami bahwa
berwirausaha adalah salah satu cara untuk meraih kesuksesan,
kebahagiaan, dan kebermaknaan hidup yang dapat dijadikan contoh dan
inspirasi bagi generasi muda. Kewirausahaan menurut tokoh-tokoh juga
menunjukkan bahwa berwirausaha adalah salah satu tantangan, resiko, dan
peluang yang dapat dihadapi dengan semangat, optimisme, dan kreativitas.

Kewirausahaan dalam Islam dipandang sebagai kewajiban moral untuk


melakukan kebaikan yang sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan
bahwa manusia adalah khalifah Allah di bumi yang harus berusaha untuk
memakmurkan dan mengembangkan dunia dengan cara yang halal dan
bermanfaat. Islam juga menghargai usaha dan kreativitas manusia sebagai
bentuk ibadah dan syukur kepada Allah.

Beberapa tokoh kewirausahaan dalam Islam adalah:


- Abdul Rahman Bin Auf, salah satu sahabat Nabi Muhammad
SAW yang dikenal sebagai pedagang kaya dan dermawan. Ia memiliki
keahlian dalam berdagang, bernegosiasi, dan berinvestasi. Ia juga banyak
membantu kaum muslimin yang membutuhkan, terutama saat perang dan
hijrah.
2
- Muhammad Al-Fatih, sultan Utsmaniyah yang berhasil
menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Ia memiliki visi yang besar
dan gigih dalam mewujudkan cita-citanya. Ia juga memperhatikan aspek-
aspek sosial, ekonomi, dan budaya dalam membangun kekaisarannya.
- Salman Al-Farisi, sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal
dari Persia. Ia memiliki semangat belajar yang tinggi dan berani
mengambil risiko untuk mencari kebenaran. Ia juga dikenal sebagai
penemu parit dalam perang Khandaq, yang merupakan inovasi strategis
dalam peperangan.

Kewirausahaan dalam agama Kristen diartikan sebagai penerapan


prinsip-prinsip Tuhan dalam segala hal yang berkaitan dengan bisnis,
termasuk bagaimana kita melayani pelanggan, memperlakukan karyawan,
memasarkan bisnis, memperlakukan pemasok, dan jenis usaha yang kita
masuki. Kristen mengajarkan bahwa bisnis adalah panggilan dari Tuhan yang
harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan kasih.
Beberapa tokoh kewirausahaan dalam agama Kristen adalah:
- John D. Rockefeller, pendiri Standard Oil Company yang
menjadi orang terkaya di dunia pada masanya. Ia memiliki bakat dalam
mengelola keuangan, mengembangkan bisnis, dan berfilantropi. Ia juga
taat dalam membayar persepuluhan dan menyumbang untuk berbagai
kegiatan gereja dan sosial.
- Truett Cathy, pendiri Chick-fil-A, sebuah jaringan restoran ayam
goreng terbesar di Amerika Serikat. Ia memiliki komitmen untuk
menjalankan bisnisnya sesuai dengan nilai-nilai Kristen, seperti menutup
restorannya pada hari Minggu, memberikan layanan yang ramah, dan
mendukung berbagai program pendidikan dan kesejahteraan.
- Mary Kay Ash, pendiri Mary Kay Cosmetics, sebuah
perusahaan kosmetik yang sukses di seluruh dunia. Ia memiliki visi untuk
memberdayakan wanita melalui bisnisnya, dengan memberikan peluang
karier, penghargaan, dan pengembangan diri. Ia juga berpegang pada
motto “God first, family second, career third” dalam menjalani hidupnya.

Kewirausahaan dalam agama Hindu memiliki latar belakang yang


berkaitan dengan konsep karma, dharma, dan artha. Karma adalah hukum
sebab akibat yang mengatur kehidupan manusia, dharma adalah tugas dan
kewajiban yang harus dilakukan manusia sesuai dengan kodratnya, dan artha
adalah pencapaian materi dan kemakmuran yang merupakan salah satu

3
tujuan hidup manusia. Hindu mengajarkan bahwa kewirausahaan adalah
salah satu cara untuk mencapai artha, asalkan dilakukan dengan cara yang
benar, adil, dan sesuai dengan dharma.
Kewirausahaan dalam agama Buddha memiliki latar belakang yang
berkaitan dengan konsep empat kebajikan tanpa batas (metta, karuna,
mudita, dan upekkha), yang merupakan sikap batin yang harus
dikembangkan oleh setiap penganut Buddha. Metta adalah kasih sayang
yang tulus dan tanpa pamrih, karuna adalah belas kasih yang aktif dan
berusaha meringankan penderitaan orang lain, mudita adalah kegembiraan
yang ikhlas dan tidak iri atas kebahagiaan orang lain, dan upekkha adalah
ketenangan dan keseimbangan yang tidak terpengaruh oleh keadaan baik
atau buruk. Buddha mengajarkan bahwa kewirausahaan adalah salah satu
cara untuk mengamalkan empat kebajikan tanpa batas, asalkan dilakukan
dengan cara yang jujur, adil, dan bermanfaat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang disusun oleh Penulis:
1. Apakah dalam kewirausahaan terdapat perencanaan?
2. Bagaimana pengelolaan dalam kewirausahaan?
3. Apakah strategi merupakan hal penting dalam berwirausaha?

1.3 Tujuan Penulis


Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya:
1. Untuk mengetahui perencanaan dalam berwirausaha.
2. Untuk memahami cara mengelola dan meumuskan strategi
dalam melakukan bentuk kewirausahaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Kewirausahaan

Perencanaan merupakan proses membuat rencana untuk mencapai


tujuan tertentu. Perencanaan melibatkan mengidentifikasi tujuan yang
ingin dicapai, menganalisis situasi saat ini, dan mengembangkan strategi
untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan juga mencakup
mengalokasikan sumber daya seperti waktu, uang, dan tenaga untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.

Perencanaan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu proses


mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu; Cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-
baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif;
Penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan,
bagaimana, bilamana dan oleh siapa (Tjokroamidjojo, 1977).

a. Definisi Perencanaan Kewirausahaan

Perencanaan kewirausahaan adalah proses menyusun rencana bisnis


yang berisi ide, strategi, dan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
seorang wirausahawan untuk menjalankan usaha yang diinginkan.
Perencanaan usaha adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan
dilakukan ketika akan memulai sebuah bisnis atau usaha. Dalam
menjalankannya, para pelaku usaha membutuhkan komponen perencanaan
yang tepat agar bisnis dapat dijalankan dengan baik. Perencanaan
kewirausahaan bertujuan untuk mengantisipasi berbagai tantangan dan
peluang yang akan dihadapi dalam dunia bisnis, serta menentukan sumber
daya dan modal yang dibutuhkan. Perencanaan kewirausahaan juga dapat
membantu wirausahawan untuk menarik investor, mitra, atau kreditur yang
dapat mendukung usaha mereka.

Menurut Kuratko dan Hodgetts, perencanaan kewirausahaan adalah


aktivitas atau kegiatan penting yang harus disiapkan sebelum memulai
5
sebuah usaha. Dalam perencanaan kewirausahaan, wirausahawan perlu
menuliskan secara rinci tentang konsep bisnis, keuangan, pemasaran, dan
hal terkait lainnya. Ada pula pendapat menurut Mekari, perencanaan
kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok
individu menggunakan upaya terorganisir dan peluang dan menciptakan nilai
untuk tumbuh untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi dan
keunikan, tidak peduli sumber daya apa yang digunakan saat ini.

Menurut OCBC NISP, perencanaan kewirausahaan adalah proses


menyusun rencana bisnis yang berisi ringkasan eksekutif, deskripsi usaha,
analisis pasar, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana keuangan,
dan lampiran. Lalu menurut detikFinance, perencanaan kewirausahaan
adalah proses menentukan visi, misi, dan tujuan usaha, serta merumuskan
strategi dan langkah-langkah untuk mencapainya dengan
mempertimbangkan faktor internal dan eksternal.

Proses yang dilakukan oleh seorang pengusaha untuk menentukan


arah, strategi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
yang diinginkan. Perencanaan kewirausahaan adalah penting untuk
mengantisipasi berbagai tantangan, peluang, dan risiko yang mungkin
dihadapi dalam dunia bisnis. Perencanaan kewirausahaan juga membantu
pengusaha untuk mengevaluasi kelayakan dan potensi usaha yang akan
dijalankan.

b. Tahapan Perencanaan Kewirausahaan

Tahapan perencanaan kewirausahaan merupakan proses yang


dilakukan oleh seorang pengusaha untuk menyiapkan segala hal yang
berkaitan dengan usaha yang akan dijalankan. Tahapan ini penting untuk
mengantisipasi berbagai tantangan, peluang, dan risiko yang mungkin
dihadapi dalam dunia bisnis. Tahapan perencanaan kewirausahaan juga
membantu pengusaha untuk mengevaluasi kelayakan dan potensi usaha
yang akan dijalankan.

Berikut terdapat beberapa tahapan perencanaan kewirausahaan yang


umum dilakukan:

- Menentukan ide dan peluang usaha. Tahap ini


merupakan tahapan awal yang melibatkan kreativitas dan inovasi
pengusaha untuk mencari ide usaha yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kebutuhan pasar. Pengusaha harus mampu melihat
6
peluang usaha yang ada di sekitarnya dan menilai apakah ide usaha
tersebut memiliki prospek yang baik di masa depan.
- Menentukan sumber daya yang dibutuhkan. Tahap ini
merupakan tahap yang melibatkan perhitungan dan analisis mengenai
sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Sumber
daya yang dibutuhkan meliputi 6M yaitu man (manusia), money
(uang), material (fisik), machine (teknologi), method (metode), dan
market (pasar). Pengusaha harus menentukan berapa banyak sumber
daya yang dibutuhkan, bagaimana cara mendapatkannya, dan
bagaimana cara mengelolanya dengan efektif dan efisien.
- Menyusun rencana usaha. Tahap ini melibatkan
penyusunan rencana usaha secara tertulis dan sistematis. Rencana
usaha adalah dokumen yang berisi deskripsi usaha, analisis pesaing,
desain pengembangan, rencana operasional dan manajemen, rencana
pembiayaan, dan proyeksi keuangan. Rencana usaha berfungsi
sebagai rencana aksi, peta jalan, dan alat penjualan bagi pengusaha.
- Melaksanakan rencana usaha. Pada tahap ini,
melibatkan pelaksanaan rencana usaha yang telah disusun.
Pelaksanaan rencana usaha meliputi proses produksi, pemasaran,
pengelolaan keuangan, pengembangan sumber daya manusia, dan
pengendalian kualitas. Pengusaha harus mampu menjalankan
rencana usaha dengan baik dan mengatasi berbagai hambatan yang
muncul.

Dalam pelaksanaan rencana usaha, ada beberapa hal yang harus


diperhatikan oleh pengusaha, antara lain:

 Menjalankan rencana usaha sesuai dengan visi, misi,


dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengusaha harus konsisten dan
fokus dalam mewujudkan rencana usaha yang telah disusun. Jangan
mudah tergoda oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana usaha
atau mengganggu kinerja usaha.
 Mengelola sumber daya yang dimiliki dengan baik.
Pengusaha harus mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki,
baik itu modal, bahan baku, peralatan, teknologi, maupun sumber daya
manusia. Pengusaha harus memastikan bahwa sumber daya yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan usaha dan efisien dalam
penggunaannya.
 Melakukan evaluasi dan pengendalian secara berkala.
Pengusaha harus melakukan evaluasi dan pengendalian terhadap

7
proses dan hasil usaha yang dijalankan. Evaluasi dan pengendalian
bertujuan untuk mengetahui apakah usaha berjalan sesuai dengan
rencana, apa saja kendala dan masalah yang dihadapi, serta apa saja
langkah perbaikan yang perlu dilakukan. Evaluasi dan pengendalian
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat ukur, seperti
laporan keuangan, analisis SWOT, survei pelanggan, dan lain-lain.
 Menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Pengusaha harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan yang terjadi, baik itu lingkungan internal maupun eksternal.
Perubahan lingkungan dapat berupa perubahan kebutuhan dan
preferensi pelanggan, perubahan persaingan, perubahan regulasi,
perubahan teknologi, dan lain-lain. Pengusaha harus mampu
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan
lingkungan dan meresponnya dengan cepat dan tepat.
 Meningkatkan inovasi dan kreativitas. Pengusaha harus
terus meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam menjalankan usaha.
Inovasi dan kreativitas dapat berupa pengembangan produk,
peningkatan kualitas, penambahan layanan, penemuan solusi, dan
lain-lain. Inovasi dan kreativitas dapat membantu pengusaha untuk
membedakan diri dari pesaing, memuaskan pelanggan, dan
meningkatkan kinerja usaha.

2.2 Pengelolaan Kewirausahaan

Pengelolaan kewirausahaan merupakan suatu proses yang melibatkan


perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya
yang dimiliki oleh seorang wirausahawan untuk mencapai tujuan usahanya.
Pengelolaan kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam menjalankan usaha, mengatasi berbagai tantangan dan risiko,
serta menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, karyawan, dan masyarakat.

............................................................................................................. Berikut adalah be


kewirausahaan:

 Perencanaan kewirausahaan, yakni suatu proses yang


dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk menentukan arah,
strategi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
yang diinginkan. Perencanaan kewirausahaan meliputi penentuan visi,
misi, tujuan, analisis situasi, penetapan sasaran, penyusunan rencana
usaha, dan evaluasi kelayakan usaha.

8
 Pengorganisasian kewirausahaan, yakni suatu proses
yang dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan rencana
usaha yang telah disusun. Pengorganisasian kewirausahaan meliputi
pembentukan struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung
jawab, penentuan wewenang dan hubungan kerja, serta penempatan
dan pengembangan sumber daya manusia.
 Pengarahan kewirausahaan, yakni suatu proses yang
dilakukan oleh seorang
wirausahawan untuk memberikan motivasi, komunikasi,
kepemimpinan, dan pengambilan keputusan kepada para anggota
organisasi agar dapat bekerja sesuai dengan rencana usaha yang
telah disusun. Pengarahan kewirausahaan meliputi penentuan gaya
kepemimpinan, pemberian insentif dan sanksi, penyampaian informasi
dan umpan balik, serta penyelesaian konflik dan masalah.
 Pengawasan kewirausahaan, yakni suatu proses yang
dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk mengukur dan
mengevaluasi kinerja organisasi dan individu dalam menjalankan
rencana usaha yang telah disusun. Pengawasan kewirausahaan
meliputi penentuan standar dan indikator kinerja, pengumpulan dan
analisis data kinerja, perbandingan antara kinerja aktual dan standar,
serta pengambilan tindakan korektif dan preventif.

a. Peran Pengelolaan Dalam Kewirausahaan

Peran pengelolaan dalam kewirausahaan merupakan hal yang


sangat penting untuk menjamin keberlangsungan dan kesuksesan usaha
yang dijalankan oleh seorang wirausahawan, dengan melakukan peran
pengelolaan kewirausahaan dengan baik dan optimis pada tujuan,
seorang wirausahawan dapat mengelola atau menjalankan usaha yang
dirintisnya .

b. Proses Pengelolaan Kewirausahaan

Proses pengelolaan kewirausahaan adalah suatu proses yang


melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan sumber daya yang dimiliki oleh seorang wirausahawan untuk
mencapai tujuan usahanya. Proses pengelolaan kewirausahaan bertujuan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan usaha,

9
mengatasi berbagai tantangan dan risiko, serta menciptakan nilai tambah
bagi pelanggan, karyawan, dan masyarakat.

Berikut adalah beberapa tahapan proses pengelolaan


kewirausahaan yang umum dilakukan:

1) Perencanaan kewirausahaan, yaitu proses


menentukan tujuan, strategi, dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk menjalankan usaha. Perencanaan kewirausahaan meliputi
penentuan visi, misi, tujuan, analisis situasi, penetapan sasaran,
penyusunan rencana usaha, dan evaluasi kelayakan usaha.
2) Pengorganisasian kewirausahaan, yaitu proses
mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sesuai
dengan rencana usaha yang telah disusun. Pengorganisasian
kewirausahaan meliputi pembentukan struktur organisasi,
pembagian tugas dan tanggung jawab, penentuan wewenang dan
hubungan kerja, serta penempatan dan pengembangan sumber
daya manusia.
3) Pengarahan kewirausahaan, yaitu proses
memberikan motivasi, komunikasi, kepemimpinan, dan
pengambilan keputusan kepada para anggota organisasi agar
dapat bekerja sesuai dengan rencana usaha yang telah disusun.
Pengarahan kewirausahaan meliputi penentuan gaya
kepemimpinan, pemberian insentif dan sanksi, penyampaian
informasi dan umpan balik, serta penyelesaian konflik dan
masalah.
4) Pengawasan kewirausahaan, yaitu proses
mengukur dan mengevaluasi kinerja organisasi dan individu dalam
menjalankan rencana usaha yang telah disusun. Pengawasan
kewirausahaan meliputi penentuan standar dan indikator kinerja,
pengumpulan dan analisis data kinerja, perbandingan antara
kinerja aktual dan standar, serta pengambilan tindakan korektif dan
preventif.

Pengelolaan kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan


efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan usaha, mengatasi berbagai
tantangan dan risiko, serta menciptakan nilai tambah bagi pelanggan,
karyawan, dan masyarakat.

Dalam pengelolaan kewirausahaan, ada beberapa hal yang harus


10
diperhatikan oleh seorang wirausahawan, antara lain:

 Mengetahui jumlah permintaan terhadap


barang atau jasa yang dihasilkan. Seorang wirausahawan harus
mampu menganalisis pasar, pesaing, dan keunggulan bersaing
produknya. Seorang wirausahawan harus mampu mengamati
pintu peluang yang ada di pasar dengan cara yang kreatif dan
inovatif.
 Memperhitungkan resiko yang mungkin
terjadi. Seorang wirausahawan harus berani mengambil resiko
dan suka pada tantangan. Seorang wirausahawan harus bisa
mencari dan mengimplementasikan strategi untuk
mempertahankan posisi usahanya dengan cara yang fleksibel
dan serba bisa.
 Menyusun rencana usaha yang tertulis dan
sistematis. Seorang wirausahawan harus memiliki visi, misi, dan
tujuan yang jelas dan terukur. Seorang wirausahawan harus
menyusun rencana usaha yang berisi deskripsi usaha, analisis
situasi, penetapan sasaran, rencana operasional dan
manajemen, rencana pembiayaan, dan proyeksi keuangan.
 Mengelola sumber daya yang dimiliki
dengan baik. Seorang wirausahawan harus mampu
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, baik itu modal,
bahan baku, peralatan, teknologi, maupun sumber daya
manusia. Seorang wirausahawan harus memastikan bahwa
sumber daya yang digunakan sesuai dengan kebutuhan usaha
dan efisien dalam penggunaannya.
 Memberikan motivasi, komunikasi,
kepemimpinan, dan pengambilan keputusan kepada para
anggota organisasi. Seorang wirausahawan harus mampu
menggerakkan dan menginspirasi tim kerjanya untuk mencapai
tujuan usaha. Seorang wirausahawan harus mampu
menyampaikan informasi dan umpan balik, serta menyelesaikan
konflik dan masalah yang muncul.
 Mengukur dan mengevaluasi kinerja
organisasi dan individu. Seorang wirausahawan harus mampu
mengetahui apakah usaha berjalan sesuai dengan rencana,
apa saja kendala dan masalah yang dihadapi, serta apa saja
langkah perbaikan yang perlu dilakukan. Seorang
wirausahawan harus mampu menggunakan berbagai alat ukur,

11
seperti laporan keuangan, analisis SWOT, survei pelanggan,
dan lain-lain.
 Menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan. Seorang wirausahawan harus mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi,
baik itu lingkungan internal maupun eksternal. Seorang
wirausahawan harus mampu mengidentifikasi peluang dan
ancaman yang muncul dari perubahan lingkungan dan
meresponnya dengan cepat dan tepat.
 Meningkatkan inovasi dan kreativitas.
Seorang wirausahawan harus terus meningkatkan inovasi dan
kreativitas dalam menjalankan usaha. Seorang wirausahawan
harus mampu mengembangkan produk, peningkatan kualitas,
penambahan layanan, penemuan solusi, dan lain-lain. Seorang
wirausahawan harus mampu membedakan diri dari pesaing,
memuaskan pelanggan, dan meningkatkan kinerja usaha.

2.3 Strategi Kewirausahaan

Strategi kewirausahaan adalah suatu rencana atau cara yang


digunakan oleh seorang wirausahawan untuk mencapai tujuan usahanya.
Strategi kewirausahaan melibatkan pengambilan keputusan,
pengalokasian sumber daya, dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis
yang dinamis. Strategi kewirausahaan bertujuan untuk menciptakan nilai
tambah, keunggulan bersaing, dan pertumbuhan usaha.

Berikut adalah beberapa pengertian strategi kewirausahaan menurut


para ahli:

 Menurut Davidsson (2005), strategi


kewirausahaan adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi,
evaluasi, dan eksploitasi peluang untuk menciptakan barang atau
jasa baru atau berbeda.
 Menurut Kuratko dan Hodgetts (2007), strategi
kewirausahaan adalah suatu proses yang melibatkan
pengembangan visi, misi, dan tujuan usaha, analisis lingkungan
internal dan eksternal, formulasi dan implementasi strategi usaha,
serta evaluasi dan pengendalian kinerja usaha.

12
 Menurut Morris et al. (2011), strategi
kewirausahaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan
arah, sasaran, dan tindakan usaha, serta alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Strategi
kewirausahaan mencakup tiga dimensi, yaitu inovasi, proaktifitas,
dan toleransi terhadap ketidakpastian.
 Menurut Ireland et al. (2003), strategi
kewirausahaan adalah suatu proses yang melibatkan
pengintegrasian kewirausahaan, manajemen strategis, dan sumber
daya organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif. Strategi kewirausahaan mencakup tiga
tahap, yaitu identifikasi peluang, pengembangan sumber daya, dan
pemanfaatan peluang.

1) Pentingnya Strategi Dalam Kewirausahaan

Strategi dalam kewirausahaan adalah sangat penting karena dapat


membantu seorang wirausahawan untuk mencapai tujuan usahanya
dengan cara yang efektif dan efisien. Strategi dalam kewirausahaan
dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

- Meningkatkan nilai tambah. strategi dapat


membantu wirausahawan untuk menciptakan produk, layanan,
atau proses yang baru, unik, atau berbeda dari yang sudah ada di
pasar. Strategi ini dapat memanfaatkan kreativitas, pengetahuan,
dan teknologi untuk menciptakan solusi yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Menciptakan keunggulan bersaing. strategi
dapat membantu wirausahawan untuk menonjolkan kelebihan dan
keunikan usahanya dibandingkan dengan pesaing. Strategi ini
dapat memanfaatkan diferensiasi, inovasi, kualitas, atau harga
yang kompetitif untuk menarik perhatian dan loyalitas pelanggan.
- Mendorong pertumbuhan usaha. strategi dapat
membantu wirausahawan untuk mengembangkan usahanya ke
pasar yang baru atau berbeda. Strategi ini dapat memanfaatkan
peluang, sumber daya, atau kemampuan yang dimiliki oleh usaha
untuk memasuki segmen, wilayah, atau industri yang potensial.
- Mengatasi tantangan dan risiko. strategi dapat
membantu wirausahawan untuk mengantisipasi dan menanggapi

13
perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Strategi ini dapat
memanfaatkan analisis, pengambilan keputusan, dan
penyesuaian yang fleksibel, responsif, dan inovatif untuk
menghadapi persaingan, regulasi, teknologi, atau preferensi
pelanggan yang berubah.

Oleh karena itu, strategi dalam kewirausahaan adalah salah satu


faktor kunci yang menentukan keberhasilan atau kegagalan usaha yang
dijalankan oleh seorang wirausahawan. Strategi dalam kewirausahaan
harus disusun dengan hati-hati, dirancang secara fleksibel, dan
diimplementasikan dengan disiplin.

2) Jenis-Jenis Strategi Kewirausahaan

Jenis-jenis strategi kewirausahaan adalah berbagai macam


rencana atau cara yang digunakan oleh seorang wirausahawan untuk
mencapai tujuan usahanya. Jenis-jenis strategi kewirausahaan dapat
bervariasi tergantung pada jenis, ukuran, dan karakteristik usaha yang
dijalankan. Berdasarkan hasil pencarian web, beberapa jenis strategi
kewirausahaan yang umum dilakukan adalah:

Strategi inovasi, yaitu strategi yang berfokus pada pengembangan


produk, layanan, atau proses yang baru, unik, atau berbeda dari yang
sudah ada di pasar. Strategi ini memanfaatkan kreativitas, pengetahuan,
dan teknologi untuk menciptakan solusi yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Strategi diferensiasi, yaitu strategi yang berfokus pada peningkatan
kualitas, fitur, atau manfaat produk, layanan, atau proses yang
ditawarkan kepada pelanggan. Strategi ini memanfaatkan kelebihan dan
keunikan usaha untuk membedakan diri dari pesaing dan menarik
perhatian pelanggan.
Strategi penetrasi pasar, yaitu strategi yang berfokus pada peningkatan
pangsa pasar, volume penjualan, atau jumlah pelanggan yang
menggunakan produk, layanan, atau proses yang ditawarkan oleh usaha.
Strategi ini memanfaatkan promosi, distribusi, atau harga yang kompetitif
untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas dan meningkatkan loyalitas
pelanggan.
Strategi diversifikasi, yaitu strategi yang berfokus pada pengembangan
produk, layanan, atau proses yang baru atau berbeda dari yang sudah
ada di pasar, tetapi masih berhubungan dengan usaha yang sudah ada.
Strategi ini memanfaatkan peluang, sumber daya, atau kemampuan yang
14
dimiliki oleh usaha untuk memasuki pasar yang baru atau berbeda dan
mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.

Selain jenis-jenis strategi kewirausahaan di atas, ada juga


beberapa jenis strategi kewirausahaan lain yang dapat diterapkan oleh
seorang wirausahawan, seperti strategi aliansi, strategi akuisisi, strategi
franchising, strategi outsourcing, dan lain-lain. Jenis-jenis strategi
kewirausahaan ini harus disesuaikan dengan kondisi, tujuan, dan
sasaran usaha yang dijalankan oleh seorang wirausahawan.

3) Penerapan Strategi Kewirausahaan Yang Efektif

Penerapan strategi kewirausahaan yang efektif adalah suatu


proses yang dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk
menerjemahkan rencana usaha yang telah disusun menjadi tindakan
nyata yang dapat mencapai tujuan usaha. Penerapan strategi
kewirausahaan yang efektif membutuhkan beberapa langkah, antara
lain:

1) Menyusun rencana aksi, yaitu dokumen yang berisi daftar


kegiatan, tanggung jawab, waktu, dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan strategi usaha. Rencana aksi harus spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.
2) Mengkomunikasikan rencana aksi, yaitu proses
menyampaikan rencana aksi kepada para anggota organisasi, mitra, dan
pihak terkait lainnya. Komunikasi rencana aksi harus jelas, konsisten,
dan persuasif agar dapat membangun kesepahaman, komitmen, dan
dukungan.
3) Melaksanakan rencana aksi, yaitu proses menjalankan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana aksi sesuai dengan
tanggung jawab, waktu, dan sumber daya yang tersedia. Pelaksanaan
rencana aksi harus dilakukan dengan disiplin, koordinasi, dan kolaborasi
antara semua pihak yang terlibat.
4) Memonitor dan mengevaluasi rencana aksi, yaitu proses
mengukur dan menilai kinerja dan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
rencana aksi. Monitoring dan evaluasi rencana aksi harus dilakukan
secara berkala, objektif, dan partisipatif agar dapat mengidentifikasi
keberhasilan, kegagalan, hambatan, dan peluang perbaikan.
5) Menyesuaikan rencana aksi, yaitu proses mengubah atau
memodifikasi rencana aksi berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
Penyesuaian rencana aksi harus dilakukan secara fleksibel, responsif,
15
dan inovatif agar dapat mengatasi permasalahan, memanfaatkan
peluang, dan meningkatkan kinerja.
6) Dengan melakukan langkah-langkah di atas, seorang
wirausahawan dapat menerapkan strategi kewirausahaan yang efektif
dan mencapai tujuan usahanya dengan cara yang optimal.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa


perencanaan, pengelolaan dan penerapan strategi kewirausahaan yang
efektif adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang wirausahawan
untuk menerjemahkan rencana usaha yang telah disusun menjadi
tindakan nyata yang dapat mencapai tujuan usaha.

Kewirausahaan merupakan perjalanan yang menarik dan


menantang. Dengan memahami perencanaan, pengelolaan, dan strategi
yang tepat, kita dapat meningkatkan peluang sukses bisnis kita. Tetap
fleksibel, berani mengambil risiko, dan terus belajar adalah kunci untuk
mencapai tujuan dalam dunia kewirausahaan yang dinamis.

3.2 Saran

Dalam berwirausaha, seorang wirausahawan perlu menyusun


rencana usaha yang tertulis dan sistematis, yang mencakup visi, misi,

16
tujuan, analisis situasi, penetapan sasaran, rencana operasional dan
manajemen, rencana pembiayaan, dan proyeksi keuangan. Rencana
usaha harus disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, dan tantangan
usaha yang dijalankan. Seorang wirausahawan mesti mengelola sumber
daya yang dimiliki dengan baik, baik itu modal, bahan baku, peralatan,
teknologi, maupun sumber daya manusia. Seorang wirausahawan harus
memastikan bahwa sumber daya yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan usaha dan efisien dalam penggunaannya. Seorang
wirausahawan juga harus menyusun sistem akuntansi dan pembukuan
yang baik, untuk mencatat dan melaporkan transaksi keuangan usaha.
Seorang wirausahawan harus menentukan strategi usaha yang sesuai
dengan tujuan, sasaran, dan kondisi usaha yang dijalankan. Seorang
wirausahawan harus mampu memilih dan mengimplementasikan strategi
yang dapat meningkatkan nilai tambah, keunggulan bersaing, dan
pertumbuhan usaha. Beberapa contoh strategi usaha yang dapat
diterapkan adalah strategi inovasi, diferensiasi, penetrasi pasar, dan
diversifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.himanshurai.com/hinduism-and-business/

https://www.jstor.org/stable/4382059

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e779fd97802/kewirausahaan-

pengertian-karakteristik-tujuan-tahapan-dan-modal

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/

https://islamictubeuk.com/kewirausahaan-dalam-perspektif-quran/

https://www.neliti.com/publications/80478/hubungan-religiusitas-dan-

kewirausahaan-sebuah-kajian-empiris-dalam-perspektif-i

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/19481/1/1.a.%20Buku%20-

%20Kewirausahaan%20Dalam%20Islam%20-Edisi%20Revisi..pdf

17
https://jurnal.ugm.ac.id/jpkm/article/download/27278/1676

18

Anda mungkin juga menyukai