Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

ORGANISASI DAN MOTIVASI

DISUSUN OLEH:
NAMA:LAILA FITRI OKTARIANANDIKA
KELAS:XI IPS2
MATA PELAJARAN: BAHASA INDONESIA

i
KATA PENGANTAR

Buku ini perlu anda miliki dan pelajari, karena hampir semua aspek yang
elementer tentang organisasi dan motivasi terangkum dalam buku ini.

Buku ini terasa makin penting karena kehidupan kita sehari-hari tidak
terlepas dari organisasi dan motivasi, baik dalam rumah tangga maupun
perusahaan.

Organisasi sebagai alat dan wadah bekerja samanya sekelompok orang


untuk mencapai tujuan,sedangkan motivasi yang baik dan benar mendorong
gairah dan semangat kerja individu-individu karyawan untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih atas dorongan


moril bapak: Prof. DR. Ir. H. Djuanda Suraatmadja; Prof. DR. H. Achmad Sanus
S.H., M.P.A.; Direksi dan staf Penerbit BUMI AKSARA dan semua pihak yang
membantu terbitnya buku ini.

Kepada para ahli, penulis dengan rendah hati mohon diberikan kritik yang
konstruktif demi perbaikan buku kita ini.

Rengat,Maret 2022

Laila Fitri Oktarianandika

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................i

Daftar isi.........................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan........................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................4

BAB II Pembahasan .......................................................................................

A. Pengertian dan pentingnya manajemen..............................................5


B. Penanisasian dan organisasi.................................................................15
C. Unsur-unsur Organisasi........................................................................19
D. Hubungan-hubungan dalam Organisasi...............................................20
E. Rentang kendali....................................................................................21
F. Rentang Kendali Versus Level Organisasi.............................................26
G. Jenis-jenis Authority (wewenang)........................................................27
H. Motivasi dan produktivitas...................................................................28
I. Aspek,pola-pola dan tujuan motivasi...................................................32
J. Asas-asas,alat-alat dan jenis motivasi..................................................33
K. Asas-Asas,Alat,Dan Jenis-Jenis Motivasi..............................................34

BAB III Penutup..............................................................................................36

A. Kesimpulan............................................................................................36
B. Saran......................................................................................................36

Daftar Pustaka...............................................................................................37

iii
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang

Motivasi terbentuk dari adanya interaksi antara individu dengan situasi


yang dihadapi. Motivasi bukanlah sebuah sifat pribadi namun lebih ke
dorongan seseorang untuk bekerja atau mencapai suatu tujuan. Di dalam
suatu organisasi, seorang atasan dituntut untuk mampu memberikan motivasi
bagi bawahannya agar bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya. Motivasi
erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan individu, dimana semakin
terpenuhi kebutuhan seseorang dalam organisasi, maka semakin termotivasi
seseorang untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.
"Setiap orang melakukan sesuatu tentu ada satu atau beberapa hal yang
ingin didapatkan. Meski ada juga yang melakukan sesuatu tanpa keinginan, ini
hanya sebagian kecil. Ada pengorbanan yang dikeluarkan, ada pula hasil yang
ingin dicapai, begitu juga sebaliknya."
Di Organisasi juga berlaku demikian. Mungkin seseorang yang bergabung
dalam sebuah organisasi akan mengorbankan waktunya, tenaganya,
pikirannya, materinya yang dimilikinya, bahkan ada yang mengorbankan
nyawanya untuk sebuah organisasi. Mengapa demikian? Karena ada yang
dituju dan hasil yang diharapkan.
Terlibat aktif dalam organisasi akan mengembangkan kemampuan dan
kapasitas pribadi seseorang. Telah terbukti baik secara ilmiah maupun secara
realita dikehidupan sehari-hari, orang-orang yang matang dalam organisasi
lebih unggul dibandingkan mereka.

2.  Rumusan Masalah
a) Pengertian dan pentingnya manajemen.
b) Filsafat dan Asas-asas manajemen.
c) Filsafat dan Asas-asas manajemen.
d) Rentang kendali.
e) Motivasi dan produktivitas.
f) Aspek,pola-pola dan tujuan motivasi.
g) Asas-asas,alat-alat dan jenis motivasi.

3. Tujuan
a) Sebagai pelengkap tugas Perilaku Organisasi.
b) Alat pembelajaran bagi mahasisiwa tentang Motivasi dalam
Organisasi.
c) Untuk mengenali bagaimana Motivasi dalam Organisasi.

1
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian dan pentingnya manajemen

1. Pengertian manajemen

Manajemen berasal dari kata”to manage”yang artinya mengatur


pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari
fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi margin merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan. Karena manajemen diartikan”mengatur”
maka timbul pernyataan bagi kita:

 Apa yang diatur Adalah semua unsur manajemen yang terdiri dari
men,money,method,material,machines and market disingkat dengan 6m
dan semua aktivitas yang ditimbulkannya dalam proses manajemen itu.
 Kenapa harus diatur Agar 6m itu lebih berdaya guna,berhasil
guna,terintegrasi dan terkodinir dalam mencapai tujuan optimal.
 Siapa yang ngatur Adalah pemimpin dengan wewenang
kepemimpinannya melalui instruksi dan atau persuasif,sehingga 6 m dan
semua proses manajemen tertuju serta terarah kepda tujuan yang
diinginkannya.
 Bagaimana mengaturnya Yaitu melalui proses urutan fungsi-fungsi
manajemen(perancanaan,pengorganisasian,pengarahan dan
pengendalian=planning organizing,directing and controlling).
 Dimana harus diatur Adalah dalam suatu organisasi atau
perusahaan,karena organisasi merupakan alat dan wadah(tempat) untuk
mengatur 6 m dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai
tujuannya.

Tegasnya pengaturan hanya dapat dilakukan didalam suatu organisasi


(wadah/tempat), sebab dalam wadah (organisasi) inilah tempat kerja sama,
proses manajemen, pembagian kerja, delagation autority, koordinasi,integrasi
dilakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Perlu dihayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi


hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.karena tujuan yang ingin
dicapai itu adalah pelayanan dan atau laba (profit). Walaupun manajemen dan

2
organisasi hanya merupakan”alat dan wadah”saja, tetapi harus diatur dengan
sebaik-baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik, maka tujnuan
optimal dapat diwujudkan,pemborosan terhindari dan semua potensi yang
dimiliki akan lebih bermanfaat.

Mismanajemen (salah urus) harus dihindari, karena mismanajemen akan


menimbulkan kerugian,pemborosan bahkan tujuan tidak akan tercapai. Untuk
lebih jelasnya pengertian manajemen ini penulis mengutip beberapa definisi
sebagai berikut: Dis. Malayu S.P HasibuanUntuk lebih jelasnya pengertian
manajemen ini penulis mengutip beberapa definisi sebagai berikut:

 Drs. Malayu S.P Hasibuan


Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
 Andrew F. Sikula
Management in general refers to planning , organizing , controlling
staffing leading , motivating , communicating and decision making
activities per formed by any organization in order to coordinate the
variod resources of the enterprise so as to bring an efficientcreation
of some product or service artinya:
Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas - aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemoti vasian, komunikasi dan pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sum ber daya yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara
efisien.
 G. R. Terry Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actua ting and controlling performed to determine and
accomplish stated objec tives by the use of human being and other
resources. Artinya Manajemen adalah suatu proses yang khas yang
terdiri dari tindakan tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian. yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya.

3
 Harold Koontz and Cyril O'Donnel Management is getting things done
through people. In bringing about this coordinating of group activity,
the manager, as a manager plans, organizes, staffs, direct and control
the activities other people. Artinya Manajemen adalah usaha
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan
demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas
orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penempatan, pengarahan dan pengendalian.

Jika kita simak definisi-definisi di atas dapatlah ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. bahwa manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai


2. manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.
3. manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinir, ko peratif,
dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya (6 M).
4. manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih
melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.

Henry Fayol (Perancis), Babbage (Inggris) dan Alexei Stakhanov (US).


Berdasarkan hasil penelitian (Time and Motion Study) dari Frederick Winslow
Taylor (1856-1915) maka pada tahun 1915 manajemen diakui menjadi "suatu
ilmu pengetahuan (scientific management)" yang berdin sendiri.

Apa dasar (persyaratan) supaya manajemen dapat diterapkan?


Manajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika:

1. adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.
2. adanya kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikatan formil
3. adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur.
4. adanya hubungan formil dan ikatan tata tertib yang baik.
5. adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
6. adanya organisasi (wadah) untuk melakukan kerja sama
7. adanya wewenang (authority) dan responsibility dari setiap individu
anggotanya.
8. adanya koordinasi, integrasi dan sinchronisasi (KIS) dari proses
manajemen tersebut.

4
9. adanya pemimpin/pengatur dan bawahan yang akan diatur
10.adanya relationships in organization dan human organization.
11.adanya the nature of men and the nature of organization
12.adanya komunikasi dan delegation of autority

B. FILSAFAT DAN ASAS-ASAS MANAJEMEN

Filsafat manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan. bekerja


efektif dan dengan metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang
optimal. (penulis).

 F. W. Taylor Filsafat manajemen yaitu manajer akan lebih banyak


bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengendalian serta dalam
menafsirkan kepan daian-kepandaian para pekerja dan mesin-mesin
menurut aturan-aturan, hukum-hukum dan formula-formula, sehingga
dengan jalan demikian akan membantu pekerja-pekerja melakukan
pekerjaannya dengan biaya yang rendah bagi majikan dan penghasilan
yang lebih besar bagi buruh. Pemimpin harus menjadi sumber
kegiatan, penanggung jawab hasil yang dicapai dalam aktivitas proses
manajemen itu.Pemimpin yang inovatif, kreatif, cakap dan berani
mengambil keputusan, maka aktivitas-aktivitas organisasi yang
dipimpinnya semakin dinamis.Sebaliknya pemimpin yang tidak kreatif,
cakap dan tidak berani mengambil keputusan maka aktivitas
organisasinya statis Jadi pemimpin dan wewenang kepemimpinannya
merupakan "inti sari manajemen".

Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan


yang memberikan dasar atau basis yang luas untuk menentukan pe mecahan
terhadap masalah-masalah manajer.

Manfaat Filsafat Manajemen

1. Memberikan suatu dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer.


2. Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses
manajemen untuk mencapai tujuan.
3. Memberikan dasar dan pedoman berpikir efektif bagi manajer.
4. Dapat dipergunakan untuk mendapatkan sokongan dan partisipasi para
bawahan, jika mereka mengetahui peranan manajer dan mengerti
5
tindakan-tindakannya, asalkan mereka telah menghayati filsafat
manajemen.
5. Memberikan pedoman arah pemecahan yang terbaik terhadap masalah-
masalah yang dihadapi manajer.
6. Menjadi pedoman dasar dan kepercayaan bagi manajer dalam
melakukan wewenang kepemimpinannya.

Penerapan Filsafat Manajemen :

 Filsafat yang berbeda-beda berkembang, karena itu manajemen


diterapkan dalam keadaan yang berbeda-beda
 Perbedaan personalitas setiap manajer
 Perbedaan dalam hal penilaian terhadap manusia.

Asas-asas Manajemen

Asas (prinsip) adalah merupakan suatu pernyataan fundamental atau


kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan ndakan. Asas-
asas muncul dan hasil penelitian dan pengalaman Asa ini silmya permais,
umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan ini se
kebenaran-kebenaran dasar dalam bidang tersebut.

Asas adalah dasar tetapi bukanlah sesuatu yang absolut atau mutlak
artinya penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan-keadaan asas-asas
dan keadaan-keadaan yang berubah-ubah.

Asas bukanlah hukum atau dogma tetapi hanya sebagai hipotesis yang
harus diterapkan secara fleksibel, praktis, relevan dan konsisten Dengan
menggunakan asas-asis manajemen, seorang manajer dapal mengurang atau
menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam men salankan pekerjaannya
dan kepercayaan pada diri sendiri pun akan se makin besar Manajer secara
beralasan dapat meramalkan hasil-hasil usaha atau kegiatan-kegiatannya.

Asas-asas umum manajemen (general principles of management)


menurut:

 Henry Fayol :
1. Division of work asas pembagian kerja
2. Authority and Responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab

6
3. Discipline (asas disiplin)
4. Unity of command asas kesatuan perintah).
5. Unity of direction (asas kesatuan jurusan atau arah).
6. Subordination of individual interest into general interest (asas
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi).
7. Renumeration of Personnel (asas pembagian gas yang wajar.
8. Centralization (asas pemusatan wewenang).
9. Scalar of Chain (asas hierarchy atau asas rantai berkala).
10. Order (asas keteraturan).
11. Equity (asas keadilan) . Initiative (asas inisiatif)
12. Initiative (asas inisiatif)
13. Esprit de Corps (asas kesatuan)
14. Stability of Turn-over Personnel (asas kestabilan masa jabatan)

1. Division of Work Asas ini sangat penting karena adanya "Limit Factors,
artinya adanya keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan
semua pekerjaan, yaitu:
a. keterbatasan waktu
b. keterbatasan dalam pengetahuan
c. keterbatasan dalam kemampuan
d. keterbatasan dalam perhatian

Keterbatasan-keterbatasan ini mengharuskan diadakannya pembagian


pekerjaan. Tujuannya untuk memperoleh efisiensi organisasi dan pem bagian
kerja yang berdasarkan spesialisasi sangat diperlukan, baik pada bidang teknis
maupun pada bidang kepemimpinan. Asas pembagian kerja ini mutlak harus
diadakan pada setiap organisasi karena tanpa pembagian kerja berarti tidak
ada organisasi dan kerja sama di antara anggotanya. Dengan pembagian kerja
maka daya guna dan hasilguna organisasi dapat ditingkatkan demi tercapainya
tujuan.

2. Authority and Responsibility Menurut asas ini perlu adanya pembagian


wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan; wewenang
harus seimbang dengan tanggung jawab. Misalnya wewenang sebesar X
maka tanggung jawab pun sebesar X Wewenang (authority)
menimbulkan hak, sedangkan tanggung jawab menimbulkan kewajiban.

7
Hak dan kewajiban menyebabkan adanya interaksi atau komunikasi
antara atasan dan bawahan.
3. Discipline Menurut asas ini, hendaknya semua perjanjian peraturan yang
telah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi dan
dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of Command Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan hanya
menerima perintah dari seorang atasan dan bertanggung jawab hanya
kepada seorang atasan pula. Tetapi seorang atasan dapat memberi
perintah kepada rapa orang bawahan. Asas kesatuan perintah ini perlu,
karena jika bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan, maka ia
akan bingung.
5. Unity of Direction Setiap orang (sekelompok) bawahan hanya
mempunyai satu re satu tujuan, satu perintah dan satu atasan, supaya
terwujud kesatuan kesatuan gerak dan kesatuan tindakan menuju
sasaran yang sama. Unaya Command berhubungan dengan karyawan,
sedangkan Unity of Di bersangkutan dengan seluruh perusahaan.
6. Subordination of Individual Interest Into General Interest Setiap orang
dalam organisasi harus mengutamakan kepentinge bersama (organisasi,
di atas kepentingan pribadi. Misalnya peker kantor sehari-hari harus
diutamakan daripada pekerjaan sendiri.
7. Remuneration of Personnel Menurut asas ini, hendaknya gas dan
jaminan-jaminan sosial harus adil wajar dan seimbang dengan
kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi
karyawan maupun majikan.
8. Centralization Setiap organisasi harus mempunyai pusat wewenang,
artinya wewenang itu dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa
mengabaikan situasi-ituasi khas, yang akan memberikan hasil
keseluruhan yang memuaskan. Centralization ini sifatnya dalam arti
relatif, bukan absolut/mutlak.

9. Scalar of Chain (Hierarchy) Saluran perintah atau wewenang yang


mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal yang
jelas, tidak terputus dan de ngan jarak terpendek. Maksudnya perintah
harus berjenjang dan jabatan tertinggi ke jabatan terendah dengan cara
yang berurutan.

8
10.Order Asas ini dibagi atas "Material Order dan Sosial Order" artinya ke
aturan dan ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan
Material order artinya barang-barang atau alat-alat organisasi perusaha
harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya; jangan disimpan d
rumah. Sosial order artinya penempatan karyawan harus sesuai denga
keahlian atau bidang spesialisasinya.
11.Equity Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam
pemberian gaji dan jaminan sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuan
yang adil akan mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan
dan gairah kerja. Jika tidak adil bawahan akan malas dan cenderung
mensepelekan tugas-tugas dan perintah-perintah atasannya.
12.Initiative Menurut asas ini, seorang pimpinan harus memberikan
dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatit,
dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkan
dan menyelesaikan sendin tugas-tugasnya.
13.Esprit de Corp (Asas Kesatuan) Menurut asasin kesatuan kelompok harus
dikembangkan dan dibina melalui sistem komunikasi yang baik, sehingga
terwujud kekompakan kers team works dan timbul keinginan untuk
mencapai hasil yang baik Pumpasan perusahaan harus membina para
bawahannya sedemikian rupa supaya karyawan merasa ikut memiliki
perusahaan itu.
14.Stability of Turn-Over of Personnel (Kestabilan Jabatan Karyawan)
Menurutt asas ini, pimpinan perusahaan harus berusaha agar matast
dan kelar masuknya karyawan tidak terlalu sering Karena akan meng
akibatkan ketidakstabilan organisast, biaya-biaya semakin besar dan
perusahaan tidak mendapat karyawan yang berpengalaman Pimpinan
perusahaan perusahaan harus berusaha agar setiap karyawan betah
bekerja sampai masa pensiunnya Jika sering keluar masuk karyawan
perlumanagermenye lidiki penyebabnya. Apakah karena gaji terlalu
kecil, perlakuan yang kurang baik dan lain sebagainya?

Pokok-pokok Perbandingan Manajemen EW. Taylor dan Henry Fayol:

1. Frederick Winslow Taylor


 Shop level management Orientasinya dari tingkat bawah ke tingkat
atas organisasi. Atau dari tingkat buruh ke tingkat Top Management.

9
 Praduction oriented Berorientasi pada peningkatan produksi secara
langsung, yang cenderung menyamakan bunuh dengan mesin.
 Pencipta organisasi fungsional Fungsionalisasi kegiatan pada level
operasi, berdasarkan spe sialisasi, karena pemisahan fungsi perencanaan
dari fungsi operasi-pelaksana Mengutamakan penggunaan tenaga kerja
spesialis/kejuruan pada tingkat pelaksanaan.
 Ruang lingkup teori manajemen Scope teori manajemen sempit dan
sering dikatakan mana men pabrik, karena aspek aspek yang lebih
umum kurang diperhatikan/diabaikannya. Juga tidak berhasil meng
anakan fungsi-fungsi manajemen FW Taylor dikenal sebagai bapak
Sentific Management.
2. Henry Fayol
 Top level managemen Orientasinya dan tingkat atas ke tingkat bawah.
Atau dari Tep Management ke tingkat buruh.
 Human oriental Berorientasi pada unsur (pera nan) manusia dalam
rangka peningkatan produksi. Jadi peningkatan produksi secara tidak
langsung.
 Pencipta organisasi lini Terdapat pemusatan wew pada tingkat
pimpinan orgas sast, sehingga berbagai fig berpusat dalam tangan pimp
an tertentu, karena denga tepat memisahkan bidang kega tan pimpinan
(manajerial se bagai pusat wewenang) dar bidang kegiatan teknis (no
manajerial). Akibatnya, muncul persyaratan tertentu (generalisasi serba
bisa berpengetahuan luas) bag jabatan pimpinan yang berbeda dari
pekerja teknis/spesialis yang berpengetahuan kejuruan.
 Ruang lingkup teori manajemen Scope manajemen yang dikem
bangkan lebih luas, karena ber hasil mengemukakan asas-asas
manajemen yang lebih umum/ luas (14 asas berhasil meng ungkapkan
kegiatan-kegiatan/ fungsi-fungsi utama perusahaan industri, yaitu:
Technical produc tion, Commercial, Financial Ser rity Accounting and
Statistic Ma nagement). Berhasil mengen kakan fungsi-fungsi
manajemen yaitu Planning. Organsting Cinemanding Coordinating da
Controlling (POC.3).

10
3. Henry Fayol dikenal sebagai Bapak majeen modern.

Para managmen lainnya adalah Alexel Stakhanov (1935) dan Set Owen
(1771-18 dan Skotlandia yang dipaluki sebagai Rajsh Mash Perenalia, Charles
Babbage (1792-1871) dari Inggris dan lain lain.

Sejak time and motion study dari F. W. Taylor dan teori-teori yang
dikemukakan oleh Henry Fayol, maka secara resmi manajemen diakui sebagai
suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, yang dapat disejajar kan dengan
ilmu-ilmu pengetahuan lainnya dan dikelompokkan ke dalam ilmu
pengetahuan sosial. Hal ini disebabkan karena manajemen telah memenuhi
syarat-syarat ilmu pengetahuan (science).

 F. W. Taylor
1. Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik.
2. Pemilihan serta pengembangan para pekerja.
3. Usaha untuk menghubungkan dan mempersatukan metode kerja yang
terbaik dengan para pekerja yang terpilih dan terlatih.
4. Kerja sama yang harmonis antara manajer dan nonmanajer, meliputi
pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan
pekerjaan.
 Harrington Emerson
1. Memberi batasan tujuan dengan tegas.
2. Pikiran yang sehat.
3. Nasihat (konsultasi) yang konsekuen.
4. Tata tertib.
5. Penjelasan yang jujur.
6. Laporan yang dapat dipercaya, segera dan memadai.
7. Pengiriman (penyaluran).
8. Standarisasi dan penjadwalan.
9. Keadaan yang distandarkan.
10. Standarisasi operasi.
11. Pengubahan instruksi praktis yang standar.
12. Penghargaan keefektifan

Kesimpulan bahwa asas (prinsip) adalah kebenaran umum yang memberikan


dasar pemikiran, keyakinan dan pedoman pemecahan problem,

11
pelaksanaannya fleksibel serta disesuaikan dengan situasi, kebutuhan dan
keadaan-keadaan khusus. Jadi tidak semua asas itu harus dilakukan.

B. Penanisasian dan organisasi

Fungsi pengganisasian (organizing pembagian kerja) berkaitas est dngn


fungs perencanaan, karena pengorganisasian pun harus dakan Pengertian
pengorganisasian (organizing) dan organisasi (organization) berbeda.

Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan satu poses


yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat/wadah yang stats.
Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan pekerjaan yang harus
dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan mem bag-bagikan pekerjaan
kepada setiap karyawan, penetapan departe men-departemen (subsistem-
subsistem) serta penentuan hubungan hubungan Organizing berasal dari kata
"organism" yang berarti men ciptakan struktur dengan bagian-bagian yang
diintegrasikan sedemikian rupa, sehinggs hubungannya satu sama lain terikat
oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Organisasi diartikan
menggambarkan pola- pola, skema, bagan yang menunjukkan garis-garis
perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang ada dan lain
sebagainya.

Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer


melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagaimana hubungan antara organizing dan organization itu? Hubungan
pengorganisasian dengan organisasi adalah hasil dari pengorganisasian adalah
organisasi Pengorganisasian diproses oleh or ganisator (manajer), hasilnya
organisasi yang sifatnya statis Jika pengorganisasian baik, maka organisasi pun
akan baik dan tujuan pun relatif mudah dicapai. Apa pengertian
pengorganisasian (organizing) dan organisasi (or ganization) itu?

Pengertian pengorganisasian dan organisasi ini, penulis mengkutip


definisi-definisi yang dikemukakan para penulis, sebagai berikut.

 Drs. Malayu S.P. Hasibuan

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan


pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini,
12
menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang
secara relatif didele gasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut.

 George R. Terry Organizing is the establishing of effective behavioral


relationships among persons so that they may work together efficiently
and gain personal satisfaction in doing selected tasks under given
environmental conditions for the purpose of achieving some goal or
objective Artinya: Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga
mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian
memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas
tertentu dalam kondisi lingkungan tentu guna mencapai tujuan atau
sasaran tertentu
 Koontz & O'Donnel The organization function of the manager involves
the determination and enumeration of the activities required to achieve
the objective of the enter prise, the grouping of these activities, the
assignment of such group a activition to a department headed by a
manager and the delegation authority carry them out Artinya: Fungsi
pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kega an-
kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, pengelo
pokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimp
oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang untuk
melaksanakanya.
 Louis A. Allen We can define organization as the process of identifying
and the grouping the work to be performed, defining and delegating
responsibility and authority, and establishing relationship for the
purpose of enabling people to work most effectively together in
accomplishing objectives. ar We can define organization as the process
of identifying and the grouping the work to be performed, defining and
delegating responsibility and authority, and establishing relationship for
the purpose of enabling people to work most effectively together in
accomplishing objectives. a We can define organization as the process of
identifying and the grouping the work to be performed, defining and
delegating responsibility and authority, and establishing relationship for
the purpose of enabling people to work most effectively together in
13
accomplishing objectivesrt Artinya : Kita dapat mendefinisikan organisasi
sebagai proses penentuan dan penge lompokan pekerjaan yang akan
dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung
jawab, dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama
secara efektif dalam mencapai tujuan.
 Drs. M. Manullang Organisasi dalam arti dinamis (pengorganisasian)
adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan
dilakukan, pembatalas tugas-tugas atau tanggung jawab serta
wewenang dan penetapan hubung an-hubungan antara unsur-unsur
organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja
bersama-sama seefektif mungkin untuk pence paian tujuan. Secara
singkat organisasi adalah suatu perbuatan diferen siasi tugas-tugas.
 Drs. Soekarno K Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi
dalam pengertian di namis) adalah organisasi yang memberikan
kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas-batas
tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu
mengadakan pembagian kerja. Kesimpulan definisi-definisi di atas
adalah bahwa "pengorganisasian for ganizing) adalah fungsi manajemen,
sifatnya dinamis dan merupakan proses untuk memperoleh organisasi
(organization) yang menjadi alat dan wadah manajer melakukan
aktivitas-aktivitasnya dalam mencapai tujuan.”
 Drs. Malayu S.P. Hasibuan Aktivitas-aktivitasnya dalam mencapai tujuan.
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan
terkoodinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu, Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
 James D. Mooney Organization is form of every human association for
the attainment of common purpose Artinya: Organisasi adalah setiap
bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
 Chester I. Benhard As a system of consciously coordinated activity or
forces of two or more person artinya: Organisasi adalah suatu sistem
kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
 Koontz & O'Donnel Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang
dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang struktural, baik
secara vertikal, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang

14
telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Jadi orga nisasi adalah hubungan struktural yang
mengikat/menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu-
individu berusaha, dikoordinasi.
 Stephen P. Robbins Organizational behavior (prequently abbreviated as
OB) is a field of study that investigates the impact that individuals,
groups & structure have on behavior with in organizations for the
purpose of applying such knowledge foward improving an organizations
effectiveness artinya: Perilaku organisasi (sering disingkat OB) adalah
satu bidang ilmu yang menyelidiki dampak dari individu, kelompok dan
struktur atas peri lakunya di dalam organisasi, dengan tujuan untuk
menerapkan ilmu tersebut guna meningkatkan efektivitas organisasi.
 Keith Davis Organizational behavior is the study and application of
knowledge about how people act within organizations artinya: Perilaku
organisasi adalah studi dan aplikasi dari ilmu tentang bagaimana orang
berperilaku dalam organisasi.
 Fred Luthans Is sumarry, then organizational behavior is directly
uncerned with understanding prediction, and control of human behavior
in orgastionals artinya: Perilaku organisasi secara langsung berkaitan
dengan permohonan, ramal dan pengendalian dari perilaku dalam
organisasi.
 March dan Simon Organisasi adalah sistem yang kompleks yang terdiri
dari unsur psikolog sosiologis, teknologis dan ekonomis yang dalam
dirinya sendiri memb tuhkan penyelidikan yang intensif.
 Philip Selznick Organisasi adalah suatu sistem yang dinamis yang selalu
berubah d menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan eksternal dan
selalu dala proses evolusi yang kontinu.
 Prof. DR. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro Organisasi adalah struktur tata
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.

15
Aspek-aspek penting dari definisi-definisi di atas, adalah:

1. adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai;


2. adanya sistem kerja sama yang terstruktur dari sekelompok orang.
3. adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara sesama
karyawan.
4. adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan yang terintegrast
5. adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati.
6. adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas;
7. adanya unsur-unsur dan alat-alat organisasi
8. adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan.

Kenapa organisasi sangat penting dalam manajemen? Organisasi sangat


penting dalam manajemen, karena:

1. organisasi adalah syarat utama adanya manajemen, tanpa organi sasi


manajemen tidak ada;
2. organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen
dalam mencapai tujuan .
3. organisasi adalah tempat kerja sama formal dari sekelompok orang
dalam melakukan tugas-tugasnya.
4. organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

C. Unsur-unsur Organisasi
1. Manusia (human factor), artinya organisasi baru ada jika ada unsur
manusia yang bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin
(bawahan).
2. empat Kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat
kedudukannya.
3. Tujuan, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
4. Pekerjaan, artinya organisasi baru ada, jika ada pekerjaan yang akan
dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
5. Struktur, artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan dan kerja sama
antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
6. Teknologi, artinya organisasi baru ada, jika terdapat unsur teknis.

16
7. Lingkungan (Environment External Social System), artinya organi sasi
baru ada, jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi mi salnya ada
sistem kerja sama sosial.

D. Hubungan-hubungan dalam Organisasi

Penetapan hubungan dalam suatu organisasi merupakan salah satu


syarat terciptanya kerja sama (team work), antara karyawan dengan karyawan,
dan antara departemen dengan departemen. Hubungan-hubungan ini dalam
suatu organisasi dapat digolongkan atas:

a. Line relations
b. Functional relations;
c. Staff relations;
d. Coordination relations.

 George R. Terry
1. Hubungan konkret (real ense), menunjukkan hubungan antara
manusia (karyawan dengan karyawan) sebagai akibat organisasi.
2. Hubungan abstrak, menunjukkan hubungan pekerjaan antara baga
dengan bagian, departemen dengan departemen.
 V.A. Graicunas
1. Direct Single Relationship (hubungan tunggal langsung) adalah b
bungan antara atasan langsung dengan seorang bawahannya.
2. Direct Group Relationship (hubungan kelompok langsung), adalah
hubungan langsung antara atasan dengan beberapa orang
bawahanDirect Group Relationship (hubungan kelompok langsung),
adalah hubungan langsung antara atasan dengan beberapa orang
bawahannya.
3. Cross Relationship (hubungan silang) adalah hubungan antar
bawahan dengan bawahan yang disaksikan oleh atasan.
 Drs. Malayu S.P. Hasibuan
1. Hubungan Vertikal, baik hubungan konkret maupun hubungan ab
strak. Hubungan konkret, yaitu hubungan individu atasan dengan
individu bawahannya. Hubungan abstrak, yaitu hubungan pekerjaan
(bagian) yang satu dengan pekerjaan (bagian) lainnya yang diintegra

17
sikan. Misalnya pada perusahaan garmen hubungan bagian tukang
gunting dengan bagian tukang jahit.
2. Hubungan Horizontal, baik hubungan konkret maupun hubungan
abstrak. Hubungan konkret, yaitu hubungan antara individu karya
wan yang sama golongannya sebagai akibat organisasi. Hubungan
abstrak, yaitu hubungan pekerjaan (bagian) yang satu dengan peker
jaan (bagian) lain yang harus dikoordinasi. Misalnya bagian tukang
gunting pakaian orang dewasa dengan tukang gunting pakaian anak
anak.

Kenapa organisasi sangat penting dalam manajemen?Organisasi Terdiri


dari:

1. Pengaturan yang berorientasi sasaran, orang-orang dengan tujuan


nya (Gosl Oriented Arrangement);
2. Orang-orang berinteraksi dalam kelompok (Psichosocial System)’
3. Orang dengan menggunakan pengetahuan dan teknik (Technologi cal
System).
4. Interaksi kegiatan-kegiatan yang terstruktur serta orang-orang
bekerja sama dalam hubungan-hubungan yang berpola (Struktur
System).

E. RENTANG KENDALI

Rentang kendali (span of management = span of control span of executive


span of authority) sangat perlu dalam pengorganisasian, ka rena berhubungan
dengan pembagian kerja, koordinasi dan kepemim pinan seorang pemimpin
(manajer). Kenapa rentang kendali perlu dalam suatu organisasi? Rentang
kendali perlu dalam suatu organisasi, karena adanya "limits actor
(keterbatasan)"manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan
dan perhatian:

1. Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan


seorang pemimpin tidak dapat melakukan pekerjaan yang ber aneka
macam. Misalnya pada jam yang sama tidak mungkin ma najer
mengerjakan dua pekerjaan, karena itu harus diberikan kepada orang
lain.

18
2. Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak
mungkin dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan,
karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahan
nya.
3. Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin per
usahaan kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas
jumlah bawahan langsungnya.
4. Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas
perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang
dilakukan bawahannya, sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah
bawahan langsung yang dipimpinnya. Rentang kendali, adalah jumlah
bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer (penulis).

Rentang kendali seorang pemimpin jumlahnya relatif, tetapi me nurut


pendapat penulis idealnya antara 3 sampai 9 orang. Faktor-faktor yang
membatasi besar-kecilnya rentang kendali, adalah:

1. Sifat dan terperincinya rencana


2. Latihan-latihan dalam perusahaan.
3. Posisi pemimpin dalam struktur organisasi
4. Dinamis atau statisnya organisasi.
5. Kemampuan dan handalnya alat komunikasi .
6. Tipe pekerjaan yang dilakukan.
7. Kecakapan dan pengalaman manajer
8. Tingkat kewibawaan dan energi manajer
9. Dedikasi dan partisipasi bawahan.

1. Sifat dan Terperincinya Rencana

Untuk rencana jangka pendek dan terperinci secara mendetil, m salnya


ada buku petunjuk untuk mengerjakan pekerjaan (tagad maka rentang kendali
seorang manajer semakin banyak, karma pengarahan dan pengendalian relatif
mudah. Sebaliknya untuk rencana jangka panjang dan kurang terpering
rentang kendali seorang manajer sedikit, karena pengarahan an
pengendaliannya harus lebih banyak.

19
2. Latihan-latihan dalam Perusahaan

Latihan akan meningkatkan keahlian, keterampilan dan moral kerja


karyawan. Jika latihan-latihan sering diadakan dalam perusahaan maka rentang
kendali seorang manajer semakin banyak. Sebaliknya jika latihan-latihan
kurang atau tidak pernah diadakan maka re tang kendali seorang manajer
sedikit.

3. Posisi Pemimpin dalam Struktur Organisasi

Semakin tinggi posisi (kedudukan) seorang manajer dalam organisasi,


maka rentang kendalinya semakin sedikit. nisasi, maka rentang kendalinya
semakin sedikit. Sebaliknya semakin rendah posisi seorang manajer dalam
struktur organisasi, maka rentang kendalinya semakin banyak. Inilah sebabnya
"organization chart" semakin ke bawah, semakin melebar

4. Dinamis dan Statisnya Organisasi

Jika organisasi dinamis, maka rentang kendali seorang manajer semakin


sedikit. Sebaliknya bila organisasi statis (cara-cara kerja rutin saja), maka
rentang kendali seorang manajer semakin banyak

5. Kemampuan dan Handalnya Alat Komunikasi

Jika seorang manajer komunikasinya efektif dan dibantu handalnya alat


komunikasi maka rentang kendalinya semakin banyak. Sebaliknya seorang
manajer yang berkomunikasi kurang efek dan alat-alat komunikasi kurang baik,
maka rentang kendalinya sedikit. Kesanggupan seorang manajer untuk
menyampaikan recana-rencana dan perintah-perintah juga akan
memperbanyak rentang kendalinya.

6. Tipe Pekerjaan yang Dilakukan

Jika pekerjaan yang akan dilakukan relatif mudah, rutin dan risikonya kecil,
maka rentang kendali seorang manajer banyak. Sebaliknya jika pekerjaan yang
akan dikerjakan itu sulit, risikonya besar, sehingga memerlukan ketelitian,
pengarahan dan pengen dalian yang cermat maka rentang kendali seorang
manajer sedikit.

7. Kecakapan dan Pengalaman Manajer

20
Kecakapan dan pengalaman seorang manajer juga ikut menen tukan
banyak/sedikitnya rentang kendali. Manajer yang cakap dan berpengalaman,
rentang kendalinya banyak, demikian sebaliknya.

8. Tingkat Kewibawaan dan Energi Manajer

Energi dan kewibawaan seorang manajer juga akan mempengaruhi banyak


sedikitnya rentang kendalinya. Semakin berenergi dan ber wibawanya seorang
manajer, maka rentang kendalinya akan se makin banyak. Sebaliknya manajer
yang kurang energi dan kurang berwibawa, maka rentang kendalinya sedikit.
Energi, diartikan baik fisik maupun mentalnya memungkinkan seorang
eksek90-utif dapat melakukan tugas-tugasnya. Kewibawaan, artinya manajer
tersebut memiliki personality authority, karena perilaku, kecakapan dan
kemampuannya.

9. Dedikasi dan Partisipasi Bawahan

Tingkat dedikasi dan partisipasi bawahan akan menentukan gairah


semangat kerja dan kedisiplinannya. Jika dedikasi dan partisipasi bawahan
baik, maka rentang kendali seorang manajer semakin banyak dan sebaliknya.
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan
terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. Organisasi
adalah pembinaan wewenang, dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang
terstruktur, baik secara vertikal maupun secara horizontal, di antara posisi-
posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Jadi, organisasi merupakan suatu hubungan (relationship)
strukt ral, yang mengikat/menyatukan perusahaan dan atas dasar ini sema
anggota dikoordinasi.

 V.A. Graicunas, berpendapat dalam suatu organisasi terdapat tiga


macam hubungan dan ketiga hubungan itu harus terjalin dengan seras
supaya terdapat kerja sama yang harmonis/terkoordinasi untuk men
capai tujuan yang diinginkan. V.A. Graicunas seorang ahli matematika
Perancis, menulis risalah tentang "hubungan dalam organisasi yang
dimuat dalam buku "Papers on the Science of Administration (Risalab
tentang Administrasi). V. A. Graicunas menyebut teorinya ini "GRAL
CUNAS IS THEORY OF RELATIONSHIP IN ORGANIZATION." Relationships
21
ini misalnya dalam bentuk atasan memberikan perin tah kepada
bawahan, atasan menegur bawahan, bawahan bertanya kepada atasan,
bawahan memberi laporan kepada atasan dan bawahan berhubungan
dengan bawahan.
 Graicunas is theory of relationships in organization ini, mengemukakan
tiga jenis hubungan (relationships), yaitu:
1. Direct Single Relationships (hubungan tunggal langsung), yaitu
hubungan langsung antara atasan dengan seorang bawahannya.
Misalnya: A dengan B; A dengan C; A dengan D (A = atasan).
Hubungan tunggal langsung sebanyak rentang kendali, artinya jika
jumlah bawahan 5 orang, maka hubungan tunggal langsung sama
dengan 5 (lima), atau R= n.
2. Direct Group Relationships (hubungan kelompok langsung), yaitu
hubungan langsung antara atasan dengan beberapa orang
bawahan nya secara langsung. Misalnya: A dengan B dihadiri C; A
dengan C dihadiri D; A dengan D dihadiri B dan seterusnya
R=n(²-1).
3. Cross Relationship (hubungan silang), yaitu hubungan antara
bawahan dengan bawahan disaksikan oleh atasan. Misalnya: B
dengan C disaksikan A; B dengan D disaksikan A; C dengan D
disaksikan A dan seterusnya R=n(n-1).

Untuk menghitung banyaknya hubungan yang terdapat dalam suat


organisasi dihitung dengan rumus berikut:

Direct Single Relationships R=n

Direct Group Relationships R=n{2n x 2 -1}

Cross Relationships R=n(n-1)

Total Relationships ΣR=n{2n x 2 + n- 1}

Keterangan:

R = Relationships

N=Rentang kendali

Kesimpulan:
22
1. Semakin banyak rentang kendali {n}, makan semakin banyak pula
hubungan-hubungan yang harus dilakukan seorang manajer,sehingga
kepemimpinannya kurang efektif karena adanya Tim factor".
2. Semakin sedikit rentang kendali, semakin sedikit pula hubungas hubungan
yang harus dilakukan seorang manajer, maka kepe mimpinannya semakin
efektif dan waktunya semakin banyak u tuk memikirkan perusahaan.
3. Semakin banyak rentang kendali, maka semakin sulit pengendalian dan
koordinasinya.
F. Rentang Kendali Versus Level Organisasi

Rentang kendali bertentangan dengan level (tingkatan)struktur


organisasi. Bila rentang kendali semakin banyak, maka level organisasi
semakin pendek dan bagan organisasi (organization chart) melebar atau
tingkatan-tingkatan organisasi semakin pendek. Jika rentang kendali
(rentang manajemen) semakin sedikit, maka level organisasi semakin panjang
(tingkatan-tingkatan) organisasi se makin banyak.

Apa saja kebaikan atau keburukan rentang kendali (rentangmanajemen)


yang banyak (organization chart) yang melebar? Kebaikannya:

1. Tingkatan-tingkatan manajer sedikit, biaya-biaya relatif kecil ka rena yang


mendapat tunjangan jabatan semakin sedikit.
2. Jalur perintah dan tanggung jawab pendek, sehingga komunikasi efektif,
karena hambatan-hambatan komunikasi akan lebih mudah diatasi.
3. Hambatan birokrasi dapat dihindarkan, karena tidak terlalu ba nyak
pejabat yang harus dilalui untuk menyelesaikan sesuatu pe
kerjaan/urusan.
4. Departemen-departemen organisasi sedikit.

Keburukannya:

1. Koordinasi sulit dilakukan, sebab mengkoordinasi bawahan yang banyak


lebih sulit daripada mengkoordinasi bawahan yang sedikit.
2. . Pengarahan, pembinaan dan pengendalian kurang efektif.
3. Spesialisasi tugas kurang mendalam.

23
Apa kebaikan dan keburukan rentang kendali sedikit (organization chart)
level organisasi yang panjang?

Kebaikannya:

1. Koordinasi relatif lebih mudah dilakukan, karena bawahan sedikit


2. Pengarahan, pembinaan dan pengendalian akan lebih efektif.
3. Spesialisasi tugas akan lebih mendalam.
4. Kerja sama, hubungan dan kedisiplinan akan lebih baik.

Keburukannya:

1. Biaya lebih banyak, karena semakin banyak pejabat yang mendapat


tunjangan jabatan.
2. Birokrasi semakin panjang, karena semakin banyak pejabat yang dilalui
untuk menyelesaikan suatu tugas.
3. Jalur perintah dan tanggung jawab lebih panjang, sehingga kurang efektif.

G. Jenis-jenis Authority (wewenang)

Line authority adalah fungsi-fungsi yang mempunyai tanggung jawab


langsung atas tercapainya tujuan perusahaan. Staff authority adalah fungsi
yang tidak menyumbangkan secara langsung pencapaian tujuan perusahaan,
tetapi melakukannya secara tidak langsung dengan membantu dan
memberikan fasilitas, saran kepada pelaksanaan fungsi lini. Apa perbedaan line
authority dengan staff authority?

1. Manajer yang punya line authority bertanggung jawab langsung atas


tercapainya tujuan perusahaan. Mereka berhak menetapkan keputusan
dan memerintahkan untuk merealisasi keputusan-keputusan tersebut.
Sedangkan pemegang staff authority bertanggung jawab untuk membantu
kelancaran kegiatan line authority. Mereka hanya ber hak memberikan
saran-saran, pelayanan, tetapi tidak berhak mengambil keputusan dan
tidak berhak untuk merealisasi tujuan secara langsung.
2. Line authority mempunyai kekuasaan untuk memerintah, sedangkan staff
authority hanya berwenang memberikan saran saran, nasihat-nasihat dan
informasi.

24
3. Line authority mempunyai kekuasaan untuk bertindak, sedangkan staff
authority mempunyai wewenang untuk memikirkan/berpikir dan
menyarankan apa yang harus dilakukan oleh manajer line.

Functional authority adalah hak untuk memerintah bagian-bagian yang lain


sepanjang mengenai hal-hal yang khusus. Misalnya mengenai prosedur-
prosedur, proses, metode-metode kerja, baik yang dimiliki oleh manajer lini
ataupun staff authority.

Perlu dihayati bahwa hanya wewenang (authority) saja yang dapat


didelegasikan, sedangkan tanggung jawab (responsibility) tidak dapat
didelegasikan; demikian juga wewenang pribadi/wibawa (personal authority)
tidak dapat didelegasikan. Authority dan responsibility hanya dapat dikuasai
oleh unsur manusia saja, sedang unsur manajemen lain tidak dapat
memilikinya.

H. Motivasi (Motivation)

Motivasi berasal dari kata latin "MOVERE" yang berarti "DORONG AN


atau DAYA PENGGERAK". Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia,
khususnya kepada para bawahan atau pengikut.

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja


bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang "mampu,
cakap dan terampil", tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal Kemampuan, kecakapan
dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka
tidak mau bekerja keras dengan membagi perusahaan, jika mereka tidak mau
bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan
keterampilan yang dimilikinya.

Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu


karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja
yang tinggi.Kenapa motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap bawahannya?

1. Karena pimpinan membagi-bagikan pekerjaannya kepada para bawahan


untuk dikerjakan dengan baik.
25
2. Karena ada bawahan yang mampu untuk mengerjakan pekerjaannya,
tetapi ia malas atau kurang bergairah mengerjakannya.
3. Untuk memelihara dan atau meningkatkan kegairahan kerja bawahan
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
4. Untuk memberikan penghargaan dan kepuasan kerja kepada
bawahannya.

Motivasi ini hanya dapat diberikan kepada “orang-orang yang mampu”


untuk mengerjakan pekerjaan tersebut; bagi orang-orang yang tak mampu
mengerjakan pekerjaan tersebut tidak perlu dimotivasi/percuma.

Memotivasi ini sangat sulit, karena pimpinan sulit untuk menge tahui
kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) yang diperlukan bawahan dari hasil
pekerjaannya itu. Orang-orang mau bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan (fisik dan mental), baik itu kebutuhan yang disadari (conscious
needs) maupun kebutuhan yang tidak disadari (unconscious needs)-nya.
Kebutuhan (needs) setiap orang adalah "sama misalnya setiap orang butuh
makan dan minum; tetapi keinginan (wants) darisetiap orang "tidak sama",
karena dipengaruhi oleh selera, kebiasaan dan lingkungannya. Misalnya Elvijn
senang minuman yang panas, sedang Fitrawan senang minuman yang dingin.
Dalam memotivasi ini pimpinan hanya berdasarkan perkiraan perkiraan.

Manajer dalam memotivasi ini harus menyadari, bahwa orang akan mau
bekerja keras dengan harapan, ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan-keinginannya dari hasil pekerjaannya.

1. Peterson dan Plowman keinginan-keinginan itu, adalah: The desire to live,


artinya keinginan untuk hidup merupakan ke inginan utama dari setiap
orang manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat
melanjutkan hidupnya.
2. The desire for posession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu
merupakan keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab
mengapa manusia mau bekerja
3. The desire for power, artinya keinginan akan kekuasaan meru pakan
keinginan selangkah di atas keinginan untuk memiliki, mendorong orang
mau bekerja.

26
4. The desire for recognation, artinya keinginan akan pengakuan merupakan
jenis terakhir dari kebutuhan dan juga mendorong orang untuk bekerja.

Dengan demikian jelas bagi kita bahwa setiap pekerja mempunyai motif
(wants) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil pekerjaannya.
Kebutuhan (needs) dan keinginan-keinginan (wants) yang dipuaskan dengan
bekerja itu, adalah:

1. Kebutuhan fisik dan keamanan: menyangkut kepuasan kebutuhan fisik


(biologis), seperti makan, minum, tempat tinggal dan lain lainnya, di
samping kebutuhan akan rasa aman dalam menikmatinya.
2. Kebutuhan Sosial: karena manusia tergantung satu sama lain, maka
terdapat berbagai kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan, jika masing-
masing individu ditolong atau diakui oleh orang lain
3. Kebutuhan Egoistik: ini berhubungan dengan keinginan orang untuk bebas
mengerjakan sesuatu sendiri dan puas karena berhasil menyelesaikannya
dengan baik.

Kepuasan-kepuasan di atas ada yang dinikmati di sekitar pekerjaan, di


luar pekerjaan dan lewat pekerjaan. Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan
mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Semangat Kerja, adalah
kemauan untuk melakukan pekerjaan de ngan giat dan antusias, sehingga
penyelesaian pekerjaan cepat dan baik.Kegairahan Kerja, adalah kemauan dan
kesenangan yang men dalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Dengan mengetahui perilaku manusia, apa sebabnya orang mau bekerja


dan kepuasan-kepuasan apa yang dinikmatinya karena bekerja. maka seorang
manajer akan lebih mudah memotivasi bawahannya.tingkah laku seseorang
dipengaruhi serta dirangsang oleh keingin an kebutuhan, tujuan dan
kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri (internal) dan dari luar
(eksternal lingkungan)-nya.

Rangsangan (materiil & nonmateriil) ini akan menciptakan "motif dan


motivasi yang mendorong orang bekerja (beraktivitas) untuk memperoleh
kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya.

Motif dapat diartikan sebagai "Driving Force" yang menggerakkan


manusia untuk bertingkah laku dan berbuat dengan tujuan tertentu.

27
 Drs. Malayu SP. Hasibuan

Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak


kemauan bekerja seseorang; setiap motif mempunyai tujuan tertentu
yang ingin dicapai.

 Drs Morkijat

Motif adalah suatu pengertian yang mengandung semua alat


penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia
yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

 Bernard Berelson dan Gray A. Steiner

A motive is an inner state that energizes, actives or moves and that


direct or channels behavior toward goals. Sebuah motif adalah suatu
pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara
langsung atau mengarah kepada sasaran akhir

 Drs. Malayu S.P. Hasibuan

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan ke


gairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan.

 Harold Koontz

Motivation refers to the drive and effort to satisfy a want or goal.


Motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan
kebutuhan atau suatu tujuan.

 Wayne F. Cascin

Motivation is a force that results from an individual's desire to satisfy


there needs teg hunger, thirst, social approval Motivasi adalah suatu
kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan
kebutuhannya (misalnya rasa lapar, haus dan bermasyarakat).

28
 Stephen P. Robbins

We'll define motivation as the willingness to exert high levels of effort


toward organizational goals, conditional by effort's ability to satisfy
some individual need. Kita akan mendefinisikan motivasi sebagai suatu
kerelaan untuk ber usaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan
organisasi yang di pengaruhi oleh kemampuan usaha untuk
memuaskan beberapa kebutuhan individu.

 American Encyclopedia

Motivation: That predisposition (it self the subject of much contro


vency) within the individual wich arouses sustain and direct his
behavior Motivation in volve such factor as biological and emotional
needs that can only be inferred from observation behavior.

Motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok


pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkit topangan dan
mengarahkan tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan bio logis
dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku
manusia.

 Merle J. Moskowits

Motivation is usually defined the initiatif and direction of behavior and


the study of motivation is in effect the study of course of behavior.
Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan pengarahan
tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran
tingkah laku.

I. Aspek-Aspek,Pola-Pola Dan Tujuan Motivasi

Aspek motivasi dikenal "aspek aktif atau dinamis dan aspek pasif atau
statis. Aspek aktif/dinamis: motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam
menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif
berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

Aspek pasif/statis: motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga


sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan

29
potensi sumber daya manusia itu ke arah tujuan yang diinginkan.Keinginan dan
kegairahan kerja ini dapat ditingkatkan berdasarkan pertimbangan tentang
adanya dua aspek motivasi yang bersifat statis, yaitu:

1. Aspek motivasi statis tampak sebagai keinginan dan kebutuhan pokok


manusia yang menjadi dasar dan harapan yang akan diperolehnya dengan
tercapainya tujuan organisasi.
2. Aspek motivasi statis adalah berupa alat perangsang/insentif yang
diharapkan akan dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan dan
kebutuhan pokok yang diharapkannya tersebut. DR. David Mc. Clelland
mengemukakan pola motivasi sebagai berikut:
1. Achievement Motivation, adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau
mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.
2. Affiliation Motivation, adalah dorongan untuk melakukan hubung an-
hubungan dengan orang lain.
3. Competence Motivation, adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan
melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
4. Power Motivation, adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu
keadaan dan adanya kecenderungan mengambil risiko dalam
menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.

Sifat ini sering dilakukan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam


bidang politik. Power motivation ini akibatnya tidak terlalu buruk, jika diikuti
oleh "achievement, affiliation dan competence motivation" yang baik.

J. Tujuan Pemberian Motivasi


1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan;
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan;
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10.Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas tugasnya

30
11.Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
12.Dan lain sebagainya.

K. Asas-Asas,Alat,Dan Jenis-Jenis Motivasi

Asas-asas Motivas
1. Asas Mengikut sertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut
berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka meng ajukan
pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
2. Asas Komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan
yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya dan kendala kendala yang
dihadapi.
3. Asas Pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan
yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang
dicapainya.
4. Asas Wewenang yang Didelegasikan, artinya memberikan kewe nangan,
dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemam puan dan
kreativitasnya ia mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.
Misalnya: Ini tugas Anda dan saya berharap Anda mampu me
ngerjakannya.
5. Asas Adil dan Layak, artinya alat dan jenis motivasi yang diberikan harus
berdasarkan atas "keadilan dan kelayakan" terhadap semua karyawan.
Misalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan
harus adil dan layak kalau masalahnya sama
6. Asas Perhatian Timbal Balik, artinya bawahan yang berhasil men capai
tujuan dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberi kan alat dan
jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua
belah pihak.
 Materiil Insentif: alat motivasi yang diberikan itu berupa uang danatau
barang yang mempunyai nilai pasar; jadi memberikan ke butuhan
ekonomis. Misalnya: kendaraan, rumah dan lain-lainnya
 Nonmateriil Insentif: alat motivasi yang diberikan itu berupa ba
rang/benda yang tidak ternilai: jadi hanya memberikan kepuas
an/kebanggaan rohani saja. Misalnya: medali, piagam, bintang jasa dan
lain-lainnya.

31
 Kombinasi Materiil dan Nonmateriil Insentif: alat motivasi yang diberikan
itu berupa material (uang dan barang) dan nonmateril (medali dan
piagam); jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan
kepuasan/kebanggaan rohani.

Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Positif (Insentif positif), manajer memotivasi bawahan
dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik
Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat
karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahan nya
dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaan nya
kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini
semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan
meningkat, karena mereka takut di hukum: tetapi untuk jangka waktu
panjang dapat berakibat kurang baik.

Dalam praktek kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh


manajer suatu perusahaan. Penggunaannya harus seimbang,supaya dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan.Yang menjadi masalah ialah”kapan
motivasi positif dan motivasi negatif” itu efektif merasang gairah kerja
karyawan.

Motivasi positif efektif untuk jangja panjang,sedangkan motivasi negatif


efektif untuk jangka pendek saja. Tetapi manajer harus konsisten dan adil
dalam menerapkannya.

32
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam buku ini pengarang membahas hampir semua aspek yang elementer
tentang organisasi dan motivasi secara sistematis dan dengan bahasa
sederhana,sehingga muda dipelajari.

B. Saran

Di sarankan untuk membaca beberapa versi lain untuk menembah


pemahaman anda dalam melakukan berorganisasi dan memudahi
anda termotivasi

33
DAFTAR PUSTAKA
1. Alderfer, C.P., Existance, Relatedness and Growth: Human Needs in Orga
nizational Settings, New York, Free Press, 1972.
2. Allen, Louis A., Professional Management, M. Graw Hill Book Company
Ltd., New Delhi, 1975.
3. Barnard, Chester 1., The Function of the Executive, Edisi ke-50, Harvard
University Press, Cambridge Massachusetts, 1978.
4. Barnes, M.C. et al P.A. Management Conc. Ltd., Company Organization
Theory and Practice London, George Allen & Unwim Ltd., 1969.
5. Blake, R.R, and J.S. Mouton, Consultation, Reading, Mass: Addison Wesley
Publishing Company, 1976.
6. Bowers, D.G. and S.E. Seashore, Predicting Organizational Effectiveness
with a Four-Factor Theory of Leadership, "Administrative Science
Quaterly",XI No. 2-1966
7. Cartwright D., The Potential Contribution of Graph Theory of Organization
in Modern Organization Theory, M. Haire, ed. New York: John Wiley
&Sons, Inc., 1959.
8. Dalton, G.W.P.H. Thompson, and R. Price, "Career Stages: A Model of
Professional Careers in Organizations", Organizations Dynamics, 1977
9. Davis, Ralph C, Fundamental of Top Management, Tokyo Kogakusha
Company Limited, 1988.
10.Dessler, Gary, Personnel Management, 3rd Edition, Reston Publishing
Company, 1982.
11.Dewnis Lock dan Nigel Farrow, Manajemen Umum. Buku Pertama dan
Buku Kedua, PT Elex Media Komputindo, Kelompok Kompas Grame dia,
1989.
12.Fred, Luthans, Organization Behavior, 4th Edition, McGraw-Hill, Interna
tional Edition, 1987.
13.Fremont E Kast & James E. Rosenzweig, Organisasi dan Manajemen,
Organisasi dan manajemen,Edisi ke 4 jilid 1 dan 2, Penerjemah A. Hasyim
Ali, Drs., Penerbit Bumi Aksara,
14.Gibson F, Organisasi dan Manajemen, Perilaku, Struktur, Proses, Edisi ke-4,
Penerjemah Djoerban Wahid, S.H., Cetakan ke-3, 1987.

34
15.Harold Koontz and Cyril O'Donnel, Principle of Management: An Analysis of
Managerial Function, 5th edition,McGraw-Hill, Kogakusha Ltd., Tokyo,
1972.
16.Hersey, Paul and Ken Blanchard, Management of Organization Behavior:
Utilizing Human Resources, 4th edition.
17.Hicks, Herbert & G. Ray Gullet, Organisasi: Teori dan Tingkah Laku, PT. Bina
Aksara, Jakarta, 1987.
18.James AF. Stoner, Manajemen, Jilid 1 dan 2, Edisi Kedua, Editor Gunawan
Hutauruk, M.B.A., Penerbit Erlangga, Jakarta 1975.
19.Keith Davis & John W. Newstrom, Human Behavior at Work: Organiation,
8thEditions, McGraw-Hill, International ed., 1989.
20.Malayu S.P. Hasibuan, Drs. H., Manajemen: Dasar, Pengertian dan
Masalah, Cetakan ke-10, PT. Gunung Agung, Jakarta, 1995.
21.Manajemen Sumber Daya Manusia: Dasar dan Kunci Keberhasilan, Cetakan
ke-8, PT. Gunung Agung, Jakarta 1995.
22.Robbins P. Stephen, Organizational Behavior: Concepts, Controversies and
Application, 3rd Ed., Prentice-Hall, International Ed., 1986.
23.Sondang P. Siagian, M.B.A., Teori Motivasi dan Aplikasinya, Bina Aksara,
Jakarta, 1989.
24.Tannenbaum, A.S., "The Concept of Organization Control", Journal of
Social Issues, XII No. 2, 1956.
25.Terry, G.R., Principle of Management, 7th Ed., Homewood Illinois, Richard
D. Irwin Inc., 1978.

35

Anda mungkin juga menyukai