Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andi Muh.

Yahya
Kelas : KH A
NIM : C031211040

1. Jelaskan Kapasitas Paru dari Masing – masing vertebra !

No. Kelas Spesies Volume Oxygen


(yang diamati) Paru Uptake
1 Mammalia Canis lupus familaris 1500 686/mins
(23kgs)
2 Reptil Varanus 36 1,35
exanthematicus

3 Amphibia Lithobates catebeianus 139.3 41.0


( American Bullfrog )
4 Pisces - - -
5 Aves Crow 10cc 0.25

Mammalia, pernapasan yang dilakukan oleh hewan mamalia secara umum sama
dengan pernapasan yang dilakukan oleh manusia, dimana proses pernapasan pada
hewan mamalia akan dimulai dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, hingga
paru-paru yang nantinya oksigen akan diikat oleh darah dan disebarkan ke seluruh
tubuh. Selain itu, saat melakukan proses bernapas, dada hewan mamalia akan
terlihat seperti naik-turun disebabkan oleh otot diafragma yang berkontraksi dan
menyebabkan otot-otot tulang rusuk yang juga berkontraksi sehingga dada akan
naik turun.

Reptile , Tidak seperti sistem pernapasan pada manusia, reptil tidal memiliki sekat
diafragma dan pernapasan diatur oleh otot intercostae.adapun pada beberapa
spesies reptile contohnya pada kura-kura (Ordo Testudinae) tidak maksimal karena
memiliki struktur tubuh yang dibatasi oleh tempurung yang kaku dan keras. Hal ini
memuat proses pernafasan dengan paru-paru mengalami gangguan. Kura-kura akan
menggunakan alternatif pernapasan yang dibantu oleh sel epitel mulut dan anus.
Pertukaran gas juga dapat secara difusi pada kulit penyu yang hidup di air.
Amphibi, Kontribusi relatif paru-paru dan kulit, dan bahkan area kulit lokal, untuk
pertukaran gas berbeda pada tiap-tiap spesies dari amphibi. Pada katak, kulit
punggung dan paha (area yang terpapar udara) mengandung jaringan kapiler yang
lebih kaya daripada kulit bagian bawah dan karena berkontribusi lebih banyak
pada pertukaran gas. Kadal air Triton menggunakan pernapasan paru-paru dan
kulit, kulitnya mengandung sekitar 75 persen kapiler pernapasan. Namun , pada
spesies katak pohon Hyla arborea paru-parunya mengandung lebih dari 75 persen
luas permukaan kapiler pernapasan karena merupakan spesies yang tinggal di
lingkungan non-akuatik,
Aves, memiliki system pernapasan yang sedikit berbeda dari hewan vertebra yang
lain, untuk pisces sendiri memiliki struktur paru yang relative kecil dan struktur
tambahan berupa kantung-kantung udara (saccus pneumaticus).

2. Karakteristik serta fungsi histologis dari :

Sel pneumosit type I : sel pneumosit type I memiliki inti sel yang berbentuk
gepeng, dan merupakan struktur yang menyusun 95% bagian dari alveolus
Sel pneumosit type II : sel pneumosit type II merupakan sel penyusun alveolus
yang memiliki struktur inti yang lebih besar dan septal, sel pneumosite type II
selain berfungsi untuk mengisi struktur permukaan, juga berfungsi dalam proses
sekresi surfaktan.
Sel Clara : sel clara merupakan struktur khas pada bronkiolus terminalis tepatnya
pada epitel selapis kuboid, yang bertugas menghasilkan sulfaktan guna menopang
struktur dan menggantikan fungsi kerja dari cartilago
Sel Dust : sel dust / sel debu, merupakan struktur yang terdapat pada septum
alveolar dan seringkali ditemukan pada alveolus bagian superficial. Dimana
struktur khas dari sel ini ialah; memiliki bentuk yang bulat, agar besar, serta
nucleus berbentuk bulat.

Anda mungkin juga menyukai