LKS PRAKTIK KIMIA X IPA

TAHUN AJARAN 2022 / 2023

SMA SAINT PETER

A. Tujuan
Membuktikan Hukum Lavoisier

B. Dasar Teori
Pada abad ke-18, pengkajian dan pengamatan kimia yang paling mendasar adalah
hukum konservasi massa. Menurut hukum ini, sebelum dan sesudah reaksi, jumlah
keseluruhan zat-zat tidak mengalami perubahan. Zat-zat dapat berubah menjadi zat lain
dengan jumlah yang berbeda, tetapi jumlah total zat tidak berubah. Tidak ada zat yang
hilang akibat terjadinya reaksi kimia, yang ada hanya berubah menjadi bentuk zat lain.
Pernyataan ini dimunculkan pertama kali oleh Antoine Lavoisier (1743-1794), ahli kimia
Prancis, dan selanjutnya dikenal sebagai hukum kekekalan/konservasi massa atau hukum
Lavoisier.
Hukum Lavoisier diambil berdasarkan pengamatan terhadap percobaan reaksi antara
merkuri dengan oksigen. Lavoisier menemukan bahwa jumlah massa merkuri dan massa
oksigen yang bereaksi sama dengan massa merkuri oksida yang terbentuk.
Semua percobaan menunjukkan bahwa materi tidak dapat dibuat atau dimusnahkan,
tetapi hanya dapat berubah menjadi bentuk zat lain dengan susunan atom-atom yang
berbeda. Karena tidak ada materi yang musnah, maka jumlah atom-atom sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.
Hukum Lavoisier dapat dinyatakan lebih jelas sebagai berikut.
Dalam reaksi kimia :
1. Jumlah massa zat yang berubah (bereaksi) menjadi produk reaksi = jumlah massa zat
produk yang terbentuk
2. Jumlah atom-atom sebelum reaksi = jumlah atom-atom sesudah reaksi
3. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama

C. Peralatan dan Bahan-bahan

Alat-alat Bahan-bahan :
1. Tabung Y (1) 1. Larutan KI 0,5 M
2. Gelas kimia (1) 2. Larutan Pb(CH3COO) 0,5 M
3. Neraca timbangan (1) 3. Larutan HCl 4 M
4. Batu pualam (CaCO3)

D. Prosedur
Percobaan 1
1. Masukkan 5 mL larutan KI 0,5 M ke dalam salah satu kaki tabung Y dan 5 mL larutan
Pb(CH3COO)2 ke dalam kaki yang lainnya.
2. Masukkan tabung Y tersebut ke dalam gelas kimia 300 mL secara hati-hati, kemudian
timbanglah gelas tersebut dan catat massanya.
 3. Miringkan tabung Y sehingga larutan pada kedua kakinya bercampur dan bereaksi.
Kemudian, timbang gelas kimia beserta seluruh isinya dan catat massanya.
4. Bandingkan massa gelas kimia beserta seluruh isinya sebelum dan sesudah bereaksi.
Percobaan 2
Lakukan langkah-langkah kegiatan yang serupa dengan Percobaan 1 untuk reaksi batu
pualam dengan larutan HCl.

Percobaan 3
1. Masukkan 5 gram serbuk pualam ke dalam gelas kimia 100 mL dan ambil 20 mL
larutan HCl 4 M, kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia yang lain.
2. Masukkan kedua gelas kimia tersebut ke dalam gelas kimia 500 mL dan timbang
beserta seluruh isinya. Catatlah massanya.
3. Tuangkan larutan HCl ke dalam gelas kimia yang berisi serbuk pualam sehingga kedua
zat tersebut bereaksi, kemudian masukkan kedua gelas kimia tersebut kembali ke dalam
gelas kimia 500 mL dan timbang beserta seluruh isinya. Catat massanya.
4. Bandingkan massa gelas kimia beserta seluruh isinya sebelum dan sesudah bereaksi.

E. Pengamatan dan Data

Tuliskan hasil pengamatan Anda dalam tabel berikut ini.
Percobaa Persamaan Reaksi Massa
n Sebelum reaksi Sesudah reaksi
1
2
3

F. Evaluasi dan Kesimpulan

1. Apakah massa zat sebelum dan sesudah reaksi pada ketiga percobaan tersebut sama?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

2. Apakah Hukum Lavoisier berlaku pada ketiga percobaan tersebut ? Jelaskan!

______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

3. Sarankan bagaimana seharusnya percobaan dilakukan agar massa zat sebelum bereaksi
sama dengan massa zat sesudah reaksi!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

4. Apakah kesimpulan Anda berdasarkan kegiatan ini?

______________________________________________________________________
______________________________________________________________________