Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PERCOBAAN KIMIA

HUKUM KEKEKALAN MASSA

Nama : Alfa Wahyu Silah Ustadah


Kelas : X MIA E
No : 03
Nama Anggota Kelompok :
1. Hega Diah Banafsaj A. (16)
2. Ridho Pangestu (29)
3. Wanda Rafinia Lababan U. (33)

Tahun Pelajaran 2016/2017


I. Judul Percobaan : Percobaan Kimia Hukum Kekekalan Massa
II. Tujuan Percobaan :
- Untuk membuktikan hukum kekekalan massa
- Menghitung dan membandingkan massa sebelum dan sesudah reaksi
III. Dasar Teori :
 Antoine Laurent Lavoiser(1743 - 1794) adalah ilmuwan perancis yang
dijuluki Bapak Kimia Modern. Ia menemukan hukum kekekalan massa dalam
reaksi kimia, dan mengungkap peran oksigen dalam pembakaran. Berdasarkan
prinsip ini, kimia maju di arah yang benar. Antoine Lavoisier mendapatkan
hukum ini dengan melakukan eksperimen mereaksikan cairan merkuri dengan
gas oksigen dalam suatu wadah di ruang tertutup sehingga menghasilkan
merkuri oksida yang berwarna merah. Apabila merkuri oksida dipanaskan
kembali, senyawa tersebut akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri
dan gas oksigen dengan jumlah yang sama seperti semula. Dengan bukti dari
percobaan ini Lavoisier merumuskan suatu hukum dasar kimia yaitu Hukum
Kekekalan Massa yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum dan
sesudah rekasi adalah sama.
 Antoine Lavoiser telah menyelidiki massa-massa zat sebelum dan seudah
reaksi. Lavoiser menimbang zat sebelum dan sesudah bereaksi, kemudian
menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah beraksi
selalu sama. Lavoiser menyimpulkan hasil pengamatannya dalam suatu
hukum yang biasa disebut “hukum kekekalan massa.” “Dalam sistem tertutup,
massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Perubahan materi yang
kita amati dalam kehidupan sehari-hari umumnya berlangsung dalam wadah
terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pada pembakaran
kertas), maka massa yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa
semula. Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya
(misalnya gas oksigen), maka massa hasil reaksi akan lebih besar dari massa
semula misalnya pada reaksi perkaratan besi (besi mengikat oksigen di udara).
 Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-
Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem
tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam
sistem tersebut {dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama (tetap/konstan) }. Pernyataan yang umum digunakan untuk
menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk
tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi
di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa
produk.
 Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti
kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu
relativitas spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi.
Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi
momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa
terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu
benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena
massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang
mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan
tercipta/hilang dari sistem. Namun, dalam hampir seluruh peristiwa yang
melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan
karena massa yang berubah sangatlah sedikit

IV. Alat dan Bahan


A. Percobaan I
1. Alat

N Nama Alat Ukuran Jumlah


o
1. Korek Api - 1
2. Neraca Digital - 1
3. Cawan Petri D = 10 cm 1
4. Penjepit Kayu - 1

2. Bahan

N Nama Bahan Konsentrasi/ Jumlah


o Wujud
1. Kertas HVS Lembaran 1
B. Percobaan II
1. Alat

N Nama Alat Ukuran Jumlah


o
1. Neraca Digital - 1
2. Tabung Reaksi 8 mL 2
3. Gelas Kimia 50 mL 1
4 Gunting - 1
5. Penggaris - 1
6. Gelas Ukur 5 mL 1
7. Pipet Ukur - 1
2. Bahan

N Nama Bahan Konsentrasi/ Jumlah


o Wujud
E Pita Magnesium Lembaran 5 cm
2. Larutan HCl 2M 5 mL

V. Cara Kerja
A. Percobaan I
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Letakkan kertas HVS yang sudah diremas di cawan petri
3. Timbang massa cawan petri dan kertas HVS diatas neraca digital
4. Catat massa cawan petri dan kertas HVS
5. Jepit kertas HVS dengan penjepit kayu
6. Bakar kertas hingga menjadi abu
7. Letakkan abu kertas yang dibakar tadi di cawan petri yang sama
8. Timbang massa cawan petri yang tadi dengan abu kertas yang telah dibakar
9. Catat massa cawan petri dan abu
10. Bandingkan massa cawan petri dan kertas HVS sebelum dan sesudah kertas
dibakar.
B. Percobaan II
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Ambil pita magnesium sepanjang 5cm, amplas hingga mengkilap, lalu potong
kecil-kecil, letakkan di tabung reaksi A
3. Ambil larutan HCl sebanyak 5 ml mengggunakan pipet ukur,letakkan di gelas
ukur lalu tuangkan ke tabung reaksi B
4. Letakkan tabung reaksi A dan B ke dalam gelas bekker
5. Timbang dengan neraca digital
6. Catat massa gelas beker dan tabung reaksi A dan B yang berisi potongan pita
magnesium dan larutan HCl
7. Tuangkan larutan HCl ke dalam tabung reaksi A
8. Amati reaksi yang terjadi
9. Timbang kembali Gelas beker,tabung reaksi A, dan tabung reaksi B setelah
larutan HCl di tabung rekasi B dituangkan ke dalam tabung reaksi A
10. Catat massa dari gelas beker, tabung reaksi A, dan tabung reaksi B
11. Bandingkan massa gelas beker+tabung reaksi A+tabung reaksi B sebelum dan
sesudah larutan HCl di tabung reaksi B di tuangkan ke tabung reaksi A
VI. Hasil Pengamatan :

N Perubahan Massa Apa yang terjadi?


Hal yang Diamati
o Sebelum Reaksi Sesudah Reaksi
Perubahan warna,
bentuk, dan bau pada
1. Kertas yang dibakar 47,8 g 47,5 g kertas HVS sebelum
dibakar dan sesudah
dibakar.
Pita magnesium
lenyap di dalam
Pita magnesium + Larutan
2. 91,1 g 91,1 larutan HCl, dan
HCl
adanya gelembung-
gelembung gas.

VII. Pembahasan
Pada percobaan I, Kenapa massa kertas HVS setelah dibakar lebih ringan? Karena
hasil dari reaksi tidak semuanya ikut ditimbang. Massa penyusun zat abu yang tidak
ikut ditimbang yaitu asap dan oksigen (yang dibutuhkan untuk pembakaran). Asap
dan oksigen di udara melayang-layang sedangkan praktikum ini hanya menggunakan
neraca digital yang ketelitiannya hanya 0.1 g di ruang tidak tertutup. Pada percobaan
II massanya tetap sama karena gelembung-gelembung reaksi yang dihasilkan hanya
sedikit jadi tidak terlalu berpengaruh pada massa akhir.

VIII. Kesimpulan :
Kesimpulan dari hasil praktikum tentang Hukum Kekekalan Massa yaitu massa total
zat-zat sebelum sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat –zat hasil
reaksi,namun terkadang massa sesudah reaksi akan lebih kecil atau lebih besar dari
massa sesudah reaksi karena pada saat reaksi benda-benda yang direaksikan akan
melepaskan atau mengikat sesuatu seperti contoh gas. Nah gas itulah yang menjadi
pengurang atau penambah massa karena gas tidak ikut ditimbang pada saat
penimbangan massa akhir.
IX. Daftar Pustaka
1. http://budikolonjono.blogspot.co.id/2009/11/dasar-teori-hukum-kekekalan-
massa.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_kekekalan_massa
3. http://www.ilmukimia.org/2014/04/hukum-kekekalan-massa-lavoisier.html
4. http://chemistry-idr.blogspot.co.id/2015/04/hukum-kekekalan-massa-
lavoisier.html
5. Buku Kimia untuk SMA/MA Kelas X : Unggul Sudarmo
6. Buku BSE Kimia Kelas 10 : Budi Utami

Anda mungkin juga menyukai