2. Bahan
V. Cara Kerja
A. Percobaan I
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Letakkan kertas HVS yang sudah diremas di cawan petri
3. Timbang massa cawan petri dan kertas HVS diatas neraca digital
4. Catat massa cawan petri dan kertas HVS
5. Jepit kertas HVS dengan penjepit kayu
6. Bakar kertas hingga menjadi abu
7. Letakkan abu kertas yang dibakar tadi di cawan petri yang sama
8. Timbang massa cawan petri yang tadi dengan abu kertas yang telah dibakar
9. Catat massa cawan petri dan abu
10. Bandingkan massa cawan petri dan kertas HVS sebelum dan sesudah kertas
dibakar.
B. Percobaan II
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Ambil pita magnesium sepanjang 5cm, amplas hingga mengkilap, lalu potong
kecil-kecil, letakkan di tabung reaksi A
3. Ambil larutan HCl sebanyak 5 ml mengggunakan pipet ukur,letakkan di gelas
ukur lalu tuangkan ke tabung reaksi B
4. Letakkan tabung reaksi A dan B ke dalam gelas bekker
5. Timbang dengan neraca digital
6. Catat massa gelas beker dan tabung reaksi A dan B yang berisi potongan pita
magnesium dan larutan HCl
7. Tuangkan larutan HCl ke dalam tabung reaksi A
8. Amati reaksi yang terjadi
9. Timbang kembali Gelas beker,tabung reaksi A, dan tabung reaksi B setelah
larutan HCl di tabung rekasi B dituangkan ke dalam tabung reaksi A
10. Catat massa dari gelas beker, tabung reaksi A, dan tabung reaksi B
11. Bandingkan massa gelas beker+tabung reaksi A+tabung reaksi B sebelum dan
sesudah larutan HCl di tabung reaksi B di tuangkan ke tabung reaksi A
VI. Hasil Pengamatan :
VII. Pembahasan
Pada percobaan I, Kenapa massa kertas HVS setelah dibakar lebih ringan? Karena
hasil dari reaksi tidak semuanya ikut ditimbang. Massa penyusun zat abu yang tidak
ikut ditimbang yaitu asap dan oksigen (yang dibutuhkan untuk pembakaran). Asap
dan oksigen di udara melayang-layang sedangkan praktikum ini hanya menggunakan
neraca digital yang ketelitiannya hanya 0.1 g di ruang tidak tertutup. Pada percobaan
II massanya tetap sama karena gelembung-gelembung reaksi yang dihasilkan hanya
sedikit jadi tidak terlalu berpengaruh pada massa akhir.
VIII. Kesimpulan :
Kesimpulan dari hasil praktikum tentang Hukum Kekekalan Massa yaitu massa total
zat-zat sebelum sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat –zat hasil
reaksi,namun terkadang massa sesudah reaksi akan lebih kecil atau lebih besar dari
massa sesudah reaksi karena pada saat reaksi benda-benda yang direaksikan akan
melepaskan atau mengikat sesuatu seperti contoh gas. Nah gas itulah yang menjadi
pengurang atau penambah massa karena gas tidak ikut ditimbang pada saat
penimbangan massa akhir.
IX. Daftar Pustaka
1. http://budikolonjono.blogspot.co.id/2009/11/dasar-teori-hukum-kekekalan-
massa.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_kekekalan_massa
3. http://www.ilmukimia.org/2014/04/hukum-kekekalan-massa-lavoisier.html
4. http://chemistry-idr.blogspot.co.id/2015/04/hukum-kekekalan-massa-
lavoisier.html
5. Buku Kimia untuk SMA/MA Kelas X : Unggul Sudarmo
6. Buku BSE Kimia Kelas 10 : Budi Utami