Anda di halaman 1dari 25

M

MOOD
DUUL
L 4
4

KEBUTUHAN ANAK SEKOLAH DASAR


N
NAAM
MAA
K
KEEL
LOOM
MPPOOK
K

ARJUN MULYANA
RASINEM
IMAM ADI FADLI
WULANDARI
SATRIO PAMUNGKAS
Back to Agenda Page

GIZI DAN
PERMASALAHANNYA
PADA ANAK USIA SD
PERKEMBANGAN
FISIK PADA ANAK SD

Perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor bawaan dan


lingkungan.
Santrock (2002) mengatakan bahwa pada masa usia SD
pertumbuhan fisik cenderung lambat tidak seperti pada
masa-masa bayi dan masa kanak-kanak bahkan pada masa
remaja.
Lefrancois (1986) dalam bukunya “ of Children”
mengemukakan bahwa menjelang usia 6 -12 tahun,anak
menjadi lebih tinggi dan berat.

PERKEMBANGAN
FISIK PADA ANAK
SD

FAKTOR YANG
PERKEMBANGAN MOTORIK BERPENGARUH PADA
PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan motorik anak usia
SD menunjukkan lebih lentur dan faktor Bawaan atau
lebih terkoordinasi genetik dan faktor gizi
Menurut Cratty (dalam atau nutrisi
lefrancois,1986) anak perempuan
kadang kala lebih unggul dalam
tugas-tugas motorik yang bersifat
ritmis seperti dalam
menari/lompat tali.

Back to Agenda Page

KESEHATAN DAN
PRESTASI BELAJAR
01 07 12

HUBUNGAN GIZI
DAN PRESTASI
BELAJAR

Laycocok dan Caylor (dalam Vasta dkk,


1992) menjelaskan bahwa anak berbakat
mungkin berasal dari lingkungan,
dimana semua anak tumbuh lebih besar
karena mendapat gizi dan perawatan
kesehatan yang lebih baik. Back to
Agenda Page
01 07 12

HUBUNGAN GIZI
DENGAN KEPRIBADIAN
EMOSIONALITAS

Kekurangan gizi dapat berakibat anak


menjadi rewel atau mudah marah.
Kegagalan nonorganik dan deprivasi
dwarfism dapat menghasilkan masalah
emosionalitas yang serius pada anak
Kelebihan makan pun dapat memberikan
efek psikologiis yg negative pada Back to
Agenda Page
anak. Jika hal ini tertangani akan
mempengaruhi perkembangan
kepribadiannya
01 07 12

HUBUNGAN GIZI
DAN KECERDASAN

Anak yang kekurangan gizi dapat


berakibat mengalami kelambanan dalam
pertumbuhan dan berpengaruh pada
masa remajanya. Kekurangan gizi
dapat merusak oragan-organ
pencernaan dan fungsi-fungsi pertama
kehidupan karena pertumbuhan otak
yang sesungguhnya justru terjadi
pada masa ini (Vasta dkk, 1992). Back to
Agenda Page
Back to Agenda Page

TEORI KEBUTUHAN DAN


PENERAPANNYA BAGI
ANAK USIA SD

TEORI KEBUTUHAN
MASLOW
Abraham Maslow, seorang tokoh yang banyak dikaitkan dengan
gerakan humanistic pada bidang psikologi berpendapat bahwa
setiap individu memiliki kebutuhan yang dapat tersusun secara
hierarkis sebagai berikut.

1. Kebutuhan jasmaniah
2. Kebutuhan Rasa aman
3. Kebutuhan Saling memiliki dan mencintai
4. Kebutuhan Untuk dihargai
5. Kebutuhan Aktulisasi diri

MOTIVASI INSENTIF

Motivasi insentif merupakan kinerja dari pada


variabel belajar. Walau bagaimanapun motivasi
tetap di perlukan dan berpengaruh dalam
belajar dan bekerja serta memupuk harga diri
dan aktualisasi diri pada anak SD.
Back to Agenda Page

PENGARUH SEKOLAH
PADA KEPRIBADIAN
H
HAASSRRAATT
B
BEER
RPPRREESSTTAAS
SII
(Atkinson &Raynor, dalam Santrock, 2002)
Individu yang memiliki orientasi
berprestasi memiliki harapan yang besar
untuk berhasil dari pada yang takut akan
kegagalan
Huston stein &Higgens-Trenk (dalam
Santrock, 2002) menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan prestasi anak, orang tua
perlu menetapkan standar tertentu agar
anak berprestasi, orang tua juga
merupakan model.

M
MO OT TIIV VA AS SII
IIN NTTR RI IN NSSI IK K D DA AN N
E
EK KS ST TRRI IN NS SIIKK
Motivasi dibagi menjadi dua tipe, yaitu
motivasi intrisik, yang merupakan harapan
dalam diri (internal) untuk melakukan
sesuatu untuk diri sendiri; dan motivasi
ekstrinsik, yang dipengaruhi oleh
penghargaan atau hukuman dari luar diri
(eksternal).

O
ORRI
IEEN
NTTA
ASSI
I MMA
ASST
TEERRY
Y
D
DAAN
N OOR
RIIE
ENNT
TAAS
SII
H
HEELLP
PLLE
ESSS
S


orientasi mastery berperan
Berkaitan dengan motivasi intrinsik, dan pentingnya usaha
dalam mencapai keberhasilan maka
dalam diri seseorang. Henderson dan Dweck (1990) yang
merupakan ahli psikologi perkembangan menemukan bahwa pada
anak-anak dan remaja ditemukan 2 reaksi yang berbeda dalam
menghadapi suatu tantangan. Orientasi helpless (tidak berdaya)
menunjukan anak yang terjebak dalam pengalaman yang
menyulitkan maka mereka menghubungkan kesulitannya dengan
ketidakmampuannya.

M
MOOD
DUUL
L 5
5

PROSES BELAJAR ANAK SD


P
PEEN
NGGE
ERRT
TIIA
ANN D
DAAN
N
K
KAAR
RAAKKT
TEER
RIIS
STTI
IKK
B
BEEL
LAAJ
JAAR
R
Belajar adalah aktivitas atau pengalaman yang
menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku, dan
pribadi yang bersifat permanen . perubahan yang
dimaksud memiliki berbagai sifat atau dimensi, bisa
bersifat penambahan
P
PRRI
INNS
SIIP
P -- P
PRRI
INNS
SIIP
P
B
BEEL
LAAJ JAAR
R
Prinsip2 belajar sebagai berikut :
1. Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu sebagai manusia utuh.
2. Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral
3. Aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh
hati, aktif menggunakan berbagai potensi yang dimilikinya.
4. Belajar sebagai proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual
dan kompetitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara kooperatif.
5. Pembelajaran yang diupayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar
secara terus menerus.
6. Pembelajaran disekolah harus memberi kesempatan kepada setiap anak untuk maju
berkelanjutan sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kecepatan belajar masing-
masing
7. Belajar sebagai proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan
sekaligus dukungan system kebijakan yang kondusif.
8. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan
secara terpadu.
9.Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik
antara sekolah dengan keluarga.
F
FAAK
KTTOORR -- F
FAAK
KTTO
ORR YYAAN
NGG
M
MEEM
MPPEENNGGA ARRUUHHI
I PPRROOS
SEES
S
D
DAANN H
HAASSIILL B BE
ELLA
AJJAARR A
ANNA
AKK
DDII S SE EK
KOOL
LAAHH
A
ABBI
INN S
SYYA
AMMS
SUUD
DDDI
INN M
MAAK
KMMU
UNN (( 1
1999
955 )) M
MEEN
NGGE
EMMU
UKKA
AKKA
ANN
3
3 FFA
AKKT
TOOR
R YYA
AIIT
TUU

Raw input atau masukan dasar


Instrument input (masukan instrumental)
Environmental input ( masukan lingkungan)
M
MEEN
NUUR
RUUT
T RRO
OCCH
HMMA
ANN N
NAAT
TAAW
WIID
DJJA
AJ A (( 1
JA 1998
844 ))
M
MEEN
NGGE
EMMU
UKKA
AKKA
ANN L
LIIM
MAA U
UNNS
SUUR
R YYA
AIIT
TUU

faktor anak
faktor guru
faktor tujuan
faktor bahan pelajaran
faktor ekonomis dan administratif
K
KEES
SUUL
LIIT
TAAN
N
B
BEEL
LAAJ
JAAR
R AAN
NAAK
K S
SDD
kriteria ketuntasan
belajar
1. Waktu yang disediakan cukup untuk
mempelajari lingkup suatu pokok bahasa
tertentu
2. Usaha belajar yang dilakukan oleh anak
terarah pada tujuan pembelajaran
3. Kecakapan anak setidaknya normal
4. Kualitas pengajaran yang
diselenggarakan oleh anda sebagai guru
memadai
5. Siswa mendapatkan manfaat dari proses
belajarnya
kriteria ketuntasan belajar

pengertian, kriteria, latar belakang


dan gejala penyebab
Kesulitan merunjuk pada suatu Menurut Abin Syamsuddin(2002) dari
kondisi tertentu yang ditandai pendapat Loree(1990). Faktor-faktor
dengan adanya hambatan dalam yang dapat melatarbelakangi kesulitan
mencapai suatu tujuan , kesulitan belajar yang dialami oleh anak SD dapat
belajar dengan demikian dapat dikelompokkan ke dalam 3 faktor, yaitu:
diartikan sebagai suatu kondisi Faktor stimulus/disebut juga sebagai
dalam proses belajar yang ditandai learning variables
dengan adanya hambatan-hambatan Faktor organisme, yaitu anak itu
dalam mencapai tujuan /hasil sendiri sebagai individu yang utuh
belajar ditetapkan. Faktor respon / disebut response
variables

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai