Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK II :

1. DWI ASIH S (837731246)


2. GITA NOUR ELITA (837731475)
3. HANIFAH FAHRUM (837738374)
4. IKROMI (837731658)
5. NITA (837738256)
6. SEVI YANUAR (837733454)
7. TIKA APRILIA (837733493)
PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL ANAK SD
(MODUL 3)

Tujuan Tutorial adalah memahami:


 Perkembangan moral anak SD
 Penyesuaian diri dan penerimaan sosial pada anak usia SD
 Perkembangan peran gender pada anak usia SD

PERKEMBANGAN MORAL ANAK SD


Pengertian Moral
Apa perbedaan antara moral, etika, dan akhlak…?
 Moral adl suatu keyakinan tentang benar-salah, baik-buruk,
yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yg mendasari tindakan.
 Benarkah, semakin baik kemampuan berpikir/kecerdasan anak,
maka anak itu memiliki perkembangan moral yang baik pula…?
Pertimbangan Moral dan Isi Pertimbangan Moral
 Pilihan untuk mengerjakan tugas bermain : ISI PERTIMBANGAN
MORAL.
 Alasan anak memilih alternatif yang ada : PERTIMBANGAN
MORAL.
 “Ajarkan kepada anak mana yg BAIK dan SALAH, jangan pilihkan
perilaku yang akan dilakukan.”

Pendukung Dalam Mempelajari Moral


 MENGABAIKAN. Abaikan jika anak mengiba/ingin diperhatikan
padahal dia melakukan kesalahan.
 MENCONTOHKAN. Ini adalah cara pemberian pelajaran moral
paling EFEKTIF.
 MEMBIARKAN. Membiarkan, sabar, tenang, tidak kesal, selama itu
tidak membahayakan. Agar anak DAPAT MENILAI akibat tingkah
lakunya sendiri.
 MENGALIHKAN PERHATIAN. Mengalihkan ke permainan lain, ke
perhatian lain, atau menghentikannya.
Elemen Yang Berhubungan Dengan Moral

 PERAN HARAPAN SOSIAL. Dengan banyak KEGIATAN


SOSIAL, anak memiliki banyak HARAPAN SOSIAL.
 PERAN HATI NURANI (KATA HATI)

 PERAN RASA SALAH DAN MALU. RASA SALAH:


pengakuan adanya pelanggaran terhadap yang diyakini dan
seharusnya ia patuhi. Contoh: anak yang merasa salah setelah
adiknya terjatuh karena tidak diajak bermain. RASA MALU:
perasaan tidak menyenangkan karena mendapat respon negatif.
Contoh: anak yang ketahuan berbohong karena dia tidak bisa
berenang.
 PERAN BERINTERAKSI SOSIAL. BERGUNA UNTUK: (1)
Memberi standar perilaku; (2) Memotivasi mengembangkan
perilaku; dan (3) Belajar dievaluasi orang lain.
Hambatan Dalam Mempelajari Moral
 TINGKAT INTELEGENSI
 CARA PENGAJARAN

Tidak Boleh Vs Harus


 Gunakan kalimat POSITIF, hindari kalimat NEGATIF. Contoh: Dari
pada mengatakan “TIDAK BOLEH MALAS” lebih baik mengatakan
“HARUS RAJIN BELAJAR.”
 Komitmen dan Kesabaran, karena pendidikan moral membutuhkan
waktu yg sangat lama.
 PERUBAHAN NILAI SOSIAL. Perubahan nilai sosial di daerah lain
akan merubah nilai moral anak.
 NILAI MORAL YANG BERBEDA. Misal: kadang orangtua
“LUPA” memberi teladan apa yang ia ajarkan kepada anak.
 NILAI BERBEDA PADA SITUASI BERBEDA. Misal: anak boleh
menyuruh mengasuhnya mengambilkan bola. “Tapi kenapa nggak
boleh menyuruh gurunya?”
 KONFLIK DGN LINGKUNGAN SOSIAL. Misal: yang diajarkan di
rumah berlawanan dgn yang diajarkan di sekolah.
Jujur Vs Bohong
 Jangan ajarkan: “BERBOHONG YG DIMAKLUMI” Namun,
ajarkan: “TIDAK BERBOHONG TAPI TIDAK
MENGATAKAN SEMUA.”
Bentuk Bohong:
– Memutar balik keadaan
– Melebih-lebihkan
– Membual
– Melempar kesalahan ke orang lain

 Apa yang pertama Anda lakukan jika anak berbohong…?


Disiplin
 DISIPLIN tidak identik dengan HUKUMAN.
 Sebaiknya, anak melakukan harapan dengan
KESADARANNYA SENDIRI, bukan karena ingin IMBALAN
atau takut HUKUMAN.

Syarat Disiplin
 PERATURAN sebagai batasan perilaku.
 Buat peraturan dengan cara DISKUSI.

Syarat Peraturan:
– Mudah diingat
– Mudah dimengerti
– Mudah diterima
– Mudah dilaksanakan anak.
 KONSEKUENSI berhubungan dengan PELAKSANAAN PERATURAN,
HUKUMAN, dan PENGHARGAAN.
 Penerapan KONSEKUENSI harus KONSISTEN, jangan ‘PLIN-PLAN’
 SYARAT HUKUMAN
– Sesuaikan pelanggaran dan segera laksanakan.
– Harus konsisten, hindari kasihan.
– Ingat, hukum perilaku anak, bukan pribadi anak.
– Mengembangkan hati nurani.
– Sertakan penjelasan.***

 FUNGSI PENGHARGAAN: alat MENDIDIK, MEMOTIVASI, dan


PENGUATAN.
 Penerapan penghargaan:
– Pelukan, ciuman, sentuhan
– Pujian
– Hadiah
– Perlakuan istimewa.
PENYESUAIAN DIRI DAN PENERIMAAN SOSIAL PADA USIA SD
 PERKEMBANGAN SOSIAL adalah kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan
harapan kelompok sosialnya.
PROSES PERKEMBANGAN SOSIAL
– Belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku.
– Anak membutuhkan teman dekat (kelompok sebaya).
– Anak akan meniru perilaku kelompoknya. Setiap teman memiliki keunikan sendiri.
TIGA KATA AJAIB BERSOSIALISASI (TTM)
– Tolong,Terima kasih dan Maaf
POLA TINGKAH LAKU KELOMPOK SEBAYA
– Anak cenderung mengikuti kelompok sebayanya, ketimbang orang tua maupun
gurunya.
– Terlalu peka/ sensitif.
– Mudah terpengaruh teman lain.
– Persaingan (baik persaingan antar anggota kelompok, kelompok dengan
kelompok lain, kelompok dengan masyarakat).
– Hubungan yang baik.
– Bertanggung jawab.
– Kesadaran sosial (empati).
– Diskriminasi sosial.
Hal-hal negatif bisa juga terjadi, misalnya gejala bullying (tingkah laku agresif yang
direncanakan untuk menyebabkan ketidak-nyamanan orang lain), seperti Geng.
PERKEMBANGAN PERAN GENDER PADA ANAK USIA SD
 IDENTITAS GENDER adalah perasaan menjadi laki-laki atau perempuan (mulai 3
tahun).
 PERAN GENDER adalah bagaimana laki-laki atau perempuan berpikir, bertingkah
laku, dan merasakan.
 STEREOTYPE GENDER adalah keyakinan tentang karakteristik yang sesuai
menjadi perempuan dan laki-laki.

Yang mempengaruhi peran gender adalah:


– Pengaruh orang tua. – Pengaruh guru.
– Pengaruh kelompok sebaya. –Pengaruh media.
 “Hendaknya menghargai apapun yang dilakukan anak bukan karena laki-laki atau
perempuan.”

UNGKAPAN
 “Bila seseorang membuat anda tidak nyaman, ikuti kata hati. Ajarkan anak anda
untuk mempercayai nurani mereka juga dengan cara mendengarkan kata hati dan
menghargai perasaannya.”
 “Cara terbaik dalam menasihati anak-anakmu adalah mencari tahu apa yang mereka
inginkan dan lalu nasehatilah mereka bagaimana melakukannya.” (Harry S. Truman)
MODUL 4
KEBUTUHAN ANAK SEKOLAH DASAR

KB1 : GIZI DAN PERMASALAHANYA PADA ANAK USIA


SD
A.PERKEMBANGAN FISIK PADA ANAK SD
- Perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor bawaan dan
lingkungan.
- Santrock (2002) mengatakan bahwa pada masa usia SD
pertumbuhan fisik cenderung lambat,tidak seperti pada
masa2 bayi da masa kanak2 bahkan pada masa remaja.
-Lefrancois (1986) dalam bukunya “ of Children”
mengemukakan bahwa menjelang usia 6 sampai 12 th,anak
menjadi lebih tinggi da berat.
-Kecenderngan lain yang terjadu penurunan dalam
perkembanganjaringan lemak bersamaan dengan
betambahnya peerkembangan jaringan tulang da otot
1. Perkembangan motorik
Perkembangan motorik anak usia SD menunjukkan lebih lentur dan lebih terkoordinasi
 Menurut Cratty (dlm lefrancois,1986) anak perempuan kadangkala lebih unggul dalam tugas2
motorik yang bersifat ritmis seperti dalam meanri/lompat tali.
 Santrock (2002) bahwa sebetulnya mereka akan menjadi mudah lelah jika terlalu lam aduduk
diam. Pergerakan fisik amat penting bagi mereka untuk menyempurnakan pertumbuhan dan
perkembangan ketrampilan motoriknya.
2. Factor yang berpengaruh pada perkembnagan fisik
a.Bawaan atau genetic
Untuk meneliti pengaruh factor bawaan/genetic pada perkembnagan fisik seseorang banyak
dilakukan penelitian terhadap anak kembar identik(satu telur) yang dibandingkan dengan anak
kembar fraternal(lain telur)
b.Gizi atau nutrisi
Berk (2003) mengemukana beberap ahal sebagai berikut ;
1). Kaitan usia dan kebutuhan gizi
2). Gizi pada anak SD dan remaja
3). Malnutrisi (kekurangan gizi)
4). Obesitas (kegemukan)
5). Penyakit
a). Penyakit infeksi dan malnutrisi
b). Imunisasi
c). Kehidupan emosional
(1) Kegagaglan nonorganic untuk berkembang
(2) Deprives drarfism
Menunjukkan bahwa adanya ganguan dalam pertumbuhan pada anak usia 2-15 th
KB 2 : KESEHATAN DAN PRESTASI BELAJAR

A. HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN


- Hurlock,1986 mengemukakan anak semcam inti tidak hanya sadar akan
kesehatan, tetapi juga menyadari kesempatan yang diberikan orang tua untk
memperhatikan kesehatan merek
- Laycocok dan Caylor (dalam Vasta dkk, 1992) menjelaskan bahwa anak
berbakat mungkin berasal dari lingkungan, dimanan semua anak tumbuh
lebih besar karena mendapat gizi dan perawatan kesehatan yang lebih baik.
B. HUBUNGAN GIZI DENGAN KEPRIBADIAN EMOSIONALITAS
- Kekurangan gizi dapat berakibat anak menjadi rewel atau mudah marah.
Kegagalan nonorganic dan deprivasi dwarfism dapat menghasilkan masalah
emosionalitas ynag serius pada anak
- Kelebihan makan pun dapat memberikan efek psikologiis yg negative pada
anak. Jika hal ini tertangani akan mempengaruhi
perkembangankepribadiannya.
- Penelitian Cravioto, dkk (dalam ichsan,1986) menyimpulkan bahwa
kekurangan gizi pada usia dari 2 tahun selain berhubungan dengan tingkat
inteigensia juga berhubungan dengan perilaku penyesuaian diri anak.
C. HUBUNGAN GIZI DAN KECERDASAN
Dapat disimpulkan bahwa gizi berperan terhadap tingkat kecerdasan seseorang
maupun kinerja anak dalam kesehariannya. Untuk itu kita harus menyadari
bahwa seberapa banyak gizi yang dikandung dalam diri seseorang akan
berpengaruh terhadap kecerdasan, kepribadian dan kesehatan seorang anak.
Oleh karena itu, kita perlu memberikan gizi yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan anak
KB 3 : TEORI KEBUTUHAN DAN PENERAPANNYA BAGI ANAK USIA SD

A. TEORI KEBUTUHAN MASLOW


1. Kebutuhan jasmaniah
2. Rasa aman
3. Saling memiliki dan mencintai
4. Untuk dihargai
5. Aktulisasi diri
Sukiat,1986 lenih jauhdikatakan bahwa manusia digerakkan oleh dua system kebutuha yaitu kebutuhan dasar(basic
need) yang merupakan kebutuhan fisiologis(makan,minum) dan psikologis (rasa aman,cintadan penghargaan)
- Dalam lefrancois, 1986 mengemukakan anak diarkhan melalui kebutuhan untuk menjadikan dirinya
.mengaktulisasikan dirinya dap roses dari aktualisasi adalah positif dan tertuju pada dirinya.

KB 4 : PENGARUH SEKOLAH PADA KEPRIBADIAN


A.HASRAT BERPRESTASI

- (Atkinson &Raynor, dalam Santrock, 2002) Individu yang memiliki orientasi berprestasi memiliki harpan yang
besar untuk berhasil dari pada yang takut akan kegagalan
- Huston stein &Higgens-Trenk (dalam Santrock, 2002) menunjukkan bahwa untuk meningkatkan prestasi anak,
orng tua perlu menetapkan standar tertentu agar anak berprestasi, orang tua juga merupakan model.
B. MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
 Motivasi intrinsik : Harapan dalam diri untuk berhasil dan melakukan sesuatu untuk diri sendiri. Sumbernya :
Tantangan, Rasa ingin tahu, kontrol, fantasi atau daya khayal
 Motivasi Ekstrinsik : Pengaruh oleh penghargaan atau hukuman dari luar.
C. ORIENTASI MASTERY DAN ORIENTASI HELPESS
Dalam mencapai sesuatu, kita dapat menentukan apakah seseorang lebih berorientasi pada mastery atau tugas
ataukah berorientasi helpless (merasa tidak berdaya, dimana anak sudah menyerah ketika diberi suatu tugas yang
sulit. Orientasi tugas merupakan hal yang positif yang perlu dikembangkan pada diri seseorang.
SEKIAN
TERIMAKASIH

WASSALAMUALAIKUM.
Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai