Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Sanggar Gaksa, berdiri sejak tahun 2015 yang berawal dari komunitas
Lentera Sastra pada tahun 2010, dirintis oleh lima negara ASEAN
(Assosiation Of South East Asian Nations) diantaranya Indonesia, Thailand,
Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia.
Kegiatan di Sanggar Gaksa dibagi menjadi tiga secara garis besar,
diantaranya seni murni, kebudayaan, dan kemanusiaan. Seni murni meliputi
karya tulis baik berupa puisi, cerpen, novel dan jurnal-jurnal lainnya, musik
yang berusaha menciptakan lagu-lagu budaya setempat, dan teater yang
diangkat bernapas teater modern. Dibidang kebudayaan terdapat Taman Baca
Masyarakat (TBM) yang berada dilokasi setempat, yang bertujuan untuk
membuat masyarakat ‘melek baca’, lebih produktif untuk menuju
kesejahteraan hidup mereka. selain itu juga di sana bersemangat untuk
membangkitkan pergerakan intelektualitas masyarakat setempat dari berbagai
kalangan, sehingga banyak orang-orang yang aktif bergerak dibidang seni,
khususnya seni sastra, teater, musik yang diangkat dari kebudayaan setempat.
Sanggar Gaksa sendiri selalu berupaya untuk melestarikan kebudayaan
setempat dengan tidak merubah ciri khasnya dan menjungjung nilai-nilai
luhur kebudayaan sehingga seniman-seniman di dalam berkarakter dan
berbudi luhur serta tetap terus berkarya, karena berkesenian tidak dapat
dicabut dari kebudayaan.
B. Saran

Berdasarkan paparan simpulan, terdapat saran yang dirujuk bagi


pihak-pihak terkait kegiatan observasi di Sanggar Gaksa Cilegon diantaranya:
a. Bagi UPI Kampus Serang

14
Kegiatan observasi ini hendaknya menjadi ajang bagi para mahasiswa
di UPI Kampus Serang dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi
selain itu kegiatan ini juga dapat menjadi sarana peningkatan citra positif
UPI di masyarakat. Melalui kegiatan observasi, diharapkan masyarakat
akan semakin mengenal UPI Kampus Serang, seiring meningkatnya
pamor lembaga maka reputasi UPI Kampus Daerah Serang akan semakin
baik di mata masyarakat. Oleh karena itu kegiatan ini dapat menjadi
investasi yang berharga bagi pengembangan keilmuan. Dengan demikian,
maka sudah seyogyanya kegiatan tersebut perlu diimbangi oleh dukungan
financial yang memadai sehingga pelaksanaan kegiatan observasi dapat
terselenggara secara luas dan menjangkau banyak kalangan masyarakat.

b. Bagi Program Studi PG PAUD UPI Kampus Serang


Program studi PG PAUD UPI Kampus Serang selaku pelaksana dan
promotor kegiatan observasi hendaknya lebih banyak melibatkan peran
mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa tidak semata-mata menjadi pelengkap,
melainkan sebagai wahana untuk belajar dengan early exposure yakni
pendekatan dimana mahasiswa terjun langsung untuk mengetahui fakta di
lapangan.

c. Bagi Lembaga Mitra/Sanggar Gaksa Cilegon


Lembaga mitra selaku pengguna layanan atau stakeholder tridharma
perguruan tinggi hendaknya memanfaatkan hal-hal yang diperoleh dari
kegiatan observasi untuk menjalin tali silaturahmi. Lembaga mitra juga
dapat membantu dalam hal pengumpulan data dan informasi, sehingga
dapat diperoleh kerjasama untuk berbagai kegiatan tindak lanjut dan
kegiatan lainnya yang memerlukan kemitraan antara UPI Kampus Serang
dengan lembaga mitra di masa mendatang misalnya pelaksanaan KKN
(kuliah kerja nyata) tematik di wilayah desa tersebut.

15
16

Anda mungkin juga menyukai