Anda di halaman 1dari 10

WESLEY NATHANAEL

22191289/1H
TRADE CRAFT
1. 4 Hal Prinsip Operasi Intelijen
Operasi intelijen diselenggarakan untuk menentukan keputusan pimpinan dalam keadaan damai
maupun dalam keadaan perang pada saat sebelum, selama dan sesudah perang. Untuk mencapai
pelaksanaan operasi intelijen yang maksimal maka perlu mengetahui prinsip-prinsip operasi
intelijen.
a. Kompleks dan Berkaitan . Operasi Intelijen sangat kompleks dan berkaitan satu dengan
yang lain, sehingga untuk dapat mencapai keberhasilan diperlukan pencapaian sasaran sesuai
pentahapan yang telah ditentukan. Oleh karena itu pimpinan operasi intelijen perlu
memberikan petunjuk kepada pelaksana operasi intelijen untuk menyesuaikan terhadap situasi
yang berkembang.
b. Sistim Komunikasi. Operasi Intelijen harus didukung dengan sistim dan sarana
komunikasi yang handal, agar penyampaian informasi, instruksi komando dan pengendalian
dapat berlangsung dengan aman dan lancar.
 
c. Keamanan. Operasi Intelijen akan berhasil bila terhadap sumber dan pelaksana operasi
intelijen terjamin keamanannya, untuk itu operasi intelijen perlu dilengkapi dengan rencana,
upaya, cara-cara, sarana untuk menjamin keamanan terutama sumber dan pelaksana operasi
intelijen.

d. Kenyal. Operasi Intelijen sering dihadapkan pada perubahan situasi atau suatu situasi
yang tidak diperkirakan sebelumnya, maka diperlukan pelaksana operasi intelijen yang
mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan cepat dan mampu mengatasi situasi yang
dihadapi tanpa menyimpang dari tugas yang telah ditentukan.

2. Kegiatan “TRADE CRAFT” dalam pengumpulan bahan keterangan yang dilakukan


oleh intelijen
Pengumpulan keterangan. Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan untuk
mendapatkan Baket dengan cara :
(1) Penelitian (Riset), dilakukan secara terpusat dengan mempelajari kepustakaan,
pemberitaan umum untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang semua
aspek sosial (Ipoleksisbudmil) dan perkembangannya sesuai yang diperlukan.
  (2) Pengamatan (Observasi). Dilakukan dengan mengamati secara langsung dan
tidak langsung terhadap keadaan serta peristiwa-peristiwa yang perlu diketahui dalam
pengamatan tidak langsung, dapat mempergunakan peralatan yang bisa
mengumpulkan keterangan dari jarak jauh maupun dekta terhadap sasaran.
  (3) Penyusupan (Infiltrasi). Usaha yang bersifat tertutup oleh petugas atau agen di
daerah sasaran/musuh dalam rangka mencari bahan keterangan dengan melakukan
penyusupan ke daerah sasaran.
 

3. Sebutkan dan jelaskan apa saja bentuk komunikasi langsung dan tidak langsung!
a. Komunikasi langsung
Komunikasi klandestin yang berbentuk Komunikasi Langsung memiliki beberapa metode
diantaranya :
1. Personal Meeting / Rendezvouz
Personal Meeting / Rendezvous merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung dalam
Komunikasi Klandestin. Dalam hal ini pertemuan dilaksanakan antara Pengendali dengan
Agent Action / Agen Pelaksana di lapangan.
Pertemuan bisa dilaksanakan di lokasi umum yang bersifat terbuka seperti di restoran, taman,
perpustakaan ataupun yang bersifat tertutup seperti hotel, apartemen, atau safe house.

2. Brush Pass (CIA) / Brush Contact (MI6)


Brush Pass / Brush Contact merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung dalam
Komunikasi Klandestin. Komunikasi yang dilakukan berupa penyerahan informasi / bahan
keterangan secaracepat tanpa berhenti , tidak saling berbicara dan terlihat bersamaan.
Brush Pass / Brush Contact bisa dilakukan di Lorong toko, pusat keramaian, tangga fasilitas
umum, ataupun tempat lain.

3. Car Pick Up
Car Pick Up merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung dalam Komunikasi
Klandestin dimana pertemuan dilakukan didalam kendaraan dan agen akan dijemput serta
diturunkan di titik yang sudah disepakati.
Penjemputan dan titik turun dilakukan di tempat yang dinilai aman dan disepakati
sebelumnya

4. Lightning Contact
Lightning Contact merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung dalam Komunikasi
Klandestin dimana pesan disampaikan dalam bentuk kata atau kalimat singkat yang
disampaikan secara cepat di keramaian.
Kalimat atau kata yang disampaikan biasanya berupa kode atau sandi mengenai suatu
substansi yang sebelumnya sudah disepakati. Sandi yang disampaikan bisa berarti kepastian
instruksi ( laksanakan / tidak laksanakan), pemutakhiran situasi (aman, tidak aman, tugas
selesai, batalkan tugas, dll)

b. Komunikasi Tidak Langsung


Komunikasi klandestin yang berbentuk Komunikasi Tidak Langsung memiliki beberapa
metode diantaranya :
1. Dead Drop
Dead Drop merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung dalam Komunikasi
Klandestin dimana komunikasi dilakukan dalam bentuk memberikan paket atau informasi
yang ditempatkan pada titik-titik tersembunyi.
Dengan dilakukan Dead Drop maka pemberi informasi dan penerima informasi tidak perlu
berada di lokasi yang sama pada waktu bersamaan.
2 Hal utama yang perlu dilakukan untuk kesuksesan Dead Drop yakni

1. Lokasi yang aman dan mudah untuk diakses tanpa merubah bentuk penyembunyian
2. Sinyal untuk memberitahukan bahwa barang sudah ditempatkan

2. Kurir
Kurir merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung dalam Komunikasi Klandestin
dimana pesan disampaikan melalui pemberi pesan (kurir).
Kurir merupakan individu yang direkrut untuk kemudian diinstruksikan untuk menyampaikan
/ mengambil pesan yang disampaikan kedua pelaksana operasi.
Kurir hanya bertugas untuk menyampaikan / mengambil pesan tanpa mengetahui isi substansi
pesan yang disampaikan. Pemanfaatan kurir bertujuan untuk mengantisipasi kondisi dimana
pertemuan antara kedua belah pihak tidak / belum memungkinkan.

3. Accomodation Address / Pos Surat


Accomodation Address / Pos Surat merupakan bentuk komunikasi tidak langsung dimana
pesan / paket disampaikan melalui pengiriman ke alamat tertentu yang sudah dikamuflasekan
(cover).
Alamat yang dituju bisa berupa alamat kantor, ruko, kotak pos ataupun loker umum.

4. Jelaskan kenapa ke-2 unsur (Kerahasiaan dan tidak menimbulkan kecurigaan) tersebut
sangat penting untuk penyurupan!
Pada dasarnya penyurupan merupakan suatu aktivitas mendptkan informasi melalui cara
mencuri/menduplikasikan baket dan tanpa meninggalkan jejak serta tdk merusak objek
pengambilan baket (lemari, laci, pintu dll), namun ybs/targettdk menyadari dan tdk merasa
kehilangan. salah satu cara utk mendptkan baket dgn cara menyusupkan jaringan agen
klandestine ke dlm sasaran.
Ketika dalam melakukan suatu kegiatan intelijen atau ops intelijen harus dengan
kerahasian dan tidak menimbulkan kecurigaan, dasar dari giat/ops intelijen adalah 2 unsur
tersebut, jika unsur tersebut tidak ada dalam giat/ops intelijen, maka giat/ops intelijen itu
dianggap telah gagal. Itulah mengapa 2 hal itu sangat penting dalam giat/ops penyurupan.

5. Jelaskan bentuk-bentuk metode penyelidikan Intelijen

a. Penelitian (research); giat himpun data ttg suatu hal dari sumber kepustakaan,
pemberitaan media dll.
b. Seni Berbicara; suatu gaya/teknik berbicara berdasar bakat alami (talenta) dan
keterampilan teknis proses komunikasi antar manusia. Tidak hanya berbicara lancer tanpa
jalan fikiran yg jelas dan tanpa isi, namun kemampuan berbicara singkat, jelas, padat, dan
mengesankan.
*Bentuk seni berbicara;
.Wawancara (interview); cara mendptkan keterangan melalui pembicaraan dan tanya
jawab langsung dgn sumber/sasaran. Pihak yg ditanya menyadari sedang dimintai
keterangan dan tanpa tekanan maupun paksaan.
.Interogasi (interogation); cara mendptkan keterangan melalui pertanyaan langsung dan
sumber/sasaran berada di bawah kendali penanya.
.Elisitasi (elicitation); cara mendptkan keterangan dimana sumber/sasaran tdk menyadari
bahwa sedang dimintai keterangan.

c. Pengamatan dan Penggambaran (Matbar); kesadaran seseorang thd lingkungan yg


diperoleh melalui penggunaan pancaindera sec maksimal, yg selanjutnya dpt
digambarkan kembali keadaan, gejala, dan peristiwa yg diamati sec tertulis maupun
visual.
Metode yg digunakan:
1. Casing; matbar thd wilayah (operasi) terkait data/informasi situasi, fungsi, transportasi,
komunikasi, cuaca, dan ESTOM (emosi, sikap, tindakan, opini, motivasi) masyarkt.
2. Penjejakan (surveillance); salah satu cara memperoleh informasi melalui giat pengamatan
sec tertutup (klandestine) thd orang, instalasi, atau benda dgn cara fisik maupun teknik.
3. Stake Out (STO); mrp pengamatan menetap thd sasaran tdk bergerak atau menetap (instalasi
atau benda).
4. Penyadapan; giat mendengarkan, merekam, membelokan, mengubah, menghambat, dan/atau
mencatat transmisi informasi/dokumen elektronik, baik menggunakan jaringan kabel
elektromagnetik/radio frekuensi termasuk memeriksa paket pos, surat menyurat, dan
dokumen lainnya.
5. Penyurupan (surreptition entry); suatu aktivitas mendptkan informasi melalui cara
mencuri/menduplikasikan baket dan tanpa meninggalkan jejak serta tdk merusak objek
pengambilan baket (lemari, laci, pintu dll), namun ybs/targettdk menyadari dan tdk merasa
kehilangan.
6. Penyusupan (agen); salah satu cara utk mendptkan baket dgn cara menyusupkan jaringan
agen klandestine ke dlm sasaran.

6. Proses pembentukan jarring agen


1. TAHAP PENCARIAN (spotting).
  a. Proses Pencarian.
1) Pencarian calon jaring merupakan suatu proses tentang penentuan lokasi
dan identifikasi serta pengumpulan data pendahuluan mengenai sejumlah orang
yang mempunyai nilai potensial / akses thd sasaran.
2) Prosesnya harus dilakukan sedemikian rupa sehingga calon-calon jaring
tidak menyadari kegiatan pencarian tersebut.
3) Seorang pencari jaring (recruiter) harus selalu memperhatikan atau
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang dapat memelihara cover di daerah
sasaran dan dapat melakukan perjalanan antara daerah basis dan daerah sasaran.
  b. Isi File Pencarian Calon Jaring.
1) Pencari jaring bertanggung jawab untuk mencatat dan menyimpan semua
informasi mengenai jaring potensial.
2) Informasi sebanyaknya dicatat dan disimpan dalam file pencarian jarring.
c. Isi file pencarian calon jaring, meliputi data sbb:.
a) Manfaat Calon Jaring. Sejauh mana hubungan / akses calon jaring thd SAS.
b) Diskripsi (gambaran). Nama, alamat, umur, tempat/tanggal lahir, tinggi/berat badan,
kebangsaan, warna mata, rambut, foto dan lain sebagainya.
c) Latar belakang. Pendidikan, riwayat keluarga, kepribadian dan inteligensia.
d) Motivasi. Uang, Loyalitas, sakit hati, dendam, sekedar hobi).
e) Resiko sekurity (keamanan calon jaring). Daya tarik calon jaring kepada pihak sasaran,
kelemahan-kelemahan dan tabiat buruk (pemabuk, senang pada perempuan,dll) yang
dipunyai calon jaring yg bisa mengancam tujuan operasi.
f) Rute akses potensial. merupakan pola kegiatan sehari-hari yang sedang dilakukan,
misalnya yang menyangkut pekerjaan, kehidupan pribadinya maupun keluarganya. Hal
ini akan sangat berguna pada saat perekrutan.
g) Riwayat Kontak. Riwayat kontak dengan jaring potensial dapat menjawab tentang
pertanyaan dimana, bilamana, oleh siapa, bagaimana dan apa yang telah didapat dari
kontak itu.(mengontrol kinerja jaring ).
2. TAHAP PENGUSUTAN (vetting).
a. Rrekruiter berusaha mengadakan pemeriksaan file kepolisian atau
pada badan-badan intel untuk mendapatkan serta mengumpulkan
informasi/catatan tentang calon jaring, yang kemudian diperbandingkan
dengan informasi ataupun keterangan-keterangan yang telah diperoleh
pada tahap pencarian, sehingga recruiter dapat menentukan lebih baik
tentang kualifikasi, bonaviditas serta reaksi yang mungkin timbul bila
kelak diadakan perekrutan. (untuk mencegah penipuan, penjahat ulung,
gangguan jiwa, atau agen musuh)
 
Bila dari hasil pemeriksaan tersebut negatif, berarti calon jaring tsb tidak
langsung digunakan dalam operasi klandestin. Disini recruiter harus menghubungi calon
jaring dan mengujinya kembali (2x). Bila didalam pengujian masih tetap menunjukkan
hasil negatif maka dapatlah orang tsb dimasukkan dalam catatan sebagai calon jarring.
b. Untuk memudahkan pengusutan terhadap calon jaring diperlukan informasi sbb :
1) Riwayat keluarga
 a) Biodata orang tua
 b) Hubungan pertalian keluarga dan teman calon jaring (tempat tinggal, kepentingan
dalam kehidupan, calon agen status sekarang dari hubungan tesebut dengan calon
jaring, paham politik maupun agama).
 c) Hubungan calon jaring dengan keluarganya serta banyaknya kunjungan
mengunjungi yang dilakukan.
 2) Status perkawinan.
 a) Beberapa kali menikah (tempat tinggal dan keadaan masing-masing perkawinan
tersebut).
 b) Isteri atau suami (nama, nama alias, tanggal dan tempat lahir dan umur yang
jelas).
 c) Paham politik/sikap politik dari suami/istri.
3) Ketergantungan.
  a) Anak-anak
b) Sikap politik
c) Sanak keluarga dll.
 
4) Kepribadian dan karekter.
  a) Kepribadian dan karakter yang mantap (extrevert, intrevert serta
indikasi tentang cacat mental).
b) Perubahan karakter (yang diakibatkan tekanan dari luar seperti menjadi dewasa,
bacaan, benturan-benturan dalam dirinya).
c) Sikap terhadap uang.
 
) Pendidikan dan pengalaman.
a) Kecerdasan, bidang yang diminati (kemanusiaan, Ilmu Pengetahuan dll.
 b) Pandangan-pandangan (Pol,Ek,Sos)
 c) Loyalitas, pendidikan, bahasa.
 d) Gerak Idiologi/politik yang lalu dan sekarang mempengaruhi calon jaring, serta
catatan pekerjaan yang lalu.
6) Kegiatan sehari-hari.
 a) Pekerjaan (tempat, sifat tugas dan lain-lain).
 b) Tempat bersantai, bersenang-senang, rekreasi (dimana).
 c) Kehidupan pribadi dan keluarganya (waktu yang dicurahkan untuk keluarga
ditempat yang selalu dikunjungi).
d) Teman akrab (siapa).
7) Kegiatan sehari-hari.
  a) Pekerjaan (tempat, sifat tugas dan lain-lain).
  b) Tempat bersantai, bersenang-senang, rekreasi.
  c) Kehidupan pribadi dan keluarganya (waktu yang dicurahkan untuk
keluarga ditempat yang selalu dikunjungi).
  d) Teman akrab.
 8) Paham agama. Paham agama, latihan keagamaan yang mula-mula, agama yang
dianut sekarang serta pengaruh dari paham politik atas pandangan agama dan
sebaliknya.
 9) Paham Politik.
  a) Paham Politik yang sekarang dianut.
b) Karier Politik.
 10) Status ekomoni. Harta kekayaan, status keuangan (sumber
keuangan/penghasilan, hutang-hutang serta sumbangan-sumbangan dan lain
sebagainya).
11) Catatan Kepolisian. Tanggal/tempat ditahan serta pelangggaran yang dilakukan,
identitas dari badan yang menahan tempat penahanan, hukuman yang dijatuhkan, bantuan
hukum yang diterima, teman-teman dan kenalan pribadi yang berkunjung ke penjara dan
menghubungi kepolisian (jika ada).
 12) Catatan Kemiliteran. Kronologis riwayat kemiliteran (jika ada).
 13) Perjalanan. Kronologis perjalanan yang pernah dilakukan.
 14) Alamat. Tempat tinggal dulu maupun sekarang (lokasi, gambaran fisik)
kantor dan nomor telepon.
 15) Komentar. Faktor Securiti khusus ataupun informasi khusus/tambahan yang
belum dicatat sebelumnya.
 16) Catatan kesehatan.
3. TAHAP SELEKSI (selecting).
•  Faktor yang harus dipertimbangkan dari diri calon jaring, adalah sbb :
a) Akses kepada sasaran. Disini harus dilihat apakah calon jaring tersebut
mempunyai akses ke sasaran baik secara langsung maupun tidak langsung
b) Daya tarik calon jaring bagi pihak oposisi aktif atau dinas intelijen lain.
1) Apakah dia bekerja untuk pihak oposisi aktif.
2) Apakah dia bekerja untuk pihak dinas intel lain.
3) Jika kita tertarik kepadanya apakah dinas intel lainnya juga tertarik dan juga
sedang berusaha merekrutnya.
4) Apakah ada suatu latar belakang hidupnya yang dapat menimbulkan
kecurigaan bahwa dia dipaksa oleh pihak oposisi aktif maupun dinas intelijen
lainnya.
C. Faktor motivasi.
1) Motivasi atau dorongan dari dalam diri memungkinkan dia mudah terpengaruh
kepada perekrutan atau yang membuat dia tetap loyal kepada atasannya harus
ditemukan dan dianalisa secara teliti.
2) Setiap usaha harus dilakukan untuk menemukan motivasi yang sebenarnya yang
dominan dan yang bukan diperoleh dari pengetahuan calon sendiri.
3) Yang perlu dianalisa secara cermat adalah :

(a) Apakah calon ingin melibatkan dirinya didalam kegiatan klandestin


itu didorong oleh pandangan idealis dalam kehidupan atau oleh rasa tidak
puas dengan status hidupnya.
  (b) Atau apakah didorong oleh motif lain (rasa tidak puas, miskin / uang,
fanatik,ambisi yang benar dan lain-lain).
4. TAHAP PEREKRUTAN (recruitmen). beberapa factor tg perlu diperhatikan sbb:
  a. Akses kepada calon jaring.
(1) Akses yg dipunyai oleh pengendali melalui kontak langsung, melalui
agen langsung, melalui agen lain (agen tdk langsung)
(2) Sedangkan melalui perekrut mana yang akan digunakan, hal ini
tergantung pada sifat operasi yang akan dilaksanakan.
(3) Bila yang merekrut adalah pengendali maka jelas calon akan
mengenal pengendalinya (akan kurang menjamin security nya) 
b. Pendekatan kepada calon jaring. Ada tiga macam pendekatan pokok sbb:
1) Pendekatan dengan kekerasan. Dalam menggunakan pendekatan ini
perekrutan mengadakan kontak dengan calon dan berusaha merekrutnya
tanpa penggarapan sebelumnya.
  2) Pendekatan dengan lembut / membujuk.
(a) Perekrutan menggarap calon sepanjang hal tersebut dianggap perlu
sebelum calon direkrut.
(b) Bila perekrutan sudah merasa cukup memiliki semua informasi yang
diperlukan mengenai calon yang diharapkan, maka dia dapat memilih kesempatan
yang paling baik dan yang dapat mempengaruhi perekrutan.
(c) Sebaliknya bila dalam pengembangannya menemui ketidak cocokan bagi
kebutuhan yang diperlukan maka perekrutan secara pelan-pelan dapat mengundurkan diri dan
akhirnya memutuskan hubungan dengan calon.
  3) Pendekatan kombinasi. Yaitu gabungan antara pendekatan dengan
kekerasan, dengan pendekatan lembut / membujuk.
Kegiatan yang dapat dilakukan.
 1) Pendekatan kepada calon.
   a) Tentukan tempat pertemuan yg aman dan usahakan bukan dirumah
calon.
 b) Tentukan waktu pertemuan, dan selalu gunakan cover/kedok.
 c) Tentukan thema yang akan menjadi topik pembicaraan
 e) Selama pembicaraan petugas harus pandai menyesuaikan diri dengan calon dan
jangan sampai kehabisan pembicaraan (gunakan teknik-teknik wawancara /
elisitasi).
 f) Akhiri pembicaraan apabila sudah dapat diambil kesimpulan mau tidaknya
calon dijadikan jaring.
2) Bila pada akhir pembicaraan tidak mau dibujuk maka dapat dilakukan dengan cara
kekerasan atau paksaan atau kombinasi dari keduanya.
3) Setelah calon agen mau bekerja sama maka segera adakan perjanjian
kontrak kerja.
5. TAHAP PENGARAHAN (Briafing).
a. Setelah calon bersedia mau dilamar atau sudah membuat kontrak kerja
maka tahap selanjutnya adalah memberikan pengarahan.
b. Pengarahan diberikan secara perorangan meliputi :
  (1) Tugas-tugas yang akan dilaksanakan
(2) Hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
(3) Cara-cara bagaimana melaksanakan tugasnya.
(4) Cara-cara mengatasi kesulitan yang mungkin timbul
(5) Cara-cara melaksanakan pelaporan.
 
6. TAHAP PELATIHAN (Training).
Pelatihan merupakan masalah yang berkesinambungan yang dilaksanakan secara
formal/informal. Segera setelah jaring direkrut dan diberikan pengarahan dan
pengetahuan agar ia dapat melaksanakan tugas dengan baik.

7. Bentuk Safe House ideal di wisata Pegunungan


 Villa.

 Keuntungan.
 Dpt berikan perlindungan/tempat aman bagi para jaring yang akan melakukan pertemuan.
 Dpt digunakan sbg tempat latihan atau persiapan akhir sebelum para jaring melaksanakan
tugasnya atau sbg tempat pengasingan selama proses pengakhiran tugas dari jaring yg
bersangkutan.
 Merupakan tempat yg paling baik untuk mengadakan briefing dan debriefing para jaring.
 
 Kerugian.
 Rawan terhadap pengamatan lawan.
 Rekening listrik/air dan telepon mudah dilacak.
 Memerlukan tambahan personel sebagai tenaga pengamanan.

8. Syarat-syarat ideal yang harus dimiliki personil dalam melakukan penggalangan

Terdapat 12 kriteria penggalangan yg ideal;


1. Berani dan pandai berbicara.
2. Mudah diterima disemua kalangan.
3. Mobilitas tinggi, suka bepergian tanpa terganggu keluarga.
4. Memiliki raut wajah seperti pemain sinetron.
5. Cerdas dan pintar.
6. Bisa mencairkan kebekuan dan kebuntuan.
7. Bisa memadamkan perselisihan dan perdebatan.
8. Dpt menentukan solusi melalui negosiasi.
9. Wawasan luas, berpikir komprehensif integral.
10. Banyak pengalaman.
11. Memiliki intuisi, fleksibilitas, dan sensitifitas dlm mengelola situasi.
12. Mampu meyakinkan orang.

 
 

Anda mungkin juga menyukai