(+)
P (-) PROGRAM K3 → Dampak (-)
Msl Kes. Umum pd Pekerja = R
Msl Kes. Pd Masy. O Masalah Kes Khusus
Sudi A @2020
G pd pekerja:
R • Kecelakaan kerja
A
• Peny.Akibat Kerja
Peny. Menular: Peny. M
• HIV/AIDS, TB, DHF, Tdk Menular: • Ggn Kes. lainnya
• Covid-19, dll. CVD, PPOM, K3
DM, Cancer, Obesitas,
Life Style: dll. Lingkungan:
Merokok, Perusahaan : • Pencemaran
NARKOBA/drugs, Produktivitas • Bbg kerugian/Loss
Alkohol, Fast food, Kesejahteraan • Kualitas-kuantitas
• Efek rumah kaca
kurang gerak, stress Kualitas hidup pekerja produk • Penyakit pd masy.
dll Kelangsungan Usaha • Kelangsungan usaha
2
Sudi A @2020 3
4
LATAR BELAKANG (1)
Pentingnya Perlindungan Tenaga Kerja
Risiko peny. umum pada pekerja juga makin meningkat seiring dengan meningkatnya risiko di tempat kerja
dan sebaliknya (saling mempengaruhi)
Kebijakan Perlindungan Jamsos @2020 4
LATAR BELAKANG (2)
Terdapat berbagai risiko KK-PAK & Ggn Kes di tempat kerja 5
Risiko peny. umum pada pekerja juga makin meningkat seiring dengan meningkatnya risiko di tempat kerja
dan sebaliknya (saling mempengaruhi)
Sudi A @2020 5
6
Difinisi PAK
• ILO :
PAK = occupational diseases/work caused diseases →
penyakit akibat paparan spesifik di tempat kerja,
seringnya tunggal namun bisa ganda
Sudi A @2020
6
Sudi A @2020 7
Sudi A @2020 8
Sudi A @2020 9
Tantangan Program Kesehatan Kerja
❑ Keselamatan Kerja (occupational safety) lebih popular
dibanding dengan Kesehatan Kerja (occupational health) di
kalangan SDM K3 maupun masyarakat
❑ KK masih lebih menjadi perhatian dibanding PAK
❑ SDM K3 yang menangani Kesehatan kerja secara umum
masih:
Sudi A @2020
➢Berorientasi klinis (kuratif) minim upaya preventif dan promotif
➢Menggunakan pendekatan kesehatan umum saat menangani kesehatan
pekerja
➢Kurang menerapkan pendekatan kesehatan kerja yang berbasis risiko
KK & PAK baik dalam upaya kuratif maupun preventif dan promotif
➢Sangat minim menangani kasus PAK dibanding kasus KK mapun
penyakit umum
10
Kondisi dan tantangan K3 bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan menjaga kapasitas dan
kualitas hidup SDM masyarakat melalui bidang kesehatan
“Budaya K3 dan Gaya Hidup Sehat” bagi Nakes relatif masih rendah
Sudi A @2020 11
Sudi A @2020 12
Sudi A @2020 13
14
Peraturan Pelaksanaan Perlindungan JAMSOS
➢ PP No. 86 Tahun 2013 ttg Tatacara Pengenaan Sanksi Administratif Kpd Pemberi Kerja Selain
Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja dan PBI dalam
Penyelenggaraan Jaminan Sosial;
➢ Perpres No. 109 Th 2013 ttg Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial
➢ Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
➢ Peraturan Presiden No 7 Tahun 2029 tentang PAK
➢ Permenakertrans No. 25 Th 2008 ttg Pedoman Dx dan Penilain Cacat akibat KK&PAK
➢ Permenaker No 19 Th 2015 ttg Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari
Tua
➢ Permenaker No. 26 Th 2015 Ttg Tt Cr Peny Prog JKK, JKM, JHT bagi Peserta Penerima Upah
➢ Permenaker 29 Th 2015 ttg Tata Cara Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran, dan Penghentian
Manfaat Jaminan Pensiun
➢ Permenaker No. 44 Th 2015 ttg Penyelenggaraan Program JKK dan JKM Bagi Pekerja Harian
Lepas, Borongan, dan PKWT Pada Sektor Usaha Jasa Konstruksi
➢ Permenaker 1 Tahun 2016 ttg Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK, JKM, dan JHT Bagi
Peserta Bukan Penerima Upah
➢ Permenaker No 11 Th 2016 ttg Pelayanan Kesehatan dan Besaran Tarif Dalam
Penyelenggaraan Program JKK
➢ Permenaker No 35 Th 2016 ttg Tata Cara Pemberian, Persyaratan dan Jenis Manfaat Layanan
Tambahan dalam Program Jaminan Hari Tua
➢ Permenaker no. 4 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengenaan dan Pencabutan Sanksi
Administratif Tidak Mendapat Pelayanan Publik Tertentu Bagi Pemberi Kerja Selain
Penyelenggara Negara
➢ Kepmenakertrans No. 609 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyelesaian Kasus KK dan PAK
➢ Kepmenaker No. 28 Th 2015 ttg Pengangkatan, Pemberhentian Dokter Penasehat.
➢ Permenaker No.10 Th 2016 Ttg Program Kembali Kerja serta Keg. Promotif dan Keg. Preventif
Kecelakaan Kerja dan PAK Kebijakan Perlindungan Jamsos @2020 14
Sudi A @2020 15
Pelaksanaan Program Kesehatan Kerja sesuai regulasi/norma K3
Sudi A @2020 16
17
17
18
18
19 PENGENDALIAN PAK MELALUI PROGRAM K3
I. Upaya Peningkatan Kesehatan (Promotif)
❑komunikasi potensi bahaya (hazard potential)
❑pekerja mengetahui/memahami bahaya di tempat kerja dan bekerja sesuai SOP.
❑Penerapan gaya hidup sehat di tempat kerja
19
20 PENGENDALIAN PAK MELALUI PROGRAM K3 .......... lanjutan
20
21 PENGENDALIAN PAK MELALUI PROGRAM K3 .......... lanjutan
21
22
UPAYA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Dokter Perusahaan
Ahli K3
Monitoring Kesehatan TK Monitoring Lingkungan Kerja
(Rikes TK awal, berkala,
khusus)
Environmental Monitoring
•Riwayat penyakit
(Biological Monitoring)
•Riwayat pekerjaan
•Pemeriksaan klinik Biological Exposure
Indexs (BEI’s)
•Pemeriksaan lab
•Pemeriksaan Khusus
•Hubungan penyakit P2K3
dengan pekerjaan
Sudi A @2020 22
❑ DATA PENDUKUNG DALAM
MENEGAKKAN DIAGNOSIS PAK Apakah semua data
➢ Data hasil pemeriksaan kesehatan awal pendukung harus ada?
➢ Data hasil pemeriksaan kesehatan
berkala
Bagaimana kalau data
➢ Data hasil pemeriksaan khusus pendukung tidak
➢ Data hasil pemeriksaan lingkungan lengkap?
kerja oleh balai hyperkes/K3 atau
institusi lain yang berwenang
➢ Data hasil pelayanan kesehatan lainnya
24
25
PENGENDALIAN PAK MELALUI PROGRAM K3
.......... lanjutan
III. Pengobatan dan atau perawatan (kuratif) kasus PAK :
❑ Peserta BPJS ➔Pengobatan dan atau perawatan melalui klaim JKK BPJS
Ketenagakerjaan, bukan melalui BPJS Kesehatan.
❑ Apabila PAK didiagnosis pada saat pengobatan dan atau perawatan melalui BPJS
Kesehatan ➔ maka pembiayaan selanjutnya dialihkan kepada BPJS Ketenagakerjaan.
❑ Memperhatikan faktor penyebab PAK.
❑ Hasil pengobatan/perawatan dievaluasi untuk menentukan pekerja ybs. masih
dikembalikan kepada pekerjaan semula atau harus dipindahkan.
❑ Penilaian tingkat kecacatan PAK dilakukan setelah dokter yang merawat setelah
penanganan medis selesai.
25
26 PENGENDALIAN PAK MELALUI PROGRAM K3 .......... lanjutan
26
27 PENGENDALIAN PAK MELALUI PROGRAM K3 .......... lanjutan
❑Pencatatan dan pelaporan kasus diduga PAK, kasus PAK dan PTK
➢Pekerja yang didiagnosis PAK wajib dilaporkan selambatnya 2X24 jam setelah Dx.
➢Kasus PAK yang dilaporkan berupa: PAK ringan maupun berat, bersifat
sementara/temporary maupun menetap/permanen, disampaikan kpd dinas
ketenagakerjaan dan kantor BPJSTK setempat
➢Laporan suspek PAK, kasus PAK dan PTK wajib disampaikan kepada dinas
ketenagakerjaan setempat (tembusan kpd Kemnaker/Pusat), antara lain melalui:
• Formulir laporan hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (ke disnaker setempat dan ke
kemnaker/pusat)
• Formulir laporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja (ke disnaker dan dinkes setempat dan ke
Kemnaker/pusat).
➢Rekam medis yang dievaluasi secara rutin dan disimpan se kurang2nya sampai 3 tahun
setelah pekerja yang bersangkutan pensiun atau berhenti bekerja.
27
HAK Perlindungan Tenaga Kerja
Norma Kerja, K3 & JAMSOS
28
Setiap pekerja wajib dilindungi program K3 dan menjadi peserta program JKK dan
apabila mengalami KK/PAK berhak atas manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Kebijakan Perlindungan Jamsos @2020 28
Mengapa Program JAMSOSTEK Penting?
Keterangan:
No 1 → diselenggarakan melalui program JKN-BPJS Kesehatan | 30
No. 2 sd 5 → diselenggarakan melalui program BPJS Ketenagakerjaan
kerja
IPAS
Justus-Liebig
Universität
Giessen
Sudi A @2020 32
KEWAJIBAN PERUSAHAAN DALAM PROGRAM KESEHATAN KERJA
33
Sudi A @2020 34
Sudi A @2020 35
Sudi A @2020 36
Sudi A @2020 37
38
ALUR PELAPORAN & KLAIM JKK KASUS KK & PAK
(PP 44/2015 Jo PP 82/2019 Jo Permenaker 26/2015)
Perusahaan Disnaker
Pengawas Dokter
Pekerja Laporan I (2X24 jam)
mengalami KK/PAK Ketenagakerjaan penasehat
BPJSTK
Penetapan Pengawas Pertimbangan Medis
Diagnosis awal oleh Pemberian
dokter perusahaan kompensasi
atau yang Pembiayaan pengobatan/perawatan dan Rehabilitasi yg diperlukan
menangani (dokter Laporan II (2X24 jam) setelah selesai
(sesuai kebutuhan medis) pengobatan/cacat/meninggal
pemeriksa)
* Cacat total+ cacat yang mengakibatkan pekerja sudah tidak mampu bekerja
Kebijakan Perlindungan Jamsos @2020
38
Tabel Persentase Cacat Akibat Kecelakaan Kerja dan PAK
39 Lampiran III PP 44 Tahun 2015
% X 80 Upah
40
40
41
41
42
• Keterangan penggunaan Tabel Kecacatan:
➢ Besarnya santunan untuk cacat anatomis adalah = (% cacat dalam tabel) X 80 X upah/bulan
terakhir
➢ Perhitungan besarnya santunan untuk cacat fungsi (KK atau PAK) terlebih dahulu ditentukan
oleh dokter spesialis terkait atau dokter penasihat, hasil perhitungan tersebut dikonversikan
dalam tabel (hilangnya kemampuan kerja fisik) sebagai berikut:
51 % sd 70 % 40 % 40 % X 80 X upah/bulan terakhir
26 % sd 50 % 20 % 20 % X 80 X upah/bulan terakhir
10 % sd 25 % 5% 5 % X 80 X upah/bulan terakhir
43
Formulir Pelaporan kasus PAK dalam pemberian JKK BPJS KETENAGAKERJAAN
Sudi A @2020
44
BESARNYA MANFAAT JKK KASUS KK/PAK & JKM (PP 82 Th 2019)
Komponen JKK JKK JKM
Lama Baru Komponen
Biaya perawatan Unlimited sesuai kebutuhan medis Lama Baru Lama Baru
Rehabilitasi & RTW Ortose, prothesa, pelatihan kerja Meninggal 48 x upah/bln (60 16.2 Jt 20 Jt
(Santunan %X80XUpah)
Cacat anatomi atau % Cacat X Tabel sekaligus)
fungsi
Cacat Total 52 x upah/bln (60 %X80XUpah/bln) Biaya 3 Jt 10 Jt 3 Jt 10 Jt
Pemakaman
Homecare - 20 Jt
STMB hingga 6 Bulan 12 Bulan Santunan 4.8 Jt 12 Jt 4.8 Jt 12 Jt
sembuh/selesai Pertama 100% & Pertama dst 100% Berkala
pengobatan seterusnya 50 %
Total Tergantun Tergantu 24 Jt 42 Jt
Masa Kadaluarsa 2 tahun 5 tahun Santunan
Klaim
g besar ng besar
Transport Darat upah upah
(sungai & danau) 1.000.000 5.000.000 Beasiswa 1 Anak 2 Anak 1 Anak 2 Anak
Anak Total Rp 12 Total 174 Total Rp 12 Total 174
Transport Laut 1.500.000 2.000.000 Jt Jt Jt Jt
Transport Udara 2.500.000 10.000.000
Sudi A @2020 45
46 Penting untuk dipahami
PERBEDAAN LAYANAN KESEHATAN PADA KASUS PAK (Sudi Astono, 2019)
MELALUI SKEMA BPJST TK: MELALUI SKEMA BPJST KESEHATAN:
➢Tidak memerlukan rujukan → ➢ Harus mengikuti alur rujukan mulai
langsung ke RS dari PPK-1/Puskesmas→ tidak bias
➢Perawatan di ruang Perawatan langsung ke RS
Kelas I
➢ Perawatan di ruang Perawatan Kelas
➢Semua biaya pelayanan sesuai status kartu BPJS Kesehatan
kesehatan ditanggung semua
sesuai kebutuhan medis ➢ Biaya pelayanan kesehatan tidak
ditanggung semua → menggunakan
standar INA-CBGs
Sudi A @2020 46
PERBEDAAN MANFAAT JAMSOS KASUS KK/PAK YANG
DILAPORKAN DG YANG TIDAK DILAPORKAN/DIKLAIM 47
Regulasi terkait:
• KMK No. HK.01.07/MENKES/104/2020 ttg Penetapan Infeksi Novel Coronavirus
Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya.
• KMK No. HK.01.07-MENKES-327-2020 ttg Penetapan COVID-19 Akibat Kerja Sebagai
Penyakit Akibat Kerja Yang Spesifik Pekerjaan Tertentu.
• KMK No. HK.01.07-MENKES-328-2020 ttg Panduan Pencegahan Pengendalian COVID-
19 di Perkantoran dan Industri. Kebijakan Perlindungan Jamsos @2020 48
PERLINDUNGAN JKK PADA KASUS PAK KARENA COVID-19
49
Latar Belakang SE Menaker No.
M/8/HK.04/V/2020 Tentang Perlindungan JKK
Kasus PAK karena Covid-19
(KEMNAKER)
Proporsi data PAK di Indonesia sangat kecil dibanding data kecelakaan kerja (KK) dan data global
54
55 PERMASALAHAN DATA PAK
❑ American Journal Industrial Medicine
(Nelson, 2005): Data KK dan PAK yang diberikan JKK-BPJS Ketenagakerjaan
➢Tahun 2000: potensi bahaya di tempat kerja Periode 2015- 2017
(occupational hazards) berperan dalam
timbulnya berbagai PAK di dunia: Jumlah kasus yang diberikan JKK Jumlah klaim
✓ 37 % sakit pinggang, Tahun yang dibayar (Rp)
Kasus
✓ 16 % penurunan pendengaran, Kasus KK
PAK
Jumlah
✓ 13 % penyakit paru obsruktif kronik,
2015 89.297 25 89.322 875.468.260.239
✓ 11 % asma,
✓ 9 % kanker paru, dan 2016 102.916 13 102.929 1.197.385.882.730
✓ 2% kanker darah putih (leukemia). 2017 128.454 37 128.491 1.492.184.824.143
➢ Penggunaan jarum suntik menyebabkan: 40 % Total 320.667 75 320.742 3.565.038.967.112
infeksi hepatitis B & C, dan 4,4 % infeksi HIV pd
pekerja kesehatan. Rata2/ta 1.188.346.322.371
106.914
➢ Risiko tersebut menyebabkan 850.000 kematian hun 106.889 25
di dunia dan kerugian 24 juta tahun hidup ( 99,98 %) (0.02 % )
sehat/healthy life
NB. Kasus PAK yg mendapat JKK al.: NIHL, MSDs, dan Asbestosis
56
57
57
Kerugian2 apabila pekerja mengalami KK, PAK atau
gangguan kesehatan lainnya
1) Kerugian pengusaha (biaya, SDM, situasi kerja, Image, daya
saing, kelangsungan usaha, dll)
2) Kerugian pekerja (sakit/menderita, tidak bisa bekerja,
penurunan pendapatan, beban ekonomi, penurunan
kesejahteraan)
3) Penurunan produktivitas (ketidakhadiran, waktu kerja, beban
kerja, ketrampilan dan pengalaman hilang, HDI menurun,
peningkatan biaya produktif, dll)
4) Dampak luas : investasi, ekonomi, sosial dan produktivitas
nasional dan Human Developmen Index
59
BEBERAPA IMPLIKASI KURANGNYA PERLINDUNGAN PAK
(Sudi Astono, 2020)
❑IMPLIKASI UMUM:
❑ IMPLIKASI KHUSUS:
➢Pekerja kurang mendapatkan
perlindungan PAK (pencegahan, Pekerja PAK yg tidak mendapat pelayanan
penanganan, pemberian kompesasi kesehatan yang sesuai (prinsip K3):
dan rehabilitasinya). ➢ PAK tidak membaik, makin berat, cacat
➢Kinerja program K3 kurang atau fatal, kehilangan waktu kerja dan
komprehensif → menggambarkan biaya.
kondisi yang sebenarnya→ sulit ➢ Tidak adanya perbaikan K3 meningkatkan
menurunkan KK & PAK. risiko PAK pada pekerja lainnya.
➢Kualitas hidup/SDM pekerja ➢ Pelayanan kesehatan PAK menggunakan
menurun→ produktifitas, pendapatan BPJS Kesehatan, padahal seharusnya
dan merosotnya kehidupan ekonomi menggunakan BPJSTK yg manfaatnya lebih
dan sosial keluarga. besar
➢turn over pekerja meningkat ➢ Pekerja dan/atau ahli waris tidak
mendapatkan kompensasi JKK yang
menjadi haknya sesuai regulasi.
Sudi A @2020
❖KK & PAK wajib dicegah, dideteksi dan diberi
kompensasi
60
SEKIAN 61
TERIMA KASIH
E-mail : sudiastono@yahoo.com
WA 081317705634
Hidup Sehat dg OLAH-RAGA di mana
saja, kapan saja, dengan apa saja
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN K3
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51, Lantai 7A, Jakarta Selatan
Telepon : 021-5275249 fax. 021-5279365, 021-5269964
61