Anda di halaman 1dari 4

ARIFIN WIJAYA

2018340350015
UTS TEORI AKUNTANSI

SOAL:
1. Jelaskan kerangka konseptual dan sebutkan publikasi apa saja yang termasuk
kerangka konseptual tersebut?
2. Perkembangan teori akuntansi dapat dikelompokan kedalam teori akuntansi
tradisional dan teori akuntansi positif. Jelaskan secara singkat dengan
argumen yang mendukung!
3. Dalam EMH seharusnya tidak ada reaksi pasar atas perubahan prosedur
akuntansi, tetapi mengapa manajer masih melakukan manajemen laba?
4. Jelaskan alternatif-alternatif saat pengakuan pendapatan menurut
pandangan saudara secara teoritis!

Jawaban: (SKOR 20)


1. Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada
penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan
apa yang harus dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. Kerangka
konseptual berisi tentang konsep-konsep yang menjadi dasar pembuatan
dan penyajian laporan keuangan untuk pihak luar. Hal itu bertujuan dalam
menciptakan dasar untuk standar akuntansi di masa mendatang yang
berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional.
Korangka konseptual untuk laporan keuangan dapat digambarkan dalam
sebuah hirarki, contoh kerangka konseptual adalah FASB, yaitu:
a. Tingkat pertama adalah tujuan dasar (SFAC1)
Ada 3 tujuan pelaporan keuangan dalam menyediakan informasi yaitu:
- Untuk membuat keputusan investasi dan kredit bagi mereka yang
memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi.
- Untuk membantu investor yang ada dan potensial serta pemakai
lainnya dalam menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas
masa depan.
- Klaim sumber daya ekonomi dan perubahan di dalamnya.
b. Tingkat kedua adalah konsep dasar (karakteristik kualitatif dan elemen
laporan keuangan) (SFAC 2 dan 6)
Laporan keuangan harus menyediakan informasi tentang biaya perolehan
aktiva perusahaan atau berupa nilai berjalannya. Pemilihan metode
akuntansi yang tepat, jumlah, dan jenis informasi yang harus
diungkapkan.
c. Tingkat ketiga adalah konsep pengakuan dan pengukuran (SFAC 5)
Terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan
tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep ini menjelaskan apa, kapan
dan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui dan
dilaporkan oleh sistem akuntansi.

2. Teori akuntansi positif berawal dari penelitian yang dilakukan oleh Watts dan
Zimmerman. Mereka menggunakan teori positive yang dalilnya menjelaskan
bagaimana bekerjanya dunia nyata. Teori akuntansi positif ini dapat
digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena. Teori ini tidak
akan dibuktikan kebenarannya, melainkan akan diuji apakah prediksinya
dapat ditolak oleh bukti empiris. Teori terdiri dari asumsi dan sehimpunan
hipotesis subtantif. Pengembangan teori dimulai dengan penjelasan
fenomena yang dipikirkan oleh peneliti. Dan teori akan selalu berubah dan
ber-evolusi jika ada usaha oleh peneliti lain untuk mengembangkan
metodologi peneliti sebelumnya.
Teori akuntansi tradisional merupakan beberapa pendekatan untuk
merumuskan suatu teori akuntansi dikenal sebagai pendekatan tradisional,
dikarenakan pendekatan-pendekatan tersebut diwarnai oleh tidak adanya
proses verifikasi yang sungguh-sungguh dilakukan dalam upaya
pengembangan suatu teori akuntansi. Pendekatan tradisional lebih dimaksud
penelitian konvensional dari pada aliran baru dalam penelitian yang
bersandar pada penalaran tradisional dalam merumuskan kerangka
akuntansi konseptual.
(SKOR 18)
3. Manajer yang rasional akan mempertimbangkan terjadinya konsekuensi
ekonomi yang menyatakan bahwa pemilihan kebijakan akuntansi akan
mempengaruhi tidak hanya terhadap teori pasar sekuritas efisien, tetapi juga
terhadap nilai perusahaan. Jika kebijakan tersebut penting bagi manajemen,
maka juga penting bagi investor yang mempunyai kepemilikan operasional
perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan manajer mungkin akan mengubah
operasional perusahaan yang terjadi karena perubahan kebijakan akuntansi.
Dengan kata lain bahwa pelaporan akuntansi dapat mempengaruhi
keputusan sebenarmya yang dibuat oleh manajer dan pihak lainnya dari
pada hanya mencerminkan hasil dari keputusan.
Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham
terhadap manajer. Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat
perolehan laba atau prestasi usaha suatu organisasi, hal ini karena tingkat
keuntungan dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya
bonus yang akan diterima oleh manajer. (SKOR 20)

4. Pengakuan pendapatan merupakan pencatatan jumlah uang secara resmi ke


dalam metode pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam
statemen keuangan. Pendefinisian pendapatan wajib dipisahkan dari
pengertian pengakuan pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak boleh
menyimpang dari landasan konseptual.
Pendapatan hanya diakui jika memenuhi mutu keterukuran dan
keterandalan. Mutu tersebut harus dioperasikan dalam wujud kriteria
pengakuan pendapatan. Prinsip pengakuan pendapatan diakui pada saat
direalisasi atau bisa direalisai dan dihasilkan.
Pendapatan bisa direalisasi jika barang dan jasa ditukar dengan kas.
Pendapatan juga bisa direalisasi jika aktiva yang diterima dalam pertukaran
langsung bisa dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang
bisa dikenal.
Pendapatan dibuat jika entitas yang bersangkutan pada hakikatnya sudah
mampu mengatasi apa yang harusnya mereka kerjakan untuk bisa
mendapatkan hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatannya, yaitu
progres pengerjaan laba sudah selesai.
Empat transaksi pendapatan yang sudah diakui dalam prinsip ini adalah:
- Pendapatan dari penjualanproduk diakui pada tanggal penjualan.
- Pendapatan dari pemberian jasa diakui saat jasa sudah diberi dan bisa
ditagih.
- Pendapatan dari membolehkan pihak lain untuk menerapkan aktiva
perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalti, diakui layak dengan
berlalunya waktu atau saat aktiva itu ditetapkan.
- Pendapatan dari penjualan aktiva kecuali produk diakui pada tanggal
penjualan.
(SKOR 23)

Anda mungkin juga menyukai