Anda di halaman 1dari 2

2.

2 Pengertian Nada Dalam Puisi

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nada adalah tinggi rendahnya bunyi (dalam lagu,
musik, dan sebagainya). Maka, dari pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwa nada merupakan
suatu hal yang berkaitan dengan tinggi rendahnya bunyi.

2. Menurut Kosasih (2008: 39), Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap terlalu terhadap
pembaca, saapakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas
hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap pernyair kepada pembaca ini disebut nada puisi.

3. Menurut Waluyo (1987: 125), berpendapat bahwa dalam menulis puisi mempunyai sikap terhadap
pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas
hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Hal ini di bacakan dengan nada yang sesuai dengan apa
yang ingin dibacakan penyair kepada penikmat puisi.

4. Menurut Waluyo (2005), nada puisi dapat mengungkapkan sikap penyair terhadap pembacanya. Nada
sering dikaitkan dengan suasana, jadi nada menunjukkan sikap penyair terhadap subjek dan sikap
penyair terhadap pembaca.

5. Djojosuroto (2005) menambahkan bahwa penilaian pembaca terhadap nada yang diungkapkan
penyair harus adil. Hanya dengan cara ini penafsiran makna puisi dapat mencapai ketepatan yang
diinginkan penyair. Salah satu cara memaknai puisi adalah dengan mengkaji bahasa yang digunakan
penyair, yaitu mendefinisikan konteks puisi berdasarkan hubungan yang padu. Makna puisi tidak hanya
ditentukan oleh kata dan kalimat yang berdiri sendiri, tetapi oleh hubungan kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain, baik sebelum maupun sesudahnya.

2.3 Macam-macam Nada Dalam Puisi

1. Nada melankolik

Nada melankolik atau nada murung ini menggambarkan suasana hati yang sedih. Nada suara ini
ditekankan dengan lebih rendah dan perlahan yang sesuai untuk puisi bertemakan kesedihan,
keputusasaan dan kerinduan.

2. Nada romantik

Nada romantik ini mewakili suasana hati yang bahagia dan menyenangkan. Tekanan di dalam nada
romantik ini biasanya agak tinggi dan diikuti juga dengan tekanan yang rendah dan perlahan. Sesuai
untuk puisi yang mencerminkan kebahagiaan dan keceriaan.

3. Nada patriotik

Nada ini bisanya mewakili suasana hati yang penuh semangat. Tekanan suara dalam nada ini biasanya
lebih tinggi, menggebu-gebu, dan cepat. Sesuai untuk puisi perjuangan.

4. Nada sinis:
Puisi dengan nada sinis biasanya menggambarkan suasana hati yang kurang senang atau sedang merasa
tersinggung. Tekanan nada yang digunakan cenderung agak rendah dan perlahan, sesuai dengan puisi
yang bertemakan hal yang tidak disukai atau kurang dipersetujui.

5. Nada protes:

Nada protes disini mewakili suasana hati yang penuh pertentangan atau pemberontakan. Tekanan suara
lebih tinggi dan pantas. Biasanya nada ini digunakan dalam puisi kritik pemerintah ataupun dalam tema
perjuangan juga.

Dafpus

Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi, Pendekatan dan Pembelajaran. Bandung: Nuansa.

KBBI. 2016. Arti Kata Nada. Jakarta: Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Edisi V.

Kosasih, E. 2008. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.

Waluyo, J, Herman. 1987. Teori Dan Apresiasi Sastra. Bandung: Erlangga.

Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai