Nim : 18.01.1666
Tingkat/Jurusan : II-B/Teologi
METODE KRISTOLOGI
I. Pendahuluan
Ada banyak pertanyaan yang mengatakan bahwa apakah benar Yesus
itu jurslamat dan siapa Yesus? Sebenarnya Yesus itu ialah sang juruslamat,
dikarenakan ketika perempuan samaria bertemu dengan Yesus penduduk
samaria berkata “kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa
dialah benar-benar juruslama dunia” (Yoh 4:42). Tetapi dari makalah ini kita
akan membahas sesuai dengan Alkitab sendiri tentang metode Kristologi serta
pemikiran pemikiran dan pengungkapan Kristologi. Semoga sajian ini akan
menambahkan wawasan bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
II. Pembahasan
II.1. Pengertian Kristologi
Kristologi adalah cabang ilmu Teologi yang membicarakan tentang
posisi Yesus Kristus di dalam agama kristen. Makna kehadiran Kristus
bagi orang Kristen diyakini sebagai pemelihara dan penyelamat dunia
terkait dengansetiap persoalan hidup.1 Didalam bahasa yunani “christos”,
ialah pusat teologi Kristiani, “karena tiada seorang pun yang dapat
1
Htpps://id.m.wikipedia.org/wiki/Kristologi
meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus
Kristus” (1 Kor 3, 11).2
II.1.1. Sarana-sarana pemikiran dan pengungapan kristologis
Mula-mula umat Kristiani terdiri atas orang-orang
Yahudi, bahkan orang Yahudi pribumi dari palestina. Sama
seperti Yesus dahulu mereka hidup, bergerak dan berpikir
dalam rangka agama yahudi, sebagaimana tercantum dalam
Alkitab dan dalam tradisi Yahudi selanjutnya. Dann orang-
orang itu kebanyakan orang Galilea (Kis 2:7; 13:31), tidak
termasuk golongan cendikiawan (Kis 4:13). Untuk memikirkan
dan membahasakan iman kepercayaannya mereka berdasarkan
pengalamannya dengan Yesus, baik sesudah dibangkitkan
maupun sebelumnya. Mereka tentu saja masih ingat akan
pewartaan yesus sendiri disatu pihak tinggal dalam tradisi
Yahudi, dilain pihak terasa sebagai suatu pembaharuan.
Alam pikiran Yahudi, cara mereka bepikir, visinya atas
realitas secara menyeluruh, boleh dikatakan “dinamis”. Yang
penting bukanlah apa yang ada, melainkan apa yang terjadi,
peristiwa yang menyangkut manusia, mana gunanya atau
ruginya bagi manusia serta dunianya, mana pengaruhnya yang
nyata. Yang penting bukanlah adanya sesuatu, melainkan
adanya bagi orang; bukan halnya sendiri yang penting, tetapi
hubungannya dengan orang. Tidak dinyatakan: apa itu, siapa
orang itu, tetapi apa yang dikerjakan sesuatu, seseorang, mana
kedudukan dan perannya.3
II.2. Metode Kristologi Ontologis dan Fungsional
Kristologi ontologis ialah kristologi yang menekankan pada
pemahaman tentang siapa Yesus, sedangkan kristologi Fungsional adalah
kristologi yang menekankan pada apa yang dikerjakan Kristus bagi
manusia.4
2
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-kristologi/
3
Dr.C.Groenen,Sejarah Dogma KristologiII, Yogyakarta: Penerbit Kanusias,1998; 34-35
4
Pdt.Dr.Stevri I. Lumintang,Teologia Abu-abu,Jawa Timur: Gandum Emas,2004; 188
II.2.1. Siapakah Yesus Kristus (Ontologis)
Sebelum agama Kristen masuk ketanah Batak
(Sumatera Utara), orang batak memanggil allahnya dengan
sebutan “ompu Mulajadi Nabolon”. Nama ini mempunyai arti
tersendiri. Ompu artinya sebutan atau panggilan penghormatan
tertinggi yang dituakan atau yang dimuliakan. Sama seperti
manusia; ketika berusia lanjut ia disebut dengan panggilan
ompung (kakek). Panggilan ini adalah panggilan penghormatan
yang mulia. Mulajadi artinya awal mula pertama; sebelum
segala sesuatu ada, maka dia (Mulajadi) sudah ada. Mulajadi
inilah yang menjadikan segala sesuatu sehingga ada. Nabolon
artinya yang besar atau maha besar. Ompu Mulajadi Nabolon
berari Allah yang awal mula pencipta segala sesuatu yang maha
besar.
Dalam memanggil Ompu Mulajadi Nabolon ini diawali
dengan sebutan “Debata”. Supaya lebih mendekati kekristenan,
sebutan “Ompu” ini diganti dengan “Debata”, sehingga
menjadi Debata Mulajadi Nabolon. Dengan demikian,
terjemahan Alkitab dalam Bahasa Batak untuk menyebut nama
Allah menjadi Debata dipengaruhi latar belakang kepercayaan
agama primitif dalam budaya batak. Istilah “Debata” diambil
alih untuk menyebut Allah yang benar seperti yang tertulis
dalam Alkitab. Sebutan “Allah” sebenernya berasal dari
sebutan nama dewa yang dipuja orang kafir. Dalam bahasa
ibrani diseut “EL”, yaitu Allah yang dipuja oleh bangsa israel.
Nama EL itu sendiri adalah nama dewa kanaan, dimana EL
adalah ketuanya kemudian dalam perkembangan selanjutnya,
sebtuan EL diterima dan dipuja oleh Yakub (israel) sebagai
Allah orang Israel (Kej 33:20). Nama itu pula yang dituliskan
dalam Alkitab5.
10
http://bonasumbayak27.blongspot.com/2015/05/metodologi-Kristologi-metodologi-kristologi.html?m=1
yang dimana salah satu wabah penyakit yang sangat mengerikan yang
memakan banyak korban jiwa shingga para zending saadar dengan
perkataan Tuhan Yesus, bahwa “dia datang untuk memberitaukan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-
orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Luk 4;19).
Diakhir abad 19-20 isu sentral yang melanda negara-negara dunia
ketiga seperti amerika latin adalah penindasan, kemiskinan, dan ketidak-
adilan, karena isu gender, ras, warna kulit kasta atau status sosial. Keadaan
itu telah mendorong sidang-sidang raya Gereja untuk memberikan
perhatian khusus. Maka terbitlah banyak buku-buku teologi yang bertema
“pembebasan”, dengan maksud menuntun umat kristani “menjadi sadar”
bahwa misi Allah melalui gerejaa adalah melakukan “pembebasan” dari
penindasan, kemiskinan, dan ketidak-adilan. Tujuan teologi Gereja bukan
untuk memberikan penjelasan-penjelasaan yang tepat tentang segala
sesuatu, tetapi yang terutama adalah menjadi disipn intelektual dan
pastoral (ilmiah dan pengembalaan) yang dijabarkan bagi tercapainya
tujuan leluhur, yaitu pembebasan manusia secara total dan menyeluruh.
Teologi Gereja bukan melalui soal akademis, tetapi menjadi suatu
komitmen pribadi bersama-sama untuk menjabarkan misi yang membawa
perubahan dalam sejarah. Dari dahulu misi Gereja adalah menghadirkan
Kristus diantara manusia (Yoh 1:14). Dan untuk itu dibutuhkan metode
yang dalam penginjlan disebut misi.11
III. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas bisa disimpulkan bahwa Kristologi ontologis
ialah kristologi yang menekankan pada pemahaman tentang siapa Yesus,
sedangkan kristologi Fungsional adalah kristologi yang menekankan pada
apa yang dikerjakan Kristus bagi manusia. Yang sebagai contoh dalam
fungsional ialah Yesus itu adalah Juruslamat bagi manusia, karena
manusia itu telah berdosa (Kej 3) dan serta lehilangan kemuliaan Allah
(Rm 3:23). Walaupun sudah sepantasnya manusia itu dihukum atas
tindakannya yang dilakukannya atau pelanggarannya, akan tetapi karena
11
Pardomuan Munthe, Gempa Rohani, Sumatera Utara: PT Mitra Grup,2020; 107&109
manusia tersebut segambar dan seupa dengan Allah (Kej 1:26-27) jadi
manusia diselamatkan oleh Allah.
IV. Daftar Pusaka
Htpps://id.m.wikipedia.org/wiki/Kristologi
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-kristologi/
Dr.C.Groenen,Sejarah Dogma KristologiII, Yogyakarta: Penerbit
Kanusias,1998
Pdt.Dr.Stevri I. Lumintang,Teologia Abu-abu,Jawa Timur: Gandum
Emas,2004
Jonar.S,Kristologi. Yogyakarta: ANDI,2013
Pdt.Dr.Stevri I. Lumintang,Teologia Abu-abu,Jawa Timur: Gandum Emas
http://bonasumbayak27.blongspot.com/2015/05/metodologi-Kristologi-
metodologi-kristologi.html?m=1
Pardomuan Munthe,Gempa Rohani, Sumatera Utara: PT Mitra Grup,2020