Anda di halaman 1dari 5

BENDA ASING (HIDUNG,TELINGA)

No. Dokumen : SOP/042/2022


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Berlaku : 23/12/2022
Halaman : 1/5
KLINIK PRATAMA Choirul Anwar
SAPTA MITRA

1. Pengertian Benda asing dihidung atau di telinga adalah benda yang taja
m ataupun tumpul yang tersangkut dan terjepit di hidung ata
u di telinga, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
2. Tujuan Sebagai acuan menegakkan diagnosis dan penatalaksaan
Penyakit di klinik Pratama Sapta Mitra
3. Kebijakan Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pratama Sapta Mitra
Nomor : SK/010/2021 Tentang Sasaran Keselamatan Pasie
n
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Perta
ma
5. Prosedur / Langkah La 1. BENDA ASING DI HIDUNG
ngkah Alat dan Bahan :
1. Sarung tangan
2. Lampu Kepala
3. Lidocain 1% dan phenylephrin 0,5%
4. Direct instruments: hemostat, forceps alligator, forcep
s bayonet
5. Hooked probes
6. Kateter foley (5-8 french)
7. Spuit 3 cc
8. Alat penyedot (suction)

Teknik Pemeriksaan
1. Dokter menjelaskan kepada pasien jenis dan prosedur p
emeriksaan yang dilakukan.
2. Dokter mengarahkan pasien ke ruang tindakan bila dari
ruang pelayanan umum.
3. Dokter melakukan Informed consent kepada pasien atau
keluarga.
4. Dokter mencuci tangan sebelum melakukan prosedur pe
meriksaan.
5. Petugas pertahankan suasana tenang di ruangan.
6. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pad
a pasien.
7. Petugas persiapkan peralatan yang dibutuhkan.
8. Dokter memposisikan pasien pada sniffing position, baik
terlentang ataupun dengan sedikit elevasi kepala. Pasie
n yang

Hlm 1 / 5
tidak kooperatif harus difiksasi. Minta bantuan untuk memfik
sasi kepala.
9. Dokter melakukan pemberian anastesia dan vasokonstri
ktor mukosa dengan tampon adrenalin pada lubang hidu
ng membantu pemeriksaan dan pengambilan benda asi
ng. Rendam kapas dengan campuran lidocain 2% + epin
efrin 1:10.000 atau pantocain.
10. Dokter menggunakan instrument hemostat, forseps allig
ator, atau forsep bayonet untuk benda asing yang dapat
terlihat jelas, tidak berbentuk bulat, dan tidak mudah han
cur,.
11. Dokter menggunakan hooked probes Untuk benda asing
yang mudah dilihat namun sulit untuk dipegang. Hook dil
etakkan dibelakang benda asing dan diputar sehingga s
udut hook terletak dibelakang benda asing. Benda asing
kemudian ditarik ke depan.

Gambar 1 : Teknik Pengambilan benda Asing


12. Dokter menggunakan kateter foley atau kateter fogarty u
ntuk benda asing kecil dan bulat yang sulit dipegang ole
h instrumen, dapat juga digunakan kateter balon. Periks
a balon kateter dan oleskan jeli lidokain 2% pada katete
r. Dengan posisi pasien supine, masukkan kateter mele
wati benda asing dan kembangkan balon dengan udara
atau air (2 ml untuk anak kecil dan 3 ml untuk anak yang
berbadan besar). Setelah balon dikembangkan, tarik kat
eter untuk mengeluarkan benda asing.

Gambar : Penggunaan Kateter Balon

Hlm 2 / 5
13. Dokter melakukan penyedotan dengan suction digunaka
n untuk benda asing yang dapat terlihat jelas, licin, dan
berbentuk bulat. Ujung kateter ditempatkan di benda asi
ng, dan dilakukan penyedotan dengan tekanan 100-140
mmHg. Suction juga digunakan untuk mengevakuasi se
kret di hidung yang menghalangi benda asing.
14. Petugas mencuci tangan.
15. Dokter mencatat tindakan dalam buku register dan reka
m medis pasien.

BENDA ASING DI TELINGA


1. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien. Hasil Ana
mnesis (Subjective) Keluhan :
a) Riwayat jelas benda asing masuk ke telinga secara s
engaja maupun tidak.
b) Telinga terasa tersumbat atau penuh.
c) Telinga berdengung.
d) Nyeri pada telinga
e) Keluar cairan telinga yang dapat berbau.
f) Gangguan pendengaran
2. Dokter mencuci tangan
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Peme
riksaan Fisik Pemeriksaan Meatus akustikus eksternus
(MAE) dengan senter / lampu kepala / otoskop menunju
kkan adanya benda asing, edema dan hiperemia liang te
linga luar, serta dapat disertai sekret.
4. Dokter mencuci tangan
5. Dokter memberikan penatalaksanaan:
1). Non-medikamentosa: Ekstraksi benda asing
a) Pada kasus benda asing yang baru, ekstraksi dil
akukan dalam anestesi lokal.
b) Pada kasus benda asing reaktif, pemberian caira
n dihindari karena dapat mengakibatkan korosi.
c) Pada kasus benda asing berupa serangga: • Dila
kukan penetesan alkohol, obat anestesi lokal (Li
dokain spray atau tetes), atau minyak mineral sel
ama ± 10 menit untuk membuat serangga tidak b
ergerak dan melubrikasi dinding MAE. • Setelah
serangga mati, serangga dipegang dan dikeluark
an dengan forceps aligator atau irigasi menggun
akan air sesuai suhu tubuh.
2). Medikamentosa
a). Tetes telinga antibiotik hanya diberikan bila telah
dipastikan tidak ada ruptur membran timpani.
b). Analgetik untuk mengurangi rasa nyeri Konseling
dan Edukasi Orang tua disarankan untuk menjag
a lingkungan anak dari bendabenda yang berpot
ensi dimasukkan ke telinga atau hidung. Kriteria
Rujukan Bila benda asing tidak berhasil dikeluar
kan.
6. Dokter mencatat dalam rekam medis

Hlm 3 / 5
6. Diagram Alir (jika di
butuhkan) Dimulai

Dokter melakukan anamnesa dan Pemeriksaan Fisik

Dokter mencuci tangan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada kulit dan


mukosa.

Dokter menentukan diagnosis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik

Dokter memberikan terapi sesuai diagnosa yang


ditegakkan

Dokter merujuk pasien apabila terjadi reaksi


anafilaksis

Dokter mempersilahkan pasien mengambil obat di


ruang farmasi.

Dokter mencatat semua hasil pengkajian ke dalam


rekam medis.

Dokter mencuci tangan.

Selesai

7. Unit terkait Ruang Periksa Umum

8. Histori Perubahan

Hlm 4 / 5
Rekaman Histori Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Dib


erlakukan

Hlm 5 / 5

Anda mungkin juga menyukai