Anda di halaman 1dari 72

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN TREND

MOMENT METHODE PADA PT TRANSBURGER INDONESIA (WENDYS)

TRANSMART TEGAL

HALAMAN SAMPUL

TUGAS AKHIR

OLEH :

IFFATUNNABILAH

NIM 17031106

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang berjudul :

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN TREND


MOMENT METHODE PADA PT TRANSBURGER INDONESIA (WENDYS)
TRANSMART TEGAL

Oleh Mahasiswi :

Nama : Iffatunnabilah

NIM : 17031106

Telah diperiksa dan dikoreksi dengan baik dan cermat. Karena pembimbing

menyetujui mahasiswa tersebut untuk menempuh ujian akhir.

Tegal, 20 Juli 2020


Pembimbing I, Pembimbing II,

Andri Widianto, SE, M.Si Elisa Purwitasari, SE, M.Acc, Akt


NIPY. 04.015.212 NIPY.03.017.330

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul :

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN TREND


MOMENT METHODE PADA PT TRANSBURGER INDONESIA (WENDYS)
TRANSMART TEGAL

Oleh :

Nama : Iffatunnabilah
NIM : 17031106
Program Studi : Akuntansi
Jenjang : Diploma III

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir


Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal

Tegal, 20 Juli 2020

1. Andri Widianto, SE, M.Si …………………….


Pembimbng I

2. Elisa Purwitasari, SE, M.Acc, Akt …………………….


Pembimbing II

3. Hetika, S.Pd, M.Si, Ak …………………….


Penguji I

4. Fitri Amaliyah, SE …………………….


Penguji II

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Yeni Priatna Sari, SE, MSi, Ak, CA


NIPY. 009.011.062

iii
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dalam bentuk Tugas Akhir yang

berjudul “ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN TREND

MOMENT METHODE PADA PT TRANSBURGER INDONESIA (WENDYS)

TRANSMART TEGAL” beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan sebagaimana mestinya.

Demikian pernyataan ini untuk dapat dijadikan pedoman yang berkepentingan,

dan saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya

apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam

karya tulis saya ini, atau terhadap keaslian karya tulis saya ini.

Tegal, 20 Juli 2020


Yang membuat pernyataan,

Iffatunnabilah
NIM : 17031106

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Prodi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, yang bertanda


tangan dibawah ini, saya :

Nama : Iffatunnabilah
NIM : 17031106

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Prodi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Hak Bebas Royalti Non Ekslusif
(Non Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul Analisis
Peramalan Penjualan Menggunakan Trend Moment Methode Pada PT Transburger
Indonesia (Wendys) Transmart Tegal.
Dengan hak bebas Royalti non Ekslusif ini Prodi Akuntansi Politeknik Harapan
Bersama berhak menyimpan, mengalih-mediakan/formatkan mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan atau
mempublikasikannya ke internet atau media lain untuk kepentingan akademik
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama mencantumkan saya sebagai penulis
atau pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Prodi
Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, segala bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat
pernyataan ini saya buat sebenarnya.

Tegal, 20 Juli 2020


Yang membuat pernyataan,

Iffatunnabilah
NIM. 17031106

v
HALAMAN MOTTO

 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

(Q.S Al-Insyirah: 6-7)

 Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu

berarti menjalankan rukun islam dan pahala yang diberikan sama dengan para Nabi

(HR. Dailani dari Anas r.a)

 Barang siapa yang keluar dalam menuntut ilmu maka ia adalah seperti berperang

dijalan Allah hingga pulang (H.R. Tirmidzi)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :

 Ibu saya yang senantiasa mendukung dan mendoakan saya

 Teman-teman DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama

 Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu saya

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang

Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat,

hidayah dan inayah-Nya sehingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir dengan

judul “Analisis Peramalan Penjualan Menggunakan Trend Moment Methode Pada

Pt Transburger Indonesia (Wendys) Transmart Tegal”. Tugas Akhir merupakan

suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Akuntansi Politeknik

Harapan Bersama.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki,

dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin

menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng, EE, M.Kom, selaku Direktur Politeknik

Harapan Bersama.

2. Ibu Yeni Priatna Sari, SE, M.Si, Ak, CA, selaku Ka.Prodi Akuntansi

Politeknik Harapan Bersama.

3. Bapak Andri Widianto, SE, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk hingga

terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.

viii
4. Ibu Elisa Purwitasari, SE, M.Acc, Akt, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya

penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Mulyadi Kusuma Rahardjo, selaku Manajer PT Trans Burger

(Wendys) Transmart Tegal yang telah memberi ijin untuk melakukan

penelitian pada PT Trans Burger (Wendys) Transmart Tegal.

6. Seluruh karyawan dan karyawati PT Trans Burger (Wendys) Transmart

Tegal yang telah memberikan bantuan selama melaksanakan penelitian.

7. Teman-teman baik di Kampus maupun di luar Kampus, yang telah

memberikan dorongan dan semangat serta semua pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung, turut membantu selesainya Tugas Akhir

ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, masih

banyak kekurangan dan kelemahan disana-sini. Oleh karena itu, penulis memohon

maaf atas segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Akhirnya, penulis sangat

berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Tegal, 20 Juli 2020

IFFATUNNABILAH
NIM. 17031106

ix
ABSTRAK

Iffatunnabilah. 2020. Analisis Peramalan Penjualan Menggunakan Trend Moment


Methode pada PT Trans Burger Indonesia (Wendys) Transmart Tegal. Program
Studi : D-III Akuntansi. Politeknik Harapan Bersama. Pembimbing I: Andri
Widianto. Pembimbing II: Elisa Purwitasari.

PT Trans Burger Indonesia adalah restoran yang menyediakan makan


cepat saji. Dari tahun ke tahun penjualan yang ada di PT Trans Burger mengalami
fluktuasi dimana sulitnya memprediksi peningkatan dan penurunan penjualan
setiap bulannya. Permasalahan yang paling sering terjadi pada restoran ini yaitu
sering mengalami kelebihan stok produk, hal ini sangat mungkin sekali terjadi
karena banyak produk yang tidak habis terjual. Akibat lainnya yaitu keuntungan
dari pihak restoran yang seharusnya lebih menjadi berkurang, dan hal ini
mengakibatkan banyak produk yang expired. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui perhitungan peramalan penjualan menggunakan metode trend
moment berapa banyak produk yang akan terjual dan berapa banyak produk yang
harus disediakan untuk bulan berikutnya, dengan mengetahui banyaknya produk
yang akan terjual maka permasalahan kelebihan stok produk dapat dihindarkan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi
pustaka. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perhitungan peramalan penjualan menggunakan metode trend moment pada PT
Trans Burger hasilnya sangat efektif dengan tingkat keberhasilan 75% dan antara
data realisasi dengan data prediksi tidak jauh berbeda hasil akhirnya sama-sama
menurun.

Kata kunci : Restoran, Peramalan Penjualan, Metode Trend Moment

x
ABSTRACT

Iffatunnabilah. 2020. Sales Forecasting Analysis Using Trend Moment Method in


PT Trans Burger Indonesia (Wendys) Transmart Tegal. Diploma III Accounting
Study Program of Politeknik Harapan Bersama. First Advisor: Andri Widianto.
Second Advisor: Elisa Purwitasari.

PT Trans Burger Indonesia is a restaurant that provides fast food. From


year to year, the sales at PT Trans Burger have fluctuated where it is difficult to
predict the increase and decrease in sales each month. The problem that most
often occurs at this restaurant is that it often experiences excess stock of products,
this is very likely to happen because many products are not sold out. Another
consequence is that the profits from the restaurant should be reduced, and this
has resulted in many expired products. The purpose of this study is to determine
the sales forecasting calculation using the trend moment method of how many
products will be sold and how many products must be provided for the following
month, by knowing the number of products to be sold, the problem of excess
product stock can be avoided. Data collection techniques used were observation,
interviews and literature study. While the data analysis method used in this
research is quantitative descriptive analysis. The results showed that the
calculation of sales forecasting using the trend moment method at PT Trans
Burger was very effective with a success rate of 75% and between the realization
data and the prediction data were not much different, the end result was both
decreased.

Keywords: Restaurant, Sales Forecasting, Trend Moment Method

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 5
1.5 Batasan Masalah................................................................................... 6
1.6 Kerangka Berpikir ................................................................................ 6
1.7 Sistematika Penulisan........................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12
2.1 Pengertian Analisis Peramalan Penjualan .......................................... 12
2.1.1 Definisi Analisis ..................................................................... 12
2.1.2 Pengertian forecasting (peramalan)........................................ 13
2.1.3 Langkah-langkah forecasting (peramalan) ............................ 14
2.1.4 Prinsip Peramalan ................................................................... 15

xii
2.1.5 Tujuan Peramalan ................................................................... 16
2.1.6 Manfaat Peramalan ................................................................. 17
2.1.7 Metode Peramalan .................................................................. 17
2.1.8 Definisi Penjualan .................................................................. 19
2.1.9 Pengelolaan Penjualan ............................................................ 20
2.1.10 Efektivitas Peramalan Penjualan ............................................ 21
2.1.11 Jenis-jenis Penjualan .............................................................. 22
2.2 Metode Trend Moment ....................................................................... 23
2.3 Restoran.............................................................................................. 25
2.3.1 Definisi Restoran .................................................................... 25
2.3.2 Klasifikasi Restoran ............................................................... 25
2.3.3 Standar Prosedur Pengoperasian Restoran ............................. 29
2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................ 35
3.2 Waktu Penelitian ................................................................................ 35
3.3 Jenis Data ........................................................................................... 35
3.4 Sumber Data ....................................................................................... 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36
3.6 Metode Analisis Data ......................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 39
4.1 Hasil Analisis ..................................................................................... 39
4.1.1 Data realisasi penjualan Wendys Transmart Tegal bulan
Januari - Maret tahun 2019.................................................... 39
4.1.2 Data peramalan penjualan Wendys Transmart Tegal tanpa
menggunakan perhitungan dan rumus matematis (metode
bebas)...................................................................................... 40
4.1.3 Proses Perhitungan forecasting menggunakan metode trend
moment ................................................................................... 41
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 44
4.2.1 Penyusunan peramalan penjualan PT Trans Burger (Wendys)
Transmart Tegal ..................................................................... 44

xiii
4.2.2 Forecasting menggunakan metode Trend Moment ................ 44
4.2.3 Usaha-usaha yang dilakukan PT Trans Burger (Wendys)
Transmart Tegal untuk mencapai target penjualan ................ 47
4.2.4 Pencapaian target dan penjualan ............................................ 47
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 49
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 49
5.2 Saran ................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50
LAMPIRAN .......................................................................................................... 51

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Penjualan Produk Wendys Januari-Maret Tahun 2019 ........ 39

xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Realisasi Penjualan Wendys Tahun 2017-2019 ............................. 3
Tabel 2.1 Tipe Peramalan Berdasarkan Kegunaan ............................................... 13
Tabel 2.2 Jenis Restoran Berdasarkan Makanan dan Minuman serta Kegiatan yang
ada didalamnya ..................................................................................... 26
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 30
Tabel 4.1 Data penjualan Wendys Transmart Tegal Bulan Januari – Maret Tahun
2019 ...................................................................................................... 39
Tabel 4.2 Perbandingan Data real dan prediksi tanpa menggunakan perhitungan
matematis .............................................................................................. 40
Tabel 4.3 Perhitungan dengan metode Trend Moment ......................................... 41
Tabel 4.4 Perbandingan data real dengan prediksi................................................ 43

xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Penjualan .................................................................................. 51
Lampiran 2. Brosur dan Menu Wendys ................................................................ 52
Lampiran 3. Buku Bimbingan Tugas Akhir .......................................................... 53

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wendys Transmart Tegal adalah salah satu restaurant yang menyajikan

makanan cepat saji di Transmart tepatnya di Jalan Kolonel Soegiono No. 82

Tegal Barat Lt. GF.Wendys Transmart Tegal sudah berdiri selama 3 tahun

terhitung dari tahun 2017. Menu makanan khas dari restaurant ini adalah

burger yang berisi dengan daging sapi asli dicampur dengan keju dan sayuran

yang terdiri dari letuce dan pickle selain terkenal dengan burgernya Wendys

juga terkenal dengan fried chicken-nya yang terbuat dari ayam yang fresh dan

dibalut dengan tepung bumbu yang rasanya sangat menggugah selera makan

konsumen, dengan inilah crew Wendys Transmart Tegal berusaha melayani

konsumennya dengan semaksimal mungkin dan tetap menjaga kualitas

makanan dengan sebaik mungkin agar konsumen merasa puas sesuai dengan

simbol Wendys yaitu “Quality Is Our Receipe”.

Pada dasarnya suatu perusahaan baik itu perusahaan jasa,

manufacturing maupun perdagangan selalu berusaha menjamin kelancaran

baik jangka panjang maupun jangka pendek, walaupun perusahaan

mempunyai banyak tujuan yang harus dicapai, tetapi pada dasarnya tujuan

utama perusahaan adalah sama yaitu mencari keuntungan semaksimal

mungkin. Keadaan ini pula yang diinginkan oleh Wendys Transmart Tegal,

yaitu penjualan semakin hari semakin meningkat dan semakin banyak minat

konsumen terhadap menu makanan Wendys Transmart Tegal. Selain itu,

1
2

setiap perusahaan juga menargetkan penjualan yang ingin dicapai setiap hari,

bulan ataupun tahun. Perusahaan memerlukan forecasting (Peramalan)

penjualan yang dapat dicari menggunakan metode trend moment untuk

memperkirakan berapa jumlah penjualan yang kemungkinan terjadi ditahun

yang akan datang. Dengan demikian perusahaan dapat merencanakan strategi

untuk mencapai target tersebut.

Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan adanya upaya-upaya untuk

meningkatkan penjualan yaitu dengan cara promosi bisa dilakukan dengan

menyebar brosur yang telah dicetak ataupun promosi dimedia sosial untuk

menambah minat beli konsumen. Dengan demikian, forecasting (peramalan)

penjualan sangat diperlukan dalam management bisnis untuk

mengembangkan bisnis tersebut. Dengan membuat peramalan penjualan

berarti perusahaan memiliki target yang akan dicapai dimasa yang akan

datang, walaupun adakalanya ramalan itu tidak selalu akurat bisa sepenuhnya

sesuai dengan target tetapi setidaknya dengan adanya ramalan pihak

perusahaan memiliki gambaran mengenai target yang harus dicapai. Sehingga

dengan adanya ramalan pihak perusahaan bisa mengantisiasi terhadap

kemungkinan akan hal-hal yang akan terjadi jika tidak sesuai dengan yang

diharapkan.

Di dalam membuat peramalan penjualan ini masuk ke dalam bagian

kegiatan manajemen perusahaan, dimana manajemen itu memiliki fungsi-

fungsi manajemen yaitu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengawasan dan pengendalian. Peramalan penjualan ini termasuk ke dalam


3

fungsi manajemen yang pertama yaitu fungsi perencanaan dimana dengan

kegiatan perencanaan kita bisa menentukan apa saja yang akan kita capai

dimasa mendatang dengan membuat prediksi atau peramalan penjualan salah

satunya. Di Wendys sendiri Manajer telah memperhitungkan peramalan

penjualan dengan metode bebas yaitu tanpa memperhitungkan dengan rumus-

rumus matematika, tetapi hanya perkiraan semata. Hasil yang diramalkan pun

tidak pernah sesuai dan mengakibatkan banyak produk yang expired dan

tidak terkendali dengan baik, hal ini sangat merugikan perusahaan. Berikut

data realisasi Wendys Transmart Tegal pertahun. Untuk data realisasi lengkap

per-bulan penulis cantumkan dilampiran.

Tabel 1.1 Data Realisasi Penjualan Wendys Tahun 2017-2019

Tahun Penjualan

2017 85.003 pcs

2018 80.875 pcs

2019 78.543 pcs

Sumber : Wendys Transmart Tegal

Dari tabel 1.1 daiatas dapat dilihat bahwa penjualan Wendys dari tahun

ke tahun menurun, sebab itulah persediaan produk Wendys banyak yang tidak

terpakai karena expired. Oleh karena itu PT. Trans Burger Indonesia

(Wendys) Transmart Tegal dirasa perlu untuk membuat peramalan penjualan

untuk tahun 2020 berdasarkan data dan laporan penjualan yang telah dicapai

pada tahun sebelumnya yaitu bulan/tahun sebelumnya dengan menggunakan

metode Trend Moment di dalam membuat forecasting (peramalan)


4

penjualannya. Karena metode bebas dirasa tidak berpengaruh, terbukti selama

2 tahun Wendys Transmart Tegal selalu mengalami kelebihan produk. Oleh

sebab itulah penulis akan memperhitungkan forecasting untuk tahun 2020

menggunakan metode trend moment karena menurut penulis metode ini

efektif untuk menghitung peramalan penjualan dan perhitungannya juga

sederhana jadi tidak memakan waktu lama untuk diterapkan disuatu

perusahaan.

Forecasting (peramalan) adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis

permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai

asumsi. Sedangkan peramalan penjualan itu sendiri adalah taksiran tentang

kegiatan-kegiataan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan

datang, serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi keuangan

prusahaan pada waktu yang akan datang (Ghea Dwi R E. U., 2019)[1]. Ada

beberapa metode yang digunakan untuk menghitung permalan penjualan

salah satunya yaitu metode Trend Moment yang merupakan salah satu metode

yang digunakan untuk melakukan forecast penjualan, yang nantinya akan

dijadikan dasar untuk penjualan pada tahun berikutnya. Keberhasilan suatu

bisnis menjadi prioritas yang utama. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk

lebih jeli dalam meningkatkan penjualan dan menghadapi persaingan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian di PT TRANS BURGER INDONESIA (Wendys)

Transmart Tegal terkait dengan peramalan penjualan dengan judul

“ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN TREND


5

MOMENT METHODE PADA PT TRANSBURGER INDONESIA

(WENDYS) TRANSMART TEGAL”

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis merumuskan masalah yang

terjadi pada PT TRANS BURGER INDONESIA (Wendys) Transmart Tegal

adalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan perhitungan peramalan

penjualan menggunakan trend moment method pada PT Trans Burger

Indonesia (Wendys) Transmart Tegal?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

Peramalan Penjualan (Forecasting) menggunakan Trend Moment Methode

Pada PT TRANSBURGER INDONESIA (Wendys) Transmart Tegal.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Mahasiswa

Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai

perhitungan peramalan penjualan serta menerapkan ilmu yang telah

didapatkan selama perkuliahan khususnya tentang perhitungan

forecasting (peramalan) penjualan sebagai ilmu yang bermanfaat bagi

mahasiswa.

2. Perusahaan

Sebagai sarana untuk meramalkan berapa banyak produk yang

dipesan agar tidak terjadi kelebihan produk.


6

3. Politeknik Harapan Bersama Tegal

Sebagai informasi serta referensi bagi mahasiswa lain yang akan

membuat dan mengembangkan tema sejenis.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan ruang lingkup masalah dari penelitian yang akan

dibahas adalah sebagai berikut : Perhitungan forecasting (peramalan)

penjualan dalam penelitian ini menggunakan metode trend moment dengan

data bulan Januari – Maret tahun 2019, dimana data dari tahun 2018-2019

mengalami permasalahan yaitu terjadinya kelebihan produk yang

menyebabkan produk tersebut expired.

1.6 Kerangka Berpikir

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka dapat dilakukan

penyederhanaan menggunakan kerangka berpikir penelitian ini seperti pada

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir. Dalam data penjualan Wendys Transmart

Tegal tersebut perusahaan telah menghitung omzet perbulannya yang

kemudian dijumlah setiap tahunnya sehingga disitu terlihat apakah

perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan dari tiap bulannya. Untuk

perhitungan peramalan penjualan (forecasting) tahun kedepannya PT Trans

Burger Indonesia (Wendys) Transmart Tegal menggunakan rumus peramalan

trend moment methode.

Forecasting atau peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyesksi

secara teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu

dengan berbagai asumsi. Peramalan penjualan adalah taksiran tentang


7

kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,

serta berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi keuangan peusahaan

pada waktu yang akan datang. Dasar perhitungan peramalan penjualan adalah

data penjualan perusahaan pada beberapa tahun sebelumnya atau data historis

penjualan perusahaan.

Dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat dilakukan penyederhanaan

menggunakan kerangka berpikir penelitian ini. Dari permasalahan tersebut

maka dapat dipecahkan dengan menerapkan metode trend moment sebagai

perhitungan forecasting (peramalan) penjualan pada Wendys Transmart Tegal

sehingga persediaan barang yang akan dijual dapat terkendali dengan adanya

perhitungan peramalan penjualan tersebut.


8

Permasalahan: Pemecahan Rumusan Masalah :


Peramalan penjualan Masalah : Bagaimana
menggunakan trend Dengan penerapan
moment pada PT. menerapkan perhitungan
Transburger Indonesia metode trend peramalan penjualan
(Wendys) Transmart Tegal moment menggunakan trend
dibuat agar dapat sebagai moment method pada
mengendalikan persediaan perhitungan PT Trans Burger
produk sehingga produk peramalan Indonesia (Wendys)
yang terjual dapat terarah penjualan Transmart Tegal?
dengan baik dan tidak sehingga
terjadi kelebihan produk produk yang
yang mengakibatkan tidak dikeluaran Analisis Data :

terpakainya produk Deskriptif


dapat
tersebut, seperti pada tahun- Kuantitatif.
terkendali.
tahun sebelumnya yang
Kesimpulan :
hanya menggunakan
Hasil penerapan
metode bebas tanpa
perhitungan
menghitung mengunakan
peramalan penjualan
rumus matematika. Tetapi
menggunakan trend
dalam pelaksanaannya tidak
Umpan balik moment dapat
sesuai maka dibutuhkan
disimpulkan bahwa
laporan perhitungan
metode ini lebih
peramalan penjualan yang
efektif dengan tingkat
dilihat berdasarkan data
keberhasilan diatas
penjualan dari bulan dan
75% dibandingkan
tahun sebelumnya.
dengan metode yang
digunakan
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir sebelumnya.
9

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini, dibuat sistematika penulisan agar

mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada

pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA), halaman

pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan

akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar,

intisari/abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan lampiran.

Bagian awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada pembaca

dalam mencari bagian-bagian penting secara cepat.

2. Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi landasan teori yang berhubungan dengan

pokok permasalahan yang dipilih yang akan dijadikan

landasan dalam penulisan Tugas Akhir. Seperti definisi

analisis, definisi peramalan, langkah-langkah peramalan,


10

prinsip peramalan, tujuan peramalan, manfaat peramalan,

metode peramalan, definisi penjualan, pengelolaan penjualan,

karakteristik peramalan, jenis-jenis penjualan, metode trend

moment, definisi restoran serta klasifikasi restoran.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang lokasi penelitian meliputi tempat dan

alamat penelitian, waktu penelitian, metode pengumpulan data,

jenis dan sumber data penelitian serta metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil yang didapatkan dari penelitian

yang dilakukan. Serta menjelaskan analisis kebutuhan

masalah, forecasting (peramalan) penjualan yang terjadi di

Wendys Transmart Tegal dengan menggunakan metode trend

moment.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang garis besar dari inti hasil penelitian, serta saran

dari peneliti yang diharapkan dapat berguna bagi PT

TRANSBURGER INDONESIA (Wendys) Transmart Tegal.

3. Bagian akhir

LAMPIRAN

Lampiran berisi informasi tambahan yang mendukung kelengkapan

laporan.
11

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang daftar buku, literature yang berkaitan dengan penelitian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Analisis Peramalan Penjualan

2.1.1 Definisi Analisis

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti

mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan

dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari

kaitannya dan ditafsirkan maknanya. Dalam pengertian yang lain,

analisis adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta,

fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta

mengenal antara bagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga

diartikan sebagai kemampuan memecahkan atau menuaraikan suatu

materi atau informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil

sehingga lebih mudah dipahami.

Jadi, dari pengertian analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa

analisis adalah sekumpulan aktivitas dan proses. Salah satu bentuk

analisis adalah merangkum sejumlah besar data yang masih mentah

menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Semua bentuk analisis

berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data

sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang

singkat dan penuh arti (Gusta, 2014)[2].

12
13

2.1.2 Pengertian forecasting (peramalan)

Forecasting (peramalan) adalah perkiraan atau proyeksi secara

teknis permintaan konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu

dengan berbagai asumsi (Ghea Dwi R E. U., 2019)[1]. Menurut

Murahartawaty (2006) dalam (Ratningsih, 2017)[3] Peramalan adalah

penggunaan data masa lalu dari sebuah variable untuk mengestimasi

nilainya dimasa yang akan dating. Peramalan memiliki peranan yang

penting dalam sebuah perusahaan, dikarenakan peramalan merupakan

dasar dari sebuah perencanaan produksi yang juga berkaitan dengan

inventori. Oleh karena itu pemilihan metode peramalan yang tepat

menjadi salah satu factor yang penting dalam menentukan peramalan.

Berikut merupakan tipe peramalan berdasarkan penggunaan:

Tabel 2.1 Tipe Peramalan Berdasarkan Kegunaan

TIPE TIPE JANGKAUAN


PERAMALAN PERAMALAN WAKTU
BERDASARKAN BERDASARKAN PERAMALAN
KEGUNAAN RINCIAN HASIL
Peramalan fasilitas Output maksimum Waktu perencanaan
yang diharapkan fasilitas dan waktu
konstruksi ditambah
waktu pengembangan
fasilitas
Peramalan Volume produk Beberapa siklus
perencanaan sesuai dengan tipe pembuatan atau paling
produksi yang dipilih sedikit satu siklus
permintaan dengan
14

penjualan musiman
Peramalan produk Satuan produk yang Tenggang waktu
dijual ditambah paling
sedikit satu siklus
pembuatan

Pada umumnya hasil dari suatu peramalan penjualan akan

dikonversikan menjadi rencana penjualan dengan memperhitungkan

hal-hal berikut:

1. Pendapat manajemen,

2. Strategi-strategi yang direncanakan,

3. Keterkaitan dengan sumber daya,

4. Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan.

2.1.3 Langkah-langkah forecasting (peramalan)

Dalam melakukan peramalan terdapat beberapa tahapan atau

langkah-langkah yang dilakukan. Adapun tahapan perancangan

peramalan secara ringkas terdapat tiga tahapan yang harus dilalui dalam

perancangan suatu metode peramalan yaitu:

1. Melakukan analisa pada data masa lampau. Langkah ini bertujuan

untuk mendapatkan gambaran pola dari data bersangkutan.

2. Memilih metode yang akan digunakan. Terdapat bermacam-macam

metode yang tersedia dengan keperluannya. Pemilihan metode

dapat mempengaruhi hasil ramalan. Hasil ramalan diukur dengan


15

menghitung error atau kesalahan terkecil. Oleh karena itu tidak ada

metode peramalan yang pasti baik untuk semua jenis data.

3. Proses transformasi dari data masa lampau dengan menggunkan

metode yang dipilih. Apabila diperlukan maka diadakan perubahan

sesuai kebutuhannya.

2.1.4 Prinsip Peramalan

Pada dasarnya peramalan merupakan sebuah prediksi yang

tentunya tidak memiliki akurasi 100%. Menurut Arnold dan Chapman

(2004) dalam (Ratningsih, 2017)[3] terdapat empat karakteristik

peramalan. Adapun karakteristik atau prinsip peramalan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Peramalan biasanya salah. Peramalan mencoba untuk melihat masa

depan yang belum diketahui dan biasanya salah dalam beberapa

asumsi atau perkiraan. Kesalahan harus diprediksi dan hal itu tidak

dapat dielakkan.

2. Setiap peramalan seharusnya menyertakan estimasi kesalahan

(error). Oleh karena peramalan diprediksikan akan menemui

kesalahan, pertanyaan sebenarnya adalah seberapa besar kesalahan

tersebut. Setiap peramalan seharusnya menyertakan estimasi

kesalahan yang dapat diukur sebagai tingkat kepercayaan, dapat

berupa presentase (plus atau minus) dari peramalan sebagai rentang

nilai minimum dan maksimum.


16

3. Peramalan akan lebih akurat untuk kelompok atau grup. Perilaku

dari individual item dalam sebuah grup adalah acak bahkan ketika

grup tersebut berada dalam keadaan stabil.

4. Peramalan lebih akurat untuk jangka waktu yang lebih dekat.

Peramalan untuk jangka panjang biasanya akan memiliki tingkat

kesalahan yang lebih tinggi, dikarenakan tidak diketahui kejadian-

kejadian yang akan terjadi dimasa mendatang. Oleh karena itu lebih

baik meramalkan untuk jangka waktu yang lebih pendek dengan

melakukan pendekatan situasi yang terjadi pada saat peramalan

dilakukan.

2.1.5 Tujuan Peramalan

Menurut Heizer dan Render (2009:47) dalam (riadi, 2017)[4]

forecasting (peramalan) penjualan mempunyai tujuan antara lain:

1. Sebagai pengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku disaat ini dan

dimasa lalu dan juga melihat sejauh mana pengaruh dimasa datang.

2. Peramalan dibutuhkan karena terdapat time lag atau delay antara

ketika suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan ketika

implementasi.

3. Peramalan adalah dasar penyusutan bisnis disuatu perusahaan

sehingga bisa meningkatkan efektivitas sebuah rencana bisnis.

Sedangkan fungsi dari forecasting (peramalan) penjualan akan

diketahui ketika pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah

keputusan yang berdasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi


17

diwaktu keputusan tersebut dijalankan. Jika kurang tepat ramalan yang

sudah disusun, maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang

sering dihadapi.

Dengan adanya peramalan penjualan produk disuau perusahaan,

maka manajemen perusahaan tersebut akan dapat melangkah kedepan

dengan lebih pasti. Atas dasar peramalan penjualan yang disusun ini,

manajemen perusahaan akan dapat memperoleh gambaran tentang

keadaan masa depan perusahaan. Gambaran keadaan penjualan pada

waktu yang akan datang ini sangat penting bagi manajemen perusahaan,

karena kebijakan perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh besarnya

penjualan produk perusahaan tersebut.

2.1.6 Manfaat Peramalan

Kegunaan atau manfaat dari forecsting (peramalan) penjualan

adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat bantu untuk merencanakan yang efektif dan efisien.

2. Untuk menetapkan kebutuhan sumber daya pada masa yang akan

datang.

3. Untuk membuat keputusan yang tepat.

2.1.7 Metode Peramalan

Berikut beberapa metode peramalan yang dapat digunakan untuk

kepentingan peramalan penjualan:

1. Metode peramalan kualitatif


18

Forecast berdasarkan pendapat (judgement method) digunakan

untuk menyusun forecast penjualan maupun forecast kondisi bisnis

pada umumnya. Merupakan cara penaksiran yang menitik beratkan

pada pendapat seseorang. Cara penaksiran ini mempunyai

kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang

seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat subyekif

daripada bersifat obyektif. Dengan demikian ketepatan hasil

taksirannya menjadi diragukan.

Pendapat-pendapat yang dipakai sebagai dasar melakukan

forecast adalah:

a. Pendapat salesman

b. Pendapat Sales Manajer

c. Pendapat Para Ahli

d. Survey konsumen

2. Metode kuantitatif

Peramalan menghendaki perpaduan antara analisis ilmiah

kuantitatif dengan menggunakan statistik sebagai alat primer dalam

membuat peramalan. Metode kuantitatif adalah cara penaksiran

yang menitikberatkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan

menggunakan berbagai metode statistika. Cara penaksiran ini juga

mempunyai kelemahan yaitu adanya hal-hal yang tidak dapat

diukur secara kuantitatif misalnya selera konsumen, kebiasaan

konsumen, tingkat pendidikan dan cara berfikir masyarakat.


19

Berikut adalah beberaapa metode peramalan dengan menggunakan

pendekatan statistik :

a. Metode trend bebas

b. Metode trend setengah rata-rata (trend semi average)

c. Metode trend matematis, meliputi:

1) Metode trend moment

2) Metode least square

3) Metode regresi

3. Metode khusus

Cara penaksiran dengan menggunakan analisis khusus seperti

membutuhkan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan oleh

pihak perusahaan, misalnya dengan melakukan penelitian pasar,

penelitian perilaku dan sikap konsumen, atau penelitian tentang

kepuasan yang diperoleh konsumen setelah memakai suatu produk.

2.1.8 Definisi Penjualan

Penjualan merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk

mencari, mempengaruhi dan memberi petunjuk kepada pembeli agar

dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan

serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi

kedua belah pihak (Moekjiat,2000) dalam (Ratningsih, 2017)[3]

Pengertian penjualan dalam buku “Sistem Akuntansi Perusahaan

Dagang” menyatakan bahwa : “Penjualan artinya penjualan barang


20

dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan

secara teratur” (Chairul Marom,2002) dalam (Ratningsih, 2017)[3].

2.1.9 Pengelolaan Penjualan

Tujuan utama dari sebuah perusahaan yaitu melayani konsumen,

dimana tujuan akhir dari perusahaan adalah menjalankan kegiatan

perusahaan agar dapat bertemu dengan kebutuhan konsumen (Arnold &

Chapman,2004) (Ratningsih, 2017)[3]. Pengelolaan penjualan

merupakan suatu proses yang membantu perusahaan untuk menjaga

permintaan dan supply agar tetap seimbang. Pada pengelolaan

penjualan, bagian marketing akan mengembangkan perencanaan

penjualan untuk 3 hingga 18 bulan kedepan. Dengan mengembangkan

perencanaan penjualan berdasarkan agregat produk dan volume

penjualan, maka dapat ditemukan perencanaan akan permintaan barang.

Pada umumnya kegiatan pengelolaan penjualan berupa manajemen

jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Pada umumnya kegiatan

pengelolaan permintaan/penjualan terdiri dari empat kegiatan usaha

(Wirawan, 2007)[5] yaitu:

1. Peramalan Permintaan/Penjualan

Peramalan permintaan/penjualan dilakukan perusahaan untuk

memproyeksikan jumlah permintaan/penjualan yang akan diterima

oleh perusahaan kedepannya.

2. Proses pemesanan
21

Proses pemesanan dimulai dari ketika perusahaan menerima

pesanan dari konsumen. Untuk memenuhi pesanan konsumen

tersebut dapat dilakukan dengan mengambil ketersediaan barang

yang ada atau melakukan proses produksi untuk memenuhi

permintaan tersebut.

3. Jadwal Pengantaran

Penjadwalan pengantaran merupakan suatu kegiatan pengiriman

barang yang harus dilakukan atas permintaan konsumen.

4. Konfirmasi antara perencanaan produksi dengan kondisi pasar.

2.1.10 Efektivitas Peramalan Penjualan

Adapun efektivitas peramalan yang baik adalah sebagai berikut

(Wardah, 2016)[6]:

1. Accuracy

Merupakan aspek terpenting dari forecast, karena perbedaan antara

accuracy (aktual) dan forecast berarti biaya.

2. Stability and Responsiveness

Artinya forecast harus mampu mengendalikan kompleksitas dan

ketidakpastian baik yang disebabkan oleh long term growth trend

maupun seasonal influences.

3. Objectivity

Kadang-kadang kondisi yang diramalkan tidak dapat atau tidak ada

kaitannya dengan data historis yang digunakan dalam forecasting.


22

4. Timing

Agar system forecasting dapat efektif, maka forecast harus tersedia

tepat waktu.

5. Benefit to Cost Ratio

Merupakan perbandingan antara manfaat yang berupa perbaikan

kualitas keputusan sehubungan dengan adanya system peramalan

yang diukur dengan cost saving dan biaya untuk membangun dan

memelihara system peramalan.

2.1.11 Jenis-jenis Penjualan

Adapun jenis-jenis penjualan diantaranya adalah sebagai berikut

(Setiawan, 2020)[7]:

1. Trade Selling

Merupakan suatu jenis penjualan yang dilakukan oleh

pedagang kepada grosir, tujuan utamanya untuk dijual kembali.

2. Technical Selling

Merupakan suatu cara atau usaha-usaha untuk meningkatkan

penjualan dengan cara memberikan saran dan nasehat kepada

konsumen atau pembeli akhir dari barang dan jasanya. Dalam hal

yang satu ini wirausaha tersebut mempunyai tugas utama untuk

mengidentifikasi dan juga menganalisa segala macam masalah yang

dihadapi oleh pembeli lalu setelah itu menunjukkan bagaimana

produk atau jasa yang ditawarkan bisa mengatasi masalah si

konsumen dan pembeli.


23

3. Missionary Selling

Merupakan suatu bentuk wirausaha dimana pengusaha atau

perusahaan berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan cara

mendorong pembeli dan tentu saja untuk membeli produk atau

jasanya. Dalam hal ini pengusaha atau perusahaan yang

bersangkutan memiliki penyalur tersendiri dalam menyalurkan atau

mendistribusikan produk maupun jasanya.

4. New Business Selling

Merupakan suatu usaha-usaha untuk membuka transaksi batu

dengan cara mengubah seorang calon konsumen menjadi konsumen.

2.2 Metode Trend Moment

Menurut Sugiarto dan Dergibson (2002) dalam (Yanto, 2018)[8]

peramalan dilakukan dengan menggunakan data-data permintaan atau

pemesanan masa lalu yang berbentuk numerik sehingga menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan model deret berkala yaitu Trend Moment.

Pendapat lain mengatakan bahwa Metode peramalan Trend Moment

merupakan suatu metode peramalan yang digunakan untuk melihat Trend

(Data yang mengalami kenaikan dan penurunan) berdasarkan data History

dari suatu variabel menggunakan data deret waktu (Aryanto, 2018)[9]. Rumus

Metode Trend Moment adalah sebagai berikut:

𝐘= 𝐚+𝐛𝐗

Dimana :

Y = Nilai Trend atau variable yang akan diramalkan


24

a = Bilangan konstan

b = Slope atau koefisien garis Trend

X = Indeks waktu (dimulai dari 0,1,2,3,……n)

Metode Trend Moment berbeda dengan metode lainnya, untuk

penentuan data historis X pada penggunaannya tidak harus berjumlah genap

atau ganjil karena nilai parameter X selalu dinilai dengan nilai 0 sebagai

urutan yang pertama.

Untuk mencari nilai a dan b pada rumus diatas, digunakan dengan cara

matematis dengan penyelesaiannya menggunakan metode substitusi dan

eliminasi. Adapun persamaannya menurut Sugianto & Dergibson (2002)

dalam (Ratningsih, 2017)[3] yaitu:

∑ 𝐘 = 𝐧. 𝐚 + 𝐛. ∑𝐗 dan ∑ 𝐗𝐘 = 𝐚. ∑ 𝐗 + 𝐛. ∑𝐗 𝟐

Dimana :

∑ Y = Jumlah dari data penjualan

n = Jumlah data

a = Bilangan konstan

b = Slope atau koefisien garis trend

∑ X = Jumlah dari periode waktu

∑ XY = Jumlah dari data penjualan dikali dengan periode waktu


25

2.3 Restoran

2.3.1 Definisi Restoran

Menurut Marsum W dalam (Prasetia, 2017)[10] Restoran adalah

suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, yang

menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya

baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan operasional restoran

adalah untuk mencari keuntungan sebagaimana tercantum dalam

definisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel Administration di

Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan,

membuat puas para konsumennya pun merupakan tujuan operasional

restoran yang utama. Secara umum, restoran merupakan tempat yang

dikunjungi orang untuk mencari berbagai macam makanan dan

minuman. Restoran biasanya juga menyuguhkan keunikan tersendiri

sebagai daya tariknya, baik melalui menu masakan, hiburan maupun

tampilan fisik bangunan.

2.3.2 Klasifikasi Restoran

Klasifikasi restoran menurut Marsum dalam (Prasetia, 2017)[10],

resto atau restoran dikelompokkan menjadi beberapa jenis menurut

kegiatan dan makanan atau minuman yang disajikannya yaitu:


26

Tabel 2.2 Jenis Restoran Berdasarkan Makanan dan Minuman serta


Kegiatan yang ada didalamnya

Jenis Restoran Keterangan


A’la Carte Restaurant Menu lengkap dan merupakan restoran
tanpa aturan mengikat atau bebas.
Table D’hotel Restoran dengan menu yang lengkap
dan menyajikan setiap menu berurutan
dari menu pembuka sampai penutup.
Biasanya erat hubungannya dengan
hotel.
Coffee Shop Merupakan tempat makan dan minum
yang menyuguhkan suasana santai
tanpa aturan yang mengikat dan
biasanya menyuguhkan racikan kopi
sebagai menu special diluar makanan-
makanan kecil atau makanan siap saji.
Cafeteria Merupakan tempat makan dan minum
yang terbatas menyajikan roti atau
sandwich serta minuman-minuman
ringan yang tidak beralkohol, biasanya
erat hubungannya dengan kantor.
Canteen Merupakan tempat makan dan minum
yang menyajikan makanan-makanan
instan dengan harga terjangkau.
Continental restaurant Restoran yang memberikan kebebasan
bagi pengunjungnya untuk memilih.
27

Jenis restoran Keterangan


Carvery Merupakan restoran yang biasanya
terdapat di motel kecil dan menyajikan
makanan dan minuman sederhana.
Dischoteque Merupakan tempat makan dan minum
yang menyuguhkan suasana hingar
bingar music sebagai daya tariknya.
Biasanya menyuguhkan makanan
cepat saji.
Fish and chip shop Restoran yang menyajikan menu ikan
dan kripik atau snack sebagai menu
utama.
Grill room Restoran dengan menu masakan
panggang atau barbeque sebagai menu
andalan.
Intavern Restoran kecil dipinggiran kota yang
biasanya menyuguhkan makanan cepat
saji dan minuman kopi.
Pizzeria Restoran dengan menu pizza dan pasta
sebagai menu utama.
Creeperie Restoran yang menyajikan berbagai
menu kreps dan manisan.
Pub Restoran yang menjual minuman
beralkohol.
Café Tempat untuk makan dan minum
dengan sajian cepat saji dan
menyuguhkan suasana yang santai
atau tidak resmi.
28

Jenis Restoran Keterangan


Specialty Restaurant Merupakan tempat untuk makan dan
minum yang memiliki tema khusus
atau kekhususan menu masakan yang
akan disajikan dan biasanya memiliki
citarasa yang berbeda dengan restoran
lain.
Terrace restaurant Merupakan tempat makan dan minum
yang umumnya terletak diluar ruangan
dan biasanya erat hubungannya
dengan fasilitas hotel.
Gourment restaurant Merupakan tempat makan dan minum
yang biasanya diperuntukkan bagi
orang-orang yang sangat mengerti
akan citarasa sehingga banyak
menyediakan makanan-makanan lezat
dengan pelayanan yang megah dan
harga yang mahal.
Family restaurant Merupakan restoran sederhana untuk
makan dan minum keluarga atau
rombongan dengan harga yang
terjangkau.
Main dining room Merupakan ruang makan besar atau
restoran yang umumnya terdapat di
hotel, penyajian makanannya secara
resmi, servis yang diberikan dapat
menggunakan gaya perancis dan rusia.
29

2.3.3 Standar Prosedur Pengoperasian Restoran

Menurut Soekresno dalam (Prasetia, 2017)[10] prosedur

pengoperasian suatu restoran adalah suatu pedoman yang mengatur tim

kerja restoran dalam aktivitasnya memberikan pelayanan pada

pelanggan, dengan tujuan dapat dimengerti, dipahami dan dilaksanakan

sebaik-baiknya oleh seluruh staf restoran yang ada. Pedoman kerja

tersebut dimulai dari persiapan restoran dibuka sampai restoran ditutup

yaitu:

1. Sebelum restoran dibuka

Restoran tidak dibuka 24 jam sehingga akan ada saat dimana

restoran dibuka dan restoran ditutup. Sebelum jam buka tim kerja

mempersiapkan segala sesuatu menyangkut persiapan fisik restoran

mulai dari kebersihan restoran dan lingkungannya, kondisi udara,

kelengkapan peralatan penyajian, makanan dan minuman yang

bersih, higenis serta kebersihan fisik tim kerja seperti kebersihan

badan kelengkapan serta kerapihan seragam kerja masing-masing.

2. Selama restoran dibuka

Restoran dibuka sesuai jam yang telah ditentukan setelah

persiapan fisik dan psikis serta briefing telah dilakukan semua. Tiba

saat yang dinanti-nanti oleh kedua belah pihak yakni customer

memiliki produk restoran dengan harapan memperoleh sesuatu yang

mereka inginkan. Pihak manajemen restoran menjual produk untuk

menciptakan pelanggan dengan laba tertentu. Untuk


30

mempertemukan kedua keinginan yang berbeda tersebut kuncinya

ada pada ketepatan, kecekatan, kejelian, kepekaan sumber tenaga

yang professional dengan system dan tahapan pelayanan yang dapat

memenuhi keinginan pelanggan, tahapan dimaksud dimulai

pelanggan dengan memasuki pintu sampai meninggalkan pintu

restoran.

3. Restoran ditutup

Restoran tutup sesuai dengan jam yang telah ditentukan dan

setelah pelanggan meninggalkan restoran.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu

PENULIS METODE HASIL PENELITIAN


PENELITIAN
Rudy Ariyanto1, Pendekatan Penggunaan metode Trend
Odhitya Desta Kuantitatif Moment dapat
Triswidrananta2, diimplementasikan untuk
Bagas Rukma meramalkan persediaan obat
Pangestu3 kronis di apotek Lawang
(2018) “Sistem dengan hasil pengujian
Peramalan presentase error (MAPE)
Persediaan Obat menggunakan metode Trend
Kronis Moment didapatkan hasil
Menggunakan sebesar 16,91%. Sehingga
Metode Trend metode ini baik diterapkan
Moment” untuk peramalan persediaan
obat kronis karena hasil
MAPE yang dihasilkan
31

kurang dari 20%.


Ratningsih (2017) Metode Berdasarkan hasil penelitian
“Forecasting Kuantitatif dan pembahasan tentang
Penjualan Rumah penerapan metode trend
Dengan moment dalam forecast
Menggunakan penjualan rumah pada PT.
Metode Trend Rumakita Prima Karsa, dapat
Moment Pada di simpulkan bahwa :
PT.Rumakita Prima 1. Peramalan penjualan yang
Karsa di buat
mengacu pada permasalahan
yang ada dimana penjualan
mengalami fluktuasi yang
kurang signifikan, dengan
menggunakan metode trend
moment sehingga dapat
dibuat peramalan penjualan
berdasarkan data data
penjualan pada bulan- bulan
sebelumnya atau pada tahun
tahun sebelumnya.
2. Berdasarkan hasil
peramalan penjualan
rumah pada bulam maret
2017 dengan menggunakan
metode trend moment
cenderung meningkat atau
atau mengalami trend positif
dimana hasilnya sebesar 7
unit rumah mengalami
kenaikan pada bulan maret
32

sebelumnya yaitu pada tahun


2015 dan tahun 2016.
Siti Wardah (2016) Pengumpulan Berdasarkan pengumpulan
“Analisis Peramalan Data (Data Primer dan pengolahan data serta
Penjualan Keripik dan Data analisa yang sudah
Pisang Kemasan Sekunder) dilakukan maka dapat kita
Bungkus” bandingkan bahwa dari segi
tingkat kesalahan serta
perangkingan trend moment
mempunyai tingkat
kesalahan yang lebih kecil
dibandingkan dengan
metode lainnya. Metode
trend moment mempunyai
nilai MAD sebesar
161,3539, MSE sebesar
55744,16, dan standar error
sebesar 242,947, maka
dapat disimpulkan bahwa
metode terpilih adalah
metode Trend moment.

Ulia Ulfa1 Sumijan2, Kuantitatif Metode trend moment sangat

Gunadi Widi cocok digunakan untuk

Nurcahyo3 (2019) meramalkan penjualan pupuk

pada UD Aneka Tani Mandiri


“Peramalan
untuk pupuk ZA
Penjualan Pupuk
33

Menggunakan

Metode Trend

Moment”

Dewi Rosa Indah1, Statistik Setelah melakukan


Deskriptif
Evi Rahmadani2 peramalan dengan

(2018) “Sistem menggunakan metode single

Forecasting eksponensial smoohing maka

Perencanaan diketahui bahwa peramalan

Produksi penjualan pada keripik

dengan Metode Srikandi pada tahun 2016

Single Eksponensial mengalami kenaikan yaitu

Smoothing pada alpha 0,2 sebesar

pada Keripik 32.533 dan pada alpha 0,4

Singkong Srikandi sebesar 30.587. Hal ini dapat

Di Kota Langsa” dilihat dari penjualan keripik

pada tahun 2014 sebesar

28.016 dengan alpha 0,2 dan

pada alpha 0,4 sebesar

28.405 sedangkan pada tahun

2015 mengalami penurunan

sebesar 25.641 dengan alpha

0,2 dan pada alpha 0,4

sebesar 25.812. Dari


34

peramalan penjualan

menggunakan single

eksponensial smoothing

dapat diukur dengan

melakukan kesalahan

peramalan dengan

menggunakan MAD (mean

absolute deviation), MSE

(mean squared error) dan

MAPE (mean absolute

persentase error), dan

diketahui pada nilai MAD

terkecil terdapat pada tahun

2012 yaitu pada alpha 0,2

sebesar 48,7 dan alpha 0,4

sebesar 35,7, pada nilai MSE

terkecil terdapat pada tahun

2013.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT TRANSBURGER INDONESIA

(Wendys) Transmart Tegal yang beralamat di Jl. Kolonel Soegiono

Pekauman – Tegal tepatnya di Lt. GF.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 (Dua) bulan terhitung dari tanggal 3

Februari 2020 sampai dengan 3 April 2020.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data kualitatif

Data kualitatif menurut Sugiyono (2015) dalam (Wulandari,

2018)[11] adalah data yang berbentuk kata, skema dan gambar. Data

kualitatif penelitian ini berupa nama dan alamat obyek penelitian.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif menurut Sugiyono (2015) dalam (Wulandari,

2018)[11] adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan. Data kuantitatif penelitian ini yang digunakan adalah

Laporan data penjualan Wendys Transmart Tegal dari tahun 2017-2019.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

35
36

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama (Suliyanto, 2005)[12]. Data primer diperoleh

dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak PT Trans Burger

Indonesia (Wendys) Transmart Tegal.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh

organisasi yang bukan pengolahnya (Suliyanto, 2005)[12]. Dalam hal ini

data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka, referensi, data internal

maupun data eksternal.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam menulis tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa cara

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti

langsung berdialog dengan responden. Dalam wawancara peneliti tidak

harus bertatap muka secara langsung, tetapi dapat melalui media tertentu

misalnya melalui telepon, teleconference atau chatting melalui internet.

Dalam hal ini, penulis mewawancarai salah seorang karyawan bagian

kasir di PT Trans Burger (Wendys) Transmart Tegal.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan pancaindra, jadi tidak hanya pengamatan dengan mata.


37

Mendengarkan, mencium, dan meraba termasuk salah satu bentuk dari

observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan

pengamatan dan lembar pengamatan. Dalam hal ini, penulis mengamati

kegiatan para karyawan PT Trans Burger (Wendys) Transmart Tegal.

3. Studi pustaka

Studi Pustaka menurut Sugiyono (2012:291) dalam (Wulandari,

2018)[11] merupakan kajian teoritis dan refrensi lain yang berkaitan

dengan nilai, budaya dan norma yang berhubungan pada situasi sosial

yang diteliti. Studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan

penelitian, hal ini yang dapat menunjang dalam penyusunan Tugas Akhir.

Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan

mempelajari tulisan-tulisan berupa buku-buku literatur dan sumber baca

lainnya yang berkaitan dengan obyek pembahasan sebagai landasan teori.

3.6 Metode Analisis Data

Adapun Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif menurut Sugiyono (2008)

dalam (Wulandari, 2018)[11] adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel yang lain.

Metode peramalan penjualan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

metode Trend Moment yang merupakan salah satu metode yang digunakan

untuk melakukan forecast penjualan, yang nantinya akan dijadikan dasar


38

untuk penjualan pada tahun berikutnya Rumus metode trend moment untuk

mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut:

∑ Y = n. a + b. ∑ X

dan

∑ XY = a. ∑ X + b. ∑X2

Dimana :

∑ Y = Jumlah dari data penjualan

n = Jumlah data

a = Bilangan konstan

b = Slope atau koefisien garis trend

∑ X = Jumlah dari periode waktu

∑ XY = Jumlah dari data penjualan dikali dengan periode waktu


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis

4.1.1 Data realisasi penjualan Wendys Transmart Tegal bulan Januari -

Maret tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data penjualan Wendys Transmart Tegal Bulan Januari –


Maret Tahun 2019

Bulan/Tahun Penjualan

Januari 2019 6.541 pcs

Februari 2019 4.788 pcs

Maret 2019 4.278 pcs

Sumber : Wendys Transmart Tegal


Jika digambarkan menggunakan grafik maka dapat

digambarkan seperti berikut :

2019
7
6
5
4
3 2019
2
1
0
Januari Februari Maret

Gambar 4.1 Grafik Penjualan Produk Wendys Januari-Maret Tahun 2019


Sumber : Wendys Transmart Tegal

39
40

Dari data diatas maka dapat dihitung forecasting penjualan untuk

bulan Januari – Maret tahun 2020 serta membandingkannya dengan

data real.

4.1.2 Data peramalan penjualan Wendys Transmart Tegal tanpa

menggunakan perhitungan dan rumus matematis (metode bebas)

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Perbandingan Data real dan prediksi tanpa menggunakan


perhitungan matematis

Bulan/Tahun Data real Prediksi

Januari 2020 2.957 pcs 4.000 pcs

Februari 2020 1.799 pcs 2.500 pcs

Maret 2020 665 pcs 1.000 pcs

Sumber : Penelitian 2020

Dari data diatas dapat dilihat perbandingan antara data real

dengan prediksi sangat jauh. Hal ini disebabkan karena pihak Wendys

tidak menghitungnya dengan menggunakan rumus matematis tetapi

menggunakan perkiraan semata dan melihat data penjualan sebelumnya,

sehingga menyebabkan kelebihan produk yang banyak dan akhirnya

produk tersebut tidak terpakai karena expired. Oleh sebab itu penulis

ingin mencoba menghitung forecasting penjualan menggunakan metode

trend moment dan membandingkan hasilnya dengan data real karena

dirasa metode bebas ini kurang efektif untuk menghitung peramalan

penjualan.
41

4.1.3 Proses Perhitungan forecasting menggunakan metode trend moment

Pada Wendys Transmart Tegal yang bergerak pada bidang

makanan cepat saji penulis ingin membuat forecasting (peramalan)

penjualan untuk bulan Januari – Maret tahun 2020, dengan

menggambarkan trend data penjualan tahun yang lalu adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Perhitungan dengan metode Trend Moment

Bulan X Penjualan (Y) XY X²

Jan 2019 0 6.541 pcs 0 0

Feb 2019 1 4.788 pcs 4.788 pcs 1

Mar 2019 2 4.278 pcs 8.566 pcs 4

∑ 3 15.607 pcs 13.344 pcs 5

Sumber : Penelitian 2020

Berdasarkan data yang telah diperoleh maka untuk memperoleh

nilai a dan b yaitu dengan cara sebagai berikut:

I. ∑ Y = n. a + b. ∑ X

244.421 = 3.a + 3.b

II. ∑ XY = a. ∑ X + b. ∑X2

237.961 = 3.a + 5.b

Dibuat persamaan menjadi :

∑ Y = n. a + b. ∑ X 244.421 = 3.a + 3.b x1

∑ XY = a. ∑ X + b. ∑X2 237.961 = 3.a + 5.b x1

Untuk mencari nilai b adalah sebagai berikut:


42

15.607 = 3.a + 3.b

13.344 = 3.a + 5.b _

2.263 = - 2b

b = - 2.263 : (- 2)

b = - 1.131,5

Sedangkan untuk mencari nilai a adalah sebagai berikut:

15.607 = 3.a + 3.b

15.607 = 3.a + 3 (- 1.131,5)

15.607 = 3.a + (- 3.394,5)

15.607 + 3.394,5 = 3.a

19.001,5 = 3.a

a = 19.001,5 : 3

a = 6.333,8 atau 6.334

1. Setelah mendapatkan nilai a dan b, maka dirumuskan kedalam

rumus Trend moment untuk mencari hasil peramalan dibulan

Januari tahun 2020 adalah sebagai berikut:

𝐘=𝐚+𝐛𝐗 Y = 6.334 + ( - 1.131,5 (3) )

Y = 6.334 - 3.394,5

Y = 2.939

Jadi, hasil akhir dari peramalan penjualan dengan metode

trend moment pada bulan Januari tahun 2020 adalah sebanyak

2.939 produk yang akan terjual.


43

2. Untuk mencari hasil peramalan bulan Februari tahun 2020 adalah

sebagai berikut:

𝐘=𝐚+𝐛𝐗 Y = 6.334 + ( - 1.131,5 (4) )

Y = 6.334 – 4.526

Y = 1.808

Jadi, hasil akhir dari peramalan penjualan dengan metode

trend moment pada bulan Februari tahun 2020 adalah sebanyak

1.808 produk yang akan terjual.

3. Untuk mencari hasil dari peramalan bulan Maret tahun 2020 adalah

sebagai berikut:

𝐘=𝐚+𝐛𝐗 Y = 6.334 + ( - 1.131,5 (5) )

Y = 6.334 – 5.657

Y = 677

Jadi, hasil akhir dari peramalan penjualan dengan metode

trend moment pada bulan Maret tahun 2020 adalah sebanyak 677

produk yang akan terjual. Data disajikan pada tabel 4.3.

Tabel 4.4 Perbandingan data real dengan prediksi

Bulan Data real Prediksi Hasil akurasi

Januari 2020 2.957 pcs 2.939 pcs 82%

Februari 2020 1.799 pcs 1.808 pcs 91%

Maret 2020 665 pcs 677 pcs 90%

Total 5.421 pcs 5.424 pcs 97%

Sumber : Penelitian 2020


44

Untuk perbandingan hasil akurasi bulan April 2020 –

Desember 2020 tidak dihitung karena untuk data penjualan Wendys

bulan tersebut belum ada. Sehingga dengan melihat hasil

perbandingan ini bisa dikatakan metode trend moment bisa

digunakan untuk meramalkan penjualan pada PT Trans Burger

(Wendys) Transmart Tegal, dan metode ini lebih efektif digunakan

untuk meramalkan penjualan dibandingkan dengan metode

sebelumnya yang telah digunakan oleh pihak Wendys yaitu dengan

metode perkiraan atau metode bebas tanpa memperhitungkan

dengan rumus-rumus matematika.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penyusunan peramalan penjualan PT Trans Burger (Wendys)

Transmart Tegal didasarkan atas :

1. Berdasarkan Trend Moment Methode;

2. Berdasarkan penjualan dibulan yang sama di Tahun sebelumnya.

4.2.2 Forecasting menggunakan metode Trend Moment

Berdasarkan data pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa Wendys

Transmart Tegal pada bulan Januari tahun 2019 penjualannya mencapai

6.541 pcs, sedangkan pada bulan Februari tahun 2019 penjualannya

menurun yaitu hanya mencapai 4.788 pcs. Menghadapi keadaan yang

seperti ini semua crew Wendys termasuk manajemen selalu berupaya

agar penjualan Wendys ditahun berikutnya meningkat minimal

melebihi bulan sebelumnya. Tetapi pada bulan Maret tahun 2019


45

Wendys mengalami penurunan lagi yaitu penjualannya hanya mencapai

4.278 pcs menurun sekitar 15% dari bulan sebelumnya. Meskipun

turunnya tidak terlalu signifikan tetapi Wendys terus berusaha untuk

tetap meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dengan lebih baik

lagi dan meyakinkan bahwa Wendys tetap produktif dalam hal

penjualan.

Dari data bulan Januari – Maret tahun 2019 diatas, penulis telah

menghitung peramalan penjualan menggunakan metode trend moment

untuk bulan Januari – Maret tahun 2020 dan hasilnya tetap menurun

sama dengan data realnya. Hal ini sangat dikhawatirkan pihak Wendys

karena selama 3 tahun ini Wendys belum mencapai target yang telah

ditentukan. Hal seperti ini wajar dalam dunia perdagangan tetapi tidak

terlepas juga dari faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan tidak

mencapai target.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan

penjualan pada Wendys Transmart Tegal yang telah penulis amati

yaitu:

1. Faktor pengunjung

Pada awal dibukanya Transmart di Tegal pengunjung sangat

antusias terhadap mall yang baru ini. Hampir setiap hari ramai

pengunjung termasuk salah satunya tempat makan yang ada dalam

Mall tersebut yaitu Wendys. Pada awal pembukaan pertama Wendys

mengalami penjualan yang cukup besar, namun seiring


46

bertambahnya tahun omzet penjualan Wendys menurun dan bertahap

pada tahun berikutnya juga masih sama yaitu menurun, hal ini

disebabkan karena kondisi Mall yang seiring berjalannya waktu sepi

pengunjung. Jika dilihat pengunjung Wendys ada sekitar 25% dari

100% pengunjung Mall. Terbukti banyak gerai yang tutup karena

memang penjualannya tidak mencapai target yang mengakibatkan

kerugian terhadap gerai tersebut, selain itu Wendys dimasyarakat

Kota Tegal belum terlalu dikenal, terlebih di Tegal ada beberapa

Mall yang bersaing dengan cara mengadakan event-event tertentu.

Hal ini tentu saja menarik perhatian pelanggan untuk mengunjungi

Mall tersebut dan tak bisa dipungkiri tentu pelanggan akan mampir

di Restoran yang ada di Mall tersebut untuk makan bersama

keluarga, teman ataupun rekan bisnis.

Sedangkan di Transmart event-event jarang sekali diadakan

bahkan hampir tidak pernah, hal ini mengakibatkan kunjungan

pelanggan di Mall jadi berkurang terutama untuk kalangan muda.

Pada tahun 2020 ini Wendys mengalami penurunan yang sangat

signifikan karena adanya suatu wabah yang mengharuskan orang-

orang untuk tetap dirumah dan tidak diperbolehkannya makan di

Restoran, hal ini mengakibatkan Wendys mengalami kerugian yang

sangat besar. Yang biasanya Wendys menjual ratusan produk

perharinya kali ini Wendys hanya menjual puluhan produk per hari.
47

2. Faktor harga

Faktor ini juga sangat mempengaruhi penjualan di Kota Tegal.

Pada kenyataannya banyak yang menjual dengan produk sejenis

tetapi harganya lebih murah, jika tidak ada diskon mungkin akan

mengalami kalah saing. Faktanya harga yang dipatok Wendys di

Kota-kota besar seperti Kota Jakarta yang memang padat penduduk

sama dengan harga yang di Tegal yang penduduknya memang tidak

terlalu padat dan termasuk kategori Kota kecil. Hal ini sangat

berpengaruh karena menurut standar harga Kota Tegal, Wendys

termasuk kategori mahal.

4.2.3 Usaha-usaha yang dilakukan PT Trans Burger (Wendys)

Transmart Tegal untuk mencapai target penjualan adalah sebagai

berikut:

1) Melalui promosi produk

2) Penyebaran proposal kerjasama ke berbagai instansi

3) Penyebaran brosur dengan cara door to door ke perumahan.

4) Mengumumkan via sosial media jika ada diskon akhir tahun atau

diskon hari tertentu.

4.2.4 Pencapaian target dan penjualan

Target adalah sasaran yang harus dicapai, dalam hal ini adalah

penjualan. Setiap perusahaan jasa maupun dagang pasti ada yang

namanya target penjualan setiap hari, bulan atau tahun. Target

penjualan PT Trans Burger (Wendys) Transmart Tegal per tahun yaitu


48

sebanyak 100.000 produk. Akan tetapi Wendys Transmart Tegal belum

mencapai target tersebut dan baru sekitar 65% dan masih jauh dari

target yang telah ditentukan.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian hasil pembahasan mengenai forecasting (peramalan)

penjualan PT Trans Burger Indonesia (Wendys) Transmart Tegal dapat

disimpulkan bahwa perhitungan peramalan penjualan menggunakann metode

trend moment lebih efektif digunakan untuk meramalkan penjualan produk

Wendys di Transmart Tegal dengan tingkat keberhasilan diatas 75% dan

terbukti hasilnya sama-sama menurun dari bulan Januari – Maret tahun 2020.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini maka penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Manajemen harus bisa mempertahankan konsistensi metode penjualan

yang sudah dilakukan dengan baik atau bahkan bisa meningkat lebih baik

lagi agar kepercayaan dari pelanggan tetap terjaga dan tentunya dapat

meningkatkan penjualan.

2. Menjaga kekompakan antara tim penjualan dan manajemen terkait agar

pencapaian target terpenuhi setiap bulannya.

3. Manajemen tetap berupaya untuk menjaga citra perusahaan dan produk

dengan cara melakukan event-event yang menarik minat beli pelanggan

serta memberikan diskon khusus untuk pelanggan tetap dalam rangka

menjaga kepercayaan serta kepuasan pelanggan.

49
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ghea Dwi R, E. U. (2019). Modul Anggaran Perusahaan. In E. U. Ghea


Dwi R, Modul Anggaran Perusahaan (p. 108). Tegal: Politeknik Harapan
Bersama.

[2] Gusta, Irawan. (2014). Retrieved from


http://www.pengertianahli.com/2014/08/pengertian-analisis-apa-itu-
analisis.html

[3] Ratningsih. (2017). AMIK BSI, 9.

[4] riadi, Muchisin. (2017, November 27). Kajian Pustaka. Retrieved from
kajianpustaka.com: https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-
jenis-dan-sistem-pelayanan-restoran.html?m=1

[5] Wirawan. (2007). Budaya dan Iklim Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

[6] Wardah, Siti. (2016). Peramalan Penjualan. Jurnal Teknik Industri.

[7[ Setiawan, Samhis. (2020). Penjualan. Guru Pendidikan, 15.

[8] Yanto, Irwan Rizki. (2018). Penerapan Metode Trend Moment dalam
Foreasting. Simki Techsain, 8.

[9] Aryanto, Rudi. (2018). Forecasting Trend Moment. PNM, 4

[10] Prasetia, Andri. (2017). Restoran dan Gallery. Jogja Resto, 35.

[11] Wulandari, Putri Eliza Ayu. (2018). Just In Time. Proposal TA, 33.

[12] Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

50
51

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penjualan

DATA PENJUALAN WENDYS TRANSMART TEGAL

TAHUN 2017 - 2019

Tahun
No. Bulan 2017 2018 2019
1 Januari - 6.851 pcs 6.541 pcs
2 Februari - 7.028 pcs 4.788 pcs
3 Maret - 7.285 pcs 4.278 pcs
4 April 8.773 pcs 5.921 pcs 6.851 pcs
5 Mei 9.300 pcs 6.355 pcs 6.138 pcs

6 Juni 11.730 pcs 11.640 pcs 12.150 pcs

7 Juli 9.630 pcs 5.190 pcs 5.340 pcs


8 Agustus 8.401 pcs 6.944 pcs 6.076

9 September 7.657 pcs 5.983 pcs 7.254

10 Oktober 9.021 pcs 6.107 pcs 5.735


11 November 8.370 pcs 4.410 pcs 5.58

12 Desember 12.121 pcs 7.161 pcs 7.812

JUMLAH 85.003 pcs 80.875 pcs 78.543 pcs


52

Lampiran 2. Brosur dan Menu Wendys

Brosur Wendys

Menu Wendys
53

Lampiran 3. Buku Bimbingan Tugas Akhir


54
55

Anda mungkin juga menyukai