Anda di halaman 1dari 9

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL

DALAM PENGGUNAAN
TEKS SOSIAL DAN BUDAYA

M. Abdu El Mattini

Abdumattini13@gmail.com

Dalam metode ini, siswa belajar dengan menyelesaikan proyek tertentu yang
membutuhkan aplikasi dari beberapa konsep dan prinsip yang dipelajari sebelumnya. Ini adalah
salah satu metode pembelajaran yang efektif karena memfokuskan pada pembelajaran aktif dan
memotivasi

Metode pembelajaran berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial dan budaya adalah
strategi pembelajaran yang menekankan pada situasi dan konteks yang relevan dengan hidup
siswa sehari-hari. Dengan menggunakan teks sosial dan budaya seperti puisi, lagu, artikel, dan
kisah rakyat, siswa dapat belajar tentang budaya dan tradisi serta memahami konsep bahasa
seperti tata bahasa, vocabularies, dan gramatika. Metode ini membantu memotivasi siswa dan
membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Siswa juga dapat memahami dan mengaplikasikan
kosa kata, frasa, dan tata bahasa melalui role play dan simulasi situasi dalam situasi nyata.
Dengan demikian, metode pembelajaran berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial dan
budaya membantu siswa memahami bahasa dengan lebih baik dan efektif.

Kata kunci : Metode Pembelajaran Berbasis Kontekstual, Penggunaan Teks Sosial dan
Budaya
A. PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian dan


pengembangan keterampilan sosial seseorang. Dalam hal ini, metode pembelajaran berbasis
konteks dalam penggunaan teks sosial dan budaya menjadi salah satu strategi pembelajaran yang
sangat efektif untuk membantu siswa memahami dan mengaplikasikan bahasa dalam situasi
nyata. Dengan menggunakan teks sosial dan budaya seperti puisi, lagu, artikel, dan kisah rakyat,
siswa dapat belajar tentang budaya dan tradisi serta memahami konsep bahasa seperti tata
bahasa, vocabularies, dan gramatika. Dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis
konteks, pembelajaran bahasa akan lebih menyenangkan dan memotivasi siswa untuk memahami
konsep dengan lebih baik.

Metode pembelajaran berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial dan budaya didasarkan
pada fakta bahwa pembelajaran yang berorientasi pada situasi dan konteks yang relevan dengan
hidup siswa sehari-hari lebih efektif dan memotivasi dibandingkan dengan pembelajaran yang
hanya berorientasi pada teori. Dalam hal ini, penggunaan teks sosial dan budaya seperti puisi,
lagu, artikel, dan kisah rakyat menjadi media yang tepat untuk membantu siswa memahami dan
mengaplikasikan bahasa dalam situasi nyata.

Selain itu, penggunaan teks sosial dan budaya juga membantu siswa memahami dan
menghargai budaya dan tradisi yang berbeda, serta memperkaya wawasan dan pemahaman
mereka akan dunia sekitar. Melalui role play dan simulasi situasi, siswa dapat mempraktikkan
dan memahami kosa kata, frasa, dan tata bahasa dalam situasi nyata, sehingga mempermudah
proses pembelajaran.

Oleh karena itu, metode pembelajaran berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial dan
budaya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sangat efektif dan dapat membantu
siswa memahami dan mengaplikasikan bahasa dengan lebih baik dan efektif.

Berikut adalah beberapa masalah yang mungkin timbul dalam metode pembelajaran berbasis
konteks dalam penggunaan teks sosial dan budaya:
1. Kurangnya sumber teks sosial dan budaya yang tersedia dan sesuai dengan tingkat
kesulitan siswa.
2. Keterbatasan waktu dan tenaga guru dalam menyusun dan menyiapkan materi
pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan situasi siswa.
3. Siswa dengan latar belakang dan tingkat keterampilan yang berbeda mungkin memiliki
kesulitan dalam memahami teks sosial dan budaya yang sama.
4. Kurangnya dukungan teknologi dan alat bantu pembelajaran seperti audio dan video yang
dapat membantu siswa memahami dan mengaplikasikan bahasa dalam situasi nyata.
5. Keterbatasan sumber daya dan biaya yang diperlukan untuk mengimplementasikan
metode pembelajaran berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial dan budaya.
6. Beberapa siswa mungkin memiliki masalah dalam mengaplikasikan bahasa dalam situasi
nyata karena kurangnya rasa percaya diri dan keyakinan diri.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah-masalah ini, dibutuhkan pendekatan yang tepat dan
solusi yang inovatif, seperti penggunaan teknologi dan media pembelajaran yang sesuai, serta
dukungan dan bimbingan dari guru dan orang tua.

Beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan mengenai metode pembelajaran
berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial dan budaya:

1. Menyediakan informasi dan pengetahuan tentang metode pembelajaran berbasis konteks


dan bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa indonesia.
2. Memberikan solusi atau alternatif untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul
dalam pembelajaran bahasa indonesia dengan metode pembelajaran yang berbasis
konteks.
3. Menjelaskan bagaimana teks sosial dan budaya dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk
membantu siswa memahami dan mengaplikasikan bahasa dalam situasi nyata.
4. Menyediakan panduan bagi guru dan tenaga pendidik dalam mengimplementasikan
metode pembelajaran berbasis konteks dalam pembelajaran bahasa indonesia.
5. Memberikan informasi dan studi tentang efektivitas metode pembelajaran berbasis
konteks dalam penggunaan teks sosial dan budaya dalam pembelajaran bahasa indonesia.
6. Menjadi referensi dan sumber informasi bagi peneliti dan praktisi pendidikan yang ingin
mempelajari lebih lanjut tentang metode pembelajaran berbasis konteks dalam
penggunaan teks sosial dan budaya.
7. Menyediakan landasan teori dan praktik bagi pengembangan metode pembelajaran
berbasis konteks dalam pembelajaran bahasa indonesia di masa depan.

Kerangka teori untuk metode pembelajaran berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial
dan budaya, penulis telah menyusun beberapa kerangka teori, sebagai berikut:

1. Teori konteks: Teori ini menekankan pentingnya situasi dan lingkungan dalam
mempengaruhi perilaku dan pemahaman siswa. Dalam hal ini, teori konteks dapat
menjadi dasar bagi pembelajaran berbasis konteks, di mana siswa belajar melalui konteks
yang relevan dan bermakna bagi mereka.
2. Teori pembelajaran kontekstual: Ini adalah teori yang menekankan bahwa pembelajaran
yang efektif harus memperhatikan situasi dan konteks di mana pembelajaran terjadi.
Dalam hal ini, pembelajaran berbasis konteks dapat membantu siswa memahami konteks
dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari ke situasi nyata.
3. Teori penggunaan teks sosial dan budaya: Ini adalah teori yang menekankan bahwa teks
sosial dan budaya dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk membantu siswa memahami
dan mengaplikasikan bahasa dalam situasi nyata. Dalam hal ini, teks sosial dan budaya
dapat menjadi bagian integral dari pembelajaran berbasis konteks.
4. Teori pembelajaran kolaboratif: Ini adalah teori yang menekankan bahwa pembelajaran
yang berlangsung melalui interaksi dan kerja sama antar siswa dapat membantu mereka
memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Dalam hal ini, pembelajaran kolaboratif
dapat digunakan untuk membantu siswa bekerja sama dalam memahami dan menerapkan
teks sosial dan budaya dalam situasi konteks.
5. Teori pembelajaran aktif: Ini adalah teori yang menekankan bahwa pembelajaran yang
berlangsung melalui aktivitas dan pengalaman praktis dapat membantu siswa memahami
dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari. Dalam hal ini,
pembelajaran aktif dapat digunakan untuk membantu siswa mengaplikasikan teks sosial
dan budaya dalam situasi konteks.
B. PEMBAHASAN

1. Metode pembelajaran Berbasis Kontekstual aplikasinya dalam Teks Sosial dan Budaya.

Aplikasi metode pembelajaran berbasis konteks dalam teks sosial dan budaya
dapat diterapkan dalam berbagai macam mata pelajaran, seperti sejarah, sosiologi,
antropologi, bahasa, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi metode
pembelajaran berbasis konteks dalam teks sosial dan budaya:

 Sejarah: Guru dapat menggunakan teks sosial dan budaya seperti film, novel, atau
cerita rakyat untuk membantu siswa memahami bagaimana sejarah diterapkan
dalam konteks nyata.
 Sosiologi: Guru dapat menggunakan teks sosial dan budaya seperti artikel, buku,
atau video untuk membantu siswa memahami bagaimana fenomena sosial
diterapkan dalam konteks nyata.
 Antropologi: Guru dapat menggunakan teks sosial dan budaya seperti film, buku,
atau artikel untuk membantu siswa memahami bagaimana budaya dan tradisi
diterapkan dalam konteks nyata.
 Bahasa: Guru dapat menggunakan teks sosial dan budaya seperti film, novel, atau
lagu untuk membantu siswa memahami bagaimana bahasa dan struktur sosial
diterapkan dalam konteks nyata.

Untuk menerapkan metode pembelajaran berbasis konteks dalam teks sosial dan
budaya, guru harus memastikan bahwa teks yang digunakan relevan dan bermakna bagi
siswa. Guru juga harus memastikan bahwa aktivitas dan tugas yang diberikan membantu
siswa memahami konsep dan prinsip yang dipelajari.

Aplikasi metode pembelajaran berbasis konteks dalam teks sosial dan budaya dapat
membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan memotivasi mereka
untuk belajar. Ini juga dapat membantu mereka membangun keterkaitan antara konsep
dan prinsip yang dipelajari dan lingkungan sekitarnya, membantu mereka memahami
bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. beberapa kekurangan dan kelebihan metode pembelajaran berbasis konteks dalam
penggunaan teks sosial dan budaya:

Kekurangan:

 Relevansi Teks: Teks sosial dan budaya yang digunakan dalam metode pembelajaran
berbasis konteks harus relevan dan bermakna bagi siswa, namun sulit untuk menemukan
teks yang sesuai untuk setiap kelas atau individu.
 Kurikulum: Metode pembelajaran berbasis konteks mungkin tidak sesuai dengan
kurikulum yang ditentukan, karena fokus pada teks sosial dan budaya, bukan pada materi
pelajaran secara keseluruhan.
 Pengembangan Keterampilan: Metode pembelajaran berbasis konteks mungkin tidak
memfokuskan pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah atau
keterampilan berpikir kritis.

Kelebihan:

 Relevansi dan Motivasi: Metode pembelajaran berbasis konteks membantu siswa


memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan memotivasi mereka untuk belajar
karena materi terkait dengan dunia nyata.
 Pemahaman Konsep: Metode pembelajaran berbasis konteks membantu siswa
membangun keterkaitan antara konsep dan prinsip yang dipelajari dan lingkungan
sekitarnya, membantu mereka memahami bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Pemahaman Interkoneksi: Metode pembelajaran berbasis konteks membantu siswa
memahami bagaimana berbagai mata pelajaran saling terkait dan bagaimana ilmu
pengetahuan mempengaruhi masyarakat dan budaya.
 Pembentukan Sikap dan Nilai: Metode pembelajaran berbasis konteks membantu siswa
memahami dan membentuk sikap dan nilai-nilai positif melalui pemahaman teks sosial
dan budaya.
Secara keseluruhan, metode pembelajaran berbasis konteks dalam penggunaan teks sosial
dan budaya memiliki beberapa kekurangan, namun juga memiliki banyak kelebihan
dalam membantu siswa memahami dan memotivasi mereka untuk belajar. Guru harus
mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan metode ini saat membuat keputusan
tentang bagaimana mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran.

3. Masalah-masalah yang mungkin muncul dalam metode pembelajaran berbasis konteks


dalam penggunaan teks sosial dan budaya dan solusinya, adalah sebagai berikut :

1) Kurangnya materi teks sosial dan budaya yang relevan dan berkualitas untuk
digunakan dalam proses pembelajaran. Solusi: Guru dapat mencari sumber-sumber
teks yang berkualitas dan sesuai dengan konteks pembelajaran, seperti buku-buku,
jurnal, surat kabar, dll. Guru juga dapat membuat sendiri teks sosial dan budaya yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
2) Guru kurang memahami konsep metode pembelajaran berbasis konteks dan cara
mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Solusi: Guru dapat mengikuti pelatihan
atau seminar untuk memahami lebih lanjut tentang metode pembelajaran berbasis
konteks dan bagaimana mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
3) Siswa kurang tertarik dan tidak merasa memiliki kaitan dengan materi teks sosial dan
budaya yang diajarkan. Solusi: Guru dapat menggunakan teknik pembelajaran yang
interaktif dan menyenangkan, seperti diskusi kelompok, role play, dll. Guru juga
dapat memilih teks sosial dan budaya yang memiliki kaitan dengan kehidupan siswa
sehari-hari untuk membuat pembelajaran lebih menarik.
4) Kurangnya waktu dan keterbatasan sumber daya untuk melakukan aktivitas
pembelajaran yang berbasis konteks. Solusi: Guru dapat mengatur jadwal dan
merencanakan aktivitas pembelajaran dengan baik untuk meminimalisir keterbatasan
waktu dan sumber daya. Guru juga dapat bekerja sama dengan guru bahasa lain atau
guru mata pelajaran lain untuk mengatasi masalah ini.
C. PENUTUP

Kesimpulan, Metode pembelajaran berbasis kontektual adalah suatu pendekatan


pembelajaran yang menempatkan materi pelajaran dalam konteks sosial dan budaya yang relevan
bagi peserta didik. Dalam penggunaan teks sosial dan budaya, metode ini memfokuskan pada
pemahaman peserta didik terhadap makna teks dan bagaimana teks tersebut berhubungan dengan
lingkungan sosial dan budaya mereka.

Dengan menggunakan teks sosial dan budaya sebagai bahan ajar, metode ini membantu
peserta didik untuk memahami konsep abstrak dalam konteks yang lebih nyata dan menarik bagi
mereka. Selain itu, metode ini juga membantu peserta didik untuk memahami bagaimana ilmu
yang mereka pelajari berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka dan memotivasi mereka
untuk terlibat aktif dalam proses belajar.

Saran, penting untuk diingat bahwa metode ini tidak selalu cocok untuk setiap topik atau
situasi pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus mempertimbangkan dengan hati-hati
apakah metode ini cocok untuk materi yang akan diajarkan dan peserta didik yang akan diajar.

Secara umum, metode pembelajaran berbasis kontektual dalam penggunaan teks sosial dan
budaya merupakan suatu pendekatan yang efektif untuk membantu peserta didik memahami
konsep abstrak dan meningkatkan minat dan motivasi belajar mereka.
D. DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/gm/article/view/401

https://www.researchgate.net/profile/Diana-Wulandari/publication/
324258503_Kompetensi_dan_Karakter_Peserta_Didik_Perspektif_Multiple_Intellegences_How
ard_Gardner/links/5ac77b95aca272abdc5ce4f5/Kompetensi-dan-Karakter-Peserta-Didik-
Perspektif-Multiple-Intellegences-Howard-Gardner.pdf#page=8

https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/potensia/article/view/9662

Anda mungkin juga menyukai