Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SKIOP

PEMBUATAN RANGKAIAN OP-AMP CONVERTER

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

Abdul Wahab Wijaya 201115024

Ahmad Rahadian 201115025

Marwati 201115039

Ramzi Alauddin Rahman 201115044

Rendra Mahesa Adi 201115046

Riska Putri Mardiana 201115048

Sabil Rinjani Husadirin 201115051

SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN 1 CIMAHI


LAPORAN PRAKTIKUM OP-AMP

Tujuan :

Memahami OP-AMP serta Prinsip Kerja Rangkaian Converter Arus ke Tegangan dan Converter
Tegangan ke Arus

Dasar Teori :

Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear
yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk
menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia,
Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.

Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1 (satu)
rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp
dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada
juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.

Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input Non-
inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu
satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op -Amp adalah Segitiga
dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-
Amp yang populer adalah IC741.

Op-Amp dapat diaplikasikan dalam beberapa macam pengaplikasian, diantaranya:

1. Penguat Pembalik (Inverting Amplifier)


2. Penguat Tak Pembalik (Non Inverting Amplifier)
3. Komparator (Rangkaian Pembanding)
4. Adder (Rangkaian Penjumlah)
5. Sebagai Differensiator
6. Penguat Integrator (Integrator Amplifier)
7. Sebagai Differensial
Komponen Dan Peralatan :

1. IC Lm35n
2. Resistor 1k ohm
3. Kabel jumper
4. Trimpot 10 ohm
5. Avometer
6. Power Suplly
7. Adaptor
8. Pcb 4x4

Langkah-langkah Pembuatan :

1. Membuat layout di laptop menggunakan aplikasi Proteus


2. Memotong PCB dengan ukuran 4x4
3. Memprint layout, lalu menempelkan kertas layout pada PCB yang sudah dipotong menggunakan
larutan khusus/ Autan
4. Menyetrika kertas layout hingga kering
5. Mencuci PCB untuk menghilangkan kertas yang menempel pada PCB
6. Melubangi PCB sesuai dengan jalur yang telah ditentukan
7. Melarutkan PCB dengan larutan Hcl
8. Mencuci PCB untuk membersihkan PCB dari larutan
9. Memasang komponen sesuai dengan tempat yang telah ditentukan
10. Mensimulasikan PCB
GAMBAR DAN PENJELASAN :

Pada gambar diatas, kita bisa melihat bagaimana pemprosesan pembuatan OP-AMP converter ini.
Dimulai dengan pembuatan rangkaian pada layout menggunakan proteus pada laptop kemudian
membuat rangkaian pada kertas untuk kemudian digambar kembali pada pcb lalu dilarutkan dengan
larutan khusus.

Dari hasil praktikum yang telah kami coba ternyata Ketika di tes menggunakan adaptor 5 volt, begitu di
cek menggunakan Avometer pada posisis DC 10 maka tegangan yang keluar tetap 5 volt murni. Jadi, Ketika
tegangan 5 volt pada adaptor Ketika diukur menggunakan Avometer pun posisis dc yang keluar tetap 5
volt.

Ketika kami mencoba hasil praktikum yang telah dibuat pada power supply, Ketika input yang telah
diatur adalah 5 volt output yang keluar hanya 4-6 mA.
KESIMPULAN :
Pada Converter sinyal-sinyal dalam control proses paling sering ditranmisikan sebagai arus, khususnya
4-20 mA, maka perlu memakai sebuah Converter linear tegangan ke arus. Tegangan ini mampu
memasukkan arus ke sejumlah beban yang berbeda tanpa mengubah karakteristik -karakteristik transfer
tegangan ke arus. Pada ujung penerima dari system tranmisi sinyal control proses, kita perlu untuk
mengubah arus kembali ke tegangan. Biasanya rangkaian menyediakan suatu tegangan output yang
diberikan oleh IR vout = (2-35) asalkan tegangan saturasi OP-AMP tidak tercapai.
Namun pada hasil praktikum yng telah kami praktikan pada pcb yang sudah terdapat rangkaian Ketika
di tes pada power supply, input yang telah diatur adalah 5 volt output yang keluar hanya 4-6 mA.

Anda mungkin juga menyukai