Anda di halaman 1dari 4

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji akulturasi sosial budaya nasionalis India (Tamil) di kota Medan, Sumatera Utara.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teori
Miles dan Huberman antara lain: Reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan Kelurahan Paya Pasir
merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara. Kawasan ini
dulunya merupakan pusat perdagangan orang Tamil.
Hasil penelitian memungkinkan untuk menyimpulkan bahwa bentuk Akulturasi melalui bahasa,
perkawinan, pakaian dan masakan melalui budaya yang terjadi di wilayah Kota Medan menyebabkan terjadinya
proses Asimilasi masyarakat termasuk masyarakat asal India. Dan orang-orang. Masyarakat kota Medan hidup rukun
dengan semangat toleransi dan simpati yang sangat tinggi, tanpa memandang suku, ras maupun agama. Dengan
proses akulturasi ini, lambat laun masyarakat India (minoritas) dan masyarakat Kota Medan (mayoritas) akan
terintegrasi secara kultural meskipun masing-masing memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda secara
bersama-sama. Dan khusus bagi masyarakat asal India akan menyatu dengan budaya mayoritas yaitu budaya
Indonesia, khususnya budaya penduduk kota Medan.
Terdapat beberapa faktor-faktor yang mendorong terjadinya akulturasi dalam kehidupan masyarakat asal
India dan masyarakat Medan satu sama lain, yang ternyata menjadi faktor yang mendorong terjadinya proses
akulturasi di Kota Medan, namun terdapat beberapa faktor-faktor penghambat seperti ras, warna kulit yang sangat
berbeda dan faktor psikologis (iri hati).  
Kata Kunci : Asimilasi, Kebudayaan, Masyarakat, Toleransi

ABSTRACT
This study examines the socio-cultural acculturation of Indian (Tamil) nationalists in the city of Medan, North
Sumatra. This study uses qualitative research with descriptive methods. Data collection techniques in this study used
interviews, observation, and documents. Meanwhile, data analysis techniques using Miles and Huberman's theory
include: Data reduction, data display and conclusion. Paya Pasir Village is one of the urban villages in Medan
Marelan District, Medan City, North Sumatra. This area was once the trading center of the Tamil people.
The results of the study make it possible to conclude that the form of acculturation through language, marriage,
clothing and cuisine through the culture that occurs in the Medan City area causes a process of assimilation of
people including people from India. And people. Medan city people live in harmony with a very high spirit of
tolerance and sympathy, regardless of ethnicity, race or religion. With this acculturation process, gradually the
people of India (the minority) and the people of Medan City (the majority) will be integrated culturally even though
each of them has different social and cultural backgrounds together. And especially for people of Indian origin, they
will unite with the majority culture, namely Indonesian culture, especially the culture of the people of Medan.
There are several factors that encourage acculturation in the lives of people from India and the people of Medan with
each other, which turn out to be factors that encourage the process of acculturation in Medan City, but there are
several inhibiting factors such as race, very different skin color and psychological factors (envy).
Keywords: Assimilation, Culture, Society, Tolerance
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kota Medan adalah kota yang kaya akan keberagaman etnis dan budaya. Di antara etnis
yang ada di kota tersebut, terdapat komunitas bangsa Tamil yang cukup besar. Bangsa Tamil
sendiri adalah salah satu etnis yang berasal dari wilayah India Selatan. Kehadiran bangsa Tamil
di Medan berkaitan dengan sejarah perdagangan rempah-rempah di kawasan tersebut. Pada abad
ke-19, Belanda telah membuka jalur perdagangan rempah-rempah antara India dan Indonesia
melalui Pelabuhan Deli di Medan. Jalur perdagangan ini telah membawa banyak pedagang India
Selatan, termasuk bangsa Tamil ke Medan.
Bangsa Tamil di Medan memiliki ciri khas budaya yang kuat. Mereka menghargai
kesenian tradisional seperti tari dan musik, serta seni rupa seperti ukiran dan tenunan. Selain itu,
mereka juga memiliki kesenian kuliner khas yang menjadi pembeda dengan suku lainya.
Dalam interaksi dengan masyarakat Indonesia, bangsa Tamil umumnya cukup terbuka
dan adil dalam menjalankan kehidupan beragama. Banyak dari mereka yang berprinsip untuk
saling menghargai antara agama satu dengan yang lain. Bahkan kehadiran bangsa Tamil di
Medan telah memberikan pengaruh positif terhadap budaya dan kebiasaan masyarakat setempat.
Hal ini tercermin dari adanya perayaan-perayaan budaya dan keagamaan yang diadakan secara
bersama oleh komunitas bangsa Tamil dan masyarakat Indonesia.
Dengan demikian, keberadaan bangsa Tamil di Medan telah menghasilkan interaksi
budaya yang kaya dan beraneka ragam. Interaksi ini memberikan keuntungan bagi kedua
kelompok untuk saling bertukar pengalaman, kreativitas, dan kekayaan budaya yang dimilikinya.
Interaksi yang dilakukan antara bangsa tamil dan juga bangsa Indonesia khususnya di daerah
medan membuat terjadinya suatu perubahan budaya yang disebut dengan alkuturasi. Alkulturasi
yang merupakan peleburan dua budaya menjadi satu budaya tanpa menghilangkan sifat asli
kebudayaan tersebut dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat kota Medan. Alkuturasi
tersebut menjadi suatu jalan untuk beradaptasi di tengah-tengah masyarakat kota Medan.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan alkuturasi kebudayaan ?
 Apa saja contoh bentuk alkuturasi yang dilakukan oleh bangsa Tamil dengan
bangsa Indonesia
 Bagaimana penerapan alkuturasi kebudayaan yang dilakukan oleh bangsa Tamil
terhadap bangsa Indonesia khususnya pada daerah sekitar Kota Medan ?
 Hal-hal apa saja yang melatar belakangi terciptanya alkuturasi kebudayaan antara
bangsa Tamil dan bangas Indonesia ?
 Faktor-faktor apa saja yang menjadi mendukung dan menghambat terciptanya
alkuturasi kebudayaan antar bangsa Tamil dan bangsa Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagimana alkuturasi budaya India (Tamil) di
situs chotta china, kecamatan Marelan, kota Medan. Serta untuk mengetahui faktor-faktor
pendukung dan penghalang alkuturasi kebudayaan tersebut.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
 Bagi Universitas Sumatera Utara
Diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan,
khususnya tentang alkuturasi kebudayaan.
 Bagi Mahasiswa.
Sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang asimilasi
sosial budaya suatu daerah.
 Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai asimilasi sosial
budaya.

2. Manfaat Praktis
 Bagi Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan.
Sebagai informasi untuk pihak lembaga dalam mengetahui proses asimilasi sosial budaya
suatu komunitas di daerah tertentu.
 Bagi Dosen
Sebagai informasi dan bahan pembelajaran untuk mengetahui proses asimilasi sosial budaya
suatu komunitas antar etnis di suatu daerah.
 Bagi Mahasiswa
Sebagai tinjauan yang harapkan dapat dijadikan informasi pengetahuan untuk mengetahui
terkait asimilasi sosial budaya.
 Bagi Penulis
Sebagai informasi tentang asimilasi sosial budaya komunitas keturunan etnis India di Pasar
Baru, dan diharapkan dapat membantu peneliti yang lain yang akan meneliti hal serupa untuk
dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dan alternative referensi.
Sumber :

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015.
Kaur, Anjelin."The Tamil Community in Medan, Indonesia." SEAD Virtual Journal,
2014.
Takari, Muhammad. Mengenal Budaya Masyrakat Tamil di Kota Medan. Medan. 2013
Sahfutra, Suryo Adi. Dispora Komunitas Tamil di Sumatera Utara : Antara Menjadi India
atau Indonesia. Medan. Jurnal Sains Sosio Humaniora, vol 5. 2021

Anda mungkin juga menyukai