Anda di halaman 1dari 12

SOP PRAKTIKUM PERBENGKELAN DAN MESIN

PERALATAN

LAPORAN

OLEH :

Jhonny Kinata
210308045

TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM B

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
SOP PRAKTIKUM PERBENGKELAN DAN MESIN
PERALATAN

LAPORAN

OLEH :
Jhonny Kinata
210308045

TPB B

Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
Kuliah Praktikum Perbengkelan Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh:
Asisten Laboratorium

(Francklien Limit)
190308033

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang
SOP (Standar Operasional Prosedur) praktikum perbengkelan dan mesin
peralatan adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur kepada
peserta praktikum dalam menjalankan kegiatan di bengkel dan menggunakan
peralatan dengan aman dan efektif. SOP ini dirancang untuk mengurangi risiko
cedera, kerusakan peralatan, dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama
praktikum.
SOP (Standar Operasional Prosedur) praktikum perbengkelan dan mesin
peralatan adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur kepada
peserta praktikum dalam menjalankan kegiatan di bengkel dan menggunakan
peralatan dengan aman dan efektif. SOP ini dirancang untuk mengurangi risiko
cedera, kerusakan peralatan, dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama
praktikum.
SOP praktikum perbengkelan dan mesin peralatan juga dapat membantu
menjaga kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan regulasi yang berlaku,
serta memastikan bahwa peserta praktikum memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk bekerja secara aman dan efektif di
lingkungan kerja yang melibatkan peralatan berat.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui SOP pada
praktikum perbengkelan dan mesin peralatan.
TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium sebagai sarana penunjang perlu didukung oleh layanan yang


baik. Layanan yang baik berarti mutu manajemen laboratoriumnya baik. Mutu
manajemen yang baik tercermin dari manajemen material yang baik, manajemern
peralatan yang baik, fisik gedung yang baik, lingkungan yang kondusif, SDM
yang berkompeten, dan prosedur yang terstandarisasi. Untuk mengelola labora-
torium yang baik harus dipahami perangkatperangkat manajemen laboratorium,
yaitu tata ruang, alat yang baik dan terkalibrasi, infrastruktur, administrasi
laboratorium, organisasi laboratorium, fasilitas pendanaan, inventarisasi dan
keamanan, pengamanan laboratorium, disiplin yang tinggi, dan keterampilan
SDM (Suyanta, 2012).
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja . Kecelakaan kerja di dunia
industri disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor
manusia seperti tindakan tidak aman dari manusia yang sengaja melanggar
peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan, kurang terampilnya pekerja itu
sendiri, dan lainlain. Sedangkan dari faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman
dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin
(Busyairi et al, 2014).
Pengelolaan bengkel pada pendidikan kejuruan meliputi 5 aspek penting,
diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM), mesin/peralatan, material/bahan baku,
uang, dan lingkungan pendukung. Pengelolaan berarti tentang bagaimana sistem
penataan dan perawatan diterapkan agar bengkel dapat digunakan siswa secara
optimal demi peningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan bengkel di bidang
SDM merupakan penataan terhadap guru/instruktur, siswa, pengelola, dan teknisi,
selanjutnya pengelolaan material merupakan penataan terhadap jenis dan kualitas,
distribusi, jumlah, pengadaan, stok material, dan penyimpanan. Selanjutnya
pengelolaan terhadap mesin, pengelolaan uang dan pengelolaan lingkungan kerja
praktik. Kelima aspek tersebut harus dikelola dan ditata secara detail, rinci, dan
terkendali (Ramadina & Hadi, 2015).
Dengan adanya SOP di bengkel yang memberikan informasi kepada siswa
dan seluruh pengguna bengkel, SOP tersebut juga berguna untuk melancarkan
tugas yang diberikan dan mengarahkan siswa supaya disiplin mengerjakan. Hal
tersebut dilakukan agar siswa melakukan kegiatan praktik sesuai ketentuan
pengoperasian. Pengawasan guru terhadap siswa belum sesuai karena masih
terdapat siswa yang masih bercanda ketika melakukan praktik (Multazam, 2021).
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif
dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan
dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan
flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2012).
Penerapan Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP) di pabrik
pengolahan penting dilakukan untuk menjamin sanitasi dan higienis suatu
perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi produk. Menurut Kadarisman &
Muhandri, SSOP harus dilaksanakan pada unit pengolahan berbagai produk dan
pekerjaan untuk mengindari kontaminasi pada produk yang diolah. (Kadarisman
& Muhandri,2016)
Implementsi SOP yang baik, akan menunjukan konsistensi hasil kinerja,
hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya mengacu pada kemudahan
karyawan dan kepuasan pelanggan. Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan
apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan
fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan
pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai
akhir (Nico, 2013).
Selain penulisan skripsi , mahasiswa dapat menulis laporan tugas akhir
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana . Kementerian Agama Republik
Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengeluarkan Surat
Edaran tentang Tugas Akhir dalam Bentuk Lain (TADBL) sebagai pengganti
skripsi untuk syarat memperoleh gelar sarjana . Berdasarkan edaran ini, skripsi
dapat diganti dengan TA-DBL berupa artikel ilmiah, buku ISBN, dan lainnya .
Istilah lainnya dipertegas lagi melalui Surat Edaran pada UIN Sunan Gunung
Djati Bandung berupa making products . Making product dapat dikembangkan
dalam bentuk produk yang memiliki potensi mendapatkan hak paten. Terakhir
terbit Peraturan Rektor tentang Penulisan Tugas Akhir Program Sarjana, Magister,
dan Doktor di Lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun
2022(Taufiq, 2015).
Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut: Untuk
menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan kemana
petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan
tertentu; 2) Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama
pekerja, dan supervisor; 3) Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan
demikian menghindari dan mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta
pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan; 4) Merupakan parameter untuk
menilai mutu pelayanan; 5) Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber
daya secara efisien dan efektif; 6) Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari petugas yang terkait; 7) Sebagai dokumen yang akan
menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan
atau dugaan mal praktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya
melindungi rumah sakit dan petugas; 8) Sebagai dokumen yang digunakan untuk
pelatihan; 9) Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru
(Sailendra, 2015).
SOP Praktikum meliputi, standar pemanfaatan ruang, pemakaian tiap mesin
yang ada, standar perawatan mesin, standar penyimpanan bahan baku, barang
setengah jadi, dan barang jadi, standar kebersihan, dst. (Indrayana, 2016).
METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 mei 2023 di lahan
Program Studi Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum SOP praktikum
perbengkelan dan mesin peralatan adalah laptop, sedangkan bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan praktikum adalah literatur referensi online.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dari praktikum ini adalah:
1. Dicari bahan untuk materi praktikum pada berbagai referensi online,
seperti jurnal, makalah, skripsi.
2. Disusun laporan praktikum sesuaian ketentuan yang berlaku.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan
Standar Operasional Prosedur merupakan bagian yang sangat penting
dalam menjalin ketertiban suatu proses kerja. Hakekatnya Standar Operasional
Prosedur digunakan untuk menghindari terjadinya miskomunikasi, konflik dan
permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan dalam suatu organisasi. Standar
Operasional Prosedur dibuat untuk menjaga keseragaman pola kerja dan kualitas
dari sebuah proses yang akan dilaksanakan.
Pedoman yang baku seperti Standar Operasional Prosedur diperlukan
dalam pelaksanaan kegiatan di laboratorium. Sebagaimana halnya Standar
Operasional Prosedur yang lain, Standar Operasional Prosedur yang ada di
laboratorium juga dibuat untuk menjalin ketertiban dan kedisiplinan pelaksanaan
kegiatan yang ada, seperti praktikum atau kegiatan percobaan dan penelitian
lainnya. Standar Operasional Prosedur tersebut disusun secara teliti dan mendetail
dengan mempertimbangkan berbagai faktor kebutuhan sehingga dapat berjalan
dengan jelas, efektif dan mudah digunakan oleh pelaksana.
Standar Operasional Prosedur memiliki beberapa fungsi yang saling
berkaitan. Fungsi Standar Operasional prosedur tersebut antara lain:
a. Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan kegiatan Standar Operasional
b. Menjaga kedisiplinan dan konsistensi kerja pelaksana maupun pengguna
dalam melaksanakan kegiatan
c. Memperjelas kesulitan, masalah-masalah dan penyimpangan yang
terjadi saat pelaksanaan kegiatan.
Standar Operasional bekerja di laboratorium meliputi peraturan sebelum
praktik, selama praktik, selesai praktik dan beberapa peraturanperaturan lain.
peraturan-peraturan tersebut antara lain:
a. Sebelum praktikum
1) Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan praktikum
meliputi prosedur persiapan alat dan tempat kegiatan.
2) Ketua Program Studi bersama dengan Kepala laboratorium, teknisi,
analis serta laboran mengadakan rapat untuk membahas kesiapan kegiatan
praktik dua pekan sebelum kegiatan tersebut mahasiswa dilakukan.
3) Kepala Laboratorium bersama dengan teknisi dan laboran mengecek
kesiapan dan kelayakan alat yang akan digunakan dalam praktikum sejak
satu pekan sebelum kegiatan praktikum dimulai.
4) Kepala dan penanggungjawab laboratorium mengecek kesiapan
jobsheet masing- masing laboratorium.
5) Laboran menyerahkan daftar catatan alat kepada mahasiswa untuk di isi
alat apa saja yang akan dipinjam dalam pelaksanaan praktikum.
6) Laboran menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok
mahasiswa/dosen terkait.
7) Mahasiswa atau dosen bersama dengan teknisi, analis atau laboran
bersama-sama mengecek kelayakan alat yang dipinjam.
8) Jika terjadi ketidaklayakan, alat akan dikembalikan kepada laboran atau
teknisi dan dicatat dalam buku kerusakan alat.
9) Dosen penanggung jawab diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum
yang diketahui oleh penanggung jawab laboratorium sebelum melakukan
praktikum.
b. Selama praktikum
Setelah dilakukan prosedur persiapan alat dan tempat praktikum saat
sebelum praktikum, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan selama
kegiatan praktikum berlangsung diantaranya yaitu:
1) Sebelum masuk ke ruangan praktikum, mahasiswa harus menggunakan
jas praktik sesuai dengan ketentuan dan tidak membawa tas atau barang
bawaan lain yang tidak diperlukan dalam praktikum masuk ke
laboratorium.
2) Mahasiswa harus mengisi buku daftar hadir yang telah disiapkan mulai
jam praktik sampai dengan selesainya kegiatan praktik.
3) Dosen menjelaskan cara penggunaan alat-alat praktikum kepada
mahasiswa praktikan baik yang standar maupun yang dipinjam sesuai
dengan fungsinya.
4) Mahasiswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk
praktik dengan diamati oleh dosen pembimbing (jobsheet).
c. Selesai praktikum
Setelah kegiatan praktikum dilaksanakan terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Sebelum meninggalkan ruangan praktik, mahasiswa atau praktikan
harus membersihkan alat dan bahan yang digunakan dan kemudian
mengembalikannya kepada laboran atau teknisi.
2) Teknisi atau laboran memeriksa kelayakan alat yang dipinjam, jika
rusak/hilang maka teknisi/laboran mencatat sebagai alat yang ditinggalkan
dan harus diganti oleh peminjam.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Standar Operasional Prosedur laboratorium adalah seperangkat aturan atau
tata cara untuk menunjukkan tahapan secara jelas, yang mengatur kegiatan
dan sikap laboran/praktikan agar dapat menjalankan kegiatan di dalam
laboratorium dengan baik. Standar operasional prosedur diperlukan untuk
menjaga agar kegiatan yang berlangsung di laboratorium menjadi lebih
tertata dan terstruktur serta disusun secara teliti dan mendetail dengan
mempertimbangkan berbagai faktor kebutuhan sehingga dapat berjalan
dengan jelas, efektif dan mudah digunakan oleh pelaksana.
2. Standar Operasional Prosedur saat bekerja di laboratorium mengatur
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum praktikum, selama praktikum,
selesai praktikum dan peraturan-peraturan lain. Standar Operasional kerja
juga meliputi panduan umum keselamatan terhadap berbagai bahaya di
laboratorium maupun prosedur peminjaman dan pengembalian alat.
3. Standar Operasional Prosedur yang ada di laboratorium juga disesuaikan
dengan standar keselamatan dan kesehatan. Langkah-langkah operasional
ini dilaksanakan dalam rangka memperlancar proses kerja di laboratorium
agar dapat berjalan dengan benar serta dilaksanakan sesuai ketentuan,
sehingga memiliki output yang sama dan terstandar.
Saran
Sebaiknya para praktikan mengetahui SOP yang berlaku sebelum
melaksanakan praktikum agar tidak terjadi kecelakan pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Busyairi, M., Tosungku, L.A.S., Oktavian, A. 2014. Pengaruh Keselamatan Kerja


Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
Indrayana, D. 2016. Studi Kurikulum SMK Berbasis Industri Kreatif di Indonesia
Timur. Jurnal Imajinasi, 10, 134-142.
Kadarisman, D., & Muhandri, T. 2016. Pengendalian Mutu pada Industri Pangan.
Universitas Terbuka.
Laksmi, Manajemen Perkantoran Modern, Jakarta: Pernaka, 2012, hal. 52
Nico A. “Pedoman Penyusunan SOP Perusahaan”, Jurnal manajemen”, Vol. 2 No.
4, 2013, hal. 1.
Ramadina, S., & Hadi, S. (2015). Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Bengkel Kerja Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasi,
5(1), 103–116.
Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP. Cetakan
Pertama. Trans Idea Publishing, Yogyakarta.
Suyanta. 2012. Manajemen Operasional Laboratorium. Yogyakarta: jurusan
Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.
Taufiq, M. (2015). Tugas Pengganti Skripsi. Universitas Muhammadiyah
SurakartaMultazam, A. M. 2021. TANGGAPAN CIVITAS AKADEMIK
SEKOLAH TERHADAP. Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, 6,
124-131.

Anda mungkin juga menyukai