PERALATAN
LAPORAN
OLEH :
Jhonny Kinata
210308045
LAPORAN
OLEH :
Jhonny Kinata
210308045
TPB B
Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
Kuliah Praktikum Perbengkelan Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara
Disetujui Oleh:
Asisten Laboratorium
(Francklien Limit)
190308033
Latar Belakang
SOP (Standar Operasional Prosedur) praktikum perbengkelan dan mesin
peralatan adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur kepada
peserta praktikum dalam menjalankan kegiatan di bengkel dan menggunakan
peralatan dengan aman dan efektif. SOP ini dirancang untuk mengurangi risiko
cedera, kerusakan peralatan, dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama
praktikum.
SOP (Standar Operasional Prosedur) praktikum perbengkelan dan mesin
peralatan adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur kepada
peserta praktikum dalam menjalankan kegiatan di bengkel dan menggunakan
peralatan dengan aman dan efektif. SOP ini dirancang untuk mengurangi risiko
cedera, kerusakan peralatan, dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama
praktikum.
SOP praktikum perbengkelan dan mesin peralatan juga dapat membantu
menjaga kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan regulasi yang berlaku,
serta memastikan bahwa peserta praktikum memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk bekerja secara aman dan efektif di
lingkungan kerja yang melibatkan peralatan berat.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui SOP pada
praktikum perbengkelan dan mesin peralatan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan
Standar Operasional Prosedur merupakan bagian yang sangat penting
dalam menjalin ketertiban suatu proses kerja. Hakekatnya Standar Operasional
Prosedur digunakan untuk menghindari terjadinya miskomunikasi, konflik dan
permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan dalam suatu organisasi. Standar
Operasional Prosedur dibuat untuk menjaga keseragaman pola kerja dan kualitas
dari sebuah proses yang akan dilaksanakan.
Pedoman yang baku seperti Standar Operasional Prosedur diperlukan
dalam pelaksanaan kegiatan di laboratorium. Sebagaimana halnya Standar
Operasional Prosedur yang lain, Standar Operasional Prosedur yang ada di
laboratorium juga dibuat untuk menjalin ketertiban dan kedisiplinan pelaksanaan
kegiatan yang ada, seperti praktikum atau kegiatan percobaan dan penelitian
lainnya. Standar Operasional Prosedur tersebut disusun secara teliti dan mendetail
dengan mempertimbangkan berbagai faktor kebutuhan sehingga dapat berjalan
dengan jelas, efektif dan mudah digunakan oleh pelaksana.
Standar Operasional Prosedur memiliki beberapa fungsi yang saling
berkaitan. Fungsi Standar Operasional prosedur tersebut antara lain:
a. Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan kegiatan Standar Operasional
b. Menjaga kedisiplinan dan konsistensi kerja pelaksana maupun pengguna
dalam melaksanakan kegiatan
c. Memperjelas kesulitan, masalah-masalah dan penyimpangan yang
terjadi saat pelaksanaan kegiatan.
Standar Operasional bekerja di laboratorium meliputi peraturan sebelum
praktik, selama praktik, selesai praktik dan beberapa peraturanperaturan lain.
peraturan-peraturan tersebut antara lain:
a. Sebelum praktikum
1) Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan praktikum
meliputi prosedur persiapan alat dan tempat kegiatan.
2) Ketua Program Studi bersama dengan Kepala laboratorium, teknisi,
analis serta laboran mengadakan rapat untuk membahas kesiapan kegiatan
praktik dua pekan sebelum kegiatan tersebut mahasiswa dilakukan.
3) Kepala Laboratorium bersama dengan teknisi dan laboran mengecek
kesiapan dan kelayakan alat yang akan digunakan dalam praktikum sejak
satu pekan sebelum kegiatan praktikum dimulai.
4) Kepala dan penanggungjawab laboratorium mengecek kesiapan
jobsheet masing- masing laboratorium.
5) Laboran menyerahkan daftar catatan alat kepada mahasiswa untuk di isi
alat apa saja yang akan dipinjam dalam pelaksanaan praktikum.
6) Laboran menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok
mahasiswa/dosen terkait.
7) Mahasiswa atau dosen bersama dengan teknisi, analis atau laboran
bersama-sama mengecek kelayakan alat yang dipinjam.
8) Jika terjadi ketidaklayakan, alat akan dikembalikan kepada laboran atau
teknisi dan dicatat dalam buku kerusakan alat.
9) Dosen penanggung jawab diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum
yang diketahui oleh penanggung jawab laboratorium sebelum melakukan
praktikum.
b. Selama praktikum
Setelah dilakukan prosedur persiapan alat dan tempat praktikum saat
sebelum praktikum, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan selama
kegiatan praktikum berlangsung diantaranya yaitu:
1) Sebelum masuk ke ruangan praktikum, mahasiswa harus menggunakan
jas praktik sesuai dengan ketentuan dan tidak membawa tas atau barang
bawaan lain yang tidak diperlukan dalam praktikum masuk ke
laboratorium.
2) Mahasiswa harus mengisi buku daftar hadir yang telah disiapkan mulai
jam praktik sampai dengan selesainya kegiatan praktik.
3) Dosen menjelaskan cara penggunaan alat-alat praktikum kepada
mahasiswa praktikan baik yang standar maupun yang dipinjam sesuai
dengan fungsinya.
4) Mahasiswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk
praktik dengan diamati oleh dosen pembimbing (jobsheet).
c. Selesai praktikum
Setelah kegiatan praktikum dilaksanakan terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Sebelum meninggalkan ruangan praktik, mahasiswa atau praktikan
harus membersihkan alat dan bahan yang digunakan dan kemudian
mengembalikannya kepada laboran atau teknisi.
2) Teknisi atau laboran memeriksa kelayakan alat yang dipinjam, jika
rusak/hilang maka teknisi/laboran mencatat sebagai alat yang ditinggalkan
dan harus diganti oleh peminjam.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Standar Operasional Prosedur laboratorium adalah seperangkat aturan atau
tata cara untuk menunjukkan tahapan secara jelas, yang mengatur kegiatan
dan sikap laboran/praktikan agar dapat menjalankan kegiatan di dalam
laboratorium dengan baik. Standar operasional prosedur diperlukan untuk
menjaga agar kegiatan yang berlangsung di laboratorium menjadi lebih
tertata dan terstruktur serta disusun secara teliti dan mendetail dengan
mempertimbangkan berbagai faktor kebutuhan sehingga dapat berjalan
dengan jelas, efektif dan mudah digunakan oleh pelaksana.
2. Standar Operasional Prosedur saat bekerja di laboratorium mengatur
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum praktikum, selama praktikum,
selesai praktikum dan peraturan-peraturan lain. Standar Operasional kerja
juga meliputi panduan umum keselamatan terhadap berbagai bahaya di
laboratorium maupun prosedur peminjaman dan pengembalian alat.
3. Standar Operasional Prosedur yang ada di laboratorium juga disesuaikan
dengan standar keselamatan dan kesehatan. Langkah-langkah operasional
ini dilaksanakan dalam rangka memperlancar proses kerja di laboratorium
agar dapat berjalan dengan benar serta dilaksanakan sesuai ketentuan,
sehingga memiliki output yang sama dan terstandar.
Saran
Sebaiknya para praktikan mengetahui SOP yang berlaku sebelum
melaksanakan praktikum agar tidak terjadi kecelakan pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA