Anda di halaman 1dari 14

SOP PRAKTIKUM PERBENGKELAN DAN MESIN

PERALATAN

LAPORAN

OLEH
KELOMPOK III
Nico Andreas
210308048

TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM B

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
SOP PRAKTIKUM PERBENGKELAN DAN MESIN
PERALATAN

LAPORAN

OLEH
KELOMPOK III
Nico Andreas
210308048
TPB B

Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
Kuliah Praktikum Perbengkelan Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh:
Asisten Laboratorium

(Sahwedi Limbong)
200308059

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

SOP (Standar Operasional Prosedur) praktikum perbengkelan dan mesin

peralatan adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur kepada

peserta praktikum dalam menjalankan kegiatan di bengkel dan menggunakan

peralatan dengan aman dan efektif. SOP ini dirancang untuk mengurangi risiko

cedera, kerusakan peralatan, dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama

praktikum.

SOP (Standar Operasional Prosedur) praktikum perbengkelan dan mesin

peralatan adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur kepada

peserta praktikum dalam menjalankan kegiatan di bengkel dan menggunakan

peralatan dengan aman dan efektif. SOP ini dirancang untuk mengurangi risiko

cedera, kerusakan peralatan, dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama

praktikum.

SOP praktikum perbengkelan dan mesin peralatan juga dapat membantu

menjaga kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan regulasi yang berlaku,

serta memastikan bahwa peserta praktikum memperoleh pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan untuk bekerja secara aman dan efektif di

lingkungan kerja yang melibatkan peralatan berat.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui SOP pada

praktikum perbengkelan dan mesin peralatan.


TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium sebagai sarana penunjang perlu didukung oleh layanan yang

baik. Layanan yang baik berarti mutu manajemen laboratoriumnya baik. Mutu

manajemen yang baik tercermin dari manajemen material yang baik, manajemern

peralatan yang baik, fisik gedung yang baik, lingkungan yang kondusif, SDM

yang berkompeten, dan prosedur yang terstandarisasi. Untuk mengelola labora-

torium yang baik harus dipahami perangkatperangkat manajemen laboratorium,

yaitu tata ruang, alat yang baik dan terkalibrasi, infrastruktur, administrasi

laboratorium, organisasi laboratorium, fasilitas pendanaan, inventarisasi dan

keamanan, pengamanan laboratorium, disiplin yang tinggi, dan keterampilan

SDM (Suyanta, 2012).

Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari

penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja . Kecelakaan kerja di dunia

industri disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia

seperti tindakan tidak aman dari manusia yang sengaja melanggar peraturan

keselamatan kerja yang diwajibkan, kurang terampilnya pekerja itu sendiri, dan

lainlain. Sedangkan dari faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari

lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin

(Busyairi, 2014).

Pengelolaan bengkel pada pendidikan kejuruan meliputi 5 aspek penting,

diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM), mesin/peralatan, material/bahan baku,

uang, dan lingkungan pendukung. Pengelolaan berarti tentang bagaimana sistem

penataan dan perawatan diterapkan agar bengkel dapat digunakan siswa secara

optimal demi peningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan bengkel di bidang


SDM merupakan penataan terhadap guru/instruktur, siswa, pengelola, dan teknisi,

selanjutnya pengelolaan material merupakan penataan terhadap jenis dan kualitas,

distribusi, jumlah, pengadaan, stok material, dan penyimpanan. Selanjutnya

pengelolaan terhadap mesin, pengelolaan uang dan pengelolaan lingkungan kerja

praktik. Kelima aspek tersebut harus dikelola dan ditata secara detail, rinci, dan

terkendali (Ramadina, 2015).

Dengan adanya SOP di bengkel yang memberikan informasi kepada siswa

dan seluruh pengguna bengkel, SOP tersebut juga berguna untuk melancarkan

tugas yang diberikan dan mengarahkan siswa supaya disiplin mengerjakan. Hal

tersebut dilakukan agar siswa melakukan kegiatan praktik sesuai ketentuan

pengoperasian. Pengawasan guru terhadap siswa belum sesuai karena masih

terdapat siswa yang masih bercanda ketika melakukan praktik (Multazam, 2021).

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan

dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif

dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan

dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan

flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2012).

Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman yang berisi

prosedur-prosedur operasional yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan

untuk memastikan, bahwa semua keputusan dan tindakan serta penggunaan

fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang didalam organisasi

berjalan secara efektif, konsisten, standard dan sistematis (Tanjung, 2012).


Implementsi SOP yang baik, akan menunjukan konsistensi hasil kinerja,

hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya mengacu pada kemudahan

karyawan dan kepuasan pelanggan. Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan

apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan

fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP)

adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan

pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai

akhir (Nico, 2013).

Standar operasional prosedur adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang

mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Prosedur kerja

yang dimaksud berifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja

tersebut dilakukan menjadi dokumen tertulis yang disebut sebagai Standar

Operating Prosedur atau disingkat SOP (M Budiharjo, 2014).

Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut: Untuk

menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan kemana

petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan

tertentu;

2) Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja, dan

supervisor; 3) Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian

menghindari dan mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta pemborosan

dalam proses pelaksanaan kegiatan; 4) Merupakan parameter untuk menilai mutu

pelayanan; 5) Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara

efisien dan efektif; 6) Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung

jawab dari petugas yang terkait; 7) Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan

menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal
praktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi rumah

sakit dan petugas; 8) Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan; 9)

Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru (Sailendra,

2015).

SOP Praktikum meliputi, standar pemanfaatan ruang, pemakaian tiap mesin

yang ada, standar perawatan mesin, standar penyimpanan bahan baku, barang

setengah jadi, dan barang jadi, standar kebersihan, dst. (Indrayana, 2016).
METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Mei 2023

di lahan Program Studi Teknik Pertanian Dan Biosistem Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum SOP

praktikum perbengkelan dan mesin peralatan adalah laptop.

Adapun bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum adalah

literatur referensi online.

Prosedur Praktikum

Adapun prosedur dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dicari bahan untuk materi praktikum pada berbagai referensi online, seperti

jurnal, makalah, skripsi.

2. Disusun laporan praktikum sesuaian ketentuan yang berlaku.


PEMBAHASAN

Pembahasan

Standar Operasional Prosedur merupakan bagian yang sangat penting

dalam menjalin ketertiban suatu proses kerja. Hakekatnya Standar Operasional

Prosedur digunakan untuk menghindari terjadinya miskomunikasi, konflik dan

permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan dalam suatu organisasi. Standar

Operasional Prosedur dibuat untuk menjaga keseragaman pola kerja dan kualitas

dari sebuah proses yang akan dilaksanakan.

Pedoman yang baku seperti Standar Operasional Prosedur diperlukan

dalam pelaksanaan kegiatan di laboratorium. Sebagaimana halnya Standar

Operasional Prosedur yang lain, Standar Operasional Prosedur yang ada di

laboratorium juga dibuat untuk menjalin ketertiban dan kedisiplinan pelaksanaan

kegiatan yang ada, seperti praktikum atau kegiatan percobaan dan penelitian

lainnya. Standar Operasional Prosedur tersebut disusun secara teliti dan mendetail

dengan mempertimbangkan berbagai faktor kebutuhan sehingga dapat berjalan

dengan jelas, efektif dan mudah digunakan oleh pelaksana.

Standar Operasional Prosedur memiliki beberapa fungsi yang saling

berkaitan. Fungsi Standar Operasional prosedur tersebut antara lain:

a. Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan kegiatan Standar Operasional

b. Menjaga kedisiplinan dan konsistensi kerja pelaksana maupun pengguna

dalam melaksanakan kegiatan

c. Memperjelas kesulitan, masalah-masalah dan penyimpangan yang terjadi

saat pelaksanaan kegiatan.


Standar Operasional bekerja di laboratorium meliputi peraturan sebelum

praktik, selama praktik, selesai praktik dan beberapa peraturanperaturan lain.

peraturan-peraturan tersebut antara lain:

a. Sebelum praktikum

1) Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan praktikum

meliputi prosedur persiapan alat dan tempat kegiatan.

2) Ketua Program Studi bersama dengan Kepala laboratorium, teknisi,

analis serta laboran mengadakan rapat untuk membahas kesiapan

kegiatan praktik dua pekan sebelum kegiatan tersebut mahasiswa

dilakukan.

3) Kepala Laboratorium bersama dengan teknisi dan laboran mengecek

kesiapan dan kelayakan alat yang akan digunakan dalam praktikum

sejak satu pekan sebelum kegiatan praktikum dimulai.

4) Kepala dan penanggungjawab laboratorium mengecek kesiapan

jobsheet masing- masing laboratorium.

5) Laboran menyerahkan daftar catatan alat kepada mahasiswa untuk di

isi alat apa saja yang akan dipinjam dalam pelaksanaan praktikum.

6) Laboran menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok

mahasiswa/dosen terkait.

7) Mahasiswa atau dosen bersama dengan teknisi, analis atau laboran

bersama-sama mengecek kelayakan alat yang dipinjam.

8) Jika terjadi ketidaklayakan, alat akan dikembalikan kepada laboran

atau teknisi dan dicatat dalam buku kerusakan alat.


9) Dosen penanggung jawab diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum

yang diketahui oleh penanggung jawab laboratorium sebelum

melakukan praktikum.

b. Selama praktikum

Setelah dilakukan prosedur persiapan alat dan tempat praktikum saat

sebelum praktikum, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan selama

kegiatan praktikum berlangsung diantaranya yaitu:

1) Sebelum masuk ke ruangan praktikum, mahasiswa harus

menggunakan jas praktik sesuai dengan ketentuan dan tidak membawa

tas atau barang bawaan lain yang tidak diperlukan dalam praktikum

masuk ke laboratorium.

2) Mahasiswa harus mengisi buku daftar hadir yang telah disiapkan

mulai jam praktik sampai dengan selesainya kegiatan praktik.

3) Dosen menjelaskan cara penggunaan alat-alat praktikum kepada

mahasiswa praktikan baik yang standar maupun yang dipinjam sesuai

dengan fungsinya.

4) Mahasiswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk

praktik dengan diamati oleh dosen pembimbing (jobsheet).

c. Selesai praktikum

Setelah kegiatan praktikum dilaksanakan terdapat hal-hal yang harus

diperhatikan, yaitu:

1) Sebelum meninggalkan ruangan praktik, mahasiswa atau praktikan

harus membersihkan alat dan bahan yang digunakan dan kemudian

mengembalikannya kepada laboran atau teknisi.


2) Teknisi atau laboran memeriksa kelayakan alat yang dipinjam, jika

rusak/hilang maka teknisi/laboran mencatat sebagai alat yang

ditinggalkan dan harus diganti oleh peminjam.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di dapat pada praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Standar Operasional Prosedur laboratorium adalah seperangkat aturan atau

tata cara untuk menunjukkan tahapan secara jelas, yang mengatur kegiatan

dan sikap laboran/praktikan agar dapat menjalankan kegiatan di dalam

laboratorium dengan baik.

2. Standar Operasional Prosedur saat bekerja di laboratorium mengatur

kegiatan- kegiatan yang dilakukan sebelum praktikum, selama praktikum,

selesai praktikum dan peraturan-peraturan lain.

3. Standar Operasional Prosedur yang ada di laboratorium juga disesuaikan

dengan standar keselamatan dan kesehatan. Langkah-langkah operasional ini

dilaksanakan dalam rangka memperlancar proses kerja di laboratorium agar

dapat berjalan dengan benar serta dilaksanakan sesuai ketentuan, sehingga

memiliki output yang sama dan terstandar.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah sebaiknya

praktikan mengetahui SOP yang berlaku sebelum melaksanakan praktikum agar

tidak terjadi kecelakan pada saat praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Busyairi, M. 2014. Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan.

Indrayana, D. 2016. Studi Kurikulum SMK Berbasis Industri Kreatif di Indonesia


Timur. Jurnal Imajinasi, 10, 134-142.

Laksmi. 2012. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Pernaka, hal. 52

M. Budiharjo. 2014. Menyusun SOP. Jakarta, 2014, hal. 7.

Multazam, A. M. 2021. TANGGAPAN CIVITAS AKADEMIK SEKOLAH. Jurnal


Dinamika Vokasional Teknik Mesin, 6, 124-131.

Nico. 2013. “Pedoman Penyusunan SOP Perusahaan”, Jurnal manajemen”, Vol. 2


No. 4, hal. 1.

Ramadina, S. (2015). Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Bengkel Kerja


Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(1), 103–116.

Sailendra, A. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP. Cetakan Pertama.


Trans Idea Publishing, Yogyakarta.

Suyanta. 2012. Manajemen Operasional Laboratorium. Yogyakarta: Jurusan


Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

Tanjung. 2012. “Panduan Praktis Menyusun Standar Operasional Prosedur SOP


Instansi Pemerintah” , Yogyakarta: Total Media, hal. 79.

Anda mungkin juga menyukai