Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat keputusan untuk
mendukung proses produksi agribisnis, mulai dari keputusan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi
proses produksi.
Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh dan terkait dengan
berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian dan
pengembangan, pengadaan dan penyimpanan, dan lain-lain. Manajemen produksi,
terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran atau volume, dan tata letak
fasilitas, pembelian, persediaan, dan penjadwalan serta mutu produk, akan
menjadi perhatian khusus dari para manajer produksi.
Pemilihan komoditas yang akan diusahakan memegang peranan penting
dalam keberhasilan usaha produksi pertanian. Untuk usaha agribisnis berskala
kecil mungkin pemilihan lokasi produksi tidak menjadi suatu prioritas, karena
umumnya produksi dilakukan di daerah domisili para petani.
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-
obatan. Seledri (Apium graveolens L.) termasuk salah satu sayuran komersial
yang bisa memberikan tambahan pendapatan. Pemanfaatan secara umum sebagai
sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup serta pelengkap
masakan. Namun kini dengan munculnya berbagai inovasi olahan pertanian maka
daun seledri kini tidak hanya dapat diolah sebagai pelengkap masakan namun
juga dapat diolah sebagai bahan baku suatu produk pertanian.
Kunjuangan yang yang dilaksanaka pada praktikum kali ini adalah PT
INDMIRA dan pengelolahan kripik belut Cita Rasa. Kunjungan yang dilakukan
di PT INDMIRA merupakan kunjungan yang berorientasi pada pengelolaan
sayuran segar, pembuatan pupuk organik, reklamasi lahan tambang, serta

1
2

budidaya perikanan yang menggunakan teknik (aqua culture). Kunjungan ini


berorientasi pada proses budidaya tanaman segar hasil pertanian dan cara
penangan pasca panen. Kunjungan kedua adalah pengolahan kripik Citra Rasa
yang berorientasi pada pengolahan serta pemasaran produk pertanian, kususnya
kripik belut. Dalam praktikum manajemen produksi pertanian nama perusahan
yang kami pilih adalah Selery Expert yang merupakan suatu perusahaan yang
berorientasi pada budidaya tanaman seledri serta pengolahan dan pengembangan
produk olahan seledri.

B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengatahui dan mengenal CV Celery Expert terlebih khusus
mengenai produk olahan atau inovasi produk yang di produksi
2. Mahasiswa mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dari proses budidaya
hingga pengolahan produk tanaman seledri
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan inspirasi dari kunjungan lapangan
yang dilaksanaka di PT INDMIRA dan pengolahan kripik belut.
3

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perencanaan Bisnis
Business Plan atau Perencanaan Bisnis merupakan pernyataan formal yang
berisi tujuan berdirinya sebuah bisnis, alasan mengapa pendiri bisnis tersebut
yakin tujuan tersebut bisa dicapai dan juga strategi atau rencana apa yang akan
dijalankan guna mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis juga bisa mengandung
informasi mengenai latar belakang organisasi atau tim yang bertanggung jawab
untuk memenuhi tujuan itu.
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan
menuangkan ide-ide atau gagasan cermelang yang kreatif dan inovatif. Ide
tersebut harus mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang dituangkan dalam
rencana bisnis yang matang dan realistis. Rencana bisnis tersebut berisi tentang
apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumber daya,
perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan-permasalahan dan
peluang yang ada. Melalui sebuah perencanaan yang matang kita dapat
menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan target yang
ingin dicapai.
Ada yang menganggap bahwa rencana bisnis atau business plan hanya
sekedar formalitas karena tanpa business plan seseorang tetap bisa menjalankan
usaha. Namun, adanya rencana bisnis sangat penting sebagai alat bantu untuk
menjadi panduan dan alat pencari dukungan investor bagi yang akan memulai
sebuah bisnis, atau yang sedang mengembangkan bisnis.
Ada 3 (tiga) komponen penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun
perencanaan bisnis atau business plan, yaitu :
1. Konsep Bisnis
4

Konsep bisnis merupakan ide bisnis tertulis yang berisi visi misi sebuah
bisnis, dan nilai produk atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan.
Konsep bisnis juga menjelaskan mengapa pelaku usaha sangat kompeten
untuk menawarkannya.
2. Pasar
Analisa mengenai situasi pasar meliputi pelanggan, pesaing, proses
distribusi, dan promosi. Dalam hal ini perlu dibuat sebuah marketing plan
yang matang yang menjabarkan rencana pemasaran yang akan dijalankan
dalam rangka memenangkan persaingan, dan mencapai target yang telah
ditentukan. Marketing Plan terdiri dari kondisi pasar eksisting, review atas
kompetitor, strategi pemasaran, dan strategi harga. Kunci sukses awal dari
marketing plan adalah seberapa jauh perusahaan dapat mengenal calon
customers, apa yang dibutuhkan atau yang tidak dinginkan, dan yang
diharapkan customers.
3. Finansial
Finansial menjelaskan tentang situasi keuangan yang terdiri dari Income
statement/ laporan laba rugi, balance sheet, (jika bisnis tersebut sudah
berjalan), proyeksi laba rugi dan arus kas. Analisa dan strategi keuangan
sangat penting dalam menyusun business plan guna memberikan gambaran
sistematis terhadap langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai
profitabilitas yang diharapkan. Financial Plan disusun dengan cara
Perencanaan Bisnis menentukan secara aktual jumlah dana yang dibutuhkan
untuk memulai kegiatan bisnis dan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan
operasional perusahaan ( Mujiyanti. 2016).

B. Budidaya dan Diversifikasi Tanaman Seledri


1. Budidaya
Budidaya seledri sangat baik di dataran tinggi 1000-1200 m dpl dengan
kisaran suhu 7-16° C, tapi bisa juga di dataran rendah dengan memberi
5

naungan berupa atap alang-alang atau jerami, yang berfungsi sebagai penahan
sinar matahari dan menjaga kelembaban. Seledri kurang tahan hujan oleh
karena itu curah hujan optimum berkisar 60-100 mm/bulan. Tanaman seledri
dapat dibagi menjadi seledri tangkai, seledri umbi dan seledri daun. Tanah
yang baik untuk areal penanamannya adalah yang subur dan gembur dengan
pH 5,5-6,8.
a. Tahap – Tahap Budidaya Tanaman Seledri
1. Teknik Penyemaian
a) Pembuatan bedeng lahan semai dengan lebar 80 - 100 meter dan
panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Gemburkan lahan bedeng
tersebut dengan penambahan pupuk kandang. Rapikan tanah
bedeng tersebut agar rata dan aliran air bisa tersebar dengan baik.
b) Taburkan benih seledri di tanah persemaian (bedeng) secara
merata dan upayakan tidak menumpuk pada satu tempat.
c) Langkah berikutnya adalah menutup benih-benih seledri tersebut
dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dan serbuk
gergaji dengan perbandingan 1:1:1. Setelah kegiatan tersebut
selesai, maka selanjutnya media lahan disiram dan ditutup lagi
dengan menggunakan lembaran karung agar kondisi tanahnya
menjadi lembab dan mempercepat pertumbuhan kecambah.
d) Sepuluh hari kemudian, kecambah seledri telah tumbuh. Buang
lembaran karung/plastik penutup tanah. Buatlah pelindung (atap)
untuk mengurangi panas matahari, dan lakukan penyiraman 2x
sehari. Ketika bibit telah berumur lebih dari 50 hari, maka tanaman
seledri siap dipindahkan pada lahan tanam.
2. Tahap Penanaman
Langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman bibit seledri
ke areal tanam. Untuk mempermudah proses perawatan dan pengairan,
6

dibuat parit-parit. Jarak antar lobang tanam berkisar 25cmx25cm


dengan masing-masing lobang tanam diisi tiga bibit pohon seledri.
3. Kegiatan Pemupukan
Untuk menghasilkan pohon seledri yang bermutu bagus,
diperlukan perawatan dan pemupukan. Dalam satu kali musim tanam
biasanya memerlukan dua hingga tiga kali pemupukan. Pemupukan
pertama diberikan saat tanaman berusia 10-15 hari terhitung mulai dari
penanaman di lahan utama. Jenis pupuk yang diberikan adalah ZA
(100kg/ha), Urea (50kg/ha), dan pupuk yang mengandung KCL
(100kg/ha). Pemupukan tahap kedua biasanya dilakukan ketika
tanaman telah berumur lebih dari satu bulan dengan jenis pupuk ZA
dan Urea. Sementara pemupukan yang ketiga diberikan bila kondisi
tanaman terlihat agak kurang subur. Agar unsur hara dalam lapisan
tanah senantiasa tercukupi, berikan pupuk susulan sebagai berikut:
1) Larutan air dengan pupuk NPK dengan dosis 2-3 kg pupuk NPK
( 15-15-15 atau 16-16-16) dengan 200 liter air. Larutan pupuk
tersebut kemudian disiramkan ke tanah sejauh 20 cm dari batang.
2) Larutan pupuk lengkap yang mengandung seluruh unsur hara
sebanyak 2-3 kg dengan 200 liter air, yang disiramkan sejauh 20
cm dari batang sebanyak 150-200 cc.
3) Menaburkan campuran pupuk ZA dan KCl (3:2) ke dalam larikan
sejauh 5-10 cm dari lubang tanam.
4) Pupuk tablet yang mengandung seluruh unsur hara dengan cara
membenamkan satu tablet seberat 2-3 gram ke dalam 10 cm di
sekeliling batang.
b. Pemeliharaan Tanaman Seledri
Proses penyiraman harus dilakukan setiap 2 kali sehari. Selain itu,
penyiangan gulma yang mengganggu juga hendaknya dilakukan ketika
gulma mulai muncul. Kegiatan pemeliharaan tanaman seledri juga
7

meliputi pengendalian hama dan penyakit. Hama utama yang umumnya


menyerang pohon seledri adalah Liriomyza atau disebut juga wereng yang
menghisap cairan daun seledri hingga kering. Penyakit yang sering terlihat
pada pohon seledri adalah cacar coklat kuning yang disebabkan oleh
Cercospora apii, dan penyakit semacam cendawan yang disebabkan oleh
Septoria apii.

c. Pemanenan dan Pemasaran


Tanaman seledri siap dipanen ketika telah berumur 45-60 hari. Cara
memanen tanaman seledri adalah dengan mencabut tanaman hingga
akarnya yang selanjutnya dilakukan proses pencucian dan pengikatan
dengan tali untuk siap dipasarkan. (Endrymesuji. 2012).
2. Diversvikasi
Diversivikasi adalah kegiatan atau tindakan untu membuat sesuatu
menjadi lebih beragam atau tidak terpaku pada satu jenis saja. Diversivikasi
dalam bidang pertanian merupakan suatu usaha peningkatan atau menambah
nilai tambah hasil pertanian dengan cara memperbanyak jenis-jenis tanaman
atau produk yang diciptakan pada suatu bidang pertanian. Diversivikasi
produk pertanian dilakukan sebagai bentuk pembaruan dalam bidang
pertanian agar tidak hanya menghasilkan satu jenis produk saja.
8

BAB III
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Bisnis
1. Informasi Perusahaan
CV. Celery Expert merupakan usaha yang bergerak dibidang budidaya
dan pengolahan seledri. Budidaya seledri ini menerapkan sistem semi organik
dari mulai proses penyemaian sampai dengan panen dan penanganan pasca
panen. CV. Celery Expert tidak hanya bergerak dibidang budidaya namun
juga bidang kuliner. Seledri sendiri merupakan sayuran lokal yang jarang
orang mengelola ke produk yang berinovasi. Produk yang kami olah dari
bahan dasar seledri ini adalah cilok dan seledri squash. Inovasi baru ini
diharapkan dapat diminati oleh para konsumen.
2. Rangkuman Eksekutif
CV. Celery Expert merupakan sebuah badan usaha yang didirikan
pada tanggal 21 September 2016 dan nama Celery Expert memiliki filosofi
tersendir yaitu, keahlian dan kompetensi yang dimiliki CV. Celery Expert
dalam agribisnis tanaman terutama seledri. Tujuan dan harapan dari
pemberian nama CV ini adalah untuk melambangkan tanaman seledri yang
kami produksi juga agar pengelola menjadi sang ahli dan memiliki
kompetensi yang bagus dalam agribisnis tanaman seledri itu sendiri.
Visi CV. Celery Expert adalah menjadi perusahaan yang ahli, unggul
dan kompeten dalam dunia agribisnis sedangkan misi CV. Celery Expert
9

untuk mewujudkan visinya diantaranya menciptakan inovasi dan kreasi dari


olahan produk pertanian yang dapat diterima oleh seluruh kalangan dan
membuat produk dari komoditi pertanian yang berkualitas dan memiliki
peluang serta nilai ekonomis yang optimal di pasar
Produk yang dihasilkan oleh CV. Celery Expert ada dua macam yaitu
Seledri squash dan cilok hijau. Seledri squash sendiri merupakan olahan
minuman dengan memanfaatkan daun dan batang seledri yang diolah dengan
cara merebus serta menambahkan gula supaya kental, sedangkan cilok hijau
merupakan jajanan cilok yang bahan olahanya ditambah dengan seledri dan
bumbu kuahnya juga diberi perasan seledri sehingga berwarna hijau.
Tanaman seledri dipilih menjadi bahan olahan karena tanaman ini
merupakan salah satu hasil produksi pertanian yang mudah dijumpai di
masyarakat, tetapi masih minim dalam pengolahannya sehingga nilai
ekonomis dari seledri ini dapat meningkat selain itu kandungan gizi tanaman
seledri juga cukup lengkap. Tanaman seledri mengandung berbagai jenis
vitamin seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin C, vitamin D bahkan vitamin
K. Selain itu, di dalam seledri juga terdapat kandungan antioksidan, kalium,
folat, dan juga serat.
3. Analisis Usaha
a. Perspektif Masa depan Usaha
Presfektif masa depan terhadap usaha kami adalah membuat
olahan yang dapat di terima oleh masyarakat dari kaum muda maupun tua.
Selain itu olahan kami memberikan warna baru dari yang kebanyakan
yang telah ditawarkan. Inovasi baru ini kami buat untuk mengelola bahan
dasar yang jarang dibuat orang menjadi olahan yang memiliki inovasi lain.
b. Kelompok (segment) Pasar yang ditargetkan
Produk cilok dan seledri squash merupakan produk yang
membidik semua kalangan terutama anak muda masa kini untuk
mengkonsumsinya, karena olahan rasa yang dibuat dapat diterima semua
10

kalangan dan inovasi yang beda. Kualitas produk yang kami miliki
diharapkan mampu bersaing di pasran. Tujuan pemasaran kami adalah
lingkungan kampus UPN Veteran Yogyakarta, area seturan dan sekitar
kota Yogyakarta.
c. Peramalan Pasar
Olahan berbahan dasar seledri yang masih sangat rendah
dipasaran. Maka kami melakukan suatu inovasi yang sudah menjamur di
pasar namun dengan kandungan yang berbeda yaitu seledri. Kami
berharap Celery Expert dapat meningkatkan kesadaran konsumen bahwa
seledri dapat diolah menjadi suatu inovasi olahan yang menarik melalui
pencampuran dengan olahan sederhana.
d. Analisis Pesaing
Produk yang ditawarkan berbeda dari produk yang sudah beredar
di masyarakat. Olahan hasil pertanian sangat dominan dalam kedua
produk, dan menjadi sebuah terobosan baru dalam pengolahan hasil
pertanian. Produk yang berbeda dari biasanya Ditambah dengan
pemakaian seledri yang masih sangat jarang digunakan sebagai bahan
dasar makanan dan memiliki kandungan yang luar biasa banyak yaitu
memiliki kandungan vitamin.
4. Deskripsi Usaha
a. Produk Yang Dihasilkan
Celery expert memiliki dua produk yaitu Cisely dan Celery squash.
cisely merupakan cilok yang dibuat dengan ekstrak seledri yang
dicampurkan pada adonan tepung kanjidan tepung lalu diberi taburan
seledri. Sedangkan Celery squash merupakan sejenis sirup berbentuk
cairan pekat yang memiliki rasa manis. Biasanya digunakan untuk
campuran bahan minuman. Bahan baku pembuatan Celery Squash adalah
ekstrak daun seledri yang dicampur dengan gula sebagai pengental.
11

Ekstrak daun seledri sendiri memiliki keunikan yaitu warnannya yang


hijau dan aromanya yang khas.
b. Jasa Pelayanan
Jasa pelayanan yang kami sediakan berupa pesan – antar bagi
daerah yang masih dalam jangkauan kami. Konsumen juga dapat
memesan melalui media sosial.

c. Ruang Lingkup Usaha


Ruang Lingkup Usaha kami dimulai dari proses penyediaan bahan
baku sampai ke pemasaran. Penyediaan bahan baku diperoleh dari hasil
penananman di kebun percobaan wedomartani. Untuk proses produksi
dilakukan di Jln. STM Pembangunan Caturtunggal Depok Sleman,
sedangkan untuk pemasaran kami melakukan secara langsung
menawarkan kepada konsumen. Produk akan di pasarkan diwilayah UPN
“ Veteran” Ypgyakarta.
d. Personalia dan Peralatan Kantor
Susunan personalia bagi sebuah perusahaan wajib ada , namun
dalam CV. Celery Expert susunan kegiatan personalia masih dalam bentuk
sederhana yang masing-masing personalia memiliki kegiatan dan
tanggung jawab yang berbeda dalam perusahaan ini. Keperluan peralatan
kantor yang kami gunakan adalah peralatan masak (kompor, panci,
blender,kulkas), buku kalkulasi keuangan dan peralatan tambahan lainnya.
a. Latar Belakang Perusahaan
Perusahaan yang di dirikan bernama CV. Celery Expert, dimana
perusahaan ini ingin mengembangkan usaha yang berawal dari usaha
kecil-kecilan. Kemudian usaha ini kami kembangkan agar menjadi lebih
baik lagi dan laku dipasaran.
5. Rencana Produksi
12

a. Budidaya Tanaman Seledri


Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan
obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Di Indonesia
tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan
daunnya untuk menyedapkan sup atau pelengkap masakan. Penggunaan
seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan
umbinya semua dimanfaatkan.
Usaha tani budidaya seledri sangat cocok dilakukan di dataran
tinggi dengan ketinggian 1000-1200 meter dari permukaan laut. Namun
tanaman ini masih toleran ditumbuhkan di dataran rendah. Tanaman ini
kurang tahan terhadap curah hujan tinggi.
Berikut cara teknis budidaya tanaman Seledri:
1. Pesemaiaan Benih Seledri 
Benih seledri disemai terlebih dahulu sebelum dilakukan
penanaman pada bedengan, tujan persemaian adalah mempersiapkan
tanaman sebelum pindah tanam sehingga meningkatkan tanaman agar
dapat tumbuh pada bedengan. Pesemaian dilakukan didalam kotak
pesemaian (tray), media pesemaian adalah campuran tanah, dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1:1:1. Benih ditanamkan kedalam kotak
pesemaian (tray), benih dipelihara hingga sekitar satu bulan setelah
semai. Beberapa persyaratan cara pelaksanaan pesemaian yang baik
adalah :
a. Sebelum melakukan persemaian masukan tanah kedalam dengan
perbandingan 1:1:1 kedalam polybag yang telah disediakan.
b. Memasukan benih seledri kedalam polybag yang telah diisi oleh
tanah.
c. Lakukan penyiraman 2 kali sehari, pagi hari dan sore hari.
13

d. Berikan naungan dengan plastik bening pada bedengan semai agar


tanaman terhindar dari kucuran air hujan langsung dan terik
matahari.
e. Setelah benih berumur 1 bulan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun,
bibit seledri siap dipindahkan ke pot atau polybag.
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk tanaman seledri adalah meliputi
pembersihan lahan, pembajakan atau pencangkulan dan   pembuatan
bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran 120 x 1000 cm dan dengan
jarak tanam 20 cm, sehingga jumlah bedengan yang terbentuk
berjumlah 6 bedengan. Jumlah bibit yang diperlukan sebanyak 1200
bibit. Pada saat pengolahan tanah pada bedengan dicampur dengan
pupuk kandang dan furadan. Pengolahan tanah dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang baik dengan tujuan agar akar tanaman yang
ada dalam tanah dapat tumbuh lebih sempurna, mengendalikan
tumbuhnya rumput liar, peredaran udara lebih mudah dan luas,
sehingga menyebabkan zat-zat makanan di dalam tanah dapat lebih
sempurna, memudahkan air yang berlebih untuk cepat meresap ke
tanah, akar-akar tanaman dapat menembus tanah lebih mudah.
3. Penanaman
Setelah tanaman seledri berumur kurang lebh satu bulan dan
sudah memiliki 2-3 helai daun, maka tanaman siap untuk pindah
tanam. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah  waktu
tanam dan jarak tanam. Jarak tanamnya adalah 20 x 20 cm, penanaman
sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari tingginya
penguapan agar tanaman tidak layu akibat terkena sinar matahari
langsung.
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
14

Penyiraman tanaman seledri membutuhkan air mengingat


tanaman ini mempunyai habitat yang tumbuh pada suhu rendah
sehingga perlu untuk menjaga kelembaban tanah, penyiraman
dilakukan pada pagi dan sore hari. Penyiraman hendaknya
dilakukan dengan hati–hati, khususnya tanaman yang baru
dipindah tanam dengan menjaga intensitas air yang keluar dari
dalam gembor, karena penyiraman secara tidak hati-hati akan
menyebabkan tanaman patah dan rusak akibat tingginya intensitas
air.

b. Penyulaman
Pada saat pesemaian dan setelah pindah tanam tidak semua
benih yang kita tanam tumbuh maka dari itu perlu melakukan
penyulaman. Penyulaman dilakukan saat seledri berumur 7–14 hari
setelah tanam. Jika dalam 3 mingu setelah tanam masih ada bibit
yang tidak tumbuh maka tidak perlu lagi dilakukan penyulaman,
karena penyulaman pada umur lebih dari 3 minggu akan
menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur panennya
tidak seragam sehingga akan menyulitkan penanaman.
c. Penyiangan
Gulma yang tumbuh diatas bedengan cenderung akan
mengganggu tanaman karena akan mengambil nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman, sehingga perlu untuk dilakukan
penyiangan dengan menggunakan kayu atau dengan mencabut
langsung menggunakan tangan.
d. Pemupukan
Pemupukan merupakan bagian yang penting dalam menjaga
ketersedian unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pemupukan
dilakukan dengan mengunakan formulasi pupuk NPK dengan
15

perbandingan 16:16:16 dengan 10 gr NPK dan 1 ember air dan


sebanyak 0,5 kg untuk 6 bedengan, pemupukan dilakukan 2
minggu setelah pindah tanam dengan interval 1 minggu setelahnya.
e. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
OPT yang menyerang tanaman seledri antara lain lalat
penggorok daun, bercak daun bakteri, busuk lunak bakteri, rebah
kecambah, busuk akar, hama ayam, ulat dan berbagai macam
virus. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang
menyerang,. Apabila dilakukan pestisida, gunakan pestisida yang
aman sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai petunjuk.
f. Panen
Tanaman seledri yang ditanam dari pesemaian biasanya
dipanen pada umur 90-125 hari. Tanaman seledri biasanya dipanen
ketika sebagian tanaman dianggap telah mencapai fase layak jual,
tetapi ukuran yang agak beragam tidak dapat dihindari. Panen
dilakukan dengan cara dicabut. Daun seledri memiliki musim
tanam yang lebih pendek, dan panen dapat dilakukan berulang kali
jika daun dipotong cukup tinggi diatas permukaan tanah untuk
memungkinkan pertumbuhan kembali daun baru.
b. Produk Olahan Seledri
CV. Selery Expert dalam memasarkan hasil panenya tidak hanya
dijual dalam bentuk sayuran segar tetapi juga produk pangan. Pemanfatan
tanaman Seledri dalam produksi olahan makanan, dapat dimanfaatkan
batang dan daun seledrinya.
1. Cicely
Table 3.1 Alat dan Bahan Cisely
No Alat Bahan
1 Pisau 100 gram seledri
16

2 Panci ¼ Kg Tepung terigu


3 Sendok ¼ Kg Tepung kanji
4 Wadah Daging ayam giling 176 gram
5 Garam
6 1 sachet masako
7 200 cc air
8 Saus kacang
9 Kecap
10 Mayonais

Cara pembuatan:
a. Mencuci daun dan batang seledri sampai bersih
b. Memotong seledri dengan ukuran yang kecil
c. Membuat adonan dengan mencampur tepung terigu, tepung kanji,
potongan seledri, daging ayam giling kedalam wadah dan
tambahkan air secukupnya
d. Mengaduk campuran tepung, daging dan seledri hingga menjadi
adonan
e. Menambahkan garam dan masako secukupnya
f. Mencetak adonan dengan bentuk bulat-bulat
g. Memanaskan air 200 cc hingga mendidih
h. Mengukus adonan yang telah dicetak kedalam panici selama 5-10
menit
2. Celery Squash
Tabel 3.2 Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1 Pisau 200 cc air
17

Panic 100 gram seledri


Sendok ¼ gram gula pasir
Kompor 1 botol sprite
Gelas plastic Pewarna makanan
Sedotan Es batu
Cara pembuatan :
a. Mencuci daun dan batang seledri sampai bersih
b. Memotong seledri menjadi 3 bagian
c. Masukkan potongan seledri dalam air mendidih dan tunggu hingga
5 menit hingga didapatkan sari seledri
d. Memanaskan air 200 cc hingga mendidih kemudian tambahkan
gula pasir1/2 kg aduk hingga membentuk liquid.
e. Menambahankan pewarna makanan kedalam liquid
f. Menuang liquid kedalam gelas plastik kemudian mencampur Sprite
dan es batu kedalam gelas hingga penuh.
g. Aduk menggunakan sedotan
6. Pemasaran
a. Pelaksanaan Distribusi
CV. Celery Expert memproduksi macam-macam olahan seledri yaitu
minuman dan makanan. Untuk pendistribusian olahan seledri tersebut kami
memasarkannya di area kampus dan daerah sekitar kampu kemudian masih
dalam lingkup kota Yogyakarta.
b. Promosi
Bentuk promosi yang dilakukan oleh CV. Celery Expert yaitu melalui
media sosial dan penawaran langsung kepada konsumen.
c. Pengembangan Produk
CV. Celry Expert dalam mengembangkan produknya melakukan
berbagai inovasi terhadap produk olahan seledri. Kami akan terus
18

mengembangkan kualitas dengan cara melakukan produktivas yang baik


agar menjamin hasil bahan dasar pangannya ang bertmutu untuk
dipasarkan. Kami melakukan perbaikan produktivitas saat melakukan
penyemaian, pengelolaan lahan, pemindaman tanaman, dan perawatan
dengan sebaik mungkin.
d. Pengawasan Produk
CV. Celery Expert dalam menjaga kualitas produk Tomat melakukan
pengawasan dan pengontrolan, mulai dari persemaian sampai penanganan
pasca panen. Pengawasan dan pengontrolan kami menyeleksi bibit seledri
mana yang baik untuk dipindah tanam kemudian setelah pindah tanamna
kami melakukan perawatan kepada tanaman dengan cara memberi pupuk
dan menyiramnya setiap hari pagi dan seore. Kemudian pada hasil
pengolahannya kami membuat kemasan untuk hasil produksi dengan
smenarik mungkin agar konsumen tertarik dengan bentuknya.
7. Perencanaan Organisasi
a. Bentuk Kepemilikan
CV. Seleri Expert adalah swasta perorangan yang didirikan oleh
sekelompok mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UPN
“Veteran” Yogyakarta.
b. Mitra Kerja atau Partner
CV. Seleri Expert tidak memiliki mitra kerja, karena bahan baku
utama seledri diproduksi dari hasil tanam kebun sendiri.
c. Struktur Organisasi
a. Manajer Operasional : Frans Neil P M
b. Manajer Keuangan : Zumrotul Hidayah
c. Manajer Produksi : Ratih Anjaswari
d. Manajer Pemasaran : AA Krishna
e. Penanggung Jawab : Agus Riyadi
f. Anggota : Tiara Putri W
19

Novalia Siska Pardede

Dhea Barus

Guntur Raharjo

8. Penilaian Resiko
1. Serangan Hama
a. Nematode
Bagian tanaman yang diserang adalah akar sehingga tampak
berbintil-bintil besar atau kecil. Keadaan ini akan mengganggu
aktivitas akar dalam enyerapan air dan unsur-unsur hara yang
diperlukan tanaman. Serangan yang berat pada saat tanaman muda
dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil. Hama ini dapat
dikendalikan dengan insektisida Curacron dengan dosis 1,3 cc/liter air.
b. Kutu Daun (Aphid)
Hama ini menimbulkan kerusakan pada daun. Daun muda menjadi
kuning dan akhirnya mengering. Akibatnya, pertumbuhan tanaman
terhambat. Hama ini dikendalikan dengan insektisida Basudin 60 EC
dosis 2 cc/1 air.
2. Penyakit
Penyakit pada seledri berupa bercak-bercak yang bisa meluas pada
daun dan tangkai daun. Pada bagian tampak bintik-bintik hitam.
Sedangkan pada tangkai daun bercak cokelat tampak memanjang.
Penyakit ini dinamakan late night yang disebabkan oleh cendawan
Septoria sp. Penyakit lain yang juga sering menyerang adalah bakterial
soft rot yang disebabkan oleh Erwinia carotovora. Penyakit ini dapat
dikendalikan dengan penyemprotan fungisida kimia Dhitane dengan dosis
1,5 g/1 air. Namun, jika tanaman telah terserang, sebaiknya dicabut dan
dimusnahkan.
20

9. Keuangan
a. Budidaya

Satuan
satuan
Uraian
No. Vol Harga Nilai Keterangan
Aktivitas

1. Lahan 90 m2 Rp.1.000 m2/th Rp. 20.000 penggunan


sewa lahan
selama 3
bulan
2. Cangkul 2 Unit Rp. 30.000 Unit Rp. 60.000
3. Garu 1 Unit Rp. 10.000 Unit Rp. 10.000
4. Gembor 1 Unit Rp. 15.000 Unit Rp. 15.000
5. Ember 1 Unit Rp. 10.000 Unit Rp. 10.000
6. Bibit 640 Bibit Rp. 200 Bibit Rp. 128.000
7. Pupuk
a. kandang 50 kg Rp. 1.000 kg Rp. 50.000
b. NPK 0,5 kg Rp. 15.000 kg Rp. 7.500
8. Tenaga Kerja
a. Penyemaian 2 jko Rp. 7.000 jko Rp. 14.000
b. pengolahan 3 jko Rp 7.000 jko Rp. 21.000
c. penanaman 2 jko Rp. 7.000 jko Rp. 14.000
d. perawatan 2 jko Rp. 7000 jko Rp. 14.000
9. Keuntungan Rp. 147.833,36
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis pendapatan dapat disimpulkan bahwa
usahatani tanaman seledri layak diusahakan

b. Pengelolaan Produk Cisely


Satuan
satuan

Uraian
No. Vol Harga Nilai Keterangan
Aktivitas

1. Seledri 0.030 kg Rp. 20.000 kg Rp. 600


2. Tepung kanji 0.25 kg Rp. 7.900 kg Rp. 1.975
3. Tepung 0,25 kg Rp. 8.000 Unit Rp. 2.000
Terigu
4. Daging 0,176 kg Rp. 74.940 kg Rp. 13.191
Ayam giling
5. Masako 1 Bks Rp. 500 Unit Rp. 500
21

6. Minyak 0.15 liter Rp. 11.500 liter Rp.1.725


7. Garam 0.10 kg Rp. 2.000 kg Rp. 200
8. Kunyit 0,010 kg Rp. 30.000 kg Rp. 300
9. Bawang Putih 0,10 kg Rp. 15.000 kg Rp. 1.500
10. Gas 1 unit Rp. 18.000 unit Rp. 900
11. Set kompor 1 unit Rp. 400.000 unit Rp. 82,19 UE= 10 th
NS= Rp.
100.000
12. Pisau 1 unit Rp 8.000 unit Rp. 2,19 UE= 10 th
NS=0
13. Panci 1 unit Rp. 50.000 unit Rp. 13,70 UE= 10 th
NS= 0
14. Pengaduk 1 unit Rp. 10.000 unit Rp. 2,74 UE= 10 th
NS= 0
15. Baskom 1 unit Rp. 10.000 unit Rp. 2,74 UE= 10 th
NS= 0
16. Telanan 1 unit Rp. 9.000 unit Rp. 2,47 UE= 10 th
NS= 0
17. Tenaga Kerja 3 jko Rp. 7.000 jko Rp. 21.000
18. Keuntungan Rp. 45.502,97
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis pendaoatan dapat disimpulkan bahwa
usaha produk olahan dari tanaman seledri layak diusahakan.

c. Pengolahan Produksi Celery Squash

Uraian
Satuan
satuan

No. Vol Harga Nilai Keterangan


Aktivitas

1. Seledri 0.030 kg Rp. 20.000 kg Rp. 600

2. Pewarna 0.10 kg Rp. 8000 kg Rp. 800


Makanan

3. Gula 0,25 kg Rp. 8.000 Unit Rp. 2.000

4. Soda 0,25 liter Rp. 7.000 liter Rp. 1.750

5. Air 0,25 liter Rp. 4.000 liter Rp. 1000

6. Es batu 2 biji Rp. 500 liter Rp.1.000

7. Sedotan 15 biji Rp. 70 biji Rp. 1.050


22

8. Gelas Plastik 15 buah Rp. 230 buah Rp. 3450

9. Pisau 1 unit Rp 8.000 Unit Rp. 2,19 UE= 10 th


NS=0

10. Baskom 1 unit Rp. 10.000 Unit Rp. 2,74 UE= 10 th


NS= 0

11. Telanan 1 unit Rp. 9.000 Unit Rp. 2,47 UE= 10 th


NS= 0

12. Sendok 3 unit Rp. 5.000 Unit Rp. 4,11 UE= 10 th


Makan NS= 0

13. Blender 1 unit Rp. Unit Rp. 68,49 UE= 10 th


250.000 NS= 0

17. Tenaga Kerja 3 jko Rp. 7.000 Jko Rp. 21.000

18. Keuntungan Rp. 87.970

Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis pendaoatan dapat disimpulkan bahwa


usaha produk olahan dari tanaman seledri layak diusahakan.

B. Budidaya Tanaman
1. Persisapan Lahan
Pengolahan tanah untuk tanaman seledri adalah meliputi pembersihan
lahan, pembajakan atau pencangkulan dan pembuatan bedengan. Bedengan
dibuat dengan ukuran 120 x 1000 cm dan dengan jarak antar bedengan 20 cm,
sehingga jumlah bedengan yang terbentuk berjumlah 6 bedengan. Jumlah
bibit yang diperlukan sebanyak 1200 bibit. Pada saat pengolahan tanah, tanah
pada bedengan dicampur dengan pupuk kandang dan furadan. Pemberian
pupuk kandang diberikan dengan cara diratakan diatas tanah bedengan. Enam
bedengan tersebut memerlukan pupuk kandang sebanyak 50 kg.
2. Pembibitan
Benih seledri perlu disemai terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman
pada bedengan, tujan persemaian adalah mempersiapkan tanaman sebelum
pindah tanam sehingga miningkatkan kemungkinan tanaman dapat tumbuh
pada bedengan. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray), media
23

persemaian adalah campuran tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan


1:1:1. Benih ditanamkan kedalam kotak pesemaian (tray), benih dipelihara
hingga sekitar satu bulan setelah semai.
3. Penanaman
Setelah tanaman seledri berumur kurang lebh satu bulan, maka tanaman
siap untuk di pindah tanam. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah
waktu tanam dan jarak tanam. Jarak tanamnya adalah 20 x 20 cm. Dengan
mengatur jarak tanam ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang
teratur sehingga mudah dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari tingginya
penguapan agar tanaman tidak layu akibat terkena sinar matahari langsung.
4. Perawatan Tanaman
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman seledri membutuhkan air untuk menjaga
kelembaban tanah, penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari.
Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, khususnya tanaman
yang baru dipindah tanam dengan menjaga intensitas air yang keluar dari
dalam gembor, karena penyiraman secara tidak hati-hati akan
menyebabkan tanaman patah dan rusak akibat tingginya intensitas air.

b. Penyulaman
Pada saat pesemaian dan setelah pindah tanam tidak semua bibit yang
ditanam tumbuh maka dari itu dapat dilakukan dengan penyulaman.
Penyulaman dilakukan saat seledri berumur 7–14 hari setelah tanam. Jika
dalam 3 mingu setelah tanam masih ada bibit yang tidak tumbuh maka
tidak perlu lagi dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada umur
lebih, dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan
umur panennya tidak seragam sehingga akan menyulitkan penanaman
c. Penyiangan
24

Gulma yang tumbuh diatas bedengan cenderung akan mengganggu


tanaman karena akan mengambil nutrisi yang diperlukan oleh tanaman,
sehingga perlu untuk dilakukan penyiangan dengan menggunakan kayu
atau dengan mencabut langsung dengan menggunakan tangan.
d. Pemupukan
Pemupukan merupakan bagian yang penting dalam menjaga
ketersedian unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tanaman seledri
merupakan tanaman intensitas daun menjadi priorotas utama, sehingga
tanaman seledri sangat membutuhkan nitrogen untuk memacu
pertumbuhan daun, pemupukan deilakukan dengan mengunakan formulasi
pupuk NPK dengan perbandingan 16:16:16 dengan 10 gr NPK dan 1
ember air. Dan sebanyak 0,5 kg untuk 6 bedengan, pemupukan dilakukan
2 minggu setelah pindah tanam dengan interval 1 minggu setelahnya.
e. Pengendalian OPT
OPT yang menyerang tanaman seledri antara lain lalat penggorok
daun, bercak daun bakteri, busuk lunak bakteri, rebah kecambah, busuk
akar, dan berbagai macam virus. Pengendalian OPT dilakukan tergantung
pada OPT yang menyerang. Pengendalian dapat dilakukan dengan pestida
dan membuang hama secara langsung. Apabila dilakukan pestisida,
gunakan pestisida yang aman sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai
petunjuk.
f. Panen
Tanaman seledri dilakukan secara langsung tanpa melalui persemaian
dapat di panen pada umur 160-180 hari, sedangkan tanaman seledri yang
ditanam dari persemaian biasanya dipanen pada umur 90-125 hari.
Tanaman seledri biasanya dipanen ketika sebagian tanaman dianggap
telah mencapai fase layak jual, tetapi ukuran yang agak beragam tidak
dapat dihindari. Daun seledri memiliki musim tanam yang lebih pendek,
dan panen dapat dilakukan berulang kali jika daun dipotong cukup tinggi
25

diatas permukaan tanah untuk memungkinkan pertumbuhan kembali daun


baru.
C. Kunjungan Lapangan
1. PT. Indmira
a. Sejarah singkat usaha
PT. Indmira merupakan perusahaan swasta yang bergerak sejak tahun
1985 didirikan oleh Ir. Sumarno. Sebelumnya beliau telah bekerja di
bidang kontraktor. Karena keprihatinan beliau terhadap dunia pertanian
diwujudkan dengan mendirikan perusahaan ini. Awal berdirinya
perusahaan ini, Ir. Sumarno mencoba menanam tanaman buah-buahan
yaitu jambu bangkok dan jeruk. Pada tahun 1987, beliau sudah mampu
merambah ke tanaman sayuran, dimana menggunakan teknologi budidaya
yang benar (bentuk vertikultur) sampai ke arah penjualannya. Serta
mengarah ke uji coba pupuk organik yang mampu menghasilkan pupuk
mikro cair dan makro organic.
Pada tanggal 30 Oktober 1996 resmi berdiri dalam bentuk CV.
Indmira Citra Tani Nusantara. Awal berdirinya perusahaan ini telah
bergelut di bidang Research and Development, sektor perbaikan
Ekosistem, sub sektor dunia pertanian sesuai dengan asas Back to Nature.
Researsh and Development sektor perbaikan ekosistem meliputi,
perbaikan wadah (media tanam, tambak dan air) serta perbaikan isi
(tanaman, hewan dan manusia). Dan sekarang, CV. Indmira telah
ditetapkan menjadi PT, pada tanggal 30 Oktober 2009. PT. Indmira saat
ini memproduksi pupuk cair organik, nutrisi tanaman, nutrisi hewan,
sayuran non pestisida, dan sayuran organik, selain produk-produk tersebut
PT.Indmira juga mengembangkan beberapa produk sampingan yang
sekarang sedang dijadikan sebuah riset yang berupa pembesaran ikan
kerapu dan pembesaran udang fenemi. Sampai saat ini, PT. Indmira telah
berhasil memproduksi pupuk organik untuk berbagai jenis tanaman
26

(hortikultura dan tahunan) dan makanan tambahan (food suplement) baik


untuk unggas maupun ternak dengan jumlah tidak terbatas.
b. Proses produksi primer/budidaya pertanian
Proses produksi yang dilakukan adalah pada tanaman-tanaman
hortikultura yang ditanam pada lahan-lahan bekas tambang, gabut, lahan
murni dengan melakukan riset Bioremidiasi dimana setiap lahan
mempunyai standar operasional sendiri-sendiri dan juga mengembangkat
teknologi hidoponik yang konstruksinya ada beberapa jenis seperti: NFP,
WIK, EBB flow, yang menggunakan nutrisi AB MIX dan adapula
Aquaponik,dan juga budidaya ikan kerapu dengan memindahkan
mencocockan lahan hidup ikan air laut didaerah gunung. Tanaman
hortikultura dikembangkan di kebun riset hidroponik, ada pula metode
urban farming. Budidaya pertanian vertikultur, hidroponik, aqua ponik
untuk budidayaan tanaman hortikultura/ sayuran.
c. Panen, pasca panen dan pemasaran
Pemanenan dilakukan secara berskala (dalam satu hari mampu
melakukan panen dan penanaman. Pasca panen dijual dalam bentuk
sayuran segar. Pemasaran pada supermaket seperti mirota kampus, super
indo. Ikan kerapuh penangkapan dikolam RAS dan pemasaran melalui
permintaan hotel-hotel di Yogyakarta. Pada tanaman hortikultura panen
dilakukan dikebun riset hortikultura, pasca panen dengan cara melakukan
sortir. Permintaan /pemasaran disupermaket, mirota dan masih di sekitar
Yogyakarta.
d. Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi oleh PT. Indmira yaitu teknologi riset yang
dilakukan masih mengandalkan dana sendiri setelah berhasil, hasil riset
dibisniskan dan modal kembali. Pada pemasaran masih disekitar
Yogyakarta. Kemudian teknologi yang mereka ciptakan belum dapat
diikuti oleh petani sepenuhnya karena sangat mahal.
27

2. Pabrik Produksi Kripik Belut Cita Rasa


a. Sejarah Singkat
Awalnya merupakan usaha milik orang tua, dan dilanjutkan oleh
anaknya, perkerjaan awal merupakan supliyer belut segar. Kemudian
mulai memproduksi produk kripik belut. produk ini awalnya dipasarkan di
pasar Godean akan tetapi karena terjjadi penggusuran pindah tempat di
pusat kuliner Godean dan di rumah, saat ini usaha kripik belut sudah
berkembang dengan menambah anggota dan membuka pameran-pameran
dan telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.
b. Proses Produksi
1. Bahan Baku : bahan baku utama yang digunakan berasal dari belut
segar yang berukuran kecilm karena rasanya lebih renyah.
2. Teknologi : teknologi yang digunakan adalah cara tradisional dengan
menggunakan tungku kayu karena menghasilkan rasa yang lebih khas.
Akan tetapi untuk teknologi pengemasan sudah menggunakan
teknologi modern seperti menggunakan mesin pres untuk menjaga
kualitas produk.
3. Produk yang dihasilkan : produk yang dihasilkan adalah kripik belut,
kripik jamur, kripik pare, kripik paru, dan kripik bayam.

c. Pengemasan dan Pemasaran Produk


1. Pengemasan : dilakukan dengan sistem pachaging dari plastik ukuran
tertentu menyesuaikan bobot yang diinginkan. Dengan waktu
kadaluarsa 4 bulan.
2. Pemasaran : mengikuti expo, membuka toko penjualan keripik
dirumah dan melayani pemesanan kripik belut di luar dan didalam
Yogyakarta.
d. Kendala yang Dihadapi
28

Kendala yang dihadapi CV. Cita Rasa adalah mengenai modal yang
terbatas, dan mengenai persedian belut yang tidak menentu tiap harinya,
hal ini dikarenakan belut merupakan hewan yang harus diburu secara
langsung di sawah dan tidak bias di ternakan.
D. Macam Olahan Pangan dan Pameran
Pada pameran yang dilakukan CV. Celery Expert menghasilkan lahan cisely
dan celery squash. Cisely merupakan cilok yang diberi variasi potongan daun
seledri di dalamnya. Aroma harum dari seledri berpadu dengan adonan legit cilot
menghasilkan perpaduan rasa yang enak. Produk ini dijual dengan harga Rp.
5.000,00- per 13 biji yang di beri toping mayonais dan saus sambal. Cisely ini
dikemas menggunakan mika bening dengan desain kemasan yang menarik
perhatian pelanggan.
Produk kedua yang dihasilkan oleh CV. Celery Expert adalah celery squah
yang merupakan minuman yang berasal dari perpaduan soda dan sirup yang
diekstrak dari seledri. Sirup ini dibuat dengan menggunakan exstrak seledri yang
memiliki warna hijau dan aroma yang khas. Selain itu produk ini memperhatikan
sekali perbandingan masa antara sirup dengan soda agar terjadi gradasi warna
yang menarik. Selery squash ini menggunakan toping buah-buahan seperti
semangka, melon, dan nanas, serta ditambahkan toping biji selasih dan jelly untuk
mempercantik tampilan. Produk ini dikemas dengan cup yang menarik perhatian
pelanggan.

E. Evaluasi Bisnis
1. Budidaya seledri
a. Evaluasi Budidaya
Dalam melakukan pembibitan seledri ada kendala yang dihadapi dan
evaluasi yang diperlukan bibit perlu direndam dengan air hangat dengan
suhu 50-60 derajat celcius selama 60 menit. Ditaruh ditempat yang tidak
banyak terkena air dengan pemasangan paranet lebih miring agar jika ada
29

daun yang jatuh tidak menumpuk sisalah satu titik dan air bisa mengalir
kebawah tidak langsung banyak terkena persemaian dibawahnya agar
benih tidak keluar dan bibit yang sudah tumbuh tidak roboh dan patah.
Atau atas persemaian dilapisi pastik bening agar sinar matahari masih bisa
masuk dan menyinari persemaian dan jika hujan turun tidak terkena
persemaian karena suplai air untuk persemaian bisa dilakukan dengan
penyiraman 1-2 kali sehari. Dalam melakukan penyiraman air yang keluar
terlalu besar binih yang ada dipersemaian bisa keluar atau terlontar.
Dalam pratikum manajemen produksi pertanian tanaman seledri di
CV. Celery Expert tidak mengalami perkembangan dengan baik sehingga
kita belum memperoleh hasil panen seledri. karena tanaman seledri cocok
ditanam di dataran tinggi sekitar 1000-1200 m dpl tanaman yang tumbuh
dengan optimal di suhu 15-24 derajat celcius.sedangkan di kebun
percobaan wedomartani terletak pada ketinggian 112 m dpl suhunya lebih
dari 24 derajat celcius. Dalam budidaya lahan yang kita gunakan juga
merupakan lahan baru sehingga memerlukan pupuk kandang /kompos
yang lebih banyak sehingga tanah menjadi lebih subur.penggairan
dilakukan dengan sistem penggenangan terlebih dahulu agar tanah tidak
terlalu kering sehingga tanaman tidak kekurangan air dalam proses
pertumbuhan. Jika pengairan dilakukan dengan sistem penggemboran
tanah yang basah hanya tanah dibagian atas saja karena lahan yang kita
garap terlalu kering.

b. Evaluasi biaya
Berikut analisis biaya dalam proses pembudidayaan :
TC (Total Cost) = Rp. 248.500 + Rp. 26.000
= Rp. 274.500
TR (Total Revenue) = P (harga) x Q (jumlah)
= Rp. 20.000 x 0
30

= Rp. 0
Π (keuntungan) = TR – TC
= Rp. 0 – Rp. 274.500
= Rp. – 274.500
Data tersebut menunjukkan bahwa pembudidayaan kali ini dikatakan
gagal karena CV. Celery Expert tidak memeroleh hasil panen dari
budidaya yang dilakukan sehingga CV. Celery Expert harus
menanggung kerugian sebesar Rp.274.500. Hal ini disebabkan karena
produktivitas tanaman seledri terganggu karena kondisi lingkungan yang
tidak sesuai dengan pertumbuhan tanaman seledri oleh sebab itu CV.
Celery Expert tidak memperoleh hasil panen dari proses budidaya
tanaman seledrinya.
2. Pengolahan
a. Analisis Biaya
Tabel 3. 3 Analisis keuangan
Tanggal Total
No Jumlah Penerimaan Keuntungan
Produksi biaya
10 November
1. 11 Rp 30.000 Rp 70.000 Rp 40.000
2017
15 November
2. 14 Rp 35.000 Rp 88.000 Rp 53.000
2017
17 November Rp
3. 90 Rp 765.000 Rp 612.000
2017 153.000
Rp
Jumlah Rp 923.000 Rp 705.000
218.000
Pada tanggal 30 November 2017, CV. Celery Expert sudah mulai
melakukan penggalangan dana yaitu dengan mengumpulkan modal awal
sebesar Rp 15.000,- per orang. Biaya ini adalah modal awal CV. Celery
Expert untuk memulai usaha sebelum ada investor yang meminjamkan
modal kepada CV. Celery Expert. Dengan biaya Rp.15.000,- per
orangnya, maka terkumpullah modal dari Celery Expert sebesar Rp
31

135.000,- dan pada hari sabtu tanggal 10 November 2017 CV. Celery
Expert mendapat pinjaman modal dari pihak Fakultas Pertanian yaitu
sebesar Rp 150.000. Selanjutnya uang tersebut digunakan untuk
mengganti biaya pengeluaran percobaan produk sebelumnya dan juga
untuk membeli semua bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi
Cisely dan Squash Celedry.
CV. Celery Expert memproduksi untuk pertama kalinya pada
tanggal 30 November 2017 yaitu pada saat persiapan persentase produk
dengan 5 Sqush Celedry dan 5 Cisely. Kemudian produksi kedua
kalinya dilakukan pada tanggal 10 November yaitu dengan
memproduksi sebanyak 5 Squash Celery yang dijual seharga Rp 8.000,-
per botolnya dan 6 Cisely yang dijual seharga Rp 5.000,- per
kemasannya. Keuntungan yang didapat dari produksi kali ini yaitu
sebesar Rp 40.000,-. Biaya tersebut kemudian digunakan untuk
memproduksi kembali smoothies.
Pada tanggal 15 November 2017 CV. Celery Expert memproduksi
kembali dengan menjual sebanyak 6 Squash Celery dan 8 Cisely
dengan harga yang sama seperti saat penjualan sebelumnya. Dari
kegiatan produksi tersebut, CV. Celery Expert mengeluarankan biaya
produksi sebesar Rp 35.000 dan pemasukan sebesar Rp 88.000,-
sehingga CV. memperoleh keuntungan sebesar Rp 53.000,-. Kemudian
dari penghasilan tersebut digunakan untuk modal produksi selanjutnya.
Pada tanggal 17 November 2017 CV. Celery Expert memproduksi
kembali olahan dari bahan dasar seledri tersebut yaitu tepatnya pada saat
EXPO dengan memproduksi sebanyak 50 Squash Celedry dan 40
kemasan Cisely dengan harga yang sama seperti biasanya. Dari produksi
itu CV. Celery Expert mengeluarkan biaya sebesar Rp 153.000,- dan
pemasukan sebesar Rp 765.000,- sehingga CV. Celery Expert
memeroleh keuntungan sebesar Rp 612.000. Dengan demikian maka
32

diperoleh keuntungan secara keseluruhan dari setiap produksinya yaitu


sebesar Rp 705.000. Keuntungan tersebut digunakan oleh CV. Celery
Expert sebagai modal untuk pembelian bahan-bahan selanjutnya.
b. Analisis Produksi
1. Squash
Kendala dari pembuatan squash adalah pada takaran
pembuatan sirup dengan menggunakan campuran dari ekstrak seledri
dan gula. Karena pada proses ini harus memperkirakan kekentalan
yang dihasilkan sehingga tercipta gradrasi warna pada squash. Selain
itu harus mempertimbangkan kadar kemanisan yang ditimbulkan
oleh gula sedangkan gula sendiri mempunyai fungsi untuk
menjadikan sirup menjadi kental agar tidak mudah tercampur dengan
sprite. Selain kendala pada takaran antara gula dan ekstrak seledri,
dalam pembuatan squash khususnya pada saat penyajian harus
menggunakan buah yang segar yang akan mempengaruhi warna dan
kecantikan dari bentuk squash itu sendiri sehingga dalam
menyiapkan buah untuk campuran squash agar tidak terlalu lama
didiamkan, karena akan menyebabkan buah menjadi layu dan
mengotori squash.

2. Cisely
Kendala dari pembuatan cilok adalah pada takaran antara
tepung kanji dan tepung terigu yang akan mempengaruhi terhadap
tekstur dari cilok itu sendir. Apabila tepung terigu terlalu banyak
maka cilok akan terasa bantat atau mengeras sedangkan apabila
tepung kanji terlau banyak maka cilok akan terlalu kenyal. Selain
takaran terigu, juga takaran untuk campuran antara bumbu, terigu
serta kandungan seledri sebagai cirikhas dari cilok Ciselly ini.
Bumbu yang digunakan harus mempertimbangkan dengan
33

kandungan atau aroma dari seledri agar aroma dari seledri tidak
tertutupi dari bumbu yang digunakan. Kendala selanjutnya yaitu
pada saat proses pembentukan cilok yang dikemas dalam bentuk
bulatan. Bulatan yang dihasilkan tidak sama rata sehingga terdapat
cilok dalam ukuran besar dan ukuran kecil yang dapat berpengaruh
pada proses pemasaran. Setelah cilok dibuat bulatan, cilok akan
menyatu sehingga harus diberi tepung pada wadah agar cilok yang
telah dibentuk akan tetap dalam bentuknya. Selain dari kedala diatas,
kendala selanjutnya adalah pada proses perebusan cilok dimana cilok
akan mengeras apabila didiamkan dan dibiarkan dingin, sehingga
harus disajikan dalam keadaan panas.

BAB IV
PENUTUP
34

A. Kesimpulan
1. CV. Celery Expert merupakan perusahaan yang bergerak dibidang budidaya
dan pengolahan komoditas Seledri. Tanaman seledri digunakan sebagai pokok
dalam mendirikan usaha ini dengan mengedepankan inovasi produksi olahan
seledri yang mampu diterima oleh masyarakat. Inovasi yang ditawarkan oleh
CV. Celery Epert adalah Squash yang merupakan olahan dari ekstrak seledri
yang dikemas dalam bentuk sirup dengan dihidangkan sebagai minuman
segar, sedangkan produk lainnya yang ditaarkan adalah Ciselly yang
merupakan cilok dengan kandungan seledri tinggi.
2. Pada kegiatan yang telah dilakukan dari mulai proses budidaya pengolahan,
sampai pemasaran dapat diketahui beberapa kendala yang menghambat proses
usaha produksi hasil pertanian tanaman seledri. Kendala pada proses budidaya
meliputi pembibitan dan pengolahan tanah. Kendala pada proses pengolahan
meliputi penakaran dari setiap bahan yang digunakan. Selain kendala pada
budidaya dan pengolahan, juga terdapat kendala pada keuangan yang sanagt
berpengaruh terhadap jalannya proses produksi usaha ini.
3. Proses budidaya tanaman yang dilakukan oleh PT INDMIRA meliputi
budidaya tanaman vertikultur, hidroponik, aqua ponik, dan budidaya tanaman
hortikultura.
4. Proses produksi yang dilakukan di pabrik pengolahan kripik meliputi
pemilihan bahan baku, penggunaan teknologi penggorengan tradisional
dengan menggunakan kayu bakar, produk yang dihasilkan berupa kripik belut,
kripik jamur, kripik pare, kripik paru dan kripik bayam.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Aneka Olahan Seledri. Dalam http://www.cara-memasak.com di


akses pada 26 November 2017
35

Anonim. 2012. Petunjuk budidaya Seledri. Dalam http ://www.agrotani.com di akses


pada 26 November 2017

Radit Aditia,W.1992. Budidaya tanaman dan hortikultura. Kanisius. Yogyakarta

Sastrahidayat. 1992. Bertanam Seledri. Penebar Swadaya. Jakarta.


36

LAMPIRAN
37

Gambar 1. Kunjungan di PT INDMIRA Gambar 2 Kunjungan di PT Cita Rasa


38

Gambar 4 Cilok Ciselly

Gambar 3 Selery Squash

Gambar 6 Tanaman seledri

Anda mungkin juga menyukai