Anda di halaman 1dari 2

SIAPA KETUA OSISKU?

Pemilihan OSIS memang telah berakhir. Dan hasil dari pemungutan suarapun
juga sudah diumumkan. Namun, berbeda dengan ketua terpilih ini adalah awal baktinya bagi
Fikal sebagai Ketua OSIS. Yang ternyata tak lain tetangga masa kecilnya Firda. Pak Ilham
sudah mengingatkan untuk segera mengadakan rapat dengan seluruh pengurus OSIS.
Firda : “Selamat ya Fikal atas menjabatnya menjadi Ketua OSIS baru”
Fikal : “Eh, Firda terimakasih ucapannya”
Firda : “Tak kusangka Fikal dulu bocah ingusan sekarang malah menjabat jadi
Ketua OSIS”
Fikal : “Jangan begitu dong Fir. Gimana sekarang aku sudah ganteng belom?”
Firda : “Enggak banget deh apaan sih Kal”
Fikal : “Ngomong aja sih Fir kalau aku ganteng”
Firda : "Hissshh…. Apaan sih, Kal"
Fikal : “Oh iya btw. Selamat ya Fir kamu juga terpilih menjadi Sekretarisku yang
secara nggak langsung kita bakal sering ketemu”
Firda : “Iya terima kasih ya Kal. Memangnya kenapa kalau sering ketemu?”
Fikal : “Biar lebih enak PDKT nya”
(membuat Firda salah tingkah, langsung mengalihkan topik pembicaraan)
Firda : “Kapan kita akan melaksanakan pertemuan perdana kita Kal?”
Fikal : "Rapat to?"
Firda : "Iya, rapat mendiskusikan program-program untuk satu tahun ke depan."
Fikal : "Bagaimana kalau kita susun sendiri saja Fir?"
Firda : "Ya tidak bisa dong Kal, ini organisasi, harus tetap mengadakan pertemuan
untuk bertukar pikiran dalam membahas suatu masalah, karena tujuan diskusi itu kan untuk
mencari kesepakatan bersama, lha kalau kita buat berdua namanya kan mencari kesekapatan
berdua."
Fikal : "Oh iya ya, kalau berdua nanti yang muncul kesepakatan pernikahan ya
Fir." Ledek Fikal dengan mengedipkan sebelah matanya yang sipit.
Fikal : "Becandanya jangan keterlaluan gitu ah, ntar kalau ada yang dengar bisa
viral lo."
Firda yang sebetulnya sudah menyukai Fikal sejak kecil yang mendengar bercandaan seperti
sebetulnya merasa senang sekaligus juga malu. Namun, Firda tetap stay cool agar tidak
terlihat oleh Fikal rasa senangnya itu.

(Setelah rapat)
Firda segera bergegas kembali ke kelas. Di sepanjang koridor kelas, banyak bisik-bisik
siswa putri setelah kepergian Fikal dan Firda. Memang sudah bukan rahasia lagi kalau di
antara mereka berdua sudah digosipkan sedang ada jalin asmara. Meski berkali-kali Firda
mengelak, namun menurut beberapa temannya, tatapan Fikal ke Firda mengandung makna
berbeda selain tugas-tugas sekolah atau OSIS.
Hanuf : "Ahaii..cie-cie yang baru ketemu sang Pujaan Hati ketua OSIS tercintaahhh
yaa,"
Firda : "Hanuf, ngomong apaan sih ini?" Firda tampak merah pipinya, karena
semua mata teman-temanya tertuju kepadanya.
Danisa : "Wah, jadi bener nih, sang ketua dan sekretaris sudah jadian?"
Firda : “Apaan sih Dan”
Danisa : “Cerita dong kok kalian bisa ketemu mana menjabat dalam kepengurusan”
Firda : “Apa yang mau di ceritain? Nggak ada yang perlu diceritain.”
Danisa : “Iiihh.. Nggak asik ihh si Firda”
Firda : "Sudah cukup, sekali lagi aku katakan ya, antara aku dan Fikal itu hanya
teman, seperti aku dengan kalian."
Danisa : “Nggak percaya tuh”
Firda : “Udah ah ke kelas aja. Capek ngomong sama orang keras kepala”
Danisa : "Kalau gitu kita doakan ya, semoga pasangan terkeren itu segera jadian,"
"Aamiiinn," sontak seluruh teman-temannya berteriak bersama. Jelas keadaan ini membuat
Firda semakin berubat pucat pasi.

Anda mungkin juga menyukai