Makalah PKN
Makalah PKN
(HAM)
DOSEN PENGAMPU
REGULER A
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang melekat pada setiap manusia tanpa
pandang jenis, ras, agama, atau latar belakang sosial-ekonomi. Hak asasi manusia meliputi hak-
hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Setiap orang berhak atas hak-hak tersebut tanpa
diskriminasi apa pun.
Hak asasi manusia merupakan dasar dari kehidupan yang beradab, yang memungkinkan
manusia hidup dengan martabat dan bebas dari penindasan dan kekerasan. Negara-negara telah
menetapkan standar hak asasi manusia dalam peraturan hukum, seperti Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948.
Meskipun negara-negara telah berupaya untuk menghormati hak asasi manusia, realitas
menunjukkan bahwa masih banyak pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di seluruh dunia.
Ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk hak asasi manusia masih jauh dari selesai dan bahwa
masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan hak asasi manusia dihormati dan
dilindungi.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menghormati hak asasi manusia dan
berjuang untuk melindungi hak-hak tersebut. Setiap orang harus memiliki kesempatan untuk
hidup dengan martabat, kebebasan, dan hak yang sama, tanpa pandang apapun. Hal ini dapat
dicapai dengan memperjuangkan hak asasi manusia dan bekerja sama untuk menciptakan dunia
yang lebih adil, damai, dan beradab.
KELOMPOK 2
I
Daftar isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
Daftar isi.........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................2
II
2.7.5 Etnis Rohingya (Myanmar).....................................................................................14
2.10 Hasil Wawancara Dengan Warga Sekitar Mengenai Hak Asasi Manusia.......................16
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................22
3.2 Saran-Saran.....................................................................................................................22
III
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan
sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali
dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi
dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu
diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena
pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi
diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak
yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak
asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal,
artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun.
Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaannya
juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama
manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada setiap manusia secara
universal, yang diperoleh sejak lahir dan tidak dapat dicabut oleh siapapun. HAM
melindungi setiap individu dari tindakan diskriminatif, penganiayaan, dan kekerasan
yang dilakukan oleh pihak lain, termasuk pihak negara.
HAM mencakup berbagai hak yang diakui secara internasional, seperti hak atas
kebebasan berpendapat, hak atas kebebasan berekspresi, hak atas perlindungan dari
diskriminasi, hak atas kebebasan beragama, hak atas pendidikan, hak atas kesehatan, hak
atas pekerjaan yang layak, dan sebagainya.
Pengakuan HAM sebagai hak yang melekat pada setiap manusia diakui secara
internasional melalui berbagai instrumen hukum, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (DUHAM) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun
1948, Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD),
Konvensi tentang Hak Anak-anak, Konvensi tentang Penghapusan Diskriminasi terhadap
Perempuan (CEDAW), dan sebagainya.
hak asasi manusia sudh memiliki cabang ilmu sendiri untuk mempelajarinya.
Untuk itu ada beberapa pengertian hak asasi manusia dari para ahli yang
mengemukakan cabang ilmu tentang hak asasi manusia.
HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia
sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci
2
HAM Menurut Jan Materson
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah
hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup
sebagai manusia.
HAM menurut miriam budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya
universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin,
suku dan agama.
HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai
dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan
tuhan yang maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan
dihargai oleh setiap manusia. Kesimpulan dari berbagai pengertian HM diatas
adalah suatu kebutuhan mendasar yang harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya
dalam kandungan.
3
1. Tahun 2500 SM-1000 SM
Perjuangan Nabi Ibrahim melawan kezaliman Raja Namruds. Nabi Musa
memerdekan bangsa Yahudi dari perbudakan raja Fir’un agar bebas dari
kesewenangan hukum hamurabi pada masyarakat Babilonia yang menentapkan
ketentuan hukum yang menjamin keadilan bagi warga negaranya.
2. Tahun 600 SM di Athena ( Yunani )
Solon yang telah menyusun Undang- undang yang menjamin keadilan bagi setiap
warganya untuk itu ia membentuk hekiaea, yaitu mehkamah keadilan untuk
melindungi orang- orang miskin dan majelis rakyat atau eklesia.
3. Tahun 527 SM-322 SM
Kaisar Romawi Flanvius Anacius, justianu, melakukan peraturan hukum modern
yang termodifikasi yaitu Corpus Iuris sebagai jaminan kedilan dan hak asasi
manusia.
4. Socrates (469-399 SM), Plato (429-374 SM), dan Aristoteles (384-322 SM)
sebagai filsuf Yunani peletak dasar diakuinya hak asasi manuisa. Mereka
mengajarkan untuk mengkritik pemerintah yang tidak berdasarkan keadilan, cita-
cita, dan kebijaksanaan.
5. Tahun 30 SM
Kitab injil di bawa Nabi Isa Al Masih sebagai peletak dasar tingkah laku manusia
agar senantiasa hidup dalam cinta kasih terhadap Tuhan atau sesama manusia.
6. Tahun 600
Perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk membebaskan para bayi wanita dari
penindasan bangsa Quraisy. Kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW banyak mengajarkan tentang toleransi,berbuat adil, tidak boleh
memaksa, bijaksana, menerapkan kasih sayang dan sebagainya.
7. Tahun 1215 abad 17-19
Gerakan rasionalisme dan humanisme di Eropa bergolak secara revolusioner
dibidang hukum, hak asasi dan ketatanegaraan ditandai lahirnya Magna Charta di
4
Inggris yang berisi pembatsan kekuasaan raja dan hak asasi manusia, pelopornya
John Locke dan Thomas Aquino.
8. Tahun 1679
Lahir piagam HAM, yaitu Hobeas corpus Act yang isinya jaminan kebebasan warga
negara dan mencegah penjarahan sewenang-wenang terhadap rakyat.
9. Tahun 1689
Lahir piagam Bill of Rights di Britania Raya, yaitu berisi tetntang undang- undang
tentang hak-hak asasi kebebasan warga negara. Adapun pengaturan HAM yang
terdapat dalam piagam tersebut yaitu :
Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen
Kebebasan berbicara dan mengeluarkan perndapat
Pajak, undang-undang, dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen
Hak warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaan masing- masing
Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja
10. Tahun 1776
Declaration on Independence di Amerika, yaitu deklarsi kemerdekaan yang di
umumkan secara aklamasi oleh 13 Negara bagian lainnya. Deklarasi ini merupakan
piagam hak asasi manusia karena mengandung pernyataan “Bahwa semua bangsa di
ciptakan sama derajat oleh Tuhan Yang Maha Pencipta”.
11. Tahun 1789
Lahir piagam Declarasi des droid de L’homme et du Citoyem yaitu piagam
pernyataan hak asasi manusia dan warga negara hasil revolusi Prancis di bawah
kepemimpinan Jendral Laffayette dengan semboyan Liberte (kemerdekaan), egalite
(Persamaan), Fraternite (persaudaraan). Diprakarsai oleh JJ. Rousseau, Voltaire.
Montesque.
12. Tahun 1941
Atlantik Charter yang lahir pada saat berkobarnya perang dunia II dengan pelopor
FD. Roosevelt, mengusulkan empat kebebasan (The Four Freedoms) sebagai
penyangga hak asasi manusia yang pling pokok dan mendasar yang isinya :
5
Kebebasan untuk berbicara dan mengemukanan pendapat, Kebebasan untuk
beragama, Kebebasan dari rasa takut, Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan.
13. Tahun 1948
Lahirnya piagam hak asasi manusia sedunia atau Universal Declaration of Human
Right.
Organisasi yang didirikan tersebut mewadahi banyak orang dimana untuk merasa
sadar bersama – sama memiliki hak – hak yang harus diperjuangkan dan dicapai.
Organisa – oraganisasi yang dibangun memperjuangkan hak – hak masyarakat dengan
cara berbeda, namum pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama untuk menghapuskan
kolonialisme di tanah Indonesia.
1. Menurut rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia
universal deklarasion of human rights yang di tetapkan PBB pada 10 Desember
6
1948. Hak Asasi Manusia terbagi kedalam beberap jenis, yaitu hak personal( hak
jaminan pribadi), hak legal ( hak jaminan perlindungan hokum), hak sipil dan politik,
hak subtensi(hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan ) serta
hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak personal, hak legal, hak sipil, dan politik yang
terdapat dalam pasal 3 -21 dalam DUHAM memuat :
7
II.5 Macam Macam Bentuk HAM
2. Menurut rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia
universal deklarasion of human rights yang di tetapkan PBB pada 10 Desember
1948. Hak Asasi Manusia terbagi kedalam beberap jenis, yaitu hak personal( hak
jaminan pribadi), hak legal ( hak jaminan perlindungan hokum), hak sipil dan politik,
hak subtensi(hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan ) serta
hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak personal, hak legal, hak sipil, dan politik yang
terdapat dalam pasal 3 -21 dalam DUHAM memuat :
Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi
Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan
Hak bebas penyiksaan
Hak untuk memperoleh pengakuan hokum dimana saja secara pribadi
Hak untuk pengampunan hokum secara efektif
Hak bebas dari penangkapan penahanan atau pembuangan yang sewenang –
wenang
Hak untuk peradilan yang indefenden dan tidak memihak
Hak untuk praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah
Hak bebas dari campur tangan yang sewenang-wenang terhadap kekuasaan
pribadi, keluarga, tempat tinggal, maupun surat-surat
Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik
Hak atas perlindungan hokum terhadap serangan semacam itu
Hak bergerak
Hak memperolah suara
Hak atas satu kebangsaan
Hak untuk menikah dan membentuk keluarga
Hak untuk mempunyai hak milik
Hak bebas berfikir, berkesadaran , dan beragam
Hak bebas berfikir dan menyatakan pendapat
Hak untuk berhimpun dan berserikat
8
Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan
3. Secara umum HAM dapat dikelompokkan menjadi enam macam :
a. Hak asasi pribadi (personal rights)
Hak mengeluarkan pendapat.
Hak menikah.
Hak untuk memeluk agama.
Hak untuk kebebasan untuk bergerak.
b. Hak asasi politik
Hak mendirikan, menjadi anggota dan simpatisan parpol.
Hak ikut pemilu dan kampanye dalam pemilu.
Hak ikut berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan umum.
c. Hak asasi ekonomi
Hak mendirikan koperasi.
Hak menjual, membeli, dan menyimpan barang.
Hak mendirikan badan usaha swasta.
Hak mengadakan transaksi bisnis.
d. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemberitahuan ( rights of legal
aquality )
Hak untuk menjadi pejabat
Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum
Hak perlindungan hukum
e. Hak sosial budaya ( sosial and cultural rights)
Hak mendapatkan Pendidikan
Hak menikmati hasil kebudayaan
Hak untuk mengembangkan kebudayaan
Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak
9
Hak untuk mendapatkan prosedur yang benar dalam proses pengadilan
4. Sementara itu dalam UUD 1945 (amandemen I-IV UUD 1945) memuat hak asasi
manusia yang terdiri dari hak :
a. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat
b. Hak kedudukan yang sama didalam hukum
c. Hak kebebasan berkumpul
d. Hak kebebasan beragama
e. Hak penghidupan yang layak
f. Hak kebebasan berserikat
g. Hak memperoleh pengajaran atau Pendidikan
5. Sementara itu secara operasional beberapa bentuk ham yang terdapat dalam UU
No.39 tahun 1999 tentang HAM sebagai berikut:
a. Hak untuk hidup
b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
c. Hak mengembangkan diri
d. Hak memperoleh keadilan
e. Hak atas kebebasan pribadi
f. Hak atas rasa aman
g. Hak atas kesejahteraan
h. Hak turut serta dalam pemerintahan
i. Hak Wanita
j. Hak anak
10
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara
membunuh anggota kelompok,mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota- anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang
akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya,
memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok,
dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (UU
No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,
perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang
yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional, penyiksaan,
perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan
seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau
perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya,
agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang
dilarang menurut hukum internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan
apartheid.
11
Pembantaian ini dilakukan mulai dari Desember 1946 hingga Februari
1947. Target utama mereka adalah warga sipil yang mendukung kemerdekaan
Indonesia. Awalnya, pasukan Belanda hanya menyiksa dan menembaki para pria
dan pemuda. Di hadapan wanita dan anak-anak, mereka yang dituduh langsung
ditembak mati di tempat. Rumah-rumah mereka pun dibakar. Tak berhenti di
sana, pasukan yang kian beringas kemudian juga memburu warga sipil,
perempuan dan anak-anak
Bentrokan antara aparat dan warga yang berawal dari urusan politis dan
meluas menjadi masalah SARA terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 12
September 1984. Dalam peristiwa ini, ratusan orang tewas akibat kekerasan dan
penembakan yang dilakukan secara membabi buta oleh aparat bersenjata.
Sementara ratusan orang lainnya menderita luka-luka dan ratusan orang
ditangkap.
Pada tahun 1997 hingga 1998 terjadi penculikan aktivis pro demokrasi
yang dilakukan menjelang jatuhnya Presiden Soeharto pada tahun 1998.
Penculikan dilakukan oleh tim khusus beranggotakan tentara yang disebut Tim
12
Mawar. Akibat penculikan ini, terdapat 13 aktivis yang masih hilang dan satu
orang meninggal. Sementara sembilan aktivis lain telah dilepas.
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Bentrokan terjadi antara aparat
dan mahasiswa yang sedang melakukan demonstrasi menuntut Soeharto untuk
turun dari jabatan presiden. Aparat keamanan menembakkan peluru ke arah para
mahasiswa.
Tak hanya dengan peluru karet, mereka juga menggunakan peluru tajam.
Akibatnya, empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dan puluhan lainnya
luka-luka.
Salah pemicunya karena kebencian pada etnis Yahudi kala itu karena ada
pengaruh revolusi Rusia dan kondisi ekonomi Jerman yang terpuruk akibat kaum
Yahudi yang dianggapnya berbeda ras dengan orang-orang Jerman asli.
Mussolini dan Adolf Hitler menandatangi Pakta Baja yang jadi tanda
Jerman dan Italia bersekutu atau berada di pihak yang sama. Pada 1939, Jerman
menginvasi Polandia yang menandai pecahnya Perang Dunia II. Italia awalnya
13
enggak langsung mengikuti Jerman namun memantau rentetan kemenangan
Jerman sebelum memutuskan bergabung.
14
Mussolini lalu melakukan penyerbuan ke Perancis Selatan pada 1940, dan
ditahun sama dilakukan Invasi ke Yunani. Tak hanya di Eropa, pasukan Italia
dibawah perintah Mussolini juga terlibat konflik dengan pasukan Inggris di
kawasan Afrika Timur dan Utara. Italia mulai melemah setelah Jerman juga
mulai kehilangan kekuatan, dan Mussolini berhasil dilumpuhkan dengan
ditembak mati pada 1945.
Pada 1950, pendaftaran populasi di Afrika Selatan dibagi jadi 3 ras, yaitu
Bantu (Afrika kulit hitam), kulit putih, dan kulit berwarna lainnya. Selain itu
dikenal juga kategori baru yang berasal dari Asia dan sebagian besar berasal dari
India dan Pakistan.
Ketika politik apartheid berlaku, 80% wilayah Afrika Selatan dimiliki oleh
warga kulit putih. Sedangkan warga kulit hitam ditempatkan di kawasan termiskin
yang dikenal dengan istilah homelands. Bahkan pemisahan antara ras kulit putih
dan kulit hitam diberlakukan di fasilitas umum.
Tak hanya militer, korban jiwa juga menyasar warga sipil termasuk
wanita, anak-anak, hingga relawan. Palestina memperjuangkan pengakuan PBB
sebagai suatu negara, namun meski Palestina sudah diakui sebagai negara,
15
serangan Israel tetap berlanjut dan dikecam oleh dunia sebagai bentuk kejahatan
kemanusiaan.
16
II.8.5 Etnis Rohingya (Myanmar)
Rohingya adalah sebuah kelompok etnis Indo-Arya yang berasal dari
Rakhine di Burma. Kasus pelanggaran HAM yang dialami oleh etnis ini terjadi
karena banyak pembantaian terhadap muslim Rohingya.
17
II.10 HAM Berat
HAM berat adalah pelanggaran HAM sebagaimana dimaksud dalam UU 26/2000
yang meliputi kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.[3] Sebagaimana
telah diterangkan dalam sub-bab apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM berat
sebelumnya, di Indonesia bentuk pelanggaran HAM berat adalah meliputi:
Pembantaian di Rwanda yang membantai suku Tutsi yang terjadi pada1994 oleh
Suku Hutu.
Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia antara
1991 hingga 1996. Pembantaian Srebenica ini adalah kasus pertama di Eropa yang
dinyatakan sebagai genosida oleh suatu keputusan hukum.
Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed yang terjadi di
Sudan pada 2004.
18
II.10.2 Kejahatan Kemanusiaan
Macam pelanggaran HAM yang kedua adalah kejahatan kemanusiaan.
Kejahatan manusia ini merujuk pada jenis pelanggaran HAM pada tindakan
pembunuhan massal yang terjadi secara sistematis yang ditujukan kepada suatu
kelompok penduduk sipil yang meliputi aksi:
Pembunuhan.
Pemusnahan.
Perbudakan.
Pemindahan paksa penduduk.
Perampasan berat atas kebebasan fisik.
Penyiksaan.
Pemerkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan prostitusi, pemaksaan sterilisasi.
Penganiayaan.
Penghilangan paksa.
Perbuatan tak manusiawi yang mengakibatkan penderitaan berat, mental dan fisik.
Kejahatan apartheid.
II.11 Hasil Wawancara Dengan Warga Sekitar Mengenai Hak Asasi Manusia
II.11.1 Wawancara dengan Ibu Wati
Pertanyaan 1
19
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di Indonesia
dapat terwujud?
Jawab: Pemerintah harus menegakkan hukum dan memberikan sanksi tugas kepada
pelaku pelanggaran HAM. Dan dapat dilakukan melalui Lembaga pengawasan dan
pengadilan yang independent dengan transparan
Pertanyaan 2
Jawab: Kasus tragedi 1965 itu pada masa pemerintahan soekarno dan soeharto, yang
terjadi penganiayaan dan pembantaian massal terhadap orang-orang yang dituduh
sebagai anggota atau simpatisan PKI
Pertanyaan 3
Jawab: Membentuk komisi nasional HAM dan pengadilan HAM, serta Lembaga
Lembaga lain yang berwenang dalam penegakan HAM, menyelesaikan berbagai
pelanggaran HAM dengan menyeret para pelakunya kepengadilan HAM
20
Pertanyaan 1
Menurut Ibu Maria, Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar
HAM di Indonesia dapat terwujud?
Jawab: Menurut saya, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk
meningkatkan kesadaran tentang HAM. Masyarakat harus lebih menghargai hak-hak
asasi manusia dan menghentikan praktik-praktik diskriminatif, seperti rasisme dan
intoleransi. Pemerintah juga harus memberikan pendidikan dan pelatihan tentang
HAM kepada masyarakat dan aparat penegak hukum.
Pertanyaan 2
Jawab: Ya, sayangnya pelanggaran HAM sering terjadi di Indonesia. Beberapa kasus yang
terkenal adalah kasus pelanggaran HAM di Aceh Pelanggaran HAM juga terjadi dalam bentuk
kekerasan seksual, diskriminasi rasial, dan penganiayaan terhadap minoritas.
Pertanyaan 3
21
II.11.3 Wawancara dengan Bapak Ahmad
Pertanyaan 1
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di Indonesia
dapat terwujud?
Jawab: Menurut saya, masyarakat dan pemerintah harus sama-sama berperan aktif
dalam memperjuangkan HAM di Indonesia. Masyarakat harus lebih peduli dan
menghargai hak asasi manusia, serta melaporkan setiap kasus pelanggaran HAM yang
mereka alami. Pemerintah juga harus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku
pelanggaran HAM dan memberikan perlindungan bagi korban.
Pertanyaan 2
Jawab:
Pertanyaan 3
Jawab: Penegakan HAM di Indonesia masih terbilang lemah. Meskipun sudah ada
undang-undang tentang HAM, namun masih banyak pelaku pelanggaran HAM yang
22
tidak diadili atau dihukum dengan hukuman yang ringan. Sistem hukum di Indonesia
juga masih perlu diperbaiki agar lebih adil dan berpihak pada korban.
23
II.11.4 Hasil Wawancara dengan Bapak
Pertanyaan 1
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di Indonesia dapat
terwujud?
Jawab:
Pertanyaan 2
Jawab:
Pertanyaan 3
Jawab
24
II.11.5 Hasil Wawancara Dengan bapak
Pertanyaan 1
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah agar HAM di Indonesia dapat
terwujud?
Jawab:
Pertanyaan 2
Jawab:
Pertanyaan 3
Jawab:
25
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM
orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat
pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai anugrah dari
Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu.
III.2 Saran-Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.
26