Anda di halaman 1dari 52

Daftar Isi i

Pengantar ii

Latar Belakang 1
Pendahuluan 1

Tujuan dan Sasaran 10


Tujuan Pusat Prestasi Nasional 11
Fokus Kesuksesan 12
12
Kerangka Kesuksesan

Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, 20


Kerangka Kelembagaan

Arah Kebijakan dan Strategi 21


Kerangka Regulasi 22
Kerangka Kelembagaan 22
25
Reformasi Birokrasi

Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan 27

Target Kinerja 28
29
Kerangka Pendanaan

Penutup 32

Lampiran 34
PENGANTAR
“Planning is bringing the future into the present, so that you can do
something about it now”
(Alan Lakein)

Dinamika organisasi mengharuskan adanya Nasional (Puspresnas) sebagai salah satu satuan kerja
responsi yang lincah (agile) dalam tuntutan implementasi di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan
manajemen perubahan di era Revolusi Industri 4.0 dan dan Kebudayaan harus menerjemahkan dan mendukung
Society 5.0 yang berubah sangat cepat. Perumusan rangkaian visi dan misi tersebut.
rencana strategis dalam dokumen Rencana Strategis
sebagai dasar perencanaan pembangunan jangka Dokumen Rencana Strategis Puspresnas
menengah tidak menutup kemungkinan dari dinamika ini merupakan revisi atau penyempurnaan terhadap
perubahan yang tengah berlangsung. Setelah pencapaian tujuan dan target bentuk penyesuaian dan
berlangsung separuh perjalanan kebijakan dan program percepatan. Perhatian utama dari rencana strategis ini
serta kegiatan ternyata perlu ada penyesuaian dan berupaya membangun ekosistem pengembangan prestasi
percepatan pelaksanaan program dan kegiatan di Pusat dan talenta potensial pada setiap peserta didik mulai dari
Prestasi Nasional. Apalagi saat ini, Pusat Prestasi jenjang dan jenis pendidikan dasar, menengah, dan tinggi
Nasional telah melahirkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam satu sinergi pengembangan sumberdaya manusia
Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) sebagai berkualitas dan berkelanjutan. Semoga, melalui revisi
pelaksana program dan kegiatan ajang prestasi talenta Rencana Strategi Pusat Prestasi Nasional 2020-2024
secara lebih teknis. ini pengelolaan kebijakan, program dan kegiatan lebih
dapat menjawab kebutuhan dan dinamika serta sinergi
Dalam rangka penguatan tata Kelola yang baik semua pemangku kepentingan prestasi talenta pendidikan
(good governance), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Indonesia dalam koridor Manajemen Talenta Nasional.
perlu menyusun dokumen kebijakan operasional, program, Amin
dan kegiatan untuk periode 2020-2024. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 45
Tahun 2019, Pusat Prestasi Nasional mempunyai tugas Jakarta, Juli 2022
melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pengembangan prestasi satuan pendidikan dan peserta
didik serta urusan ketatausahaan Pusat. Sementara itu,
fungsinya adalah penyiapan kebijakan teknis di bidang
pengembangan prestasi satuan pendidikan dan peserta
didik; pelaksanaan pengembangan prestasi satuan
pendidikan dan peserta didik; koordinasi dan fasilitasi
pelaksanaan pengembangan prestasi satuan pendidikan
dan peserta didik; pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
di bidang pengembangan prestasi satuan pendidikan dan
peserta didik; dan pelaksanaan urusan ketatausahaan
Puspresnas. Berdasarkan Permendikbud di atas, program
dan kegiatan Puspresnas saat ini diselenggarakan
secara terintegrasi mulai dari jenjang pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi, termasuk di dalamnya untuk jenis
pendidikan khusus.

Pusat Prestasi Nasional secara organisatoris


memerlukan adanya dokumen rencana strategis sebagai
terjemahan dan dukungan atas misi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yaitu mewujudkan Indonesia
Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar
kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global. Adapun misi dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yaitu: (1) mewujudkan
pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata
dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan
teknologi; (2) mewujudkan pelestarian dan pemajuan
kebudayaan serta pengembangan bahasa dan sastra; Daftar Isi
dan (3) mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku
kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi
pengelolaan pendidikan dan kebudayaan. Pusat Prestasi
LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan

Kinerja pendidikan semakin ditantang pencapaian tujuannya yang tidak hanya pada
pencapaian keluaran (output) berupa lulusan tetapi harus menyentuh pada kinerja pada
dimensi dampak (outcome) dari semua proses pendidikan dalam bentuk karya akademik
maupun non-akademik. Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) memiliki tugas dan fungsi untuk
melaksanakan pencapaian pendidikan pada dimensi outcome melalui berbagai layanan dan
ajang maupun non-ajang prestasi talenta para peserta didik mulai dari jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah (SD, SMP, SMA/SMK), pada jenjang Pendidikan Tinggi dan Pendidikan
Khusus. Responsi dan antusiasme masyarakat semakin menguat dan semakin terbangun
budaya prestasi di semua jenjang dan jenis pendidikan. Sesuai dengan Permendikbud Nomor
45 Tahun 2019, tugas dan fungsi Puspresnas adalah melaksanakan penyiapan kebijakan
teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan prestasi
satuan pendidikan dan peserta didik serta urusan ketatausahaan.

Puspresnas merupakan salah satu unit organisasi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Riset, dan Teknologi di bidang pengembangan prestasi nasional berbasis talenta peserta
didik. Puspresnas berupaya mencari, mewadahi/mengumpulkan, mengatur, mendorong,
dan mengembangkan bakat, minat, serta potensi generasi emas Indonesia untuk mencapai
puncak prestasi tertinggi dalam berinovasi dan berkreativitas di bidang: Sains, Teknologi, Seni/
Bahasa/Literasi, Olahraga, Vokasi dan Kewirausahaan, melalui kompetisi, lomba, festival dan
apresiasi. Puspresnas juga menjadi pelopor pengembangan asas gotong royong/kolaborasi
yang akan diimplementasikan dalam strategi kemitraan dengan para pemangku kepentingan
baik Pemerintah/Pemerintah Daerah, Entitas Bisnis, Komunitas, Akademisi, dan Media guna
mencapai misi Manajemen Talenta Nasional.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 maka perlu direvisi dan dirumuskan kembali Rencana
Strategis Puspresnas Tahun 2022-2024. Revisi ini dilakukan dalam rangka penyesuaian dan
percepatan pencapaian tujuan dan target yang ditetapkan. Tugas dan fungsi Puspresnas lebih
difokuskan pada perluasan capaian pada dimensi outcome berupa dampak kinerja peserta
didik dan lulusan dalam jangka menengah bagi diri dan keluarga, dan bangsa dalam makna
pengembangan karir belajar dan karir profesional. Dalam jangka panjang, keberhasilan
pendidikan harus sampai pada dimensi impact yang turut berperan dan mempengaruhi
peningkatan di sektor ekonomi, sosial, politik, kesehatan, dan lingkungan hidup dalam jangka
panjang. Sejatinya, perspektif keberhasilan pembangunan pada rencana strategis dan ukuran
kinerjanya yang mencakup rangkaian komponen yang terdiri atas input (masukan), process
(proses), output (luaran), dan outcome (dampak), dan impact (pengaruh). Uraian dari setiap
komponen tersebut memerinci apa dan bagaimana gambaran program dan kegiatan sebagai
rencana strategis untuk diimplementasikan secara jangka pendek, menengah, dan panjang.

1
Keberhasilan pembangunan pendidikan selama ini dapat ditunjukkan melalui ukuran
dan indikator “efisiensi internal” sebagai pemenuhan indikator mutu pendidikan pada sisi
pemenuhan pasokan/layanan yang sudah dalam kondisi baik. Pemerataan dan perluasan
akses pendidikan telah berhasil menaikan angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi
murni (APM) pada semua jenjang pendidikan. Pada jenjang PAUD APK mencapai 37,52% dan
APM 37,12%. Pada jenjang pendidikan dasar di SD/sederajat APK 106,32% dan APM 97,69%
sedangkan di SMP/Sederajat APK 92,06% dan APM 80,12%. Pada jenjang SMA/Sederajat
masih perlu penguatan karena baru mencapai APK 84,53% dan APM 61,25%. Demikian pula
pada pendidikan tinggi yang baru mencapai APK 25,50% dan APM 19,32%. Secara visual
gambaran capaian APK/APM dapat dilihat pada Grafik 1.1.

Grafik 1.1

APK dan APM

Sumber: BPS, Statistik Pendidikan 2020

Keberhasilan akses pendidikan perlu disertai dengan peningkatan mutu dan relevansi serta
akuntabilitas pendidikan. Salah satu ukuran mutu pendidikan yang dijadikan acuan adalah
hasil penilaian PISA (The Programme For International Student Assessment) yang dilakukan
oleh OECD, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.1. Hasil survei ini menunjukkan bahwa
kualitas peserta didik Indonesia masih berada di urutan papan bawah padahal partisipasi
sekolah dan pembelajaran sudah banyak.

Tabel 1.1 Hasil Pencapaian Skor PISA Indonesia

Sumber: diolah dari data OECD

2
Dalam survei yang lain yang dilakukan sebagai alat ukur keberhasilan pendidikan melalui
TIMMS (Trends in International Mathematics and Science Study) juga menunjukkan hasil yang
kurang memuaskan. Posisi Indonesia berada di papah bawah dari sekitar 40-an negara di
dunia. Data dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Hasil Pencapaian Skor TIMMS Indonesia

Sumber: diolah dari data IEA.

Upaya peningkatan PISA dan TIMMS Indonesia terus dilakukan sejalan dengan perubahan
kebijakan Asesmen Nasional dalam bentuk AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survei
Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar sebagai pengganti Ujian Nasional. Upaya peningkatan
peringkat dan skor PISA dan TIMMS tentunya menjadi tugas dari segenap pemangku
kepentingan baik di tingkat satuan pendidikan, dinas pendidikan, dan kementerian pendidikan
dan kebudayaan. Kebijakan ini juga turut mengubah pemahaman bahkan paradigma baru
tentang prestasi hasil belajar yang selama ini lebih dilihat sebagai penguasaan dan pemenuhan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dari hasil ujian atau tes proses pembelajaran berbasis
kelas di sekolah.
Melalui berbagai ajang maupun non ajang prestasi telanta peserta didik, terdapat capaian
prestasi pendidikan dan pembelajaran. Puspresnas melaksanakan sejumlah lomba, kompetisi,
festival, eksebisi yang diselenggarakan setiap tahun di setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Kegiatan ini diselenggarakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten/kota, provinsi,
nasional, dan internasional. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdapat sekitar
44 jenis ajang lomba dan pada jenjang pendidikan tinggi sekitar 21 jenis ajang lomba yang
diselenggarakan setiap tahun. Sasaran ajang talenta sekitar 52 juta peserta didik yang mengikuti
ajang talenta mulai di tingkat kabupaten/kota sekitar 2 juta peserta didik. Kemudian pada
tingkat provinsi sebanyak 228 ribu peserta didik. Peserta pada kegiatan nasional mencapai 31
ribu peserta didik. Para juara nasional yang siap untuk dibina dan dikirim ke ajang internasional
sekitar 700 orang. Pengiriman delegasi Indonesia ke ajang internasional sekitar 240 orang
peserta di berbagai bidang lomba dan kompetisi. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Grafik
1.2.

Grafik 1.2 Partisipan Ajang Talenta dan Prestasi Peserta Didik

3
Penyelenggaraan ajang prestasi talenta ini sebelumnya diselenggarakan secara terpisah
oleh setiap direktorat terkait. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 45 Tahun 2019, ajang
ini diselenggarakan secara terintegrasi mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan
pendidikan tinggi oleh Pusat Prestasi Nasional. Penyatuan ini memberi konsekuensi bahwa
bidang yang ada perlu dikluster tidak lagi berdasarkan jenjang, tetapi berdasarkan 4 (empat)
bidang talenta yaitu (1) Sains, Riset, Teknologi, dan inovasi; (2) Seni, Bahasa, dan Literasi; (3)
Vokasi dan Kewirausahaan; dan (4) Olahraga dan Kesehatan Jasmani. Selain itu, pengelolaan
dan penyelenggaraan lomba, kompetisi, dan festival ini dimaknai dalam rangka manajemen
talenta nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
tahun 2020-2024. Terdapat 5 (lima) aspek yang harus dikembangkan dalam manajemen
talenta yaitu: identifikasi dan pemetaan talenta, pengembangan database, pembinaan karir,
pengembangan ekosistem, dan kelembagaan. Lebih lanjut dapat dilihat pada Grafik 1.3.

Grafik 1.3 Area Manajemen Talenta

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memiliki peran penting di


sektor hulu pengembangan prestasi dan talenta nasional. Oleh karena itu, pengelolaan dan
penyelenggaraan ajang talenta harus dikaitkan dengan pemetaan dan pengembangan talenta
sejak jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan
khusus, serta pendidikan vokasi. Penyelenggaraan ajang talenta tidak boleh berakhir ketika
para juara ditetapkan, tetapi merupakan awal proses panjang pembinaan sumberdaya manusia
Indonesia yang komprehensif dan berkelanjutan.
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 tentang Arah Kebijakan dan
Strategis terkait dengan pengelolaan manajemen talenta nasional, tertuang arah kebijakan
dan strategi manajemen talenta nasional mencakup: (a) Pemetaan kebutuhan dan persediaan
talenta berdasarkan bidang keahlian dan profesi; (b) Pengelolaan database persediaan
dan kebutuhan talenta (talent pool); (c) Peningkatan keahlian, kapasitas, dan kinerja, serta
pengembangan karir dan prestasi talenta; (d) Penciptaan lingkungan yang kondusif sebagai
daya tarik untuk mengakuisisi talenta, serta bagi pengembangan potensi, minat, keahlian, dan
prestasi talenta; dan (e) Pembentukan Lembaga Manajemen Talenta Indonesia. Kedudukan
dan peran Puspresnas semakin terkonfirmasi dalam kaitan dengan pengembangan manajemen
talenta Indonesia yang menggarap bibit dan potensi talenta para peserta didik di “sektor hulu”

4
pengembangan talenta dan sumberdaya manusia unggul yang memiliki daya saing global
di “sektor hilir”. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengembangan Talenta
Indonesia (BPTI) merupakan salah satu upaya untuk memenuhi pelembagaan manajemen
talenta Indonesia yang dilakukan oleh Kemendikbudristek untuk menyiapkan talenta di sektor
hulu.
Penyelenggaraan ajang maupun non-ajang prestasi talenta peserta didik tentunya tidak
bisa ditangani oleh Pusat Prestasi Nasional atau UPT-BPTI karena alasan waktu, ruang,
dan anggaran. Untuk kepentingan teknis-operasional, Puspresnas sendiri telah membentuk
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) yang memiliki
tugas dan fungsi melaksanakan berbagai ajang dan non-ajang pengembangan prestasi dan
talenta peserta didik. Di sisi lain, banyak pula penyelenggaraan ajang maupun non-ajang yang
diselenggarakan di luar yangdislenggarakan Puspresnas, Kemdibukristek. Banyak inisiatif
penyelenggaraan ajang maupun non-ajang prestasi dan telanta oleh Kementerian dan Lembaga
di luar Kemdikbudristek, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Swasta, Lembaga
Filantropi, Pemerintah Daerah, Lembaga Sosial-Kemasyarakatan, Perguruan Tinggi, dan
satuan pendidikan serta lembaga lainnya yang perlu diakomodasi dan diakui atau direkognisi.
Untuk itu, Pusat Prestasi Nasional mengembangkan sistem kurasi untuk menilai kelayakan
dan pengakuan terhadap penyelenggaraan ajang maupun non ajang prestasi talenta. Melalui
proses kurasi ini diharapkan akan terkumpul data dan informasi penyelenggaraan ajang maupun
non-ajang dari semua pemangku kepentingan prestasi talenta dalam koridor Manajemen
Talenta Nasional. Dengan demikian, pencapaian tujuan dan target kuantitatif maupun kualitatif
prestasi dan talenta peserta didik akan dapat direkam sebagai database bibit, potensi, dan
talenta unggul yang siap menjadi pemain utama dan pemimpin di bidangnya dan di sektor
kehidupan masing-masing sesuai dengan bakat dan talenta peserta didik yang unik yang
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Database prestasi dan talenta peserta didik akan
menjadi sebagai “Digital CV“ yang akan menjadi pertimbangan dalam Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) jalur prestasi, Penerimaan Mahasiswa Baru jalur prestasi, Beasiswa, BOS
Kinerja Prestasi, dan berbagai penghargaan dan apresiasi melalui jalur prestasi peserta didik.

Pusat Prestasi Nasional telah menyusun Rencana Strategis Periode 2020-2024 dengan
Sasaran Kegiatan (SK) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang sudah ditetapkan. Dalam
dua tahun pelaksanaan progam dan kegiatan terdapat gambaran target dan realisasi di tahun
2020-2021, sebagaimana dapat dilihat pada Grafik 1.4. Terdapat 5 indikator kuantitatif yang
realisasinya sudah jelas pencapaiannya dalam 2 tahun pelaksanaan program. Pada IKK 1:
Jumlah medali yang diperoleh peserta didik pada kompetisi Internasional (Emas, Perak,
Perunggu, dan penghargaan lainnya) masih belum memenuhi target dari 221 baru terealisasi
sebanyak 86 medali (30,77%) di tahun 2020 dan dari 238 baru terealisasi 100 medali (42,02%)
di tahun 2021. Untuk IKK 2: Jumlah peserta didik yang mengikuti kompetisi internasional,
dari target 289 terealisasi 86 orang (29,76%) di tahun 2021, dan dari target 310 terealisasi
melampaui target mencapai 316 orang (101,94%). Untuk IKK 3: Jumlah kompetisi peserta
didik yang dilaksanakan tingkat nasional, dari target 176 kegiatan terealisasi 159 kegiatan
(90,34%) di tahun 2020, dan dari target 194 terealisasi 208 kegiatan kompetisi (107,22%)
di tahun 2021. Untuk IKK 4: Jumlah satuan pendidikan berprestasi di semua jenjang; pada
tahun 2020 tidak ada program, namun pada tahun 2021 ditargetkan 200 satuan pendidikan
terealisasi 207 satuan pendidikan (103,5%). Untuk IKK 5: Jumlah peserta didik yang difasilitasi
mengikuti program pengembangan talenta; dari target 50 orang terealisasi 55 orang (110%) di
tahun 2020, dan dari target 60 orang terealisasi 270 orang (450%) di tahun 2021.

5
Grafik 1.4 Target dan Realisasi Program dan Kegiatan Tahun 2020-2021

Terkait dengan anggaran yang dialokasi untuk merealisasikan program dan kegiatan di
Puspresnas di tahun 2020 teranggarkan sebesar Rp.226.778.348.000,00 (dua ratus dua
puluh enam milyar tujuh ratus tujuh puluh delapan juta tiga ratus empat puluh delapan ribu
rupiah). Sementara di tahun 2021 teralokasikan anggaran sebesar Rp.257.516.453.000,00
(dua ratus lima puluh tujuh milyar lima ratus enam belas juta empat ratus lima puluh tiga
rupiah). Dengan demikian, meskipun dalam suasana pandemic Covid-19, pelaksanaan
dan realisasi program dan kegiatan Puspresnas selama kurun waktu waktu 2020 – 2021
telah mencapai hasil kegiatan yang sesuai dengan harapan, apalagi sebagai unit baru yang
merupakan penggabungan dari program dan kegiatan pada unit-unit pembinaan kesiswaan di
setiap direktorat teknis. Pencapaian ini tentu memberi bekal dan kepercayaan organisasi yang
baik di paruh waktu pelaksanaan program di tahun 2022-2024.

6
A. Potensi dan Permasalahan
Potensi dan Permasalah Berdasarkan permasalahan yang ada, dilakukan analisis atas permasalahan
tersebut untuk selanjutnya didapatkan suatu potensi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Permasalahan
Program prestasi peserta didik yang dikelola Pusat Prestasi Nasional merupakan penggabungan dari
Subdirektorat Pembinaan Kesiswaan di setiap direktorat terkait. Pengelolaan kegiatan atau ajang
prestasi diselenggarakan dengan pendekatan “jejang pendidikan” mulai dari tingkat dasar, menen-
gah, dan tinggi, pendidikan vokasi, dan pendidikan khusus. Dengan mengacu kepada Manajemen
Talenta Nasional sebaiknya menggunakan pendekatan “bidang talenta” sesuai dengan kerangka Ma-
najemen Talenta Nasional. Namun demikian, perlu ada perubahan KRO (klasifikasi rincian output)
atau RO (rincian output) yang mengarah pada pengembangan bidang talenta yang terbagi dalam 4
(empat) kelompok (kulster) bidang talenta yaitu: (a) Bidang Sain, Riset, Inovasi, dan Teknologi;
(b) Bidang Seni, Budaya, dan Literasi; (c) Bidang Vokasi dan Kewirausahaan; dan (d) Olahraga
dan Kesehatan Jasmani. Selain itu, peran dan partisipasi pemerintah daerah di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota masih belum banyak menyediakan program/kegiatan dan anggaran dalam penye-
lenggaraan ajang talenta. Di tingkat satuan pendidikan perlu sebagai fungsi penelusuran talenta dan
kegiatan pembinaan prestasi talenta belum optimal dilakukan. Perumusan Rencana Anggaran dan
Belanja Sekolah belum banyak menyediakan program dan alokasi anggaran yang signifikan dalam
pembinaan kesiswaan dan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler serta pembinaan kelompok atau
klub minat dan bakat peserta didik. Pada tahap pemberian penghargaan atau apresiasi atas pencapa-
ian prestasi talenta peserta didik dan satuan pendidikan masih belum optimal dan belum ada skema
dan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Pemberian beasiswa, jalur prestasi pada PPDB
dan PMB, serta bentuk penghargaan lain masih belum banyak diberikan. Dengan demikian, muara
semua permasalahanya adalah belum terbentuknya budaya dan ekosistem prestasi dan talenta baik
di tingkat kebijakan maupun operasional.
a. Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas maka perlu dilakukan analisis per-
masalahan dengan membandingkan kekuatan dan kelemahan yang bersifat internal
dengan peluangan dan tantangan yang bersifat eksternal di Puspresnas. Berikut ini
deskripsi analisis permasalahan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, and Treat) dalam matrik berikut:
STRENGHT (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN)
• Adanya penetapan kebijakan dan regulasi yang • Dukungan kebijakan dan regulasi di ting-
mendukung pengembangan Prestasi Talenta se- kat pemerintah daerah yang lebih focus
suai UU NOmor 20/2003 tentang perlunya pe- pada kegiatan pembelajaran dalam kelas
layanan potensi, minat, dan bakat (talenta) (kurikuler)
• Adanya penetapan Kepres, Permendikbud ten- • Alokasi anggaran yang tidak signifikan
tang pembentukan lembaga tersendiri dan terin- oleh Pemda terkait ajang dan apresiasi
tegrasi untuk mengelola prestasi telanta prestasi talenta.
• Belum adanya program ekstrakurikuler
• Sudah berlangsungnya pelaksanaan ajang
yang utuh dan komprehensif dalam pe-
prestasi talenta peserta didik sejak lama yang layanan dan pengembangan minat dan
berjejang mulai dari satuan pendidikan, daerah, bakat serta talenta
nasional, dan internasional • Minimnya anggaran kegiatan pelayanan
• Sudah ada pencapaian prestasi di tingkat Inter- minat, bakat, dan telanta dalam Rencana
nasional sebagai bukti keberhasilan pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
program sekitar 200 medali internasional setiap apresiasi prestasi talenta.
tahun.

7
STRENGHT (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN)
• Sudah adanya alumni ajang prestasi talenta yang • Belum adanya “Kalender Prestasi Kes-
mendapatkan fasilitas beasiswa dan bisa melan- iswaan” sebagai acuan dalam pembinaan
jutkan ke Perguruan Tinggi Unggulan Dunia dan dan penyelenggaraan ajang talenta mulai
menjadi tenaga profesional. dari satuan pendididkan, Kabupaten/kota,
• Dukungan orang tua dan alumni dalam ben- Provinsi, Nasional, dan Internasional
tuk pembiayaan dan pembinaan peserta didik • Masih kurangnya kerjasama dan kemi-
melalui eksrakurikuler, klub dan kelompok mi- traan pengelolaan dan penyelenggaraan
program dan kegiatan ajang talenta da-
nat/bakat, dan dukungan sanganra, klub olahra-
lam bentuk sponsorshif, magang, inkuba-
ga, dll. si sebagai pengembangan dan penyaluran
prestasi talenta peserta didik.

OPPORTUNITY TREAT
• Kebijakan manajemen talenta nasional membu- • Komitmen dan keberlanjutan program
ka pembangunan ekosistem talenta secara terpa- pembinaan dan pengembangan minat,-
du mulai dari hulu ke hilir. bakat, dan talenta dari pemangku kebi-
• Adanya tawaran dan peluang “karpet merah” jakan
bagi para peserta didik berprestasi dan alum- • Keterbatasan sumberdaya finasial, mate-
ni yang berhasil menjuarai ajang talenta untuk rial, dan manusia.
diterima di kampus terbaik di dalam negeri mau- • Perebutan paradigma dan pengaruh
pun luar negeri. global dalam pembinaan dan pengem-
• Adanya pemberian beasiswa khusus bagi peser- bangan talenta
ta didik berprestasi sebagai juara pada sejumlah • Budaya prestasi yang belum tumbuh
ajang talenta (Beasiswa Indonesia Maju) bahkan dapat menghambat pengemban-
• Adanya produk inovatif hasil ajang talenta yang gan minat, bakat, dan talenta peserta di-
dapat dikomersialiasi dik dan satuan pendidikan.
• Kesadaran terhadap pentingnya memenukena-
li bakat, minat, dan talenta peserta didik untuk
kemudian dibina dan dikembangkan secara op-
timal melalui karir belajar dan karir professional
agar teraktualisasikan sebagai profesi masa de-
pan

b. Potensi

Mengacu pada analisis SWOT di atas, maka terdapat peluang yang dapat dijadikan potensi pengem-
bangan program dan kegiatan atau ajang prestasi peserta didik. Sejumlah perguruan tinggi di dalam
dan luar negeri telah memberikan tawaran dan peluang “karpet merah” bagi para peserta didik ber-
prestasi dan alumni yang berhasil menjuarai ajang talenta. Dengan populasi sekitar 52 juta peserta
didik maka ada potensi yang besar dalam menjaring sekiatr 5-10% dari peserta didik yang ada
untuk dikembangkan melalui kegiatan ajang dan pasca ajang agar semakin terbina dan tersalurkan
talentanya untuk menjadi SDM unggul di masa depan.
Adanya pemberian beasiswa khusus bagi peserta didik berprestasi sebagai juara pada sejumlah
ajang talenta, salah satunya adalah Beasiswa Indonesia Maju (BIM), tentu masih ada peluang lain
yang bisa dicapai oleh peserta didik berprestasi talenta. Terdapat pula sejumlah kampus dari luar
negeri sudah banyak memberikan tawaran beasiswa dan peluang kerja professional untuk kepent-

8
ingan pengembangan industry. Hal ini menjadi salah satu peluang untuk member-
ikan layanan karir belajar yang benar dan terarah maka pemberian beasiswa pada
peserta didik berprestasi talenta ini akan memberi potensi bagi peserta didik yang
menunjukkan prestasi sesuai bidangnya dengan lebih baik.
Kegiatan atau ajang talenta tidak saja menghasilkan para juara, tetapi juga sejumlah
produk inovatif dan hasil temuan atau kreativitas sebagai hasil dari sebuah ajang tal-
enta. Produk-produk innovative dan akreatif ini mestinya dapat dikomersialiasikan
dalam skala industry untuk menjadi produk unggulan bangsa. Selama ini, produk
tersebut hanya menjadi arsip dan “aksesoris lomba’ yang disimpan di gudang, pa-
dahal jika dikemas dan ditawarkan kepad Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
akan menjadi produk yang menghasilkan masukan dan pendapatan bagi para pene-
munya (peserta didik) dan industri itu sendiri bahkan bagi pendapatan negara.

9
10
A. Tujuan Pusat Prestasi Nasional

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik


Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Pasal 297, disebutkan bahwa Pusat Prestasi Nasional
(Puspresnas) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis dan pelaksanaan di
bidang pengembangan prestasi dan manajemen talenta. Kemudian dalam Pasal 298, diuraikan
bahwa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 297, Pusat Prestasi
Nasional menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan kebijakan teknis di bidang pengembangan prestasi dan manajemen talenta;


b. pelaksanaan pengembangan prestasi satuan pendidikan dan peserta didik;
c. pelaksanaan analisis, pengembangan, dan pemanfaatan talenta;
d. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan prestasi dan manajemen talenta;
e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang prestasi dan manajemen talenta; dan
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan Pusat.
Dengan dibentuknya Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), pelaksanaan tugas dan
fungsi Puspresnas akan dibantu oleh pelaksanaan tugas dan fungsi BPTI. Pembentukan BPTI
ini diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Talenta
Indonesia. BPTI merupakan unit pelaksana teknis Kementerian di bidang pengembangan
talenta peserta didik yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Prestasi
Nasional.

11
BPTI mempunyai tugas melaksanakan pengembangan talenta peserta didik, dan
menyelenggarakan fungsi: (a) penyusunan program pengembangan talenta peserta didik; (b)
pelaksanaan pemetaan talenta peserta didik; (c) pelaksanaan asesmen talenta peserta didik; (d)
pelaksanaan ajang talenta peserta didik; (e) pelaksanaan pelatihan pengembangan talenta peserta
didik; (f) pelaksanaan pelatihan pengembangan kapasitas pemandu talenta; (g) pengelolaan data
dan informasi talenta peserta didik; (h) pelaksanaan kemitraan pengembangan talenta peserta
didik; (i) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan talenta peserta didik;
dan (j) pelaksanaan urusan tata usaha Balai.
Sasaran Strategis (SS) 2 yang merupakan sasaran pada tingkat Kemendikbudristek menjadi
tujuan Puspresnas, yang ingin dicapai melalui berbagai indikator sebagaimana diuraikan dalam
table berikut.
Tujuan Indikator Kinerja Target Keberhasilan

Meningkatnya kualitas Persentase peserta didik 6%


pembelajaran (kompetensi berprestasi yang difasil-
dan karakter) dan relevansi itasi kelangsungan karir
di seluruh jenjang, dalam belajar dan karir profe-
kerangka penguatan mutu sionalnya
dan relevansi pendidikan
yang berpusat pada
perkembangan peserta
didik yang berkarakter.
Penumbuhan karakter
untuk mewujudkan Pelajar
Pancasila diupayakan
melalui dua pendekatan,
yaitu:
(a) Menciptakan Pelajar
Pancasila yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak
mulia, berkebhinekaan
global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis
dan kreatif; serta
(b) Peningkatan prestasi
pelajar In- donesia

12
13
B. Fokus Kesuksesan
Fokus kesuksesan Puspresnas dalam periode lima tahun hingga 2024 adalah pencapaian prestasi
setinggi-tingginya oleh peserta didik; terfasilitasinya peserta didik berprestasi dalam karir
belajar dan karir profesionalnya; serta meningkatnya tata kelola Pusat Prestasi Nasional. Fokus
kesuksesan tersebut akan diukur dari indikator dengan target-targetnya setiap tahun hingga
tahun 2024.

a. Peserta didik berprestasi mendapatkan fasilitasi kelangsungan karir belajar dan karir
profesional
b. Peningkatan peserta didik berprestasi di bidang pendidikan dan kebudayaan pada tingkat
internasional
c. Peningkatan peserta didik berprestasi di berbagai bidang pada semua jenjang pendidikan
d. Peningkatan peserta didik berprestasi yang terdokumentasi pada sistem manajemen talenta
e. Predikat Sakip Pusat Prestasi Nasional
f. Nilai kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA-K/L Pusat Prestasi Nasional

C. Kerangka Kesuksesan

Puspresnas mempunyai program pembinaan bagi para juara ajang talenta nasional untuk
mempersiapkan mereka mengikuti kompetisi atau ajang talenta tingkat internasional. Pembinaan
intensif dilakukan oleh para pembina yang terdiri dari pakar akademisi, praktisi, dan profesional
lainnya. Program pembinaan selama ini sudah berjalan dan menghasilkan banyak penghargaan.

Indikator ini mengukur jumlah peserta didik berprestasi yang memperoleh medali atau bentuk
penghargaan lainnya di tingkat internasional.

Dalam 3 tahun ke depan, target capaian dengan indikator tersebut adalah sebagai berikut.

14
Raihan prestasi ajang internasional tahun 2020

Raihan prestasi ajang internasional tahun 2021

1. Indikator Kesuksesan 1

Indikator yang mengukur berapa jumlah peserta didik berprestasi yang tercatat dalam database dan
sistem informasi manajemen talenta Puspresnas sehingga dapat mengakses informasi dan fasilitas
yang ada di Puspresnas. Peserta didik berprestasi yang diperhitungkan Puspresnas adalah yang
berprestasi di ajang-ajang talenta Puspresnas/BPTI dan dari ajang-ajang yang diselenggarakan oleh
masyarakat/lembaga di luar Puspresnas/BPTI, setelah melalui program kurasi talenta Puspresnas.
Puspresnas memiliki kriteria dan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh peserta didik untuk
dapat masuk dalam pencatatan tersebut. Yang dimaksud pencatatan ialah perekaman data profil,

15
aktivitas, dan prestasi peserta didik termasuk hasil karya, dan pengelolaannya dalam database dan
sistem informasi. Pencatatan dalam sistem akan menggunakan model seperti model keanggotaan
(membership) dari suatu layanan. Layanan dan fasilitas yang diberikan Puspresnas antara lain
berupa penyimpanan dan pemutakhiran data, termasuk profil dan portofolio peserta didik, dimana
mereka juga mendapatkan hak pengelolaan data dan portofolio. Profil dan portofolio mereka akan
tersimpan dalam Digital CV yang dapat diakses oleh para pengguna terbatas sesuai kebutuhan,
yang pengaturannya menjadi kewenangan Puspresnas. Sebagai anggota, peserta didik yang
tercatat dalam sistem juga mendapatkan hak memperoleh informasi khusus yang relevan dengan
kepentingan karir belajar dan/atau karir profesionalnya.
Dalam 5 tahun ke depan, target capaian dengan indikator tersebut adalah sebagai berikut.

Strategi Indikator Kesuskesan 1

Puspresnas melaksanakan program pengembangan sistem informasi manajemen talenta dan


database untuk mengelola data dan informasi para peserta didik berprestasi, sehingga diperoleh
pencatatan data mereka secara sistematis, terpelihara berkesinambungan, dan selalu aktual. Dalam
sistem informasi ini, Puspresnas menyediakan akses pada berbagai fasilitas yang berkaitan dengan
karir belajar dan karir profesional, yang dapat diberikan kepada peserta didik berprestasi.

16
2. Indikator kesuksesan 2

Indikator yang mengukur berapa Jumlah peserta didik berprestasi diberbagai bidang pada
semua jenjang pendidikan. Jumlah capaian ini menjadi basis data atau dasar perhitungan
untuk capaian indikator sebelumnya yang sudah dijelaskan di atas. Target indikator ini
menjadi target bersama yang diupayakan Puspresnas dan Balai Pengembangan Talenta
Indonesia (BPTI), karena pelaksanaan ajang talenta yang menghasilkan peserta didik
berprestasi diselenggarakan oleh BPTI, sementara Puspresnas juga menghasilkan peserta
didik berprestasi melalui program kurasi talenta.

Strategi Indikator Kesuksesan 2

Peserta didik berprestasi di Indonesia adalah mereka yang menjadi juara-juara dari
ajang talenta atau mendapatkan penghargaan /pengakuan prestasi, baik dari ajang yang
diselenggarakan oleh pemerintah, dalam hal ini BPTI, maupun oleh lembaga/masyarakat
di luar pemerintah. Jumlah peserta didik berprestasi dari BPTI akan otomatis masuk dalam
pencatatan peserta didik beprestasi BPTI/Puspresnas, sementara yang dari luar BPTI
akan mendapatkan pengakuan dari Puspresnas melalui proses kurasi talenta. Puspresnas
menyelenggarakan program kurasi talenta dengan tujuan memberikan pengakuan
(legitimasi) kepada peserta didik berprestasi dari ajang-ajang yang diselenggarakan oleh
masyarakat/lembaga non-pemerintah. Progam kurasi talenta inilah yang menjadi strategi
untuk mengupayakan capaian indikator kesuksesan 3 ini.

Kurasi talenta Puspresnas merupakan proses mengidentifikasi, menilai, menyimpulkan, dan


memberikan pengakuan resmi kepada suatu ajang talenta maupun peserta didik berprestasi
dari luar Puspreans/BPTI. Prestasi yang dicapai peserta didik tersebut dapat berasal dari
ajang talenta yang bersifat kompetisi, non-kompetisi (festival, eksibisi), dan dari kegiatan
non-ajang talenta. Hasil dari program kurasi talenta inilah yang akan menjadi bagian dari
capaian Puspresnas dalam indikator kesuksesan 3.

3. Indikator Kesuksesan 3

Dalam 5 tahun ke depan, target capaian dengan indikator tersebut adalah sebagai berikut.

17
Strategi indikator kesuksesan 3

Evaluasi SAKIP bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja dan akuntabilitas unit kerja, yang
pada dasarnya adalah merupakan implementasi manajemen pemerintahan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku. Penilaian mencakup kegiatan analisis yang sistematis, dan pemberian
nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan masalah, serta pemberian solusi atas masalah yang
ditemukan untuk tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas unit kerja.

Sebagai instansi pemerintah yang memberikan pelayanan publik di bidang aktualisasi prestasi, Pusat
Prestasi Nasional terus melakukan peningkatan produktivitas untuk peningkatan efisiensi, serta
penguatan akuntabilitas, yang sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat. Beberapa strategi yang terus dikembangkan dalam rangka peningkatan SAKIP,
antara lain adalah: (a) melakukan perencanaan yang akurat dan efektif pada setiap lini aktivitas.
Termasuk dalam upaya ini adalah meminimalkan revisi perencanaan anggaran; (b) konsisten dan
disiplin dalam melaksanakan anggaran sesuai dengan yang sudah direncanakan; (c) menerapkan
fungsi penjaminan mutu pelaksanaan manajemen dengan menyusun standar operasional prosedur,
indikator operasional, dan instrumen pengukuran; (d) melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan; (e) mengembangkan basis data dan sistem informasi untuk mendukung
perencanaan yang akurat dan efektif, serta penjaminan mutu dan evaluasi kinerja.

4. Indikator kesuksesan 4

Dalam 5 tahun ke depan, target capaian dengan indikator tersebut adalah sebagai berikut.

Strategi indikator kesuksesan 4

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran dilakukan atas 3 aspek yaitu aspek konteks, aspek
implementasi dan aspek manfaat. Penilaian Kinerja dilakukan atas 2 indikator, yaitu:

1) Indikator kinerja atas pelaksanaan anggaran (IKPA)

2) Indikator kinerja atas hasil pelaksanaan anggaran (EPA)

Upaya manajemen dalam meningkatkan kinerja keuangan tentu mempertimbangkan faktor bobot
dari masing-masing variabel pada aspek implementasi, yang mencakup:

• Capaian Keluaran

• Efisiensi

18
• Konsistensi Penyerapan Anggaran Terhadap Perencanaan

• Penyerapan Anggaran

Dalam melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran sebagaimana dimaksud, Menteri Keuangan


berkoordinasi dengan Menteri/Pimpinan Lembaga, pimpinan unit eselon I, dan/atau pimpinan
satuan kerja. Dalam rangka pelaksanaan koordinasi Evaluasi Kinerja Anggaran sebagaimana
dimaksud, Menteri/Pimpinan Lembaga, pimpinan unit eselon I, dan pimpinan satuan kerja
melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran yang berada dalam lingkup kewenangannya.

Nilai Kinerja Anggaran atas pelaksanaan RKA-KL pada setiap tahunnya ditetapkan oleh Menteri
Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan. Metode perhitungan yang digunakan untuk
mengukur capaian kinerja Nilai Anggaran ini adalah sebagai berikut.

Nilai IKPA [40%] + Nilai EKA [60%] = Nilai Kinerja Anggaran

Sesuai dengan PMK, Nilai Kinerja Anggaran dikelompokan ke dalam kategori sebagai berikut.

Nilai Kinerja Ang- Kategori


garan
>90% Sangat Baik

>80% - 90% Baik

>60% - 80% Cukup

>50% - 60% Kurang

<50% Sangat Kurang

19
20
A. Arah Kebijakan dan Strategi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memiliki peran penting di


sektor hulu pengembangan prestasi dan talenta nasional. Pengelolaan dan penyelenggaraan
ajang talenta harus dikaitkan dengan pemetaan dan pengembangan talenta sejak jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan khusus, serta
pendidikan vokasi. Penyelenggaraan ajang talenta tidak boleh berhenti pada para penetapan
para juara dan berakhirnya sebuah ajang, tetapi merupakan awal proses panjang pembinaan
sumberdaya manusia Indonesia yang komprehensif dan berkelanjutan. Pusat Prestasi
Nasional diharapkan mampu mengelola secara sestemik dan berkelanjutan upaya identifikasi
bakat prestasi talenta, pemberian apresiasi dan penghargaan, pengembangan karir belajar dan
karir professional serta penyaluran para talenta untuk dapat menjadi pemimpin di bidangnya
masing-masing. Pengembangan prestasi talenta ini menjadi fungsi dan tugas penting untuk
di sektor hulu pengembangan sumber daya manusia dalam kerangka manajemen talenta
nasional.

Kedudukan dan peran Puspresnas semakin terkonfirmasi dalam kaitan dengan pengembangan
manajemen talenta Indonesia yang menggarap bibit dan potensi talenta para peserta didik
agar menjadi talenta unggul yang berfungsi menjawab tantangan dan persaingan global di
sisi hilir pengembangan talenta nasional. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai
Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) merupakan salah satu upaya untuk memenuhi
pelembagaan manajemen talenta Indonesia yang dilakukan oleh Kemendikbudristek untuk
menyiapkan talenta di sektor hulu dari seluruh proses Manajemen Talenta Nasional. BPTI
menjadi unit di bawah Puspresnas yang akan melakukan operasionalisasi pengelolaan dan
penyelenggaraan ajang prestasi talenta secara sistemik dan berkelanjutan. Pengelolaan
ajang prestasi talenta yang selama ini terpisah-pisah menjadi lebih sinergis dan terpadu
dalam rangka menyiapkan talenta di bidang riset inovasi, seni budaya, dan olahraga yang
ditetapkan oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 21 Tahun 2021
tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional (MTN) sebagai penerjemahan lebih lanjut
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 tentang Arah
Kebijakan dan Strategi terkait dengan pengelolaan Manajemen Talenta Nasional (MTN).

Melalui penyelenggaraan ajang prestasi talenta dalam kerangka MTN memastikan adanya
sistem identifikasi, pengembangan database, pembinaan dana pengembangan, serta
Kerjasama kemitraan dan pelembagaan pengembangan MTN. Secara alur pengelolaan
MTN terlihat perlunya optimalisasi program dan kegiatan untuk melayani sekitar 52
juta peserta didik dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi baik
pendidikan umum, pendidikan vokasi, dan pendidikan khusus. Sampai saat ini baru sekitar
2 juta peserta didik yang mengikuti program dan kegiatan ajang prestasi talenta pada sekitar
60 kegiatan ajang prestasi talenta setiap tahun untuk dapat memenuhi target akan terjaring
sekitar 500.000 orang peserta didik berpretasi atau sekitar 1% dari populasi peserta didik di
tahun 2024.

Perlu banyak dilakukan identidikasi dan pencarian bakat potensi dan talenta peserta didik
agar dapat dioptimalisasikan pembinaan dan pengembangannya. Perlu dilakukan penguatan
program dan kegiatan pembinaan kesiswaan dan kegiatan ekstrakurikuler serta kelompok/
organisasi minta dan bakat siswa di setiap satuan pendidikan. Selain itu, perlu penguatan
dan dukungan serta peran serta orang tua dan alumni dalam penyelenggaraan berbagai
ajang prestasi talenta yang perlu diregistrasi dan direkognisi atas peran dan partisipasinya
melalui proses yang disebut dengan kurasi. Melalui proses kurang ajang prestasi talenta

21
diharapkan dapat dicapai target pembinaan dan pengembangan talenta dari program yang
dilaksanakan di luar pusat prestasi nasional karena keterbatasan waktu, sumber daya, dan
anggaran dalam pengelolaan dan penyelenggaraan ajang prestasi talenta. Selanjutnya, perlu
penguatan program apresiasi dan penghargaan dalam rangka pengembangan karir belajar
dan karir professional dalam bentuk beasiswa, penerimaan pesertas didik baru (PPDB) di
jalur prestasi, penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur prestasi talenta berbasis sertifikasi
atas perolehan juara atau medali. Selain itu, perlu juga pemberian penghargaan satuan
pendidikan berprestasi yang mampu mengelola dan mengembangkan program prestasi
talenta serta telah mengirim peserta didiknya ke ajang prestasi talenta dan menjadi juara
atau meraih medali di berbagai ajang maupun non-ajang talenta yang diikuti.

B. Kerangka Regulasi

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Teknologi dan dilanjutkan dengan Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2021 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
dijelaskan kedudukan dan tugas Pusat Prestasi Nasional mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan prestasi dan manajemen
talenta. Untuk menjalankan peran tersebut, dirumuskan fungsi Pusat Prestasi Nasional yaitu:
a) penyiapan kebijakan teknis di bidang pengembangan prestasi dan manajemen talenta; b)
pelaksanaan pengembangan prestasi satuan pendidikan dan peserta didik; c) pelaksanaan
analisis, pengembangan, dan pemanfaatan talenta; d) koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan
pengembangan prestasi dan manajemen talenta; e) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang prestasi dan manajemen talenta; dan f) pelaksanaan urusan ketatausahaan Pusat.

Peran dan fungsi Pusat Prestasi Nasional dikaitkan pula dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024 tentang Arah Kebijakan dan Strategi terkait dengan pengelolaan
manajemen talenta nasional, tertuang arah kebijakan dan strategi manajemen talenta nasional
mencakup: (a) Pemetaan kebutuhan dan persediaan talenta berdasarkan bidang keahlian
dan profesi; (b) Pengelolaan database persediaan dan kebutuhan talenta (talent pool); (c)
Peningkatan keahlian, kapasitas, dan kinerja, serta pengembangan karir dan prestasi talenta;
(d) Penciptaan lingkungan yang kondusif sebagai daya tarik untuk mengakuisisi talenta,
serta bagi pengembangan potensi, minat, keahlian, dan prestasi talenta; dan (e) Pembentukan
Lembaga Manajemen Talenta Indonesia.

C. Kerangka Kelembagaan

Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) merupakan satuan kerja (eselon 2) di bawah Sekretariat
Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, Dan Teknologi. Puspresnas memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut:

22
Tugas

Pusat Prestasi Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis dan
pelaksanaan di bidang pengembangan prestasi dan manajemen talenta.

Fungsi

Puspresnas menjalankan fungsi sebagai berikut:


1. penyiapan kebijakan teknis di bidang pengembangan prestasi dan manajemen talenta;
2. pelaksanaan pengembangan prestasi satuan pendidikan dan peserta didik;
3. pelaksanaan analisis, pengembangan, dan pemanfaatan talenta;
4. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan prestasi dan manajemen talenta;
5. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang prestasi dan manajemen talenta; dan
6. pelaksanaan urusan ketatausahaan Pusat.

Rincian Tugas

1. melaksanakan penyusunan program kerja Pusat;


2. melaksanakan penyiapan kebijakan teknis di bidang pengembangan prestasi dan
manajemen talenta;
3. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kebijakan pengembangan prestasi dan
manajemen talenta;
4. melaksanakan fasilitasi pengembangan prestasi peserta didik;
5. melaksanakan pemberian penghargaan kepada satuan pendidikan dan peserta didik
berprestasi;
6. melaksanakan usul penerima bantuan biaya pendidikan untuk peserta didik
berprestasi;
7. melaksanakan pengelolaan data dan informasi di bidang pengembangan talenta dan
prestasi peserta didik dan satuan pendidikan;
8. melaksanakan pengembangan ekosistem di bidang talenta dan prestasi peserta didik
dan satuan pendidikan;
9. melaksanakan kerja sama di bidang pengembangan talenta dan prestasi peserta
didik dan satuan Pendidikan
10. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang prestasi dan manajemen talenta.;
11. melaksanakan penyusunan laporan di bidang prestasi dan manajemen talenta;
melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Pusat; dan
12. melaksanakan penyusunan laporan Pusat.

Struktur Organisasi
Puspresnas dipimpin oleh Kepala Pusat Prestasi Nasional yang dibantu oleh Kepala Sub-
Bagian Tata Usaha. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Puspresnas didukung oleh
kelompok jabatan fungsional.

23
KEPALA PUSPRESNAS

KEPALA PUSPRESNAS
Sub-Bagian Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan
Fungsional
Sub-Bagian Tata Usaha

Guna mendukung ketercapaian strategi kesuksesan Puspresnas, dibutuhkan manajemen kerja


yang efektif dan efisien. Puspresnas membentuk Kelompok Kerja (Pokja) berdasarkan tugas
dan fungsi Puspresnas, yaitu Pokja Pengembangan Strategi dan Kebijakan, Pokja Fasilitasi
Pengembangan Prestasi, Pokja Kerjasama dan Publikasi. Masing-masing Pokja dipimpin
oleh seorang Koordinator Pokja, dan membawahi Sub Koordinator (Subkor) Pokja.
Berikut Struktur Manajemen Kerja Pokja Puspresnas:

Tugas dan Tanggung Jawab Koordinator Pokja

1. Mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai bidang Pokja masing-


masing
2. Memastikan pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik
3. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan
4. Mengoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

24
5. Memberikan saran dan masukan kepada Kepala Pusat Prestasi Nasional menyangkut
pelaksanaan program dan kegiatan
6. Bertanggungjawab dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Pusat Prestasi
Nasional

Tugas Sub Koordinator Pokja

1. Memastikan panduan/pedoman/juknis kegiatan-kegiatan tersusun dan


tersosialisasikan dengan baik
2. Menjaga sinergitas penjadwalan antar kegiatan dalam lingkup Pokja masing-masing
3. Memantau tugas-tugas Penanggung Jawab Kegiatan
4. Turut menjaga keharmonisan hubungan kerja sama dengan mitra kegiatan
5. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Ketua Pokja secara periodik
6. Mengkoordinasikan data (database, dan data lainnya) dan dokumentasi kegiatan
7. Mengkoordinasikan surat-menyurat serta arsip administrasi lainnya
8. Mengkoordinasikan berbagai draft sambutan/pengantar/press release, dan draft
lainnya.

D. Reformasi Birokrasi

Manajemen dan tatakelola kebijakan, program, dan kegiatan oleh Pusat Prestasi Nasional harus
mengacu kepada kerangka reformasi birokrasi yang sudah dicanangkan sejak fase awal di
Era Reformasi. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
1227/M/2020 Tentang Peta Jalan Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Tahun 2020-2024 tertuang kebijakan dan strategi reformasi birokrasi. Sasaran reformasi birokrasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 disesuaikan dengan sasaran pembangunan sub
sektor aparatur negara, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 sebagaimana
tertulis pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
25 Tahun 2012 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 yaitu: terciptanya birokrasi di
Kemendikbud yang bersih dan akuntabel; terciptanya birokrasi yang kapabel, dan pelayanan publik
yang prima. Reformasi birokrasi dimaknai sebagai salah satu upaya pembaharuan penyelenggaraan
pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance) yang harus
diwujudkan di Pusat Prestasi Nasional.
Sebagai salah satu unsur dalam organisasi di Sekretariat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, Puspresnas harus memastikan: a) Sumber Daya Manusia Kemendikbudristek
memiliki integritas yang tinggi, profesional dan kompeten berdasarkan sistem merit sesuai bidang
tugasnya; b) Kualitas tata laksana yang efektif, efisien dan berorientasi pada peningkatan kualitas
pelayanan publik; dan c) Kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kemendikbudristek yang bertujuan
untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, transparan dan bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme.
Kemendikbudristek menerapkan pelaksanaan reformasi birokrasi yang mencakup 8 (delapan) area,
yakni manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penataan dan penguatan organisasi, penataan
tata laksana, penataan sistem manajemen sumber daya manusia aparatur, penguatan akuntabilitas,
penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Melalui delapan area terseebut
diharapkan Pusat Prestasi Nasional dapat memenuhi tujuan dan target reformasi birokrasi yang

25
dijalankan dengan baik, professional, dan akuntabel sesuai dengan Gambar Kerangka Logis
Reformasi Birokrasi Internal berikut:

Sumber: Permen PAN-RB Nomor 25 Tahun 2020 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi Di
Instansi Pemerintah Tahun 2020-2024

Pusat Prestasi Nasional diharapkan mampu mencapai peningkatan indeks reformasi birokrasi
dari 78,79 dan tahun 2021 meningkat menjadi minimal mencapai 80,79. Dengan mengacu pada
reformasi birokrasi dalam pembinaan Sekretariat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi diharapkan tatakelola birokrasi akan menjadi lebih efektif, efisien, dan akuntabel.

26
27
A. Target Kinerja

Target Kinerja Pusat Prestasi Nasional dan Balai Pengembangan Talenta Indonesia Tahun 2020
s.d 2024

28
B. Kerangka Pendanaan

Dalam rangka memenuhi target kesuksesan, dibutuhkan sumber pendanaan yang berasal dari APBN
dengan rincian sebagai berikut :

Kerangka Pendanaan Tahun 2020-2021

Kegiatan Target Pagu Anggaran


Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan Satuan
2020 2021 2020 2021
Kegiatan
Pengembangan Prestasi Satuan Pendidikan dan
     
Peserta Didik
Terwujudnya tata kelola Kemendikbud yang
SP 1.1      
berkualitas
IKP 1.1.1 Predikat Akuntabilitas Kinerja Kemendikbud predikat BB BB    

SK Meningkatnya tata kelola Pusat Prestasi Nasional          


4.248.430.000
IKK Predikat Sakip Pusat Prestasi Nasional minimal A predikat BB BB 6.874.561.000

Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L 11.935.289.000


IKK nilai 87 13.722.349.000
Pusat Prestasi Nasional minimal 86 86

Meningkatnya prestasi peserta didik tingkat


SP 1.3 internasional dan prestasi satuan pendidikan di          
tingkat nasional dan internasional
Persentase peserta didik berprestasi pada kom-
IKP 1.3.1 petisi Internasional (Emas, Perak, Perunggu, dan % 76,78    
76,47
Penghargaan Lainnya)
Meningkatnya Prestasi Peserta Didik dan Satuan
SK          
Pendidikan
Jumlah medali yang diperoleh peserta didik pada
IKK kompetisi Internasional (Emas, Perak, Perunggu, medali 221 238
dan Penghargaan Lainnya) 1.379.100.000
22.604.778.000
Jumlah peserta didik yang mengikuti kompetisi
IKK orang 289 310
Internasional
Jumlah kompetisi peserta didik yang dilaksanakan
IKK kompetisi 176 194
tingkat nasional 195.801.998.000 201.230.286.000
Jumlah peserta didik yang difasilitasi mengikuti
IKK orang 50 60
program pengembangan talenta 10.787.400.000 15.710.610.000
Persentase satuan pendidikan berprestasi pada
IKP 1.3.2 % 50    
kompetisi di tingkat nasional dan internasional -
Meningkatnya Prestasi Peserta Didik dan Satuan
SK          
Pendidikan

Jumlah satuan pendidikan berprestasi di semua satuan


IKK 0 200 0  0
jenjang pendidikan

257.516.453.000
  FULL DIGIT TOTAL       
226.778.348.000

29
Pada tahun 2022 ini, UPT BPTI baru mulai dioperasikan sebagai sebuah satuan kerja di bawah
Kemdikbudristek yang berada di bawah pembinaan Puspresnas. Rintisan Pembentukan
UPT BPTI dimulai sejak tahun 2020, setelah melalui proses panjang dalam pengusulannya,
akhirnya disetujui dan resmi dibentuk pada tahun 2021.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, BPTI diberikan mandat untuk melaksanakan
kebijakan teknis dalam pengembangan prestasi peserta didik dan satuan pendidikan, dan
manajemen talenta yang diemban oleh Puspresnas. Dalam kerangka pelaksanaan tugas
dan fungsi tersebut, banyak hal saling terkait antara program dan kegiatan BPTI dengan
Puspresnas. Konsekwensi dari hal tersebut adalah bahwa Puspresnas dan BPTI “berbagi”
anggaran dalam rangka mencapai hasil program yang saling melengkapi.
Tabel berikut ini memuat profil anggaran secara holistic Puspresnas dan BPTI dari tahun
2022 s.d. tahun 2024 untuk mendukung pelaksanaan program.

Dari segi besaran anggaran, terdapat dua program/kegiatan yang membutuhkan dana yang
relatif besar, yaitu program /kegiatan persiapan dan seleksi calon peserta program Beasiswa
Prestasi Indonesia (BPI) dan Beasiswa Indonesia Maju (BIM), yang berada di pos anggaran
Puspresnas. Dalam matrik kerangka anggaran, program/kegiatan tersebut masuk dalam
Sasaran Program (Outcome)/
Sasaran Kegiatan/Indikator Jumlah Peserta Didik Berprestasi yang Terdokumentasi pada
Sistem Manajemen Talenta (indikator IKK 2.5.1.1), dengan anggaran sebesar Rp.396.143,40
tahun 2022; dan direncanakan sebesar Rp.435.757,74 tahun 2023; serta Rp.479.333,52 tahun
2024. Target capaian dengan indikator IKK 2.5.1.1 ini dibebankan kepada Pusat Prestasi
Nasional untuk 3 tahun, dari tahun 2022 hingga 2024 dengan dukungan anggaran setiap
tahun.
Anggaran besar kedua yaitu untuk pelaksanaan berbagai ajang talenta (lebih dari 40 jenis

30
ajang) yang diselenggarakan oleh UPT BPTI (APBN BPTI), yaitu menjadi bagian dari pos
anggaran untuk mencapai Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan/Indikator Jumlah
Peserta Didik Berprestasi di Berbagai Bidang pada Semua Jenjang Pendidikan (indikator
IKK 2.5.1.2), dengan anggaran sebesar Rp.120.133,00 tahun 2022; dan direncanakan
Rp.311.605,00 tahun 2023; serta Rp.342.766,00 tahun 2024. Target capaian dengan indikator
IKK 2.5.1.2 ini dibebankan kepada Pusat Prestasi Nasional untuk 3 tahun, dari tahun 2022
hingga 2024 dengan dukungan anggaran setiap tahun.
Rancangan anggaran disusun sedemikian rupa dalam konteks kepentingan mencapai target
bersama antara Puspresnas dan BPTI sesuai indikator masing-masing, sampai dengan tahun
2024. Indikator capaian kegiatan di BPTI yang disebutkan sebagai jumah peserta didik
berprestasi pada semua jenjang semua bidang merupakan basis perhitungan target-target
indikator kegiatan di Puspresnas. Untuk itu proses perancangan anggaran untuk mendukung
pencapaian target-target tersebut, tidak dapat dipisahkan antara Puspresnas dan BPTI.

31
32
Keberhasilan pembangunan pendidikan tidak hanya
berhenti ketika para lulusan sudah dihasilkan tetapi
harus berdampak pada prestasi dan kemajuan
bangsa dan negara. Proses panjang pengelolaan
dan penyelenggaraan pendidikan baik di kelas
maupun di luar kelas melalui kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler harus dapat menemukenali minat
dan bakat sehingga dapat diaktualisasikan sebagai
talenta yang dapat didayagunakan untuk kepentingan
bangsa dan negara. Untuk dapat mewujudkan
harapan tersebut maka disusun Rencana Strategis
Pusat Prestasi Nasional Tahun 2020-2024.

Upaya pengembangan prestasi satuan pendidikan


dan peserta didik yang diuraikan dalam digambarkan
diharapkan dapat dijadikan acuan dan mampu
mengawal implementasi program dan kegiatan
prestasi satuan pendidikan dan peserta didik dengan
baik, efektif, efisien, dan akuntabel. Tentu saja,
dinamika dan tantangan global tetap menuntut
adanya kreativitas dan inovasi dari seluruh pemangku
kepentingan pendidikan sangat diperlukan guna
mencapai visi dan misi serta tujuan yang ditetapkan.
Semoga segala rencana yang disusun dalam dokumen
Rencana Strategis Pusat Prestasi Nasional tahun
2020-2024 dapat diwujudkan dengan baik.

33
LAMPIRAN
Lampiran 1. Matriks Kinerja dan Pendanaan Tahun 2022-2024

Unit
Sasaran Program (Outcome)/
Kode Satuan Baseline Target Alokasi (dalam juta rupiah) Penga Sumber Data
Sasaran Kegiatan/Indikator
mpu
2020 2022 2023 2024 2022 2023 2024
Meningkatnya kualitas pembelajaran
SS 2 (kompetensi dan karakter) dan
relevansi di seluruh jenjang
Persentase peserta didik berprestasi Database
IKSS 2.5 yang difasilitasi kelangsungan karir % 5 5 5,50 6 manajemen talenta
belajar dan karir profesionalnya Kemendikbudristek
Meningkatnya prestasi peserta didik
SP yang meraih prestasi di tingkat
internasional
Persentase peserta didik berprestasi Database
IKP 2.5.1 % 76,47 77,05 77,29 77,50 516.277,00 487.820,00 536.602,00 Setjen
pada kompetisi Internasional Manajemen Talenta
Pengembangan Prestasi Satuan
6396
Pendidikan dan Peserta Didik
Meningkatnya peserta didik yang
SK meraih prestasi pada kompetisi di
tingkat Internasional
Jumlah peserta didik berprestasi yang
Puspres Database
IKK 2.5.1.1 terdokumentasi pada sistem Orang 5.000 15.000 20.000 25.000 396.143,40 435.757,74 479.333,52
nas Manajemen Talenta
manajemen talenta
Jumlah peserta didik berprestasi di
Puspres Database
IKK 2.5.1.2 berbagai bidang pada semua jenjang Orang 100.000 300.000 400.000 500.000 120.133,00 311.605,00 342.766,00
nas Manajemen Talenta
pendidikan
Pengelolaan Pengembangan Prestasi
4267
Satuan Pendidikan dan Peserta Didik
Meningkatnya tata kelola Pusat
SK
Prestasi Nasional
Predikat SAKIP Pusat Prestasi Nasional Puspres Laporan hasil
IKK 5.3.4.13 Predikat BB BB A A 108,00 111,00 115,00
minimal BB nas evaluasi SAKIP
Pengelolaan Pengembangan Prestasi
4267
Satuan Pendidikan dan Peserta Didik
Meningkatnya tata kelola Pusat
SK
Prestasi Nasional
Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan
Puspres
IKK 5.3.13.14 RKA-K/L Pusat Prestasi Nasional Nilai 86,00 88,50 90,00 91,00 11.558,60 11.905,00 12.263,00 SMART DJA
nas
minimal 86
Lampiran 2. Definisi Operasional Rencana Strategis Kemdikbudristek 2020 - 2024
Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi

Program : Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran


SS : 2. Meningkatnya kualitas pembelajaran (kompetensi dan karakter)
dan relevansi di seluruh jenjang
IKSS : 2.5. Persentase peserta didik berprestasi yang difasilitasi
kelangsungan karir belajar dan karir profesionalnya
Definisi:
Peserta didik berprestasi adalah peserta didik yang berhasil meraih medali emas,
perak, perunggu, atau bentuk penghargaan lainnya pada ajang talenta dan non-
ajang talenta yang diselenggarakan oleh BPTI dan/atau Puspresnas, atau pihak
penyelenggara lainnya yang diakui oleh Puspresnas melalui proses kurasi.

Proses kurasi adalah proses penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh Puspresnas
terhadap ajang talenta dan/atau non-ajang talenta yang bukan diselenggarakan oleh
BPTI dan/atau Puspresnas. BPTI adalah Balai Pengembangan Talenta Indonesia yang
merupakan unit kerja di bawahKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Mendikbudristek) yang berada di bawah pembinaan unit pelaksanateknis
yang diselenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Prestasi Nasional.

Ajang Talenta adalah kegiatan kompetisi atau festival untuk menghasilkan peserta
didik berprestasi. Non-ajang talenta adalah kegiatan eksibisi atau bentuk kegiatan
lainnya di luar kompetisi dan festival yang menghasilkan peserta didik berprestasi.

Fasilitasi karir belajar adalah pemberian manfaat kepada peserta didik


berprestasi yang dapat berupa hal-hal material maupun non-material untuk
menunjang karir belajar. Yang termasuk dalam fasilitasi karir belajar adalah:
1. Kemudahan bagi peserta didik untuk diterima masuk ke satuan pendidikan
lanjutan, yaitu dari jenjang SD/Sederajat ke SMP/Sederajat, serta dari jenjang
SMP/Sederajat ke SMA/SMK/Sederajat, melalui program Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) jalur prestasi atau jalur lainnya yang relevan;
2. Kemudahan bagi peserta didik pendidikan menengah untuk diterima masuk ke
perguruan tinggi pilihan melalui jalur prestasi atau jalur khusus/red-carpet yang
disediakan oleh lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan;
3. Pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, pelatihan, atau
pengembangan keahlian di berbagai bidang ke perguruan tinggi atau institusi
lainnya yang berada di dalam ataupun luar negeri.

.
Fasilitasi karir profesional adalah pemberian manfaat kepada peserta didik
berprestasi pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang dapat
berupa hal-hal material maupun non-material untuk menunjang karir profesional.
Yang termasuk dalam fasilitasi karir profesional adalah:
1. Pemberian akses peningkatan keterampilan atau kebekerjaan.
2. Pemberian fasilitasi untuk mengembangkan jiwa wirausaha, magang, inkubator
bisnis, mentoring bisnis, modal rintisan, atau pemberian insentif lainnya untuk
menunjang kemandirian berwirausaha.
3. Pemberian fasilitasi pengembangan talenta riset, inovasi, bahasa, dan literasi.
4. emberian fasilitasi pelatihan talenta olah raga dan insentif lainnya yang relevan.
5. Pemberian fasilitasi untuk pengembangan ketalentaan seni budaya untuk
berkiprah di industri kreatif.

Sistem Informasi Manajemen Talenta Puspresnas adalah sistem informasi yang


merekam, mengolah dan menyajikan data dan informasi peserta didik berprestasi.

Rujukan dasar hukum untuk perumusan definisi peserta didik berprestasi:


1. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Bab IV): Tentang Arah Kebijakan dan
Strategi meningkatkan produktivitas dan daya saing, dan pengelolaan manajemen
talenta nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan.
5. Desain Besar (Grand Design) Pengembangan Talenta dan Prestasi Peserta Didik
dan Satuan Pendidikan Puspresnas, Setjen Kemendikbud 2020.
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengembangan Talenta Indonesia.
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Metode Penghitungan:

𝑷𝑫_𝑻
%= × 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝑫_𝑮
Keterangan:
PD_T = Jumlah peserta didik berprestasi yang mendapatkan fasilitas
karirbelajar dan karir profesional
PD_G = Jumlah peserta didik berprestasi yang terdokumentasi
padasistem informasi manajemen talenta Puspresnas

Satuan : Persen (%)


Tipe Penghitungan : Kumulatif
Unit Pelaksana : Sekretariat Jenderal
Sumber Data : Database Manajemen Talenta Kemendikbudristek
Polarisasi Indikator : Maksimal
Periode : Tahunan
Pengumpulan
Data
Strategi Pencapaian : 1. Menjalin kerja sama. Koordinasi, dan sinergi dalam
memberikan pengakuan (rekognisi) prestasi peserta
didik agar dapat masuk melalui jalur prestasi pada
program PPDB pendidikan dasar dan menengah.
2. Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan
unit terkait untuk penyediaan jalur khusus prestasi
(red carpet)/tanpa tes atau ujian, dalam
penerimaan mahasiswa baru bagi lulusan
pendidikan menengah berprestasi.
3. Mengupayakan penguatan anggaran beasiswa
melalui APBN/LPDP untuk meningkatkan jumlah
sasaran penerima secara berkala setiap tahun.
4. mengupayakan sumber-sumber pendanaan
beasiswa dari luar APBN/pemerintah, melalui
pengembangan kemitraan dengan para pemangku
kepentingan dalam ekosistem manajemen talenta
nasional.
5. mengembangkan kemitraan seluas-luasnya dengan
berbagai pihak, untuk memenuhi berbagai bentuk
fasilitasi karir belajar dan karir profesional
lainnya, seperti magang, inkubasi bisnis, pelatihan
lanjut, kewirausahaan sosial, dan lain-lain.
Sasaran Program dan
Indikator Kinerja Program Program
Kualitas Pengajaran danPembelajaran
Program : Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran
SP : Meningkatnya prestasi peserta didik yang meraih prestasi di
tingkat internasional
IKP : 2.5.1. Persentase peserta didik berprestasi pada kompetisi
Internasional
Definisi:
Peserta didik berprestasi pada kompetisi internasional ialah peserta didik yang
memperoleh medali/ penghargaan lainnya pada ajang talenta dan non-ajang
talenta tingkat internasional yang diakui, difasilitasi, atau dilaksanakan oleh
Puspresnas.

Ajang Talenta adalah kegiatan kompetisi atau festival untuk menghasilkan


peserta didik berprestasi. Non-ajang talenta adalah kegiatan eksibisi atau bentuk
kegiatan lainnya di luar kompetisi dan festival yang menghasilkan peserta didik
berprestasi.

Rujukan dasar hukum untuk perumusan definisi peserta didik berprestasi:


1. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Bab IV): Tentang Arah
Kebijakan dan Strategi meningkatkan produktivitas dan daya saing, dan
pengelolaan manajemen talenta nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
5. Desain Besar (Grand Design) Pengembangan Talenta dan Prestasi Peserta
Didik dan Satuan Pendidikan Puspresnas, Setjen Kemendikbud 2020;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengembangan Talenta Indonesia; dan
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Metode Penghitungan:

𝑷𝑫𝑴
%= × 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝑫

Keterangan:
PDM = jumlah peserta didik yang mengikuti kompetisi internasional dan
memperoleh medali/penghargaan lainnya
PD = jumlah peserta didik yang mengikuti kompetisi internasional

Perolehan medali:
1. Emas;
2. Perak;
3. Perunggu.

Penghargaan lainnya: bentuk penghargaan selain medali emas, perak,


perunggu.
Satuan : Persen (%)
Tipe Penghitungan : Nonkumulatif
Unit Pelaksana : Sekretariat Jenderal
Sumber Data : Database Manajemen Talenta
Polarisasi Indikator : Maksimal
Periode : Tahunan
Pengumpulan Data
Program : Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran
SK : Meningkatnya peserta didik yang meraih prestasi pada kompetisi
di tingkat Internasional
IKK : 2.5.1.1. Jumlah peserta didik berprestasi yang terdokumentasi
pada sistem manajemen talenta
Definisi:
Peserta didik berprestasi adalah peserta didik yang berhasil meraih medali emas,
perak, perunggu, atau bentuk penghargaan lainnya pada ajang talenta dan non-
ajang talenta yang diselenggarakan oleh BPTI dan/atau Puspresnas, atau pihak
penyelenggara lainnya yang diakui oleh Puspresnas melalui proses kurasi.

Proses kurasi adalah proses penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh Puspresnas
terhadap ajang talenta dan/atau non-ajang talenta yang bukan diselenggarakan oleh
BPTI dan/atau Puspresnas. BPTI adalah Balai Pengembangan Talenta Indonesia
yang merupakan unit kerja di bawahKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Mendikbudristek) yang berada di bawah pembinaan unit pelaksana
teknis yang diselenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Prestasi
Nasional.

Ajang Talenta adalah kegiatan kompetisi atau festival untuk menghasilkan


peserta didik berprestasi. Non-ajang talenta adalah kegiatan eksibisi atau bentuk
kegiatan lainnya di luar kompetisi dan festival yang menghasilkan peserta didik
berprestasi.

Terdokumentasi adalah tercatat dan terekam dalam database sistem informasi


manajemen talenta Puspresnas.

Rujukan dasar hukum untuk perumusan definisi peserta didik berprestasi:


1. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Bab IV): Tentang Arah
Kebijakan dan Strategi meningkatkan produktivitas dan daya saing, dan
pengelolaan manajemen talenta nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
5. Desain Besar (Grand Design) Pengembangan Talenta dan Prestasi Peserta
Didik dan Satuan Pendidikan Puspresnas, Setjen Kemendikbud 2020;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengembangan Talenta Indonesia; dan
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Jumlah peserta didik berprestasi dihitung dari hasil pendataan pada database
Sistem Informasi Manajemen Talenta Puspresnas berdasarkan kebijakan Kepala
Puspresnas tentang tolok ukur peserta didik berprestasi yang dapat dimasukan
ke dalam database.
Satuan : Orang
Tipe Penghitungan : Kumulatif
Unit Pelaksana : Pusat Prestasi Nasional
Sumber Data : Database Manajemen Talenta
Polarisasi Indikator : Maksimal
Periode : Tahunan
Pengumpulan Data
Program : Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran
SK : Meningkatnya peserta didik yang meraih prestasi pada kompetisi
di tingkat Internasional
IKK : 2.5.1.2. Jumlah peserta didik berprestasi di berbagai bidang
pada semua jenjang pendidikan
Definisi:
Peserta didik berprestasi adalah peserta didik yang berhasil meraih medali emas,
perak, perunggu, atau bentuk penghargaan lainnya pada ajang talenta dan non-
ajang talenta yang diselenggarakan oleh BPTI dan/atau Puspresnas, atau pihak
penyelenggara lainnya yang diakui oleh Puspresnas melalui proses kurasi.

Proses kurasi adalah proses penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh
Puspresnas terhadap ajang talenta dan/atau non-ajang talenta yang bukan
diselenggarakan oleh BPTI dan/atau Puspresnas. BPTI adalah Balai
Pengembangan Talenta Indonesia yang merupakan unit kerja di bawah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek)
yang berada di bawah pembinaan unit pelaksana teknis yang diselenggarakan
oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Prestasi Nasional.

Ajang Talenta adalah kegiatan kompetisi atau festival untuk menghasilkan


peserta didik berprestasi. Non-ajang talenta adalah kegiatan eksibisi atau bentuk
kegiatan lainnya di luar kompetisi dan festival yang menghasilkan peserta didik
berprestasi.

Bidang prestasi merujuk pada pengelompokan bidang sesuai rancangan


program pengembangan prestasi peserta didik Puspresnas, yaitu:
1. Bidang Sains, Riset, Teknologi, dan Inovasi;
2. Seni, Bahasa, dan Literasi;
3. Vokasi dan Kewirausahaan; dan
4. Olahraga.

Rujukan dasar hukum untuk perumusan definisi peserta didik berprestasi:


1. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Bab IV): Tentang Arah
Kebijakan dan Strategi meningkatkan produktivitas dan daya saing, dan
pengelolaan manajemen talenta nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
5. Desain Besar (Grand Design) Pengembangan Talenta dan Prestasi Peserta
Didik dan Satuan Pendidikan Puspresnas, Setjen Kemendikbud 2020;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengembangan Talenta Indonesia; dan
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Jumlah peserta didik berprestasi tahunan pada berbagai bidang dan semua
jenjang pendidikan yang tercatat di Puspresnas
Satuan : Orang
Tipe Penghitungan : Kumulatif
Unit Pelaksana : Pusat Prestasi Nasional dan Unit Pelaksana Teknis
(Badan Pengembangan Teknologi Informasi)
Sumber Data : Database Manajemen Talenta
Polarisasi Indikator : Maksimal
Periode : Tahunan
Pengumpulan Data
Sasaran Program dan
Indikator Kinerja Program
Program Dukungan Manajemen
SK : Meningkatnya tata kelola Pusat Prestasi Nasional
IKK : 5.3.4.13. Predikat SAKIP Pusat Prestasi Nasional minimal BB
Definisi:

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan rangkaian


sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk
tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklarifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah (Perpres 29
Tahun 2014).

Menurut Perpres 29 Tahun 2014, bahwa penyelenggaraan SAKIP pada


Kementerian Negara/Lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja
secara berjenjang dengan tingkatan:
1. Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja;
adalah unit instansi pemerintah pusat selaku kuasa pengguna anggaran yang
melakukan kegiatan pencatatan, pengolahan, dan pelaporan data kinerja.
2. Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi;
adalah instansi pemerintah pusat yang melakukan pencatatan, pengolahan,
pengikhtisaran, dan pelaporan data kinerja tingkat eselon I.
3. Entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Negara/Lembaga;
adalah unit kerja kementerian negara/lembaga yang melakukan pencatatan,
pengolahan, pengikhtisaran, dan pelaporan data kinerja tingkat kementerian
negara/Lembaga.

Selanjutnya, penyelenggaraan SAKIP mencakup:


1. Rencana Strategis;
2. Perjanjian Kinerja;
3. Pengukuran Kinerja;
4. Pengelolaan Data Kinerja;
5. Pelaporan Kinerja;
6. Reviu dan Evaluasi Kinerja.

Berdasarkan Peraturan Menteri PAN RB Nomor 88 Tahun 2021, hasil penilaian


SAKIP dikategorikan sebagai berikut:
Nilai Predikat Interpretasi
> 90 – 100 AA Sangat Memuaskan
> 80 – 90 A Memuaskan
> 70 – 80 BB Sangat Baik
> 60 – 70 B Baik
> 50 – 60 CC Cukup (memadai)
> 30 – 50 C Kurang
0 – 30 D Sangat Kurang
Komponen Bobot Penilaian
1. Perencanaan Kinerja 30%
2. Pengukuran Kinerja 30%
3. Pelaporan Kinerja 15%
4. Evaluasi Internal 25%
Total Nilai 100%
Satuan : Predikat
Tipe Penghitungan : Nonkumulatif
Unit Pelaksana : Pusat Prestasi Nasional
Sumber Data : Hasil Evaluasi SAKIP yang dikeluarkan oleh Biro
Perencanaan, Setjen Kemendikbudristek
Polarisasi Indikator : Maksimal
Periode : Tahunan
Pengumpulan Data

DEFINISI OPERASIONAL
Program : Dukungan Manajemen
SK : Meningkatnya tata kelola Pusat Prestasi Nasional
IKK : 5.3.13.14. Nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L
Pusat Prestasi Nasional minimal 86
Definisi:
Kinerja Anggaran adalah capaian kinerja atas penggunaan anggaran yang
tertuang dalam dokumen anggaran Kementerian/Lembaga.

Nilai kinerja anggaran adalah nilai tertimbang dari Evaluasi Kinerja Anggaran
(EKA) dan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

Berdasarkan PMK Nomor 195/PMK.05/2018 tentang Monitoring dan Evaluasi


Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L, IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan selaku BUN untuk mengukur kualitas kinerja
pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi
kesesuaian perencanaan dan penganggaran, efektivitas pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan terhadap regulasi, dan efisiensi pelaksanaan kegiatan.

Berdasarkan PMK Nomor 22/PMK.02/2021 tentang Pengukuran dan Evaluasi


Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga, EKA adalah proses untuk melakukan pengukuran, penilaian,
dan analisis atas Kinerja Anggaran tahun anggaran berjalan dan tahun
anggaran sebelumnya untuk menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan
Kinerja Anggaran.

Metode Penghitungan:
Untuk Menghitung nilai kinerja anggaran dan pelaksanaan RKA-K/L, digunakan
rumus berikut ini:

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑨𝒏𝒈𝒈𝒂𝒓𝒂𝒏 = [𝟔𝟎% × 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑬𝑲𝑨] + [𝟒𝟎% × 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑰𝑲𝑷𝑨]

Nilai EKA diambil dari aplikasi SMART DJA.


Nilai IKPA diambil dari aplikasi Online Monitoring Sistem Pelaksanaan Anggaran
Negara (OM-SPAN).
Satuan : Nilai
Tipe Penghitungan : Nonkumulatif
Unit Pelaksana : Pusat Prestasi Nasional
Sumber Data : SPASIKITA (Terintegrasi dengan Smart DJA)
Polarisasi Indikator : Maksimal
Periode : Bulanan
Pengumpulan Data
DEFINISI OPERASIONAL

Anda mungkin juga menyukai