Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : TANRI AGUNG AR WIJAYA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044534781

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332 / HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Kode/Nama UPBJJ : TARAKAN

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Negara adalah penyelenggara negara. Negara memiliki kewenangan untuk
menyupayakan kesejahteraan rakyatnya. Namun dalam titik tertentu, misalnya dalam
kondisi darurat, negara bisa mengambil tindakan yang sebenarnya tak melawan
hukum namun membawa kerugian bagi rakyat baik itu jangka pendek maupun jangka
panjang. Ada banyak contoh tindakan yang demikian salah satu contoh tindakan
hukum negara yang sebenarnya tak melawan hukum namun membawa kerugian bagi
warganya adalah mengizinkan pendirian bandara di tanah rakyat yang harus dilepas
rakyat dengan harga yang murah.

2. Perbuatan melawan hukum dalam Pasal 1365 KUHPerdt. pada awalnya memang
mengandung pengertian yang sempit sebagai pengaruh dari ajaran legisme.
Pengertian yang dianut adalah bahwa perbuatan melawan hukum merupakan
perbuatan yang bertentangan dengan hak dan kewajiban hukum menurut undang-
undang . Dengan kata lain bahwa perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad)
sama dengan melawan undang-undang (onwetmatige daad). Aliran ini ditandai
dengan Arrest Hoge Raad 6 Januari 1905 dalam perkara Singer Naaimachine.
Perkara bermula dari seorang pedagang menjual mesin jahit merek “Singer” yang
telah disempurnakan. Padahal mesin itu sama sekali bukan produk Singer. Kata-kata
“Singer” ditulis dengan hurufhuruf yang besar, sedang kata-kata yang lain ditulis kecil-
kecil sehingga sepintas yang terbaca adalah “Singer” saja. Ketika pedagang itu
digugat di muka pengadilan, H.R. antara lain mengatakan bahwa perbuatan pedagang
itu bukanlah merupakan tindakan melawan hukum karena tidak setiap tindakan dalam
dunia usaha, yang bertentangan dengan tata krama dalam masyarakat dianggap
sebagai tindakan melawan hukum.
Dengan adanya arrest ini maka pengertian perbuatan melawan hukum menjadi
lebih luas. Perbuatan melawan hukum kemudian diartikan tidak hanya perbuatan yang
melanggar kaidah-kaidah tertulis, yaitu perbuatan yang bertentangan dengan
kewajiban hukum si pelaku dan melanggar hak subyektif orang lain, tetapi juga
perbuatan yang melanggar kaidah yang tidak tertulis, yaitu kaedah yang mengatur tata
susila, kepatutan, ketelitian, dan kehati-hatian yang seharusnya dimiliki seseorang
dalam pergaulan hidup dalam masyarakat atau terhadap harta benda warga
masyarakat.

3. Menurut Sjachran Basah “abus de droit” (tindakan sewenang-wenang), yaitu


perbuatan pejabat yang tidak sesuai dengan tujuan di luar lingkungan ketentuan
perundang-undangan. Pendapat ini mengandung pengertian bahwa untuk menilai ada
tidaknya penyalahgunaan wewenang dengan melakukan pengujian dengan
bagaiamana tujuan dari wewenang tersebut diberikan (asas spesialitas). Bertindak
sewenang-wenang juga dapat diartikan menggunakan wewenang (hak dan
kekuasaan untuk bertindak) melebihi apa yang sepatutnya dilakukan sehingga
tindakan dimaksud bertentangan dengan ketentuan.
Dalam pemberian suatu kewenangan kepada orang/badan dapat menimbulkan
masalah baru yaitu penyalahgunaan kewenangan. Pengertian mengenai
penyalahgunaan kewenangan dalam hukum administrasi dapat diartikan dalam 3
(tiga) wujud, yaitu:
a. Penyalahgunaan kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan yang
bertentangan dengan kepentingan umum atau untuk menguntungkan kepentingan
pribadi, kelompok atau golongan;
b. Penyalahgunaan kewenangan dalam arti bahwa tindakan pejabat tersebut adalah
benar ditujukan untuk kepentingan umum, tetapi menyimpang dari tujuan kewenangan
yang diberikan oleh undang-undang atau peraturan-peraturan lainnya;
c. Penyalahgunaan kewenangan dalam arti menyalahgunakan prosedur yang
seharusnya dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi telah menggunakan
prosedur lain agar terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai