Anda di halaman 1dari 13

PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL SMMK3L DAN MUTU

KONSTRUKSI PADA PAKET PELEBARAN JALAN MENAMBAH


LAJUR JALAN SUDIRMAN (PRAYA)

Umar Abdullatief
Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR
Jl. dr. Sudjono No.106, Kota Mataram
Email: uabdullatief@gmail.com

Abstrak
Audit internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi
akitivitas organisasi sebagai pemberian jasa kepada organisasi, pelaksanaan audit internal bertujuan untuk meyakinkan
keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi, kesesuaian dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan
ketentuan perundang-undangan. Direktorat Jenderal Bina Marga dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan
menggunakan standar pedoman sistem Manajeman Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Lingkungan.
Pelaksanaan kegiatan audit internal SMMK3L dan Mutu Konstruksi ini mengacu pada Manual Sistem Terintegrasi
(Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) Ditjen Bina Marga nomor MMK3L/DJBM/2016 tanggal 01
Juli 2016 dan SOP Audit Internal nomor SOP/UPM/DJBM-03 tanggal 01 Juli 2016, serta peraturan dan persyaratan
teknis terkait lainnya. Pada audit SMM didapatkan hasil temuan berupa masih masih terdapatnya format yang belum
lengkap dan tidak sesuai dengan SOP pada dokumen RMK, RK3K, dan RKPPL Kontraktor Pelaksana, sedangkan pada
dokumen RMK Konsultan supervisi masih menjadi satu dengan RMK paket kontrak pengawasan yang lain.. Pada audit
K3L didapatkan hasil temuan bahwa penerapan K3L pada proyek belum dilaksanakan secara maksimal sesuai aturan,
sehingga nilai GAP Analysis untuk pelaksanaan penerapan K3L secara keseluruhan mendapat bobot 37,50 % (kondisi
Tidak Aman). Pada audit Quantity didapatkan hasil temuan bahwa dokumen proyek seperti kajian teknis lapangan
(MC-0), addendum kontrak belum ada, dan sertifikat pembayaran (MC), back up kuantitas dan kualitas, serta laporan
bulanan, mingguan, dan harian untuk bulan Maret dan Juni belum lengkap. Sedangkan pada pekerjaan lapangan
terdapat perbedaan top elevasi U-Ditch DS 3a, dimana tinggi saluran U-Ditch DS 3a tidak sama, dapat disebabkan oleh
proses pembuatan yang tidak baik atau pada saat proses pemasangan yang tidak presisi, dan terakhir pada audit Quality
didapatkan hasil temuan bahwa laporan Job Mix Formula (JMF) untuk item pekerjaan LPA Klas A, AC-Base, AC-BC,
AC-WC, Beton f’c 10, f’c 20, f’c 30 MPa dan adukan semen (mortar), serta back up data quality untuk MC bulan
Maret sampai Juni belum ada.

Kata Kunci: Audit Internal, SMMK3L dan Mutu Konstruksi, Ruas Jalan Sudirman (Praya)
PENDAHULUAN
Audit Internal
Audit internal didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan konsultansi independen dan obyektif
yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.
Sedangkan menurut (Sukrisno, 2012 dalam Utari, 2017) audit internal adalah suatu fungsi penilaian
independen yang ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi akitivitas organisasi
sebagai pemberian jasa kepada organisasi.
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem,
proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak
yang disebut auditor. Tujuan audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah
diselesaikan dan berjalan sesuai standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan dapat
diterima. Selain itu, agar audit terlaksana dengan benar dan sesuai standar maka perlu dilakukan
evaluasi terhadap suatu informasi (auditing) guna memastikan kebenaran dari informasi tersebut
untuk menunjang hasil audit yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut (Mulyadi, 2002 dalam Kusuma, 2008) fungsi audit internal adalah sebagai kontrol
manajemen, dikarenakan manajemen membutuhkan kepastian bahwa semua kebijakan yang telah
ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang. Sedangkan tujuan dari pelaksanaan audit
internal adalah meyakinkan keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi, kesesuaian dengan
berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan, perlindungan
terhadap harta/barang milik organisasi, penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien, serta
tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Ruang Lingkup Audit Internal


Pelaksanaan audit internal sangat berperan dalam membantu organisasi untuk mencapai tujuannya,
melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian, dan proses governance. Ruang lingkup audit internal
meliputi penilaian keefektifan sistem pengendalian internal, pengevaluasian terhadap kelengkapan
dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan. Dalam melaksanakan kegiatan pemantauannya, tim audit internal
akan melakukan kegiatan-kegiatan utama pemeriksaan yang terbagi dalam enam kegiatan, yaitu :
1. Complience test, yaitu pemeriksaan tentang sejauh mana kebijakan, rencana, dan prosedur-
prosedur yang telah dilaksanakan, meliputi :
a. Ketaatan terhadap prosedur keuangan
b. Ketaatan terhadap prosedur operasional
c. Ketaatan terhadap peraturan pemerintah
2. Verification, yang menjurus pada pengukuran akurasi dan kehandalan berbagai laporan dan data
manajemen serta evaluasi manfaat dari laporan tersebut yang akan membantu manajemen
dalam pengambilan keputusan.
3. Protection of assets, Pemeriksa intern harus dapat menyatakan bahwa pengendalian internal
yang ada benar-benar dapat diandalkan untuk memberikan proteksi terhadap aktiva perusahaan.
4. Appraisal of control, Pemeriksaan intern merupakan bagian dari struktur pengendalian intern
yang bersifat mengukur, menilai, dan mengembangkan struktur pengendalian intern yang ada
dari waktu ke waktu mengikuti pertumbuhan perusahaan.
5. Appraising performance, Suatu kegiatan pemeriksaan intern dalam suatu area operasional
tertentu yang sangat luas sehingga membutuhkan keahlian khusus.
6. Recommending operating improvements, Merupakan tindak lanjut dari evaluasi terhadap area-
area dimana rekomendasi yang akan disusun hendaknya memperhatikan pula rekomendasi-
rekomendasi sebelumnya.

PROGRAM DAN RENCANA KERJA


Manual Sistem Manajemen Terintegrasi Direktorat Jenderal Bina Marga (Mutu,
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Dan Lingkungan)
Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan, dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan
menggunakan standar pedoman sistem Manajeman Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan yang selanjutnya disingkat dengan SMMK3L (Manual Sistem Mutu Terintegrasi,
2016).
Manual SMMK3L adalah sistem pengintegrasian antara sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan yang menjelaskan kerangka penerapan sistem manajemen
terintegrasi serta proses-proses yang berkaitan dengan ruang lingkup berikut prosedur atau
rujukannya. Manual Mutu SMMK3L Direktorat Jenderal Bina Marga merupakan dokumen
terkendali sesuai dengan persyaratan pengendalian dokumen yang dipersyaratkan oleh standar dan
peraturan terkait, serta akan selalu ditinjau dalam rangka penyempurnaan yang berkesinambungan.
Kaidah-kaidah Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan harus terintegrasi dalam
setiap kegiatannya untuk tertib administrasi dan mencegah/menurunkan/mengurangi insiden
(kegagalan peralatan, kecelakaan kerja, kebakaran, sakit penyakit akibat kerja, pencemaran
lingkungan dan gangguan operasi lainnya) serta meminimalkan resiko operasi guna meningkatkan
keandalan, efisiensi dan produktivitas kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.

Manual SMMK3L Direktorat Jenderal Bina Marga menyatakan secara umum ketetapan-ketetapan
pada setiap proses yang diamanatkan yakni :
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan
Hidup;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
Departemen Pekerjaan Umum;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
d. Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2015;
e. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007;
f. Sistem Manajemen Lingkungan SNI ISO 14001:2015; dan
g. Panduan Audit Sistem Manajemen SNI 19011:2011

Dalam melaksanakan setiap kegiatan baik fisik maupun non fisik, pimpinan Unit Kerja/Unit
Pelaksana perlu merencanakan proses yang mencakup kegiatan utama dan kegiatan pendukung,
baik yang dilaksanakan sendiri maupun yang dilakukan melalui Penyedia Barang/Jasa.
Perencanaan kegiatan pada masing-masing Unit Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan dituangkan dalam
dokumen Rencana Mutu Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan, yang terdiri dari:
a. Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP), dokumen rencana mutu yang disusun oleh Unit Pelaksana
Kegiatan.
b. Rencana Mutu Kontrak (RMK), dokumen rencana mutu yang disusun oleh Penyedia
Barang/Jasa.
c. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dokumen yang memuat upaya-upaya untuk
mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu
kegiatan yang disusun oleh pemrakarsa.
d. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), dokumen yang memuat program-program
pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang
berasal dari rencana kegiatan yang disusun oleh Pemrakarsa.
e. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), dokumen yang berisi telaahan
secara cermat terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan yang disusun oleh
Pemrakarsa.
f. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3), dokumen rencana penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dibuat oleh penyedia Barang/Jasa dalam mengajukan
penawaran.

Struktur Organisasi Pengelola SMMK3L

PIMPINAN PUNCAK
KEPALA BALAI PELAKSANAAN JALAN
NASIONAL

PENJAMIN SMMK3L PENGELOLA AUDIT SMMK3L


Sekretariat SMMK3L (Kepala Subbag Koordinator Auditor (Kepala Seksi
Tata Usaha) Perencanaan dan Pemantauan)
Pengendali Dokumen (Kepala Seksi Auditor- Auditor di Lingkungan BPJN
Pembangunan dan Preservasi)

SUB BAGIAN TATA USAHA


SEKSI PEMBANGUNAN DAN PRESERVASI
SEKSI PERENCANAAN DAN
PEMANTAUAN

SATKER BALAI PELAKSANAAN JALAN


NASIONAL

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Pengelola SMMK3L Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Tipe B
(Manual Sistem Mutu Terintegrasi Ditjen Bina Marga, 2016)
Penjelasan bagan struktur organisasi Pengelola SMMK3L pada Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional Tipe B :
a. Penjamin Sistem Manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan pada Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional Tipe B terdiri dari seorang Sekretariat SMMK3L dan seorang Pengendali Dokumen,
serta Pengelola Audit SMMK3L terdiri dari Koordinator Audit SMMK3L dan Auditor-Auditor
SMMK3L.
b. Penjamin SMMK3L adalah Kepala Subbagian Tata Usaha sebagai Sekretariat SMMK3L.
c. Pengendali Dokumen adalah Kepala Seksi Pembangunan dan Preservasi.
d. Pengelola Audit SMMK3L terdiri dari Koordinator dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
auditor yang mewakili di Lingkungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional.
e. Sekretariat SMMK3L, Pengendali Dokumen, Koordinator Audit SMMK3L dan Auditor-
Auditor SMMK3L yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pimpinan puncak unit kerja Eselon lll.

PELAKSANAAN AUDIT SMMK3L DAN MUTU KONSTRUKSI


Data Teknis Paket Audit
Paket Pelebaran Jalan Menambah Lajur Jalan Sudirman (Praya) merupakan paket kontrak tahun
tunggal pada PPK 02-Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I NTB Tahun Anggaran 2018.
Data teknis paket disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Data Teknis Paket Pelebaran Jalan Menambah Lajur Jalan Sudirman (Praya)

Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I NTB


PPK 02
Nama Paket Pelebaran Jalan Menambah Lajur Jalan Sudirman (Praya)
Lokasi Kabupaten Lombok Tengah
Tanggal Kontrak 21 Maret 2018
Nomor Kontrak HK.02.03/PJN WIL I NTB-PPK02/193/2018
Nilai Kontrak Rp 20.123.067.000,-
Jenis Kontrak Kontrak Harga Satuan
Cara Pembayaran Sertifikat Bulanan
Sumber Dana/Tahun Anggaran APBN Murni / 2018
Masa Pelaksanaan 285 Hari Kalender
Masa Pemeliharaan 365 Hari Kalender
Rencana PHO 31 Desember 2018
Rencana FHO 30 Desember 2019
Kontraktor Pelaksana PT. Rangga Ekapratama
PT. Parama Karya Mandiri, PT. Yodya Karya (Persero), PT. Esti
Konsultan Supervisi
Yasagama Supervision Consultan (KSO)
Produk Akhir Laston Lapis Aus AC-WC
Panjang Target Penanganan 1,23 Km
Pelaksanaan Audit
Kegiatan audit internal SMMK3L dan Mutu Konstruksi dilaksanakan oleh Tim Audit SMMK3L
dan Mutu Konstruksi berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai PJN IX Mataram nomor
76.11/KPTS/BPJN IX/2018 tanggal 23 Januari 2018 tentang Pembentukan Tim Audit SMMK3L
dan Mutu Konstruksi di Lingkungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram Tahun
Anggaran 2018. Pelaksanaan kegiatan audit ini mengacu pada Manual Sistem Terintegrasi (Mutu,
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) Ditjen Bina Marga nomor MMK3L/DJBM/2016
tanggal 01 Juli 2016 dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Audit Internal nomor
SOP/UPM/DJBM-03 tanggal 01 Juli 2016, serta peraturan dan persyaratan teknis terkait lainnya.
Rincian tahapan kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan format kegiatan audit SMMK3L dan Mutu
Konstruksi sesuai SOP audit internal adalah sebagai berikut:
1. Surat pemberitahuan audit
Sebelum kegiatan audit dilaksanakan harus didahului dengan surat pemberitahuan oleh
Pimpinan Puncak di masing-masing Unit Kerja kepada pihak yang akan diaudit, dengan
dilampiri jadwal audit internal yang disusun oleh Sekretariat SMMK3L dan Koordinator Audit.
2. Pengumpulan dokumen audit
 Dokumen Kontrak 1 set (RAB+Lampiran)
 Addendum Kontrak (bila ada)
 SPMK
 Gambar Rencana (Shop Drawing)
 Berita Acara PCM
 Dokumen Kajian Teknis lapangan
 Justifikasi Teknis Addendum (bila ada)
 Sertifikat Bulanan (MC)
 Back Up Data Quantity
 Back Up Data Quality
 Quality Control Harian
 Request Sheet
 Laporan inspeksi harian paket pekerjaan long segment
 Denda akibat Indikator Kinerja (IK) tidak terpenuhi (bila ada)
 Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
 Job Mix Formula (JMF)
 Design Mix Formula (DMF)
 Berita Acara dan Hasil Trial Mix
 Sertifikat Laik Operasi AMP
 Sertifikat Laik Produksi AMP
 Dokumen RMP PPK
 Dokumen RMK, RK3K, RKPPL Kontraktor
 Dokumen RMK Konsultan
 Laporan SCM (bila ada)
 Dokumentasi Pekerjaan (0%, 50 %, 100 %)
 Gambar Terlaksana (As-built drawing)
3. Pemeriksaan dokumen audit
4. Rapat pembukaan
 Perkenalan anggota tim audit dan uraian tugasnya
 Sasaran, lingkup, dan kriteria yang digunakan
 Konfirmasi jadwal audit dan pengaturan lainnya dengan auditi
 Konfirmasi jalur komunikasi formal dengan auditi
 Auditi akan menerima informasi perkembangan audit
 Konfirmasi ketersediaan sumber daya dan fasilitas
 Konfirmasi prosedur keselamatan kerja, tindakan darurat, dan keamanan
 Konfirmasi ketersediaan, peranan, dan identitas pemandu
 Metode pelaporan audit dan kategori ketidaksesuaian
5. Pelaksanaan audit mutu konstruksi
 Wawancara dengan pelaku kegiatan
 Observasi pada kegiatan atau objek yang ditinjau dan jika diperlukan dapat dilakukan
pengujian lapangan
 Tinjauan terhadap dokumen-dokumen yang ada relevansinya dengan masalah yang
sedang dihadapi
 Audit teknis jalan/jembatan meliputi :
 Audit SMM dan K3L
Mencakup pemeriksaan dokumen RMP, RMK, UKL-UPL, RKPPL, RK3K,
pengecekan personil, serta pemeriksaan penerapan K3L di direksi keet, lokasi
pekerjaan dan AMP
 Audit Quality
Mencakup pemeriksaan dokumen Job Mix Design (JMD), Job Mix Formula (JMF),
pengujian laboratorium, pengujian material dan kualitas pelaksanaan konstruksi
serta pemeriksaan dokumen pengujian mutu terkait lainnya.
 Audit Quantity
Mencakup pemeriksaan dokumen administrasi teknis proyek seperti dokumen kajian
teknis lapangan (MC-0), back up kuantitas/kualitas, Sertifikat bulanan (MC), dan
pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan lapangan.
6. Penyusunan hasil audit
Merupakan perumusan dan penyusunan hasil temuan audit SMM, K3L, Quality, dan Quantity.
7. Pembahasan hasil audit
 Mempresentasikan temuan audit dan evaluasi temuan audit untuk disepakati bersama
 Menyampaikan hal-hal positif yang dimiliki oleh klien audit selama kegiatan audit
 Memberikan kesempatan diskusi/tanya jawab
 Mendiskusikan dan menyepakati tanggal penyelesaian tindaklanjut perbaikan,
memberikan penggandaan hasil pemeriksaan kepada auditi yang diperiksa untuk
dipedomani sebelum laporan hasil audit diterima
 Penutupan
8. Laporan ke Kepala Balai
 Berupa penyampaian laporan hasil audit
9. Tindak lanjut temuan hasil audit
 Merupakan penyelesaian tindaklanjut perbaikan temuan-temuan hasil audit sesuai
tanggal kesepakatan pada butir 7 di atas.
Tabel 2. Jadwal Audit Internal SMMK3L dan Mutu Konstruksi Paket Pelebaran Jalan Menambah Lajur
Jalan Sudirman (Praya)

Juni Juli Agustus


Satker/PPK/Paket Tahapan Audit
1 1 2 3 4 1 2 3 4
Satker PJN Wilayah I NTB/PPK 02
Pelebaran Jalan a. Surat Pemberitahuan Audit 6
Menambah Lajur b. Pengumpulan Dokumen 2
Jalan Sudirman
c. Pemeriksaan Dokumen 2-5
(Praya)
d. Rapat Pembukaan 5
e. Pelaksanaan Audit 9-10
f. Penyusunan Hasil Audit 12-16
g. Pembahasan Hasil Audit 23
h. Laporan Ke Kepala Balai 24
i. Tindak lanjut hasil audit 20

FOTO DOKUMENTASI

Gambar 2. Format Temuan Hasil Audit


Tabel 3. Format GAP Analysis Audit K3L
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pelaksanaan Audit SMMK3L dan Mutu Konstruksi pada Paket Pelebaran Jalan Menambah
Lajur Jalan Sudirman (Praya) didapatkan beberapa temuan dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Audit SMM dan K3L
a. Hasil GAP Analysis K3L mendapatkan nilai 37,50 % (kondisi Tidak Aman).
Range penilaian GAP Analysis pada pelaksanaan audit K3L adalah sebagai berikut :
 Kondisi Tidak Aman (TA) dengan nilai total GAP 0% s/d 49 %
 Kondisi Tidak Konsisten (TK) dengan nilai total GAP 50 % s/d 75 %
 Kondisi Aman (KA) dengan nilai total GAP 76 % s/d 100%
b. RMK Konsultan supervisi pada paket pekerjaan ini menjadi satu dengan dokumen RMK
pada paket pekerjaan Preservasi Rehabilitasi Jalan Bandara Internasional Lombok-Kuta
(Mandalika) dan Rehabilitasi Jembatan Ongge B/KSPN/PN karena perusahaan penyedia
jasa konsultan supervisi adalah satu perusahaan.
c. Isi dan susunan dokumen RMK, RK3K, dan RKPPL Kontraktor Pelaksana belum lengkap
dan ada beberapa dokumen yang tidak sesuai format dalam SOP.
d. Tidak ada data back up untuk kegiatan K3L sebagai bukti laporan pelaksanaan dan
penerapan kesehatan dan keselamatan dalam pekerjaan serta upaya pengelolaan dan
pengendalian lingkungan.
e. Pada beberapa area kerja, pekerja yang berada di dalam area konstruksi ada yang tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya.
f. Pada lokasi pelaksanaan pekerjaan, tidak ada petugas pengatur lalu lintas (flagman) yang
mengatur lalu lintas pengguna jalan saat melewati area pekerjaan.
g. Pada kantor direksi keet tidak dilengkapi dengan papan informasi K3L, tidak ada struktur
organisasi pelaksana K3L, tidak ada bagan alir penanganan keadaan darurat dan tidak ada
perangkat kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.

2) Audit Quantity
a. Gambar kerja (shop drawing) belum dilengkapi dengan lembar pengesahan, nomor halaman
dan jumlah halaman pada gambar.
b. Belum ada dokumen Addendum kontrak.
c. Dokumen kajian teknis (MC-0) belum lengkap ditanda tangani.
d. Untuk data request belum ada laporan.
e. Pada sertifikat bulanan belum dilengkapi dengan MC-01 (Maret), MC-04 (Juni) dan belum
lengkap ditandatangani.
f. Dokumen back up data quantity belum ada.
g. Laporan harian, mingguan dan bulanan belum dilengkapi untuk laporan bulan Juni. Pada
laporan mingguan dan bulanan belum lengkap ditanda tangani.
h. Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan belum ada.
i. Penempatan Material saluran berbentuk U Precast dan Gorong – Gorong Pipa Beton
memenuhi sebagian badan jalan, akibatnya pengguna jalan sedikit terhambat dan terganggu
akan kondisi tersebut.
j. Terdapat perbedaan Top Elevasi U-Ditch DS 3a, Tinggi saluran U-Ditch DS 3a tidak sama,
dapat disebabkan oleh proses pembuatan yang tidak baik atau pada saat proses pemasangan
yang tidak presisi.
k. Elevasi penempatan dan perletakan U-Ditch DS 3a pada saluran, agar dicermati dan
disesuaikan dengan elevasi kemiringan saluran yang sudah dibentuk. Bila hal ini tidak
diindahkan, akan terjadi keretakan dan kebocoran pada sambungan U-Ditch DS 3a, akibat
tekanan debit air yang mengalir.

3) Audit Quality
a. Tidak dilakukan pengujian takaran pemakaian Lapis Perekat pada pelaksanaan overlay AC-
WC pekerjaan Rehabilitasi Mayor Jalan Sulin-Sp. Penujak Km. 24+276 (Kanan).
b. Pembatas tiap fraksi agregat pemasok agregat dingin (cold bin) pada AMP mengalami
kerusakan, ketinggian pembatas tiap fraksi agregat pada pemasok agregat dingin (cold bin)
tidak memadai. Terdapat kotoran organik pada material pasir alam yang ditampung pada
pemasok agregat dingin (cold bin).
c. Terdapat bagian yang retak pada gorong-gorong pipa beton bertulang pekerjaan duckting.
d. Terdapat bagian yang keropos pada saluran U-ditch DS 3 dan tutupnya, penempatan saluran
yang dikirim dilapangan sebelum pemasangan tidak tertata rapi (tumpang tindih dan saling
bersinggungan).
e. Pada dokumen Job Mix Design (JMD) LPA Klas A, AC-Base, AC-BC, AC-WC terdapat
lembar yang belum dibubuhi tanda tangan serta cap/stempel petugas berwenang dari Balai
Pengujian Material Konstruksi.
f. Back up data quality sebagai kelengkapan data pendukung pembayaran sertifikat bulanan
(MC) bulan Maret – Juli belum ada.
g. Penyedia jasa belum mengajukan pengujian sifat-sifat (properties) aspal keras yang akan
digunakan.
h. Dokumen Job Mix Formula (JMF) untuk item pekerjaan LPA Klas A, AC-Base, AC-BC,
AC-WC, Beton f’c 10, f’c 20, f’c 30 MPa dan Adukan Semen (mortar) belum ada.

Gambar 1. Rapat Pendahuluan Audit

Gambar 3. Rapat Pembukaan Audit SMMK3L dan Mutu Konstruksi


Gambar 4. Pelaksanaan Audit SMMK3L dan Mutu Konstruksi

Gambar 5. Rapat Pembahasan Hasil Audit SMMK3L dan Mutu Konstruksi

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Berdasarkan pelaksanaan audit SMM didapatkan hasil temuan berupa masih terdapatnya format
yang belum lengkap dan tidak sesuai dengan SOP pada dokumen RMK, RK3K, dan RKPPL
Kontraktor Pelaksana, sedangkan pada dokumen RMK Konsultan supervisi masih menjadi satu
dengan RMK paket kontrak pengawasan yang lain.
2. Berdasarkan pelaksanaan audit K3L didapatkan hasil temuan bahwa penerapan K3L pada
proyek belum dilaksanakan secara maksimal sesuai aturan, sehingga nilai GAP Analysis untuk
pelaksanaan penerapan K3L secara keseluruhan mendapat bobot 37,50 % (kondisi Tidak
Aman).
3. Berdasarkan pelaksanaan audit Quantity didapatkan hasil temuan bahwa dokumen proyek
seperti kajian teknis lapangan (MC-0), addendum kontrak belum ada, dan sertifikat pembayaran
(MC), back up kuantitas dan kualitas, serta laporan bulanan, mingguan, dan harian untuk bulan
Maret dan Juni belum lengkap. Sedangkan pada pekerjaan lapangan terdapat perbedaan top
elevasi U-Ditch DS 3a, dimana tinggi saluran U-Ditch DS 3a tidak sama, dapat disebabkan oleh
proses pembuatan yang tidak baik atau pada saat proses pemasangan yang tidak presisi.
4. Berdasarkan pelaksanaan audit Quality didapatkan hasil temuan bahwa laporan Job Mix
Formula (JMF) untuk item pekerjaan LPA Klas A, AC-Base, AC-BC, AC-WC, Beton f’c 10, f’c
20, f’c 30 MPa dan adukan semen (mortar), serta back up data quality untuk MC bulan Maret
sampai Juni belum ada.

Saran
1. Melengkapi dokumen RMK, RK3K, dan RKPPL kontraktor pelaksana dan menyesuaikan
dengan format sebagaimana ketentuan dalam SOP, serta RMK konsultan supervisi agar dibuat
per paket kegiatan pengawasan.
2. Memaksimalkan pelaksanaan penerapan K3L dalam rangka menuju safety and zero accident
proyek dengan melakukan upaya pengelolaan keberlanjutan lingkungan hidup, penggunaan Alat
pelindung diri (APD) para pekerja, rambu-rambu, dan perlengkapan K3 lainnya di seluruh lokasi
terkait proyek.
3. Dokumen administrasi proyek agar segera dibenahi dan dilengkapi, serta memperbaiki
perbedaan ketinggian elevasi pada saluran precast U-ditch DS 3a.
4. Melengkapi dokumen-dokumen laporan back up quality sebagai data pendukung pembayaran
sertifikat bulanan (MC), dan laporan Job Mix Formula (JMF) terkait.

DAFTAR PUSTAKA
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX, 2018. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP) Seksi
Pembangunan dan Preservasi. Seksi Pembangunan dan Preservasi. Mataram.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX, 2018. Laporan Hasil Audit Internal SMMK3L dan Mutu
Konstruksi. Seksi Pembangunan dan Preservasi. Mataram.
Departemen Pekerjaan Umum, 2009. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009
Tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum.
Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2016. Manual Sistem Manajemen Terintegrasi (Mutu, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, dan Lingkungan) Direktorat Jenderal Bina Marga (MMK3L/DJBM/2016).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2016. Prosedur Audit Internal Direktorat Jenderal Bina Marga.
Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum, 2014. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014
Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum. Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta.
Kementerian Keuangan, 2018. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional IX Mataram. Kementerian Keuangan. Jakarta.
Kusuma, HB., 2008. Peran Audit Internal Yang Berbasis Resiko. Universitas Katolik Widya
Mandala. Surabaya.
Utari, DD., 2017. Etika Dalam Auditing (Materi Audit Internal). Universitas Gunadarma. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai