Laprak Difisrep 1 Ke Satu
Laprak Difisrep 1 Ke Satu
PENDAHULUAN
Ikan tambakan (H. temminckii) merupakan suatu jenis ikan yang hidup di
sungai atau rawa-rawa. Ikan tambakan mempunyai potensi masa depan yang
bagus untuk dibudidaya sebab karakteristiknya yang sesuai apabila dibudidaya
dalam kolam dengan air tidak mengalir serta sedikit kadar oksigen. Berdasarkan
yang diketahui ikan ini adalah ikan yang termasuk jenis yang memiliki labyrinth.
Sistem pernapasan pada ikan ini memiliki pelengkap yang membuatnya secara
langsung bisa mendapatkan oksigen di udara (Susanto, 2004).
Ovary pada ikan terdiri dari banyak telur. Setiap jenis ikan memiliki
ukurantelur sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan
menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang memiliki uku
ran telur besar contohnya ikan Nila dan Arwana, akan memiliki jumlah telur yang
lebihsedikit disbanding dengan ikan yang ukuran telurnya kecil seperti ikan
Cupang danMas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki si induk untuk
menampungtelur. Ukuran telur ikan banyak ditentukan oleh ukuran kuning
telurnya. Makin besar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk
bertahan hidup.
Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang dai suatu telur yang
diukur dengan mikrometer berskala yang sudah ditera. Semakin meningkat tingkat
kematangan gonad garis tengah telur yang ada dalamovarium semakin besar.
Masa pemijahan setiap spesies ikan bebeda-beda, ada pemijahan yang
berlangsung singkat, tetapi banyak pula pemijahan dalam waktu yang panjang ada
pada ikan yang berlangsung beberapa hari. Semakin meningkat tingkat
kematangan, garis tengah telur yang ada dalam ovarium semakin besar pula
(Susanto, 2012)
Ada berbagai aspek yang dapat berpengaruh ketika gonad ikan pertama kali
matang, aspek tersebut berasal dari internal (dalam tubuh ikan) ataupun eksternal
(luar tubuh ikan). Aspek internal diantaranya yaitu jenis spesies, usia, besarnya
ikan, dan karakteristik fisiologis dalam ikan itu misalnya daya adaptasi pada
tempat dan kondisi. Aspek eksternal yang berpengaruh melipti suhu, aliran arus
air, dan pakan (Lagler et al., 1972).
Untuk menentukan TKG bisa dilaksanakan melalui dua metode antara lain
adalah histologi maupun morfologi (Effendie, 2002). Morfologi ikan dilihat dari
bentuk, panjang dan warna, serta perkembangan isi gonad. Penentuan TKG secara
histologi dapat dilihat dari anatomi perkembangan gonadnya. Tingkat kematangan
gonad (TKG) ditentukan secara morfologis yang mencakup warna, bentuk dan
ukuran gonad. Perkembangan gonad secara kualitatif ditentukan dengan
mengamati tingkat kematangan gonad berdasarkan morfologi (Sukendi, 2001).
Dalam proses histologi dilakukan pada ikan yang masih segar, pembuatan
preparat histologi gonad berpedoman pada metode mikroteknik (Gunarso, 1989).
manfaat yang diperoleh dari setiap praktikum ini adalah bagaimana mahasisia
dapat menerapkan apa yang dipraktikumkan tersebut dapat berguna untuk
membantu kelancaran mahasisia dalam menunjang pembelajaranselanjutnya.
II. METODELOGI PRAKTIKUM
4. Ambil sepasang gonad ikan dan lakukan secara hati hati dan perlahan.
5. Timbang gonad ikan menggunakan timbangan dan amati.
3.1 Hasil
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii
3.2 Pembahasan
Pengetahuan gonad somatik indeks (GSI) merupakan salah satu aspek yang
memiliki peran penting dalam biologi perikanan, dimana nilai IGS digunakan
untuk memprediksi kapan ikan tersebut akan siap dilakukannya pemijahan Nilai
GSI tersebut akan mencapai batas kisaran maksimum pada saat akan terjadinya
pemijahan. Pemijahan sebagai salah satu bagian dari reproduksi merupakan mata
rantai daur hidup yang menentukan kelangsungan hidup spesies. Penambahan
populasi ikan bergantung pada keberhasilan pemijahan (Afrianto, 2010)