Disusun Oleh:
Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan
Deputi MENLH Bidang Tata Lingkungan
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
2007
Panduan Penilaian
AMDAL atau UKL/UPL untuk Kegiatan
Pembangunan Perumahan
Disusun Oleh:
Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan
Deputi MENLH Bidang Tata Lingkungan
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
2007
PENGARAH
Puji dan Syukur ke hadirat Allah Swt. atas
Hermien Roosita limpahan rahmat dan karunia-Nya,
Plh. Deputi Urusan Tata Lingkungan
sehingga buku panduan penilaian AMDAL
atau UKL-UPL untuk kegiatan pembangunan
EDITOR perumahan ini dapat tersusun. Buku
panduan ini berisi tentang hal-hal yang
Sri Wahyuni Herly
yang perlu diperhatikan dalam melakukan
Kabid Pengembangan Asdep Urusan Pengkajian
Dampak Lingkungan penilaian dokumen AMDAL atau UKL-UPL
kegiatan pembangunan perumahan.
Ary Sudijanto Penyusunan buku panduan ini ditujukan
Kabid Penyelenggaraan
untuk mempermudah penilai AMDAL atau
Asdep Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan
UKL-UPL dalam proses penilaian.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang Jakarta, Oktober 2007
telah membantu penerbitan buku ini, khususnya kepada
Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ),
Prof. Dr. Johan Silas, Harni Sulistyowati, Widhi Handoyo, Plh. Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup
Esther Simon, Endah Sri Sudewi, Muhammad Askary,
Estamina Silalahi, Rachma Venita, Mawan Wicaksono, Bidang Tata Lingkungan
Oktaviatun, Tarmidi, Tanuwijaya, Pemi Suthiathirtarani,
Istiqomah, Ira Haryani, Ahmad Djunaedi, Darno, Sopiyan,
Khamim Huda, Suryatini Verias, dan seluruh pihak yang turut
membantu terselesaikannya buku panduan ini.
Ir. Hermien Roosita, MM
Disclaimer
1
pengelolaan dan pemantauan lingkungan dapat bermanfaat bagi penilai AMDAL sebagai
yang dapat dipertanggungjawabkan dalam gambaran awal proses pembangunan
suatu dokumen pengelolaan lingkungan perumahan dan pemukiman.
(dokumen AMDAL maupun UKL/UPL).
Pedoman ini akan menjelaskan empat hal
Keterkaitan antar perumahan/pemukiman utama yang harus dimiliki dan menjadi inti
dan perumahan/pemukiman yang lain dari sebuah dokumen AMDAL atau UKL-UPL
merupakan bagian yang tidak terpisahkan Kegiatan Pembangunan Perumahan dan
dalam perencanaan tata ruang wilayah, Permukiman. Empat hal inilah yang sangat
sehingga dalam pelaksanaanya harus selalu perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian
mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah AMDAL atau UKL-UPL dari Kegiatan
baik Nasional, Provinsi, maupun Pembangunan Perumahan dan Permukiman.
Kabupaten/Kota. Sebagai salah satu acuan Keempat hal tersebut adalah: Deskripsi
dalam melakukan penyusunan dokumen Kegiatan, Komponen Lingkungan yang
pengelolaan lingkungan maupun dalam Diperhatikan, Potensi Dampak yang Perlu
melakukan penilaian, Kementerian Negara Mendapat Perhatian untuk Dikaji dan Rencana
Lingkungan Hidup menerbitkan Pedoman Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana
Penilaian AMDAL atau UKL/UPL Untuk Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL).
Kegiatan Pembangunan Perumahan dan
z
Pemukiman. Diharapkan, pedoman ini akan
2
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan
Terdapat penjelasan tentang nama dan • Penjelasan umum tentang lokasi tersebut
alamat pemrakarsa, struktur organisasi, membutuhkan kegiatan pemadatan atau
penanggungjawab kegiatan dan bagian yang pengurugan, datar atau berbukit (apakah
bertanggungjawab terhadap pengelolaan akan dilakukan kegiatan cut and fill), sumber
lingkungan. pengambilan bahan urugan, lokasi
pembuangan material bongkaran/material
2. Pelaksanaan Kegiatan buangan, kemungkinan dilakukan reklamasi,
dan kemungkinan relokasi penduduk.
Terdapat jadwal waktu pelaksanaan setiap
tahapan kegiatan (prakonstruksi, konstruksi, 4. Tipe Rumah yang akan
operasi) serta penjelasannya masing-masing dibangun:
tahapan.
Terdapat penjelasan tentang tipe rumah yang
akan dibangun di dalam satu kawasan
perumahan. Apakah rumah yang akan
3
dibangun termasuk dalam kategori Rumah • kemana air buangan akan disalurkan
Sangat Sederhana, Rumah Sederhana, (IPAL terpadu atau badan air alami), lokasi
Rumah Menengah atau Rumah Mewah. titik pembuangan (nyatakan dalam peta).
Berikut karakteristik dari 4 jenis rumah
• Tempat Pembuangan Sampah:
tersebut (berdasarkan Keputusan Menteri
terdapat penjelasan sistem pengelolaan
Negara Perumahan Rakyat Nomor
persampahan yang digunakan. Hal ini
08/KPTS/BKP4N/1996 tentang Pedoman
mencakup sistem pewadahan (ada tidaknya
Penyelenggaraan Pembangunan Perumahan
pemilahan sampah) yang digunakan, sistem
dan Permukiman di Daerah) :
pengumpulan (langsung atau tak langsung,
• Rumah Sangat Sederhana (RSS) individual atau komunal), sistem
adalah rumah tidak bersusun dengan luas pembuangan (pengomposan, pembuangan
lantai bangunan maksimum 36 m2. terbuka di wilayah kegiatan atau
pembuangan akhir kota).
• Rumah sederhana (RS) adalah rumah
tidak bersusun dengan luas lantai bangunan • Jaringan Saluran Air Hujan untuk
tidak lebih dari 70 m2, yang dibangun di atas Pematusan (drainase) dan Pencegahan
tanah dengan luas kaveling 54 m2 sampai Banjir Setempat: terdapat informasi
dengan 200 m2. tentang jenis saluran yang akan digunakan
(terbuka atau tertutup), kemana air hujan
• Rumah menengah adalah rumah tidak
akan disalurkan (dikumpulkan dalam tangki
bersusun yang dibangun di atas tanah
penampung, sumur resapan atau badan air
dengan luas kaveling 54 m2 sampai dengan
alami), lokasi titik pembuangan (nyatakan
600 m2 dan rumah tidak bersusun yang
dalam peta).
dibangun di atas tanah dengan luas kaveling
antara 200 m2 sampai dengan 600 m2.
6. Sarana Lingkungan
• Rumah mewah adalah rumah tidak
bersusun yang dibangun di atas tanah Hal-hal yang perlu diperhatikan dari
dengan luas kaveling 54 m2 sampai dengan pembangunan sarana lingkungan adalah jenis
2000 m2. sarana lingkungan yang akan dibangun serta
prosentase luas sarana lingkungan yang akan
5. Prasarana Lingkungan dibangun terhadap luas keseluruhan kawasan
perumahan. Sarana lingkungan dari kawasan
• Jaringan Jalan: terdapat penjelasan perumahan antara lain:
kelas jalan dan kapasitas jalan eksisting dan
• Bangunan perniagaan
yang direncanakan, karena hal ini diperlukan
untuk menentukan kesesuaian antara jumlah • Bangunan pelayanan umum dan
penghuni (tingkat mobilisasi penghuni) dan Pemerintahan
kelas jalan.
• Bangunan pendidikan dan kesehatan
• Jaringan Pembuangan Air Limbah:
• Bangunan peribadatan
terdapat penjelasan jenis tangki septik (septic
tank) apakah individual atau komunal, jenis • Sarana rekreasi dan olah raga
saluran yang akan digunakan (terbuka atau
• Sarana pemakaman
tertutup),
• Sarana pertamanan (area terbuka
hijau), untuk luas area terbuka hijau dalam
4
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan
5
Suatu dokumen AMDAL atau UKL-UPL
2. Komponen Fisik
kegiatan Pembangunan Perumahan dan
Permukiman harus memberikan informasi
A. Fisiografi
mengenai komponen lingkungan yang
diperhatikan antara lain: Yaitu kondisi topografi setempat (yang
dinyatakan ketinggian dalam meter di atas
1. Komponen Tata Ruang permukaan laut guna menentukan ketinggian
agar mengacu pada peta topografi di mana
A. Kebijakan Tata Ruang diberikan garis kontur ketinggian serta
sumber-sumber lain seperti foto satelit),
Lokasi kegiatan harus sesuai dengan
kemiringan lahan, perhatikan lokasi kegiatan
peruntukan rencana tata ruang wilayah
dan signigfikan landmark, badan-badan air
setempat, harus dilampirkan Perda Tata
serta daerah-daerah relevan lain yang akan
Ruang Kabupaten atau Kota (jika tidak
terkena dampak, inventarisasi daerah
tersedia gunakan Perda Tata Ruang Provinsi)
terlindungi, tangkapan air, elevasi muka air
serta peta. Akan lebih baik apabila disertakan
banjir dan daerah banjir pada lokasi kegiatan
overlay antara lokasi kegiatan dengan peta
dan sekitarnya. Potensi erosi, longsor dan
tata ruang setempat.
land subsidence. Perlu diperhatikan pula
B. Penggunaan Lahan potensi terjadinya perubahan fungsi lahan,
dan sedimentasi.
Meliputi luas penggunaan lahan, status lahan
dan produktivitas lahan. B. Iklim
6
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan
kualitas air (air laut, air permukaan, air Fauna (apakah ada satwa endemik yang
tanah), pemanfaatan air tanah atau air dilindungi, apakah ada habitat satwa yang
permukaan untuk aktivitas penduduk, terganggu)
ketersediaannya.
4. Komponen Sosial, Ekonomi,
E. Geologi
dan Budaya
Meliputi struktur tanah, bearing capacity,
kondisi geologi, kegempaan, potensi tsunami, Meliputi tingkat pendapatan masyarakat
patahan, sesar. lokal, jenis mata pencaharian dan demografi
penduduk (jumlah dan komposisi penduduk),
F. Geohidrologi
kesehatan masyarakat, nilai dan norma
Meliputi aliran air tanah. budaya masyarakat lokal.
3. Komponen Biologi
z
A. Flora
7
Suatu dokumen AMDAL atau UKL-UPL
3. Peningkatan Run Off, Erosi
kegiatan pembangunan perumahan dan
dan Banjir
permukiman juga harus memberikan
Kegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan
informasi sejelas mungkin mengenai potensi
pengurugan tanah pada tahap konstruksi
dampak yang mungkin terjadi dengan adanya
akan mengakibatkan perubahan struktur dan
kegiatan tersebut. Berikut adalah beberapa
sifat tanah, misalnya permukaan tanah
dampak yang khas dari suatu kegiatan
menjadi terbuka, agregat tanah hancur dan
pembangunan perumahan dan permukiman
menjadikan tanah peka terhadap erosi.
dan perlu mendapat perhatian untuk dikaji
oleh penilai: Kegiatan pemadatan tanah pada tahap
konstruksi juga mengakibatkan air tidak
1. Perubahan fungsi dan tata dapat meresap ke dalam tanah, sehingga
guna Lahan akan meningkatkan volume air limpasan (run
off). Hal tersebut akan terus berlangsung
Pembangunan kegiatan perumahan akan sampai tahap operasi, sehingga ketika
merubah tata guna lahan serta produktivitas pemrakarsa tidak memiliki perencanaan yang
lahan di lingkungan sekitar kawasan matang mengenai jaringan saluran drainase
perumahan. dan upaya pencegahan banjir setempat yang
baik maka bencana banjir akan terjadi.
2. Peningkatan bangkitan lalu Kegiatan pemadatan inilah yang perlu
lintas dan Kerusakan Jalan menjadi titik berat dalam penilaian AMDAL
atau UKL-UPL Pembangunan Perumahan dan
Pembangunan dan kegiatan operasional Permukiman.
kawasan perumahan akan meningkatkan
bangkitan lalu lintas sehingga kemungkinan 4. Penurunan Kualitas Udara
akan terjadi kemacetan. Selain itu jika (Debu)
kemampuan (kapasitas) beban jalan
maksimum disekitar lokasi ternyata tidak Penurunan kualitas udara (peningkatan kadar
mampu untuk menerima beban tambahan debu) diakibatkan oleh kegiatan pembukaan
dari kegiatan pembangunan dan operasional lahan dan mobilisasi alat dan bahan pada
perumahan maka akan terjadi kerusakan tahap konstruksi serta dari kegiatan-kegiatan
jalan. lain pada tahap operasi.
8
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan
9. Peningkatan Kesempatan
6. Penurunan Kualitas Air
Kerja dan Berusaha
Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Kegiatan konstruksi dan operasi akan
pembagunan kawasan perumahan dapat
mengakibatkan peningkatan kesempatan
berasal dari tahap operasional perumahan
kerja dan berusaha bagi penduduk di sekitar
serta prasarana dan sarana lingkungan yang
kawasan perumahan.
terdapat di kawasan perumahan tersebut.
Jika pemrakarsa tidak memiliki perencanaan
10.Keresahan dan Persepsi
mengenai jaringan air limbah yang baik maka
Masyarakat
akan berakibat terhadap penurunan kualitas
air permukaan.
Tidak adanya kesepakatan mengenai ganti
rugi tanah antara pemrakarsa dan
7. Penurunan Kuantitas Air
masyarakat pada saat kegiatan pembebasan
lahan berlangsung dapat menimbulkan
Berkurangnya daerah resapan air serta
keresahan dan persepsi negatif dari
meningkatnya kebutuhan air yang
masyarakat yang berada di area tapak proyek
diakibatkan oleh kegiatan pembangunan
perumahan.
perumahan akan mengurangi kuantitas air
tanah maupun kuantitas air permukaan. z
9
Hal terakhir yang harus diperhatikan dalam • Mobilisasi alat dan bahan hanya
sebuah dokumen AMDAL atau UKL-UPL dilakukan pada malam hari;
kegiatan pembangunan perumahan dan
• Mempergunakan truk yang sesuai
permukiman adalah Rencana Pengelolaan dan
dengan kemampuan daya tampung beban
Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-
jalan yang dilalui;
RPL)nya. Berikut adalah beberapa poin yang
umum dalam sebuah RKL-RPL kegiatan • Memperkuat kemampuan daya tampung
pembangunan perumahan dan permukiman: beban jalan yang dilalui;
(Catatan: Poin-poin ini mengacu pada potensi
• Memperluas ruas-ruas jalan yang dilalui;
dampak yang perlu dikaji).
• Menerapkan sistem manajemen
1. Perubahan fungsi dan tata transportasi kawasan dengan mengatur
guna Lahan sirkulasi lalu lintas masuk dan keluar
kawasan perumahan.
A. Rencana Pengelolaan
B. Rencana Pemantauan
Membuat desain kegiatan yang sesuai dengan
Pemantauan dilakukan secara langsung di
tata guna lahan eksisting.
lapangan dan pada ruas-ruas jalan yang
B. Rencana Pemantauan dilalui.
A. Rencana Pengelolaan
2. Peningkatan bangkitan lalu
lintas dan Kerusakan Jalan Pencegahan terjadinya peningkatan air
limpasan (run off), erosi dan banjir, upaya
A. Rencana Pengelolaan pengelolaan yang dilakukan dapat berupa:
10
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan
• Membangun jalur hijau atau ruang • Membangun ruang terbuka hijau, serta
terbuka hijau yang dapat menjadi pengganti melakukan pemeliharaan terhadap ruang
daerah resapan air yang hilang; terbuka hijau tersebut karena dapat berfungsi
sebagai buffer zone dengan daerah disekitar
• Membangun selokan dan tindakan lain
pembangunan kegiatan perumahan serta
guna memperlambat dan mengendalikan
dapat mengurangi kadar polutan di kawasan
limpahan air dan melindungi saluran
perumahan;
drainase;
• Melakukan penyiraman tanah atau jalan
• Melakukan kegiatan konstruksi pada
secara teratur.
musim kemarau;
B. Rencana Pemantauan
• Memasang jaring-jaring penahan, dinding
penahan atau parit pengumpul air; Metode pemantauan yaitu dengan cara
pengambilan sampel dan analisa laboratorium
• Memperhatikan elavasi muka air banjir
yang dilakukan secara berkala.
sebelum pembuatan desain kawasan
perumahan.
B. Rencana Pemantauan
5. Peningkatan Kebisingan
• Melakukan pemantauan berkala terhadap
saluran drainase dan air buangan A. Rencana Pengelolaan
(memastikan drainase bersih dari sampah
• Membangun ruang terbuka hijau, serta
dll.)
melakukan pemeliharaan terhadap ruang
• Melakukan pemantauan berkala terhadap terbuka hijau tersebut karena dapat berfungsi
jaring-jaring penahan, dinding penahan atau sebagai buffer zone dengan daerah disekitar
parit pengumpul air (memastikan alat-alat pembangunan kegiatan perumahan;
tersebut dapat berfungsi dengan baik)
• Memasang alat peredam suara pada
mesin-mesin dan kendaraan;
11
perumahan tersebut harus diolah di sistem B. Rencana Pemantauan
pengelolaan limbah cair. Sistem pengelolaan
• Pemantauan perubahan mata
limbah cair ini terbagi menjadi dua, yaitu
pencaharian penduduk lokal pada saat
sistem individual (septic tank) dan sistem
kegiatan pembebasan lahan;
komunal (IPAL terpadu).
• Pemantauan tingkat pendapatan
B. Rencana Pemantauan
penduduk yang terkena pembebasan lahan.
Metode pemantauan yaitu dengan cara
pengambilan sampel dan analisa laboratorium 9. Peningkatan Kesempatan
yang dilakukan secara berkala. Kerja dan Berusaha
A. Rencana Pengelolaan
12
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Perumahan
Buku panduan ini adalah alat bantu penilaian lokal dalam melakukan penilaian. Semoga
dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang bersifat buku panduan ini dapat memberikan manfaat
umum dan cukup fleksibel terhadap untuk terwujudnya pembangunan yang
kemungkinan perubahan terhadap hal-hal berwawasan lingkungan, khususnya pada
yang perlu diperhatikan akibat perbedaan pembangunanperumahanataupermukiman.
kondisi di lapangan.
13
Lampiran
DAFTAR PROSES
PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
(AMDAL, UKL/UPL)
Jenis Proyek:
PERUMAHAN
0.1 Permohonan:
[ ] AMDAL
[ ] UKL/UPL
[ ] Pemantauan/Inspeksi
__________________________________________________________
__________________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
1
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
Catatan: Bagian ini menyatakan informasi yang harus diserahkan oleh pemrakarsa poyek sebagai lampiran
pada Daftar Proses, tanpa lampiran ini pengajuan tidak akan diterima.
Lampiran Catatan
1.1
Peta Topografi, Skala tergantung kepentingan
Memperlihatkan lokasi proyek.
skala 1:50.000
skala 1:10.000
1.2
Gambar rincian lokasi (skala 1:500 hingga 1:2.000) menunjukkan
komponen satuan proyek (bangunan, jalan, gang, dsb.) serta
dimensinya.
1.3
Gambar pra-rencana teknik/ rancangan arsitek/ mengenai
bangunan dan komponen infra-struktur seperti jalan, penyediaan air
minum, pembuangan dan pengolahan serta pengumpulan air
buangan.
1.4
Inventarisasi daerah-daerah lindung dan daerah banjir di lokasi
proyek dan sekitarnya.
Pada kedua sisi dalam jarak 1 km
Pada kedua sisi dalam jarak 5 km
1.5
Sertifikat zona.
1.6
Perkiraan jadwal konstruksi
(diserahkan setelah tender dilakukan)
1.6
Inventarisasi bahan-bahan konstruksi dan asalnya (kualitas dan
kuantitas)
Peta lubang-lubang galian dan lokasi penggalian bagi bahan
konstruksi.
1.7
Catatan konsep sebagai diserahkan kepada pemerintah.
1.8
Lain-lain (uraikan)
2
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
3
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
4
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
5
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
2) Daerah terbuka
Apakah pada bangunan tinggal banyak keluarga juga diberikan pintu keluar kebakaran?
[ ] Ya [ ] Tidak
6
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
Lantai
Tiang-tiang
Lain-lain (jelaskan)
Keperluan Air
Berapa perkiraan keperluan air per hari untuk seluruh proyek selama masa operasi-nya?
____________ m3
Penyediaan Air
Apakah proyek akan dihubungkan dengan sistim penyediaan air yang ada?.
[ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, jelaskan sumbernya?
[ ] PDAM [ ] Sumur dalam
[ ] Ya [ ] Tidak
Apakah ada daerah lagi digunakan sebagai sumber air tambahan sebagai cadangan atau untuk
tujuan darurat?
[ ] Ya [ ] Tidak
Apa yang akan digunakan sebagai sumber air cadangan atau air darurat?
7
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
alami
Badan air (contohnya, sungai, parit, kali) yang akan melayani / menerima kotoran dan systim
drainase? _________________________________
Lokasi tempat ini? __________________________________________
[ ] Pengolahan dalam tangki septik perorangan dengan pembuangan akhir kedalam bidang
resapan.
[ ] Pengolahan dalam suatu instalasi pengolahan umum atau tangki septik umum.
8
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
Apakah akan diterapkan suatu sistim pemisahan/ pemilahan sampah sebelum pembuangannya?
[ ] Ya [ ] Tidak
3.10 Siapa yang akan menjalankan sistim pengendalian sampah (pengumpulan dan
pembuangan)?
[ ] Kampung [ ] Perusahaan
[ ] Lain-lain (jelaskan): _______________________
9
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
[ ] Pemeriksaan teratur dan pemeliharaan sistim penyediaan air dan drainase (a.l.
tangki, pompa, pipa, dsb.)
[ ] Lain-lain (jelaskan): _________________________
3.12 Biaya pengumpulan sampah
Lakukan perkiraan biaya yang dapat dibayarkan oleh masyarakat untuk pengumpulan sampah
(sesuai dengan daftar harga yang diajukan pengumpul – lampirkan):
_____________________________________
3.13 Tenaga Kerja dan Pekerjaan
Berapa orang yang akan dipekerjakan oleh proyek?
Selama masa pra-konstruksi/konstruksi: ________________
Selama masa operasi dan pemeliharaan: _______________
3.14 Jadwal Konstruksi
Berapa lama waktu pra-konstruksi / konstruksi? _____________
Mulai: ________________________
Akhir: ________________________
No. Uraian Jadwal Waktu Total
10
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
________________________________________________
11
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
4.1.5 Apakah daerah tersebut mengalami banjir selama musim hujan atau pada pasang laut besar?
[ ] Ya [ ] Tidak
Sebab banjir:
[ ] Daerah/ketinggian yang rendah
[ ] Drainase yang jelek
[ ] Daerah genangan air
[ ] Lain-lain (jelaskan): _________________________
Tanggal banjir terakhir: ________________________
4.1.6 Badan air terbuka di lokasi dan sekitarnya (radius < 1.000 m)
No. Jenis*) Nama Lokasi / Perkiraan kapasitas
Bagian jalan (km) dalam m3
musim musim
hujan kering
4.1.7 Pemanfaatan badan-badan air didalam atau dekat pada daerah proyek:
[ ] Mandi/Cuci [ ] Menangkap ikan
[ ] Sumber air minum [ ] Rekreasi (a.l. berenang, berlayar)
[ ] Lain-lain (jelaskan): _______________________________________________
4.1.8 Apakah daerah proyek berada dalam atau dekat wilayah tangkapan air?
[ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, jelaskan: ___________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
12
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
[ ] Ada [ ] Tidak
Jenis jalan: ______________________________________
Panjang: ___________________ m
Jenis/Species lainnya:
13
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
Jenis lain:
14
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
4.3.1 Karakteristik bentang alam yang khas dan ciri-ciri tunggal yang unik di lolkasi proyek dan
sekitarnya (dalam jarak < 1.000 m)
Berikan beberapa contoh dalam kotak dibawah!
No. Deskripsi singkat
Karakteristik Lansekap:
Ciri-ciri tunggal:
4.3.2 Struktur pemukiman yang khas atau ciri tunggal yang penting di lokasi proyek dan sekitarnya
(radius < 1.000 m)
[ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, jelaskan: ________________________________________
______________________________________________________
15
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
4.4.8 Struktur, pembangunan, fasilitas pemukiman/ komersial atau industri yang ada disekitar lokasi
proyek:
[ ] Ada [ ] Tidak
Bila ada, catat dan tandai lokasinya (bagian jalan: _____________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
16
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
4.4.9 Apakah alokasi lahan dan garis jalan serta fasilitas lainnya terintegrasi ke dalam jaringan (jalan)
dan pola pemukiman yang terdapat diluar batas – batas lokasi proyek?
[ ] Ada [ ] Tidak
Bila tidak, jelaskan: ______________________________________
______________________________________________________
4.4.10 Kelompok penduduk asli bermukim di lokasi atau sekitarnya (< 5 km)?
[ ] Ada [ ] Tidak
Bila ada, catat dan nyatakan lokasinya: ________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Bila ada, apakah kelompok-kelompok ini disertakan dalam perencanaan proyek?
[ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, uraikan partisipasinya: _______________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
17
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
Catatan: Bagian berikut ini mengatur identifikasi mengenai potensi dampak yang diakibatkan oleh proyek
(kajian risiko lingkungan). Ini merupakan suatu kajian awal singkat yang menyatakan apakah suatu jenis
dampak berkemungkinan terjadi atau tidak (opsi Ya/Tidak). Apabilan diperlukan (misalnya sebagai hasil dari
proses peliputan AMDAL – KA-ANDAL), maka perlu dilaksanakan pengumpulan data secara mendetil,
analisis, kajian dan prognosa yang hasilnya dilampirkan pada Daftar Proses (studi tambahan), yang
mengindikasikan pokok terkait dari bagian ini. Studi-studi tambahan ini harus dicatat pada Label (halaman
2) dari Daftar Proses ini (Bagian 0.8).
Lampiran terlampir “Kriteria Standar Evaluasi untuk AMDAL (KSE)” memberikan pendekatan-pendektan
awal pada risiko dari dampak yang tercatat dibawah ini; pokok terkait pada Lampiran ditandai pada sisi
kanan masing-masing nomor dari bagian berikutnya
(→ KSE).
5.1.2 Meningkatnya risiko terjadinya banjir, dengan berbagai dampak sekunder, akibat dilakukannya
pembangunan di lokasi yang kurang sesuai dan / atau sistim drainase yang kurang sesuai.
[ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, berikan penjelasan: __________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(→ KSE: A.1.a)
[ ] Lampirkan rincian evaluasi risiko lebih lanjut!!
[ ] Tandai daerah risiko pada peta terlampir!
5.1.3 Risiko tanah longsor dan erosi akibat pembangunan yang dilakukan pada lereng-lereng yang terjal
/ pada daerah ber-risiko; erosi dan longsor karena kegiatan pemindahan tanah dan penggalian.
[ ] Ada [ ] Tidak
Bila ada, jelaskan: ____________________________________________________
___________________________________________________________________
[ ] Lampirkan rincian evaluasi risiko lebih lanjut!!
[ ] Tandai daerah risiko pada peta terlampir!
18
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
5.1.4a Risiko terjadinya sedimentasi / penyumbatan pada pola drainase atas aliran air permukaan akibat
berseraknya timbunan persediaan tanah dan bahan lainnya.
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
5.1.4b Risiko terjadinya penyumbatan pada aliran air tanah karena terpotongnya lapisan akifer yang peka
oleh badan konstruksi (badan jalan dan konstruksi lain)
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.2.a)
5.1.5 Risiko (a) polusi air tanah, (b) polusi air permukaan, (c) polusi tanah
(a) / (b) / (c) (a) / (b) / (c)
[ ]/[ ]/[ ] Ada [ ]/[ ]/[ ] Tidak
Disebabkan oleh:
[ ]/[ ]/[ ] Terbuangnya bahan berbahaya (a.l. minyak, bahan bakar, pelumas, emisi
mesin, kecelakaan dan bahan konstruksi berbahaya) pada tahap
konstruksi,
[ ]/[ ]/[ ] Limbah (pengendalian limbah kurang tepat) selama tahap (pra-)
konstruksi,
[ ]/[ ]/[ ] Limbah (pengendalian limbah kurang tepat) selama tahap operasional,
[ ]/[ ]/[ ] Limbah domestik / sistim sanitasi kurang baik selama tahap (pra-)
konstruksi,
[ ]/[ ]/[ ] Limbah domestik / sistim sanitasi kurang baik selama tahap konstruksi,
[ ]/[ ]/[ ] Pembersihan lahan (pebongkaran vegetasi pelindung dan lapisan tanah)
[ ]/[ ]/[ ] Lain-lain (jelaskan): ______________________________
___________________________________________________________
Lihat juga bagian 5.4.6 (→ KSE: A.2.b dan A.1.b)
[ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi air tanah!
[ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi air permukaan!
[ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi tanah
(kontaminasi tanah)!
5.1.6 Risiko terjadinya polusi badan air sekitarnya akibat pembuangan limbah konstruksi yang tidak
benar
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.2.b)
5.1.7 Risiko terjadinya polusi pada badan air berdekatan karena sistim sanitasi yang kurang tepat.
19
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
[ ] Ya [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjjut!
5.1.8 Peningkatan debu karena pembersihan lahan, pekerjaan teknik sipil dan pemindahan tanah.
[ ] Ada [ ] Tidak
Disebabkan oleh:
[ ] Pembersihan lahan (pebongkaran vegetasi pelindung dan lapisan tanah)
[ ] Pemindahan tanah, pembuangan bahan galian dan konstruksi yang tidak dilindungi.
[ ] Transportasi, pengangkutan
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
5.1.9 Risiko terjadinya peningkatan dalam polusi udara karena pembakaran sampah rumah tangga,
pembakaran limbah, lalu-lintas dan sumber emisi lainnya.
[ ] Ada [ ] Tidak
Karena:
[ ] Pembakaran sampah;
[ ] Emisi gas buang dari mesin konstruksi dan truk pengangkut selama tahap (pra-)
konstruksi;
[ ] Lalu-lintas akses. (→ KSE: A.3.a)
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
5.1.10 Risiko dari efek negative dalam iklim makro disebabkan oleh pembersihan lahan
yang signifikan (penghilangan lapisan vegetasi dan pohon) serta penutupan
lapangan terbuka.
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.3.b)
20
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
5.2.2 Risiko terjadinya gangguan atau pemusnahan hewan (terlindungi) dan habitat (sensitif) didalam
wilayah lokasi dan sekitarnya akibat lingkungan buatan yang baru di lokasi, kebisingan, gerakan
(lalu-lintas) dan kegiatan konstruksi lainnya.
[ ] Ada [ ] Tidak
disebabkan:
[ ] Kehilangan daerah habitat oleh badan konstruksi itu sendiri
[ ] Dihalanginya jalur-jalur migrasi (melintasi lokasi proyek)
[ ] Penghilangan vegetasi
[ ] Polusi
[ ] Kebisingan dan pergerakan (lalu-lintas akses dan kegiatan konstruksi)
[ ] Kecelakaan (tubrukan kendaraan)
(→ KSE: B.2)
[ ] Lampirkan daftar lengkap hewan yang ditemukan dan berpotensi ada! (lihat Bagian
4.2.2)!
[ ] Lampirkan peta yang menyatakan lokasi hewan yang ditemukan dan berpotensi ada!
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (studi kehewanan) termasuk kajian risiko
jangka panjang, dengan memfokuskan pada (kelompok) spesies:
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
21
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
____________________________________________________________
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: B.3)
5.2.4 Risiko dampak lainnya pada lingkungan biologis:
[ ] Ada [ ] Tidak
Jelaskan: ____________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
5.3.2 Risiko terjadinya devaluasi / gangguan terhadap (potensi) daerah rekreasi / wisata dan daerah
cagar budaya:
[ ] Ada [ ] Tidak
Bila ada, jelaskan: ___________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: C.2)
5.3.3 Risiko lain dari dampak pada bentang alam:
[ ] Ada [ ] Tidak
Jelaskan: _____________________________________________________
_____________________________________________________________
5.4.1 Risiko dampak merugikan pada pembangunan perkotaan; risiko perubahan infrastruktur sosial:
[ ] Ada [ ] Tidak
22
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
5.4.3 Risiko perubahan jaringan jalan: peningkatan lalu-lintas; pengurangan akses pada- atau melalui-
daerah proyek
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: D.2.c)
5.4.4 Peningkatan kegiatan ekonomi didaerah tersebut; peningkatan kesempatan verja; peningkatan
keperluan rumah untuk pekerja sementara pada tahap (para-) konstruksi
[ ] Ada [ ] Tidak
Jumlah pekerja sementara asal luar: _______________________
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
5.4.5 Risiko peningkatan kejadian kejahatan dan kecelakaan pada tahap (pra-) konstruksi
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
5.4.6 Peningkatan risiko bahaya / masalah kesehatan akibat (tertinggalnya) bahan-bahan konstruksi,
brangkal, limbah kimia, minyak bekas, pelumas, dan sampah sanitasi.
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(Lihat 5.1.5) (→ KSE: D. 3) (→ KSE: A.2.b dan A.1.b)
5.4.7 Risiko meningkatnya bahaya / masalah kesehatan akibat limbah domestik dan air buangan
[ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(Lihat 5.1.5) (→ KSE: D. 3) (→ KSE: A.2.b dan A.1.b)
5.4.8 Risiko gangguang pada lokasi-lokasi sensitif budaya, tradisi atau keagamaan
[ ] Ada [ ] Tidak
akibat:
[ ] Penghilangan, membangun diatasnya
[ ] Hambatan pada akses
[ ] Emisi kebisingan, debu, dsb.
23
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
24
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
BAGIAN 6:
RENCANA / UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL/UKL)
dan
RENCANA / UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL/UPL)
Catatan: Daftar isi berikut bertujuan mendukung identifikasi kemungkikan tindakan-tindakan mitigasi serta
kegiatan-kegiatan pemantauan. Isi daftar ini diatur analog dengan bagian 5. (Sekali lagi dampak yang
berpotensi disebutkan dalam kolom pertama.) Dengan memberi tanda pada kegiatan yang sesuai untuk
diusulkan, maka daftar isian bagian 6 memenuhi persyaratan dari suatu rencana pengelolaan lingkungan
dan rencana pemantauan.
Rincian tambahan dari rencana pemantauan - seperti lokasi dan frekwensi – dapat diatur pada kolom 4.
Guna menentukan frekwensi*, gunakanlah kependekan-kependekan berikut:
S = sekali sebelum pembukaan tanah
M = setiap minggu
K = setelah kejadian khusus (a.l. hujan berat) atau bila di-identifikasi ada masalah
B = setiap bulan
P = sekali setelah penyelesaian konstruksi, kemudian setiap ____ bulan.
25
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
26
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
27
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
28
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
29
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
30
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
6.2.3 Hindari melewati jalur migrasi Observasi visual dan - Jumlah dan
Gangguan yang penting (a.l. jalan akses) inspeksi lapangan. jenis hewan
pada daerah Buatkan unsur-unsur teridentifikasi.
cagar alam pelindung seperti penahan
Studi lapangan jangka
- Pengaduan,
panjang disertai
yang visual (hutan), pagar keluhan dari
pengambilan sampel
berdekatan. pelindung, dsb. masyarakat
sepanjang jalan
Jadwalkan kegiatan konstruksi local dan LSM.
(perangkap)
malam dan siang hari. - Kritik yang
Rambu-rambu peringatan Periksa daftar diterbitkan
konservasi hewan liar. pengaduan, surat kabar dalam media.
Buatkan parit dengan usuran d.l.l.
dan jenis yang memadai.
6.2.4 -
Lain lain
31
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
6.3.3 -
Lain-Lain
32
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
33
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
34
Daftar Proses: Perumahan (Rancangan, versi 4.0)
LAMPIRAN
untuk
PERUMAHAN
Rancangan (versi 2.0), tanggal 07 September, 2006
Daftar periksa kriteria untuk diterapkan pada AMDAL untuk Proyek Perumahan
Pandangan Umum
Tujuan dari penyediaan fasilitas perumahan adalah untuk memenuhi keperluan pokok untuk
bermukim, dengan membuat, memelihara dan merehabilitasi tempat tinggal dan menyediakan
bahan bahan untuk tujuan ini, yaitu lahan untuk dibangun, prasarana (a.l. jalan dan rel kereta api
dll, fasilitas transportasi massa, telekomunikasi, air minum, fasilitas pembuangan sampah dan air
limbah, serta tenaga listrik), bahan bangunan, teknologi konstruksi, dan pembiayaan. Namun,
ketentuan untuk proyek perumahan tidak hanya terbatas pada penyediaan “rumah” saja, tetapi
juga mencakup tindakan untuk menciptakan habitat pemukiman yang layak lingkungan dan juga
penyediaan fasilitas lain yang diperlukan, fasilitas sosial, tradisi dan kesejahteraan (sekolah,
fasilitas kesehatan, tempat-tempat berkumpul untuk masyarakat, pertokoan, dll)
Proyek yang ditujukan untuk menyediakan dan merehabilitasi perumahan akan berdampak pada
lingkungan karena kenaikan kegiatan-kegiatan pembangunan yang ditimbulkannya; beberapa
aspek penting tersebut akan diuraikan dibawah ini.
1
Tabel: Kriteria Standar Evaluasi AMDAL untuk Proyek Perumahan
A.1) Bumi: tanah, geologi, bentuk lahan, risiko erosi, masalah seismik, dll.
Potensi Panduan
Kriteria/parameter Keterangan Lingkungan
Dampak Nasional
a) Risiko Kualitatif: Banyak lokasi yang berpotensi untuk - UU 4/1992
geografis • Potensi bahaya dijadikan daerah perumahan berada di - UU 12/1992
(Risiko dari alam yang wilayah yang rentan gempa bumi, (- “Blue Print”)
bahaya alam) gunung meletus, banjir dan tanah
terdeteksi
longsor akibat dari erosi; serta lokasi
berpotensi dampak tsunami di masa
depan.
Lokasi yang berisiko fenomena alam
demikian, sejauh mungkin tidak
digunakan untuk proyek perumahan.
Apabila hal ini tidak mungkin, atau di
daerah tersebut telah ada bangunan,
perhatian khusus harus diberikan pada
disain, infrastruktur dan jenis tempat
kediaman. Ketika rencana pemukiman
ini, perumahan dengan tingkat
kepadatan tinggi harus di lokasikan di
daerah yang berisiko rendah, dan
rancangan tersebut harus
menyediakan akses yang memadai
guna menyelamatkan infrastruktur.
Bagian dari infrastruktur yang
khususnya berisiko, adalah penyediaan
air, sistem pembuangan air limbah, dan
penyediaan listrik. Yang tersebut ini
harus di rancang tahan bahaya sesuai
standard setempat bila ada. Bangunan
harus memiliki struktur yang tahan
bahaya.
2
Potensi Panduan
Kriteria/parameter Keterangan Lingkungan
Dampak Nasional
a.1) Daerah Kuantitatif: Banjir merupakan fenomena musiman yang - PP 27/1991
banjir, lahan • Ketinggian diatas disebabkan curah hujan lebat dan badai. - KepPres
Pengaruh keduanya itu diperburuk oleh 48/1991
basah, daerah permukaan laut tertutupnya permukaan tanah yang di
dampak - KepMen LH
dalam m perlukan untuk keperluan pemukiman. Hal
5/2000
tsunami yang • Daerah ditempati ini mengakibatkan kontaminasi pada air
minum, meluapnya air-buangan perorangan
berkonsekwensi dlm m2; dan umum serta infrastruktur drainase,
risiko polusi • daerah dampak erosi, kerusakan pada bangunan,
tanah dan air, tsunami dalam m2; peningkatan daerah berkembang biaknya
sanitasi, erosi, hama serangga pembawa penyakit, dan,
kerusakan dalam situasi terburuk, mengakibatkan
Kualitatif: kematian. Walaupun murah, lahan yang
bangunan dan • penggunaan lahan banjir secara berkala memerlukan investasi
bencana tanah sekarang yang besar untuk membangun sistim
tsunami baru didaerah ini, drainase serta struktur perlindungan.
Drainase yang tidak benar dapat
• Terjadinya banjir, menyebabkan polusi air tanah. Saluran
• Badan-badan air drainase terbuka untuk air permukaan
yang ada walaupun mudah pembuatannya, mudah
tersumbat oleh endapan, tanaman dan
pembuangan sampah tidak terkendali; demi
alasan kesehatan, pembersihan sistim
drainase perlu dilakukan secara teratur.
Bangunan pribadi dapat dilindungi dari
bencana banjir dengan membangunnya di
atas panggung atau di atas tiang-tiang
pancang.
Lahan basah harus di keringkan atau di
urug; disamping konsekuensi ekologis dari
tindakan demikian, akan diperlukan biaya
tambahan untuk pemakaian mesin yang
sesuai dan kesempatan membangun
bangunan demikian secara pribadi sangat
terbatas. Masalah kesehatan yang besar
juga akan timbul.
Daerah yang terkena tsunami
mengakibatkan bergagai masalah karena
terdapat: perubahan pada permukaan tanah
(morfologi) dan pola arus air, kontaminasi
tanah, residu sampah tsunami dan risiko
jangka panjang bencana tsunami yang baru.
3
Potensi Panduan
Kriteria/parameter Keterangan Lingkungan
Dampak Nasional
a.2) Longsor di Kuantitatif: Walaupun daerah yang berbukit
daerah yang • Sudut kemiringan memberikan perlindungan yang lebih
berbukit bukit dlm %, besar, risiko utk longsor dan arus
lumpur masih ada. Lereng-lereng di
• Daerah daerah yang rentan longsor dan
kemiringan terjal bantaran sungai merupakan daerah
dlm m2; pemukiman yang tak terkendali.
Kualitatif: Bangunan di tempat yang
• Penggunaan lahan kemiringannya terjal harus
sekarang ini, dijangkarkan dan diperkuat.
• Jenis tanah dan Apabila lokasi pembangunan terdapat
di atas permukaan yang berbatu, maka
lapisan bawah
masalahnya merupakan drainase.
tanah, Akan diperlukan biaya lebih besar
• Indikator erosi. untuk membangun infrastruktur dan
sisitim sanitasi di bawah permukaan
tanah karena pemasangannya lebih
sulit dan diperlukannya mesin-mesin
yang mahal.
b) Erosi: sebab Kuantitatif: Pembersihan lahan yang tidak benar, - SNI 13-6790-
kegagalan dalam mengamati 2002
longsor dan • Daerah dampak - SNI 03-6795-
perubahan dlm m2. mekanisme tanah, sifat tanah,
2002
struktur tanah penaksiran yang salah tentang
- SNI 03-6870-
kestabilan potongan atau deposito 2002
Kualitatif: endapan, atau bahkan pengabaian hal - SNI 03-6871-
• Jenis tanah dan yang sangat mendasar ini, dapat 2002
geologi, struktur mengakibatkan terjadinya longsoran - SNI 03-6872-
dan mekanika pada daerah yang beraspal itu sendiri 2002
tanah; kerentanan dan juga pada daerah disekitarnya - SNI 03-6873-
bahkan daerah yang lebih jauh. Selain 2002
• Penggunaan lahan
masa ini. itu survei tanah oleh tenaga ahli,
perencanaan yang tepat, dan
pengawasan resmi pekerjaan tanah
dan pekerjaan batu guna mengurangi
bahaya tanah longsor sekecil mungkin.
Daerah teraspal dan sekitarnya harus
terus menerus dipelihara untuk
mengatasi longsor pada tahap dini dan
mencegah penyebarannya.
Terutama penting untuk daerah yang
tanahnya terbuka untuk ditanami
secepatnya secara se-permanen
mungkin dengan tumbuhan asli
setempat (rumput, semak-semak
penutup tanah) untuk mendapatkan
stabilisasi bioteknik pada tanah.
4
Potensi Panduan
Kriteria/parameter Keterangan Lingkungan
Dampak Nasional
c) Kehilangan Kuantitatif: Pembangunan perumahan pada umumnya - UU 12/1992
memerlukan pemindahan tanah dan - SNI 03-7049-
(fungsi) tanah • Daerah pengurangan daripada lahan terbuka.
akibat terpakai/ditempati 2004
Dampak lingkungan yang tidak dapat
- SNI 03-7046-
penutupan dlm. m2 dihindari harus dibatasi dengan
perencanaan yang sesuai. Hal berikut 2004
(oleh Kualitatif: - SNI 03-7047-
sangat penting:
bangunan, • Nilai/fungsi tanah 2004
- optimisasi jalur-jalur transportasi,
pengaspalan) yang - penggunaan sumber-daya alam daerah - SNI 13-6182-
digunakan/ditemp (misalnya tanah dari daerah sekitarnya), 1999
ati - penggunaan bahan konstruksi yang - SNI 13-4719-
tersedia di daerah itu atau diproduksi lokal, 1998
• pemakain lahan - penggunaan perusahaan konstruksi lokal
sekarang - SNI 13-4720-
yang sadar lingkungan,
- pembentukan kembali kondisi drainase 1998
ramah ekologi. - SNI 13-4721-
1998
- SNI 13-4722-
1998
d) Kontaminasi Kuantitatif: Pada tahap (pra-)konstruksi, sejumlah `
terbatasa bahan berbahaya terhadap tanah
tanah oleh • Daerah dampak dan air seperti bahan bakar, minyak mineral,
limbah, bahan dlm m2 bahan kimia pembersih dan pelarut akan di
bangunan yang • Baku-mutu bahan simpan, dipindahkan dan digunakan.
berbahaya, beracun dan Selalu ada kemungkinan terjadinya
kecelakaan, dimana bahan berbahaya
bahan bakar, berbahaya (B3) dalam jumlah besar terlepas ke dalam air.
minyak, bahan Terdapat risiko terhadap air permukaan, air
pelarut dan Kualitatif: tanah dan juga tanah.
kecelakaan; • Nilai dan Sampah dengan potensi berbahaya baik
limbah padat maupun limbah cair
lokasi tercemar kerentanan dari merupakan masalah utama dalam tahap
tanah dan lapisan operasi jangka-panjang.
bawah tanah yang Masalah lain, yang terutama
berpotensi kena mempengaruhi, pembangunan tempat
hunian adalah lubang lubang tua utk
dampak. pembuangan sampah padat dan situs-situs
• (Potensi) industri yang tak terpakai lagi, yang secara
terjadinya umum dinamakan “lokasi terkontaminasi”.
Bahaya yang terdapat pada tempat
kontaminasi akibat demikian adalah penurunan tanah
pemakaian lahan (subsidences) yang diakibatkan oleh
yang tidak benar kurangnya pemadatan, kebakaran, atau
(lokasi ledakan yang diakibatkan oleh pengeluaran
gas methan, bau tak sedap dan kontaminasi
terkontaminasi) air. Agar daerah tersebut bisa dapat
sebelumnya. gunakan utk konstruksi bangunan ringan
ataupun utk rehabilitasi, diperlukan suatu
kajian dari potensi bahaya bahaya yang
ada. Dokumentasi kadaster yang terpadu
mengenai lokasi-lokasi terkontaminasi
sebagai perangkat untuk keperluan tata-
guna tanah jangka panjang serta rencana
tata-ruang dapat membantu menghindari
sengketa penggunaan tanah berbahaya(
pemakaian secara bijak di lokasi lokasi
terkonteminasi). Dalam hal adanya
kemungkinan terjadinya kontaminasi,
haruslah terlebih dahulu diambil sampel.
Apabila telah terbukti terjadinya kontaminasi
maka daerah tersebut harus di rehabilitasi
atau daerah yang berbahaya harus di-
isolasi. Lihat juga di bawah A.2.b)!
5
A.2) Air: air tanah, air permukaan
Potensi Panduan
Kriteria/parameter Keterangan Lingkungan
Dampak Nasional
a) Dampak Kuantitatif: Pada umumnya, terdapat kemungkinan - KepMen LH
• Area tertutup terganggunya keseimbangan air yang ada 110/2003
pada
bangunan dan karena terjadinya penanaman kembali, - SNI 06-1416-
keseimbangan kompaksi tanah dan karena terpotongnya jalur
air pengaspalan dlm 1989
air. Ada berbagai cara di mana keseimbangan
m2 , air bisa terpengaruh, antara lain: - SNI 03-2527-
dan terhadap 1991
• Jarak ke jalur air terbendungnya air karena penimbunan
drainase jalur permukaan dalam - SNI 03-2528-
disengaja maupun tidak disengaja, drainase
air m. yang salah dari lahanlahan basah dan rawa- 1991
Kualitatif: rawa, penurunan muka air tanah, pendalaman - SNI 03-2817-
• Guna/fungsi air jalur air karena penggalian dasarnya secara 1992
berlebih. - SNI 03-3414-
tanah, a.l. untuk Di area lahan basah fungsi daripada
air minum, irigasi 1994
permukaan badan air dan jalur air dapat
• Fungsi badan air terpengaruhi oleh terganggunya arus air, oleh - SNI 06-6596-
dan jalur air untuk sedimentasi atau dengan pembuangan tanah, 2001
drainase bahan bangunan atau sampah kedalam badan - SNI 19-6728.1-
air itu sendiri. 2002
b) Polusi air Kuantitatif: Risiko utama terjadinya polusi pada air - UU 07/2004*
(lihat dibawah • Daerah dampak permukaan dan air tanah adalah melalui - PP 82/2001
A.1.b) dalam m2 sampah padat dan air limbah rumah - PerMen Kes
tangga. Pengolahannya harus tepat agar 528/XII/1982
• Jumlah sesuai dengan kondisi alami dan tata- - PerMen Kes
buangan yang guna tanah yang berlaku sekarang. 416/IX/1990
diperkirakan Vektor-vektor penyakit menular (melalui - KepMen LH
• Prakiraan kotoran manusia, binatang serta air 51/2004*
jumlah emisi limbah, bahan kimia beracun (dari - KepMen LH
bahan industri setempat), dan unsur-unsur alami 112/2003*
berbahaya yang mengandung kadar garam dan besi - KepMen LH
yang sangat tinggi merupakan faktor- 115/2003
• Baku mutu
faktor yang umumnya mengakibatkan - KepMen PU
bahan polusi air. Cara-cara pengolahan yang 45/1990
berbahaya (B3) dipersyaratkan, walaupun di ketahui, - KepMen PU
biasanya sulit untuk di biayai karena 49/1990
Kualitatif harga operasinya yangg tinggi.
• Sumber polusi Khususnya penting adalah memproteksi
dan komponen sumber air minum secara memadai
yang terhadap polusi, baik di sumbernya, di
diperkirakan; pipa-pipa maupun ditempat pengisian air.
Pada tahap (pra-) konstruksi, sejumlah
• Nilai, fungsi dan terbatas bahan berbahaya terhadap
penggunaan air tanah dan air seperti bahan bakar,
tanah minyak mineral, bahan kimia pembersih
dan pelarut akan di simpan, di pindahkan
dan digunakan. Selalu ada kemungkinan
terjadinya kecelakaan, dimana bahan
berbahaya dalam jumlah besar terbuang
ke dalam air.
6
A.3) Udara: kualitas udara, iklim mikro dan makro, kebisingan
Potensi Panduan
Kriteria/parameter Keterangan Lingkungan
Dampak Nasional
a) Polusi udara Kuantitatif: Sumber-sumber polusi di daerah - UU No. 14/1992
oleh • Kepadatan lalu perkotaan adalah panas rumah tangga - PP 41/1999
pembakaran lintas, dan produksi (terutama dimana - KepMen LH
sampah digunakan batu bara), pembakaran 252/2004
• Perkiraan sampah padat, lalu-lintas jalan, dan emisi - KepMen LH
domestik dan kuantitas emisi industri. Perbaikan bisa dilakukan 45/1997
lalu-lintas • Baku-mutu dengan memilih lokasi yang sesuai untuk - Bapedal Decree
udara di daerah membangun daerah-daerah perumahan 205/1996
perumahan; baru dan menganalisa cara-cara - KepMen LH
memperbaiki habitat lokal (a.l. 13/1995
Kualitatif: penanaman tumbuh-tumbuhan, aerasi) - KepMen LH
untuk projek-projek rehabilitasi. 35/1993
• Kualitas dan
- SNI 19-1429-
fungsi udara 1989
sekarang, - SNI 19-1430-
kedekatan pada 1989
daerah - SNI 19-1431-
kediaman dll; 1989
kerentanan; - SNI 19-1432-
• Komponen 1989
bahan - SNI 19-1433-
1989
pencemar. - SNI 19-1666-
1989
- SNI 09-2765-
1992
- SNI 09-2766-
1992
- SNI 19-2880-
1992
- SNI 19-2965-
1992
- SNI 09-3678-
1995
b) Perubahan Kuantatif: Kegiatan konstruksi yang mencakup
iklim mikro • Area dlm m2 daerah yang luas biasanya
mengakibatkan perubahan pada kondisi
iklim. Penyebab utama terjadinya
Kualitatif:
pembentukan iklim mikro yang terpisah
• Fungsi lokal (“iklim kota”) adalah terjadinya
udara / arus perubahan keseimbangan kepanasan
udara ke yang extensif, keseimbangan air dan
daerah sensitif pola gerak udara lokal. Akumulasi bahan
(tempat-tempat pencemar udara juga memberikan
hunian) , pengaruh. Seberapa jelas pengaruh iklim
kerentanan. mikro ini, terutama tergantung dari
ukuran daerah yang telah di bangun,
struktur bangunan, bidang lahan dan
proporsi daerah yang terbuka. Cara-cara
yang dapat mempengaruhi iklim mikro
dalam konstruksi dan perencanaan
harus ditentukan dengan mengadakan
survai iklim.
7
Potensi Panduan
Kriteria/parameter Keterangan Lingkungan
Dampak Nasional
c) Bising, Kuantitatif: Sebagaimana polusi udara, kebisingan - KepMen LH
(mempengaruhi • Perkiraan juga merupakan risiko kesehatan yang 48/1996
para penghuni) tingkat jarang di beri perhatian yang semestinya. - KepMen LH
Penerapan kedap suara, misalnya dalam 49/1996
kebisingan di
gedung-gedung mahal harganya. - SNI 04-3901-
area sensitif Bilamana sumbernya tidak bisa di 1995
yang kena lenyapkan atau output-nya di kurangkan, - SNI 19-6878-
dampak dlm dB maka alat pelindung-kebisingan 2002
(diperlukan merupakan alternatif yang sesuai guna
studi memisahkan sumber kebisingan dan,
kebisingan); bila diperlukan, menghentikan jalur
• Jarak antara transmisi dengan mendirikan tanggul
penahan suara.
sumber
kebisingan dan
daerah sensitif
dlm m;
Kualitatif:
• Daerah-daerah
sensitif yang
direncanakan