Anda di halaman 1dari 40

DOKUMEN RENCANA PEGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SEGAWE TULUNGAGUNG

TUGAS UAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“AMDAL”
Dosen Pengampu :
Desi Kartikasari, M. Si

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Irma Azky Umami (12208173014)
2. Nungki Aksin A’malina (12208173098)
3. Wuri Rachmatul W (12208173021)
4. Vanny Lailyatus A. (12208173046)
5. Yusrilia Izza Dwi Agustina (12208173108)
6. Rifqi ‘Ainun Maf’ula (12208173118)
7. Lailatul Munafi’ah (12208173135)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI 6A


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
Juni 2020
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(RKL)

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SEGAWE TULUNGAGUNG

Suwaru, Segawe, Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66262

Juni 2020

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe Tulungagung. Dokumen ini merupakan
salah satu dari tiga Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Meskipun banyak
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami kami berhasil
menyelesaikan tugas ini pada waktunya.

Tujuan dari pembuatan Dokumen RKL ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“AMDAL”. Penulis juga berharap semoga pembuatan Dokumen RKL ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Kiranya dalam penulisan
ini, kami menghadapi cukup banyak rintangan dan selesainya makalah ini tak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu tak lupa kami ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang
telah membantu yaitu :

1. Dr. H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.


2. Desi Kartikasari,M.Si. selaku Dosen Pengampu.
3. Teman-teman yang berpartisipasi membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk
penyempurnaan selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Tulungagung, 5 juni 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... iii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan RKL.................................................................... 1
1.3 Kebijakan Lingkungan............................................................................................. 2
1.4 Pendekatan Pengelolaan Lingkungan ..................................................................... 3
a. Pendekatan Teknologi...................................................................................... 4
b. Pendekatan Sosial............................................................................................. 4
c. Pendekatan Institusi.......................................................................................... 4
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)................................... 5
2.1 Tahap Pra Konstruksi............................................................................................... 6
2.2 Tahap Konstruksi..................................................................................................... 12
2.3 Tahap Operasi ......................................................................................................... 22
BAB III IZIN PERLINDUNGAN DAN PPLH............................................................... 31
BAB IV PERNYATAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LH.................... 31
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 32

5.1 Kesimpulan............................................................................................................. 32
5.2 Saran....................................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 33

LAMPIRAN....................................................................................................................... 34

iv
DAFTAR TABEL

1. Tabel Tahap Pra Konstruksi......................................................................................... 6


2. Tabel Tahap Konstruksi................................................................................................ 12
3. Tabel Tahap Operasi..................................................................................................... 22

DAFTAR GAMBAR

1. Peta Lokasi TPA Segawe Tulunagung......................................................................... 32

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecamatan Pagerwojo merupakan salah satu kecamatan yang ada di sebelah
barat Kabupaten Tulungagung. Luas wilayah Kecamatan Pagerwojo adalah 88,22
Km2 dengan batas-batasnya yaitu sebelah utara adalah Kecamatan Sendang, sebelah
timur Kecamatan Kauman sebelah selatan Kecamatan Gondang, dan sebelah barat
adalah Kabupaten Trenggalek. Kecamatan Pagerwojo terbagi habis ke dalam 11 Desa.
Namun yang menjadi bidik penelitian penulis diambil sampel 2 Desa ,Desa Segawe
dan Desa Penjor. Desa segawe merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Segawe, Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung yang memiliki TPA.
Pada umumnya masyarakat Desa Segawe yang bekerja sebagai pengelola
sampah yang berada di TPA. Mereka tak lain dari ibu-ibu rumah tngga yang setiap
harinya berangkat pagi bekerja di TPA sebagai badan pengelola sampah.dan pulang
pada sore hari,ibuibu tersebut bekerja sudah sejak di dirikan TPA. Sebagai badan
pemillah sampah bertugas memisahkan sampah organik dan anorganik Sampah
Organik dikelola dijadikan kompos setiap 2 minggu sekali dan yang anorganik
dikelola disetorkan kembali kepada badan penampung sampah. Setiap bak truck yang
masuk badan pengelola sampah tersebut langsung bergegas memilah-memilah
sampah dan yang sampah plastik dikumpulkan di pengepull yang bertugas mengeola
yang bertepat di dalam TPA.
Dengan membentuk visi dan misi Desa Segawe yang agamis, makmur, aman,
nyaman, serta ayem tentrem mulyo lan tinoto; 1) Meningkatkan perekonomian
masyarakat melaui pembinaan usaha kecil dan bantuan modal. 2) Meningkatkan
derajat kehidupan politik yang demokratis. 3) Mewujudkan masyarakat yang terampil
dan mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri melalui pelatihan-pelatihan.
4) Mewujudkan insan pembangunan yang beriman dan bertakwa sebagai modal
pembangunan manusia yang berkualitas dengan cara pembinaan mental dan rohani.
1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Berdasarkan kajian Analisis Dampak Lingkungan telah diprakirakan dan
dievaluasi berbagai dampak penting yang akan timbul terhadap komponen lingkungan
hidup, sehingga perlu disusun dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
sebagai pedoman utama dalam upaya pelaksanaan pengelolaan lingkungan

1
selanjutnya. Hal ini dilakukan oleh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe,
Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) merupakan upaya penanganan
dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana Usaha atau
Kegiatan.1
Maksud dan tujuan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
ditujukan agar pengelolaan lingkungan hidup dapat berjalan dengan efektif sesuai
dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Melaksanakan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup terkait dengan
kegiatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
2. Memelihara kualitas lingkungan hidup dilokasi TPA Segawe dan sekitarnya
melalui Penerapan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Sebagai arahan dalam mengelola maupun memantau dampak yang muncul
terhadap komponen lingkunan hidup oleh rencana kegiatan di lokasi TPA Segawe.
4. Mencegah, menanggulangi, meminimalisisr dan mengendalikan dampak negatif
yang timbul saat rencana usaha atau kegiatan tersebut berjalan.
5. Meningkatkan dampak positif yang muncul sehingga rencana usaha atau kegiatan
dapat memberikan manfaat disekitar lokasi TPA.
6. Menjadikan hasil pelaksanaan RKL sebagai indikator untuk mengevaluasi kondisi
lingkungan berdasarkan pengelolaan lingkungan.
1.3 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa
saling mendukung agar dapat mencapai keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Dan dalam menentukan lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah harus
mengikuti persyaratan ataupun ketentuan teknis yang telah ditetapkan. Perlu
ditekankan bahwa TPA tidak hanya untuk tempat pembuangan akhir saja tetapi, TPA
itu sebagai Tempat Pemrosesan Akhir yaitu tempat untuk memroses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan
lingkungan. Sesuai dengan UU lingkungan hidup Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup, dimana pelestarian fungsi

1
Dinas Lingkungan Hidup, “Artikel Pengertian Amdal, Andal, UKL, UPL, RKL dan RPL” dalam
https://dinlh.slemankab.go.id/pengertian-amdal-andal-ukl-upl-rkl-dan-rpl/ , diakses pada tanggal 19 Mei 2020
pukul 12.04

2
lingkungan hidup yaitu rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup.2
Terdapat ketentuan umum tentang pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir,
dengan ketentuan yaitu:3
a. TPA sampah tidak boleh berlokasi atau terletak didanau, sungai dan laut.
b. Pemilihan lokasi sampah disusun berdasarkan tiga tahapan yaitu:
1) Tahap regional, pada tahapan ini menghasilkan peta yang berisi daerah atau
tempat dalam wilayah tersebut yang terbagi menjadi beberapa zona
kelayakan;
2) Tahap penyisih, pada tahapan ini menghasilkan satu atau dua lokasi terbaik
diantaranya beberapa lokasi yang dipilih sebagai bandingan dari zona-zona
kelayakan pada tahap regional;
3) Tahap penetapan, pada tahapan ini tahap penentuan lokasi terpilih oleh
instansi yang berwenang.
c. Dalam hal suatu wilayah apabila belum bisa memenuhi tahap regional, pemilihan
lokasi TPA ditentukan berdasarkan skema pemilihan lokasi TPA dapat dilihat
berdasarkan lampiran kriteria yang berlaku pada tahap penyisihan. Berdasarkan
standar ini, kelayakan lokasi TPA ditentukan berdasarkan: Kriteria daerah/zone
meliputi kondisi geologi, hidrogeologi, maupun kemiringan tanah; Kriteria
penyisih digunakan untuk memilih lokasi terbaik sebagai tambahan meliputi
iklim, lingkungan biologis, kondisi tanah, demografi, batas administrasi,
kebisingan, bau, estetika dan ekonomi: Kriteria penetapan digunakan oleh
instansi berwenang untuk menetapkan lokasi yang terpilih sesuai kebijakan
setempat.

Dengan demikian adanya perkembangan kebijakan pengelolaan lingkungan


hidup, sampah bukan hanya sekedar asal ditimbun melainkan juga diproses lebih
lanjut misalnya menutup sampah dengan tanah secara berlapis, serta mengelola air
lindi dan gas metana dari sampah tersebut.

1.4 Pendekatan Pengelolaan Lingkungan

2
Retta Ida Lumonngga, Tinjauan Kebijakan Lingkungan Hidup Terhadap Standar Baku Pemilihan
Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol.6 No.2, Juli 2014., hal 110
3
Ibid., hal 112

3
Pengelolaan lingkungan disusun dengan tujuan untuk menangani dampak
penting yang telah diprediksi sebelumnya dengan menggunakan beberapa pendekatan
rasional diantaranya pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan instansi.
a. Pendekatan Teknologi
Pendekatan teknologi merupakan pengelolaan lingkungan dengan
menggunakan cara yang berorientasi pada teknologi yang dapat digunakan untuk
mengelola dampak penting lingkungan hidup dari suatu kegiatan. Pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan ini dapat dicegah dengan pengaplikasian
teknologi oleh suatu pemakrasa. Berikut ini adalah pemaparan dari pendekatan
teknologi yang dilakukan:
1) Dilakukan perbaikan pada bagian-bagian yang rusak.
2) Penggunaan IPL (Instalasi Pengelolaan Lindi) dengan menggunakan
penangkap Gas Methane.
3) Meningkatkan pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah metode
sanitary landfill kepada seluruh stakeholder dan melakukan kerjasama
dengan Instansi terkait dan pihak swasta dalam upaya meningkatkan potensi
TPA menuju sanitary landfill dan berwawasan lingkungan.
b. Pendekatan Sosial Ekonomi
Pendekatan sosial ekonomi ini dilakukan untuk menanggulangi dampak besar
dan penting melalui tindakan-tindakan yang bermotifkan sosial ekonomi,
misalnya melakukan sosialisasi rencana kegiatan kepada masyarakat terkait
dengan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, kemudian ide untuk
menjadi TPA sampah untuk dijadikan sebagai tempat kunjungan dapat memberi
pemasukan bagi TPA sampah ini sendiri walaupun tidak sampai mencari
keuntungan.
c. Pendekatan Institusi
Pendekatan institusi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi dampak
besar lingkungan hidup. Pendekatan ini dilakukan dengan melakukan koordinasi
serta kerjasama dengan sebuah institusi yang berwenang dalam pengawasan
dampak lingkungan. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan secara bertahap
dilakukan kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
Institusi yang terkait dalam koordinasi pengelolaan lingkungan, antara lain:
1) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung.
2) Bupati Tulungagung.

4
3) Kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Tulungagung.
4) Suku Dinas Penataan Kota Tulungagung.
5) Suku Dinas Kebersihan Tulungagung.

BAB II

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup dilakukan untuk rencana kegiatan


pengelolaan lingkungan hidup untuk kegiatan di “Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe
Tulungagung sebagai penanggung jawab dalam terjalannya tempat pembuangan yang aman
nyaman dan amanah. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup disusun karena adanya
rencana kegiatan tersebut diprakirakan menimbulkan dampak penting terhadap komponen
lingkungan hidup, sehingga akan mengalami perubahan yang mendasar, baik biologi maupun
komponen lingkungan sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat, terhadap
komponen lingkungan geofisik-kimia.

Dampak yang diprakirakan timbul akan dikelola melalui pendekatan teknologi, sosial-
ekonomi, dan kelembagaan (institusi). Rencana pengelolaan lingkungan hidup untuk rencana
kegiatan yang menjadi lingkup dalam dokumen ini disajikan dalam bentuk rencana
pengelolaan lingkungan yang terbagi menjadi 3 aspek yaitu Tahap pra konstruksi, tahap
konstruksi, dan tahap pasca konstruksi.

5
No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Pengelolaan Lingkungan Lokasi Periode Institusi
Lingkunga Dampak Keberhasilan Hidup Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
n yang Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup Hidup
Dampak Penting yang dikelola
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan Pengadaan Lahan a. Kegiatan c. Melakukan sosialisasi dan Lokasi rencana Selama a. Pelaksana:
Status pembebasan lahan pendekatan aktif terhadap pembangunan proses Pemrakarsa
Kepemilikan dilakukan sesuai masyarakat pemilik dan lokasi TPA di pengadaan
Lahan dengan penghuni. Desa Segawe, lahan b. Pengawas:
kesepakatan d. Memberikan ganti rugi yang Kecamatan berlangsung. 1) Badan
pemilik lahan. memadai. pagerwojo, Pertanahan
b. Tersedianya berita e. Memberikan pengertian kepada Kabupaten Negara (BPN)
acara dan masyarakat pemilik tentang nilai Tulungagung. Kab.
kesepakatan jual tanah. Tulungagung
beli/sewa lahan 2) Dinas
disetujui dan Kebersihan
diketahui oleh Kab.
pihak-pihak Tulungagung
terkait. 3) Dinas

6
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Tulungagung

2. Perubahan Pemilihan Lokasi Persentase persepsi a. Mengikut sertakan masyarakat Lokasi rencana Sebelum a. Pelaksana :
Persepsi TPA positif atau negatif dari awal. pembangunan dilakukan Pemrakarsa
Masyarakat kegiatan sekitar, b. Memberikan informasi yang lokasi TPA di pembangunan
khususnya jelas mengenai rencana proyek Desa Segawe, TPA Segawe. b. Pengawas:
masyarakat di Desa kepada masyarakat dan instansi Kecamatan 1) Kelurahan
Segawe, Kecamatan pagerwojo,

7
Pagerwojo, terkait. Kabupaten Segawe
Kabupaten c. Memberikan pengertian kepada Tulungagung. 2) Kecamatan
Tulungagung yang masyarakat pemilik tentang nilai Pagerwojo
daerahnya akan tanah. 3) Kepolisian
dibangun TPA. Sektor
Pagerwojo
4) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
5) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan

8
Hidup Kab.
Tulungagung

3. Perubahan Kelayakan Lokasi Persentase persepsi a. Melakukan sosialisasi dengan Lokasi rencana Sebelum a. Pelaksana :
Persepsi TPA positif atau negatif memberikan rencana proyek pembangunan dilakukan Pemrakarsa
Masyarakat kegiatan sekitar, kepada masyarakat dan instansi lokasi TPA di pembangunan
khususnya terkait. Desa Segawe, TPA. b. Pengawas:
masyarakat di Desa b. Memberikan pengertian kepada Kecamatan 1) Kelurahan
Segawe, Kecamatan masyarakat pemilik dan pagerwojo, Segawe
Pagerwojo, penghuni tentang nilai tanah. Kabupaten 2) Kecamatan
Kabupaten Tulungagung. Pagerwojo
Tulungagung yang 3) Kepolisian
daerahnya akan Sektor
dibangun TPA. Pagerwojo
4) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
5) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.

9
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung

4. Gangguan Pengadaan Lahan Persentase dan a. Melakukan sosialisasi/ Pemukiman Sebelum a. Pelaksana:
kamtibmas jumlah kejadian pemberian informasi terhadap warga Desa dilakukan Pemrakarsa
gangguan terhadap warga terkait adanya Segawe, pembangunan
keamanan dan pembangunan TPA. Kecamatan TPA. b. Pengawas:
ketertiban b. Pengadaan lahan harus pagerwojo, 1) Kelurahan
masyarakat akibat dilakukan dengan melibatkan Kabupaten Segawe
pengadaan lahan masyarakat sampai dihasilkan Tulungagung. 2) Kecamatan
untuk pembangunan suatu kesepakatan Bersama. Pagerwojo
TPA. c. Membuat akses komunikasi agar 3) Kepolisian
masyarakat mendapatkan Sektor

10
informasi. Pagerwojo
4) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
5) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung.
B. Tahap Konstruksi
1. Kesempatan Penerimaan Tingkat penyerapan a. Memberikan prioritas kepada Lokasi rencana Selama a. Pelaksana:
Kerja dan tenaga kerja atau penempatan tenaga kerja yag beasal darim pembangunan proses

11
Berusaha konstruksi. tenaga kerja lokal masyarakat sekitar wilayah TPA di Desa penerimaan Pemrakarsa
dibandingkan pembangunan TPA yang ada di Segawe, tenaga kerja
dengan jumlah Desa Segawe Kecamatan Kecamatan berlangsung. b. Pengawas:
pencari kerja yang pagerwojo, Kabupaten Pagerwojo, 1) Badan
terdapat di wilayah Tulungagung sesuai dengan Kabupaten Pertanahan
pembangunan TPA kualifikasi yang dibutuhkan. Tulungagung. Negara (BPN)
yang ada di Desa Kab.
b. Menginformasikan secara
Segawe Kecamatan Tulungagung
terbuka adanya owongan kerja
pagerwojo, 2) Dinas
yang tersedia sesuai kualifikasi
Kabupaten Kebersihan
yang diperlukan melalui kantor
Tulungagung, Kab.
Kelurahan Segawe atau tempat-
dimana jumlah Tulungagung
tempat yang mudah dilihat dan
kesempatan tenaga 3) Dinas
dibaca oleh masyarakat sekitar.
kerja lokal berkisar Lingkungan
30% dari c. Melakukan seleksi penerimaan Hidup
keseluruhan tenaga tenaga kerja secara transparan Kabupaten
kerja yang ada. dengan kriteria-kriteria Tulungagung
penerimaan dengan kualifikasi
yang jelas. c. Pelaporan:

d. Memberikan himbauan kepada 1) Dinas

kontraktor utama agardapat Kebersihan


Kab.

12
melibatkan kontraktor lokal Tulungagung
sebagai rekanan dalam kegiatan 2) Dinas
pembagunan TPA. Lingkungan
Hidup
e. Perekrutan tenaga kerja
Kabupaten
berkoordinasi dengan aparat
Tulungagung
setempat desa Segawe
Kecamatan Pagerwojo,
Kabupaten Tulungagung.

f. Pemberian upah sesuai


UMR/UMK yang berlaku atau
sesuai kesepakatan antara
pekerja dengan pemrakarsa.

g. Kontraktor pelaksana
pembangunan wajib melaporkan
secara tertulis setiap ada atau
akan ada lowongan pekerjaan
kepada Dinas Tenaga Kerja Kota
Tulungagung sesuai degan
keputusan Presiden Reprublik
Indonesia No. 4 Men/1980

13
tentang wajib lapor lowongan
pekerjaan.

2. Pendapatan Penerimaan Pendapatan a. Pemberian upah kerja/gaji Lokasi rencana Selama a. Pelaksana:
Masyarakat tenaga kerja masyarakat di karyawan minimal sesuai pembangunan proses Pemrakarsa
kontruksi wilayah studi dengan UMR Kota Tuungagung TPA di Desa penerimaan
mengalami yang berlaku dan berbagai Segawe, tenaga kerja b. Pengawas:
peningkatan ketentuan yang berlaku Kecamatan berlangsung. 1) Badan
dibandingankan menyesuaikam dengan tingkat Pagerwojo, Pertanahan
pendapatan rata-rata status tenaga kerja dalam Kabupaten Negara (BPN)
masyarakat sebelum ketenagakerjaan pada kegiatan Tulungagung. Kab.
adanya kegiatan. kontruksi TPA. Tulungagung
b. Mengikutsertakan seluruh 2) Dinas
pekerja dalam program BPJS Kebersihan
ketenagakerjaan dan kesehatan. Kab.
c. Memberi kesempatan kepada Tulungagung
kontraktr lokal untuk ikut 3) Dinas
menjadi rekanan kontraktok Lingkungan
utama dalam penyediaan Hidup
material kontuksi. Kabupaten
Tulungagung

14
c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Tulungagung
4.
3. Persepsi dan Penerimaan Pandangan atau a. Memberikan prioritas kepada Lokasi rencana Selama a. Pelaksana:
Sikap tenaga kerja sikap masyarakat tenaga kerja lokal yang berasal pembangunan proses Pemrakarsa
Masyarakat kontruksi terhadap rencana dari masyarakat sekitar tempat TPA di Desa penerimaan
kegiatan ositif dan pembangunan TPA. Segawe, tenaga kerja b. Pengawas:
mendukung rencana Kecamatan berlangsung. 1) Badan
b. Mengikuti ketentuan UU No. 13
kegiatan. Pagerwojo, Pertanahan
Tahun 2003 tentang
Kabupaten Negara (BPN)
Ketenagakerjaan dalam proses
Tulungagung. Kab.
penerimaan tenaga kerja.
Tulungagung
c. Menginformasikan secara 2) Dinas
terbuka adanya owongan kerja Kebersihan

15
yang tersedia sesuai kualifikasi Kab.
yang diperlukan melalui kantor Tulungagung
Kelurahan Segawe atau tempat- 3) Dinas
tempat yang mudah dilihat dan Lingkungan
dibaca oleh masyarakat sekitar. Hidup
Kabupaten
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Tulungagung
A.
4. Kualitas Tenaga Kerja dan a. Kegiatan a. Melakukan kegiatan perekrutan Lokasi rencana Selama a. Pelaksana:
udara dan Alat (Pematangan perekrutan tenaga tenaga kerja seperti tenaga pembangunan proses Pemrakarsa
kebisingan lahan, mobilisasi kerja (tenaga supervisi, ahli struktur dan TPA di Desa pematangan

16
material supervisi, ahli mandor dilakukan sesuai dengan Segawe, lahan dan b. Pengawas:
bangunan, dan struktur dan persyaratan kualifikasi, Kecamatan pembangunan 1) Badan
pembangunan mandor) dan sedangkan untuk tenaga buruh pagerwojo, fasltas Pertanahan
fasilitas tenaga buruh atau atau tenaga keamanan dapat Kabupaten penunjang Negara (BPN)
penunjang TPA). tenaga keamanan direkrut dari tenaga setempat Tulungagung. TPA Kab.
dapat direkrut dari TPA (jika ada). Rekrutmen berlangsung. Tulungagung
tenaga setempat tenaga setempat adalah untuk 2) Dinas
(jika ada). menghindari terjadinya konflik Kebersihan
atau kecemburuan sosial. Kab.
b. Mencegah angka
Tulungagung
kesakitan b.Mobilisasi atau penggunaan alat
3) Dinas
dikarenakan berat dilakukan pada saat lalu
Lingkungan
pencemaran udara lintas dalam keadaan sepi serta
Hidup
yang tidak melalui permukiman yang
Kabupaten
kemungkinann padat.
Tulungagung
dihasilkan.
c. Melakukan penyiraman jalan
terutama dikawasan pemukiman c. Pelaporan:
yang intensitas lalu lintasnya 1) Dinas
cukup tinggi, terutama kawasan Kebersihan
yang akan diadakan proyek Kab.
pembangunan. Tulungagung

17
d.Penggunaan sarana Keselamatan 2) Dinas
dan Kesehatan Kerja (K3) Lingkungan
kepada para pekerja proyek. Hidup
Kabupaten
Tulungagung
5. Kualitas Air Kegiatan Mengurangi a. Membuat siklus penggunaan air Lokasi rencana Selama a. Pelaksana :
pembangunan Persentase dampak selama kegiatan pembangunan. pembangunan proses Pemrakarsa
yang memerlukan kekeruhan, minyak b. Membuat sistem tata drainase TPA di Desa pembangunan
banyak air tanah dan sampah terpadu yang terkoneksi dengan Segawe, TPA Segawe b. Pengawas:
dan air diperairan sekitar jaringan drainase eksisting Kecamatan berlangsung. 1) Kelurahan
permukaan TPA Segawe. (saluran alami) pagerwojo, Segawe
(sungai) seperti c. Memperbaiki saluran drainase Kabupaten 2) Kecamatan
pengadukan eksisting agar tidak terjadi Tulungagung. Pagerwojo
adonan semen banjir. 3) Kepolisian
dsb. d.Berkoordinasi dengan instansi Sektor
Air permukaan terkait arahan dan pengelolaan Pagerwojo
yang tercemar peningkatan limpasan air 4) Dinas
oleh lumpur yang permukaan. Kebersihan
dihasilkan selama Kab.
kegiatan Tulungagung
kontruksi. 5) Dinas
Lingkungan

18
Hidup Kab.
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung
4. Peningkatan Kelayakan Lokasi Mengurangi a. Melakukan sosialisasi dengan Lokasi Selama a. Pelaksana :
Volume TPA persentase volume memberikan rencana proyek pembangunan proses Pemrakarsa
Sampah sampah padat yang kepada masyarakat dan TPA di Desa pembangunan
Padat dihasilkan oleh instansi terkait tentang Segawe, TPA Segawe b. Pengawas:
kegiatan masyarakat pengolahan samaph-sampah Kecamatan berlangsung. 1) Kelurahan
sekitar, khususnya pada yang mash dapat didaur pagerwojo, Segawe
masyarakat di Desa ulang kembali, sehingga dapat Kabupaten 2) Kecamatan
Segawe, Kecamatan menggurangi volume sampah Tulungagung. Pagerwojo
Pagerwojo, padat yang dihasilkan 3) Kepolisian
Kabupaten Sektor

19
Tulungagung yang masyarakat. Pagerwojo
daerahnya akan b. Memberikan pengertian 4) Dinas
dibangun TPA. kepada masyarakat sekitar Kebersihan
tentang dampak adanya Kab.
peningkatan volume sampah Tulungagung
padat yang terus meningkat. 5) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung
6. Vektor dan a. Kegiatan hasil a. Mencegah adanya a. Menerapkan sanksi kepada para Pemukiman Selama a. Pelaksana:
Binatang galian sebagai tempat pekerja apabila diketahui tidak warga Desa proses Pemrakarsa
Penganggu tempat perkembangbiakan menjaga kebersihan lingkungan Segawe, pembangunan

20
breeding place dan tempat hidup sekitar. Kecamatan TPA Segawe
dari vektor dari binatang b. Megadakan pengobatan gratis pagerwojo, berlangsung. b. Pengawas:
penyakit. pengganggu di kepada para pekerja apabila Kabupaten 1) Kelurahan
b. Kegiatan lokasi terjadi kenaikan angka kesakitan Tulungagung. Segawe
Pembersihan pembangunan selama proses pembangunan 2) Kecamatan
Lahan TPA. oleh pihak proyek. Pagerwojo
3) Kepolisian
b. Mencegah adanya
Sektor
pengurangan
Pagerwojo
jumlah tanaman
4) Dinas
dan debu sehingga
Kebersihan
perlu dilakukan
Kab.
penanaman pohon
Tulungagung
sebagai pengganti
5) Dinas
atau membuat
Lingkungan
green barrier
Hidup Kab.
yang memadai
Tulungagung
selama proses
pembangunan.
c. Pelaporan:
1) Dinas
Kebersihan
Kab.

21
Tulungagung
2) Dinas
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung
C. Tahap Operasi
1. Kualitas a. Kondisi jalan f. Tingkat baku a. Memperlambat laju kendaraan Di sepanjang Selama TPA a. Pelaksana:
Udara dan eksiting tidak mutu konsentrasi angkut pada saat melewati jalur jalur akses masih Pemrakarsa
Kebisingan memadai polutan harus yang dekat dengan pemukiman mobilisasi alat beroperasi
b. Kegiatan berada di bawah penduduk, yaitu 20 Km/jam dan material, b. Pengawas:
mobilisasi baku mutu yang untuk jalan kota yang beraspal terutama yang 1) Dinas
kendaraan ditetapkan dalam dan 20 Km/jam untuk jalan berdekatan Kebersihan,
pengangkut PP Republik yang belum teraspal dengan Pertamanan
sampah Indonesia No. 41 b. Menutup rapat isi bak truk pemukiman dan
c. Penurunan Tahun 1999 material bahan dengan terpal penduduk di Lingkungan
kualitas udara Tentang untuk menghindari jatuhnya Desa segawe, Hidup Kab.
karena Pengendalian material konstruksi (pasir) dan Kecamatan Tulungagung
penumpukan Pencemaran Udara debu pada saat pengangkutan Pagerwojo 2) Dinas
sampah dan diwajibkan tidak membawa Kabupaten Kesehatan
domestik beban yang melebihi muatan Tulungagung Kabupaten
c. Penggunaan sarana Kesehatan Tulungagung
Kerja (K3) sesuai dengan

22
divisinya masing-masing
d. Membuat jadwal pekerjaan c. Pelaporan:
dengan baik untuk 1) Bapedalda
meningkatkan efisiensi Kabupaten
perjalanan yang dilakukan oleh Tulungagung
kendaraan-kendaraan besar dan Provinsi
pengangkut alat-alat serta Jawa Timur
bahan-bahan konstruksi 2) Dinas
e. Mengatur jadwal kegiatan Kebersihan
sedemikian rupa agar aktivitas Kabupaten
dengan intensitas kebisingan Tulungagung
yang tinggi tidak dilakukan dan Provinsi
secara bersamaan. Jawa Timur
f. Pemeliharaan kendaraan dan 3) BPLH
alat secara periodik Kabupaten
Tulungagung
dan provinsi
Jawa Timur

2. Kualitas Air Kegiatan 1 Parameter a. Membuat kolam Leacheat TPA di Desa Selama TPA a.Pelaksana:
penimbunan kekeruhan, b. Membangun geomembrane pada Segawe, masih Pemrakarsa
sampah minyak dan Kecamatan

23
lemak, surfaktan, permukaan TPA pagerwojo, beroperasi
BOD5 dan c. Membuat rencana (SOP) untuk Kabupaten b. Pengawas:
sampah ke badan pengelolaan dari limbah Tulungagung. 1) Dinas
air Leacheat yang dihasilkan oleh Kebersihan,
timbunan sampah Pertamanan
dan
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Bapedalda
Kabupaten
Tulungagung
dan Provinsi
Jawa Timur
2) Dinas
Kebersihan

24
Kabupaten
Tulungagung
dan Provinsi
Jawa Timur
3) BPLH
Kabupaten
Tulungagung
dan provinsi
Jawa Timur
3. Biota a. Dampak Parameter a. Membuat kolam Leacheat TPA di Desa Selama TPA a. Pelaksana:
Perairan terhadap biota kekeruhan, minyak b. Membangun geomembrane pada Segawe, masih Pemrakarsa
perairan dan lemak, permukaan TPA Kecamatan beroperasi
merupakan surfaktan, BOD5 c. Membuat rencana (SOP) untuk pagerwojo, b. Pengawas:
dampak dan sampah ke pengelolaan dari limbah Kabupaten 1) Dinas
turunan badan air Leacheat yang dihasilkan oleh Tulungagung. Kebersihan,
terhadap timbunan sampah Pertamanan
dampak dan
kualitas air Lingkungan
b. Kegiatan Hidup Kab.
penimbunan Tulungagung
sampah yang 2) Dinas
menghasilkan Kesehatan

25
Leacheat Kabupaten
diprakirakan Tulungagung
akan
menyebabkan c. Pelaporan:
perubahan 1) Bapedalda
kualitas air di Kabupaten
wilayah Tulungagung
perairan di dan Provinsi
sekitarnya Jawa Timur
c. Meningkatnya 2) Dinas
kekeruhan Kebersihan
d. Masuknya Kabupaten
lemak, Tulungagung
minyak dan dan Provinsi
surfaktan Jawa Timur
3) BPLH
Kabupaten
Tulungagung
dan provinsi
Jawa Timur
4. Kesehatan a. Kegiatan Tidak terdapat a. Mengelola dampak primernya Pemukiman Selama TPA a. Pelaksana:
Masyarakat transportasi keluhan masyarakan yaitu dampak dari kualitas warga Desa masih

26
darat tentang gangguan udara, kebisingan dan kualitas Segawe, beroperasi Pemrakarsa
d. Kegiatan Kesehatan yang air sungai Kecamatan b. Pengawas:
sanitasi terjadi karena b. Mengadakan program pagerwojo, 1) Dinas
lingkungan adanya kegiatan community development dalam Kabupaten Kebersihan,
transportasi darat bidang Kesehatan berupa Tulungagung. Pertamanan
dan sanitasi pelayanan kesehatan secara dan
lingkungan gratis untuk masyarakat sekitar, Lingkungan
pemberian paket gizi, imunisasi, Hidup Kab.
penyuluhan Kesehatan dan Tulungagung
pengadaan air bersih untuk 2) Dinas
masyarakat Kesehatan
Kabupaten
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Bapedalda
Kabupaten
Tulungagung
dan Provinsi
Jawa Timur
2) Dinas
Kebersihan

27
Kabupaten
Tulungagung
dan Provinsi
Jawa Timur
3) BPLH
Kabupaten
Tulungagung
dan provinsi
Jawa Timur
5. Sanitasi Kegiatan Tidak ada keluhan a. Membuat MCK umum di Di TPA Selama TPA a. Pelaksana:
Lingkungan domestik dari masyarakat sekitar wilayah TPA Segawe Desa masih Pemrakarsa
pengelola TPA mengenai gangguan b. Membuat barak yang terdapat Segawe, beroperasi
dan masyarakat kesehatan toilet dan septicktank untuk Kecamatan b. Pengawas:
pemulung yang pihak pengelola TPA pagerwojo, 1) Dinas
biasanya tinggal Kabupaten Kebersihan,
di Kawasan TPA Tulungagung. Pertamanan
tersebut dan
Lingkungan
Hidup Kab.
Tulungagung
2) Dinas
Kesehatan

28
Kabupaten
Tulungagung

c. Pelaporan:
1) Bapedalda
Kabupaten
Tulungagung
dan Provinsi
Jawa Timur
2) Dinas
Kebersihan
Kabupaten
Tulungagung
dan Provinsi
Jawa Timur
3) BPLH
Kabupaten
Tulungagung
dan provinsi
Jawa Timur.

29
Gambar : Peta Lokasi TPA Segawe Tulungagung.

30
BAB III

IZIN PERLINDUNGAN DAN PPLH

Terkait dengan operasional TPA Segawe Tulungagung yang sudah berjalan, sehingga
terdapat beberapa ijin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ( PPLH ) yang sudah
dimiliki yang antar keduanya tidak dapat terpisahkan dari dokumen ini. Dokumen RKL ini
akan menjadi dokumen penting dalam proses pengurusan legalitas terkait dengan kegiatan
operasional TPA Segawe Tulungagung, yang mencakup, yaitu :

1. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan


2. Izin lingkungan.

BAB IV

PERNYATAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LH

Surat pernyataan dibuat merupakan sebagai salah satu bukti atau tanda komitmen
pemrakarsa kegiatan/pelaksana kegiatan dalam hal konsistensi dalam upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup. Oleh karena itu perlu adanya surat penyataan yang berisiskan
kesanggupan perusahaan tertentu untuk menunjang keberlangsungan kegiatan yang akan
dilakukan. Terdapat pada Lampiran 1.

31
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam hasil pembahasan pengamatan dan studi literatur mengenai Rencana


Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe Tulungagung dapat disimpulkan
bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe Tulungagung telah mengalami sekian
lama tahun untuk penempatan pembuangan akhir (sampah). Dengan adanya Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Segawe Tulungagung bisa meminimalisir sampah atau
kotoran yang ada di sekitar Tulungagung sendiri. Pengelolaan lingkungan hidup
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat maupun dunia
usaha. Dan dalam menentukan lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah harus
mengikuti persyaratan ataupun ketentuan teknis yang telah ditetapkan.
Ditekankan bahwa TPA tidak hanya untuk tempat pembuangan akhir saja tetapi, TPA
itu sebagai Tempat Pemrosesan Akhir yaitu tempat untuk memroses dan mengembalikan
sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. Sesuai dengan
UU lingkungan hidup Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup, dimana pelestarian fungsi lingkungan hidup yaitu rangkaian upaya
untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

5.2 Saran
Saran yang diharapkan agar membantu menigkatkan khususnya Rencana Pengelolaan
Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe Tulungagung yaitu agar lebih
meningkatkan kebijakan kebijakan yag tidak hanya kepada pengepul tapi juga adanya
kesadaran pada diri sendiri dan juga masyarakat untuk menumbuhkan lingkungan yang
bersih dan nyaman.

32
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Lingkungan Hidup, “Artikel Pengertian Amdal, Andal, UKL, UPL, RKL dan RPL”
dalam https://dinlh.slemankab.go.id/pengertian-amdal-andal-ukl-upl-rkl-dan-rpl/ ,
diakses pada tanggal 19 Mei 2020 pukul 12.04
Lumonngga Retta Ida, 2014, “Tinjauan Kebijakan Lingkungan Hidup Terhadap Standar Baku
Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Jurnal Sosek Pekerjaan Umum,
Vol.6 No.2.

33
Lampiran 1

PERNYATAAN BERKOMITMEN

MELAKSANAKAN RKL

Berdasarkan Surat Keputusan dari Gubernur Jawa Timur tentang Kelayakan


Lingkungan Hidup Andal dan RKL. Sebagimana tertuang dalam Revisi Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) TPA Segawe Tulungagung bersama ini menyatakan :

1. Kami akan melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan seperti yang


tercantum dalam Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan bersedia
secara berkala melaporkan hasilnya kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Tulungagung.
2. Kami bersedia dipantau dampak dari kegiatan usaha kami, sebagaimana tercantum pada
Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) oleh pejabat yang berwenang
menurut ketentuan peraturan yang berlaku;
3. Apabila kami lalai untuk melaksanakan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sebagaimana tercantum pada Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL),
kami bersedia menghentikan kegiatan operasional usaha dan apabila terjadi kasus
pencemaran disebabkan oleh kegiatan yang belum termasuk dalam dokumen ini, kami
bersedia untuk bertanggung jawab dan ditindak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Kami bersedia memperbaiki Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
apabila terjadi setiap perubahan dalam kegiatan kami (kapasitas / proses produksi, lokasi
dan sebagainya) sejak Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ini
kami ajukan.

Pernyataan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya usaha atau
kegiatan atau mengalami perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku atau bahan penolong.

Demikian pernyataan dan komitmen kami dalam pelaksanaan pengelolaan dan


pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan Dokumen RKL.

34
Tulungagung, Mei 2020

KEPALA BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN TULUNGAGUNG

Ttd

35

Anda mungkin juga menyukai