Anda di halaman 1dari 4

Tugas reaktor 15 Nov 2022 :

1. Mencari reaksi pembentukan urea

2. Mengerjakan latihan soal dari catatan reaktor kimia Bu Vita halaman 42

3. Membuat rangkuman tentang reaksi-reaksi katalis

Tugas Reaktor 17 nov

4. Contoh soal di hal. 45 - 51 (contoh soal rx autokatalitis, reaktor sist berganda)


Industri petrokimia terdiri dari beberapa unit produksi pupuk, dimana antara satu dgn lainnya saling
terkait, disini akan dijelaskan tentang pabrik pupuk Urea (CO(NH2)2) dan ini adalah flow sheetnya.

Sintesis di Reactor

Mereaksikan NH3 cair dan CO2 gas membentuk Ammonium Carbamat (NH2COONH4) diikuti
dehidrasi Ammonium Carbamat menjadi Urea (NH2CONH2). Reaksinya :

Stripper

Produk Reaktor (Urea cair, CO2, Ammonium Carbamat, dan kelebihan NH3) dimasukkan ke dalam
Stripper, untuk melepaskan gas-gas yang terlarut. Selanjutnya produk dialirkan ke Dekomposer
sehingga Amonium Karbamat terurai menjadi CO2 dan NH3 yang kemudian akan diserap dalam
Absorber. Reaksi yang terjadi:

Urea yang keluar dari Dekomposer dialirkan ke dalam Concentrator untuk dipekatkan menjadi slurry.
Setelah itu slurry dialirkan ke dalam Prilling Tower sehingga diperoleh Urea dalam bentuk butiran.

Decomposer

Memisahkan Ammonium Carbamat dan excess NH3 dari larutan Urea dengan

pemanasan dan penurunan tekanan. Reaksinya :

Absorber
Menyerap gas NH3 dan CO₂ dari Decomposer dalam air dan larutan Carbamat untuk dikembalikan ke
reaktor. Reaksinya :

• Concentrator

Memekatkan larutan Urea sampai 99,7% dengan Vacuum Evaporator.

• Prilling

Membentuk butiran Urea (Urea Prill) dengan jalan di-spray-kan dari atas menara Prilling kemudian
didinginkan dan dipadatkan dengan alat Fluidizing Cooler.

• Recovery/Process Condensate Treatment

Memisahkan uap air dari gas yang terikut (NH3 dan CO2) dan direcycle kembali ke seksi sintesis,
sesuai reaksi :\
Katalis adalah zat yang mempengaruhi laju reaksi tetapi muncul dari proses tidak berubah. Fungsi
katalis adalah memberikan jalur baru untuk suatu reaksi yang dapat mempercepat jalannya suatu
reaksi dengan cara membentuk ikatan dengan molekul yang bereaksi kemudian membentuk produk
yang terlepas dari katalis dan meninggalkan katalis. Setelah itu, katalis tersebut berubah kembali ke
bentuk semula dan dapat digunakan pada reaksi selanjutnya. Katalis tidak mengubah konsentarasi
produk dalam kesetimbangan reaksi tersebut dan katalis hanya mengubah laju reaksi sehingga
kesetimbangan produk dapat tercapai.

Dalam katalis terdapat istilah reaksi katalik. Reaksi katalitik dideskripsikan sebagai siklus
dimana katalis berperan dan kembali dalam bentuk semula saat reaksi berakhir. Reaksi
katalitik ditampilkan pada Gambar 2.1. Pada Gambar 2.1, dijelaskan bahwa reaksi katalitik
antara dua molekul A dan B menghasilkan produk P. Siklus bermula dari pengikatan molekul
A dan B pada katalis yang merupakan reaksi spontan, kemudian A dan B bereaksi secara
kompleks untuk membentuk produk P yang mana produk P terikat pula pada katalis. Pada
saat A dan B bereaksi secara kompleks, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis sehingga
energi bebas yang dihasilkan sedikit dan berhubungan dengan energi aktivasi. Pada tahap
akhir, produk P berpisah dari katalis kemudian meninggalkan siklus reaksi dan membentuk
produk sendiri dalam keadaan endotermis. Katalis yang baik adalah katalis yang memiliki
aktivitas, selektivitas, yield, dan kestabilan yang tinggi sehingga dapat menghasilkan produk
dalam jumlah banyak. Aktivitas merupakan kemampuan katalis mengkonversi reaktan
menjadi produk, sedangkan selektivitas adalah kemampuan katalis untuk mengkonversi
reaktan dari beberapa reaksi yang terjadi sehingga produk utama diperoleh dengan produk
samping yang didapatkan seminimal mungkin. Yield dapat didefinisikan sebagai banyaknya
jumlah produk yang diinginkan per jumlah raeaktan yang digunakan dalam reaksi. Kestabilan
katalis yang tinggi sangat penting supaya katalis tersebut dapat memiliki aktivitas dan
selektivitas yang cukup lama seperti pada saat awal digunakan. Selain itu, Kemudahan
regenerasi katalis juga menjadi salah satu tolok ukur baik tidaknya katalis tersebut
sehingga ,dapat digunakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai