Di susun oleh :
Mahasiswa Profesi Ners Kelompok 04 Tahun 2023
Mengetahui,
(Muhammad Kholil)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga kami bisa menyelesaikan
proposal dengan judul “Senam Hipertensi Oleh Mahasiswa KKN kelompok 4
Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Hutama Abdi Husada Tulungaung.
Dalam penyusunan proposal ini, kami mendapat banyak bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu
:
1. Ketua STIKes HAH Tulungagung bapak Dr. H. Yitno, S.KP, M.Pd
2. Bapak Muhammad Kholil selaku Kepala Desa Banjarsari beserta staff yang telah
memberikan izin untuk praktek pkmd (Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa) di Banjarsari Tulungagung
3. Bapak Ibu dosen Pembimbing PKMD STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung
4. Bidan desa dan fasilitas kesehatan desa Banjarsari
5. Kader Posyandu Desa Banjarsari
6. Tokoh Masyarakat Desa Banjarsari
Kelompok 4
3
PROPOSAL KEGIATAN SENAM HIPERTENSI DI DUSUN NGASBUNTUNG
DESA BANJARSARI KECAMATAN NGANTRU
KABUPATEN TULUNGAGUNG`
TAHUN 2023
I. Latar Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik, sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90mmHg (Prise & Wilson, 2006 dalam
Muliyasari, 2015). Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan
fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik.
Resistensi perifer merupakan tahanan pembuluh darah (terutama arteriol) terhadap
aliran darah. Resistensi ini terutama dipengaruhi oleh jari-jari pembuluh darah dan
viskositas darah. Sedangkan, peningkatan aktivitas simpatik menimbulkan
vasokontriksi arteriol, dimana serat-serat saraf ini mempersarafi otot polos arteriol
diseluruh tubuh kecuali di otak.
Lansia adalah sebuah proses normal menjadi tua tanpa suatu kriteria usia tertentu
dimana pada usia itu mengalami berbagai macam perubahan baik perubahan
molekul,sel dan perubahan kemampuan fungsi organ. Ditinjau dari ilmu geriatri
(Stanley dan Patricia, 2007)
Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk
meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot dan rangka yang
aktif khususnya terhadap otot jantung (Totok & Rosyid, 2017).
Senam hipertensi pada lansia merupakan senam yang bertujuan untuk
mengoptimalkan kerja jantung dalam memompa darah uduk diedarkan keseluruh
tubuh. Aktifitas olahraga senam hipertensi pada lansia membantu tubuh agar tetap
bugar selain itu melatih tulang tetap kuat dan membantu menghilangkan radikal bebas
yang berlebihan didalam tubuh (Suroto, 2004).
Senam hipertensi pada usia lanjut yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan
kebugaran fisik sehingga secara tidak langsung senam dapat meningkatkan fungsi
jantung dan menurunkan tekanan darah serta mengurangi resiko penumpukan lemak
pada dinding pembuluh darah sehingga terjaga elastisitasnya. (Nugroho, 2008)
Manfaat senam pada penderita Hipertensi untuk meningkatkan daya tahan jantung
dan paru-paru, Selain itu olaharaga seperti senam merupakan cara efektif untuk
menurunkan asam urat. Olahraga juga sangat diperlukan untuk mencegah atau
1
menunda penyakit-penyakit degenerative dan penyakit kelainan metabolism. Olahraga
yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan otot dan kelenturan sendi serta
memperbaiki risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi (Wratsongko, 2006)
Menurut data yang didapatkan di posyandu Lansia seblumnya di Dusun
Ngasbuntung Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru sebanyak 8 orang (19%) lansia yang
berusia >55 tahun mengalami Hiperetensi. Berdasarkan hasil pengkajian yang
dilakukan pada tanggal 15-16 Mei 2023 di Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru di
dapatkan data penyakit tertinggi urutan ke-1 adalah Hipertensi sebanyak 187 orang
(27%). Di Dusun Ngasbuntung Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru didapatkan data
para lansia yang berusia >55 tahun sebanyak 4 orang (1%) mengalami Hipertensi dan
data penyakit 1 tahun terakir yang dialami lansia berusia >55 tahun sebanyak 9 orang
(2,3%) mengalami Hipertensi.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menambah keuntungan bagi para
lansia dalam menjaga dan memelihara Kesehatan diri melalui senam Hipertensi.
Tulisan ini merupakan suatu panduan sederhana dalam menyelengarakan kegiatan
senam Hipertensi.
III. Tema
“Sehat badan, raga dan jiwa”
2
VI. Sasaran
Seluruh lansia di Dusun Ngasbuntung Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, 2008. Pengaruh Senam Hipertensi pada Lansia Terhadap Tekanan Darah
Lansia dengan Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sasetan Denpasar
Selatan. Bali: Universitas Udayana Denpasar.
Suroto, 2004. Buku Ajar Geriatri : Ilmu Kesehatan Lnajut Usia, Edisi 3. Jakarta:
BalaPenerbit FKUL
Pengaruh pemberian intervensi senam peregangan terhadap kadar asam urat pada
lansia di Desa Pasir Sialang tahun 2020 - Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Institutional Repository (diakses pada tanggal 23 Mei 2023, pukul 11.20)
4
Lampiran 1
ANGGARAN DANA
Lampiran 2
SUSUNAN PANITIA
5
Sie Dokumentasi :
Lampiran 3
JADWAL KEGIATAN
Acara
1. Pembukaan
2. Menyampaikan penting senam lansia
(Disampaikan oleh Rona Ika Tris Susanti, S.Kep )
3. Melakukan tensi
(petugas cek tensi mahasiswa STIKES Hutama Abdi Husada)
4. Melakukan senam
Dipandu oleh :
1) Dwi Iqlimah, S.Kep
2) Risma Indah Sari, S.Kep
3) Wahyu Eka Wulandari, S.Kep
5. Pembagian konsumsi
6. Melakukan cek ulang tensi
7. Melakukan cek asam urat
8. Penutup
6
SATUAN ACARA KEGIATAN SENAM HIPERTENSI PADA LANSIA DI
DUSUN NGASBUNTUNG DESA BANJARSARI NGANTRU
TULUNGAGUNG TAHUN 2023
A. Identitas
Pokok Bahasan : Senam Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Senam Hipertensi dan Manfaat Senam Hipertensi
Hari/Tanggal : Kamis, 25 Mei 2023
Waktu : 30 menit
Sasaran : Semua Lansia Di Dusun Ngasbuntung Desa Banjarsari
Kecamatan Ngantru
B. Tujuan
1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan Kegiatan senam hipertensi diharapkan mampu meningkat
perilaku hidup sehat mengurangi gejalah atau efek dari hipertensi.
2 Tujuan Instruksional Khusus (Tik)
a. Masyarakat mampu mengetahui tentang pentingnya senam hipertensi
bagi penderita hipertensi
b. Masyarakat mampu mengetahui tentang langkah cara senam
hipertensi yang benar
C. Materi
F. Kegiatan
7
Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu
Pembukaan 1 Membuka kegiatan 5 menit
1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
2. Mendengarkan
salam
pembukaan yang
2 Memperkenalkan diri
disampaikan
3 Menjelaskan tujuan
dari kegiatan
4 Menyampaikan kontrak
Waktu
Pelaksanaan 1 Menjelaskan 1. Mendengarkan 20 Menit
pentingnya senam dan
Hipertensi memperhatikan
2 Menjelaskan manfaat 2. Senam
senam Hipertensi Hipertensi
3 Senam Hipertensi
Penutup 1 Menyimpulkan hasil 1. Mendengarkan 5 Menit
Kegiatan 2. Menjawab
2 Memberikan salam Salam
penutup
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Lansia mengikuti kegiatan senam
a. Kegiatan di ikuti oleh seluruh lansia di Dusun Ngasbuntung Desa
Banjarsari Kecamatan Ngantru
2. Evaluasi Proses
a. Lansia antusias terhadap kegiatan penyuluhan senam Hipertensi
b. Lansia tidak meningalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
H. Evaluasi Hasil
1. Lansia dapat mengetahui pentingnya senam Hipertensi
2. Lansia dapat mengikuti langkah senam Hipertensi dengan baik dan benar
8
DAFTAR PUSTAKA
Hernawan, T., & Rosyid, F. N. (2017). Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap
Penrunan Darah Lansia Dengan Hipertensi di Panti Werdha Darma Bhakti Kelurahan
Pajang, Surakarta. Jurnal Kesehatan , ISSN 79-7621, Vol. 10. 1. Juni 2017. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nugroho. (Pengaruh Senam Hipertensi Pada Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan
Hipertensi Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sasetan Denpasar Selatan).
2008. Bali: Universitas Udayana Denpasar.
Price, & Wilson. (Patofifsiologi Vol 2; Konsep Klinis Proses-proses Penyakit ). 2006. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Stanley, M., & Patricia, G. B. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2 Alih Bahasa
Nety J dan Sari K. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Suroto. (2004). Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam, dan Urutan
Gerakan Senam. Semarang: Unit Pelaksanaan Teknis Mata Kuliah Umum Olahraga
Undip.
Wartsongko, M. (2006). Pedoman Sehat Tanpa Obat. Senam Ergonomik & Pijat Getar Saraf.
Jakarta: IKAPI.
9
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
11