Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Manajemen Alat Berat

1. Sistem Pemasok Batu Agregat ( Agregat Bins ) dan alat berat Wheel Loader

Agregat Bins Wheel Loader

Semua bahan material berupa material-material kering seperti batu split atau batu
agregat dimasukkan ke dalam sistem aggregate bins. Alat berat seperti wheel loader
digunakan untuk mengangkut material-material tersebut ke tempat pemisahan antar
berbagai jenis batu split, seperti batu split kasar (coarse aggregate), batu split halus (fine
aggregate), pasir, dan abu batu.

2. Belt Conveyor Tambang

Belt conveyor yang ada pada batching plants digunakan untuk memindahkan
material batu yang berasal dari satu lokasi menuju lokasi lainnya. Penggunaan belt conveyor
tambang dilakukan agar kegiatan produksi beton dapat dilakukan secara efektif dan efisien
sehingga hasilnya produksi
dapat maksimal.

3. Vibrating Screen
Material-material yang berasal dari sistem aggregate bins akan dibawa
menggunakan belt conveyor tambang menuju vibrating screen yang mana
terdapat wiremesh screen ayakan batu. Vibrating screen dengan wiremesh screen pengayak
batu berguna untuk menyortir dan menyeleksi ukuran-ukuran material yang terlalu besar
sehingga tidak ikut tercampur.

4. Mixer Pugmill

Hasil dari material-material yang telah melewati wire mesh screen pengayak batu
akan dibawa menggunakan belt conveyor tambang menuju mixer pugmill. Mesin mixer
pugmill merupakan alat yang digunakan untuk melakukan proses pencampuran material-
material menjadi satu kesatuan.

5. Water Tank
Material yang bergerak akan secara otomatis disemprot dengan air yang berasal dari
water tank.

6. Cement Silo

Penambahan semen pada campuran akan dilakukan secara otomatis jika terdapat
fasilitas untuk menambahkan semen. Semen tersebut akan ditambahkan bersamaan ke
dalam salah satu jenis conveyor yaitu screw conveyor dengan kecepatan yang telah
ditetapkan.

7. Control Cabin Unit

Perusahaan yang ingin hasil campuran beton mereka kualitasnya terjamin akan
menempatkan control cabin unit pada lokasi batching plants mereka. Control cabin unit
digunakan untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan pada lokasi batching plant agar
hasil produksi dapat terjamin.

8. Wet Mix Storage Silo


Semua material yang telah tercampur menjadi campuran beton dan telah melewati
proses pengecekan kualitas setelahnya akan dibawa ke wet mix storage silo untuk
ditampung. Wet mix storage silo dapat menampung hasil campuran beton hingga 25 ton.
Hasil campuran beton akan dikeluarkan dari wet mix storage silo jika truk mixer
mengambilnya untuk dikirim ke lokasi yang dituju.

Sumber :
Mengenal Batching Plant Secara Mendalam - CV BAKTI (baktisurabaya.com)

Anda mungkin juga menyukai